KECAMATAN KEMIRI
Jl. Tentara Pelajar No 1 Kemiri 54262 Telp (0275) 649222
Email. Kec. Kemiri@Purworejo.go.id
Web site : http//kec-kemiri.[urworejo.go.id
LOKASI :
KOMPLEKS KANTOR KECAMATAN KEMIRI
KABUPATEN PURWOREJO
KECAMATAN KEMIRI
KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS
PENINGKATAN JALAN
7. Nama dan Organisasi Nama PPK : Taufik Bagus Setyoko, S.IP., M.Ec.Dev
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : Kecamatan Kemiri
Kabupaten Purworejo
b. Survei Teknis
Ketentuan mengenai survei teknik jalan
diambil dari Buku Petunjuk Teknik
Survei Perencanaan Teknik Jalan
Kabupaten Direktorat Jenderal Bina
Marga. Survei topografi dilaksanakan
apabila pada pembuatan jalan baru
maupun pada daerah-daerah yang akan
direlokasikan serta pada daerah-daerah
khusus.
1) Survei Topografi
Tujuan pekerjaan ini adalah untuk
mengumpulkan data koordinat dan
ketinggian permukaan tanah
sepanjang rencana trase jalan
sabagai bahan untuk penyiapan peta
topografi dengan skala 1 : 1000 yang
akan digunakan untuk perencanaan
geometric jalan.
Lingkup Pekerjaan :
a) Pemasangan patok-patok
▪ Pemasangan patok BM
dilakukan setiap 1 (satu) km.
▪ Patok dipasang kuat kemudian
di photo sebagai dokumentasi.
▪ Untuk setiap titik polygon dan
sifat dasar harus digunakan
patok bantu.
b) Pengukuran Titik Kontrol
Horisontal
▪ Pengukuran titik control
dilakukan dengan system
polygon, dan semua titik ikat
harus dijadikan sebagai titik
polygon.
▪ Jarak antar polygon
maksimum 100 meter.
▪ Sudut-sudut polygon diukur
dengan alat ukur theodolit
dengan ketelitian baca dalam
detik.
▪ Pengamatan matahari
dilakukan di titik awal dan titik
akhir pengukuran. Apabila
pengamatan matahari tidak
bisa dilakukan disarankan
untuk menggunakan alat GPS
Portable.
c) Pengukuran Situasi
▪ Pengukuran situasi dilakukan
dengan system tachimetri,
yang mencangkup semua
obyek seperti alur sungai,
bukit, jembatan, rumah,
gedung dan lainnya.
▪ Dalam pengambilan data perlu
dilakukan keseragaman
penyebaran dan kerapatan
titik, pada lokasi-lokasi khusus
(misalnya sungai,
persimpangan dengan jalan
yang ada) dilakukan dengan
tingkat kerapatan yang lebih
tinggi.
▪ Untuk pengukuran ini
digunakan alat theodolit.
d) Pengukuran penampang
Melintang
▪ Pengukuaran penampang
melintang dilakukan dengan
persyaratan :
- datar, landai dan lurus
interval 50 m
- pegunungan interval 25 m
- tikungan interval 25 m
▪ Untuk pengukuran ini harus
digunakan alat theodolit.
2) Survei Lalu Lintas
Survey lalu lintas bertujuan untuk
mengetahui kondisi lalu lintas,
kecepatan kendaraan rata-rata,
menginventarisasi jalan yang ada,
serta menginventarisasi jumlah
setiap jenis kendaraan yang melewati
ruas jalan tertentu dalam satuan
waktu, sehingga dapat dihitung lalu
lintas harian rata-rata sebagai dasar
perencanaan jalan dan jembatan.
Standar pengambilan dan
perhitungan data harus mengacu
pada buku Manual Kapasitas Jalan
Indonesia.
