Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Terms of Reference (TOR)

LAYANAN JASA KONSULTANSI

CORE TEAM P2JN PROVINSI PAPUA (MERAUKE)

SUMBER DANA APBN 2023

SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL


PROVINSI PAPUA (MERAUKE)
BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL MERAUKE
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
I. LATAR BELAKANG
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga, bermaksud untuk melaksanakan
pekerjaan pembangunan Jalan dan Jembatan di Provinsi Papua (Merauke), dalam
upaya untuk menjaga agar jaringan jalan tetap dalam keadaan/kondisi yang baik,
dan mengusahakan agar jalan yang bersangkutan tidak bertambah rusak sehingga
dapat menunjang perkembangan perekonomian, serta menyediakan prasarana
yang cukup bila terjadi adanya perubahan pola pengangkutan dimasa yang akan
datang.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Satuan Kerja Perencanaan
dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Provinsi Papua (Merauke) dalam
pengendalian pekerjaan Pengawasan d a n P e r e n c a n a a n prasarana jalan
dan jembatan yang dibiayai oleh APBN murni pada Tahun Anggaran 2023.
Dengan adanya keterbatasan tenaga pihak Satker yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik terhadap kelancaran
pekerjaan maupun hasil pekerjaannya yang harus sesuai dengan ketentuan serta
persyaratan-persyaratan dalam Dokumen Kontrak, maka untuk itu diperlukan
adanya bantuan Jasa Konsultan yang akan bertugas di lokasi Proyek. Pekerjaan -
pekerjaan yang akan dilaksanakan merupakan upaya mewujudkan pelayanan
yang sebaik-baiknya kepada masyarakat pengguna jalan.

Perencanaan, Pengawasan, Preservasi, Pembangunan jalan dan jembatan,


merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Bina Marga dan Pemerintah
Provinsi Papua dalam menunjang kelancaran arus lalu lintas dan membuka
keterisolasian pada ruas jalan yang dimaksud.

Proyek berlokasi pada Ruas Jalan Nasional dan Non nasional yang
menghubungkan daerah-daerah yang cukup potensial, sehingga diharapkan
setelah selesainya pembangunan jalan tersebut, secara tidak langsung dapat
mempercepat peningkatan kemajuan pada semua sektor kehidupan masyarakat
didaerah yang bersangkutan, sejalan dengan kemajuan/ perkembangan ekonomi
dan bidang lainnya di Wilayah Kerja BPJN Merauke, yaitu Kabupaten Asmat,
Bouvendigoel, Merauke dan Mappi. Untuk memenuhi hal tersebut, Satker
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Papua (Merauke)
berupaya menyediakan Jasa layanan Konsultan dengan peran sebagai Core
Team Pengawasan dan Perencanaan Teknis.

Tugas dan wewenang serta tanggung jawab Core Team Pengawasan dan
Perencanaan Teknis tersebut, tercantum dalam dokumen ini.

III. SASARAN
Jasa Konsultan yang dimaksud dalam Kerangka Acuan Kerja ini, adalah untuk
pekerjaan Core Team Pengawasan dan Perencanaan Provinsi Papua (Merauke).
Sasaran pengadaan Jasa Konsultan ini yaitu untuk membantu Satker
merencanakan serta mengawasi pekerjaan dan menguji serta meneliti setiap
bahan yang dipakai atau mutu pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor, sehingga
hasil pekerjaannva memenuhi persyaratan kontrak dan dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan biaya dan tenaga Konsultan,


Pelaksanaan Jasa akan diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tahapan
atau tingkat kegiatan kontraktor di lokasi proyek. Core Team juga membantu
Satker dan Field Team/Tim Lapangan dalam memberikan Advice Teknis dan solusi
- solusi yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan
IV. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan jasa konsultansi ini berlokasi di Wilayah Kerja BPJN Merauke (Kabupaten
Asmat, Mappi, Merauke dan Kabupaten Bouvendigoel) Provinsi Papua Selatan.

