Anda di halaman 1dari 17

DOKUMEN

SPESIFIKASI TEKNIS

PD : DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN RUANG DAN


PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI KEP.
BANGKA BELITUNG
NAMA PEKERJAAN : BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMELIHARAAN
BERKALA JALAN BUDING - MANGGAR (DAK REGULER)

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 1. Pemerintah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung melalui


Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Bidang Bina Marga,
bermaksud melaksanakan Kegiatan Peningkatan Jalan
pada ruas jalan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Bidang Bina Marga
menyelenggarakan Kegiatan Pemeliharaan Berkala
Jalan Buding - Manggar untuk mendukung infrastruktur
jalan tersebut.
3. Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai
dengan rencana mutu, biaya, waktu dan pemenuhan
kinerja jalan yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa
konstruksi, maka diperlukan adanyaTim Konsultan yang
bertugas sebagai pengawas pekerjaan konstruksi yang
berperan membantu Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di dalam
melaksanakan pengawasan teknis dan penjaminan
mutu teknis pada lokasi kegiatan yang sedang
berlangsung. Tim Pengawas Pekerjaan dimaksud,
adalah Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan
pengawasan/supervisi pekerjaan konstruksi Jalan pada
ruas Jalan Buding - Manggar di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.

2. Maksud dan Tujuan Maksud :


Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi,
pengawasan pekerjaan konstruksi ini, adalah untuk:
• Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim didalam
melakukan pengawasan pekerjaan terhadap kegiatan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
kualifikasinya.
• Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering
dihadapi oleh penyedia jasa konstruksi di lapangan dalam
menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya.
• Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa
bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi telah memenuhi persyaratan mutu
teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.
• Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, apabila terdapat perbedaan
interprestasi pasal-pasal dalam dokumen kontrak dalam
penerapan dilapangan.
• Membantu menyelesaikan revisi desain/variasi kontrak,
bilamana terdapat perbedaan antara desain yang ada
dengan kondisi dilapangan.
Tujuan:
Adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan
untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi
(tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat
waktu dan penjaminan mutu teknis pekerjaan konstruksi
jalan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi
kinerja jalan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak, guna
menjamin ketersediaan infrastruktur jalan yang handal dan
berkelanjutan.

3. Sasaran Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan


konstruksi jembatan ini adalah tercapainya hasil pekerjaan
pembangunan jembatan sesuai dengan Spesifikasi Teknis
yang telah ditetapkan, sehingga kinerja jalan yang ditangani
dapat memberikan layanannya sesuai dengan umur desain
yang direncanakan.
Selain itu, Sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen yang
menyangkut masalah penjaminan mutu pekerjaan,
administrasi teknis, progress keluaran pekerjaan dan
pengendalian pekerjaan dilapangan dapat dilimpahkan
kepada Penyedia Jasa Konsultansi ini.

4. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultasi pengawasan ini berada di wilayah


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Kabupaten
Belitung Timur, pada ruas Jalan Buding-Manggar.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : DAK


Penugasan Tahun Anggaran 2022 dengan nilai Pekerjaan
Rp. 192.499.998,00 (Seratus Sembilan Puluh Dua Juta
Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Sembilan
Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah).
Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan selama 5 (lima)
Bulan atau 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender.

6. Nama dan Organisasi Nama PPK : Ahmed Ali Hamdani, A.Md.


PejabatPembuat Pengguna Anggaran : Jantani Ali, ST.
Komitmen Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang &
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar DPA Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung TA 2022

8. Standar Teknis a. Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan


Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2) dari Surat
Edaran Dirjen Bina Marga No. 16.1/SE/Db/2020;
b. Manual Desain Perkerasan dari Surat Edaran Dirjen Bina
Marga No. 18/SE/Db/2020;
c. Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 dari Surat
Edaran Dirjen Bina Marga No. 02/BM/2017;
d. Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan dari
Dirjen Bina Marga No. 15/SE/Db/2021.
9. Studi – Studi Terdahulu -

10. Referensi Hukum Referensi Hukum yang menjadi acuan, antara


a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2004 Tentang Jalan;
b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
c. Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006 tentang
Jalan;
d. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Permen PUPR No. 14 Tahun 2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
f. Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
g. Permen PUPR No . 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
h. Surat Edaran Nomor 21/SE/M/2019 tentang Standar
Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi Melalui Penyedia Jasa;
i. Kepmen PUPR No . 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada
Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi.

RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan ini meliputi:
1. Persiapan:
a) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Pengawasan Pekerjaan.
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi berbasis kinerja, termasuk
pengendalian manajemen dan keselamatan lalu-
lintas serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen
Lingkungan.
c) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam
pelaksanaan Rapat Persiapan Pelaksanaan/Pre-
ConstructionMeeting (PCM) dan memeriksa RMK
Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan
dituangkan dalam Berita Acara sebagai Dokumen
Kegiatan.
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
i. Laporan Harian
ii. Laporan Mingguan
iii. Laporan Bulanan.
iv. Laporan Teknis (jika diperlukan).
v. Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi
lapangan.
vi. Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan
jalan.
vii. Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan
verifikasi laporan kegiatan yang disiapkan oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi.
viii. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria
pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
ix. Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan
Sertifikat Pembayaran.
x. Bentuk Request Penyedia untuk memulai
pekerjaan dan pengujian bahan.
f) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan
tugas dari masing-masing personil Direksi
Tekniskepada PPK Pekerjaan Konstruksi.
g) Menjelaskan rencana kerja pengawasan Pekerjaan
Konstruksi kepada PPK Pekerjaan Konstruksi:
h) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada
PPK Pekerjaan Konstruksi pada saat PCM.
i) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam
mengkaji rencana mutu kontrak (RMK) penyedia jasa
konstruksi.
j) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama
dalam kontrak terkait pelaksanaan pekerjaan.
k) Menandatangani berita acara mobilisasi dan
melaporkan pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan.
l) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan
kuantitas dan kualitas serta kelayakan peralatan,
fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi
Penyedia Jasa.
m) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang disampaikan Penyedia Jasa.
n) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan
digunakan oleh Penyedia Jasa.
o) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi
Pekerjaan tentang jumlah, mutu dan kelaikan
peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa.
p) Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan
tingkat layanan jalan berdasarkan indikator kinerja
jalan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
q) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar
kerja kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
r) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode
kerja diajukan oleh Penyedia Jasa dan kontrol
terhadap kuantitas pekerjaan.
s) Melaporkan progres pekerjaan yang telah
diselesaikan Penyedia Jasa.
t) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies)
berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan.
u) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi
dan teknis pekerjaan.
2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan
dan membantu memeriksa shopdrawing yang
disiapkan oleh Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan
konstruksi jalan secara professional, efektif dan
efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar
dari resiko kegagalan konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan
laporan mingguan pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly certificate
(MC).
e) Membuat laporan bulanan terkait progress
pekerjaan dilapangan dan membuat rekomendasi
setiap permasalahan yang timbul dilapangan
kepada Pengguna Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada
setiap terjadinya perubahan kinerja pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran
topografi yang dilakukan Penyedia.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil
inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan.
i) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan
oleh Penyedia pekerjaan konstruksi.
j) Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan dengan
menerapkan prosedur kerja dan uji mutu pekerjaan
sesuai dokumen kontrak.
k) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat layanan
jalan yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi.
3. Pengendalian Pekerjaan Fisik
1). Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan
perencanaan, proses, metode kerja, dan
pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga
hasil suatu kegiatan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan. Untuk setiap unit kerja/unit
pelaksana kegiatan harus merencanakan dan
melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan
secara terkendali yang meliputi:
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
rencana mutu unit kerja dan/atau rencana mutu
pelaksanaan kegiatan dan/atau Rencana Mutu
Kontrak (RMK).
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan
informasi yang menggambarkan karakteristik
kegiatan dan ketersediaan dokumen kegiatan.
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan
ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam
proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan
pengukuran pelaksanaan pekerjaan serta
mekanisme proses penyerahan dan pasca
penyerahan hasil pekerjaan.
Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk
pelaksanaan yang merupakan dokumen standar kerja
yang diperlukan guna memastikan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian proses dilakukan
secara efektif dan efisien. Adapun Petunjuk
Pelaksanaan sekurang-kurangnya:
a. Halaman Muka berisi:
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk
pelaksanaan
- Status validasi dan status perubahan.
- Kolom sahkan petunjuk pelaksanaan.
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir
jika perlu);
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti
kerja.