3. Perencanaan Teknis
a. Perencanaan Geometrik Jalan
Dasar-dasar perencanaan geometrik
dibuat untuk mendapatkan jalan yang
dapat melayani harapan efisiensi dan
keamanan. Kapasitas jalan merupakan
faktor penting untuk jalan perkotaan
dan keselamatan merupakan faktor
penting untuk jalan luar kota dimana
kecepatannya tinggi. Secara garis besar
perencanaan geometric harus meliputi :
▪ Potongan melintang
▪ Alinemen Horisontal (minimum, jari-
jari lingkaran, lengkung peralihan,
super elevasi)
▪ Alinemen Vertikal (kemiringan
minimum, panjang kemiringan,
lengkung cembung dan cekung)
Sedangkan Gambar-gambar standar
untuk jalan harus meliputi penampang
melintang yang tipikal untuk
memberikan keseragaman pada desain,
dan dapat dibagi ke dalam 4 jenis
penampang melintang yaitu:
a) penampang pada daerah rata
b) penampang pada daerah galian
c) penampang pada daerah timbunan
d) penampang pada daerah galian dan
timbunan
b. Perencanaan Perkerasan Jalan
Perencanaan perkerasan jalan ialah
menentukan tebal tipis lapis perkerasan
yang mempunyai sifat-sifat mekanis
yang telah ditetapkan sedemikian
sehingga menjamin bahwa tegangan-
tegangan dan regangan-regangan pada
semua tingkat yang terjadi karena
bahan lalu-lintas, pada batas-batas
yang dapat ditahan dengan aman oleh
bahan tersebut.
c. Perencanaan Drainase
Dalam perencanaan drainase harus
mengacu pada Standar Perencanaan
Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03-
3424-1994 dan mengakomodasi faktor
keselamatan, pengendalian hanyutan/
polusi peralatan dan lain-lain.
Karena saluran drainase memegang
peranan penting dalam hal
mengumpulkan dan menyalurkan air
permukaan daerah milik jalan, sehingga
perencanaannya harus mempunyai
kapasitas yang cukup (dengan periode
ulang banjir 10 tahunan untuk jalan
arteri, 7 tahunan untuk kolektor dan 5
tahunan untuk jalan lokal). Lokasi dan
bentuk saluran drainase harus
direncanakan agar dapat mencegah
bahaya lalu lintas, tahan erosi, bersih
terhadap hanyutan/penumpukan
material yang akan mengurangi
kapasitas drainase.
d. Perencanaan Stabilitas Badan Jalan
Kondisi stabilitas badan jalan
diidentifikasi dari gejala struktur geologi
yang ada, jenis dan karakteristik batuan
dan kondisi lereng. Pengkajian stabilitas
badan jalan harus mencangkup 3 (tiga)
hal, yaitu gerakan tanah atau longsoran
yang sudah ada di lapangan, perkiraan
longsoran yang mungkin terjadi (hasil
analisis) akibat jenis, arah dan struktur
lapisan batuan, dan longsoran yang
dapat terjadi akibat pembangunan jalan.
Untuk ketiga hal tersebut harus
diidentifikasi jenis gerakan, faktor
penyebabnya, dan usaha-usaha
penanggulangannya.
b. Perhitungan Biaya
1) Persiapan Lembar Kerja
Untuk menentukan harga satuan
biaya konstruksi, perlu mulai dari
prinsip-prinsip dasar dan
mempersiapkan lembar kerja analisa
biaya untuk setiap kegiatan
konstruksi, dengan menggunakan
biaya setempat yang telah ditetapkan
untuk bahan-bahan dan tenaga kerja
dan biaya rata-rata nasional untuk
plant (peralatan produksi) dan
peralatan. Lembar Kerja Analisa Biaya
mengikuti ketentuan yang telah
disediakan oleh Bidang Bina Marga.
2) Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja dan buruh dapat
berubah dari satu lokasi dan lokasi
lainnya dalam kabupaten. Untuk
keperluan menaksir semua keperluan,
biaya tenaga kerja yang digunakan
harus mewakili biaya tenaga kerja
rata-rata untuk kabupaten tetapi
untuk pekerjaan kontrak secara
individu diperlukan penyesuaian.
3) Biaya Bahan
Harga bahan juga bisa berubah
karena perubahan-perubahan dalam
lokasi pekerjaan dan biaya transport
dan tersedianya bahan-bahan
setempat.
c. Penampang Melintang :
Penampang Melintang yang disiapkan
harus digambar secara grafis untuk
menunjukkan bentuk-bentuk seperti lapis
perkerasan, galian dan timbunan, dan
memberikan ukuran-ukuran dari jalan
yang ada termasuk lengkung cembung
jalan dan bahan jalan serta saluran-
saluran.