V. SUMBER PENDANAAN
Pagu dana yang diperlukan untuk melaksanakan Layanan Jasa Konsultansi
Core Team P2JN Provinsi Papua (Merauke) sebesar Rp. 6.113.965.000,00 (Enam
Milyar Seratus Tiga Belas Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Lima Ribu
Rupiah), sudah termasuk PPN 11%, dan dibiayai melalui APBN Tahun
Anggaran 2023. Dengan Rincian Dana untuk Coreteam Pengawasan Rp.
2.109.785.000,00 (Dua Milyar Seratus Sembilan Juta Tujuh Ratus Delapan
Puluh Lima Ribu Rupiah), dan Coreteam Perencanaan Rp. 4.004.180.000,00
(Empat Milyar Empat Juta Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

VI. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) Perencanaan
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional, Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional Merauke, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Nama : Jordan Eigmond Item, ST, MT.
NIP : 19781203 200903 1 001
Alamat : Kompleks Bina Marga Jl. RE. Martadinata, Kab. Merauke,
Provinsi Papua, 99615

Dan Satuan Kerja PJN Wilayah II Merauke dan Satuan Kerja PJN Wilayah III Tanah
Merah Provinsi Papua selaku pengguna layanan jasa konsultansi, beserta Balai
Pelakasanaan Jalan Nasional Provinsi Papua (Merauke), Direktorat Jenderal Bina
Marga.

VII. DATA DASAR


Data dasar didapat melalui SurveI Pendahuluan. Reconnaissance Survey atau
Survei Pendahuluan bertujuan mengumpulkan data pendukung untuk
melaksanakan survei detail dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi
data survei detail dalam desain yang akan dilaksanakan. Dalam Survei
Pendahuluan, konsultan wajib mengumpulkan sebanyak mungkin data-data yang
diperlukan untuk perencanaan lebih lanjut.
Dari Survai Pendahuluan ini diharapkan konsultan sudah dapat mengusulkan
metode perencanaan yang akan ditetapkan dan mengidentifikasi masalah-masalah
yang mungkin timbul. Semua hasil Survei Pendahuluan harus dilaporkan dalam
Laporan Pendahuluan, lengkap dengan foto dokumentasinya (asli) untuk
dikonsultasikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sebagai dasar persiapan
langkah selanjutnya.

VIII. STANDAR TEKNIS


Desain jalan harus didasarkan pada peraturan/tata cara/code/ketentuan yang
berlaku, hal ini dimaksudkan untuk menjamin tingkat keamanan, kelayanan dan
penghematan yang mungkin masih dapat diterima dalam perencanaan struktur.
Ketentuan yang dimaksud dan berlaku dilingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat, namun tidak
terbatas pada referensi berikut:
1. SNI 03-2850-1992 Tata Cara Pemasangan Utilitas di Jalan;
2. SNI 8460-2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik;
3. Pedoman Penempatan Utilitas Pada Daerah Milik Jalan (Pd T-13-2004-B);
4. Pedoman Teknis Penjabaran RKL atau UKL dan untuk penerapan
pertimbangan lingkungan agar mengacu pada dokumen RKL atau UKL dan
SOP (Petunjuk Praktis Pengelolaan Lingkungan Hidup);
5. Manual No. 002/PW/2004 Perencanaan Bangunan Pengaman Air Sungai
Untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan;
6. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual
Desain Perkerasan Jalan No. 02/M/BM/2017;
7. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1977;
8. Kementerian Pekerjaan Umum, Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014;
9. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi
Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan;
10. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi
Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
(Revisi 2);
11. Panduan Survei Kondisi Jalan;
12. Pedoman Penentuan Indeks Perkerasan Jalan;
13. Pedoman/ POS Survei Pendahuluan;
14. Pedoman/ POS Survei Lalu Lintas;
15. Pedoman/ POS Survei Geodesi/Topografi;
16. Pedoman/ POS Survei Geologi;
17. Pedoman/ POS Survei Geoteknik;
18. Pedoman/ POS Survei Hidrologi dan Morfologi Sungai;
19. Pedoman/ POS Penyampaian DED Perencanaan Teknis;
20. Pedoman/ POS Sistematika Pelaporan;
21. Ketentuan dan buku-buku yang sesuai dengan bidang perencanaan jalan
setelah mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

IX. REFERENSI HUKUM


Referensi hukum yang menjadi dasar dalam perencanaan teknis ini, namun tidak
terbatas pada referensi berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang;
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2011 Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis
Jalan;
6. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 Tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang
Jalan;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 Tentang Tata
Ruang Wilayah Nasional;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum;
12. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
13. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua
dan Papua Barat;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 09/PRT/M/2018 Tentang penyelenggaraan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
16. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 06/SE/Db/2021, tanggal 11
Agustus 2021, tentang Penyampaian Ketentuan Desain dan Revisi Desain
Jalan dan Jembatan, Serta Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Teknis untuk
Dijadikan Acuan di Lingkungan Ditjen Bina Marga;
17. Undang-undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi.
18. Perpres Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
19. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang – Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta
perubahannya;
20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia nomor 10 tahu 2021 tentang pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi.
21. Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.
22. Keputusan Menteri PUPR, Nomor: 524/KPTS/M/2022, tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
23. INKINDO, Pedoman Standar Minimal, Remunerasi/ Biaya Personil (Billing
Rate), tahun 2021.

X. LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Jasa Konsultan Pengawasan
Lingkup Jasa Konsultan selaku Core Team mencakup pekerjaan pekerjaan,
antara lain sebagai berikut:
1. Membantu Satker P2JN dan Kepala/Pelaksana Kegiatan Satker P2JN
untuk melaksanakan tugasnya dalam memastikan bahwa pekerjaan-
pekerjaan konstruksi akan diselesaikan secara lengkap sesuai dengan
desain, spesifikasi teknis, kontrak dokumen lainnya dan standar- standar
lingkungan.
2. Membantu Satker P2JN dalam interpretasi dan aplikasi dari berbagai
macam aspek legal pada dokumen kontrak, khususnya klaim kontraktor
untuk perpanjangan waktu, pembayaran tambahan dan ketidak mampuan
kontraktor memenuhi kewajiban-kewajiban kontrak.
3. Menyediakan petunjuk dan arahan pada konsultan perencanaan
dan konsultan supervisi lapangan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dan
melaksanakan seluruh supervisi teknis dari pekerjaan tersebut.
4. Mengawasi kerja Team Supervisi Lapangan dalam melaksanakan
penyelidikan lapangan tambahan dan desain detail untuk pemeliharaan
berkala, pembangunan jalan dan penggantian jembatan yang dibutuhkan
selama pelaksanaan Satker dan memastikan bahwa pekerjaan-pekerjaan
tersebut diselesaikan pada tahap permulaan pada setiap kontrak.
5. Mengkaji perubahan dalam disain awal, jika ada, yang diajukan oleh
Team Supervisi Lapangan dan memberikan rekomendasi sesuai kebutuhan
dan keperluannya sebelum disampaikan pada Satker P2JN untuk disetujui.
6. Menyiapkan prosedur supervisi untuk menjamin bahwa pekerjaan
dilaksanakan sesuai disain dan spesifikasi yang disetujui.
7. Memeriksa dan memberikan rekomendasi teknis atas proses dan produk
perencanaan serta laporan-laporan yang diterbitkan oleh baik konsultan
perencana maupun konsultan pengawas.
8. Memberikan masukan-masukan teknis kapada Satker P2JN berupa
standar- standar dan prosedur teknis serta spesifikasi teknis pekerjaan.
9. Mengkaji proposal-proposal dari Kepala/Pelaksana Kegiatan Satker
sehubungan dengan ‘change order’ dan adendum pada kontrak dan
memberikan advis pada Satker P2JN.
10. Melaksanakan pemeriksaan acak dan independen selama inspeksi lapangan
terhadap pengukuran jumlah dan perhitungan yang telah dilaksanakan dan
dicatat untuk kebutuhan pembayaran, dengan tujuan untuk memastikan bahwa
pengukuran dan perhitungan dilaksanakan secara benar dengan cara dan
frekuensi yang disebutkan dalam dokumen kontrak.
11. Mengkompilasi dan mengkaji ulang seluruh data kontrol kualitas sehari-hari
yang didapat dari lapangan dan memverifikasi keakuratan data tersebut
dengan pengecekan independen dimana dianggap perlu.
12. Memberikan catatan pada Satker P2JN mengenai setiap kekurangan baik
kualitas maupun kuantitas material dan kesesuain setiap pekerjaan terhadap
standar kualitas serta spesifikasi teknis.
13. Mengkaji disain campuran aspal, campuran beton, pondasi stabilisasi semen
dari kontraktor untuk menjamin bahwa campuran yang dihasilkan mempunyai
kualitas yang konsisten dan sesuai spesifikasi.
14. Menyelidiki masalah-masalah konstruksi khusus atau keterlambatan yang
dilaporkan oleh Team Supervisi Lapangan dan merekomendasikan tindakan
untuk mengatasi masalah tersebut serta untuk menghindari keterlambatan.
15. Mengkompilasi laporan kemajuan bulanan dari seluruh kegiatan Satker yang
bersumber dari laporan-laporan Team Supervisi Lapangan dan sesuai
dengan peninjauan lapangan yang dilaksanakan oleh konsultan Core Team.
16. Melaksanakan tinjauan periodik terhadap pekerjaan konstruksi dan
memberikan rekomendasi pada Satker P2JN perihal keterlambatan serta
tindakan perbaikan yang harus dianjurkan
17. Mengkompilasi laporan-laporan lengkap pada setiap paket kontrak pekerjaan
pemeliharaan berkala, pembangunan jalan dan penggantian jembatan dan
membantu Satker P2JN dalam mempersiapkan Laporan Akhir Satker.
18. Menyusun sistem pelaporan pelaksanaan kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan pengawasan yang efektif dan efisien dengan memperhatikan
kondisi geografis dan kemampuan SDM yang ada.
19. Memperkenalkan sistem mutu dalam pekerjaan prasarana jalan dan jembatan
dan memberikan rekomendasi penetapan Pilot Project Penetapan Sistem
Mutu pada tahun anggaran berikutnya.
