Anda di halaman 1dari 164

CV.

MULTI PARTNER Consultant


● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bagian A
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
DAN PERSONIL, FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK
1. Pemahaman Terhadap KAK
1.1. Umum
Kondisi jaringan jalan Provinsi dan Kabupaten di Aceh pada tahun 2023 akan
senantiasa dihadapkan pada kualitas dan kapasitas pelayanan jalan dan jembatan.
Kondisi ini lebih disebabkan oleh meningkatnya volume lalu lintas maupun muatan dan
dimensi berlebihan yang berakibat pada daya tahan dan dapat menyebabkan kondisi
dan kapasitas jalan dan jembatan menjadi cepat rusak. Pelaksanaan penanganan
kerusakan jalan dan jembatan dilakukan melalui program pembangunan dan
pemeliharaan. Untuk menunjang pelaksanaan sebagaimana dimaksud perlu dilakukan
suatu kegiatan pengawasan kualitas dan kuantitas pelaksanaan fisik.

Pembangunan jaringan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian nasional
diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas maupun meningkatkan penanganan
non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu
lintas barang dan jasa dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dengan tetap
menjaga lingkungan. Disamping itu juga perlu adanya penanganan jalan dan jembatan
yang sesuai dengan standar mutu yang ada. Maka untuk mendukung itu perlu kiranya
terbentuk suatu pengawasan yang professional terhadap penanganan pekerjaan
tersebut, sehingga hasil yang diharapkan menjadi optimal.

Konsultan dalam hal ini telah mempelajari dengan seksama KAK yang diberikan dan
beberapa hal yang dapat disimpulkan dari apa yang tersurat di dalam KAK pekerjaan
ini khususnya ditinjau dari tujuan dan hasil yang akan diperoleh dalam melaksanakan
pekerjaan ini dalah sebagai berikut :

1. Pemerintah Aceh cq. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh sangat
memperhatikan dan memandang penting masalah kesejahteraan masyarakat dengan
melakukan pekerjaan ini untuk mengatasi permasalahan yang timbul.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-1


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dibutuhkan tenaga-tenaga yang professional


agar diperoleh hasil kerja seperti yang diharapkan serta sesuai dengan rencana kerja
dan ketentuan yang berlaku karena dengan tim supervisi yang bertugas memantau
teknik pelaksanaan yang tepat maka diharapkan hasil akhir yang memuaskan.

3. Deskripsi Tenaga Ahli yang diperlukan telah diuraikan dengan jelas terinci dan sudah
terarah yang mencerminkan adanya pelaksanaan kegiatan pengawasan Jalan yang
bersifat menyeluruh dan mempunyai jangkauan kedepan.

4. Seluruh kegiatan untuk Tim Konsultan Pengawasan telah dijelaskan dengan cukup
terinci sehingga seluruh permasalahan dapat dimengerti.

5. Laporan sebagai media penyampaian hasil kemajuan pekerjaan Konsultan berupa


laporan bulanan yang bersifat periodic hingga laporan akhir sudah dijelaskan secara
terperinci.

6. Jangka waktu pelaksanaan Tenaga Ahli yang diperlukan sudah cukup memadai.

7. Konsultan beranggapan bahwa penjelasan ataupun uraian mengenai lokasi pekerjaan


seperti tertuang dalam lingkup pekerjaan Konsultan sudah cukup jelas.

8. Ketersediaan data merupakan hal yang sangat penting untuk pelaksanaan pekerjaan
ini. Untuk membantu dalam rangka memperlancar penyelesaian pekerjaan sebaiknya
dalam kerangka acuan dijelaskan tentang data apa saja yang sudah tersedia atau
instansi dimana dapat diperolehnya dengan demikian dalam memprediksi waktu
pelaksanaan Konsultan tidak mengalami kesulitan dalam perolehan datanya.

9. Pelaksanaan diskusi dan asistensi sebaiknya senantiasa dilakukan oleh Pihak


Pengawas dengan melibatkan Pihak Pemberi Tugas, Konsultan dan Instansi terkait
baik ditingkat daerah maupun pusat.

10. Pekerjaan ini dibiayai dari Sumber Dana Otsus Aceh Tahun Anggaran 2023 dengan
pendanaan sebesar Rp. 119.966.025,- (Seratus Sembilan Belas Juta Sembilan Ratus
Enam Puluh Enam Ribu Dua Puluh Lima Rupiah) termasuk PPN.

1.2. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Setelah mempelajari Dokumen Lelang Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala
Jalan Subussalam – Rundeng dan uraian yang telah diberikan pada saat rapat
penjelasan (aanwidzing), bersama ini kami sampaikan pemahaman kami terhadap
KAK yang termuat didalam dokumen lelang.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-2


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

1.3. Maksud dan Tujuan


Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Pemerintah Aceh cq. Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh yakni Pengawasan Teknis
Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam – Rundeng yang dibiayai oleh Sumber
Dana Otsus Aceh Tahun Anggaran 2023.
Tujuan dari jasa pelayanan ini adalah:
• Melakukan jasa konsultansi untuk pengendalian pengawasan konstruksi secara
professional pada pekerjaan konstruksi Pengawasan Teknis Pemeliharaan
Berkala Jalan Subussalam – Rundeng.
• Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan
konstruksi jalan dilaksanakan sesuai rencana dengan menggunakan standar
prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan fisik.
• Memperkenalkan pendekatan sistem mutu untuk pencapaian mutu pelaksanaan
jasa konstruksi.
• Membantu menyelesaikan revisi desain dan perubahan kontrak bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi lapangan.

1.4. Sasaran
Tercapainya penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan yang sesuai dengan persyaratan
kontrak yang telah ditetapkan sehingga umur rencana jalan dapat tercapai dan dapat
meningkatkan kinerja jalan.

1.5. Standar Teknis


a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Lingkungan
Hidup;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pengawasan Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun
2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi; serta

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-3


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

e. Surat Edaran Nomor: 16.1/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga


2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2).

1.6. Studi-Studi Terdahulu


Studi terdahulu yang menjadi acuan adalah data hasil design yang sesuai standar
perencanaan berupa eksisting jalan, kondisi jalan dan jembatan (IRMS dan BMS),
daftar kuantitas dan perencanaan Teknik detail, gambar detail (DED).

1.7. Referensi Hukum


a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha Dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang -
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi;
g. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 21/SE/M/2019 tentang Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan
Konstruksi Melalui Penyedia Jasa; dan
h. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Malalui Penyedia.

1.8. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan jasa pengawasan pelaksanaan teknis yang dimaksud adalah
melakukan kegiatan supervisi pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan kualitas

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-4


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

kuantitas pekerjaan konstruksi jalan pada bidang pemeliharaan jalan dan jembatan
selama masa pelaksanaan fisik. Pekerjaan supervisi dimulai dari rekayasa lapangan
(periode mobilisasi), masa pelaksanaan fisik, dan masa penyelesaian awal (PHO).

Dalam hal ini, Supervisi Team harus bekerjasama secara penuh baik dengan PPTK
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan maupun dengan Bidang/PPTK Fisik dalam
melakukan pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan fisik jalan. Dalam
pelaksanaannya, konsultan harus membentuk organisasi tim yang mempunyai tugas
dalam jasa pelayanan Pengawasan Teknis Pelaksanaan (Supervision Team).

Tim Pelaksanaan Pengawasan (Supervision Team) harus melakukan jasa konsultansi


untuk pengendalian pengawasan konstruksi secara professional sesuai dengan
prinsip-prinsip serta kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan untuk membantu PPTK
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan, khususnya dalam mengidentifikasikasi
setiap persoalan yang mungkin terjadi di lapangan sehubungan dengan aktifitas
kontraktor dan membuat rekomendasi untuk memecahkan persoalan tersebut. Dalam
pelaksanaannya, konsultan harus membentuk organisasi yang mempunyai tugas
dalam jasa pelayanan Tim Pengawasan Teknis yang disebut Supervision Team.
Masing–masing bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, tetapi tidak
terbatas pada aktivitas berikut ini.

Lingkup kegiatan Konsultan meliputi:


1) Persiapan:
a) Menyusun Program Mutu Konstruksi pengawasan teknis pekerjaan sesuai
dengan dokumen kontrak pekerjaan konstruksi.
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan penggantian Jalan
dan Jembatan, termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan lalu-lintas
serta Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan
lainnya, selama Masa Pelaksanaan pekerjaan.
c) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan Rapat Persiapan
Pelaksanaan/ Pre Construction Meeting (PCM), dan memeriksa Program Mutu
Konstruksi Penyedia.
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam Berita Acara
sebagai Dokumen Kegiatan.
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-5


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

1) Laporan Harian;
2) Laporan Mingguan;
3) Laporan Bulanan / Monthly Progress Report.
4) Laporan Teknis (jika diperlukan);
5) Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi aktual lapangan;
6) Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan Jalan dan Jembatan;
7) Gambar Kerja pekerjaan efektif preservasi Jalan;
8) Perhitungan Volume / back-up data, serta Monthly Certificate of Payment
(MC)
9) Kontrol kualitas selama masa pelaksanaan pekerjaan;
10) Pengajuan/ Request Penyedia untuk a.l. Memulai Tahapan Pekerjaan, uji
mutu, termasuk kelengkapan Prosedur Kerja Standar (SOP), Instruksi Kerja
Standar, dan Daftar Simak tahap pekerjaan konstruksi.
11) Penjaminan mutu pekerjaan termasuk standar pengukuran kinerja hasil
pekerjaan konstruksi.
f) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis/ Konsultan dan tugas dari
masing-masing personil Direksi Teknis kepada PPK Pekerjaan Konstruksi.
g) Menyampaikan dan mempresentasikan Program Mutu Konstruksi Pengawasan
teknis kepada PPK Pekerjaan Konstruksi pada saat PCM.
h) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji PMK Penyedia.
i) Melakukan pengawasan pengujian mutu, pengecekan kuantitas pekerjaan serta
kelayakan peralatan, fasilitas, dan perlengkapan yang dimobilisasi oleh Penyedia
j) Mengecek Daftar Peralatan, fasilitas, dan perlengkapan yang disampaikan oleh
Penyedia.
k) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh Penyedia
Jasa.
l) Menyampaikan rekomendasi kepada PPK Pekerjaan Konstruksi tentang jumlah,
mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi
Penyedia.
m) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan pelaksanaan mobilisasi
kepada PPK Pekerjaan Konstruksi dan PPK Pengawasan.
n) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja diajukan oleh
Penyedia Jasa dan memverifikasi serta memvalidasi terhadap kontrol kuantitas
dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-6


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

o) Memberikan rekomendasi terhadap usulan gambar kerja kepada PPK Pekerjaan


Konstruksi dan Penyedia.
2) Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan kajian teknis lapangan dan memeriksa Gambar
Kerja (shop drawing) yang disiapkan oleh Penyedia.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi Jalan dan Jembatan
secara profesional, efektif dan efisien sesuai dengan persyaratan kontrak
sehingga terhindar dari risiko kegagalan konstruksi.
c) Memeriksa, menolak atau menyetujui laporan uji mutu harian dan mingguan
pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui Monthly Certificate (MC), dan membuat usulan
perubahan sebagaimana yang diperlukan untuk memperbaiki Usulan Sertifikat
Bulanan tersebut dan segera memberitahu Penyedia Jasa secara tertulis tentang
detail dan alasan usulan perubahan tersebut.
e) Membuat laporan bulanan terkait progres pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada PPK
Pekerjaan Konstruksidan PPK Pengawasan.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan
kinerja pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan
Penyedia dan merekomendasikan surat Pernyataan Tidak Keberatan (No
ObjectionLetter atau NOL) kepada PPK Pekerjaan Konstruksi.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pemenuhan tingkat
layanan Jalan dan Jembatan. Melakukan penjaminan mutu pekerjaan melalui
penerapan prosedur kerja standar, Instruksi Kerja Standar, dan Daftar Simak
setiap tahap pekerjaan yang harus dilakukan oleh Penyedia sesuai dokumen
kontrak.
i) Melaksanakan koordinasi dengan Core Team Consultant yang diselenggarakan
oleh PPK Pengawasan dan/ atau Regional Project Management Consultant
(RPMC) yang diselenggarakan oleh Balai terkait (bila ada).
j) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia.
k) Membuat daftar cacat dan kekurangan (Defects& Dificient List) berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan serta melakukan pengawasan terhadap tindak lanjut
perbaikannya.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-7


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

l) Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan tingkat layanan Jalan dan


Jembatan berdasarkan indikator kinerja Jalan dan Jembatan yang ditetapkan
dalam dokumen kontrak kepada PPK Pekerjaan Konstruksi
m) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mutual check setiap tahap
pekerjaan termasuk pengecekan data administrasi teknis pekerjaan.
n) Melakukan inspeksi lapangan untuk memperoleh informasi terkini yang didukung
dengan foto dokumentasi tentang kondisi/kinerja Jalan dan Jembatan. Hasil
inspeksi tersebut harus mencakup identitas lokasi, penilaian kondisi Jalan dan
Jembatan berdasarkan indikator kinerja Jalan dan Jembatan, disampaikan
kepada PPK.
o) Sejak awal layanan harus melakukan inspeksi harian untuk pemutakhiran data
kondisi/ kinerja Jalan dan Jembatan, dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
kontraktor, termasuk tindak lanjut terhadap temuan-temuan yang sudah
diterbitkan didistribusikan melalui Pengendalian Dokumen

3) Pengendalian Pekerjaan Fisik


a) Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses, metode
kerja, dan pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil suatu
kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit
kerja/unit pelaksana kegiatan harus merencanakan dan melaksanakan proses
dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali yang meliputi:
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja dan/atau rencana mutu
pelaksanaan kegiatan (RMP) yang disiapkan oleh PPK Pekerjaan Konstruksi,
serta Program Mutu Konstruksi yang masing-masing disiapkan oleh Penyedia
dan Konsultan.
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang menggambarkan
karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen kegiatan.
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dalam proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan pekerjaan
serta mekanisme proses penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-8


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang merupakan


dokumen standar kerja yang diperlukan guna memastikan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian proses dilakukan secara efektif dan efisien.
Adapun Petunjuk Pelaksanaan sekurang-kurangnya:
a. Halaman Muka berisi:
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan.
- Status validasi dan status perubahan.
- Kolom pengesahan petunjuk pelaksanaan;
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu);
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan, dsb.);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan);
l. Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja.

Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan dalam


kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil kegiatan setelah
selesai dilaksanakan harus dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika
verifikasi tidak dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring atau
pengukuran secara berurutan. Validasi pada pelaksanaan kegiatan harus
mempertimbangkan ketentuan berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan pernyataan
tidak keberatan (NOL) atas proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.
- Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan pemenuhan tingkat layanan Jalan dan
Jembatan.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A-9


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus mampu


mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan
dan mengidentifikasi status hasil kegiatan tersebut. Tujuan identifikasi untuk
memastikan pada hasil kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi ketidak-
sesuaian pada proses dan hasil keluaran pekerjaan. Rekaman hasil identifikasi
harus selalu terpelihara dalam pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk
memastikan bahwa bagian hasil pekerjaan yang telah diterima harus tetap
terpelihara sampai waktu penyerahan menyeluruh. Pada proses penyerahan
hasil pekerjaan, setiap segmen pekerjaan harus mensyaratkan dan menerapkan
proses pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil pekerjaan
agar kinerjanya tetap terjaga.

b) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu proses evaluasi yang
harus dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil pelaksanaan kegiatan,
sehingga dapat dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia
jasa. Monitoring merupakan bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar
semua hasil kegiatan yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria
penerimaan pekerjaan. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
monitoring antara lain:
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus menetapkan
metode yang tepat untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan dari
setiap tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang sesuai
berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus dipelihara
kedalam pengendalian rekaman/bukti kerja.

Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan, mengumpulkan dan


menganalisis data yang sesuai dan memadai untuk memperagakan kesesuaian
dan keefektifan. Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi dimana dapat
dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan analisis harus didasarkan pada
data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring dan pengukuran atau dari sumber

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 10


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

terkait lainnya. Hasil analisis harus berkaitan dengan manfaat hasil pekerjaan,
kesesuaian terhadap persyaratan hasil pekerjaan dan karakteristik dari proses-
proses kegiatan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan. Sedangkan
pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan harus di-identifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan yang sesuai
untuk mencegah penggunaan yang tidak terkendali. Tindakan yang harus
dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan antara lain:
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa hasil dari
setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan
dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang berhubungan dengan
tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus diatur
dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang merupakan
bagian dari prosedur mutu.
c. Pengendalian atas pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan
mengesahkan prosedur penggunaan dan penerimaannya berdasarkan
konsesi oleh Pengguna jasa atau pemanfaat hasil pekerjaan.
d. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus mencakup:
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan untuk
menetapkan ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk tatacara
pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian terhadap
persyaratan yang ditetapkan.
e. Tindakan korektif yang diambil dalam upaya menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya ketidaksesuaian.

Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah


terulangnya hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan korektif dan
tindakan pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur tindakan
korektif minimal harus mencakup kegiatan antara lain:
a. Menguraikan ketidaksesuaian;
b. Menentukan/melakukan kajian terhadap penyebab ketidaksesuaian;
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa ketidaksesuaian
tidak akan terulang dan menetapkan jadwal waktu penanganan;

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 11


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan;


e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan;
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan potensi


ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan
pencegahan harus mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari
tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu mengidentifikasi
potensi ketidak-sesuaian dan merencanakan kebutuhan tindakan untuk
mencegah terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi tindakan
pencegahan yang telah dilaksanakan.

4) Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian kewenangan teknis dari PPK Pekerjaan Konstruksi kepada Direksi
Teknis sekurang-kurangnya meliputi:
a) Pengawasan jadwal pelaksanaan pekerjaan/jangka waktu penyelesaian
pekerjaan kecuali masa/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
b) Memberikan surat peringatan atas temuan berupa ketidak pemenuhan tingkat
kinerja preservasi Jalan
c) Merekomendasikan surat Pernyataan Tidak Keberatan (NOL) kepada PPK
Pekerjaan Konstruksi atas setiap tahap titik tunggu (holding points) yang
tercantum di dalam RMK Penyedia;
d) Melakukan penjaminan mutu Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan preservasi
Jalan sesuai lingkupnya;
e) Membuat perhitungan kuantitas setiap tahap pembayaran atas hasil pekerjaan
berdasarkan pemenuhan mutu dan kinerja tingkat layanan preservasi Jalan
sesuai persyaratan kontraknya;
f) Merekomendasikan optimasi kesesuaianantara DED, BOQ dengan kondisi
lapangan aktual berdasarkan usulan hasil kajian teknis lapangan dari Penyedia
dengan mempertimbangkan ketersediaan dana;
g) Pengendalian manajemen dan keselamatan lalu-lintas serta Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan lainnya, selama masa
pelaksanaan pekerjaan

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 12


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Kota Subussalam yang berada di wilayah
Provinsi Aceh.

Gambar 1.4 Peta Penanganan Paket Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan
Subussalam – Rundeng)

1.9. Pendekatan dan Metodologi


Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini antara lain:
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia
agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi pekerjaan yang
ada.
b. Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan melakukan
pemeriksaan untuk pembayaran akhir pekerjaan.
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan dan mutu hasil
pekerjaannya sesuai Spesifikasi Teknis Umum Ditjen Bina Marga Thn 2018 antara
lain dengan memperhatikan pula pada Divisi-1 seksi/ subseksi 1.21: Manajemen
Mutu.
Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 13
CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

d. menjamin bahwa mutu hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
dapat diterima atau ditolak sebagai dasar persetujuan pembayaran pekerjaan yang
memenuhi syarat kontrak.
e. Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan (claims).
f. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan peralatan yang
digunakan.
g. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan gambar terlaksana.
h. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang/ terbangun secara bertahap sesuai
progres mutual check dan MC yang dicapai sampai dengan 100%.
i. Melakukan penjaminan mutu pekerjaan konstruksi Jalan dan Jembatan yang
dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil pekerjaan dapat
memenuhi tingkat layanan Jalan dan Jembatan yang ditetapkan.
j. Melakukan inspeksi secara berkala terkait dengan pemenuhan tingkat layanan
Jalan dan Jembatan berdasarkan indikator kinerja Jalan dan Jembatan yang
ditetapkan dalam kontrak Melaksanakan inspeksi informal terhadap tingkat layanan
sebagai bagian dari ketentuan yang disyaratkan kontrak dan dapat dilakukan atas
inisiatif sendiri, kapan saja, dan dimana saja di sepanjang segmen Jalan dan
Jembatan yang termasuk dalam kontrak, dan harus menggunakan sumber daya
sendiri untuk inspeksi ini. Inspeksi Informal oleh Konsultan dilaksanakan sekurang-
kurangnya seminggu sekali atau dapat dua kali seminggu dimusim hujan, dan harus
dibuat laporan hasil inspeksi informal.
k. Memberikan rekomendasi pernyataan tidak keberatan kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi untuk diterbitkan Surat Pernyataan Tidak Keberatan (No Objection
Letter/ NOL) dalam inovasi (kajian teknis, inovasi metode kerja) pekerjaan
konstruksi yang diajukan oleh Penyedia untuk mencapai kinerja yang ditetapkan.
l. Menyiapkan metode monitoring dan pengukuran terhadap keluaran pekerjaan
konstruksi, bahwa persyaratan kinerja telah dipenuhi.
m. menerbitkan Laporan Ketidak-Sesuaian (Non-Conformance Report/NCR) apabila
diyakini bahwa hasil uji yang dilakukan oleh Penyedia tidak sesuai.
n. mengevaluasi dokumentasi Jaminan Mutu dari Pengawas Pekerjaan yang
dilengkapi dengan Dokumen Penyedia Jasa untuk memastikan bahwa semua
pekerjaan yang telah selesai memenuhi ketentuan-ketentuan kerja dan semua
Laporan Ketidak-sesuaian telah diselesaikan.
o. Mengawasi tindak lanjut perbaikan pekerjaan yang tidak sesuai.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 14


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

p. Memberikan rekomendasi terkait potensi konflik terhadap pemahaman kontrak yang


dapat menimbulkan tuntutan klaim.
q. Memberikan rekomendasi tentang tindakan pencegahan dalam upaya
meminimalkan potensi ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan tindakan korektif yang
harus dilakukan.
r. Melaporkan secara berkala kepada PPK Pekerjaan Konstruksi terhadap hasil
pekerjaan, hasil verifikasi mutu pekerjaan dan pemenuhan tingkat layanan Jalan
dan Jembatan.

1.10. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)


a. Latar Belakang
Melaksanakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/2019 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
b. Maksud dan Tujuan
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan bagian
dari sistem manajemen pelaksanaan konstruksi dalam rangka menjamin
terwujudnya keselamatan konstruksi. Keselamatan konstruksi diartikan segala
kegiatan keteknikan untuk mendukung pekerjaan konstruksi dalam mewujudkan
pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang
menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja keselamatan publik, harta
benda, material, peralatan, konstruksi dan lingkungan. Penerapan Sistem
Manajamen Keselamatan Konstruksi (SMKK) ini adalah dalam rangka :
1. Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan konstruksi dengan
cara : terencana, terukur, terstruktur, terintegrasi
2. Untuk mencegah risiko SMKK seperti kecelakaan kerja dan mengurangi penyakit
akibat kerja, dengan melibatkan tenaga kerja/pekerja.
c. Penyediaan oleh Penyedia
Penyedia harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Adapun fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan Supervisi dalam Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
berupa alat pelindung diri yaitu : rompi keselamatan (Safety Vest), sepatu lapangan
dan topi.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 15


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

1.11. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan jasa konsultasi ini diperkirakan selama 2,25 (dua koma dua
puluh lima) Bulan.

1.12. Pelaporan
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa Indonesia
dengan tata bahasa yang baik dan benar. Ukuran kertas masing-masing laporan
adalah A4s (210 x 297 mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai
berikut:

a. Laporan RMK
Laporan tersebut berisi pedoman pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan dalam
pelaksanaan nantinya agar hasil yang telah diperoleh dapat berhasil dengan baik
sehingga sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Rencana
mutu kontrak memuat tentang urutan kegiatan, bagaimana pelaksanaan dilakukan,
standar prosedur dan standar produk apa yang digunakan, sumber daya apa saja
yang diperlukan, jadwal pelaksanaan maupun inspeksi dan tesnya. Di dalam RMK
juga telah mempertimbangkan penerapan SMKK sesuai dengan aturan yang
berlaku. Penyedia Jasa harus menyerahkan Laporan RMK 5 (lima) buku kepada
PPTK Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan paling lambat 10
hari kerja setelah penandatanganan kontrak.

b. Laporan Kemajuan Proyek (Bulanan)


Laporan tersebut berisi kemajuan proyek yang telah dicapai, masalah yang
timbul/dihadapi, cara penanggulangannya, penyimpangan jadwal, termasuk
didalamnya grafik-grafik dan fotofoto sebagai pendukung laporan tersebut. Data
laporan harus sesuai dengan kondisi actual lapangan yang diperoleh dari laporan
lapangan dan tinjauan lapangan yang dilakukan pada bulan tersebut. Di dalam
laporan bulanan juga menjelaskan hasil penyelenggaraan SMKK sesuai dengan
aturan yang berlaku. Penyedia Jasa harus menyerahkan Laporan Bulanan 5 (lima)
buku kepada PPTK Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan
paling lambat 10 hari kerja pada bulan berikutnya.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 16


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

c. Laporan Khusus
Untuk setiap perubahan design team supervisi dapat menyiapkan laporan detail
design review berisi:
1) Data asli sesuai dengan data waktu lelang.
2) Catatan lengkap dari semua data design yang dipakai untuk review design.
3) Catatan As-Built yang menunjukkan lokasi dan ukuran detail dari semua
pekerjaan yang telah dilaksanakan sampai saat ini.
4) Copy dari semua change order dan addendum yang telah disahkan
sebelumnya.
5) Copy dari penawaran kontraktor, termasuk harga satuan lelang dan detail
analisa harga satuan.
6) Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam design apabila dipakai
anggapan yang lain dari standard Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan
Umum.
7) Gambar-gambar yang jelas yang menunjukkan design asli dan design
perbaikan yang diusulkan.
8) Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga, sehubungan dengan revisi
design yang diusulkan.
9) Gambar-gambar yang menunjukkan lokasi yang pasti dari usulan perubahan
design.

Di dalam laporan khusus juga menjelaskan hasil penyelenggaraan SMKK sesuai


dengan aturan yang berlaku. Penyedia Jasa harus menyerahkan Laporan Khusus 5
(lima) buku kepada PPTK Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan
Jembatan paling lambat pada akhir masa pelaksanaan.

d. Laporan Akhir
Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi harus membuat dan
menyerahkan laporan akhir yang menyangkut seluruh kegiatan termasuk
perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan.

Setelah berakhirnya masa kontrak, konsultan harus menyerahkan Laporan Akhir


yang berisi pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksi jasa konsultansi
termasuk didalamnya laporan individual untuk masing-masing paket proyek fisik
yang direncanakan mencakup rangkuman pekerjaan pengawasan yang

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 17


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

dilaksanakan, yang ditujukan kepada PPTK Perencanaan dan Pengawasan Teknis


Jalan dan Jembatan. Di dalam laporan akhir juga menjelaskan hasil
penyelenggaraan SMKK sesuai dengan aturan yang berlaku. Laporan Akhir
diserahkan paling lambat satu bulan setelah berakhirnya proyek.

Keseluruhan laporan yang menjadi kewajiban Konsultan Pengawas Pelaksanaan


Konstruksi masing-masing dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk PPTK
Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan.

e. Laporan dalam bentuk CD


Masing-masing laporan di atas dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang kemudian
diserahkan pada saat pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan kepada PPTK
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan.

2. Tanggapan Terhadap Personil


Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), ada beberapa tenaga ahli dan tenaga
pendukung yang terlibat dalam kegiatan ini sesuai dengan keahlian serta tugas dan
tanggung jawab masing-masing personil. Kami sebagai konsultan pengawasan
memiliki tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan KAK dan termasuk personil yang
berasal dari daerah setempat, sehingga setidaknya dapat mengetahui karakter/kondisi
exisiting lokasi pekerjaan. Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan
tugas dan tanggung jawab tenaga ahli akan diuraikan pada bagian Lampiran
Komposisi Tim dan Penugasan (Job Description).

Secara umum kebutuhan akan kualifikasi tenaga ahli dan jumlah personil yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah cukup sesuai dan memadai. Dan
sebagai jaminan pelaksanaan pengawasan dapat berjalan optimal Tenaga ahli yang
akan diusulkan oleh konsultan untuk menangani Pengawasan Teknis Pemeliharaan
Berkala Jalan Subussalam - Rundeng merupakan tenaga-tenaga ahli pilihan yang
telah berpengalaman dalam menangani pekerjaan-pekerjaan sejenis sesuai dengan
kebutuhan tenaga ahli yang dikehendaki di dalam dokumen pengadaan jasa konsultan
seperti tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Sebagaimana yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Tenaga ahli
Konsultan yang dipekerjakan untuk jasa konsultansi ini harus memiliki kemampuan

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 18


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

yang tinggi dibidangnya masing-masing dan pemahaman yang baik atas pekerjaan.
Setiap tenaga ahli yang diajukan harus memiliki beberapa tahun pengalaman
professional dan pendidikan yang sesuai seperti yang ditunjukkan di bawah ini :

A. Professional Staff
1. Ketua Tim /Supervision Engineer
Supervision Engineer merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.