Untuk melaksanakan validasi terhadap proses


pelaksanaan pekerjaan dalam kesesuaian antara
pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil kegiatan
setelah selesai dilaksanakan harus dapat dilakukan
pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi tidak dapat
dilakukan secara langsung melalui monitoring atau
pengukuran secara berurutan. Validasi pada
pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan
ketentuan berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk
peninjauan dan persetujuan proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya
tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,
setelahdilakukan perbaikan atau penyempurnaan.
- Verifikasi kinerja hasil pekerjaan danpemenuhan
tingkat layanan jalan.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan
harus mampu mengidentifikasi hasil setiap tahapan
kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan dan
mengidentifikasi status hasil kegiatan tersebut. Tujuan
identifikasi untuk memastikan pada hasil kegiatan
dapat dilakukan analisis apabila terjadi ketidak-
sesuaian pada proses dan hasil keluaran pekerjaan.
Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara
dalam pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk
memastikan bahwa bagian hasil pekerjaan yang telah
diterima harus tetap terpelihara sampai waktu
penyerahan menyeluruh. Pada proses penyerahan
hasil pekerjaan, setiap segmen pekerjaan harus
mensyaratkan dan menerapkan proses pemeliharaan
hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil
pekerjaan agar kinerjanya tetap terjaga.

2) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan
suatu proses evaluasi yang harus dilaksanakan untuk
mengetahui kinerja hasil pelaksanaan kegiatan,
sehingga dapat dilakukan pengukuran atau penilaian
hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring merupakan
bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar
semua hasil kegiatan yang diserahkan dapat
memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
monitoring antara lain:
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan
kegiatan harus menetapkan metode yang tepat
untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan
dari setiap tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan
cara memverifikasi bahwa persyaratan telah
dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan
pada tahapan yang sesuai berdasarkan
pengaturan yang telah direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil
kegiatan harus dipelihara kedalam pengendalian
rekaman/bukti kerja.
Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai
dan memadai untuk memperagakan kesesuaian dan
keefektifan. Analisis data bertujuan untuk
mengevaluasi dimana dapat dilaksanakan perbaikan
berkesinambungan dan analisis harus didasarkan pada
data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring dan
pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil
analisis harus berkaitan dengan manfaat hasil
pekerjaan, kesesuaian terhadap persyaratan hasil
pekerjaan dan karakteristik dari proses-proses kegiatan
termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.
Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak
sesuai atau tidak memenuhi persyaratan harus di-
identifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan yang
sesuai untuk mencegah penggunaanyang tidak
terkendali. Tindakan yang harus dilaksanakan pada
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan antara
lain:
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus
memastikan bahwa hasil dari setiap tahapan
kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk tindak lanjut
tahapan kegiatan yang berhubungan dengan
tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang
tidak sesuai harus diatur dalam prosedur
pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang
merupakan bagian dari prosedur mutu.
c. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus
dilaksanakan dengan mengesahkan penggunaan
dan penerimaannya berdasarkan konsesi oleh
Pengguna atau pemanfaatan hasil pekerjaan.
d. Tindakan korektif yang diambil dalam upaya
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan
mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
e. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal
harus mencakup:
- Penetapan personil yang kompeten dan
memiliki kewenangan untuk menetapkan
ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap
tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak
sesuai termasuk tatacara pelepasan hasil
kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan
kesesuaian dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Dalam upaya menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya hasil
pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan
korektif dan tindakan pencegahan yang diatur dalam
prosedur mutu.

Prosedur tindakan korektif minimal harus mencakup


kegiatan antara lain:
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan/melakukan kajian terhadap
penyebab ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk
memastikan, bahwa ketidaksesuaian tidak akan
terulang dan jadwal waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak
perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah
dilakukan.
Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya
meminimalkan potensi ketidaksesuaian yang akan
terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan
harus mempertimbangkan dampak potensialnya dan
efek dari tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya.
Untuk itu perlu mengidentifikasi potensi
ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan
tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian
serta melakukan verifikasi tindakan pencegahan yang
telah dilaksanakan.
Terhadap ruang lingkup pekerjaan ini dapat
dilaksanakan oleh penyedia jasa, yaitu :
- kualifikasi : usaha kecil
- klasifikasi usaha : Pengawasan Rekayasa
- subklasifikasi usaha :Jasa Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi Teknik Sipil
Transportasi (RE 202).

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa
Laporan yang berisi kegiatan pengawasan teknis yaitu :
• LaporanRencana Mutu Kontrak
• Laporan Survei Pendahuluan
• Laporan Bulanan
• Laporan Akhir

13. Peralatan, Material, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang
Personil dan fasilitas dari dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Pejabat Pembuat a. Laporan dan Data
Komitmen
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu
serta photografi harus dikumpulkan sendiri oleh penyedia
jasa.
b. Akomodasi dan Ruang Kantor
Akomodasi dan ruang kantor harus disediakan sendiri
oleh penyedia jasa.
c. Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya
yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping
(counterpart), atau project officer (PO) dalam rangka
pelaksanaan jasa konsultasi.
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa adalah tidak ada.

14. Peralatan dan Material, Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas dan peralatan
dari Penyedia Jasa yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
Konsultansi pekerjaan, antara lain:
• Kantor dan Mess untuk personil konsultan (sewa)
• Akomodasi dan ruangan kantor (sewa)
• Kendaraan roda dua (sewa)
• Alat tulis Kantor (Beli)
• Alat Safety K3 (Beli)

15. Lingkup Kewenangan Kewenangan Penyedia Jasa adalah :


Penyedia Jasa - Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan
semua kegiatan dan personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik
dalam tahap pengumpulan data, pengolahan, dan
penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 150 (dua
Penyelesaian Kegiatan ratus sepuluh) hari Kalender, sesuai dengan time schedule
pelaksanaan kegiatan.
17. Personil Pengala
Jumlah
No. Posisi Kualifikasi Orang
man
Bulan
Professional Staff

Supervision S1- T. Sipil/Ahli Muda


01. 1 tahun 5
Engineer Teknik Jalan

Sub Professional Staff

D3 atau S1- T. Sipil/SKT


01. Quality Engineer Asisten Teknisi 1 tahun
3
Laboratorium Jalan (TS 063)
D3 atau S1- T.Sipil/SKT
Quantity Teknisi Penghitung 2,5
02. 1 tahun
Engineer Kuantitas Pekerjaan Jalan /
Jembatan (TS 049)
D3 atau S1- T. Sipil /SKT
Inspection Pelaksana Pekerjaan Jalan 2,5
03. 1 tahun
Engineer (TS 045)

SUPERVISION ENGINEER
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi untuk setiap pelaksanaan
pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK
sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minormendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;
2) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi
penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai apa
yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut,
bila dalam kontrak hanyadinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen
Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan
pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi
yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk
berbagaimacam kegiatan pekerjaan;
4) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima
atau menolak pekerjaan dan material;
5) Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan
setiap hari yang dicapai Pelaksana pada lembar
kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui;
6) Memonitor dan mengevaluasi secara seksama
kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya
segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan
pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada
buku Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang
direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan
tersebut;
7) Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang
disampaikan oleh Quantity Engineer;
8) Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yangakan tertutup atau menjadi
tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
9) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu
dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan Pelaksana;
10) Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan
sketsa-sketsa yang benar untuk bahan PPK pada
setiap lokasi pekerjaan;
11) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as-built drawings)
dan megupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan
(PHO);
12) Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-
gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana sebelum
pelaksanaan;
13) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak
membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi
lapangan.
14) Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan
mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan
tingkat layanan jalan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan Pelaksana;
15) Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan
mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang
ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada
PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada
waktunya; dan
16) Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan,
laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain,
laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan lainnya.

QUALITY ENGINEER
Tugas dan kewajiban Quality Engineer terdiri atas:
1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian
terhadap pekerjaan, material dan peralatan yang
ditempatkan di lapangan apakah sesuai dengan
gambar dan spesifikasi;
2) Melakukan pengawasan yang seksama atas
pemasangan, pengaturan dan penempatan peralatan
laboratorium lapangan pelaksana sertamemantau alat-
alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai,
peralatan laboratorium yang ada sudah siap
dioperasikan;
3) Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas
semua pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh
pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam rangka
pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya,
dan memberitahukan dengan segera secara tertulis
kepada Supervision Engineer tentang kekurangan-
kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang
terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu
pekerjaan serta menyerahkannya kepada Supervision
Engineer rekomendasi secara tertulis tentang disetujui
atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang
bersangkutan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan
yang dilakukanoleh Pelaksana tidak kurang dari syarat
minimum yang ditetapkan spesifikasi;
6) Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan
kelokasi proyek sehingga sebelum material tersebut
digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;
7) Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan
bulanan mengenai semua hasil pengujian yang
diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan
oleh Supervision Engineer kepada PPK, Laporan
tersebut berisikan semua data laboratorium serta
pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari
data yang ada;
8) Menyiapkan format laporan penjaminan mutu
pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan kriteria
penerimaan pekerjaan;
9) Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait
dengan pemenuhan mutu pekerjaan;
10) Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda
uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi
persyaratan teknis;
11) Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jikaada) dan tindak lanjut penanganannya,
guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
12) Memberikan panduan dilapangan bagi personil
pelaksana mengenai metodologi pengujian mutu
bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).

QUANTITY ENGINEER
Tugas dan kewajiban Quantity Engineer terdiri atas:
1) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa
pekerjaan dan volume pekerjaan yang telah
dilaksanakan;
2) Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan
pekerjaan di lapangan, serta selalu memberikan
informasi tentang rincian pekerjaankepada Supervision
Engineer;
3) Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
4) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari
Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas-
tugasnya serta bekerjasama dengan Quality Engineer
untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan
dengan di laboratorium.;
5) Melakukan pengawasan di lapangan secara terus
menerus pada semualokasi pekerjaan konstruksi yang
sedang dilaksanakan, dan memberitahu dengan
segera kepada Supervision Engineer tentang semua
pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai Dokumen
Kontrak;
6) Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara
tertulis kepada Supervision Engineer pada hari itu juga;
7) Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan
dan memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan
kuantitas dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
8) Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan
cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan
tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah
pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran
dilapangan, kejadian- kejadian khusus dan sebagainya
dengan menggunakan formulir laporan standar
(Laporan Harian) yang harus diserahkan/dikirim
kepada Supervision Engineer dan PPK setiap hari
setelah selesai kerja;
9) Melakukan pengawasan dilapangan secara terus
menerus terhadap semua pekerjaan harian (day work),
termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan
pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan harian
tersebut;
10) Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh
Pelaksana dan evaluasi hasil pekerjaan (performa
pekerjaan) di lapangan;
11) Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil
pekerjaan;
12) Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut
dilaporkan secara tertulis kepada Supervision Engineer
sebagai bahan masukan yang disampaikan kepada
PPK;
13) Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil
pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan
usulan pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap Pelaksana sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
dan
14) Membantu Supervision Engineer mengadakan
pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian
pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya
memenuhi syarat.
INSPECTION ENGINEER
Tugas dan kewajiban Inspection Engineer (IE) mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan
dengan pelaksanaan di lapangan;
2) Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan
peraturan tentang keamanan dan keselamatan kerja;
3) Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang
dijalankan Pelaksana;
4) Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara
pelaksanaan dinilai tidak benar atau membahayakan.
Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam
buku harian (log book) serta segera memberi tahu
kepada Supervision Engineer;
5) Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan
dan penyimpangan dari perencanaan (pada lembar
gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
6) Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat
oleh Pelaksana.

18. Jadwal Tahapan - Tanggal Kontrak (disesuaikan setelah ditetapkan


Pelaksanaan Kegiatan pemenang)
- Tanggal SPMK (disesuaikan setelah ditetapkan
pemenang)
- Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia
jasa kepada PPK (disesuaikan setelah ditetapkan
pemenang)
LAPORAN
19. Laporan Rencana Mutu Laporan Rencana Mutu Kontrak berisikan tentang program
Kontrak pelaksanaan pengawasan dalam rangka mencapai Sasaran
Mutu kegiatan pelaksanaan pekerjaan. Tanggal
penyampaian laporan paling lambat 7 hari kerja setelah
SPMK dan dipresentasikan pada saat PCM sebanyak 3
(tiga) buku laporan.

20. Laporan Survei Laporan survey Pendahuluan berupa ringkasan yang berisi
Pendahuluan jadwal rencana kerja,metodologi pengawasan, tahapan
pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara lengkap, jadwal
personil pendukung yang telah disetujui aktif dilapangan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak3 (tiga) buku
laporan.

21.Laporan Bulanan Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (SE) akan
menyerahkan laporan kemajuan secara singkat yang
menggambarkan pencapaian pemenuhan untuk masing-
masing kegiatan-kegiatan proyek , seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu,
administrasi/teknis untuk keuangan).
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing
penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 5 format
standar yang dilengkapi oleh masing-masing pengawas,
adalah sebagai berikut:
1) Surat pengantar;
2) "Progress Summary", rangkuman status fisik dan
keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan yang
berdampak pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
3) Foto copy sertifikat Monthly Payment secara lengkap dan
jelas dengan ditandai "for Monitoring Used Only";
4) Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
5) laporan "Supervision Consultants". Yang terdiri dari:
b. Laporan Mutu dibuat bilamana terdapat kegiatan
pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik
dilaboratorium maupun dilapangan yang dilaksanakan
pada bulan sebelumnya.Isi laporan ini berupa
kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari
semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan
data otentik/bukti pengujian pada formulir
laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa
lembar yang mewakili.
c. Laporan Teknis dibuat Direksi Teknis sesuai
keperluan, laporan teknis dan/atau persetujuan teknis
yang muncul selama berlangsungnya kegiatan.
Terutama, untuk perubahan pekerjaan utama yang
memerlukan pembicaraan sebelumnya dengan pihak
Pengguna Jasa, Field Team akan membantu PPK
untuk mempersiapkan suatu laporan justifikasi teknis
atau revisi desain yang terdiri atas data original yang
menjadi dasar desain tender dibuat :
1) Rekaman semua data desain yang lengkap
berkaitan dengan revisi desain.
2) As-built drawing yang menunjukan lokasi dan detail
dimensi dari semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan sesuai kontrak.
3) Foto copy dari Change Order dan Addendum
kontrak sebelumnya yang telah disetujui.
4) Foto copy dokumen lelang Penyedia Jasa, termasuk
semua analisa harga satuan dan harga satuan
bahan, upah, analisa peralatan.
5) Suatu penjelasan mengenai asumsi desain yang
digunakan.
6) Gambar yang secara jelas menunjukan gambar
desain original dan revisinya.
Masing-masing laporan bulanan harus sudah lengkap
setiap minggu pertama bulan berikutnya. Laporan beserta
copy dokumen yang dibuat SE harus didistribusikan oleh
PPK.

22. Laporan Akhir Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir
kegiatan konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan
akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan metode
konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi,
rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan di masa yang
akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa
konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan
pemberian solusinya, jika ada, untuk beberapa variasi
perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan
yang sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa.
Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan
tanggapan terhadap Gambar Terlaksana(As Built Drawing
yang dikerjakan oleh Penyedia.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan
akhir pengawasan lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka
selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan
sebelum berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir
sudah harus diserahkan ke PPK yang berisi penjelasan
sebagai berikut :
- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan
pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan
kegiatan-kegiatanPengawasan di lingkungan unit
kerjanya.
- Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan ringkasan
keuangan
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan,
prosedur, dan operasional dengan maksud memperbaiki
kemampuan pengawasan pada program pekerjaan di
lingkungan unit kerjanya.
Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 210
(dua ratus sepuluh) hari Kalender sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
HAL-HAL LAIN
23. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri
24. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi : tidak diperlukan
25. Pedoman Pengumpulan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
Data Lapangan berikut :
Hasil pengambilan data harus didiskusikan untuk mendapat
Persetujuan dari proyek dan mengadakan perbaikan serta
saran yang nantinya akan dipakai sebagai panduan kegiatan
selanjutnya.
26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia jasa/konsultansi berkewajiban
untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/OPD
Pejabat Pembuat Komitmen berikut : data pendukung dan
substansi pelaksanaan pekerjaan
Pangkalpinang, April 2022
Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen,

dto

JANTANI ALI, ST AHMED ALI HAMDANI, A,Md


NIP. 19731022 200501 1 007 NIP. 19770520 200801 1 003

Anda mungkin juga menyukai