20. Memfasilitasi pelaksanaan pelatihan manajemen Satker termasuk
kemungkinan pengadaan PIP secara swadana dengan melibatkan Pusdiklat.
21. Memfasilitasi pengembangan sistem informasi manajemen sebagai alat bantu
perencanaan dan pengendalian kegiatan pengawasan Satker yang berada
dibawah kewenangan Satker P2JN.
B. Lingkup Jasa Konsultan Perencanaan
Lingkup Jasa Konsultan Core Team Desain mencakup pekerjaan-pekerjaan,
antara lain sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) Core Team
sesuai dokumen kontrak pekerjaan konstruksi.
2) Membantu Satker P2JN dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan perencanaan teknis serta pemeriksaan mutu perencanaan;
3) Membantu Satker P2JN dalam pelaksanaan perencanaan teknis
lainnya jika diminta termasuk memeriksa dan verifikasi hasil
perencanaan teknis (DED) tahun-tahun sebelumnya (stock design);
4) Membantu Satker P2JN dalam pelaksanaan perencanaan teknis
yang disertai dengan koordinat yang terikat ke Bench Mark (Titik Kontrol)
yang dimiliki BPN ataupun BIG terkait peta topografi dalam DED dan titik titik
investigasi / pengujian.
5) Memberi bantuan teknis kepada Satker P2JN dalam pelaksanaan tugas-
tugas lainnya sesuai dengan fungsinya (termasuk verifikator DAK, dsb);
6) Melaksanakan koordinasi dengan Konsultan Manajemen Proyek
(KMP) pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua (Merauke) dan
konsultan manajemen pusat (jika ada);
7) Merencanakan dan melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan
secara terkendali yang meliputi:
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu
pelaksanaan kegiatan atau rencana mutu kontrak.
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang
menggambarkan karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen
kegiatan.
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dalam proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan serta
mekanisme proses penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.
8) Monitoring dan pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil
kegiatan yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria penerimaan
pekerjaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring
antara lain:
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan, harus menetapkan
metode yang tepat untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan
dari setiap tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang
sesuai berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus dipelihara
ke dalam pengendalian rekaman/bukti kerja.
9) Mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai dan memadai untuk
memperagakan kesesuaian dan keefektifan. Analisis data bertujuan untuk
mengevaluasi dimana dapat dilaksanakan perbaikan berkesinambungan
dan analisis harus didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan
monitoring dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis
harus berkaitan dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian terhadap
persyaratan hasil pekerjaan dan karakteristik dari proses-proses kegiatan
termasuk peluang untuk tindakan pencegahan. Sedangkan pengendalian
hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan harus
diidentifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan yang sesuai untuk
mencegah penggunaan yang tidak terkendali. Tindakan yang harus
dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan antara lain:
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan, harus memastikan bahwa hasil
dari setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang
berhubungan dengan tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus
diatur dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang
merupakan bagian dari prosedur mutu.
c. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus mencakup:
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan untuk
menetapkan ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk
tata cara pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian dengan
persyaratan yang ditetapkan.
d. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan
mengesahkan penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsensi
oleh pengguna atau pemanfaat hasil pekerjaan.