Supervision Engineer disyaratkan memiliki sertifikat keahlian di bidang jalan sebagai


Ahli Muda dengan jumlah Orang Bulan sebesar 2,25 (dua koma dua puluh lima) OB.

Supervision Engineer ini disyaratkan minimal berpendidikan Sarjana Teknik Sipil


(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan diutamakan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
Pengawasan Jalan diutamakan/disukai 2 (dua) tahun. Diutamakan yang telah
mempunyai pengalaman sebagai ketua tim selama minimal 2 (dua tahun ahli muda,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an
dari LPJK/BNSP.
Tugas dan Tanggung Jawab Supervision Engineer mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk
setiappelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana
dan menyampaikan laporan kepada PPTK fisik sehingga dapat dilakukan
dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta
rekayasa terperinci lainnya;
b. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara teratur
dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada
Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut,
bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
c. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar,

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 19


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok


dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
d. Membuat rekomendasi kepada PPTK fisik untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material;
e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai
Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui;
f. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan
dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPTK fisik bila kemajuan
pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan
hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang
direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision Engineer juga membuat
rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan
tersebut;
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan
yang telah selesai yang disampaikan oleh Inspection Engineer/Quantity
Engineer;
h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau
menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
i. Memberi rekomendasi kepada PPTK fisik menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Pelaksana;
j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar
untuk bahan PPTK fisik pada setiap lokasi pekerjaan;
k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya Terbangun/
Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua gambar tersebut
dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
l. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana
sebelum pelaksanaan;
m. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPTK fisik terhadap
hasil inspeksi lapangan;

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 20


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

n. Memberi rekomendasi kepada PPTK fisik hasil penjaminan mutu dan keluaran
hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan Pelaksana;
o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan
keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada
PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan serta instansi lain yang terkait
tepat pada waktunya; dan
p. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar
desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan
jalan dan lainnya.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Supervision Engineer bertanggung jawab
kepada PPTK Pengawasan Jalan dan Jembatan dan Bidang/PPTK fisik

B. Tenaga Pendukung (Sub Professional Staff)


a. Inspector
Inspector disyaratkan berpendidikan untuk Sarjana Muda/DIII Jurusan Teknik Sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan diutamakan dengan pengalaman di bidangnya minimal 3 (tiga)
tahun atau Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan diutamakan dengan
pengalaman di bidangnya minimal 0 (nol) tahun dalam melaksanakan pekerjaan
Pengawasan Jalan.
Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut:
✓ Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer/ Inspection
Engineer/Quantity Engineer untuk mengawasi kualitas dari pada konstruksi dan
memastikan berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan dilakssanakan sesuai
dengan dokumen kontrak, spesifikasi, gmbar-gambar kerja yang disyahkan
oleh Supervision Engineer.
✓ Mengawasi semua pengambilan contoh materil dan pengadaan transpotasi ke
laboratorium untuk dites, setelah dites Inspector harus menginformasikan

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 21


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

kepada kontraktor tentang hasil pengujian dan setiap perbaikan yang


dibutuhkan.
✓ Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer dengan
format laporan standar dan memberitahukan kontraktor secara tertulis terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukannya.
✓ Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik (chart)
yang telah disetujui.
✓ Membantu Supervision Engineer dalam membuat laporan dan serah terima
sementara seta pemeriksaan kulitas di lapangan.
✓ Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran, dan lain-
lain)
✓ serta ketidak beresan di lapangan kepada Supervision Engineer.

b. Tenaga K3
Tenaga K3 disyaratkan berpendidikan untuk Sarjana Muda/DIII (semua jurusan)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dengan pengalaman di bidangnya minimal 0 (nol) tahun dan memiliki
SKA Ahli Muda K3 Konstruksi.
Tugas dan kewajiban Tenaga K3 adalah mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut:
✓ Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi;
✓ Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi;
✓ Merencanakan dan menyusun program K3
✓ Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
✓ Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
✓ Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi
✓ Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan
✓ Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 22


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

3. Tanggapan Dan Saran Terhadap Fasilitas Pendukung Dari PA


Fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
supervisi tersebut dapat diperoleh dengan cara beli atau sewa yang dicantumkan
dalam dokumen kontrak antara lain :
a. Biaya Alat Tulis dan Bahan Habis Pakai
Biaya alat tulis dan bahan habis pakai terdiri dari alat tulis kantor, bahan-bahan
gambar, dan lain-lain yang diperuntukkan untuk pelaksanaan pekerjaan.
b. Biaya Komunikasi
Biaya komunikasi termasuk biaya untuk telepon, internet, dll yang diperuntukkan
untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Peralatan kantor terdiri printer, camera digital dan GPS diperoleh dengan cara
menyewa
➢ Printer dengan spesifikasi dan standar dapat mencetak kertas ukuran A4 (1
unit)
➢ Camera Digital (1 unit)
➢ GPS satelit (1 unit)
d. Peralatan Kesehatan dan Keselamatan (K3)
➢ Topi Pelindung / Helm Keselamatan (Safety Helmet) (5 unit) sesuai spesifikasi
dan standar SNI ISO 3873:2012 / SNI 3873:2012
➢ Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) (5 unit) sesuai spesifikasi standar SNI
7037:2009
➢ Rompi Keselamatan (Safety Vest) (5 unit) sesuai dengan standar penggunaan
pada jenis pekerjaan konstruksi jalan.
e. Transportasi kendaraan roda empat (1 unit) dan kendaraan roda dua (4 unit)
➢ Kendaraan diperoleh dengan cara menyewa;
➢ Kendaraan roda empat jenis MPV atau minibus usia kendaraan minimal 5
tahun pada saat awal kontrak atau masih layak pakai;
➢ Mesin dengan isi silinder minimal 1500 cc;
➢ Dilengkapi penyejuk udara (AC), sabuk pengaman, radio-tape, segitiga
pengaman, P3K, Rotator Lamp, serta perlengkapan standar kendaraan (ban
cadangan dengan kunci-kunci, dll); dan
➢ Kendaraan roda dua jenis sepeda motor model solo minimal isi silinder 110 cc
dengan masa pemakaian minimal 5 tahun pada saat awal kontrak atau masih
layak pakai.
f. Kantor/Perumahan

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 23


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

➢ Kantor dilengkapi dengan furniture dan fasilitas lain yang diperlukan


oleh Konsultan. Biaya sewa kantor tersebut sudah termasuk biaya-biaya
fasilitas pendukung yang diperlukan.
➢ Tunjangan Perumahan diberikan kepada setiap personil profesional dan sub
profesional yang diperuntukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
g. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi
Biaya mobilisasi dan demobilisasi diberikan kepada professional staf dan sub
professional staf untuk biaya perjalanan pada saat mulai pekerjaan dan
berakhirnya pekerjaan (PHO)
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

Berdasarkan pemahaman dan interprestasi yang mendalam dapat dijelaskan bahwa


pihak konsultan telah memahami dan tidak menanggapi atau mempersoalkan isi dan
uraian pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Terhadap rincian Personil / Fasilitas
Pendukung Dari PPK. Hal ini diungkapkan karena kami memiliki pengalaman dan
dukungan personil yang tangguh, Disamping itu para staf yang dipekerjakan memiliki
kelebihan dan berkompeten untuk pekerjaan sejenis.

Persamaaan visi dan persepsi terhadap KAK ini oleh seluruh lapisan yang terkait pada
proyek ini adalah modal awal yang cukup menentukan kesuksesan proyek sesuai
dengan tujuan digulirkannya program ini. Untuk itu diharapkan seluruh komponen
saling bertemu dan menafsirkan KAK ini bersama-sama sehingga tidak ada tumpang-
tindih pemahaman.

1) Penyediaan oleh Penyedia


Penyedia harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Adapun fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan supervisi tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa yang dicantumkan
dalam dokumen kontrak, dapat berupa: Sewa Peralatan Kantor seperti Komputer,
Printer, Meja Kerja, Filling Cabinet, termometer, GPS, Camera Digital, Kendaraan
Roda 4, Kendaraan Roda 2, dan Sewa Kantor. Penyedia juga harus menyiapkan
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi berupa alat pelindung diri minimal yaitu :
rompi keselamatan (Safety Vest), sepatu lapangan dan topi.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 24


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Selain peralatan yang disediakan dalam bentuk sewa, dengan peralatan yang dimiliki
konsultan akan memback-up apabila dibutuhkan sehingga tugas pengawasan ini dapat
berjalan dengan efektif, baik operasional lapangan maupun kantor adapun jenis
Peralatan Penunjang namun tidak terbatas adalah sebagai berikut Sebagaimana
tertera dalam Tabel C.3 :

Tabel C.3

Data Peralatan Penunjang

NO URAIAN PERALATAN PENUNJANG STATUS


1 Theodolit Milik
2 Bak Ukur Milik
3 Planimeter Milik
4 Roll Meter Milik
5 Sand Meter Milik
6 Counter Milik
7 Klinometer Milik
8 Kompas Milik
9 Komputer, Printer, Scaner dan Meja Komputer Milik
10 Felling Kabinet Milik
11 Photo Digital Milik
12 Alat Ukur Besi / Stehimat Milik
13 Alat Ukur / Theodolit Milik
14 Kenderaan Roda 4 (Mobil) Milik
15 Kenderaan Roda 2 Milik
16 Drone Milik

a. Alat Ukur / Theodolit, Waterpass


Untuk mengukur polygon, sifat datar, sudut maupun beda tinggi serta pengolahan
data hasil pengukuran di lapangan untuk mendapatkan sudut maupun Elevasi
Rencana yang akan diterapkan di lapangan kita mengunakan Alat Ukur /
Theodolit, waterpass dengan status kepemilikan adalah milik.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 25


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

b. Roll Meter
Sebagai alat penunjang yang akan digunakan pada pekerjaan pengawasan adalah
alat ukur Roll Meter Untuk mengukur dimensi suatu bidang seperti panjang, tinggi,
maupun lebar suatu objek yang akan diterapkan di lapangan dengan status
kepemilikan adalah milik.

c. Komputer, Printer, Scaner dan Meja Komputer


Untuk Menunjang Kegiatan Pekerjaan Pengawasan kami Konsultan Supervisi
Menyediakan Fasilitas Komputer, Printer, scaner dan Perangkat lainya agar dalam
pembuatan laporan-laporan dapat berjalan efektif, efesien dn memudahkan proses
Administari Pekerjaan Pengawasan. adapun peralatan Komputer, Printer, dan
Scaner ini dengan status kepemilikan milik Perusahaan.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 26


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

d. Felling Kabinet
Untuk Pengumulan Data-data dan pengarsipan agar memudahkan pencarian File
yang telah dijadikan produk kami menyiapkan satu Felling Kabinet untuk
Menunjang Kegiatan Pengarsipan, dengan status kepemilikan adalah milik.

e. Photo Digital
Dalam pengambilan Photo-photo visual terhadap pekrjaan yang telah dilakukan oleh
Rekanan Kontraktor kami mengunakan Photo Digital merk Cannon untuk
memudahkan proses rekaman kegiatan pekerjaan Konstruksi oleh Rekanan
Kontraktor, dengan status kepemilikan adalah milik

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 27


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

f. Alat Ukur Besi / Stehimat


Agar memudahkan dalam pengecekan besaran Diameter besi tulangan yang
digunakan dilapangan kami memilik alat ukur besi / Stehmat, dengan status
kepemilikan adalah milik.

g. Kenderaan Roda 4 (Mobil) & Kendaraan Roda 2


Transportasi yang digunakan oleh Team Leader beserta tenaga Profesional Staff
adalah Kendaraan Roda Empat dan Sub Profesional Staff mengunakan kendaraan
Roda dua Agar memudahkan dalam mengakses semua kegiatan baik
dilapangan/Proyek dengan status kepemilikan adalah milik.

h. Drone
Drone merupakan kebutuhan lapangan dalam mendapatkan gambaran visual dari
udara, seiring dengan perkembangan teknologi kebutuhan pemakaian drone sudah
menjadi keharusan dalam memudahkan pekerjaan pengawas baik mendapatkan
gambaran visual dari udara maupun pemetaan koordinat melalui citra satelit yang

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 28


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

dapat dilakukan menggunakan drone, peralatan tersebut dapat disediakan oleh


konsultan dengan status kepemilikan milik.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 29


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

4. Saran
Dari seluruh dokumen pelelangan yang sudah dipelajari termasuk kerangka acuan
kerja (KAK), dapat diambil kesimpulan bahwa secara garis besar kerangka acuan yang
diberikan sudah cukup memberikan informasi dan penjelasan mengenai Pengawasan
Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam - Rundeng.

Maksud dan tujuan serta lingkup pekerjaan yang disampaikan di dalam kerangka
acuan kerja telah cukup jelas dan lengkap dipahami oleh Konsultan, dan jika melihat
dari tahapan pekerjaan dari masa pelelangan menurut pemahaman konsultan masa
pelaksanaan pekerjaan memiliki kemungkinan pengurangan, namun dengan metode
kerja yang terukur konsultan opstimis pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan
target rencana. Konsultan cukup optimis untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan
arahan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam waktu selama 2,25 (dua koma dua
puluh lima) Bulan kalender sesuai dengan yang direncanakan.

Jenis dan lingkup pekerjaan konsultan supervisi pada pelaksanaan proyek


Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam - Rundeng
menyebabkan perlunya pengorganisasian waktu dan sumber daya secara efektif dan
efesien.

Ketepatan perencanaan lapangan dan pelaksanaannya akan sangat menentukan


keberhasilan proses kerja secara keseluruhan. Untuk mendukung pengorganisasian
yang mantap dan terarah, maka Konsultan menyiapkan struktur organisasi yang
mantap sesuai kerangka acuan kerja, sehingga masing-masing personil yang terlibat
dapat bekerja dengan baik serta memahami tugas dan tanggung jawabnya.

Sesuai dengan Permen PU No 21 Tahun 2019 tentang tentang pedoman Sistem


Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Sebagai Pengganti Peraturan Menteri
PU Nomor 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang PU dan belum
berakhirnya pandemi COVID-19 yang belakangan sangat mengkhawatirkan, konsultan
merasa perlu dibentuknya Satuan Tugas Pencegahan COVID 19 sesuai dengan
Instruksi Menteri PUPR No.02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
merupakan bagian dari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan
publik dan keselamatan lingkungan dalam setiap tahapan penyelenggaraan pekerjaan,

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 30


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

yang bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka mencegah


wabah COVID 19 yang terjadi akhir-akhir ini.

Serta jika kita mengikuti perkembangan terkini situasi keamanan kesehatan kerja
terkait fenomena COVID-19, dalam melakukan rapat koordinasi maupun presentasi
kemajuan pekerjaan, jika disetujui konsultan akan menggunakan aplikasi seperti
ZOOM, GoToMeeting, dan sejenisnya untuk penyelenggaraan rapat online terkait
pelaksanaan pekerjaan sehingga koordinasi selama pekerjaan dapat berjalan dengan
baik.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 31


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bagian B
APRESIASI DAN INOVASI
1. Apresiasi
1.1.1. Umum
Berdasarkan pemahaman kami atas Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta dokumen
lainnya yang terkait, kami memperoleh gambaran bahwa secara umum telah
memberikan batasan-batasan dan persyaratan yang dapat memberikan arah bagi
pelaksanaan pekerjaan pengawasan. Namun demikian kami akan memberikan sedikit
usulan mengenai inovasi kami mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai sasaran yang diinginkan.

1.1.2. Apresiasi Inovasi Jalan


Konstruksi jalan merupakan konstruksi yang bersifat horizontal yang terletak pada
lahan memanjang mencapai beberapa kilometer. Karena lokasinya yang memanjang,
maka kondisi dan sifat tanah yang dilewati akan mempunyai variasi yang sangat lebar
dan heterogen. Kondisi seperti ini khususnya untuk pembangunan jalan baru
menimbulkan masalah tersendiri dalam tahap design dan tahap review design, dimana
pertimbangan dan asumsi-asumsi yang tepat sangat diperlukan.

Beberapa hal yang memerlukan pertimbangan dan asumsi-asumsi yang terliti tersebut
diantaranya adalah proses menetapkan CBR rata-rata tanah dasar, menetapkan
homogeneous tanah dasar, kemiringan talud dan keseimbangan cut & fill.

Faktor Cuaca, khususnya musim hujan merupakan penghalang utama dalam kegiatan
konstruksi jalan. Hampir semua bagian kegiatan konstruksi tidak boleh dilaksanakan
pada waktu hujan. Pelanggaran atas ketentuan tersebut dan ini sering terjadi di
lapangan berakibat tidak tercapainya persyaratan mutu konstruksi jalan yang
dihasilkan. Kondisi hujan dapat juga menimbulkan tertundanya penyelesaian
konstruksi tersebut, dan sering diatasi dengan kerja lembur yang sering berdampak
penurunan kualitas konstruksi yang dihasilkan.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 32


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Faktor Kontraktor, ketersediaan jumlah tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mencukupi merupakan syarat utama untuk tercapainya mutu konstruksi yang
dihasilkan dan waktu pelaksanaan yang sudah ditentukan. Borrow Area dan Quarry
harus sudah ditentukan sebelumnya dan mempunyai cadangan yang mencukupi untuk
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. Lokasi Storie Crusher dan AMP
seharusnya tidak terlalu jauh dari lokasi pekerjaan. Peralatan yang akan dipakai harus
dalam kondisi baik dan tersedianya sparepart yang mencukupi agar apabila terjadi
kerusakan, kelancaran pekerjaan tidak terlalu terganggu.peralatan pengujian dan
laboratorium termasuk penting untuk menjaga mutu pekerjaan dan untuk kelancaran
pekerjaan dari satu tahap ketahap berikutnya.

Konsultan Supervisi, karena lokasi pekerjaan yang lebih menyebar maka diperkulan
mobilisasi tenaga pengawas yang lebih tinggi. Fasilitas kendaraan yang cukup mutlak
diperlukan.

1.1.3. Modifikasi Design


Umum terjadi bahwa dalam tahap rekayasa lapangan ataupun dalam masa
pelaksanaan konstruksi terdapat ketidakcocokan kondisi lapangan dengan design yang
ada, sehingga diperlukan modifikasi design. Dengan pesatnya perkembangan dibidang
informatika maka sudah tersedia program aplikasi computer khusus untuk Jalan
diantaranya adalah sebagai berikut :
• RDS Versi 5, untuk menentukan tebal perkerasan jalan,
• Autodesk Land Desktop, untuk geometric jalan dengan output berupa plan, long
section, cross section dan volume cut & fill,
• SAP 2000, Staad Pro dan Lusas FEA untuk perhitungan struktur atas jembatan
dan perhitungan pilar jembatan,
• Staad ETC dan Procon Calcpad untuk perhitungan pondasi dan kestabilan talud.

Dengan menggunakan program aplikasi computer tersebut di atas, hasil modifikasi


design dapat diperoleh dalam waktu yang singkat sehingga kelancaran pelaksanaan
konstruksi tidak terganggu. Tenaga personil Konsultan Supervisi yang akan menangani
proyek ini mempunyai kemampuan dalam menjalankan program aplikasi computer
tersebut.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 33


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

1.1.4. Sistem Koordinasi Menggunakan Aplikasi/Web


Pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi akan dimanfaatkan dalam berkoordinasi
baik secara “interim” konsultan maupun dengan pihak pelaksana dan Pengguna Jasa
melalui berbagai aplikasi Media Social seperti WhatsApp Group yang telah umum
digunakan dalam memperlancar kegiatan dalam hal koordinasi baik permasalahan
dilapangan maupun pelaporan kemajuan pekerjaan lapangan, serta akan
mengaplikasikan Web Blogspot Perusahaan dalam sharing laporan terkait kemajuan
pekerjaan dilapangan maupun permasalahan dilapangan.

Mengikuti perkembangan terkini situasi keamanan kesehatan kerja terkait fenomena


COVID-19, dalam melakukan baik koordinasi / rapat maupun presentasi kemajuan
pekerjaan dapat juga dilaksanakan menggunakan aplikasi seperti ZOOM,
GoToMeeting, dan sejenisnya untuk penyelenggaraan rapat online terkait
pelaksanaan pekerjaan sehingga koordinasi selama pekerjaan dapat berjalan dengan
baik.

2. Inovasi
Sebagaimana yang telah tertera dalam butir di atas, pihak Konsultan Supervisi memiliki
peranan yang sangat penting didalam penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan oleh
Kontraktor di lapangan. Konsultan Supervisi dapat memberikan kemampuan yang
maksimal didalam pengendalian , administrasi, waktu pelaksanaan dan kualitas / mutu
dari pekerjaan serta tepat dalam kuantitas pekerjaan yang telah direncanakan.
1. Bantuan Revisi Desain
Layanan teknik ini dilakukan apabila Dokumen Kontrak terdapat hal-hal yang perlu
disesuaikan dengan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan berlangsung. Untuk
itu,
Konsultan Supervisis akan melakukan kegiatan-kegiatan berupa:
• Survei lapangan
• Membuat technical justification
• Menyusun revisi perencanaan, biaya konstruksi dan spesifikasi teknik, bila
diperlukan

2. Bantuan Pengawasan Detail Teknik


Pengawasan konstruksi ini akan dilakukan secara detail dan terus menerus serta
berlangsung setiap hari berupa inspeksi, kontrol pekerjaan, penyelesaian masalah

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 34


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

teknik dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan kontraktor baik dari segi kualitas,
kuantitas dan waktu pelaksanaan. Dalam hal ini, kegiatan Konsultan Supervisi
meliputi:
• Memeriksa rencana kerja kontraktor
• Memeriksa pekerjaan persiapan, mobilisasi peralatan dan personil
• Memeriksa, mengawasi dan membuat rekomendasi terhadap hasil pengujian
mutu bahan dan pekerjaan
• Mengawasi dan memeriksa pengukuran serta perhitungan kuantitas pekerjaan
• Memonitor kemajuan pekerjaan.

3. Bantuan Informasi Dan Dokumentasi Proyek


Layanan ini diperlukan untuk mendukung manajemen proyek yang rapi dan lengkap
serta mencakup kearsipan seluruh kegiatan proyek. Dan dalam hal ini, Konsultan
Supervisi akan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
• Membuat arsip dari korespondensi proyek, addenda proyek, kegiatan harian
Kontraktor, hasil pengujian mutu, data perhitungan kuantitas pekerjaan,
perhitungan teknis, laporan permasalahan dan solusi, perintah perubahan,
agenda dan pembayaran bulanan.
• Menyusun laporan review design, laporan kemajuan pekerjaan bulanan, laporan
kendali mutu dan laporan akhir pekerjaan.

4. Pemahaman Terhadap Quality Assurance (Jaminan Mutu)


Jaminan mutu (Quality Assrunce) adalah prosedur dimana kualitas suatu produk
atau pelayanan dijamin melalui program-program pemeriksaan dan persetujuan
yang membentuk sebuah kerangka kerja dengan mempertimbamgkan semua aspek
yang berhubungan dari proses awal sampai dengan produk akhir.
Pengendalian mutu (Quality Control) bukan Quality Assurance, tetapi merupakan
bagian dari quality assuranc, yang melaksanakan proses pengujian contoh material
dan mutu akhir dari suatu bagian produk agar semua sesuai dengan kualifikasi.
Quality assurance akan memberikan tahapan-tahapan pekerjaan yang harus
dilakukan sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan. Dengan kata lain sebuah
tahapan pekerjaan yang berkaitan tidak dapat dilanjudkan sebelum tahapan
pekerjaan sebelumnya mendapat persetujuan dari Engineer (Konsultan
Pengawasan atau Pelaksanaan Kegiatan Fisik proyek).

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 35


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Quality Assurance yang harus ditetapkan di proyek akan merupakan sebuah


kerangka kerja pada setiap jenis pekerjaan dimana matrik pembagian tugas antara
konsultan dan kontraktor harus jelas.

5. Manfaat Quality Assurance


Manfaat dari Quality Assurance adalah untuk memastikan bahwa semua pekerjaan
yang akan, sedang dan yang selesai dilaksanakan telah memenuhi standar yang
dibutuhkan atau melebihi pensyaratan spesifikasi. Untuk mendapatkan hasil seperti
prosedur pengendalian mutu yang detail harus diketahui oleh kontraktor, konsultan
dan pelaksana kegiatan fisik Quality Assurance yang effektif adalah merupakan
kunci kesuksesan mutu proyek. Akibat tidak tercapainya standar spesifikasi standar
minimal. Biasanya akan terlihat dari umur pemakaian sruktur yang lebih kecil dari
rencana, situasi ini akan menyebabkan kerugian ekonomi bagi pemakai masyarakat
sekitar khususnya dan rakyat Indonesia umumnya, Oleh karena itu, “Quality
Assurance” merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu proyek.

6. Hasil Quality Assurance


“Quality Assurance” berfungsi tidak hanya menyiapkan data dari hasil pengetesan
saja melainkan juga memberikan langkah-langkah perbaikan yang harus diambil
apabila pekerjaan yang dihasilkan dibawa standar. Masalah yang mungkin terjadi
akan diindentifikasikan secepatnya dan segera mencari langkah pencegahan,
apabila kontraktor, Konsultan dan Pelaksana Kegiatan Fisik mendapatkan hasil
mutu yang dibawah standar. Informasi “Quality Assurance” juga diperlukan sebagai
bahan dokumentasi pendukung untuk penaguhan sertifikat Bulanan (Monthly
Certificate) yang diajukan oleh kontraktor umumnya, konfirmasi data “Quality
Assurance” suatu pekerjaan apakah memenuhi spesifikasi adalah hal penting
sebelum bagian pekerjaan tersebut dapat dibayar oleh pelaksana Kegiatan Fisik.

7. Sistem Koordinasi Penggunaan Software/Aplikasi/WEB


Pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi akan dimanfaatkan dalam
berkoordinasi baik secara “interim” konsultan maupun dengan pihak pelaksana dan
Pengguna Jasa melalui berbagai aplikasi Media Social seperti WhatsApp Group
yang telah umum digunakan dalam memperlancar kegiatan dalam hal koordinasi
baik permasalahan dilapangan maupun pelaporan kemajuan pekerjaan lapangan,

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 36


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

serta akan mengaplikasikan Software dan Web Blogspot Perusahaan dalam sharing
laporan terkait kemajuan pekerjaan dilapangan maupun permasalahan dilapangan.

8. Konsep Penanganan Konsultan Supervisi


Banyak proyek konstruksi di Indonesia khususnya proyek pemerintah dan proyek
yang dilaksanakan oleh BUMN, dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan
tradisional. Pada pendekatan ini pemilik mempekerjakan perancang profesional
(arsitek/perencana) dan suatu konstruktor pada kontrak terpisah.Perancang
profesional awalnya mempersiapkan rencana dan spesifikasi.Kontraktor tunggal
kemudian dikontrak untuk melaksanakan konstruksi. Pekerjaan dapat dilakukan
oleh kontraktor ini sendiri atau di-subkontrakkan kepada kontraktor-kontraktor lain.
Sebagai konsultan, bisa jadi konsultan perencana yang sama yang mempersiapkan
desain, mengerjakan beberapa pemeriksaan, monitoring, dan pengendalian pada
tahap konstruksi. Untuk tahapan pelaksanaan proyek dengan pendekatan
tradisional dapat terlihat pada gambar 4.1.serta pendekatan kontraktual secara
tradisional dapat dilihat pada gambar 4.2.

Decision
Design Construction

Design &
Owner Schematic Tender & Within
Construction Yes Construction
Criteria Design Evaluation Budget
Document

No

Phase 1 Phase 2 Phase 3

- Feasibility study - Original design - Construction


- Site selection - Final design &
- Const. cost estimate construction document
- Program & Finance - Redesign

Gambar 4.1. Pendekatan tradisional pada pelaksanaan proyek konstruksi1

1
Goldhaber, 1977
Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 37
CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

TRADITIONAL

Owner - separate designer


- single general contractor
- numerous subcontractors
- fixed price,unit price, guaranted
General maximum,or cost plus a fixed fee
Designer Contractor construction contract
- negotiated professional fee for design
services

Own Forces
Subcontractor Work

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa dengan pendekatan secara


tradisional, tugas konsultan maupun kontraktor tidak jelas (misal : konsultan design bisa
merangkap menjadi pengawas) yang akan berpengaruh pada kinerja proyek secara
keseluruhan. Untuk itulah maka perlu digunakan Jasa konsultan supervisi dengan
harapan bahwa beban owner menjadi lebih ringan karena sudah terwakili oleh Jasa
konsultan supervisi, tugas dan peran

masing-masing stakeholder jelas (baik konsultan maupun kontraktor), serta pelaksanaan


proyek dapat terlaksana dengan baik. Selain itu pendekatan dengan Jasa konsultan
supervisi memungkinkan untuk adanya percepatan (fast-tracking) pelaksanaan
pekerjaan proyek. Gambar 4.3 dan 4.4 menunjukkan apa yang membedakannya dari
pendekatan tradisional.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 38


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Full
Occupa
Occupati
tion
on
No

Partial Const.
Design Within Construc
Tender Yes completi completi
M&E Budget tion
on on

Initial Final
Ow ner
Schematic Schematic No
Criteria
Design Design

Design
Within Construc
Super Tender Yes
Budget tion
structure

Design Within Construc


Tender Yes
Foundation Budget tion

No

Decision Design Construction

9. Jalur Koordinasi
Konsultan akan melakukan koordinasi secara intensif dengan semua instansi
daerah yang terkait. Selanjutnya pada pelaksanaan Konsultan akan menghubungi
pemilik proyek dan instansi terkait untuk mendapatkan jalur koordinasi yang
seharusnya dijalankan.

Hal yang perlu dicermati adalah bervariasinya kondisi sumber daya manusia dan
alam yang akan digunakan dalam pembangunan sarana dan prasarana. Walaupun
apa yang tertuang dalam standar spesifikasi Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang bersifat Nasional pada umumnya dapat dipenuhi dengan
baik untuk daerah yang telah berkembang. Adalah suatu hal yang sulit untuk
menerapkan sepenuhnya spesifikasi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat di wilayah yang terpencil.

Dalam Pekerjaan Supervisi ini perlu diarahkan secara baik dan benar secara
menyeluruh sebagaimana yang tercantum dalam Dokumen Kontrak, sehingga
mampu menghasilkan kualitas pekerjaan yang memadai dan layak diterima.
Konsultan Pengawas akan memprioritaskan tenaga profesional sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing serta berpengalaman yang memadai
dibidangnya.

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 39


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Diharapkan Proposal Teknis ini dapat menterjemahkan arahan-arahan yang telah


diberikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Secara garis besar penuyusunan
Usulan Teknis ini dapat diuraikan sebagai berikut :
➢ Indentifikasi rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh konsultan selama
waktu penugasan;
➢ Perumusan kegiatan di atas kedalam tahapan kegiatan serta kebutuhan waktu
pelaksanaan;
➢ Pengaturan peran dan tanggung jawab setiap personil konsultan dalam setiap
kegiatan;
➢ Penurunan alokasi waktu yang dibutuhkan setiap personil terkait dengan peran
dan tugasnya (diperlihatkan pada Diagram 3.1) berikut ini :

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 40


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Diagaram 3.1
Proses Penyusunan Usulan Teknis

Pemahaman, Tanggapan
dan Apresiasi terhadap
KAK

Pendekatan &
Metodologi

Rencana Kerja Peran & Tugas Organisasi Analisa


dan Schedule Tenaga Ahli dan Data
Koordinasi

Dokumen Teknis

Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK A - 41


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bagian C
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA

A. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

2.1. UMUM

Tugas konsultan ini seperti disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan
Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam - Rundeng pada
Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

Konsultan menyajikan tentang pemahaman proyek untuk pekerjaan tersebut yang


diuraikan dalam sub-bab berikut ini, dan tahapan pekerjaan Pengawasan Teknis
Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam - Rundeng diperlihatkan pada Gambar
2.1
Penyelesaian permasalahan khusus
yang timbul di pelaksanaan fisik
Project Management Team
Memberikan informasi tentang
pelaksanaan pekerjaan

Koordinator Field Supervision Team

Pengawasan Teknis Team Koordinator Administrasi Teknik dan Kontrak

Inspeksi Berkala

Pengawasan Teknis, Volume, Mutu,


Waktu, Biaya

Field Team Sertifikasi Pembayaran

Serah Terima Pekerjaan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-1


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.2. PENGAWASAN TEKNIK


Pengawasan teknik jalan dapat dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :

2.2.1. Membantu dalam pelaksanaan pengawasan mutu


Konsultan akan bertindak sebagai wakil Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Aceh (Engineer’s Representative) dalam pengawasan
pelaksanaan Pekerjaan/proyek dan menjamin bahwa semua hasil pekerjaan itu
sesuai dan memenuhi syarat perencanaan teknik, spesifikasi teknik dari dokumen
kontrak.

Uraian detail pekerjaan pengawasan sbb :


• Melaksanakan pengawasan harian terhadap pekerjaan/proyek sehingga dengan
demikian dapat menjamin kebenaran material yang dipakai dan prosedur
pelaksanaan sesuai dokumen kontrak.
• Memberikan instruksi/penjelasan secara tertulis kepada Kontraktor dengan cara
yang sejelas-jelasnya terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dikehendaki
sehingga dengan demikian dapat diperoleh hasil pelaksanaan/mutu yang lebih
baik.
• Memeriksa semua bahan/material yang ditempatkan di lapangan/proyek betul-
betul memenuhi persyaratan spesifikasi sesuai dengan testing material yang
dilaksanakan secara benar.
• Memeriksa semua gambar-gambar (Shop Drawing, Detail & As Built Drawing)
dengan teliti dan disetujui bila memenuhi kontrak dokumen.
• Memeriksa dan memberikan instruksi tertulis kepada Kontraktor untuk
memperbaiki semua kerusakan-kerusakan/kekurangan pekerjaan, yang tidak
memenuhi persyaratan spesifikasi.
• Ikut serta dalam inspeksi pemerikasaan akhir proyek sebelum pelaksanaan
berakhir (PHO).

2.2.2. Membantu dalam review design


Uraian dalam pelaksanaan review design adalah sebagai berikut :
• Mengkoordinir pengambilann data lapangan secara akurat yang dilakukan oleh
kontraktor guna review design untuk perubahan - perubahan yang diperlukan.
• Menyelenggarakan review design terhadap design yang ada sesuai dengan
perubahan – perubahan yang direkomendasikan/diperlukan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-2


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Menyiapkan perkiraan biaya dan addendum serta perubahan sehubungan


dengan review design tersebut.

2.2.3. Pemeriksaan
Memeriksa dengan sungguh-sungguh bahwa pengukuran volume pekerjaan
dilaksanakan dengan benar, teliti dan sempurna.

2.2.4. Penyerahan Laporan


Menjamin bahwa semua laporan (report) yang diserahkan tepat pada waktunya dan
dibuat secara aturan yang benar, teliti dan memuat catatan kemajuan serta hal - hal
lain yang berkaitan dengan proyek, laporan tersebut meliputi :
• Menyiapkan/menyerahkan laporan bulanan tepat pada waktunya, teliti dan
menunjukkan secara fisik dan finansial kemajuan proyek.
• Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap setiap kesulitan-kesulitan
yan mungkin akan terjadi dalam pelaksanaaan pekerjaan sehubungan dengan
kondisi proyek dalam waktu mendatang atau hal-hal lain sebab yang diperkirakan
dapat menyulitkan/merugikan pelaksanaan pekerjaan. Laporan itu juga harus
memuat usulan pemecahannya terhadap hal-hal yanbg dikuatirkan tersebut di
atas.
• Melaporkan secara lengkap dan tertulis serta saran pemecahannya terhadap hal-
hal yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
• Selalu membuat catatan harian tentang pekerjaan yang telah selesai, bahan-
bahan material yang telah dipakai, tenaga kerja dilapangan, keterlambatan
peralatan, keadaan cuaca dan peristiwa-peristiwa lainnya.
• Membuat file yang baik sehubungan dengan korespondensi/surat-menyurat
dengan pihak Kontraktor, PPTK - Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Aceh
• Membuat catatan-catatan dan memfilenya secara baik terhadap hasil pekerjaan,
hasil test material, Sertifikat Pembayaran (Payment Certificates), pengukuran
volume pekerjaan di lapangan, back up perhitungan dan as built drawings.
• Melaksanakan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan membuat laporan tentang
kekurangan-kekurangan/kerusakan hasil pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan dalam suatu daftar.
• Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan yang memuat masalah yang
dihadapi selama pekerjaan dan penyelesaiannya serta lampiran-lampirannya
yang meliputi : File change order, as built drawing dan hasil test.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-3


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.2.5. Pembinaan Perencanaan


Bekerjasama dengan PPK Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Aceh dalam hal-hal yang menyangkut masalah teknik, yang meliputi :
• Mengesahkan bersama-sama dengan staff PPK Kesekretariatan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh terhadap Monthly Progress,
Payment Certificates dan Final Payment Certificates.
• Mengusulkan pemecahan terhadap kesulitan-kesulitan pelaksanaan di masa
datang dengan memberikan gambaran/sketsa dan perhitungan-perhitungan
untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh pimpinan.
• Membuat usulan penyelesaian atas klaim Kontraktor, penyelesaian pertikaian,
perpanjangan waktu kontrak atau hal-hal lainnya.
• Menyiapkan Change Order, sesuai dengan petunjuk dari atas, mengajukan
usulan perubahan rencana/design, spesifikasi dan menyiapkan harga satuan
yang baru untuk negosiasi disertai dengan bahan-bahan pendukungnya.
• Memeriksa seluruh jenis pekerjaan atau bahan–bahan yang telah dilaksanakan
oleh kotraktor sesuai dengan kontrak seperti : kantor, bengkel (workshop),
gudang, peralatan dan lainnya.

Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai dengan


lingkup tugas Konsultan, maka Konsultan akan melaporkan kepada PPK
Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Setiap hasil pengawasan diketahui dan disetujui oleh Kepala Satuan Kerja.
Hasil akhir yang dituangkan dalam Laporan Akhir Pengawasan Teknik Jalan ini
akan mencakup seluruh bagian jalan yang tercantum dalam T.O.R lengkap dengan
gambar–gambarnya.

2.3. MONITORING DAN MANAJEMEN TEKNIK


2.3.1. Fungsi dan proses pengendalian
Pengendalian/monitoring adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar
yang sesuai dengan sasaran, merancang sistem informasi, membandingkan
pelaksanaan dengan standard, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan
antara pelaksanaan dan standard, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang
diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai sasaran.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-4


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Langkah-langkah proses monitoring proyek dapat diuraikan sebagai berikut :


• Menentukan sasaran
• Definisi lingkup kerja
• Menentukan standard dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran
• Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan
• Mengkaji, investigasi dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standard,
kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan
• Mengadakan tindakan pembetulan

Gambar 2.3.1. menunjukkan urutan langkah proses pengendalian proyek.

SIKLUS PENGENDALIAN PROYEK

a b c
SASARAN PROYEK LINGKUP KERJA STANDAR & KRITERIA

Membuat produk dengan : Menyusun SRK : - Milestone


- Anggaran - Per hirarki - Anggaran per paket
- Jadwal - Paket kerja - Jadwal / paket
- Mutu tertentu - Kode biaya - Standar mutu
- Kinerja
- Produktivitas

PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM

f e d
TINDAKAN MENGKAJI DAN MEMANTAU
PEMBETULAN MENYIMPULKAN PRESTASI PEKERJAAN

- Relokasi sumber daya - Interpretasi masukan - Mengukur hasil kerja


- Jadwal alternatif - Biaya dan jadwal - Mencatat pemakaian
- Prosedur dan metode - Kualitas sumber daya
- Rework - Laporan kesimpulan - Memeriksa kualitas
- Mencatat kinerja dan
produktifitas

PENGENDALIAN

Gambar 6.3.1.

2.3.2. Teknik dan Metode Pengendalian

Suatu sistem pemantauan dan pengendalian disamping memerlukan perencanaan


yang realistis sebagai tolok ukur pencapaian sasaran, juga harus dilengkapi dengan
teknik dan metode yang dapat segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya
penyimpangan (bila terjadi).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-5


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Agar suatu sistem pengendalian/monitoring dapat bekerja dengan efektif, diperlukan


unsur-unsur berikut :
• Tolak ukur yang realistis
• Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat
• Perkiraan yang akurat
• Rencana tindakan (action plan)

Salah satu bagian pengelolaan mutu proyek yang penting adalah menyusun serta
menerapkan program penjaminan mutu (Quality Assurance). Tujuan utama
kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan yang dibutuhkan
untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkatan mutu produk telah dilaksanakan
dengan berhasil. Ini semua dapat ditunjukkan dengan catatan dan dokumen
yang berkaitan dengan quality assurance / quality control.

Audit pada aspek mutu perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program
QA/QC (Quality Assurance - Quality Control) telah dilaksanakan. Hal-hal yang
diaudit meliputi bagian berikut ini.
• Program menyeluruh untuk mencapai sasaran mutu
• Kriteria fit for use dan aman
• Mengikuti peraturan dan prosedur
• Memenuhi spesifikasi dan kriteria
• Identifikasi dan koreksi kekurangan yang menyebabkan obyek tidak memenuhi
mutu
• Dokumen yang mencatat hasil implementasi program QA/QC

2.3.3. Pengendalian Rentang Pre-audit, Monitoring dan Post-audit


Pengendalian meliputi rentang “Pre-audit”, “Monitoring”, dan “Post-audit”.
1. Rentang kendali Pre-audit
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknik dalam rentang “pre-
audit” adalah seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan pengawasan,
yang terdiri dari :
• Pengumpulan dan analisa terhadap data
• Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi
lapangan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-6


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Pemeriksaan terhadap kesiapan kontraktor, yang meliputi material,


peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.

Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan


akan menghasilkan catatan mengenai seluruh pekerjaan antara lain :
• Jenis pekerjaan
• Kuantitas pekerjaan
• Kualitas yang dipersyaratkan
• Schedule pelaksanaan
• Schedule pembayaran.

Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil


perencanaan ke lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut
telah sesuai dengan kondisi yang ada.

Apabila ternyata dari hasil pengecekan hasil design tidak sesuai dengan
kondisi lapangan, konsultan team pengawasan teknik akan membuat alternatif
lain yang sesuai untuk diajukan kepada Pengguna Jasa.

Material dan peralatan yang didatangkan kontraktor akan diperiksa terlebih


dahulu oleh konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan.

Jadwal waktu yang dibuat oleh kontraktor akan diteliti lebih dahulu apakah
sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan mengerjakannya. Apabila menurut
analisa tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja dan peralatan
terhadap waktu yang tersedia maka konsultan akan menyarankan kepada
kontraktor untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang secukupnya
agar bisa selesai tepat pada waktunya.

Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya


pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan pertambahan
volume pekerjaan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-7


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan


menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan
lainnya sehingga terjadi kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah
sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan dari PPK
Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

2. Rentang kendali Monitoring


Kegiatan pengendalian teknik rentang “monitoring” adalah kegiatan-
kegiatan yang dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun
konsultan pengawas telah melakukan “pre-audit” namun setiap langkah
pelaksanaan pekerjaan akan terus memonitor agar kalau terjadi
penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk
yang benar. Selama periode ini konsultan akan selalu melakukan evaluasi
terhadap progres dan kwalitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.

Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga
sebaik-baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat,
sehingga kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan biaya
keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya,
selain mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas juga memonitor aspek
lingkungan sekitar proyek, agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut
tukang-tukangnya mengganggu, mematikan serta merusak flora dan fauna
yang ada.

Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan


memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Rentang kendali Post-audit


Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi
kontraktor. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran
senilai hasil kerjanya. Namun kontraktor tidak akan bisa menyajikan
permintaan pembayaran sebelum mendapat rekomendasi dari konsultan
pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknik
atau tidak.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-8


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.3.4. Penggunaan komputer


Dalam rangka dan dengan mempertimbangkan, team pengendalian teknik, bisa
meningkatkan produktifitasnya, memperbaiki kualitas sistem pelaporan,
menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, menyederhanakan beberapa
operasi, melakukan pengolahan berulang-ulang secara otomatis, penghematan
biaya, hal ini sangat perlu dalam monitoring dan manajemen teknik menggunakan
bantuan komputer baik perangkat kerasnya maupun perangkat lunaknya.

Dengan bantuan program komputer ini Tim Konsultan akan bekerja melaksanakan
tugas monitoring dan manajemen teknik. Konsultan memandang perlunya
penggunaan komputer untuk menunjang reporting dalam monitoring
kegiatan/proyek-proyek yang cukup banyak.

2.4. PENGENDALIAN TEKNIK


Bertindak untuk dan atas nama Pengguna Jasa, Konsultan Pengawasan Teknik
mengendalikan pelaksanaan fisik pembangunan yang dilakukan oleh Kontraktor.

Lingkup pengendalian antara lain meliputi :


• Aspek mutu hasil pekerjaan
• Aspek volume pekerjaan
• Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
• Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
• Aspek Keselamatan Konstruksi

Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang


tercantum dalam kontrak pemborongan.

2.5. PENGENDALIAN ATAS KOORDINASI TERKAIT


Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknik
tersebut di atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu
dilakukan oleh pihak lain yang terkait dengan proyek tersebut.

2.6. PENGENDALIAN ADMINISTRASI PROYEK


Dalam hal ini Konsultan Pengawas berkewajiban merancang, memberlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang
diawasinya, yaitu mencakup antara lain surat, memorandum, risalah, laporan,

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B-9


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

contoh barang, foto, berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak & addendum,
request, back-up perhitungan volume pekerjaan, administrasi quality control, dan
lain-lain yang dianggap perlu.

Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk


maksud di atas adalah :
• Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas
maksud dari surat masuk maupun keluar.
• Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan
tugas konsultan.
• Mempesiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan
yang ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.
• Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
• Mempelajari dan mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar sebelum
maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
• Membantu/menyiapkan format-format, formulir-formulir untuk kelengkapan
administrasi proyek.
• Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

2.7. EVALUASI RENCANA


Konsultan Pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan
dilaksanakan serta menyarankan perubahan / penyempurnaan / penyesuaian
rencana yang perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan
tujuan proyek dengan sebaik-baiknya.

2.8. VERIFIKASI HASIL PEKERJAAN KONTRAKTOR


Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan
bahwa hasil pekerjaan kontraktor telah memenuhi segala persyaratan untuk
disetujui atau disyahkan oleh Pengguna Jasa.

2.9. KONTROL SISTEMATIK TERHADAP KEGIATAN LAPANGAN


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan konsultan pengawasan teknis mengemban
juga fungsi kontrol manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil
pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang
dilakukan setengah-setengah atau dengan cara perencanaan yang mendadak akan
mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 10


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

ini, diperlukan suatu kontrol yang sistimatik. Pengawas lapangan perlu menerapkan
sistim kontrol yang baik dilapangan.

Kontrol yang sistimatik terhadap kegiatan dilapangan memiliki tiga tujuan yaitu :
• Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bilamana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengatasinya.
• Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga
peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
• Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak
dilampaui bila tidak terjadi perubahan kontrak.

Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan
dilapangan yaitu :
• Pencapaian target kemajuan fisik.
• Pencapaian target keuangan.
• Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.
• Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi
kerja lapangan.
• Pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.
• Hubungan dengan pihak pemilik.

Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai
atau menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.

Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-
langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

2.10. KUNJUNGAN LAPANGAN / SITE VISIT


Frekwensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan,
sifatnya dapat secara harian, mingguan. Frekwensi kunjungan juga dapat
bergantung pada tahapan/program kerja dari KPA / PPK Kesekretariatan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh yang mengelolanya beserta para
teamnya.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 11


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.11. PENGONTROLAN PROYEK


Merencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang dinamis, dan yang
dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Karena itu network/s-curve chart yang
telah disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik dicheck
kembali :
• Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.
• Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera.
• Nantinya akan ditepati (jangka panjang).

Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek
seperti yang dikehendaki.

Jarak waktu kontrol


Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :
• 1 - 2 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang kritis atau yang mendekati kritis.
• 2 - 4 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang tidak kritis.

Cara mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
• Untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai : Disajikan langkah-langkah cara
mengontrol seperti flow chart pada Gambar 2.11.1.
• Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai : Disajikan langkah-
langkah cara mengontrol seperti flow chart pada Gambar 2.11.2.
• Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : Disajikan langkah-langkah cara
mengontrol seperti flow chart pada Gambar 2.11.3.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 12


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

FLOW CHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL


UNTUK AKTIVITAS YANG AKAN DIMULAI

Dapatkah pekerjaan
dimulai ? Tidak

Ya Alasannya ?
Ada keterlambatan ?

Diperlukan
OK penanganan
pemecahannya

Gambar 2.11.1.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 13


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 14


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

FLOW CHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL


PEKERJAAN YANG SEHARUSNYA SUDAH SELESAI

Pekerjaan yang seharusnya


selesai Tidak

Ya Sisa waktu sampai selesai ?


Alasan keterlambatan ?

Diperlukan
OK penanganan

Gambar 2.11.3.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 15


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.12. SISTIM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK


Sistim informasi manajemen proyek pada hakekatnya adalah suatu sistim untuk
mendukung pihak Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Aceh dalam memantau dan mengendalikan proyek.

Tujuan sistim ini untuk digunakan pihak Pemilik dalam mendapatkan informasi
proyek secara berkala, cepat dan akurat. Sistim ini dibuat dan dikembangkan
berdasarkan studi dan evaluasi situasi dan kondisi yang dihadapi dilapangan serta
mengintegrasikan keinginan-keinginan dari pihak Kesekretariatan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Aceh yang mewakili pihak Pemilik Proyek tentang
apa-apa yang mau dimonitor dan dikendalikan.

Di project-site setiap saat hasil pekerjaan fisik berkembang bertambah banyak dan
supaya perkembangannya terjadi menurut rencana, dimana rencana tersebut
dijabarkan dalam besaran uang dan besaran waktu.

Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan sistim informasi manajemen


proyek hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu pekerjaan
dilakukan oleh petugas khusus dan harus dilaksanakan dilapangan, tidak dapat
dilaksanakan di kantor. Tolok ukur pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen
tender (Spesifikasi Pekerjaan).

Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan datanya


atau dimonitor dimana perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh
perkembangan data proyeknya. Volume data kian hari kian membengkak sesuai
dengan perkembangan pekerjaan secara fisik.

Data proyek sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada Pengguna


Jasa, kerena masih belum diolah, jadi masih mentah. Data proyek yang telah
dikumpulkan secara periodik kemudian diolah/diproses untuk dijadikan informasi
proyek (laporan proyek). Artinya dari laporan proyek dapat diketahui pekembangan
pekerjaan yang nyata terjadi (prestasi aktual). Dari laporan proyek ini PPK
Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh untuk
pekerjaan Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam -
Rundeng untuk dapat mengevaluasi tentang perkembangan proyeknya,

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 16


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

pertumbuhan dari tiap-tiap pekerjaan dilapangan dengan diperbandingkan terhadap


rencana.

Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh


mengendalikan proyeknya dengan keputusan-keputusan yang dibuat dan
diimplementasikan ke project site. Hasil dari implementasinya menciptakan data
proyek baru dan dengan demikian siklus project management control system
berulang kembali. Siklus ini baru berhenti apabila proyek telah selesai.

2.13. FUNGSI KONSULTAN PENGAWASAN TEKNIS


Fungsi konsultan pengawasan teknis pada dasarnya dibagi dalam 2 fungsi, yaitu :
Fungsi Administratif dan Fungsi Pengawasan.
1. Fungsi administratif
• Membantu PPK Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Aceh dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan
hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan
dengan penentuan kewajiban dan tugas kontraktor.
• Mengadakan komunikasi dan surat-menyurat, membuat memorandum
atas pekerjaan konstruksi.
• Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa,
foto-foto yang dibuat sebelum proyek berlangsung (mulai), sedang
berjalan dan proyek selesai, serta kejadian dilapangan lainnya.
• Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “Contract Change Order”
dan “Addendum” sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan
dapat dibuat secara optimal dengan mempertimbangkan semua aspek
yang ada.
• Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala.

2. Fungsi pengawasan teknis


• Membantu PPK Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Aceh dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
• Melaksanakan pengumpulan data lapangan untuk mendukung review
design (bila ada).
• Melaksanakan pengecekan pengukuran dan perhitungan volume
pekerjaan sebagai dasar pembayaran.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 17


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Meninjau pengadaan personil dan peralatan kontraktor.


• Memantau dan mengecheck pengendalian mutu dan volume pekerjaan
untuk sertifikasi “Monthly Certificate (MC)”.
• Melakukan pengecheckan dan persetujuan gambar terlaksana (as built
drawing).
• Membantu Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek Phisik
dalam menyiapkan pelaksanaan “Provisional Hand Over (PHO)”.

2.14. TANGGUNG-JAWAB KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada Kesekretariatan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh bahwa hasil pelaksanaan
pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor adalah benar-benar
sesuai ketentuan dalam kontrak pemborongan.
Konsultan harus memberikan jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis
/ langkah pelaksanaan dan persyaratan konstruksi yang telah dikeluarkan.

Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, berikut ini dilengkapi Bagan Alir
Aktivitas Pengawasan Pekerjaan dari pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai
(Gambar 2.14.).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 18


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Gambar 2.14. : FLOW CHART AKTIVITAS SUPERVISI

Koordinasi proyek

Survey, verifikasi data,


pengendalian kerja Inspeksi lapangan
Memeriksa dan
menyetujui metoda dan
jadwal pelaksanaan
Kelengkapan konstruksi kontraktor Pengujian laboratorium
kontraktor
Memeriksa staking-
out / pengukuran
Tinjauan dokumen Memeriksa dan Record kondisi cuaca Memeriksa dan
lelang dan collecting Rekomendasi usulan menyetujui daftar menyetujui As built
data pelaksanaan peralatan, fasilitas drawing yang dibuat
camp, lokasi AMP, Memeriksa dan kontraktor
stockyard menyetujui metode Pengukuran kuantitas Laporan
konstruksi Akhir
Persiapan keseluruhan
Proses perubahan yang diperlukan, gambar
rencana jika diperlukan tambahan untuk kerja Memeriksa dan Contract change order Pemeriksaan
penyesuaian dan kontraktor yang disetujui rekomendasi personil Memeriksa dan bila ada penyerahan pekerjaan
revisi rencana oleh employer utama kontraktor menyetujui quarry /
material yang
disiapkan kontraktor
Addendum kontraktor
Membantu employer Memeriksa dan menata bila ada
untuk memeriksa dan metodologi kualitas
menyelesaikan problem dan kuantitas
utama untuk mencegah
yang tidak perlu dari Meneliti shop drawing
kontraktor

Rekomendasi lain
jika ada

Reporting

Mendapatkan dan memelihara segala jaminan yang diperlukan : material, peralatan.

Pembayaran Sertifikat Bulanan ( Monthly Certificate )

Catatan kondisi yang tidak pasti di lapangan dan mencegah kelambatan

Pengawasan kemajuan

Mengarahkan kepada kontraktor

Menghindari / memeriksa claim kontraktor

2.15. PENGENDALIAN MUTU

Selama periode konstruksi, konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan,


arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin
bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas. Aspek-aspek
pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara
lain sebagai berikut di bawah ini namun tidak terbatas pada :
• Peralatan laboratorium
• Penyimpanan bahan/material
• Cara pengangkutan material/campuran ke lokasi kerja.
• Pengujian material yang akan digunakan.
• Penyiapan job mix formula campuran
• Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 19


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Tes lapangan
• Administrasi dan formulir-formulir

Pengendalian kualitas tersebut di atas seperti diuraikan berikut ini :


1. Peralatan laboratorium dan personil
• Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan, seperti disebutkan pada
buku spesifikasi, dan dimungkinkan dapat menggunakan laboratorium /
fasilitas pengujian yang berbadan hukum resmi atas persetujuan
Pengguna Jasa.
• Personil / tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup
berpengalaman dan mengenal dengan baik tentang testing laboratorium
maupun lapangan.

2. Penyimpanan bahan / material


• Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa
untuk menjamin perlindungan kualitas.
• Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang
mudah dapat diperiksa oleh konsultan.
• Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan puing,
harus mempunyai drainase yang lancar.
• Bahan-bahan yang diletakkan langsung di atas tanah tidak boleh
digunakan dalam pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah
dipersiapkan dan diberi lapisan atas dengan suatu lapisan pasir atau
kerikil setebal 10 cm.
• Bahan-bahan (crushed stone, dlsb.) harus disimpan dengan cara yang
sedemikian rupa untuk mencegah segregasi dan untuk menjamin gradasi
yang sesuai serta mengontrol kadar air. Tinggi maksimum tumpukan 5 m.
• Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix, beton, harus
dipisahkan dengan papan pembatas guna mencegah pencampuran
bahan-bahan.
• Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan
agregat yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 20


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

3. Cara pengangkutan material / campuran


• Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk
perlindungan terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar
proyek.
• Pengangkutan hotmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna
mempertahankan suhu campuran.
• Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, konsultan
akan mempunyai wewenang untuk memerintahkan kontraktor dan untuk
menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan guna mempercepat
penyelesaian seluruh proyek.

4. Pengujian material yang akan digunakan


• Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksikan oleh
konsultan. Staf anggota team konsultan setiap saat akan membuat
rencana untuk menginspeksi material yang akan digunakan berdasarkan
atas jadwal kerja kontraktor.
• Walaupun bahan-bahan yang disimpan telah disetujui sebelum
penyimpanan, namun dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh
konsultan.
• Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk
mendapat persertujuan dari konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang
disebutkan dalam spesifikasi.

5. Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan
spesifikasi, sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu Job Mix
Formula yang disetujui konsultan, antara lain untuk pekerjaan : Aggregate
Base Class A & B, Hotmix, Beton.

6. Pengujian rutin laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan
atau campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama
pekerjaan berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.

Jenis dan frekuensi / jumlah tes rutin ini seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 21


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

7. Tes lapangan
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan
pengujian/tes lapangan seperti apa yang disebutkan dalam persyaratan
pengujian.

8. Formulir-formulir pengujian
Formulir-formulir pengujian baik untuk testing di laboratorium dan lapangan,
menggunakan form yang sudah baku dan disetujui oleh Pengguna Jasa.

Gambar 2.15. menunjukkan diagram pengendalian mutu guna memperjelas uraian


di atas.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 22


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

PENGENDALIAN MUTU

PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

Survey lokasi sumber


bahan

Penentuan sumber bahan

Permohonan pemakaian bahan

Pemeriksaan mutu bahan

Ya

Periksa mutu Proses pengolahan


Tidak bahan material

Proses penyiapan rumusan kerja

JMF

Pelaksanaan pekerjaan

Pengujian mutu

Mutu sesuai Penanganan


Spec. Tidak perbaikan

Ya

Persetujuan mutu
hasil pekerjaan

Dokumentasi mutu
hasil pekerjaan
Gambar 6.15.
6

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 23


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.16. PENGENDALIAN KUANTITAS (VOLUME)

Pengawasan kuantitas (Quantity Control), akan mengecek bahan-bahan /


campuran (atau setiap item pekerjaan) yang ditempatkan atau yang dilaksanakan
oleh kontraktor. Konsultan akan memproses bahan-bahan / campuran berdasarkan
atas :
• Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
• Metoda perhitungan
• Lokasi kerja
• Jenis pekerjaan
• Tanggal diselesaikannya pekerjaan.

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kwalitas maupun elevasi dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kwantitas dapat dilakukan agar volume
pekerjaan dengan teliti / akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kwantitas
dalam kontrak adalah benar diukur dan di-sertifikasi oleh konsultan dan mendapat
persetujuan pemberi tugas.

Beberapa pengukuran pekerjaan tersebut antara lain :


1. Pengukuran meter persegi (m2)
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang dan
lebar, setelah ketebalan memenuhi persyaratan tebal minimal atau toleransi
yang dibenarkan dalam spesifikasi.

2. Pengukuran meter panjang (m’)


Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang,
setelah penampang suatu konstruksi telah sesuai dengan gambar yaitu
dimensinya.

3. Pengukuran meter kubik (m3)


Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk panjang dan
lebar. Sedangkan untuk ketebalan dapat diukur dengan Core Drill atau alat
ukur, sehingga panjang, lebar, dan tebal menghasilkan volume yang akurat.

4. Pengukuran berat (ton)


Untuk pengukuran ton dapat dilakukan dengan dua cara :
• Penimbangan dengan timbangan atau truck scale (misal hotmix di AMP).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 24


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Pengukuran meter kubik dikalikan berat jenis bahan tersebut (berat jenis
dapat diketahui dari laboratorium).

Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut (Quantity Sheet) telah dimiliki


konsultan. Form-form ini dibuat secara computerized, sehingga perhitungan-
perhitungan volume pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat.

Gambar 2.16. menunjukkan diagram pengendalian volume guna memperjelas


uraian di atas.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 25


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

PENGENDALIAN VOLUME

PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

Survey

Shop
drawing

Pematokan

Ijin pelaksanaan

Tidak Periksa

Volume rencana
Ya

Pengawasan Pelaksanaan pekerjaan

Permohonan pemeriksaan
& pengukuran pekerjaan

Diperiksa Team Pengawas

Pengawasan Pengukuran volume pekerjaan

Evaluasi Team Pengawas


Kurang
Sesuai volume
rencana
Lebih

Dapat dipertanggung- Lebih dari volume


jawabkan secara Ya rencana
teknis (tidak diterima/dibayar)

Ya BA. Hasil pengukuran Konsep MC

Diperiksa
Tidak Konsultan

Setuju

MC Gambar 6.16

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 26


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.17. PENGENDALIAN WAKTU

Didalam proyek jalan, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per hari adalah
sangat erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan.

Di bawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar
tidak terjadi perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu,
tenaga dan biaya.
1. Schedule kontraktor
Sebelum pekerjaan dimulai Konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan
yang dibuat kontraktor.

Apakah rencana kerja progres pekerjaan yang ditargetkan sudah layak dan
realistis. Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila
dibandingkan pada musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya,
untuk kondisi kerja yang sama. Kemudian juga construction method, urutan
kerja kontraktor apakah sudah sistematis, konsepsional dan benar.

Selanjutnya berdasarkan schedule kontraktor yang sudah disetujui, Konsultan


Pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut. Dari time
schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga setiap hari
apakah terget volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume
tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus diprogramkan/dikejar untuk
schedule hari berikutnya.

Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan
sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan
proyek bisa diselesaikan “on schedule”.

2. Alat berat (heavy equipment)


Untuk mengerjakan pekerjaan jalan, diperlukan alat berat, bisa kombinasi /
beberapa jenis dari jumlah alat.

Pertama harus diketahui/dianalisis kapasitas alat, kalau alat tersebut adalah


suatu kombinasi, maka kapasitas yang diperhitungkan adalah yang terkecil,
misal untuk pengaspalan / overlay hotmix, maka alat yang digunakan adalah

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 27


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

AMP, Asphalt Sprayer, Asphalt Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Tire


Roller dan sejumlah Dump Truck. Untuk Pekerjaan Jalan maka alat yang
digunakan adalah Batching Plant, Truck Mixing, Crane, Pile Drive, Bore pile
Dari alat tersebut dianalisis produksi nyata per jam, kemudian produksi
terkecil yang digunakan untuk evaluasi pengendalian waktu.

Untuk rencana sekian jam kerja per hari, apakah mampu alat tersebut
menghasilkan produk hotmix atau beton seperti volume yang ditargetkan. Bila
tidak tercapai maka perlu diambil tindakan-tindakan antara lain :
• Menambah jumlah alat, atau
• Menambah jam kerja/overtime
• Efisiensi dan manajemen pengoperasian alat berat.

Sedemikian hingga volume pekerjaan yang direncanakan bisa diselesaikan


dalam waktu yang ditentukan.

3. Tenaga kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan cukup
atau sejumlah tenaga kerja, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh
tenaga kerja sesuai dengan jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi
pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka tenaga kerja perlu
ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur / overtime.

Dengan tenaga kerja yang cukup dan jam kerja yang cukup / effektip maka
diharapkan pelaksanaan pekerjaan bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.

4. Jumlah jam kerja


Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari.
Jumlah jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil
daripada bila per hari jam kerjanya lebih banyak.

Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian
hingga volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau suatu
pekerjaan tidak bisa diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu untuk
kerja malam / overtime.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 28


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai


secara optimal maka konsultan akan memahami secara sungguh-sungguh
“Network Planning” yang umumnya telah dibuat oleh kontraktor dengan
metode lintas kritis (“Critical Path Method / CPM”).

Mengingat sangat pentingnya “Network Planning” ini dalam suatu pekerjaan


pengawasan, maka konsultan akan menganalisa secara rutin “Network
Planning” dari kontraktor dan akan membantu kontraktor dalam mereview dan
menyusun “Netwok Planning” tersebut bila memang diperlukan.

Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart /


S-curve” yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang
baik/cocok untuk pekerjaan jalan karena dapat mengetahui/menunjukkan
lokasi dan waktu. Schedule ini, pada arah “basis” menunjukkan lokasi atau
STA, sedangkan arah “ordinat” menggambarkan waktu.

2.18. PENGENDALIAN BIAYA

Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :


• Biaya proyek
• Estimated Quantity / Volume Pekerjaan
• Harga satuan pekerjaan

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu


diperhatikan antara lain sebagai berikut :

• Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar-benar


sehingga kwantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana atau yang
terpasang. Dengan demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada
akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
• Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi
pengukuran / kwantitas dan kwalitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah
benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
• Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak
dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan,
sehingga biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada
dalam kontrak.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 29


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.19. Pengendalian Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)


Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan
kerja baik terhadap publik (umum) merupakan salah satu sasaran dari Konsultan
Supervisi.Untuk mencapai sasaran, prosedur yang dipakai oleh Konsultan Supervisi
dari pra-pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan, diperlihatkan bagan alir
pengendalian keselamatan kerja seperti pada gambar.

BAGAN ALIR PENGENDALIAN KEAMANAN & KESELAMATAN KERJA

METODE KERJA
PELAKSANAAN

GAMBAR KERJA

- REQUEST PELAKSANAAN
- REQUEST PENGETESAN
- REQUEST PENGUKURAN
VOLUME

PEMERIKSAAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

EVALUASI
PELAKSANAAN BAHAYA STOP

PENGAMANAN PASCA
PELAKSANAAN

Sebagai contoh pada tahap pelaksanaan pekerjaan, diperkirakan akan ada beberapa
aktivitas antara lain :
• Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan pada kedua sisi
pekerjaan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 30


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Pembongkaran beton
• Pemasangan form work
• Pengecoran beton
• Pekerjaan tanah, menggali dan mengangkut keluar lokasi
• Pekerjaan lainnya

Semua kegiatan tersebut di atas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan
keselamatan kerja bagi pemakai sarana dan prasarana maupun bagi pekerja proyek.
Oleh sebab itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang
optimal dan sedikit mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya.

Untuk mengantisipasi pengurangan lebar jalur efektif, bahu sarana dan prasarana
dibagian luar yang sudah diperkeras biasa dipakai sebagai jalur lalu lintas khusus
untuk kendaraan penumpang sedan dan jeep atau sejenisnya dan alternatif lain
dengan membuat jalur baru dengan memanfaatkan areal yang kosong disekitar
lokasi pekerjaan tersebut.

Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah


dengan penanganan yang baik, misalnya drump truck harus masuk dan keluar
proyek. Tidak salah pentingnya dari penanganan tersebut diatas adalah cara
pemuatan dan transportasi pembuangan tanah hasil galian haruslah memperhatikan
wawasan lingkungan.

Tanah yang di muat diatas dump truck harus diberi penutup agar tidak tercecer diatas
permukaan sarana dan prasarana yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi
licin dan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya
menghambat arus lalu lintas yang ada.
Di dalam pelaksanaan traffic management untuk proyek ini kriteria penanganan
dibagi menjadi 2 bagian :
• Pelayanan Umum
• Keselamatan kerja
a) Sasaran Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja
• Sasaran mutu, keselamatan & kesehatan kerja organisasi ditetapkan, selanjutnya
dijabarkan sampai tingkat Unit Kerja /proyek sesuai dengan garis kebijakan
perusahaan. Sasaran mutu, keselamatan & kesehatan kerja tingkat Unit
Kerja/proyek.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 31


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Guna mengendalikan pencapaian sasaran mutu, keselamatan & kesehatan kerja


ini, maka manajemen melakukan pemantauan/pengukuran terhadap
keberhasilan pencapaian sasaran mutu secara periodik. Pencapaian sasaran
mutu, keselamatan & kesehatan kerja di evaluasi setiap tiga bulan sekali dalam
rapat tinjauan manajerial dan diverifikasi progresnya.
-
b) Perencanaan Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja
(SMK3)
Dalam perencanaan Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja
(SMK3), akan senantiasa memastikan bahwa :
• Semua persyaratan dan sasaran yang ditetapkan dapat tercapai. Sistem
manajemen mutu, keselamatan & kesehatan kerja selalu dipelihara dan
ditingkatkan agar mampu mencapai dan mewujudkan maksud dan tujuan
pekerjaan. Hal ini akan dilakukan pengecekan dan monitoring yang dilakukan
oleh masing-masing Kepala Unit Kerja. Di samping itu juga evaluasi sistem
dokumentasi akan dievaluasi oleh anggota unit kerja SMK3 yang ditunjuk oleh
Divisi HSE.
• Implementasi dari sistem yang telah dibuat, berjalan dengan baik. Dalam hal
ini monitoring akan dilakukan secara terus-menerus oleh unit kerja SMK3
dengan system pendampingan. Hal ini dimaksudkan agar semua personal
yang terlibat dalam SMK3 dapat menjalankan dengan baik dan terbiasa.
• Apabila terjadi perubahan system manajemen mutu, keselamatan &
kesehatan kerja, maka perusahaan akan tetap menjaga itegritas
pelaksanaannya.

c) Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalian


Konsultan Supervisi membuat/membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) memeriksa, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi bahaya yang ada, penilaian risiko, dan penetapan pengendalian
yang diperlukan. Analisa aspek dan dampak potensial merupakan bagian dasar
dijadikannya program pengendalian dan pengelolaan MK3 yang dibuat oleh tiap
bagian dan ditetapkan oleh Direktur Utama melalui Unit P2K3/UKK/Wakil
Manajemen dari keputusan suatu tinjauan yang mencakup beberapa bidang
kunci seperti; Peraturan Perundangan, hasil proses identifikasi aspek dan
dampak penting dari kegiatan bisnis/ operasional, pengujian dan pemeriksaan
dari berbagai kaidah/aturan/prosedur manajemen MK3 yang ada serta hasil

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 32


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

evaluasi umpan balik dari kejadian masa lalu. Proses identifikasi


mempertimbangkan kondisi operasioanal normal, abnormal, dan kemungkinan
keadaan darurat potensial yang mungkin dapat terjadi serta kondisi awal dan
akhir pada proses pekerjaan. Identifikasi bahaya dilaksanakan guna menentukan
rencana penerapan K3 di lingkungan Pekerjaan. Identifikasi bahaya ditujukan
pada segala sumber, situasi maupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan
cedera ataupun penyakit akibat kerja. Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap
seluruh aktivitas operasional Perusahaan di tempat kerja meliputi :
1. Aktivitas kerja rutin dan non-rutin.
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu.
3. Budaya manusia, kemampuan manusia dan faktor manusia lainnya.
4. Bahaya dari lingkungan luar tempat kerja yang dapat mengganggu
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja yang berada di tempat kerja.
5. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan/material di tempat kerja baik yang
disediakan Perusahaan maupun pihak lain.
6. Perubahan ataupun usulan perubahan dalam pekerjaan baik perubahan
aktivitas maupun bahan/material/mesin yang digunakan.
7. Perubahan Sistem Manajemen K3 termasuk perubahan sementara dan
dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas kerja.
8. Penerapan perundang-undangan, persyaratan dan peraturan yang berlaku.
9. Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur operasional,
struktur organisasi termasuk penerapannya terhadap kemampuan manusia.

Identifikasi bahaya yang dilaksanakan memperhatikan faktor-faktor bahaya


sebagai berikut :
1. Biologi (jamur, virus, bakteri, mikroorganisme, tanaman, binatang).
2. Kimia (bahan/ material/gas/uap/debu/cairan beracun, berbahaya, mudah
meledak/ menyala/ terbakar, korosif, penyebab iritasi, bertekanan, reaktif,
radioaktif, oksidator, penyebab kanker, bahaya pernafasan, membahayakan
lingkungan, dsb).
3. Fisik/ Mekanik (infrastruktur, mesin/ alat/ perlengkapan/ kendaraan/ alat berat,
ketinggian, tekanan, suhu, ruang terbatas/terkurung, cahaya, listrik, radiasi,
kebisingan, getaran dan ventilasi).
4. Biomekanik (postur/posisi kerja, pengangkutan manual, gerakan berulang
serta ergonomi tempat kerja/alat/mesin).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 33


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

5. Psikis/ Sosial (berlebihnya beban kerja, komunikasi, pengendalian


manajemen, lingkungan sosial tempat kerja, kekerasan dan intimidasi).

Identifikasi bahaya meliputi sumber-sumber bahaya sebagai berikut :


1. Manusia.
2. Mesin / Peralatan.
3. Material / Bahan.
4. Metode.
5. Lingkungan Kerja.

Identifikasi bahaya meliputi jenis-jenis bahaya sebagai berikut :


1. Tindakan Tidak Aman.
2. Kondisi Tidak Aman.

Penilaian resiko menggunakan pendekatan metode matriks resiko yang relatif


sederhana serta mudah digunakan, diterapkan dan menyajikan representasi
visual di dalamnya.
Pengendalian resiko didasarkan pada hirarki sebagai berikut :
1. Eliminasi (menghilangkan bahaya).
2. Substitusi (mengganti sumber/alat/mesin/bahan/material/ aktivitas/area yang
lebih aman).
3. Perancangan (perancangan/ perencanaan/ modifikasi instalasi sumber
/alat/mesin/bahan/ material/ aktivitas/ area supaya menjadi aman)
4. Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja, pelatihan dan pengendalian
visual di tempat kerja).
5. Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kerja dengan
paparan bahaya/resiko tinggi).

Keseluruhan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko


didokumentasikan dan diperbarui sebagai acuan penerapan K3 di lingkungan
Perusahaan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 34


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Contoh Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang

Contoh Job Safety Analysis (JSA)

d) Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya


Melalui P2K3/UKK mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan memahami
peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku dan berkaitan dengan
program pengendalian dan pengelolaan MK3 perusahaan.

Melalui rapat tinjauan manajemen, P2K3 menetapkan dan memastikan


kesesuaian suatu Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku
dan sesuai dengan aktifitas perusahaan terhadap program pengendalian dan
pengelolaan MK3.

Peraturan perundangan, standar, pedoman teknis dan persyaratan lain yang


sesuai dengan kode praktik industri, perjanjian dengan otoritas pemerintah dan
sumber MK3 lainnya menjadi rujukan pembuatan prosedur dan instruksi kerja.
Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 35


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

persyaratan lain yang relevan di bidang K3 digunakan untuk peninjauan


prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja.

2.20. ADMINISTRASI PROYEK


Sebelum kontraktor memulai aktivitas konstruksi, kontraktor akan membuat suatu
permohonan secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi dan
persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis.

Untuk maksud tersebut, konsultan akan :


• Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan
• Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik.
• Menginspeksi dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi.
• Melaksanakan test-test lapangan.
• Melaksanakan test laboratorium terhadap sampel yang diambil dari lokasi kerja.
• Melaksanakan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi.

Bagian tersebut di atas adalah merupakan sebagian dari administrasi / prosedur


proyek yang perlu dilengkapi / didukung dengan suatu kelengkapan administrasi
proyek, antara lain dalam bentuk Formulir / Form misalnya.

Gambar 2.20. menunjukkan kelengkapan administrasi proyek.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 36


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

ADMINISTRASI PROYEK

Site Hand Over


Struktur organisasi
Mobilisasi
Tahap Time schedule, metode kerja
Persiapan Traffic management
Pre Construction Meeting
Field Engineering
Material dan penyimpanan
Pembuatan format-format

Shop drawing
Request
Laporan harian
Laporan mingguan
Buku instruksi
Bobot pekerjaan prestasi rutin
Evaluasi produk pekerjaan
Teguran, peringatan
Photo dokumentasi
Risalah rapat
Contract Change Order (CCO)
Tahap Addendum
Pelaksanaan As built drawing
Justifikasi teknis perpanjangan waktu
Justifikasi teknis pek. tambah/kurang
Perintah perubahan (CCO)

Administrasi Quantity Sheet


Proyek

Quality Control

Tahap Monthly
Pembayaran Certificate

Kasatker Sementara, pembentukan panitia


Berita acara PHO
BA penilaian hasil pekerjaan I
BA penilaian hasil pekerjaan II
Tahap PHO Pemeriksaan administrasi kantor
Serah terima Pemeriksaan mutu (pengujian)
Pemeriksaan mutu (dimensi)
Pemeriksaan defect & deficiencies
Check list PHO

Gambar 2.20

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 37


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Form-form administrasi yang diperlukan proyek antara lain dan tidak terbatas pada sebagai
berikut di bawah ini :
• Serah terima lapangan (site hand over).
• Pre construction meeting.
• Mobilisasi.
• Mutual check awal (MCo).
• Dokumen kontrak.
• Gambar rencana.
• Struktur organisasi.
• Buku direksi.
• Penyiapan time schedule.
• Bagan cuaca.
• Shop drawing.
• Request.
• Laporan harian.
• Laporan mingguan.
• Buku instruksi.
• Bobot pekerjaan / prestasi rutin.
• Evaluasi produk pekerjaan.
• Evaluasi akhir (tim evaluasi).
• Teguran (4 hari) I dan II.
• Peringatan (4 hari).
• Photo dokumentasi.
• Risalah rapat.
• Change order (CCO).
• Addendum.
• Justifikasi teknis perpanjangan waktu pelaksanaan.
• Justifikasi teknis pekerjaan tambah-kurang.
• Monthly certificate (MC)
• Quantity sheet.
• Quality control.

2.21. SERTIFIKASI DAN PEMBAYARAN

Kontraktor harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang


dilaksanakan kepada Konsultan Pengawasan Teknis pada setiap akhir bulan yang

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 38


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

berjalan atau sesuai aturan pembayaran, yang selanjutnya disebut sebagai


“sertifikat bulanan (MC)”. Format sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar
atau diusulkan oleh Konsultan pengawasan teknis dan disetujui oleh Pemberi
Tugas.

Konsultan Pengawas akan memeriksa kemajuan pekerjaan yang diajukan pada


sertifikat bulanan dan apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah
terjadi di lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menanda-tangani bersama
oleh wakil kontraktor, konsultan, dan PPK Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Aceh maupun PPTK Fisik. MC harus didukung / dilengkapi
dengan back-up data yang terdiri dari Back-up Quantity Sheet dan Back-up Quality
Control.

Prosedur sertifikasi pembayaran diperlihatkan seperti pada Gambar 2.21.

FLOW CHART PROSEDUR SERTIFIKASI MONTHLY CERTIFICATE (MC)

Tidak Tidak

Ya Ya
KONTRAKTOR KONSULTAN PENGAWAS PENGGUNA JASA PERSETUJUAN

MC Site Engineer Kepala Satker Sementara Pembayaran MC

Back-up Quantity Chief Inspector


Back-up Quality Quality Engineer

Gambar 2.21

2.22. PEMERIKSAAN PEMBAYARAN AKHIR

Tim Pengawas Teknis akan memeriksa seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih
dapat dikoreksi pada pembayaran berikutnya / akhir.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 39


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.23. PROSEDUR PERUBAHAN (CONTRACT CHANGE ORDER)

Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Direksi Pekerjaan atau


Kontraktor dan harus disetujui dengan suatu Perintah Perubahan yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran yang ditetapkan
dalam suatu Perintah Perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam
struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu perubahan yang diperkirakan
dalam Jumlah Kontrak cukup besar, maka Perintah Perubahan harus dirundingkan
dan dirumuskan dalam suatu Addendum.

2.24. SERTIFIKASI PENYELESAIAN AKHIR


Bila kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban
dalam perioda jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah
terima pertama, umumnya pada tingkat penyelesaian fisik mencapai 97 %
(Provisional Hand Over / PHO).

Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia
Serah Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan
tersebut, maka konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

2.25. PERNYATAAN PERHITUNGAN AKHIR


Kontraktor harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir,
bersama-sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh
Direksi Pekerjaan.

Setelah peninjauan kembali oleh Direksi Pekerjaan dan jika diperlukan,


amandemen oleh kontraktor, Direksi Pekerjaan akan mengeluarkan suatu
pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pengguna
Jasa.

2.26. ADDENDUM PENUTUP

Berdasarkan pada rincian pernyataan Direksi Pekerjaan mengenai Perhitungan


Akhir. Setelah memperoleh tanda-tangan kontraktor, Direksi Pekerjaan akan
menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada Pemberi Pekerjaan untuk
ditanda-tangani bersama-sama dengan Pernyataan Perhitungan Akhir yang
disetujui.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 40


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.27. DOKUMEN CATATAN PROYEK

Kontraktor harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua perubahan
dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan
pekerjaan.

2.28. MANAJEMEN LALU-LINTAS DAN KESELAMATAN KERJA


Pekerjaan ini yang dengan volume lalu lintas yang cukup padat memerlukan
pengaturan lalu lintas dan metoda pelaksanaan yang lebih khusus dan teliti, baik
pada saat pelaksanaan pekerjaan survey maupun pelaksanaan pekerjaan
konstruksinya agar arus lalu lintas yang ada tetap terjaga kelancarannya dan
pemakai jalanpun merasa aman melewatinya sesuai dengan tujuan dari
pembangunan jalan itu sendiri.

Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu-lintas yang baik selama


pelaksanaan memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas yang lebih baik
pula.

Situasi semacam itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-persoalan


yang diakibatkan oleh kacaunya lalu lintas yang pada gilirannya akan menghambat
pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri.

Untuk itulah pada proyek pembangunan jalan tersebut di atas perlu dibuat sistim
pengaturan lalu lintas yang baik dan memenuhi standard.

Penyajian rencana pemeliharaan lalu lintas selama masa pelaksanaan


pembangunan jalan dimaksudkan menyampaikan gambaran masalah yang ada
dan yang diperkirakan terjadi pada masa pelaksanaan.

Pada tahap pelaksanaan pembangunan, diperkirakan ada beberapa aktivitas


antara lain :
• Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan pada kedua sisi
jalan.
• Pekerjaan perkerasan jalan.
• Pembongkaran beton.
• Pekerjaan tanah, menggali dan mengangkut keluar lokasi.
• Pekerjaan lainnya.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 41


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Semua kegiatan tersebut di atas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan
keselamatan kerja bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek. Oleh sebab itu
penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal dan
sesedikit mungkin akibat yang ditimbulkannya.

Untuk mengantisipasi pengurangan lebar jalur effective, bahu jalan dibagian luar
yang sudah diperkeras bisa dipakai sebagai jalur lalu lintas khusus untuk
kendaraan penumpang sedan dan jeep atau sejenisnya dan alternatip lain dengan
membuat jalur baru dengan memanfaatkan areal yang kosong disekitar lokasi
pekerjaan tersebut.

Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah


dengan penanganan yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk dan
keluar dari lokasi proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut di atas
adalah cara pemuatan dan transportasi pembuangan tanah hasil galian haruslah
memperhatikan wawasan lingkungan.

Tanah yang dimuat di atas Dump Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer di
atas permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan
menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu
lintas yang ada.

Didalam pelaksanaan “Traffic Management” untuk proyek ini kriteria penanganan


dibagi menjadi 2 bagian :
• Pelayanan Umum
• Keselamatan Kerja.

1. Pelayanan Umum

Indikasi yang diperlukan dalam pelayanan umum adalah sebagai berikut :


a. Efektifitas sistim informasi
Sistim informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai jalan
selama pelaksanaan yang tujuannya memberikan informasi bahwa akan
ada proyek pembangunan.

Sistim ini dapat diwujudkan dalam 2 media, yaitu :


• Melalui media cetak yang bersifat pengumuman

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 42


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Pembagian “pamflet”

b. Mengurangi kemacetan
Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu-lintas, dapat dilakukan dengan
perambuan sementara selama pelaksanaan pekerjaan dan dengan
menyiagakan satuan penanggulangan gangguan.

2. Keselamatan kerja
Indikasi diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Disiplin kerja
• Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan terus
menerus dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk dapat
saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
• Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian proyek sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
• Pengendalian waktu ini disesuaikan dengan tuntunan lapangan yang
mencakup seluruh aspek terkait.

b. Peniadaan kecelakaan fatal


• Perambuan sesuai dengan standar perambuan.
• Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai
penciptaan kerapian kerja sepanjang daerah proyek yang
diperkirakan perlu (kiri dan kanan) dan diberi lampu-lampu agar
mudah terlihat pada malam hari.

Kecelakaan lalu-lintas adalah aspek negatif dari meningkatnya mobilitas


transportasi. Keseimbangan antara mentalitas pengemudi, kemajuan teknologi
kendaraan dan penyediaan prasarana lalu lintas merupakan unsur-unsur yang
menentukan mobilitas transportasi yang semakin dinamis, cepat dan semakin
nyaman sesuai dengan tuntutan keadaan.

Ketidak-seimbangan dari salah satu unsur tersebut di atas dalam beradaptasi akan
menyebabkan kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 43


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bekerja pada sebuah proyek jalan pada tahapan pelaksanaan menanggung resiko
tinggi pada terjadinya kecelakaan yang setiap saat bisa terjadi. Untuk itulah maka
diperlukan persyaratan keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda
pada ruas jalan yang sedang beroperasi.

Dalam pelaksanaan proyek, beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait, antara
lain :
• Faktor perambuan darurat
• Sistim transportasi pada lokasi proyek.
• Atribut pada tenaga kerja.
• Astek
• Dan lain-lain.

Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktivitas jenis pekerjaan yang
ditangani dan melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka keselamatan kerja
daripada semua eksponen terkait menjadi faktor utama dari kelancaran progress
yang hendak dicapai.

Pada tahap ini, gambaran pencapaian keselamatan kerja dapat dijelaskan


sebagai berikut :

1. Perambuan darurat
Perambunan pada tahap pelaksanaan mempunyai andil besar dalam
keselamatan kerja yang memberikan rasa aman dalam melaksanakan
pekerjaan bagi para pekerja yang berada pada daerah perambuan.

Rambu-rambu darurat yang diperlukan pada tahap pelaksanaan misalnya


rambu peringatan, rambu perintah dan larangan serta rambu petunjuk, juga
rubber cone serta lighting yang pengaturan letak penempatan serta jaraknya
seperti ditunjukan pada keperluan “rambu darurat”.

Disamping itu diperlukan pagar pembatas antara daerah kerja dan lajur yang
beroperasi yang diletakkan sepanjang daerah kerja. Pagar pambatas dicat
dengan warna crossing “kuning-biru” dan pada setiap jarak tertentu diberi
tanda “spot light” atau cat berpendar yang bisa terlihat bila kena sorot lampu
pada malam hari.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 44


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bisa juga dengan lampu-lampu sebagai pengganti spot light.

2. Sistim transportasi pada lokasi proyek


Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :
• Pintu keluar / masuk kendaraan proyek pada daerah kerja ditentukan, rute
perjalanan pembuangan dibuat searah dengan arus lalu lintas, pada
prinsipnya tidak boleh ada arah “crossing” sehingga tidak ada konflik.
• Dump truck yang menunggu giliran pengangkutan, antri dan berderet ke
belakang namun harus masih tetap dalam area perambuan.
• Untuk pengangkutan tanah, tiap dump truck harus dilengkapi dengan
penutup bak belakang. Ini dimaksudkan agar tanah yang diangkut tidak
tercecer dimuka jalan, sebab tanah yang tercecer tersebut sangat licin bila
sedikit saja kena air hujan dan ini dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.
• Mobilisasi peralatan berat ke lapangan juga harus memperhatikan
keselamatan dari peralatan maupun operatornya, dan bila perlu minta
satuan pengawal dari pihak kepolisian.

3. Atribut pada tenaga kerja


Semua tenaga kerja disarankan mengenakan atribut yang mudah dikenal dan
terlihat dari jarak yang cukup jauh dan ini bisa terpenuhi dengan pemakaian
baju rompi refleksionis warna orange menyolok yang harus selalu dikenakan
pada saat melaksanakan tugas.

Penggunaan topi di lapangan juga dianjurkan, sebab sangat membantu


mengurangi keletihan akibat terik matahari. Bekerja pada kondisi badan letih
yang dipaksakan apalagi di jalan yang padat lalu lintas yang beroperasi
sangat membahayakan dan mengurangi akurasi kerja.

4. Asuransi tenaga kerja / BPJS Ketenagakerjaan


Sejalan dengan program pemerintah tentang perlindungan terhadap tenaga
kerja, Jaminan perlindungan keselamatan terhadap tenaga kerja pada daerah
beresiko tinggi adalah mutlak diperlukan. Setiap tanaga kerja tersebut harus
dijamin dengan asuransi tenaga kerja yang lebih dikenal dengan program
BPJS Ketenagakerjaan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 45


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Mengingat pentingnya BPJS Ketenagakerjaan pada pelaksanaan pekerjaan


tersebut maka BPJS Ketenagakerjaan tidak bisa dipisahkan dari dokumen
kontrak, jadi merupakan satu kesatuan dalam dokumen kontrak.

2.29. SERAH TERIMA PEKERJAAN


Konsultan, memberikan pengarahan, petunjuk dan saran untuk membantu
Pengguna Jasa Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Aceh menyusun rencana serah terima pekerjaan (Provisional Hand Over = PHO)
dari kontraktor kepada Pengguna Jasa Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Aceh.

Bila Kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban


dalam perioda / masa jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk
serah terima pertama.

Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia
Serah Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan
tersebut, maka konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir
atau Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

2.30. PENGETAHUAN TENTANG PEKERJAAN FISIK PROYEK


2.30.1. Pematokan dan pengukuran
Suatu pembangunan membutuhkan pelaksanaan seluruh elemen-elemennya pada
posisi yang benar.
Untuk memindahkan suatu Gambar Rencana dari atas kertas ke suatu bangunan di
lapangan, maka dibutuhkan :
• Disana harus ada sejumlah titik kontrol pengukuran yang harus dikaitkan pada
suatu sistem koordinat yang tetap.
• Perencanaan konstruksi harus dikaitkan pada sistem koordinat yang sama.

Apabila terdapat ketidak jelasan informasi pada gambar rencana yang


menimbulkan keraguan interpretasi, maka pengawas lapangan harus menghubungi
perencananya untuk mendapatkan kejelasan. Kontraktor bertanggung jawab dalam
penentuan dan pematokan secara keseluruhan, sedang pengawas lapangan harus
memastikan bahwa kontraktor mendapatkan informasi yang tepat serta menyiapkan
titik-titik kontrol yang dipasang.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 46


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Gambar 6.29.1 Ilustrasi Pengukuran dengan Total station

Gambar 6.29.2 Ilustrasi Pemasangan patok BM

1. Pengukuran horizontal
Pengukuran horizontal didasarkan baik pada sistem kontrol garis ataupun
sistem koordinat, namun bila dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari
kedua sistem di atas.

2. Pengukuran vertikal
Ketinggian permukaan tanah dapat diukur dari titik Bench Mark.
Geometri vertikal garis kontrol biasanya telah ditentukan. Data ini merinci
rangkaian titik tangen vertikal, ketinggian dan kemiringan permukaan akhir.

3. Titik kontrol survai


Suatu jaringan titik kontrol survei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah
proyek, dan ditempatkan pada posisi yang tepat didalam pekerjaan
konstruksi. Jarak antara titik-titik kontrol dianjurkan kira-kira 50 meter.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 47


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Titik-titik kontrol survei sebaiknya berada dekat dengan lokasi pekerjaan tetapi
bebas dari area kegiatan, dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan
adanya pergeseran posisi akibat aktivitas pekerjaan termasuk pengoperasian
dari peralatan. Untuk itu letak titik-titik kontrol tersebut harus selalu dicek
secara teratur. Perubahan letak titik kontrol juga dapat terjadi pada dasar
tanah, pada timbunan pelapisan tanah yang mudah mampat atau proses
dalam tanah itu sendiri, seperti proses yang terjadi akibat besarnya variasi
kadar kelembaban.

4. Penentuan elemen-elemen struktur


Letak dari elemen-elemen utama struktur ditentukan berdasarkan pada sistem
referensi yang digunakan. Titik offset referensi harus ditetapkan untuk tiap
elemen utama. Letak dan jarak offset tiap-tiap titik referensi harus hati-hati
diputuskan dan dikenali dilapangan dan untuk menyiapkan tahap penentuan
kembali yang mudah bagi letak elemen utama selama pelaksanaan pekerjaan
sehingga titik-titik ini tidak terganggu.

Letak elemen-elemen kecil lain seperti kerb, parapet, galian drainase


ditentukan berdasarkan pada letak elemen-elemen dengan
mempertimbangkan pengukuran.

Penempatan dan pematokan letak elemen-elemen yang telah ditentukan


harus diperiksa. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara terpisah dan
dilakukan oleh Staf Engineer dengan menggunakan peralatan lain yang
berbeda dengan peralatan yang digunakan pada saat penempatan dan
pematokan awal.

Bagi kontraktor yang melaksanakan pemeriksaan ulang atas hasil


pekerjaannya sendiri, dianjurkan untuk menggunakan methoda lain yang
berbeda dengan methoda yang telah digunakan pada saat awal penempatan
dan pematokan. Untuk menghindari kesalahan dari ketidak tepatan identifikasi
patok, ketidak-tepatan panandaan atau kesalahan dalam melaksanakan
survei, maka pengukuran jarak dan beda tinggi dilakukan dengan memeriksa
hasil pekerjaan dari titik awal suatu sisi sampai pada titik akhir pada sisi yang
lain, kemudian diikatkan pada titik kontrol hasil survei pertama. Pemeriksaan
ini tidak diperkenankan dilakukan hanya dengan mengukur dari satu titik akhir
saja atau dua titik akhir pada sisi yang terpisah.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 48


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.30.2. Material / Bahan-beton


1. Semen
Konsultan Pengawasan teknis harus memastikan bahwa kontraktor
memenuhi persyaratan syarat-syarat teknik yang berhubungan dengan
pemakaian, penyimpanan dan umur semen.

2. Agregat
Pemilihan agregat yang sesuai sangat penting pada produksi beton yang baik.
Agregat beton harus terdiri dari partikel-partikel yang bersih, keras dan tahan
serta cukup kuat untuk menahan beban yang diterima oleh beton. Pada
umumnya, agregat tersebut terdiri dari pasir atau kerikil alam, atau batu
pecah.

Agregat beton harus :

• Cukup kuat dan keras untuk dapat menghasilkan beton dengan kekuatan
tekan yang memenuhi syarat, dan tahan terhadap abrasi.

• Bersih atau bebas dari kotoran seperti zat-zat organik, karena dapat
menghambat pembekuan dan pengerasan beton. Tidak mengandung
lanau dan lempung karena dapat memperlemah beton. Partikel-partikel
yang lemah dan lunak dapat mengurangi kekuatan beton dan dapat
hancur bila terbuka terhadap cuaca. Lempung atau bahan lemah lainnya
yang menutupi permukaan agregat dapat mengurangi ikatan antara
agregat dan pasta semen.

Gradasi :

• Agregat yang bergradasi baik akan menghasilkan beton yang mudah


dikerjakan agregat yang tidak memenuhi gradasi yang disyaratkan
cenderung untuk terjadi pemisahan (segregation) dan airnya akan
merembes keluar (bleeding).
• Pada umumnya pasir yang bergradasi kasar paling dikehendaki. Disisi
lain, semua pasir harus mengandung kuantitas partikel halus yang cukup
untuk membantu mendapatkan kemampuan pengerjaan yang baik. Suatu
gradasi pasir dimana satu atau dua ukuran partikel sangat dominan harus
dihindarkan. Pasir demikian mempunyai kadar udara yang besar, oleh

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 49


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

karena itu memerlukan pasta semen dalam jumlah besar untuk dapat
menghasilkan campuran yang dapat dikerjakan dengan baik.

Bentuk partikel dan tekstur permukaan :


Bentuk partikel dan permukaan dari agregat akan mempengaruhi kemampuan
pengerjaan pada beton. Partikel sepihan (flakey) bersudut tidak hanya
menyulitkan dalam pengerjaan tetapi juga menyebabkan pemisah, maka
harus dihindari. Kekuatan maksimum, dengan sedikit kesulitan dalam
pengerjaan, akan dihasilkan oleh agregat pecah (crushed) dengan pelekatan
antara muka batuan yang tidak rata.

Ukuran maksimum :
Penghematan yang paling besar didapatkan bila ukuran agregat maksimum
terbesar digunakan. Faktor-faktor yang membatasi gradasi adalah
kemampuan peralatan pengaduk, pengangkat dan pengecoran untuk dapat
menangani ukuran-ukuran lebih besar, dan jarak bebas (spacing) antara
acuan dan tulangan. Ukuran agregat maksimum tidak boleh melebihi dua
pertiga jarak bebas antara tulangan atau tiga perempat selimut beton hingga
penulangan. Dalam syarat-syarat teknik, penggunaan beton pada berbagai
bagian pekerjaan diberi batasan yang menggambarkan batas-batas tersebut
di atas.

3. Air
• Air yang dipakai untuk beton tidak boleh mengandung garam, larutan zat
organik, atau bahan lain yang akan mengganggu hidrasi semen.
• Air yang dapat diminum biasanya memuaskan. Jika ada keraguan, suatu
batch percobaan beton harus dibuat dan diuji untuk membandingkan
tingkat pengerasan dan kekuatan ultimatenya dengan beton serupa yang
dibuat dengan air murni / segar.
• Air laut tidak boleh digunakan pada beton bertulang, karena menyebabkan
korosi pada penulangan.

4. Udara
Kehadiran rongga didalam beton sangat mengurangi kekuatannya. Jumlah
sekecil 5 persen dapat mengurangi kekuatan dengan 30 persen, dan 2 persen
dapat mengurangi kekuatan 10 persen.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 50


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

ongga pada beton adalah :


• Gelembung udara yang tertahan, atau
• Ruangan yang tertinggal setelah air berlebihan dihilangkan, hal ini
tergantung pada ratio semen air (water cement ratio) dari campuran.

Telah biasa dilaksanakan untuk entrain udara hingga 8 persen dalam beton
dengan menggunakan campuran tambahan yang sesuai. Gelembung udara
tersebut jauh lebih kecil (0,05 mm) dari pada gelembung yang secara tidak
sengaja masuk atau tertahan, dan terpisah-pisah sehingga tidak berbentuk
saluran untuk lewatnya air dan permeabilitas beton tidak bertambah.

2.30.3. Penyimpanan Bahan


1. Semen
Harus disimpan didalam gudang semen atau bangunan tahan cuaca dan
teratur agar dapat digunakan dengan urutan sesuai pengiriman. Semen yang
disimpan lebih dari empat bulan harus diuji kembali sebelum digunakan.

2. Agregat
Agregat harus disimpan dalam bak (bin) atau tempat penimbunan (stockpile)
berdekatan dengan pekerjaan dengan tiap ukuran dipisah dari ukuran lainnya
secara pasti untuk mencegah saling tercampur. Lantai penimbunan harus
kering dan dilapisi kerikil atau bahan untuk mencegah bercampurnya
timbunan dengan tanah.

2.30.4. Pekerjaan Konstruksi jalan


Pembangunan jalan meliputi komponen pekerjaan pokok antara lain dan tidak
terbatas pada :
a. Penentuan batas-batas pekerjaan.
b. Pekerjaan galian.
c. Pekerjaan timbunan.
d. Penyiapan subgrade / tanah dasar.
e. Pembuatan sub base course & base course.
f. Pembuatan lapis permukaan / pengaspalan / hotmix.
g. Pekerjaan rigid pavement.
h. Pekerjaan struktur.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 51


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

a. Penentuan batas-batas pekerjaan


Sebelum pekerjaan dimulai perlu diadakan pengukuran, khususnya
berkenaan dengan ukuran lebar jalan, lokasi jalan, elevasi permukaan,
struktur drainase.

Kontraktor dan Konsultan harus mencapai persetujuan terlebih dahulu


mengenai ketepatan pengukuran agar hasil pekerjaan sesuai dengan
Gambar kontrak.

b. Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini umumnya terdiri dari galian, pembuangan dari tanah atau
batuan atau bahan-bahan lainnya dari badan jalan atau yang
berdekatan yang diperlukan untuk pembentukan konstruksi jalan.

Pekerjaan tersebut juga diperlukan untuk pembuatan saluran air dan


selokan, untuk pembentukan pondasi untuk pipa, gorong-gorong atau
struktur lainnya, untuk pengeluaran bahan-bahan yang tidak terpakai
dan tanah humus, untuk pekerjaan stabilisasi, untuk bahan-bahan
konstruksi galian tambahan atau pembuangan bahan-bahan sisa galian
dan pada umumnya untuk pembentukan tempat kerja yang sesuai
dengan spesifikasi.

c. Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan ini terdiri dari pengangkutan, penempatan dan pemadatan
tanah atau bahan-bahan butiran untuk pekerjaan timbunan, untuk
pengurugan pada parit atau galian disekeliling pipa atau daerah luar
struktur, penimbunan untuk pembentukan konstruksi menurut garis,
kelandaian dan ketinggian dari penampang melintang yang ditentukan.

d. Penyiapan subgrade / tanah dasar


Pekerjaan ini terdiri dari persiapan permukaan tanah dasar setelah
penyelesaian pekerjaan-pekerjaan penggalian atau penimbunan untuk
penempatan lapisan pondasi bawah (subbase), trotoar, jalur-jalur
pemisah (median) dan bahu jalan (termasuk tempat parkir dan
persimpangan).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 52


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Pekerjaan meliputi penggalian kecil dan pekerjaan timbunan diikuti


dengan pembentukan, pemadatan dan pengujian / test laboratorium
maupun test lapangan, serta pemeliharaan dari pada permukaan yang
dipersiapkan sampai bahan-bahan perkerasan jalan ditempatkan di
atasnya.

e. Pembuatan subbase course & base course


Pekerjaan terdiri dari penyediaan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat dari campuran
batu pecah bergradasi tertentu pada suatu permukaan yang
dipersiapkan untuk itu.

Pemrosesan meliputi pemecahan, penyaringan, pencampuran dan


setiap operasi pelaksanaan lainnya untuk menghasilkan suatu bahan
sesuai dengan persyaratan pengujian bahan/material apakah bisa
digunakan atau tidak untuk agregat sesuai dengan persyaratan, jika test
lapangan dilakukan untuk pengendalian kualitas.

f. Pekerjaan pengaspalan / hotmix


Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan suatu lapisan hotmix, campuran
tersebut harus dicampur dalam Asphalt Mixing Plant, dihampar dan
dipadatkan pada suatu permukaan yang disetujui oleh Konsultan.
Pelapisan aspal direncanakan dengan menggunakan prosedur khusus
yang diberikan dalam spesifikasi, untuk menjamin bahwa asumsi-asumsi
rencana mengenai kadar aspal efektip, rongga udara, stabilitas, dan
ketebalan lapisan aspal benar-benar terpenuhi.

Equipment yang digunakan pada umumnya terdiri dari Asphalt Mixing


Plant, Asphalt Sprayer, Asphalt Finisher, Tendem Roller dan Pneumatic
Tire Roller.

Untuk mendapatkan campuran hotmix yang memenuhi persyaratan


spesifikasi, test-test antara lain sebagai berikut ini perlu dilaksanakan :
• Marshall test
• Extraction test
• Asphalt properties

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 53


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Suhu campuran
• Core drill
• dan lain-lain yang disebutkan dalam spesifikasi.

g. Pekerjaan rigid pavement


Pekerjaan ini terdiri dari konstruksi perkerasan jalan beton semen
portland diberi tulangan (dowel dan tie bar) sebagaimana disyaratkan, di
atas badan jalan yang telah dipersiapkan, dan menurut garis-garis,
ketinggian, kelandaian, ukuran, penampang melintang dan penyelesaian
akhir yang diperlihatkan dalam gambar.
1). Bahan-bahan
Bahan / material berikut ini harus mengikuti ketentuan dalam
spesifikasi :
• Semen
• Air
• Persyaratan gradasi agregat
• Sifat agregat
• Membran kedap air
• Tulangan baja, dowel, tie bar : Batanq baja untuk dowel harus
berupa batang bulat biasa sesuai denqan AASHTO M 31.
Batang-batang dowel berlapis plastik yang memenuhi AASHTO
M 254 dapat digunakan. Batang pengikat harus berupa batang-
batang baja berulir sesuai dengan AASHTO M 31.
• Bahan-bahan untuk sambungan

2). Persyaratan sifat campuran dan kekuatan beton


• Kuat tekan karateristik beton dan kuat lentur karakteristik harus
sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi.
• Beton harus merupakan jenis yang memiIiki sifat kemudahan
pengerjaan yang sesuai untuk mencapai pemadatan penuh.
Slump optimum harus sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi.

3) Pengecoran
• Pengecoran beton harus diteruskan dengan tanpa berhenti
sampai pada suatu sambungan konstruksi yang telah

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 54


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

ditentukan dan disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan


tersebut diselesaikan.
• Beton harus dicor dengan cara sedemikian rupa untuk
menghindari segregasi / pemisahan partikel-partikel halus dan
kasar dalam campunan yang bersangkutan. Beton harus dicor
ke dalam acuan-acuan sedekat mungkin dengan posisi
akhirnya untuk menghindari pengaliran dan tidak boleh
mengalir lebih dari 1 m setelah pengecoran.
• Beton harus dicor dengan kecepatan sedemikian rupa
sehingga beton yang baru dicor menyatu dengan beton yang
dicor sebelumnya sementara yang baru dicor masih plastis.

4). Perawatan
• Segera setelah penyapuan dan perapian tepi selesai
perawatan beton harus dimulai.
• Permukaan terbuka beton yang baru dicor harus dilindungi
dengan menggunakan bahan-bahan yang bersifat merefleksi
panas dan hujan.
• Bahan yang digunakan harus dijaga agar tetap basah untuk
waktu tidak kurang dari 5 hari, sampai suatu tingkat yang
menjamin bahwa 100 % kelembaban dipertahankan pada
permukaan beton.
• Kegiatan-kegiatan pengecoran beton harus ditunda jika
penyediaan air tidak cukup baik untuk perawatan, atau bila
tidak cukup persediaan bahan perawatan lainnya tersedia di
lokasi pekerjaan.

5). Pembongkaran acuan


Acuan-acuan tidak boleh dibongkar sampai beton yang baru
ditempatkan telah mengeras untuk sekurang-kurangnya 12 jam.
Acuan-acuan tersebut harus dibongkar dengan hati-hati untuk
menghindarkan kerusakan pada perkerasan jalan.

6). Pembukaan untuk lalu-lintas


Jalan tidak boleh dibuka untuk lalu-lintas sebelum hasil test
terhadap sampel mencapai kekuatan lentur minimum tidak kurang

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 55


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

dari 90 % kekuatan umur 28 hari, sebagaimana ditentukan pada


spesifikasi. Perkerasan tak boleh dibuka untuk lalu-lintas sebelum
14 hari dari saat beton dihamparkan. Sebelum lalu lintas dibuka,
perkerasan harus dibersihkan dan penutup (sealing) sambungan
sudah sempurna.

7). Sambungan (joints)


Sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan pada lokasi
seperti yang ditentukan dalam Gambar. Semua sambungan harus
dilindungi agar tidak kemasukan material yang tidak dikehendaki
sebelum ditutup dengan bahan pengisi.
a). Sambungan memanjang (longitudinal joints)
• Batang baja ulir (deformed) dengan panjang, ukuran, dan
jarak seperti yang ditentukan harus diletakkan tegak lurus
dengan sambungan longitudinal.
• Sambungan longitudinal gergajian (longitudinal sawn joint)
harus dibuat dengan pemotongan beton dengan gergaji
beton yang disetujui sampai kedalaman, lebar dan garis
sesuai Gambar. Sambungan longitudinal ini harus digergaji
sebelum berakhirnya masa perawatan beton, atau segera
sesudahnya sebelum peralatan atau kendaraan
diperbolehkan memasuki perkerasan beton baru tersebut.
Daerah yang akan digergaji harus dibersihkan dan
sambungan harus segera diisi dengan material penutup
(sealer) sesuai dengan yang disyaratkan.

b). Sambungan kontraksi melintang (transverse contraction


joints)
Sambungan ini terdiri dari bidang-bidang yang diperlemah
dengan membuat takikan / alur dengan pemotongan
permukaan perkerasan, disamping itu bila tertera pada
Gambar juga harus mencakup pasangan alat transfer beban
(load transfer assemblies).
• Sambungan kontraksi kepingan melintang (transverse
strip contraction joints)
• Takikan / alur (formed grooves)

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 56


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Sambungan gergajian (sawn contraction joints)


• Sambungan kontraksi acuan melintang (transverse
formed contraction joints)

c). Alur pada sambungan


• Alur-alur tersebut dapat dibentuk pada waktu beton masih
dalam keadaan plastis atau digergaji setelah beton
mengeras.
• Bagian alur yang akan ditutup / disegel harus mempunyai
sisi-sisi yang benar-benar vertikal dan sejajar.

8). Penyegelan (penutup alur)


• Penyegelan permanen sambungan-sambungan harus
dilaksanakan dalam waktu 28 hari sejak pengecoran beton.
Segera sebelum penyegelan permanen, sambungan harus
dibersihkan dari segala kotoran, bahan lepas, penyegelan
sementara, pembentuk atau bahan pengisi yang harus
dibuang.
• Bahan penyegel harus dituang sampai pada suatu permukaan
antara 3 mm dan 6 mm di bawah permukaan beton yang
bersangkutan.

9). Alat transfer beban (load transfer devices)


• Bila digunakan dowel (batang baja polos), maka harus
dipasang sejajar dengan permukaan dan garis sumbu
perkerasan beton, dengan memakai pengikat / penahan logam
yang dibiarkan terpendam dalam perkerasan.
• Ujung dowel harus dipotong agar permukaannya rata. Ukuran
bagian dowel yang harus dilapisi pelumas harus sesuai yang
tertera pada Gambar, agar bagian tersebut
tidak ada lekatan dengan beton, penutup (selubung) dowel,
harus dipasang pada setiap batang dowel pada sambungan
ekspansi. Penutup itu harus berukuran pas dengan dowel dan
bagian ujung yang tertutup harus tahan air.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 57


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

10). Menutup sambungan (sealing joint)


• Sambungan harus ditutup segera sesudah selesai proses
perawatan (curing) beton dan sebelum jalan terbuka untuk lalu-
lintas, termasuk kendaraan Kontraktor. Sebelum ditutup, setiap
sambungan harus dibersihkan dari material yang tidak
dikehendaki, termasuk bahan perawatan (membrane curing
compound) dan permukaan sambungan harus bersih dan
kering ketika diisi dengan material penutup.
• Material penutup (joint sealer) yang digunakan pada setiap
sambungan harus sesuai dengan yang tertera pada Gambar.
• Material penutup harus diaduk selama pemanasan untuk
mencegah pemanasan yang berlebihan secara tidak merata.
Waktu dituangkan, jangan sampai material ini tumpah pada
permukaan beton yang terbuka. Kelebihan material pada
permukaan beton harus segera dibersihkan. Penggunaan pasir
atau material lain sebagai pelindung material penutup tidak
diperbolehkan.

2. Jenis dan fungsi lapisan perkerasan


Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di
atas tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi
untuk menerima beban lalu-lintas dan menyebarkannya ke lapisan di
bawahnya.
Konstruksi perkerasan terdiri dari :
• Lapisan permukaan ( surface course ).
• Lapisan pondasi atas ( base course ).
• Lapisan pondasi bawah ( subbase course ).
• Lapisan tanah dasar ( subgrade ).

a. Lapisan permukaan ( surface course )


Lapis permukaan berfungsi sebagai :
• Lapis perkerasan penahan beban roda.
• Lapis kedap air.
• Lapis aus.
• Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 58


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

b. Lapis pondasi atas ( base course )


Fungsi lapisan pondasi atas ini antara lain sebagai :
• Menahan gaya lintang beban roda dan menyebarkan beban ke
lapisan di bawahnya.
• Lapisan peresapan.
• Bantalan terhadap lapisan permukaan.

c. Lapis pondasi bawah ( subbase course )


Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :
• Menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
• Effisiensi penggunaan material.
• Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal.
• Lapis peresapan.
• Lapisan pertama agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
• Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik
ke lapis pondasi atas.

d. Lapisan tanah dasar ( subgrade )


• Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika
tanah aslinya baik, atau tanah baik yang didatangkan dari tempat
lain dan dipadatkan.
• Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat
ditentukan oleh sifat-sifat daya dukung tanah dasar.

3. Material konstruksi perkerasan


a. Tanah dasar
• Tanah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan jalan adalah
tanah dasar yang berasal dari lokasi itu sendiri atau didekatnya
(klasifikasi tanah baik, bukan tanah A-7-6), yang telah dipadatkan
sampai tingkat kepadatan tertentu sehingga mempunyai daya
dukung yang baik serta berkemampuan mempertahankan
perubahan volume selama masa pelayanan walaupun terdapat
perbedaan kondisi lingkungan.
• Sifat masing-masing jenis tanah tergantung dari tekstur, kepadatan,
kadar air, kondisi lingkungan, dan lain sebagainya.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 59


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Daya dukung tanah dasar dapat diperkirakan dengan


mempergunakan hasil klasifikasi ataupun dari pemeriksaan CBR.

b. Agregat
Agregat / batuan merupakan komponen utama dari lapisan perkerasan
jalan yaitu mengandung 92 - 95 % agregat berdasarkan persentase
berat. Dengan demikian daya dukung, keawetan dan mutu perkerasan
jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran agregat
dengan material lain.

Sifat dan kwalitas agregat menentukan kemampuannya dalam memikul


beban lalu-lintas. Sifat agregat yang menentukan kwalitasnya sebagai
bahan konstruksi perkerasan jalan dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu :

• Kekuatan dan keawetan (strength & durability) lapisan perkerasan


dipengaruhi oleh : gradasi, ukuran maksimum, kadar lempung,
kekerasan dan ketahanan, bentuk butir, tekstur permukaan.
• Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, dipengaruhi oleh : porositas,
kemungkinan basah, jenis agregat.
• Kemudahan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan yang
nyaman dan aman, dipengaruhi oleh : tahanan geser (skid
resistance), campuran yang memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan (workability).

Gradasi
Gradasi atau distribusi partikel-partikel berdasarkan ukuran agregat
merupakan hal yang penting dalam menentukan stabilitas perkerasan.
Gradasi agregat mempengaruhi besarnya rongga antar butir yang akan
menentukan stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanaan.

Gradasi agregat dapat dibedakan atas :


• Gradasi seragam (Uniform graded) :
Adalah agregat dengan ukuran yang hampir sama atau
mengandung agregat halus yang sedikit. Gradasi seragam disebut
juga gradasi terbuka. Agregat dengan gradasi seragam akan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 60


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

menghasilkan lapisan perkerasan dengan sifat permeabilitas tinggi,


stabilitas kurang, berat volume kecil.

• Gradasi rapat (Dense graded) :


Merupakan campuran agregat kasar dan halus dalam porsi yang
berimbang, sehingga dinamakan juga agregat bergradasi baik (well
graded). Agregat dengan gradasi rapat akan menghasilkan lapisan
perkerasan dengan stabilitas tinggi, kurang kedap air, sifat drainase
jelek dan berat volume besar.

• Gradasi buruk (Poorly graded) :


Merupakan campuran agregat yang tidak memenuhi 2 kategori di
atas. Agregat bergradasi buruk yang umum digunakan untuk lapisan
perkerasan lentur yaitu gradasi senjang (gap graded), merupakan
campuran agregat dengan 1 fraksi hilang atau sedikit sekali. Agregat
dengan gradasi senjang akan menghasilkan lapisan perkerasan
yang mutunya terletak antara kedua jenis di atas.

Kadar lempung
Lempung mempengaruhi mutu campuran agregat dengan aspal, karena
:
• Lempung membungkus partikel-partikel agregat sehingga ikatan
antara agregat dan aspal berkurang.
• Luas daerah yang harus diselimuti aspal bertambah.
• Tipisnya lapisan aspal mengakibatkan lapisan mudah teroksidasi
sehingga lapisan cepat rapuh / getas.
• Lempung cenderung menyerap air yang berakibat hancurnya lapisan
aspal.

Daya tahan agregat


Daya tahan agregat adalah ketahanan agregat untuk tidak hancur/pecah
oleh pengaruh mekanis ataupun kimia.

Bentuk dan tekstur agregat


Bentuk dan tekstur mempengaruhi stabilitas dari lapisan perkerasan
yang dibentuk oleh agregat tersebut.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 61


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Partikel agregat bulat saling bersentuhan dengan luas bidang kontak


kecil sehingga menghasilkan daya interlocking yang lebih kecil dan
lebih mudah tergelincir.
• Partikel agregat berbentuk lonjong mempunyai sifat interlocking
hampir sama dengan yang berbentuk bulat.
• Partikel berbentuk kubus mempunyai bidang kontak yang lebih luas,
memberikan interlocking/saling mengunci yang lebih besar, dengan
demikian kestabilan yang diperoleh lebih besar dan lebih tahan
terhadap deformasi yang timbul. Agregat berbentuk kubus ini paling
baik digunakan sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan.
• Agregat berbentuk pipih mudah pecah pada waktu pencampuran,
pemadatan, ataupun akibat beban lalu-lintas, oleh karena itu
banyaknya agregat pipih ini dibatasi dengan menggunakan nilai
indeks kepipihan yang disyaratkan.

Daya lekat terhadap aspal


Faktor yang mempengaruhi lekatan aspal dan agregat dapat dibedakan
atas 2 bagian yaitu :

• Sifat mekanis yang tergantung dari : Pori-pori dan absorbsi, Bentuk


dan tekstur permukaan, Ukuran butir.
• Sifat kimiawi dari agregat.

Berat jenis (spesific gravity)


Besarnya berat jenis agregat penting dalam perencanaan campuran
agregat dengan aspal karena umumnya direncanakan berdasarkan
perbandingan berat dan juga untuk menentukan banyak pori. Agregat
dengan berat jenis yang kecil mempunyai volume yang besar sehingga
dengan berat yang sama membutuhkan jumlah aspal yang lebih banyak.
Disamping itu agregat dengan kadar pori besar membutuhkan jumlah
aspal yang banyak.

c. Aspal
Sebagai salah satu material konstruksi perkerasan lentur, aspal
merupakan salah satu komponen kecil, umumnya 4 - 8 % berdasarkan
berat, tetapi merupakan komponen yang relatif mahal.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 62


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi
kaku dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikel agregat
akan berkurang. Perubahan ini dapat di atasi/dikurangi jika sifat-sifat
aspal dikuasai dan dilakukan langkah-langkah yang baik dalam proses
pelaksanaan.
Jenis aspal berdasarkan cara diperolehnya dapat dibedakan atas :
• Aspal alam : contoh aspal Buton.
• Aspal buatan : contoh aspal minyak.

Aspal minyak dapat dibedakan :


• Aspal keras / panas (Asphalt Cement = AC) : AC pen 40/50, AC pen
60/70, AC pen 85/100, AC pen 120/150, AC pen 200/300.
• Aspal dingin / cair (Cut back asphalt) : RC (Rapid Curing cut back),
MC (Medium Curing cut back), SC (Slow Curing cut back).
• Aspal emulsi (Emulsion Asphalt) : Kationik, Anionik, Nonionik, RS
(Rapid Setting), MS (Medium Setting), SS (Slow Setting).

Aspal yang dipergunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi


sebagai :
• Bahan pengikat.
• Bahan pengisi.

4. Aspal beton campuran panas (Hotmix)


Hotmix merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan lentur. Jenis
perkerasan ini merupakan campuran antara agregat dan aspal pada suhu
tertentu (dicampur dalam keadaan panas).

a. Klasifikasi aspal beton


Berdasarkan fungsinya aspal beton campuran panas dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Sebagai lapis permukaan.
• Sebagai lapis pondasi atas.
• Sebagai lapis pembentuk pondasi / permukaan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 63


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

b. Karakteristik campuran
Karakteristik campuran yang harus dimiliki oleh campuran aspal beton
campuran panas adalah :
• Stabilitas.
• Durabilitas.
• Fleksibilitas.
• Tahanan geser (skid resistance).
• Kedap air.
• Kemudahan pengerjaan (workability).
• Fatique resistance.

c. Perencanaan campuran
Campuran antara agregat dan aspal harus ditentukan/direncanakan
seoptimal mungkin sehingga dihasilkan lapisan perkerasan dengan
kwalitas yang baik, meliputi gradasi agregat (dengan juga
memperhatikan mutu agregat) dan kadar aspal sehingga dihasilkan
lapisan perkerasan yang dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
• Kadar aspal cukup memberikan kelenturan.
• Stabilitas cukup memberikan kemampuan memikul beban sehingga
tak terjadi deformasi yang merusak.
• Kadar rongga cukup memberikan kesempatan untuk pemadatan
tambahan akibat beban berulang dan flow dari aspal.
• Dapat memberikan kemudahan kerja.
Perencanaan campuran diperlukan untuk mendapatkan resep campuran
yang memenuhi spesifikasi. Metode perencanaan campuran yang
umum dipergunakan di Indonesia antara lain yang bersumber dari
BS594 yang lebih dikenal dengan nama metode CQCMU.

d. Asphalt Mixing Plant


Proses pencampuran aspal beton campuran panas dilakukan di Asphalt
Mixing Plant (AMP). Jenis AMP sesuai dengan komponen-komponen
yang dimiliki AMP dibagi atas 2 jenis yaitu :
• Alat pencampur dengan penakaran (Batch plant).
• Alat pencampur tipe menerus (Continuous plant).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 64


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

e. Permasalahan yang dapat mempengaruhi kwalitas hotmix


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kwalitas hotmix antara lain :
• Penimbunan agregat, yang dapat menyebabkan terjadinya segregasi
dan degradasi serta kontaminasi, jika tidak mengikuti proses yang
benar.
• Over heating baik agregat maupun aspal.
• Under heating baik agregat maupun aspal.
• Campuran rencana yang tidak tepat.
• Agregat yang basah.
• Komponen AMP mengalami kerusakan yang tidak diketahui.
• Pengaturan masing-masing komponen tidak memenuhi persyaratan
yang diminta.
• Penimbangan yang tidak baik / terkontrol baik.
• Pemuatan ke truck pengangkut yang kurang baik sehingga terjadi
segregasi.
• Penghamparan yang kurang baik sehingga terjadi segregasi.
• Tebal penghamparan yang terlalu tebal.
• Alat pemadat dan proses pemadatan yang tidak baik.
• Temperatur penghamparan dan pemadatan yang tidak tepat.
• Kondisi lokasi jalan sebelum penghamparan tidak memenuhi
persyaratan.
• Jangka waktu dari proses pemadatan sampai jalan dibuka untuk
lalu-lintas umum terlalu cepat.

f. Pemadatan hotmix
Pemadatan dilakukan dalam 3 tahap yang berurutan :
• Pemadatan awal (Breakdown rolling) :
Berfungsi untuk mendudukkan material pada posisinya dan sekaligus
memadatkannya. Alat yang digunakan adalah Tandem Roller.
• Pemadatan antara/kedua (Secondary rolling) :
Merupakan pemadatan seperti pemadatan akibat beban lalu-lintas.
Alat yang digunakan adalah Pneumatic Tire Roller.
• Pemadatan akhir (Finishing rolling) :
Untuk menghilangkan jejak-jejak roda ban. Penggilasan dilakukan
pada temperatur di atas titik lembek aspal. Alat pemadat yang
digunakan adalah Tandem Roller.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 65


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

5. Diagram alir pekerjaan


Untuk memperjelas dan melengkapi suatu gambaran dari tugas dan
kewajiban pengawasan teknis sehubungan dengan aktivitas dari proyek ini,
maka dibuat suatu bagan alir (diagram alir) pelaksanaan pengawasan
beberapa pekerjaan, sebagai berikut :
• Bagan alir pengendalian pekerjaan tanah
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan sub base course
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan base course
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan tack coat / prime coat
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan AC Base
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan struktur
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan saluran samping

Bagan alir tersebut, disajikan dalam Gambar 2.30.4.1. s/d 2.30.4.7.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 66


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

GAMBAR.2.30.4.1. BAGAN ALIR PENGENDALIAN PEKERJAAN TANAH

Pembersihan
lahan

Pemeriksaan kondisi Jelek Galian dan buang


tanah asli s/d subgrade

Baik
Mencari lokasi Kontrol Perbaikan
pengambilan kualitas tanah
bahan timbunan
Daerah Daerah
Timbunan Galian

Diratakan,
Pemeriksaan dipadatkan
Tidak bahan

Baik

Percobaan Penghamparan lapisan


pemadatan lapangan bahan timbunan

Peralatan Pemadatan
lapisan

Pemeriksaan
kadar air Tidak

Ya

Pemeriksaan
kepadatan Tidak

Ya

Kontrol
elevasi Tidak

Ya

Stop

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 67


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

GAMBAR 2.30.4.2. BAGAN ALIR PELAKSANAAN SUB BASE COURSE

Pematokan, Pencampuran
pengukuran material

Persiapan Pemeriksaan Tidak Penyempurnaan camp.


lapangan kualitas atau rejected

Ya

Penyiapan Pengangkutan
material kelapangan

Penyebaran dan Ya Pemeriksaan Tidak Rejected


perataan kualitas

Pemeriksaan kerataan
Tidak dan ketebalan

Ya

Pemadatan

Pemeriksaan Pemeriksaan Perbaikan


Tidak kepadatan lapangan Ya permukaan Tidak

Ya

Pekerjaan sub base


selesai

Gambar 2.30.4.2.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 68


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

GAMBAR 2.30.4.3. BAGAN ALIR PELAKSANAAN BASE COURSE

Pematokan, Pencampuran
pengukuran material

Persiapan Pemeriksaan Tidak Penyempurnaan camp.


lapangan kualitas atau rejected

Ya

Penyiapan Pengangkutan
material kelapangan

Penyebaran dan Ya Pemeriksaan Tidak Rejected


perataan kualitas

Pemeriksaan kerataan
Tidak dan ketebalan

Ya

Pemadatan

Pemeriksaan Pemeriksaan Perbaikan


Tidak kepadatan lapangan Ya permukaan Tidak

Ya

Pekerjaan base course


selesai

Prime Pekerjaan
coat AC Base

Gambar 2.30.4.3.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 69


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

GAMBAR 2.30.4.4. BAGAN ALIR PELAKSANAAN TACK COAT / PRIME COAT

Pencampuran asphalt Penyiapan peralatan :


Tack Coat / Prime Coat - Asphalt sprayer
- Compressor

Perbaikan
komposisi
campuran

Check mutu Sesuai Pengisian ke


campuran Spec. asphalt sprayer
Tidak sesuai

Persiapan, pembersihan Pemanasan dan pengangkutan


lapangan ke lapangan

Check permukaan Kalibrasi


lapangan Tidak volume

Ya

Penyemprotan
Tinggi datang nozle,
Pengaturan nozle, Tidak sesuai Perbaikan
Tek. sprayer. dengan percobaan

Pengaturan kecepatan Ya
kendaraan penggerak
asphalt sprayer
Check Pengaturan
Temperature temperature Tidak sesuai pemanasan
sesuai spec. spesifikasi

Check mutu Perbaikan tinggi datang


(paper test) Tidak sesuai nozle, kecepatan
spesifikasi kendaraan penggerak
Ya

Pekerjaan Tack Coat / Pekerjaan


Prime Coat selesai hotmix

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 70


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

GAMBAR 2.30.4.5. BAGAN ALIR PELAKSANAAN AC BASE

Pengukuran Mencampur material


permukaan di AMP

Persiapan Pemeriksaan Tidak sesuai


lapangan kualitas spec.

Ya

Penyiapan Pengangkutan Dibuang/


asphalt finisher kelapangan rejected

Penyebaran dan Ya Pemeriksaan Tidak sesuai


perataan kualitas spec.

Pemeriksaan kerataan
Tidak dan ketebalan

Ya Breakdown rolling

Pemadatan Intermidiate rolling

Finishing rolling

Pemeriksaan Pemeriksaan Perbaikan


Tidak kepadatan lapangan Ya permukaan Tidak

Ya

Pekerjaan AC Base
selesai

Gambar 2.30.4.5.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 71


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

GAMBAR 2.30.4.6. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

Persiapan

Pemasangan form work Campuran material beton


yang telah disetujui

Pemasangan Mengaduk bahan


tulangan

Perbaikan
Slump test Tidak komposisi
Tindakan Cor
perbaikan beton
Ya Tidak

Test kuat tekan Buang


Pemeliharaan

Bongkar form work

Tidak

Analisis Hasil test


teknis Tidak kuat tekan

Ya
Ya

Finishing

Stop

Gambar 2.30.4.6.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 72


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

GAMBAR 2.30.4.7. BAGAN ALIR PELAKSANAAN SALURAN SAMPING

Gambar kerja

Check dan penyesuaian


dengan lapangan Tidak Perubahan

Ya

Pengukuran dan
pematokan

Penentuan titik Penentuan daerah aliran


elevasi tetap pada arah badan jalan

Pekerjaan Check
penggalian elevasi Tidak

Ya
Check elevasi
Tidak dasar saluran

Ya

Check dimensi
Tidak saluran

Perbaikan Ya

Check kemiringan
Tidak dasar saluran

Ya

Check mutu hasil


Tidak kerja keseluruhan

Ya

Stop

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 73


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.31. KEAMANAN PADA LOKASI PEKERJAAN


2.31.1. Umum
Keamanan pekerja, keamanan masyarakat umum pemakai tempat yang berbatasan
atau terpengaruh oleh pekerjaan, serta keamanan dari pada pekerjaan itu sendiri,
termasuk pekerjaan sementara adalah tanggung jawab Kontraktor. Adalah tugas
Pimpinan Proyek/Engineer harus mengambil langkah-langkah seperlunya untuk
menjamin keamanan pekerjaan. Akan tetapi, bukan berarti bahwa Kontraktor tidak
bertanggung jawab atas pekerjaan itu.

Kontraktor harus mematuhi semua peraturan meliputi keamanan dan kesejahteraan


pekerja serta sub-kontraktor. Konsultan Supervisi harus menjamin bahwa semua
tanda peringatan yang diwajibkan oleh peraturan telah dipasang dan persyaratan
telah dipenuhi. Bila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor harus diperintahkan untuk
mematuhi dengan segera, dan sebagai tindakan terakhir, Pimpinan Proyek/Engineer
dapat memerintahkan pemberhentian pekerjaan hingga hal tersebut dilaksanakan.

Adalah penting bahwa keamanan masyarakat umum harus dijamin setiap saat dan
hal-hal yang merugikan harus kurangi. Menurut Syarat-syarat Teknik, Kontraktor
bertanggung jawab untuk mengawasi dan menerangi jalur yang dipergunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini harus dipenuhi ketentuan dalam Syarat-syarat
Teknik mengenai pemberian tanda-tanda sehubungan dengan jalur samping dan
jalan sementara. Bilamana Pimpinan Proyek/Engineer berpendapat bahwa langkah
yang diambil oleh Kontraktor untuk mengamankan masyarakat umum kurang
memadai, Pimimpin Proyek/Engineer akan melaksanakannya sendiri atas biaya
Kontraktor.

Desain dari semua pekerjaan sementara, acuan perancah, cofferdam sebagainya


adalah tanggung jawab Kontraktor, tetapi Pimpinan Proyek/Engineer dapat
menugaskan Kontraktor untuk menyerahkan gambar item-item pokok jauh sebelum
pekerjaan dimulai supaya dapat diperiksa. Setelah diperiksa, harus diperhatikan
bahwa pekerjaan sementara tersebut dilaksanakan sesuai gambar-gambar yang
diusulkan atau perubahan yang sudah disetujui, oleh karena pekerjaan sementara
seringkali berubah dalam pelaksanaannya.

2.31.2. Keamanan Kerja


Program keamanan harus dilaksanakan pada tahap perencanaan awal sebelum
pelaksanaan, untuk menjamin dipenuhinya peraturan-peraturan dan standar
keamanan kerja.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 74


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Suatu panitia keamanan dapat dibentuk untuk proyek besar pada tahap-tahap awal,
untuk meninjau pengetahuan keamanan kerja dan mengatur suatu bentuk pelatihan
kalau diperlukan.

Prosedur standar untuk hal-hal seperti perancah, tali-temali, pemeliharaan peralatan,


pembuangan sampah, pemadam kebakaran, komunikasi di lokasi dan fasilitas
pertolongan pertama harus diformulasikan dan dipelihara.

Pelatihan keamanan untuk pekerja pada umumnya ditekankan pada pemakaian


peralatan perlindungan pribadi, prosedur pengangkatan yang benar dan praktek
kerumah-tanggaan (house keeping) yang baik. Pelatihan khusus untuk petugas rig,
scaffolding, operator alat, petugas peledak dan petugas pertolongan pertama dapat
diatur sesuai kebutuhan.

2.32. PENGATURAN LALU-LINTAS PADA SAAT PELAKSANAAN PEKERJAAN


2.32.1. Umum
Pengaturan yang memadai harus diadakan untuk semua pemakai lalu lintas,
sepanjang atau sekitar lokasi, dengan keterlambatan minimum. Tempat pejalan kaki
harus diperhatikan pula.

Bila jalan yang ada terkena pekerjaan dan jalur lain tidak tersedia, jalan yang ada
harus dipelihara dalam keadaan aman dan layak untuk dilalui. Jika jalan terpaksa
ditutup pada saat pelaksanaan konstruksi, harus ada pemberitahuan yang cukup.

2.32.2. Lalu lintas Umum


Pemakaian jalan mempunyai hak untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut ;
1. Perjalanan yang aman melewati sepanjang dan sekitar lokasi
2. Ketidak nyamanan pemakai jalan dikurangi.
3. Diberikan petunjuk jalan dengan alat pengatur lalu lintas seperti tanda-tanda
dan penghalang yang dengan jelas menunjukan route jalan pada siang dan
malam hari.
4. Diberitahukan akan bahaya dan perubahan di jalan yang dilalui.
5. Perlakuan yang sopan dan kerjasama yang baik dari petugas Kesekretariatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, Konsultan dan
Kontraktor.

Pemilik tanah mempunyai hak memperoleh jalan keluar masuk ketanahnya.


Hambatan atau kerusakan pada jalan tersebut harus diperbaiki kembali seperti
Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 75
CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

semula. Tujuannya adalah agar ada kerjasama yang baik dengan pemilik. Cara
terbaik untuk mendapatkannya adalah dengan mengadakan pembicaraan sebelum
dimulainya pekerjaan dengan,
• Memberitahu mereka mengenai sifat dari pekerjaan yang akan dilaksanakan
dan program pelaksanaan pekerjaan.
• Menjelaskan bahwa semua usaha akan dibuat untuk mengurangi
gangguangangguan selama pelaksanaan pekerjaan.
• Mengajak mereka untuk membicarakan masalah-masalah yang mungkin
timbul setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan.

2.32.3. Jalur Samping (Side Tracks)


Jalur samping harus bebas, lurus, dibentuk, rata dan cukup pengeringan untuk
memungkinkan kendaraan yang memakai jalan dapat melewati dengan mudah dan
tanpa hambatan.

Pembersihan harus diteruskan 2m tiap sisi jalan dan 6m ruang bebas arah vertikal
untuk ruang bebas. Permukaan dari pada jalur samping ini harus dilaksanakan
dengan lebar minimal 3,5 m dan kemiringan melintang tidak lebih dari 2% untuk
drainase dan harus ditutup atau diperkeras untuk mengurangi debu dan membatasi
perembesan air selama umur rencana jalur samping tersebut dibuat.

Gorong-gorong sementara atau lintasan banjir (floodway) dari beton/kerikil, harus


diberikan pada jalan air, baik yang mengalir atau kering, pada seluruh lebar jalur
dengan diberi patok/rambu pembatas pada batas proyek. Tiang rambu (Guide Post)
diatas pelintasan air yang dalam harus diberi tanda untuk menunjukan kedalaman
air pada lintasan.

Bentuk dan perkerasan standar jalur samping tergantung pada faktor-faktor seperti
kepadatan lalu lintas, banyaknya kendaraan umum dan jangka waktu pelaksanaan
proyek. Bila jalur samping pada jalan yang padat lalu lintas akan dipergunakan
untuk jangka lama, maka jalur tersebut harus diperkeras dan diberi garis batas. Jika
dalam pembuatan jalur samping tersebut diperlukan penutupan dengan lapisan
aspal, maka persiapan dan pemadatan lapisan perkerasan harus dilaksanakan
menurut standar yang berlaku.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 76


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Semua jalur samping dan lintasan banjir harus dipelihara sehingga selalu dalam
kondisi baik. Harus diperhatikan standar bebas banjir yang dipersyaratkan untuk
jalur samping guna mengurangi sedikit mungkin hambatan lalu lintas. Tambahan
biaya pelaksanaan yang cukup tinggi yang disebabkan oleh tingginya elevasi
bagunan lintasan banjir untuk menampung luapan air harus diperhitungkan
sehubungan dengan frekuensi dan lamanya genangan air. Harus dipersiapkan
pemberitahuan yang Iebih awal jika jalur samping tidak dapat dipergunakan.

2.32.4. Jalan Sementara (Detours)


Persyaratan yang diminta untuk jalur samping pada umumnya dapat diterapkan
untuk jalan sementara. Jalan sementara harus diberi rambu petunjuk sesuai
standar. Pada daerah perkotaan dimana, ada pilihan jalan lain, jalan yang menjadi
pilihan harus diberi tanda petunjuk yang memadai. Harus diperhatikan pengaruh
lalu lintas pada jalan sementara, sehubungan dengan kerusakan permukaan jalan
dan pengaruh penambahan lalu lintas pada penduduk lokal.

Persetujuan penggunaan jalan untuk jalan sementara harus diperoleh dari pihak
yang berwenang untuk pemakaian suatu jalan sebagai jalan sementara, dan
disepakati ganti rugi untuk tiap kerusakan yang disebabkan oleh lalu lintas yang
dialihkan.

2.32.5. Tanda-tanda Peringatan


Pekerjaan yang dilaksanakan pada jalan yang dilalui lalu lintas perlu diberi tanda
peringatan dan dilakukan pengaturan lalu lintas untuk memberi peringatan adanya
hambatan dan untuk mengatur lalu lintas melewati lokasi pekerjaan dengan aman
serta melindungi pekerja.

Pengaturan demikian perlu juga pada waktu suatu grup kecil pekerja yang terpisah
sedang melaksanakan pekerjaan pemeliharaan maupun pekerjaan pelaksanaan
yang cukup besar. Tanda peringatan seperti tanda jalan, marka jalan, lampu dan
penghalang harus disediakan dan ditempatkan sehingga memberikan peringatan
dan menyalurkannya pada lalu lintas. Dimana ada pekerjaan Jalan diatas jalan
yang dilalui lalu lintas, harus diambil tindakan untuk mencegah batuan atau bahan-
bahan lain yang jatuh.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 77


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Lampu peringatan sementara diperlukan pada jam-jam antara matahari terbenam


dan terbit, selain dari pada tanda-tanda biasa, penghalang dan alat pengatur lalu
lintas lainnya. Lampu harus tetap dinyalakan pada setiap saat dan mempunyai
desain yang disetujui, dapat mengeluarkan cahaya tetap atau sesuai kebutuhan.
Intensitas cahaya harus terlihat dari jarak minimum 100 m dalam keadaan cuaca
normal pada waktu gelap.

Tanda-tanda yang dipakai untuk pengaturan lalu lintas diwaktu malam harus
memantulkan cahaya dan dibersihkan secara tetap. Jika operasi peledakan
dilakukan, semua lalu lintas harus dihentikan pada jarak aman, tidak kurang dari
200 m dari lokasi peledakan. Jalan harus sepenuhnya dihalangi dan diberi tanda
seperti: 'Sedang Dilakukan Peledakan', 'Tunggu Pemberitahuan', tanda tersebut
dipasang pada pintu penghalang. Pada tiap penghalang, perlu ada petugas dalam
jacket pengaman yang menyolok untuk menjamin bahwa tanda-tanda tersebut
sudah terpasang dengan balk cukup terlihat dan dipatuhi oleh lalu-Iintas. la dapat
memindahkan tanda setelah peledakan berlangsung dan engisyratkan lalu lintas
untuk jalan kembali. Jika tanda 'All Clear' diberikan, petugas mengisyaratkan lalu
lintas untuk lewat bila keadaan telah aman.

Bila dipergunakan peledak listrik, tanda peringatan seperti 'Daerah Peledakan'


'Switch-off Radio Transmitter Anda' dan 'Akhir Daerah Peledakan', harus dipasang
kedua ujung daerah peledakan pada pada jarak minimum 200 m. Tanda tetap
dipasang sampai peledak listrik telah diledakan atau selesai dipindahkan dari
lokasi.

Jika jalan satu jalur dipakai untuk lalu lintas dua arah, diperlukan fasilitas untuk
memungkinkan lalu lintas dapat jalan atau berhenti secara bergantian. Pengaturan
lalu lintas dapat dilakukan dengan menggunakan pengatur lalu lintas, tanda
lalu.Iintas sementara atau polisi menurut keperluari dan situasinya. Tiap pengatur
lalu lintas harus memakai jaket pengaman berwarna (dilengkapi dengan tanda yang
memantulkan cahaya diwaktu malam). la harus menggunakan papan tanda diberi
cat merah (untuk BERHENTI) disatu sisi dan hijau (untuk JALAN PERLAHAN) disisi
lainnya.

Semua tanda-tanda, lampu-lampu atau penghalang yang tidak dapat digunakan


dalam setiap pekerjaan. Peralatan peringatan sementara harus tetap pada posisi

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 78


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

yang benar, slang maupun malam. Bila perlu, "Tanda-tanda Peringatan" dapat
diperiksa diluar jam kerja untuk menjamin efektifitasnya. Hanya orang-orang yang
mampu saja yang dapat ditunjuk sebagai pengatur lalu-Iintas dan harus diberi
petunjuk mengenai prosedur pengaturan lalu lintas yang benar. Setiap alat
peringatan sementara harus segera diambil pada saat sudah aman (sudah tidak
diperlukan lagi).

Dalam hal lalu lintas boleh melewati sebagian jalan atau Jalan pada pelaksanaan
pekerjaan, semua alat yang dapat dipindahkan (movable plant) sebaiknya
dipindahkan dari jalur jalan pada malam hari. Jika terpaksa ditinggalkan pada
malam hari dalam jarak 7 m dari tepi jalan, harus diberi tanda penerangan lampu
merah yang cukup. Selain dari tindakan keamanan yang biasa, bila alat (plant)
bekerja pada malam hari dijalan yang dilalui lalu Iintas, perlu diberi lampu sorot
untuk menerangi lokasi pekerjaan.

2.32.6. PEMERIKSAAN AKHIR


Harus dihindari situasi yang meminta Kontraktor berulang kali datang kembali
kelapangan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan.
Prosedur yang disarankan adalah sebagai berikut
a) Standar penyelesaian harus ditetapkan pada saat awal. Pada tahap ini,
Konsultan Supervisi harus dapat menyakinkan pada kepada Pimpinan Proyek
bahwa hasil pekerjaan sudah memenuhi standar yang diminta.
b) Konsultan Supervisi harus memeriksa setiap bagian pekerjaan secara detail,
clan tidak mengizinkan untuk memindahkan perancah (scraffolding) sebelum la
yakin bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi standar.
c) Sebelum menerbitkan Sertifikat bahwa pekerjaan telah selesai yang fixed
seluruh pekerjaan harus diperiksa oleh Pimpinan Proyek/Engineer. Pada tahap
ini Kontraktor harus diberi daftar secara tertulis ekerjaan yang masih harus
diselesaikan. Pekerjaan ini harus diselesaikan sebelum Sertifikat Penyelesaian
Akhir diterbitkan.

2.33. FORMULIR ADMINISTRASI


2.33.1. Catatan Harian
Konsultan Supervisi dan stafnya harus menggunakan catatan harian guna
mencatat kemajuan pekerjaan tiap hari, termasuk catatan semua diskusi dengan
Kontraktor. Pengawas di lokasi harus mempunyai catatan harian terperinci

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 79


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

mengenai kemajuan pekerjaan, dengan mencantumkan jumlah pekerja, jenis alat


dan sebagainya. Informasi ini penting untuk menentukan keabsahan klaim-klaim
tambahan pembayaran di masa mendatang.

Konsultan Supervisi harus menyimpan catatan harian yang memberikan catatan


permanen yang rinci daripada perkembangan pekerjaan. Informasi yang harus
dicatat adalah:
• Jumlah serta klasifikasi pekerja, alat yang digunakan serta lokasinya di
lapangan
• Bahan yang dikirim kepada Kontraktor dan alat yang ada (Pengiriman
pemasangan dan pemindahan alat Kontraktor, perincian kerusakkan alat yang
besar serta berfungsinya kembali.
• Lokasi dan penjelasan pekerjaan yang dilakukan tiap hari.
• Tanggal dimulai dan selesainya tiap bagian pekerjaan.
• Perincian setiap instruksi dan pemberitahuan, dan pembicaraan yang penting
• yang dilakukan dengan Kontraktor atau yang mewakilinya (Representative)
• Tanggal dan cara pengiriman contoh-contoh pengujian.
• Hasil-hasil pengujian bahan dilapangan dan di laboratorium
• Perincian bahan yang tidak diterima atau pekerjaan kurang baik, dan
pembuangan bahan yang ditolak.
• Keterangan mengenai jalan samping termasuk kondisi dan tanggal dibuka atau
ditutup.
• Keterangan mengenai ruang bebas horisontal atau vertikal termasuk tanggal
ditetapkan dan dicabut kembali.
• Dokumentasi yang diambil menurut petunjuk Pimpro/Engineer (foto pekerjaan
dalam perselisihan; tanda-tanda sementara yang menunjukan lokasi ta.nda
yang ada, marka jalan, pagar pembatasah dan item yang diambil atau diganti)
• Kondisi cuaca, termasuk perkiraan curah hujan, suhu yang dibaca dan
pengaruhnya terhadap pekerjaan, termasuk masa berhenti. serta waktu banjir.
• Rincian mengenai keadaan darurat dan pada kecelakaan
• Rincian mengenai keterlambatan pekerjaan dan sebab-sebabnya.
• Rincian mengenai hal-hal yang tidak lazim pada pekerjaan atau peristiwa yang
berhubungan.
• Tanggal kunjungan ke lokasi oleh Pimpro/Engineer, staf DPU lainnya dan
anggota-anggota penting dari perusahaan/Kontraktor.
• Petunjuk-petunjuk yang diterima dari Pimpro/Engineer, dan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 80


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Bila ada bahan serupa yang diambil dari sumber berlainan, lokasi penggunaan
bahan demikian di dalam Pekerjaan..

Catatan harian ditulis dengan memakai standar format.


Pada jangka waktu sesuai keperluan, Konsultan Supervisi harus menyerahkan
halaman ash catatan hariannya kepada Pimpro/Engineer. Copy dapat disimpan di
lokasi hingga pekerjaan selesai. Catatan harian dapat dipakai untuk menyusun
laporan kemajuan Pekerjaan oleh staf lapangan kepada Pimpro/Engineer.

2.33.2. Surat Menyurat


Suatu catatan lengkap surat menyurat yang dikirim kepada dan diterima dari
Kontraktor harus dipelihara. Ini termasuk surat pengantar Gambar Rencana,
pemberian dan penegasan petunjuk di lokasi, perincian pembayaran angsuran, dan
penegasan Perpanjangan Waktu. Konsultan Supervisi harus menyimpan kopi surat
keluar dalam buku surat menyurat. Surat yang diterima harus disimpan dalam
sistem filing, dan tembusan harus dikirim kepada Engineer.

2.33.3. Buku Pengukuran


Konsultan Supervisi harus mengadakan pengukuran yang perlu dan menyimpan
catatan penerimaan dan pemakaian bahan yang memungkinkannya menjamin
bahwa jumlah yang ditetapkan dari berbagai bahan telah digunakan pada
pekerjaan itu. la akan memastikan bahwa Kontraktor mengerti dasar pengukuran
dalam setiap kasus.

Untuk maksud ini, la akan mencatat dalam buku hal-hal sebagai berikut (duplikasi):
• Semua pengukuran dari pekerjaan yang selesai.
• Kuantitas dan jenis bahan yang telah diterima.
• Perincian dari pengurangan dan penambahan yang disetujui.
• Rincian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor atas dasar biaya
yang sebenarnya (actual cost), dengan disebutkan pemberi wewenang, dan
• Rincian bahan yang ditolak atau pekerjaan yang ditolak dan pembuangan
bahan yang ditolak.

Untuk pencatatan detail pekerjaan yang dilaksanakan Kontraktor atas dasar actual
cost, Konsultan Supervisi harus mencatat secara terpisah, untuk setiap pekerjaan:

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 81


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

• Jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah jam kerja per/orang, klasifikasi dan
tarif pembayaran.
• Volume bahan yang dipakai dan biayanya kepada Kontraktor di lokasi.
• Jenis, kelas dan perincian tiap, macam alat yang dipakai serta waktu
pemakaiannya, dan x

Keterangan dan Pengukuran akhir dari pekerjaan yang selesai.


Konsultan Supervisi harus memberi sumber informasi butir tersebut diatas dan
harus memeriksa kebenaran butir tersebut dengan Kontraktor, atau Wakilnya, yang
perlu mengetahui kebenaran informasi dengan menandatangani pekerjaan yang
telah dilakukan.

Pada hari pertama tiap masa pembayaran, Konsultan Supervisi harus mengirim
catatan yang asli untuk masa pembayaran sebelumnya kepada Pimpro/Engineer
serta menyiapkan copy untuk digunakan sendiri.

2.33.4. Pengamanan
Konsultan Supervisi harus mengadakan langkah pencegahan untuk menjaga
pembongkaran dan pencurian di kantor lokasi. Perhatian khusus harus diberikan
pada pengamanan barang-barang berharga seperti peralatan survai dan alat
pemotretan, yang sebaiknya tidak ditinggal di kantor pada malam hari atau pada
hari libur. Bila kantor tidak ditempati untuk jangka waktu lama, kantor harus dikunci.
Catatan harian proyek, semua surat menyurat kontrak dan copy laporan-laporan
kepada Pimpro/Engineer harus dianggap rahasia dan disimpan dalam laci atau
lemari terkunci pada saat tidak dipakai.

2.34. FORMULIR TEKNIS


Beberapa formulir tersebut berhubungan dengan hasil pengujian standar yang
dilakukan oleh Konsultan Supervisi dan staf di lapangan atau di laboratorium lokasi,
ataupun di laboratorium diluar lokasi. Formulir lain yang berhubungan dengan hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh Konsultan Supervisi dan staf selama proyek. Tidak
semua formulir dipakai pada tiap proyek, dan Konsultan Supervisi biasanya akan
menentukan formulir yang akan digunakan serta akan menyimpulkan ketentuan
Syarat-syarat Teknik mengenai jenis dan frekwensi pengujian serta pemeriksaan.
Contoh adalah jumlah benda uji yang harus diambil per/kubik beton dicor (dari
Syarat-syarat teknik), dan pada tahap pematokan yang mana dilakukan Kontraktor

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 82


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

yang harus diperiksa (suatu persyaratan prosedur yang ditentukan oleh


Pimpro/Engineer atau Konsultan Supervisi).

Pemakaian formulir-formulir tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Bab lain dari
Panduan ini.

2.35. HASIL-HASIL PENGUJIAN


Lampiran dari semua hasil pengujian bahan (misalnya pemadatan tanah, gradasi
agregat dan sebagainya) harus disimpan di lokasi. Pengukuran lain di lokasi
misalnya catatan pemancangan tiang, penegangan kabel pratekan dan sebagainya
harus disimpan pula. Hasil-hasil tersebut memnunjukkan bahwa bangunan sesuai
dengan Syarat-syarat teknik dan dapat dipakai sebagai refrensi bila terjadi masalah
di masa mendatang.

Biasanya Kontraktor diberi hasil-hasil pengujian yang berhasil maupun tidak, yang
memungkinkannya bila perlu memodifikasi metode pelaksanaan.

2.36. DOKUMENTASI FOTO


Dokumentasi foto yang diberi tanggal harus diadakan secara berkala untuk
mencatat riwayat kemajuan pekerjaan dan dapat dipakai sebagai bukti bila ada
perselisihan.

Dokumentasi foto atau teknik pelaksanaan yang penting dan menarik dapat
dipergunakan. Pengambilan gambar dengan video juga berguna sebagai
dokumentasi.

2.37. PEMERIKSAAN BERSAMA


Pemeriksaan bersama adalah pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Engineer
bersama dengan Kontraktor (atau lebih lazim antara staf Konsultan Supervisi dan
staf Kontraktor).

Pemeriksaan bersama memberi beberapa keuntungan dibanding pemeriksaan


yang dilakukan terpisah oleh Pimpro/Engineer dan Kontraktor. Bila kedua pihak
setuju bahwa metode dan lokasi pengujian sudah benar maka hasil pengujian
tersebut biasanya dapat diterima.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 83


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Pengujian secara terpisah biasanya menimbulkan argumentasi bahwa pengujian


tersebut tidak dilakukan secara benar dan/atau lokasi pengujian tidak mewakili
bagian pekerjaan yang diuji. Dalam banyak hal proses pengujian melibatkan
banyak usaha dan pengujian yang terpisah, dengan kemungkinan tidak terdapat
kesepakatan sehingga perlu pengulangan pengujian.

Kegunaan dari pemeriksaan bersama adalah untuk pengukuran. Bila Konsultan


Supervisi dan Kontraktor melakukan pengukuran bersama dan sepakat mengenai
pengukuran, berarti hanya perhitungan kuantitas yang tidak mendapat
kesepakatan. Hal ini berarti lebih mudah mencapai kesepakatan dari pada jika
mengulang seluruh proses pengukuran.

Konsultan Supervisi dan staf harus dapat mengadakan pendekatan dengan


Kontraktor bagaimana menggunakan metode 'Pemeriksaan Bersama' ini sebagai
jalan yang mudah dalam menyelesaikan pekerjaan. Contoh utama dari pada
pekerjaan akan terlihat pada pekerjaan Jalan.

Tanpa melalaikan hal tersebut diatas, harus diingat bahwa pada akhirnya, adalah
tanggung jawab dari Pimpro/Engineer untuk memeriksa dan mengukur Pekerjaan.

2.38. Kemajuan Dan Gambar Terlaksana (As-Constructed Drawing)


Konsultan Supervisi harus mencatat secara bertahap pada kopi gambar rencana,
atau pada tabel kemajuan, detail pekerjaan yang selesai. Juga harus ditandai
(dengan warna yang mencolok) pada kopi gambar rencana, setiap perubahan
Kontrak.

Perubahan dari gambar rencana tersebut harus digambar/ditandai dan diberi


ukuran sehingga memungkinkan perhitungan tepat, semua tambahan atau
pengurangan kuantitas bahan, galian dan sebagainya. Dengan selesainya tiap
bagian bangunan yang terdapat tambahan atau pengurangan, perhitungan terpisah
dengan kopinya harus dicatat dalam buku pengukuran dan diberi paraf oleh
Kontraktor atau wakilnya pada pekerjaan tersebut. Tiap pekerjaan tambahan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor sendiri dan bukan atas instruksi Pimpro/Engineer
harus ditunjukan dalam buku pengukuran dan diberi tanda pada gambar rencana.
Pada akhir pekerjaan gambar rencana harus diberikan pada Pimpro/ Engineer yang
akan mengatur dipersiapkan gambar terlaksana (As-Constructed Drawing).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 84


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2.39. Catatan Mengenai Desain dan Pelaksanaan Dalam bagian ini termasuk :
(a) perubahan yang penting terhadap desain atau prosedur pelaksanaan yang
ditentukan, serta menfaatnya.
(b) diadakannya perubahan terhadap desain atau prosedur pelaksanaan yang
ditentukan untuk menghemat waktu biaya atau perbaikan yang tidak perlu.
(c) kesulitan yang dihadapi dalam pembangunan, yang tidak terdapat suatu
pemecahan praktis selain mendesain kembali Jalan.
(d) prosedur pelaksanaan yang inovatif dilakukan oleh Kontraktor. Dokumentasi
foto harus diserahkan bila diperlukan, dan
(e) kesulitan yang disebabkan oleh kekurangan-kekurangan dari Dokumen
Pelelangan.

Bagian ini diakhiri dengan rekomendasi mengenai kesesuaian Kontraktor untuk


pekerjaan mendatang. Rekomendasi ini dapat pula menyinggung sehubungan
dengan kinerja Kontraktor, kesesuaian batas prakualifikasi Kontraktor saat ini.

2.40. QUALITY ASSURANCE


Jaminan mutu memerlukan perubahan struktural terhadap metode pengawasan
teknis. Juga diperlukan pengawasan teknis yang permanen (tentunya untuk
pekerjaan yang lebih besar), standarisasi test dan pengetesan (termasuk
kekerapan pengetesan) serta kriteria untuk penaksiran (termasuk toleransi yang
diijinkan). Diperlukan pula guideline yang spesifik untuk supervisor dan client atau
pihak ketiga (seperti konsultan atau team audit teknis).

Tetapi untuk mengikat kontraktor dengan semua jaminan ini, semua jaminan ini
perlu dimasukkan kedalam tender dan dokumen kontrak, spesifikasi tehnis, surat
pernyataan, kwantitas dan gambar.

Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan sipil ialah kecermatan
rancangan. Rancangan yang dibuat berdasarkan dana yang tersedia dan / atau
berdasarkan survey yang tidak akurat cenderung mendapatkan lebih banyak
masalah mutu dibandingkan dengan rancangan yang secara akurat mewakili
kebutuhan-kebutuhan dilapangan. Karena sebagian besar kontrak berdasarkan
kwantitas, maka fokus pengawasan juga berdasarkan kwantitas. Hal ini dikuatkan
pula dengan banyaknya perbaikan yang diperlukan sebagai akibat tidak akuratnya
rancangan. Perbaikan ini juga memakan banyak waktu dan usaha kontraktor dan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 85


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

supervisor sehingga mereka hampir tak mempunyai waktu untuk pemeriksaan


mutu.

Pada format kontrak saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan
kontraktor mengikuti standard. Ini berarti bahwa semua pengetesan harus
dibayarkan oleh Pemberi Tugas, dengan kata lain : cadangan anggaran untuk
pengetesan merupakan persyaratan untuk lebih memperkuat mutu.

Persyaratan testing dan kekerapannya pada dasarnya berarti pergeseran tanggung


jawab yaitu : kontraktor harus membuktikan bahwa pekerjaan itu dilakukan menurut
spesifikasinya, bukannya supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan ada di
bawah standard.

Memulai dan membentuk perubahan tanggung jawab ini bukanlah praktek yang
mudah dan cepat. Pola kerja dan prosedur yang sudah terbentuk harus dibuang,
praktek dan prosedur baru harus diambil tetapi input-input seperti peng-auditan
tehnis, evaluasi yang dilakukan kontraktor dan lain-lain cenderung mempunyai
dampak pada pendekatan masalah ini.

Konsultan akan mendukung dan coba memulai perubahan-perubahan tersebut


melalui saran-saran yang sehubungan dengan perhitungan tehnis, saran yang
berhubungan dengan evaluasi yang dilakukan kontraktor, saran pengawasan
konstruksi serta pelatihan. Satu cara yang mungkin dilakukan ialah mulai ber-
experimen dengan beberapa proyek yang dijalankan dengan cara yang berbeda
dan yang diatur dengan jenis kontrak yang berbeda pula.

Suatu pendekatan yang berbeda, tetapi saling melengkapi, terhadap jaminan


kualitas, yang difokus secara intern, dilakukan dengan cara ketat memberlakukan
prosedur review baik terhadap rancangan maupun hal-hal berikutnya serta ketaatan
terhadap jadual waktu untuk pembuatan rancangan.

Pendekatan ini bisa dilaksanakan dengan pemberitahuan dalam waktu singkat dan
diantisipasi untuk meningkatkan kontrol proses persiapan. Dengan pemberitahuan
singkat, diantisipasi dapat meningkatkan kualitas dibanding pendekatan-
pendekatan lain yang disebutkan di atas, karena membutuhkan waktu lebih lama
untuk mempersiapkan dan melaksanakannya.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 86


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

B. PROGRAM KERJA
Rencana kerja yang akan dilakukan konsultan terdiri tahap perencanaan/persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap Finalisasi. Adapun program kerja dari tim konsultan
supervisi adalah sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan/Persiapan
a. Inisiasi Proyek.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan rapat internal untuk mendiskusikan
dan merumuskan rencana kerja, lingkup pekerjaan, penetapan jadwal kerja,
susunan organisasi, penyiapan mobilisasi personil tim inti dan tim lapangan.

b. Rapat Pra Pelaksanaan/Pre-Construction Meeting (PCM)


1) Tujuan Rapat Pra – Pelaksanaan
Rapat pra–pelaksanaan adalah rapat yang diadakan oleh pemimpin kegiatan
Pejabat Pembuat Komitmen (Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Aceh) yang diikuti oleh ketiga unsur dalam proyek yaitu
Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh sendiri
sebagai Employer/Engineer, Supervisi Engineer dari pihak Konsultan
Supervisi dan General Superintendent dari Kontraktor.

Rapat Pra–pelaksanaan tersebut harus segera dilakukan ; ialah satu hari


atau selambat-lambatnya empat belas (14) hari setelah penerbitan SPK.

Tujuan dari Rapat Pra–Pelaksana (PCM) adalah mempersiapkan koordinasi


pelaksanaan pekerjaan, khususnya untuk mendapatkan kesepakatan
tentang hal sebagai berikut;
❖ Untuk mendapatkan kesamaan interpretasi oleh semua unsur yang terkait
tentang pasal-pasal dalam kontrak (syarat umum kontrak dan spesifikasi)
yang dianggap kurang jelas.
❖ Pemahaman dan koreksi dan persetujuan tentang gambar rencana dan
gambar kerja.
❖ Kesepakatan dalam prosedur request dan approval.
❖ Kesepakatan prosedur dan methode pelaksanaan kerja.
❖ Penyusunan detail sechedule mobilisasi dan pelaksanaan fisik.
❖ Penjelasan prosedur administrasi dan keuangan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 87


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

2) Masalah Yang Dibahas


Beberapa masalah yang dibahas dan disepakati dalam Rapat Pra-
pelaksanaan antara lain;

1. Orientasi Kerja
Organisasi kerja meliputi segitiga fungsional yaitu proyek, konsultasi
supervisi dan kontraktor. Penjelasannya meliputi hal-hal sebagai berikut;
a. penjelasan tentang organisasi proyek, ialah struktur organisasi proyek,
serta uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing personil.
b. Penjelasan struktur organisasi Konsultan Supervisi beserta uraian
tugas masing-masing personil.
c. Penjelasan struktur organisasi Kontraktor beserta uraian tugas masing-
masing personil.

2. Penyiapan dan Evaluasi RMPK dan RKK Konstruksi


Sesuai dengan Permen PU No 21 Tahun 2019 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselematan Konstruksi (SMKK), Kontraktor Pelaksana dan
Konsultan Supervisi akan menyusun dan menyerahkan dokumen RMPK
bagi Kontraktor Pelaksana dan Program Mutu bagi Konsultan Supervisi.
Penyedia Jasa juga diharuskan menyusun RKK pelaksanaan untuk
selanjutnya dievaluasi oleh konsultan dan disahkan oleh PPK
Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

3. Penjelasan Dokumen Kontrak.


Penjelasan dokumen kontrak untuk kesamaan interpretasi terhadap
pasal-pasal kontrak yaitu,” Syarat Umum Kontrak dan Spesifikasi” baik
teknis maupun non teknis. Hal lain yang perlu dibahas adalah memeriksa,
mempelajari, memahami, mengoreksi serta memperbaiki gambar rencana
proyek.
Ketiga unsur proyek harus menyepakati;
• Tiap-tiap pasal dari syarat umum kontrak.
• Semua spesifiksi dari material dan pekerjaan
• Persetujuan gambar rencana dan gambar kerja (shop drawing), daftar
perubahan volume dan standar gambar.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 88


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

4. Mobilisasi.
Mobilisasi adalah kegiatan pengerahan dan pengaturan peralatan, bahan,
personil dan tenaga kerja kontraktor ke lapangan (job site) dalam
keadaan siap pakai. Lingkup kegiatan mobilisasi adalah sebagai berikut;
• Pengadaan peralatan Kontraktor ke lapangan;
- Peralatan utama
- Peralatan penunjang
- Perlengkapan kantor
- Pengadaan sarana operasional proyek
- Penyiapan laboratorium
- Dan lain-lain
• Pengadaan personil / tenaga kerja kontraktor dilapangan
- Jabatan dan kualisifikasipersonil
- Kualitas dan kuantitas personil
• Pengadaan material yang diperlukan
- Jumlah kebutuhan material
- Jadwal pengadaan material
• Penyiapan lokasi proyek;
- Pembersihan lokasi
- Pemagaran dan penyiapan system keamanan
- Penyiapan jalan masuk lokasi
- Penyiapan Base Camp, Direksi Kit, gudang dan tempat peralatan

Kontraktor harus menyerahkan program mobilisasi paling lambat lima


belas (15) hari terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Kerja ( SPK ).
Mobilisasi harus dimulai dalam 14 hari setelah penandatanganan SPK,
kecuali kalau dinyatakan lain secara tertulis oleh Pimpinan Proyek.
Dalam tujuh hari sejak diterimanya SPK, PPTK dan Kontraktor harus
mengadakan rapat dan membahas jadwal kerja yang diserahkan pada
waktu tender.

5. Mutual Check dan Review Design


Kesekretariatan Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Aceh hendaknya membentuk Panitia Peneliti Pelaksana Kontrak,
(Tim Mutual Check) yang tugasnya sebagai pemeriksa dan pengukuran
hasil kerja Kontraktor..

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 89


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Pada tahap awal dalam periode mobilisasi, Panitia ini bersama Kontaktor
melaksanakan pemeriksaan bersama dilapangan (mutual check awal =
Mc0), Yaitu penerapan gambar rencana dilapangan serta mencek kembali
volume tiap-tiap kegiatan yang tercantum dalam Dokumen Daftar
Kwantitas dan Harga.

Hasil pemeriksaan ini dibuat Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan


Kontraktor harus menyerahkan laporan selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari setelah serah terima lapangan pekerjaan (site hand over),
PPK Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh
supaya melaporkan keatasan sebelum dilaksanakan.

Bilamana terjadi perbedaan, baik lokasi, elevasi, maupun kwantitas


supaya hal ini dituangkan dalam bentuk Contract Change Order (CCO)
atau kalau sudah diperkirakan tidak akan ada perubahan lagi supaya
dituangkan dalam bentuk amandemen kontrak.

Selanjutnya pemeriksaan bersama terhadap tiap satuan kegiatan terus


dilaksanakan selama periode pelaksanaan kontrak dan bila masih ada
perubahan yang berarti, supaya dibuat Contract Change Order. Bilamana
telah terjadi perubahan yang akan mengakibatkan nilai kontrak naik/turun
supaya segera dituangkan dalam amandemen kontrak.

Disamping itu juga dilakukan pemeriksaan atas bangunan-bangunan


pelengkap seperti jembatan-jembatan, gorong-gorong dan sebagainya
terutama atas kemampuannya untuk dilalui oleh peralatan-peralatan berat
yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek. Bilamana diperkirakan
bangunan-bangunan tidak memadai supaya dilakukan usaha untuk
meningkatkan kemampuannya.

Tugas Panitia Peneliti atau Tim tersebut berakhir pada akhir tahun
anggaran. Untuk proyek-proyek multiyears tugas, Panitia ini berakhir
setelah diterbitkannya final certificate.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 90


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tindak lanjut dari hasil pemeriksaan dan pengukuran lapangan dan


pengecekan gambar terdapat ketidak sesuaian dengan rencana, maka
harus diadakan review design atau rekayasa lapangan.

Pada umumnya rekayasa lapangan akan menghasilkan pekerjaan


tambah, jarang sekali dijumpai pekerjaan kurang.
• Apabila pekerjaan kurang dijumpai, pemimpin proyek segera membuat
addendum/amandemen kontrak
• Apabila pekerjaan tambah terjadi, harus terlebih dahulu diadakan
penelitian oleh Panitia peneliti kontrak.

6. Penyusunan Jadwal Kerja


Setelah ada kesepakatan tentang syarat-syarat umum kontrak dan
spesifikasi serta mempelajari gambar dan pemeriksaan lapangan, maka
jadwal kerja disusun kembali disesuaikan dengan target, volume, fakta,
waktu dan mutu pekerjaan.

Kesekretariatan Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang Aceh perlu memeriksa secara seksama jadwal pekerjaan,
penjelasan secara detail yang memadai perlu dicantumkan dalam jadwal
agar kemajuan perkembangan pada setiap struktur kontruksi dapat
dimonitor.

Jadwal pekerjaan diperlukan untuk :


• Menyiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan dan urutan pekerjaan
yang akan dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan.
• Mengenali kegiatan utama / pokok.
• Memberitahukan rencana kepada kelompok lain Kesekretariatan
Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh,
Konsultan Pengawas dan lain-lain).
• Mengatur dan melaporkan perkembangan.
• Menyediakan alat untuk memonitor dan
• Menyediakan alat untuk menaksir tenaga kerja, peralatan dan bahan
keperluan serta untuk pengawas keuangan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 91


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Jadwal kerja dibuat oleh kontraktor dengan persetujuan PPK


Kesekretariatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.
Secara global jadwal kerja dapat dipakai untuk mengetahui kemajuan
pekerjaan, sehingga dapat diketahui apakah pekerjaan terlambat atau
tidak, untuk itu diagram “S” (S curve) merupakan suatu cara untuk
mengetahui kemajuan pekerjaan yang sekaligus sebagai pengendalian
proyek.

7. Penentuan Lokasi Sumber Material (Quarry and Borrow Pit)


Peta sumber material harus dicantumkan dalam gambar rencana.
Hal lain yang perlu dicantumkan adalah :
1. Nama material dan sumber material.
2. Jarak antara masing-masing lokasi sumber material terhadap proyek
tersebut
3. Jarak antara material yang tersedia : batu, kerikil pasir, tanah timbunan
dll
4. Prosedur dan tempat pengujian laboratorium terhadap material
5. Estimate kuantitas masing-masing sumber material yang tersedia
6. Dicantumkan kegunaan dari masing-masing material, misalnya: sub
grade, sub base, perkerasan dll
7. Pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan misalnya:
- Mutu bahan dan kesesuaiannya dengan penggunaannya
- Dampak terhadap lingkungan sekitar, kerusakan alam, ketentraman
masyarakat, dampaknya terhadap bangunan yang ada, dll
- Methode penganbilan, pengolahan pengangkutan, peralatan yang
diperlukan, dll
- Cara mengatasi kerusakan bangunan (jalan) akibat pengangkutan
material, dll

8. Prosedur dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Hal-hal yang perlu dibicarakan adalah :
• Jenis dan urutan pekerjaan untuk konstruksi jembatan.
- Pengangkutan, penyimpanan, pemeliharaan komponen/material
- Pemeliharaan dan penggunaan peralatan
- Pekerjaan pondasi dan bangunan bawah
- Pelaksanaan bangunan atas

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 92


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

- Pelaksanaan bangunan pelengkap


- Pekerjaan finishing dan pembersihan lokasi
• Penyiapan gambar detail pelaksanaan (shop drawing)
• Penyusunan rencana methode pelaksanaan tiap jenis pekerjaan
• Perkiraan waktu pelaksanaan dan penempatan personil pada tiap
pekerjaan

9. Koordinasi dan Pengendalian Pelaksanaan Proyek


Ketiga unsur proyek harus menyepakati koordinasi pelaksanaan dan
pengendalian oleh Pemimpin Kegiatana, oleh karena itu perlu dibicarakan
hal-hal sebagai berikut :
• Penjelasan Hubungan kerja PPK Kesekretariatan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Aceh dan Konsultan
- Rencana bagan organisasi pelaksanaan dan job description
- Peraturan pegawai proyek
- Pedoman tata tertib pegawai proyek
- Rencana koordinasi pengendalian dan pengawasan pekerjaan
dalam rangka quality kontrol
- Pencatatan dan pelaporan kemajuan pekerjaan harian
- Rencana rapat berkala untuk evaluasi kemajuan pelaksanaan
pekerjaan
- Persiapan hal-hal yang diperlukan untuk perhitungan prestasi
bulanan dan monthly cerficate
- Persiapan hal-hal yang diperlukan untuk pembahasan
permasalahan yang tidak sesuai kontrak

10. Prosedur Administrasi


Hal-hal yang perlu disepakati adalah :
• Administrasi teknis
• Administrasi keuangan
• Administrasi personil
• Administrasi barang kekayaan milik negara
• Kesepakatan bentuk format/formulir dan jenis-jenis pelaporan yang
diperlukan
• Tugas, kewajiban, peraturan/perundang-undang dan sanksi-sanksi,
seperti :

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 93


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

- Kejelasan tentang surat perintah memulai kerja dan surat


penyerahan lapangan
- Batas akhir mobilisasi
- Sanksi-sanksi keterlambatan
- Kegunaan request
- Kejelasan retribusi
- Kegunaan Show Cause Meeting
- Prosedur Claim dan pembebasan owner dari claim pihak lain akibat
kelalaian kontraktor
- Jadwal pelaporan
- Prosedur pembayaran
- Prosedur penyerahan, proyek sementara (PHO) dan penyerahan
akhir (FHO)
- Masa garansi dan tanggung jawabnya
- Dan lain sebagainya

11. Pendekatan Kepada Masyarakat dan Instansi lainnya


Pendekatan terhadap masyarakat, pemerintah daerah dan instansi terkait
tentang rencana kerja sangat diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan
proyek.
• Pendekatan terhadap masyarakat
Pendekatan terhadap masyarakat terutama memberikan informasi
tentang proyek, supaya masyarakat mengerti dampak dan manfaatnya
pembangunan tersebut.
Pihak proyek diharapkan dapat menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan, serta mendapatkan dukungan dan partisipasi yang
baik dari masyarakat sekitar.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain :
- Pentingnya peranan pemimpin masyarakat dan pengaruhnya
terhadap opini masyarakat
- Apakah proyek tersebut berpengaruh terhadap kepentingan
masyarakat, tanaman masyarakat (sawah, kebun) tempat sarana
social (tempat keramat, kuburan, peninggalan warisan) dan lain-lain
- Apakah kegiatan proyek mengganggu ketenangan dan keamanan
masyarakat atau mengganggu/merusak lingkungan masyarakat
- Bagaimana mendapatkan dukungan dan partisipasi masyarakat

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 94


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

- Dan lain sebagainya


• Pendekatan terhadap pemerintah daerah dan instansi terkait
Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait diperlukan
agar proyek yang akan dilaksanakan dapat berjalan terpadu dan
lancar. Diperlukan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan
instansi terkait untuk membicarakan “ Apakah program proyek tersebut
ada hubungan dengan program instansi lain atau mengganggu
tanggung jawab instansi lain “
Instansi lain yang terkait antara lain :
- Perusahaan Air Minum (PAM), apakah Proyek Jembatan sesuai
dengan rencana jaringan instansi pipa air minum, atau kalau
mungkin kerjasama, menghindari gangguan dan lain-lain
- Perusahaan Listrik Negara
- Seksi pertanian dan agraria, menyangkut status tanah dan tanaman
masyarakat
- Instansi-instansi terkait lain yang relevan

3) AGENDA RAPAT PRA – PELAKSANAAN


Agenda Rapat Pra-Pelaksanaan memuat hal-hal yang akan dibicarakan
secara rinci. Masing-masing unsur menjelaskan tugas dan tanggung jawab
masing-masing yang nantinya harus dipahami dan disepakati bersama.

Rincian contoh agenda masing-masing agenda Proyek, agenda Kontraktor,


dan agenda Konsultan dapat dilihat seperti contoh berikut pada Tabel 1;
Tabel 2 dan Tabel .3 Contoh

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 95


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tabel 1 : Agenda Rapat Pra–Pelaksanaan

Tindak
No. Jenis Kerja Dokumen
Lanjut

1. Menjelaskan sebagai Proyek Manager

2. Menjelasakan Organisasi Proyek Struktur Organisasi

3. Menjelaskan dokumen Proyek - Syarat umum kontrak


- Spesifikasi

- Gambar rencana

- Dokumen Administrasi

4. Membahas Susunan Organisasi Struktur Organisasi


Kontraktor dan Konsultan Kontraktor dan Konsultan

5. Membahas : - BA penentuan utk 0+00

-Survey dan setting out - Model shop Drawing

-Prosedur persetujuan gambar kerja - Jadwal maksimum dan


-Jadwal mobilisasi peralatan minimum

-Jadwal mobilisasi bahan - Model data CBR

-Penyiapan S Curve & Bar Chart


-Review Design

-Vektor Diagram

6. Menjelaskan sangsi-sangsi
keterlambatan

7. Menjelaskan prosedur PHO dan FHO

8. Menjelaskan kegunaan Show Cause


Meeting

9. Menjelaskan hubungan kerja Owner –


Kontraktor dan konsultan

10. Menjelaskan kegunaan Request Model request

11. Menjelaskan kapan surat Penyerahan Model SPL dan SPMK


Lapangan dan Mulai kerja dapat
dilakukan

12. Menjelaskan retribusi-retribusi

13. Menjelaskan barang-barang milik negara

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 96


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tindak
No. Jenis Kerja Dokumen
Lanjut

dan prosedur pembongkarnya

14. Batas akhir mobilisasi yang diizinkan

15. Menjelaskan prosedur pembayaran Model MC, BAKP, BAP,


dan Back Up Data

16. Menjelaskan jadwal pelaporan

17. Menjelaskan proses pengujian bahan, uji Form-form pengujian


terima hasil kerja, pemilihan laboratorium standar
dan prosedurnya

18. Membahas metode pelaksanaan Tehnik pelaksanaan


kontraktor

19. Menjelaskan pelaksanaan owner dari


claim akibat kelalaian kontraktor

20. Menjelaskan masa garansi dan tugas-


tugasnya

21. Menjelaskan adanya Team Mutual


Check diluar tiga unsure proyek

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 97


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tabel 2 : Agenda Kontraktor

Tindak
No. Jenis Kerja Dokumen
Lanjut

1 Menyiapkan Rencana Kerja - Rencana Mutu


Pekerjaan Konstruksi
(RMPK)
- Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK)

2 Menjelaskan rencana kerja

− Time schedule dan curve S − Time schedule

− Jadwal mobilsasi alat − Jumlah dan jenis

− Jadwal mobilsasi tenaga − Organisasi proyek

− Jadwal mobilisasi bahan − Deposit quarry

3 Survey lapangan Theodolith, Waterpass,

− Alat Mitban Patok, Cat merah,


buku ukur, Juru ukur,
− Bahan
Pembantu ukur
− Tenaga Kera

4 Review Design − Shop drawing

− Daftar perubahan
volume

− Standard gambar

5 Menjelaskan Teknik Pelaksanaan Segmentasi jalan

6 Subkontraktor

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 98


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tabel 3 : Agenda Konsultan

Tindak
No. Jenis Kerja Dokumen
Lanjut
1. Menyiapkan Rencana Kerja - Rencana Mutu Kontrak (RMK
- Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK)
Pengawasan
2. Membuat Notulen Rapat Pra-
Pelaksanaan
3. Menyiapkan formulir-formulir
− Laporan harian Buku harian standard
− Laporan mingguan Laporan mingguan standard
− Laporan bulanan Laporan bulanan standard
− Executive Summary Report
− Survey lapangan untuk kaji
ulang perencanaan − MC

− Monthly certificate dan Back up − BAP 1, BAP 2 dan BAKP


data − Calculation Book
− Pengujian Laboratorium
− Model potret back up MC
Form-form pengujian
Standard
− Request test material
− Quality control − Request trial test
− Request − Request mulai kerja
− Ruquest test lapangan
3. Menjelaskan Organisasi Struktur Organisasi
Konsultan
4. Menjelaskan Mobilisasi Personil Daftar Mobilisasi
5. Menjelaskan Rencana Kerja − Time Schedule
Review Design − Kebutuhan alat
− Kebutuhan tenaga kerja
6. Dokumen Proyek Frekwensi Pemotretan
Lokasi Pemotretan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 99


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Kegiatan ini dilakukan dengan pengguna jasa untuk membahas tentang lingkup
kerja, batasan pekerjaan, jadwal pekerjaan, penyusunan struktur organisasi,
prosedur administrasi dan surat menyurat, penetapan format laporan, sistem dan
waktu pelaporan, invoicing, penjadwalan mobilisasi dan demobilisasi personil

c. Penyiapan Pedoman Kerja, Instrumen Pengawasan dan Monitoring.


Pedoman kerja pengawasan akan disusun oleh tim konsultan, dan menjadi
pedoman tim selama pelaksanaan pengawasan. Konsultan akan mengembangkan
pedoman yang berisi tugas dan wewenang tim, alur komunikasi, pengaturan surat
menyurat, prosedur dokumentasi, tata cara inspeksi, tata cara penilaian pekerjaan,
format pelaporan, dll. Pedoman ini akan diinformasikan dan dikoordinasikan pada
seluruh tenaga pengawas lapangan.

Selain itu akan disusun instrumen (form) pengawasan dan monitoring untuk
memperoleh data/informasi tentang kondisi pekerjaan di lapangan, kemajuan
pekerjaan, temuan di lapangan, serta penilaian hasil pekerjaan.

d. Mobilisasi Personil Tenaga Pengawasan


Mobilisasi tim konsultan di lapangan akan dilakukan setelah kontrak dengan
pelaksana pekerjaan telah ditandatangani. Tim inti akan berkoordinasi dan
berkonsultasi dengan Satker untuk mengetahui proses dan status kontrak dengan
pihak pelaksana di di lokasi pekerjaan. Sehingga mobilisasi tim konsultan dapat
lebih efektif.

Sebelum pelaksanaan tugas, tim konsultan akan mengadakan rapat koordinasi


yang membicarakan masalah lingkup kerja, pedoman kerja, mekanisme dan
format pelaporan.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Koordinasi di lokasi kegiatan
Setelah mobilisasi tim konsultan, maka akan dilakukan koordinasi, tim teknis, dan
pelaksana (kontraktor). Koordinasi ini bertujuan untuk mengetahui persiapan
pelaksanaan, memastikan kontrak telah ditandatangani, memastikan persyaratan
administrasi kontrak telah dilengkapi, menyepakati tupoksi masing-masing pihak,
menyepakati alur komunikasi, susunan organisasi proyek, dan sistem pelaporan.
Koordinasi awal dilakukan dengan rapat pra konstruksi (Pre Construction
Meeting).

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 100


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

b. Pengawasan dan Monitoring Pelaksanaan


Pada tahap pengawasan, langkah yang akan dilakukan tim konsultan ialah:
1) Mempelajari dokumen kontrak, spesifikasi, dan gambar design;
2) Mempelajari rencana kerja atau jadwal kerja pelaksana (kontraktor);
3) Mempelajari disbursment schedule, dan sistem pembayaran;
4) Bersama tim teknis dan pelaksana melakukan survey lokasi untuk mengetahui
lokasi pekerjaan dan melakukan pengukuran terhadap volume rencana
pekerjaan;
5) Melakukan pengawasan, pengendalian dan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan pekerjaan sehingga kualitas pekerjaan memenuhi ketentuan
dalam kontrak, termasuk melakukan verifikasi sebelum serah terima
pekerjaan;
6) Melakukan monitoring terhadap kemajuan (progres) pekerjaan, memeriksa
dan melakukan verifikasi atas progres yang disampaikan pelaksana;
7) Melakukan monitoring dan up-dating jadwal pekerjaan dan memberikan
masukan dan rekomendasi untuk mengantisipasi keterlambatan penyelesaian
pekerjaan;
8) Memberikan rekomendasi, dan usulan terhadap perubahan pelaksanaan
kegiatan yang menyangkut teknis dan biaya yang berdampak pada perubahan
kontrak.

c. Penyusunan Laporan Berkala


Tim konsultan akan melakukan monitoring atas status dan kemajuan pekerjaan di
lapangan. Hasil monitoring ini akan dilakukan secara berkala, dan dilaporkan
secara berjenjang dari tim konsultan lapangan ke tim inti.

Laporan berkala yang disampaikan mencakup laporan bulanan hasil supervisi dan
pengawasan. Laporan bulanan akan berisi status pekerjaan, progres pekerjaan
perminggu dalam satu bulan, status pembayaran, permasalahan dan solusi.

Disamping pelaporan, tim konsultan akan melakukan pertemuan koordinasi rutin


dengan tim direksi teknis, dan pelaksana dalam dua minggu sekali, sebulan sekali
atau sesuai kebutuhan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui status pekerjaan,
membahas permasalahan yang dihadapi, dan menghindari keterlambatan.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 101


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

3. Tahap Penutupan
a. Penyusunan Laporan
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa hasil pengawasan dan monitoring akan
dilaporkan secara berkala. Sedangkan sebagai pertanggungjawaban atas seluruh
kegiatan, tim konsultan dan manajemen perusahaan akan menyampaikan laporan
akhir. Laporan ini pada intinya berisi tentang proses kegiatan yang meliputi
perncanaan, pengorganisasian, pengawasan, evaluasi pelaksanaan,
permasalahan dan solusi selama pekerjaan di lapangan. Laporan akhir kegiatan
fisik (proyek) akan disampaikan oleh kontraktor yang telah diverifikasi oleh tim
konsultan.
b. Serah Terima Pekerjaan
Pada tahap serah terima, tim konsultan akan melakukan verifikasi atas laporan
penyelesaian kontraktor. Bila pekerjaan lapangan telah selesai dan telah
diverifikasi oleh tim konsultan maka dapat dilakukan serah terima pekerjaan oleh
kontraktor. Bila masih terdapat catat dalam hasil pekerjaan, atau masih terdapat
pekerjaan yang perlu perbaikan maka kontraktor harus segera menyelesaikannya.
Laporan kontraktor disertai oleh sertifikasi pekerjaan, dan pernyataan telah
menyelesaikan pekerjaan. Dengan adanya persyaratan administasi tersebut, maka
pembayaran pada pihak kontraktor dapat dilakukan.
Sedangkan bagi tim konsultan, setelah menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai
kontrak konsultan (baik berupa laporan bulanan, dan laporan akhir) maka akan
dilakukan serah terima pekerjaan yang dituangkan dalam berita acara. Kegiatan ini
akan dilanjutkan dengan demobilisasi personil.

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 102


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Gambar C.1. Rencana Kerja Konsultan

Inisiasi Proyek Persiapan

Mobilisasi Personil

Koordinasi dan
PCM

Penyiapan Mobilisasi Personil


Pedoman Kerja

Pelaksanaan
Koordinasi Rapat Pra Pengawasan &
Satker & Konstruksi Monitoring
Kontraktor

Review Kontrak, Rencana Kerja Disbursment


Spesifikasi, Gambar Schedule

Rekomendasi Penilaian Progres Rapat koordinasi


Pekerjaan lapangan

Penutupan

Pelaporan Penyusunan Serah Terima


Berkala Laporan Akhir Pekerjaan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 103


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tabel 1. Contoh Laporan Harian Kontraktor


FORM-1
LAPORAN KEGIATAN HARIAN

Provinsi : Pelaksana :
Kabupaten : No. Kontrak :
Pekerjaan/Proyek : Waktu Kontrak :
Lokasi Desa/Kec : Catatan pada hari : Tgl :

No Tenaga Ahli Material Bangunan Pekerjaan Yang Dilaksanakan


Keahlian Jumlah Jenis Material Satuan Jumlah
Diterima Ditolak

Pekerjaan mulai jam : …………………s/d …………………… Cuaca : Catatan/Kendala :


Sepenuhnya Dipergunakan untuk
Hari
Sebagian Tidak Dapat Bekerja

Mengetahui Diperiksa Oleh Dibuat Oleh


Pengawas/Konsultan CV/PT

(…………………..) (………………….) (………………….)

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 104


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tabel 2. Contoh Laporan Mingguan Kontraktor


FORM-2
LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN

Provinsi : Pelaksana :
Kabupaten : No. Kontrak :
Pekerjaan/Proyek : Masa Kontrak :
Lokasi Desa/Kec : Minggu ke- :
Dari tgl : sd tgl :
1. Tenaga Kerja
Keahlian dan jumlah pekerja
No. Cuaca
Keahlian Hari
Sn Sls Rb Km Jm Sbt Mgg Sn
Sls
Rb
Km
Jm
Sbt
Mgg
Jumlah

2. Material dan Pekerjaan


Material Yang Digunakan
No. Pekerjaan yang dilaksanakan
Jenis Material Satuan

Dokumentasi : Mengetahui Diperiksa Oleh Dibuat Oleh


Pengawas/Konsultan CV/PT

(…………………..) (………………….) (………………….)

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 105


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tabel 3. Contoh Laporan Progres Mingguan


FORM-3
LAPORAN PROGRES MINGGUAN

Provinsi : Pelaksana :
Kabupaten : No. Kontrak :
Lokasi Desa/Kec : Masa Kontrak :
Pekerjaan/Proyek : Minggu ke- : Tgl :

Indeks/ Prestasi Pekerjaan


No. Uraian Pekerjaan Keterangan
Bobot Minggu Lalu Minggu ini S/d Minggu ini

Jumlah

Mengetahui Diperiksa Oleh Dibuat Oleh


Pengawas/Konsultan Pelaksana/CV/PT

(…………………..) (………………….) (………………….)

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 106


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Tabel 4. Contoh Laporan Progres Bulanan


FORM-4
LAPORAN PROGRES BULANAN

Provinsi : Pelaksana :
Kabupaten : No. Kontrak :
Lokasi Desa/Kec : Masa Kontrak :
Pekerjaan/Proyek : Bulan ke- : Tgl :

Indeks/ Prestasi Pekerjaan


No. Uraian Pekerjaan Keterangan
Bobot Bulan Lalu Bulan Ini S/d Bulan ini

Jumlah

Mengetahui, Diperiksa Oleh Dibuat Oleh


Pengawas/Konsultan Pelaksana

(…………………..) (………………….) (………………….)

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 107


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Lampiran-lampiran Bagan Alir Tata Cara Pengawasan dan


Daftar Simak Pekerjaan

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 108


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 109


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 110


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja B - 111


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bagian D
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1. UMUM

Dalam melaksanakan Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam -


Rundeng Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan akan disusun sesuai dengan detail pekerjaan
pembuatan Jalan pada umumnya atau mengikuti standart teknis penyusunan pembuatan
Jalan, kegiatan pengawasan jalan dibuat seefektif dan seefisien mungkin sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini diajukan dalam bentuk tabel yang terdiri dari semua
kegiatan, Jangka waktu kegiatan yang dicantumkan dalam bentuk diagram balok yang
telah diperkirakan, dan termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan Mingguan,
Bulanan, Pengujian, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan
Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk paket pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan
seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan dicantumkan
secara terpisah berdasarkan tahapannya, uraian kerja dari masing-masing posisi adalah
sebagai berikut :

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan C-1


CV.MULTIPARTNERConsultant
●Consultant Design ●Architecture & Interior
●Consultant Supervision ●Regional Planing
Alamat: Jl. Yos SudarsoDapubata Kel. Cot Ba’USabang

TABEL, JADWALPELAKSANAANPEKERJAAN

BULAN-1 BULAN-2 BULAN-3

NO KEGIATAN MINGGU KE KET

I II III IV I II III IV I II

TAHAP PRA KONSTRUKSI

1 PERSIAPAN

MOBILISASI PERSONIL DAN PERALATAN Paling Telat 10 Hari sejak SPMK

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA/RENCANA KERJA Paling Telat 10 hari sejak SMPK

Diharapkan paling lambat 10 hari


PRA CONSTRUCTION METTING (PCM)
sejak SPMK

EVALUASI DOKUMEN DAN WAKTU PELAKSANAAN Paling lambat 10 hari sejak SPMK

LAPORAN RMK/PROGRAM MUTU KONSTRUKSI Paling lambat 10 hari sejak SMPK

2 SURVEY DAN IDENTIFIKASI LOKASI

Rentang waktu bulan pertama


IDENTIFIKASI DAN JUSTIFIKASI TEKNIS (EXISTING)
sejak SPMK

Rentang waktu bulan pertama


REVIEW DESAIN (PERUBAHAN RENCANA)
sejak SPMK

KOORDINASI DAN KONSULTASI PPK/PELAKASANA Minimal dilakukan tiap bulan

TAHAP KONSTRUKSI

Setiap Pelaksana akan


WORKING REQUEST
melaksanakan Item Pekerjaan

PENGAWASAN TEKNIS PEKERJAAN (MONITORING) Selama Pelaksanaan Pengawasan

ADMINISTRASI PEMBAYARAN Setiap Pengajuan Termyn

PENGAWASAN QUANTITY Selama Pelaksanaan Pengawasan

PENGAWASAN QUALITY Selama Pelaksanaan Pengawasan

LAPORAN DALAM BENTUK CD diserahkan setiap bulan

LAPORAN BULANAN diserahkan setiap akhir bulan

Paling lambat 7 hari sebelum


LAPORAN KHUSUS
berakhirnya kontrak

TAHAP PASCA KONSTRUKSI

Paling lambat 14 hari sebelum


TEST DAN COMMISIONING
berakhirnya kontrak

Paling lambat 7 hari sebelum


PROVISIONAL HAND OVER ( PHO )
berakhirnya kontrak

Paling lambat 7 hari sebelum


LAPORAN AKHIR
berakhirnya kontrak

JadwalPelaksanaanPekerjaan
CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bagian E
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

Dalam melaksanakan Pekerjaan Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan


Subussalam - Rundeng, konsultan telah mempersiapkan komposisi team teknis yang terdiri
atas beberapa tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dan
memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga dengan kebutuhan yang
didasarkan kepada maksud dan tujuan pekerjaan yang telah diindikasikan di dalam KAK.

Tenaga ahli yang terlibat akan disusun seefektif dan seefisien mungkin sesuai
dengan tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah. Pengalaman kerja
profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi dari pengguna
jasa.
Pengadaan personil yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan perlu juga
diperhatikan tenaga-tenaga tambahan untuk penyempurnaan tim dan untuk menjamin
seluruh tugas-tugas dapat diselesaikan secara baik, Tenaga ahli yang diusulkan sesuai
dengan waktu lamanya personil diperlukan (man month) dengan tingkat pekerjaannya, dan
diuraiankan pada masing-masing posisinya adalah sebagai berikut:

Komposisi Tim Dan Penugasan D-1


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

TABEL, KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN


(daftar personil)
Jmh
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan

TENAGA AHLI
 Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
untuk setiappelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang
dilakukan Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada
PPTK fisik sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;

 Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi


Ahli secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di
CV. Multi
Teknik Supervision lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan (1x2,25)
Nur Afrizal, ST Partner Lokal
Jalan - Engineer OB
Consultant serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai
Muda apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila
dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;

 Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak


secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;

 Membuat rekomendasi kepada PPTK fisik untuk menerima

Komposisi Tim Dan Penugasan D-2


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Jmh
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
atau menolak pekerjaan dan material;

 Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari


yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan
(progress schedule) yang telah disetujui;

 Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari


semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu
kepada PPTK fisik bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal
itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;

 Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran


setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Inspection Engineer/Quantity Engineer;

 Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk


melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;

 Memberi rekomendasi kepada PPTK fisik menyangkut mutu


dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa

Komposisi Tim Dan Penugasan D-3


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Jmh
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;

 Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa


yang benar untuk bahan PPTK fisik pada setiap lokasi
pekerjaan;

 Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya


Terbangun/ Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan
agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);

 Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja


dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang
dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;

 Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan


pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan
kepada PPTK fisik terhadap hasil inspeksi lapangan;

 Memberi rekomendasi kepada PPTK fisik hasil penjaminan


mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan
Pelaksana;

 Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai


kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada PPTK Pengawasan
Teknis Jalan dan Jembatan serta instansi lain yang terkait
Komposisi Tim Dan Penugasan D-4
CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Jmh
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
tepat pada waktunya; dan

 Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan


harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan,
pengukuran pembayaran, gambar desain, laporan hasil
inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan jalan
dan lainnya.

TENAGA PENDUKUNG

 Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer /Inspection


Engineer untuk mengawasi kualitas dari pada konstruksi dan
memastikan berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan
dilakssanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi,
gmbar-gambar kerja yang disyahkan oleh Supervision
Engineer.

 Mengawasi semua pengambilan contoh materil dan pengadaan


CV. Multi (1x1,25)
transpotasi ke laboratorium untuk dites, setelah dites Inspector
Tobe Name Partner Lokal - Inspector OB
Consultant harus menginformasikan kepada kontraktor tentang hasil
pengujian dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.

 Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan


engineer dengan format laporan standar dan memberitahukan
kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukannya.

 Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor


Komposisi Tim Dan Penugasan D-5
CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Jmh
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
pada grafik (chart) yang telah disetujui.

 Membantu Supervision Engineer dalam membuat laporan dan


serah terima sementara seta pemeriksaan kulitas di lapangan.

 Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,


kebakaran, dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan
kepada Supervision Engineer.

 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan


tentang dan terkait K3 Konstruksi;

 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan


konstruksi;

 Merencanakan dan menyusun program K3

 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan


CV. Multi
ketentuan K3 (1X2,25)
Tobe Name Partner Lokal - Tenaga K3
OB
Consultant
 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3

 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3


dan pedoman teknis K3 konstruksi

 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi


berbasis K3, jika diperlukan

Komposisi Tim Dan Penugasan D-6


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Jmh
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta keadaan darurat.

Komposisi Tim Dan Penugasan D-7


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

STRUKTUR KONSULTAN SUPERVISI


Pengawasan Teknis Pemeliharaan Berkala Jalan Subussalam - Rundeng

Nur Afrizal, ST
Supervision Engineer

Tobe Name Tobe Name


Inspector Tenaga K3

Komposisi Tim Dan Penugasan D-8


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

Bagian F
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

5.1. Umum

Waktu yang ditetapkan guna penyelesaian pekerjaan ini adalah selama 2,25 (dua
koma dua pulu lima) Bulan. Dengan batasan jangka waktu yang telah ditetapkan ini berarti
ketetapan rencana kerja dan kelancaran kerjasama tim akan menjadi pola dasar kegiatan
utama, sehingga dengan jangka waktu yang cukup ketat ini tetap ingin dicapai hasil
pekerjaan yang baik sesuai dengan tujuan dan persyaratan teknis yang tertuang di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Dengan demikian Konsultan akan memberdayakan potensi, kualitas dan kuantitas


baik personil maupun peralatan penunjang pelaksanaan pekerjaan melalui pendekatan
pelaksanaan yang efektif dan efesien, sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar serta
permasalahan yang timbul dapat dengan mudah diatasi, maka dengan demikian alokasi
waktu yang disediakan tersebut diatas telah cukup memadai, guna memudahkan
pemahaman penjadwalan pekerjaan akan disajikan dalam bentuk tabel : Jadwal Penugasan
Tenaga Ahli.

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli E-1


CV. MULTI PARTNER Consultant
● Consultant Design ● Architecture & Interior
● Consultant Supervision ● Regional Planing
Alamat: Jl. Yos Sudarso Dapubata Kel. Cot Ba’U Sabang

5.1. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

BULAN-1 BULAN-2 BULAN-3 BULAN-4 BULAN-5 BULAN-6


NO NAMA PERSONIL POSISI KET.
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
Professional Staff :

1 Iqbal Reza, ST Supervision Engineer 1 x 5,50 OB

Sub Professional Staff

1 Tobe Name Inspector 1 x 5,25 OB

2 Tobe Name Lab. Technician 1 x 4,25 OB

3 Tobe Name Surveyor 1 x 3,00 OB

4 Tobe Name Tenaga K3 1 x 5,50 OB

Tenaga Pendukung

1 Tobe Name Drafter/Operator Komputer 1 x 5,50 OB

Keterangan :
Masuk Penus Waktu
Realisasi

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli E-2

Anda mungkin juga menyukai