Penampang melintang digambar dalam
lembaran terpisah dari alinemen horisontal
dibuat sesuai kebutuhan dan minimal 2
penampang melintang setiap Km.,
maksimal
Skala horisontal 1 : 100
Skala vertikal 1 : 100
f. Dokumentasi foto :
1) gambar yang didokumentasikan
meliputi:
- setiap tahap/proses kegiatan yang
dilakukan oleh konsultan perencana
saat di lapangan seperti : pengukuran,
pematokan, pengujian, dll
- lokasi dan kondisi setiap STA,
minimal tiap 50 m
- lokasi-lokasi tertentu yang dapat
digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Misal : tikungan,
tanjakan/turunan, area berbahaya
(rawan longsor, banjir), area penting
lainnya
- lokasi yang akan dibangun, misal :
talud, leneng, gorong-gorong
2) spesifikasi minimal pengambilan
gambar:
- media : kamera digital min. 5 MP
- resolusi min. : 2560 X 1920 pixel
3) spesifikasi dokumentasi foto :
- media : photo paper glossy (ukuran
min. A4)
- ukuran min. foto : 3R (8,9x12,7 cm)
- 1 lembar hanya memuat maksimal 3
foto
- Setiap foto disertai keterangan yang
menerangkan gambar tersebut (lokasi,
rencana pekerjaan, dll.)
- Lembaran foto dijilid menjadi satu
4) file foto disalin ke dalam flash disk
g. Dokumentasi video :
1) video yang didokumentasikan
meliputi :
- setiap tahap/proses kegiatan yang
dilakukan oleh konsultan perencana
saat di lapangan seperti : pengukuran,
pematokan, dll.
- seluruh ruas jalan dan tiap STA yang
telah diberi patok
- lokasi-lokasi tertentu yang dapat
digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Misal : tikungan,
tanjakan/turunan, area berbahaya
(rawan longsor, banjir), area penting
lainnya
- lokasi yang akan dibangun, misal :
talud, leneng, gorong-gorong
2) spesifikasi minimal dokumentasi video :
- media : kamera video
- resolusi video min. : 720x576 (DVD)
- video disertai keterangan berupa
tampilan teks dan narasi audio yang
menerangkan apa yang ditayangkan
oleh video tersebut (lokasi, rencana
pekerjaan, dll.)
3) file video dikonversi dalam format DVD
dan disalin dalam keping DVD yang
diberi stiker label paket pekerjaan dan
diserahkan dalam box bercover paket
pekerjaan.
1. Surveyor
- personil : 1 orang
- pendidikan : S1 Teknik Geodesi atau
Teknik Sipil
- pengalaman : minimal 2.
- tugas dan tanggung jawab meliputi :
Mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan dari lapangan dan
bertanggung jawab atas ketelitian
hasil yang didapat.
2. Drafter
- personil : 1 orang
- pendidikan : SMK Teknik sipil
- pengalaman : minimal 1 Tahun dalam
bidang pembuatan gambar-gambar
teknik sipil khususnya jalan raya
- tugas dan tanggung jawab meliputi :
3. Estimator
- personil : 1 orang
- pendidikan : S1 Teknik sipil
- pengalaman : cost estimator jalan
minimal 1 tahun tugas dan tanggung
jawab meliputi
penyusunan RAB dan Perhitungan
Volume Pekerjaan.
d. Dokumen Pelelangan
1. KAK
KAK berisi gambaran mengenai
pekerjaan yang direncanakan yang
memuat volume dan detail pekerjaan,
pagu anggaran, identitas bahaya dan
penetapan tingkat resiko keselamatan
konstruksi, kualifikasi tenaga dan
peralatan yang akan digunakan dan
persyaratan tambahan lainnya. KAK
dibuat dalam 4 (empat) buku.
2. Spesifikasi Teknis
Berisi spesifikasi teknis dari item
pekerjaan yang direncanakan. Dibuat
dalam 4 (empat) buku.
4. BQ
Dibuat dalam 4 (empat) buku.
5. EE/RAB
Dokumen diisi berupa RAB pekerjaan
disertai harga pendukung komponen
RAB (harga satuan pekerjaan, harga
material, tenaga, peralatan, analisa
satuan pekerjaan) dan perhitungan back
up volume. Dibuat dalam 4 (enam)
buku.
b. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa
Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen