Des2017
PAKET
JASA KONSULTANSI
SURVEY KONDISI JALAN DAK
Uraian Pendahuluan1
1.Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
1. LATAR a. Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah
BELAKANG mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam
pengelolaan prasarana jalan dan jembatan, untuk menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standar teknis, maka
diperlukan suatu tim kerja yang akan bertugas sebagai
perencana pekerjaan yang berperan membantu Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) selaku Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom) di dalam melaksanakan perencanaan
teknis pada kontrak pekerjaan konsultansi;
b. APBD pada Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Tengah terdapat Kegiatan Penyusunan Rencana,
Kebijakan, Strategi dan Teknis Sistem Pengembangan
Jaringan Jalan;
c. Untuk menindak lanjuti hal tersebut perlu dilakukan kontrak
Pekerjaan Jasa Konsultansi dengan obyek tersebut sesuai
pada dokumen ini dengan penyedia jasa konsultansi.
Hak Perusahaan Beban Biaya Umum Harga Satuan OB dikurangi Hak Personel
Jasa Konsultansi Keuntungan Konsultan
*) Biaya beban sosial tidak ada (=nol) untuk layanan kontrak <12 bulan.
Dasar: UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 79.
a) Biaya langsung personel diwujudkan dalam harga
satuan OB (orang bulan) didalamnya terdapat
komponen yang menjadi hak perusahaan jasa
konsultansi yaitu biaya keuntungan (profit) dan
biaya umum (overhead cost), serta komponen yang
manjadi hak personel konsultan yaitu gaji dasar dan
biaya sosial.
Dasar: Permen PUPR 19/PRT/M/2017 tentang
Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan
Jasa Konsultansi Konstruksi; pasal 7.
g) Sanksi remunerasi.
Perusahan penyedia jasa konsultansi yang tidak
memberikan hak remunerasi personel konsultan sesuai
tabel 5-1 dikenakan sanksi denda adminsitratif
sebesar selisih harga satuan OB (=remunerasi minimal
dalam kontrak) dikurangi pembayaran kepada
personel konsultan, selama terjadinya pelanggaran.
Dasar: PP No.22/2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi;
Pasal 160.
Tahap kontrak :
Penyedia jasa konsultansi yang menandatangani kontrak
harus merealisasikan struktur pembiayaan di atas kepada
personel konsultan yang menjalankan tugas pengawasan
pekerjaan.
Pengaturan lebih lanjut pembayaran remunerasi personel
konsultan diatur dalam SSKK (Syarat-Syarat Khusus
Kontrak).
2) Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
7. Data Dasar Dokumen kontrak pekerjaan konsultansi yang disediakan di
KAK.
10. Referensi Hukum a. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
c. Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang I Jasa Pemerintah;
d. Peraturan Presiden No.22/2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi;
e. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Kontruksi;
f. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang
stándar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi;
g. Peraturan Menteri PUPR Nomor 13/PRT/M/2011 tentang
Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan;
h. Peraturan Menteri PUPR Nomor 2/PRT/M Tahun 2018
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
i. Peraturan Menteri PUPR Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Sistem Manajemen Mutu Departemen PU;
j. SE Menteri PUPR No. 19/SE/M/2016 tentang Penentuan
Indeks-Kondisi Perkerasan.
d. Kegiatan pendukung
1) Kegiatan Operasional Kantor dan lapangan sesuai dengan
Lampiran 3;
2) Dokumentasi foto kegiatan dilapangan dan kegiatan
dikantor;
3) Pembuatan laporan-laporan sesuai ketentuan KAK.
4) Operator Komputer
Mempunyai keahlian sesuai tersebut tabel 17-2 dan
memenuhi unsur validitas.
Mempunyai tingkat pendidikan sesuai tersebut tabel
17-2, dari perguruan tinggi negeri/swasta yang
mempunyai akreditasi atau perguruan tinggi luar negeri
yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
6) Pembantu Surveyor
Mempunyai keahlian sesuai tersebut tabel 17-2 dan
memenuhi unsur validitas.
Mempunyai tingkat pendidikan sesuai tersebut tabel
17-2.
Mempunyai waktu pengalaman di bidang pencacahan
lalu lintas sesuai tersebut tabel 17-2.
Tugas utama pembantu surveyor adalah melaksanakan
kegiatan survei, pengumpulan, dan pengolahan (di
lapangan dan di kantor) data sesuai dengan ketentuan yang
ada sesuai koordinasi dari surveyor dan dikendalikan oleh
Ketua Tim.
i. Ketentuan lain :
1) Hardware dan softcopy (unit penyimpanan database /
web)
- Laptop diperuntukkan penyimpanan database /web.
- Spesifikasi : core i7, layar sentuh (touchscreen) ukuran
11” – 12”.
- Unit penyimpanan diserahkan kepada Pengguna
setelah dilakukan pengisian data.
1. Data Ruas Jalan Provinsi Jawa Tengah (SK Gub Jawa Tengah Nomor 620/2
Tahun 2016 Tentang Penetapan Status Ruas Jalan Sebagai Jalan Provinsi Jawa
Tengah)
R U A S PANJANG
N O. RUAS
NAMA RUAS KLAS
URUT
NO SUB
STATUS
RUAS RUAS Km
BPJ CILACAP
SOKARAJA - KALIMANAH
10 148 P A 4,770
Bts.Kab.BANYUMAS
BOBOTSARI - BELIK
14 146 P A 14,540
Bts.Kab.PURBALINGGA
BPJ SURAKARTA
SANGKAL PUTUNG –
20 P A 15,250
JATINOM/Bts.Kab.BOYOLALI
BOYOLALI - JRAKAH / SELO
21 P C 24,320
Bts.Kab.MAGELANG
ANDONG/Bts.Kab.SRAGEN - KR.GEDE -
22 P B 15,310
Bts.Kab.SMG
KARANGANYAR - TAWANGMANGU -
29 P B 30,240
KALISORO
KALISORO - CEMOROSEWU (EX APBN)
30 P K B 9,000
- Bts. JATIM
KARANGANYAR - JATIPURO
31 P B 24,820
Bts.Kab.WONOGIRI
KARANGANYAR - Bts.Kab.SRAGEN /
33 P A 15,830
BATUJAMUS
WATUKELIR - GROGOL
35 P B 3,190
Bts.Kab.WONOGIRI
SUKOHARJO - NGUTER /
38 P B 8,440
Bts.Kab.SUKOHARJO
PURWANTORO - NAWANGAN /
45 P A 15,540
Bts.Kab.PROV. JATIM
WURYANTORO - EROMOKO -
50 P B 19,500
PRACIMANTORO
BPJ SEMARANG
SALATIGA - KEDUNGJATI /
57 189 P B 18,900
Bts.Kab.DEMAK
SUKOREJO - PLANTUNGAN /
59 124 P A 11,420
BLIMBING
BPJ MAGELANG
SALAMAN - BENER
63 168 P A 8,250
Bts.Kab.PURWOREJO
MAGELANG - KALIANGKRIK
66 174 P A 19,664
Bts.Kab.WONOSOBO
MAGELANG - NGABLAK
67 180 P A 24,923
Bts.Kab.SEMARANG
KUTOARJO - BRUNO
72 162 P B 31,880
Bts.Kab.WONOSOBO
BPJ WONOSOBO
BPJ TEGAL
BPNJ PEKALONGAN
BPJ PURWODADI
BPJ PATI
A=85
TOTAL B=53 2.404,741
C=30
2. Survei Pendahuluan
a. Tujuan
Tujuan survei pendahuluan adalah untuk mengumpulkan data-data awal berdasarkan
aspek- aspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar/referensi survei
detail/survei berikutnya dan harus dilakukan oleh seorang ahli.
3. Survei Deskripsi Ruas (link description) dan Titik Referensi Lokasi (LRP)
a. Tujuan
Tujuan survei Titik referensi Lokasi (LRP) adalah untuk menetapkan lokasi-lokasi
LRP, jarak antara LRP yang berdekatan dan koordinat GPS semua LRP yang
kemudian membentuk jalan. Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya telah
menerapkan system LRP berdasarkan Patok Km, jembatan, dan lain sebagainya
sebagai referensi jalan.
b. Lingkup Pekerjaan
1) Pengukur Jarak
instrument transducer pengukur jarak harus dipasang pada roda kanan kendaraan
survei, sehingga hasil pengukuran jarak yang dilakukan akan mewakili
pengukuran pada sumbu jalan. Dengan cara seperti ini, akan mengurangi
berkurangnya ketelitian akibat pergerakan kendaraan pada tikungan. Semua
jarak harus diukur dengan alat ukur jarak yang memiliki ketelitian 0,1% panjang
pengukuran atau lebih baik.
Semua posisi LRP dan tanda-tanda penting lainnya (misalnya: persimpangan,
jembatan, gorong-gorong, perlintasan Kereta Api) harus dinyatakan dengan
jarak dari titik acuan sebelumnya. Chainage (sta pengukuran) diukur secara
menerus mulai dari awal ruas hingga akhir ruas. Pada setiap simpul, jarak
pengukuran harus di set ulang ke 0. Dengan cara ini, semua jarak dinyatakan
sebagai jarak dari simbul sebelumnya.
4. Survei RNI
a. Survei Inventaris Jaringan Jalan (Road Network Inventory (RNI)) hendaknya
dilakukan sebagai bagian dari survei keseluruhan jaringan jalan setiap lima (5) tahun.
Informasi bahu jalan dan saluran samping penting sebagai input pada IRMS/LRMS
sehingga keakurasian pengamatan secara detail agar selalu ditekankan. Survei ini
dilakukan pada jalan-jalan yang sudah ada untuk mendata atribut-atribut area jalan
yang digunakan yang kemingkinan besar tidak akan berubah seperti; bahu jalan dan
saluran samping.
b. Lingkup Pekerjaan
Jarak antar reference point harus diukur dengan tingkat ketelitian 0,1% panjang
pengukuran dan koordinat setiap lokasi reference point diukur dengan GPS
(longitude/latitude). Semua reference point harus diberi tanda yang jelas dan
ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat oleh tim survei berikutnya. Untuk
penyimpanan dalam geo-database Bina marga, semua data yang dikumpulkan harus
diikat menggunakan Location Referencing System (LRS) berikut:
1) Nomor ruas
2) Referensi jarak (chainage/ jarak dari titik awal ruas)
3) Koordinat GPS
4) Jaringan jalan
b. Lingkup Pekerjaan
Pengumpulan data inventori dapat dilakukan dengan menggunakan gambar video
atau pencatatan electronic secara manual untuk mencatat keberadaan dan lokasi
setiap jenis obyek yang ada.
1) Lebar perkerasan, bahu dan ambang pengaman diukur dengan ketelitian hingga
10cm pada awal ruas dan direkam. Jenis perkerasan dan bahu juga harus
direkam.;
2) Observasi pada lebar setiap bagian penampang melintang dapat dilakukan
melalui gambar video atau dilakukan secara jalan kaki bila diperlukan. Setiap
ada perubahan pada setiap elemen, lebar setiap elemen pada penampang
melintang diukur kembali dan direkam, termasuk chainage lokasi adanya
perubahan.;
3) Bila tidak ada perubahan pada setiap elemen penampang melintang, observasi
dapat dilanjutkan hingga akhir ruas jalan.;
4) data yang dikumpulkan pada survei inventarisasi jalan sebagai berikut:
Tipe jalan
Jenis Permukaan
Lebar perkerasan (m)
Lebar median (m)
Lebar bahu (m)
Lebar saluran samping (m)
Jenis Terrain
Tata guna lahan
Alinyemen: Data RAW GPS yang ada
6. Inventori Drainase
a. Tujuan
Mencatat drainase yang ada di sepanjang ruas jalan. Survei ini cukup dilakukan
sekali dan merupakan bagian dari survei inventori penampang melintang. Survei ini
tidak perlu diulang setiap tahun. Jenis data yang dikumpulkan adalah data
seksi/menerus.
b. Lingkup Pekerjaan
1) Selama survei kendaraan harus dijalankan secara baik, tanpa percepatan atau
perlambatan yang mendadak, dan harus selalu diusahakan agar kendaraan
dijalankan pada kisaran kecepatan yang disarankan oleh pabrik pembuatnya.
2) Data yang dikumpulkan harus diikat dengan system refernsi yang ditetapkan
sebelumnya, lokasi setiap titik referensi yang diukur harus dicatat dan
dilaporkan. Titik awal survei harus ditetapkan sebelum survei dimulai.
3) Mencatat dan melaporkan factor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan
hasil pengukuran ketidakrataan jalan, antara lain:
Menyimpang dari lajur yang diukur
Kecepatan tidak sesuai dengan kisaran kcepatan yang ditetapkan, terutama
pada kecepatan sangat rendah
Hentakan pada saat percepatan/perlambatan/berbelok
Geometric jalan yang berkelok-kelok dan naik turun
8. Survei SDI
a. Tujuan
Survei Kondisi Jalan/Road Condition Survey (RCS) dilakukan secara manual dengan
formulir sesuai ketentuan yang berlaku dan menghasilkan nilai SDI (Surface Distress
Index). Survei ini dilakukan pada jalan-jalan yang sudah ada untuk mendata atribut-
atribut area jalan. Hasil survei kondisi jalan selanjutnya dipergunakan untuk
menghitung Surface Distress Index (SDI) per kilometer. SDI per km dihitung
dengan menjumlahkan hasil survai kondisi per 100 meter, untuk perhitungan segmen
per 100 meter maka parameter jumlah lubang (number of potholes) terlebih dahulu
harus dikalikan 10 sebelum dimasukkan dalam Formula Penilaian SDI Number of
Potholes.
b. Lingkup Pekerjaan
Setiap ruas jalan harus diperiksa setiap 100 m dengan menggunakan urutan sebagai
berikut ini:
1) Form Survei SDI berdasarkan pada pada Panduan Survei Kondisi Jalan
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Nomor : SMD-
03/RCS tahun 2005.
2) Periksa dan catat data administrasi dari laporan pemeriksaan;
3) Catat jenis lintasan dan ukur serta mencatat data geometrik;
4) Ukur dan catat kondisi jalan pada form survei;
5) Buat catatan yang diperlukan dalam bagian catatan laporan.
6) Selama pemeriksaan berlangsung harus mengambil photo kondisi jalan.
b. Lingkup Pekerjaan
1) Survei Inventarisasi lereng jalan meliputi lereng alam, lereng buatan yaitu lereng
galian atau timbunan serta lereng alam dan buatan yang berpotensi longsor.
2) Survei inventarisasi lereng jalan dilakukan terhadap lereng jalan yang belum
dilakukan pendataan dan belum direkam dalam basis data lereng.
3) Survei inventarisasi lereng jalan dilakukan terhadap lereng jalan dengan tinggi
lebih dari 5 m, kecuali jika lereng terkait berdasarkan pengamatan secara visual
mengalami keruntuhan serta lereng yang telah menunjukan adanya gejala
kerunturahn (crown, retak, erosi, dll) yang berdampak terhadap terganggunya
fungsi jalan baik yang telah ditanggulangi maupun belum.
4) Survei inventarisasi lereng jalan dilakukan dengan Cara pengumpulan data
lereng jalan yang meliputi administrasi, geometrik, geologi material penyusun
lereng, serta seluruh data visual yang terdapat pada lereng tersebut.
5) Pelaksanaan inventarisasi menggunakan formulir atau formulir aplikasi Sistem
Manajemen Lereng Jalan yang ditunjang oleh beberapa peralatan.
2. Sistem Monitoring
Konsultan harus menjelaskan system monitoring pelaksanaan seluruh kegiatan suvey
kondisi jalan untuk memastikan semua persiapan, sumberdaya, jadwal, proses,
permasalahan dan tindakan mengatasinya, dan hasil survei memenuhi semua
persyaratan kontrak, antara lain melalui:
a. Display data kemajuan pekerjaan dan hasilnya
b. Pelaporan Mingguan
b. Lingkup Pekerjaan
1) Penyedia Jasa Konsultansi melakukan hasil pembahasan setiap permasalahan
(substansi) yang ada dalam bentuk uraian penjelasan dan perhitungan;
2) Substansi yang dibahas adalah semua aspek yang terkait dengan unsur jalan.
Substansi yang disajikan sesuai penjelasan keluaran/input di bawah.
1. Keluaran
Keluaran kegiatan Survei dirinci sesuai tabel di bawah ini, untuk masing-masing tenaga
ahli dan tenaga pendukung.
Tabel Keluaran
No Keluaran Pelaporan Kuantitas Penanggung Jawab Materi
1 Laporan Program Mutu 2 Buku Team Leader / Ketua Tim
2 Laporan SOP 2 Buku Team Leader / Ketua Tim
3 Laporan Antara 2 Buku Team Leader / Ketua Tim
4 Laporan Akhir 2 Buku Team Leader / Ketua Tim
5 Form Survei SDI 168 Bundel Team Leader / Ketua Tim
6 Form Survei Lereng 20 Bundel Team Leader / Ketua Tim
7 Laporan Inventarisasi Data Jalan 2 Buku Team Leader / Ketua Tim
8 Laporan Inventarisasi Lereng 2 Buku Team Leader / Ketua Tim
9 Laporan Stripmap BPJ Tegal 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
10 Laporan Stripmap BPJ Cilacap 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
11 Laporan Stripmap BPJ Pekalongan 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
12 Laporan Stripmap BPJ Wonosobo 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
13 Laporan Stripmap BPJ Magelang 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
14 Laporan Stripmap BPJ Semarang 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
15 Laporan Stripmap BPJ Pati 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
16 Laporan Stripmap BPJ Purwodadi 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
17 Laporan Stripmap BPJ Surakarta 1 Buku Team Leader / Ketua Tim
Hardware dan softcopy (unit
18 1 Buah Team Leader / Ketua Tim
penyimpanan database / web)