XI. KELUARAN
1. Hasil advice dan pemantauan pengawasan (summary) pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, lengkap tag lokasi disertai kemajuan pelaksaan
pekerjaan fisik perbulan tiap output tiap STA;
2. Hasil advice dan pemantauan perencanaan teknis;
3. Simplified design lengkap dengan EE dan Dokumen teknis lainnya;
4. Peta lokasi perencanaan dan pengawasan, perencanaan teknis, dan
simplified design;

XII. PERALATAN, MATERIAL, DAN PERSONEL, DAN FASILITAS DARI


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Data dan fasilitas penunjang yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yaitu:
1. Laporan dan data, berupa hasil analis dan kajian terdahulu yang pernah
dilakukan di sekitar lokasi pekerjaan;
2. Perangkat lunak/Software program (tidak disediakan), keaslian
software/program yang digunakan merupakan tanggung jawab
sepenuhnya oleh pihak penyedia jasa dan wajib bernomor Register;
3. Akomodasi dan ruangan kantor (tidak disediakan);
4. Staf pendamping, yang akan ditunjuk oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak sebagai project officer/pengendali/asistensi hasil kerja (bila
diperlukan).

XIII. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI


Penyedia Jasa wajib menyiapkan dan memelihara semua peralatan dan fasilitas
penunjang untuk kelancaran pekerjaan yang diperoleh melalui sewa. Peralatan dan
fasilitas yang dimaksud meliputi:
1. Peralatan lapangan, seperti GPS type mapping, waterpass, theodolite/ total
station, rambu ukur, peralatan foto udara (UAV), pengukur lendutan
(FWD/LWD, bila diperlukan), peralatan penyelidikan tanah, drone, kamera
digital, kendaraan operasional, dan peralatan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan survei lapangan;
2. Peralatan studio, seperti Komputer Desktop, Laptop, Printer, Scanner,
perangkat lunak pengolah dokumen, angka, dan data, serta peralatan lain
yang diperlukan untuk penyelesaian produk perencanaan, Software yang
digunakan harus asli dan berlisensi.

No Nama Barang Jumlah Sat Status


Kepemilikan
1. Bangunan Kantor/Mess
2 Unit Sewa
(Perencanaan dan Pengawasan)
2. Mobil Double Gardan
2 Unit Sewa
(Perencanaan dan Pengawasan)
3. Laptop 6 Unit Sewa
4. Printer A3 2 Unit Sewa
5. Printer A4 2 Unit Sewa

XIV. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Penyedia jasa dalam hal ini adalah konsultan, mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab sebagai berikut:
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan pekerjaan dengan berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama
yang ditetapkan;
2. Konsultan berkewajiban melaksanakan pekerjaan berdasarkan ketentuan
teknis yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja. Jika dalam hal
konsultan berpikir perlu perubahan maka perlu dikonsultasikan dan
dimusyawarahkan bersama dan harus disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
3. Konsultan harus bertanggung jawab terhadap kebenaran hasil pekerjaan dan
dapat selesai tepat pada waktunya serta dinyatakan berakhir sampai dengan
telah dinyatakan selesai secara keseluruhan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
4. Konsultan harus memberikan seluruh data primer, data sekunder, hasil
survey lapangan, produk kerja berupa hasil perencanaan, peta-peta digital
dan lain-lainnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen;
5. Dalam melaksanakan presentasi dan asistensi tingkat Satker P2JN,
BBPJN/BPJN, serta Direktorat terkait, Tenaga Ahli konsultan wajib hadir
untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.
6. Konsultan dapat mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat
Komitmen (bila diperlukan dan memungkinkan).
Mobilisasi dan Perjalanan Dinas
1). Mobilisasi dan Demobilisasi Personil
Penyedia Jasa diberikan biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi personil
(tenaga ahli dan asisten tenaga ahli) ke/dari lokasi pekerjaan, dalam hal ini di
Wilayah Kerja BPJN Merauke dan
2). Perjalanan Dinas
Konsultan Coreteam diberikan Perjalanan dinas (termasuk taksi, penginapan)
baik itu ke lapangan maupun ke Jakarta/Provinsi lain/Kab. lain (Jika
diperlukan) guna mendukung dan menunjang Tupoksi Kasatker dan PPK
Perencanaan P2JN Provinsi Papua (Merauke) sesuai dengan lingkup
pekerjaan. Rincian perjalanan dinas berupa: Dari lokasi pekerjaan ke
Jakarta/Provinsi/Kabupaten lain.

Metodologi pelaksanaan untuk masing-masing lingkup pekerjaan di atas


antara lain sebagai berikut :
1) Membantu Satker P2JN untuk melakukan pembuatan data base
perencanaan dan stipmap kondisi jalan nasional dan non nasional
strategis,
2) Membantu Satker P2JN melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan perencanaan dan pengawasan teknis serta pemeriksaan
mutu perencanaan dan pengawasan dengan cara:
a. Menyediakan petunjuk dan arahan untuk konsultan perencana
dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas-tugasnya;
b. Memeriksa dan memberikan rekomendasi teknis atas proses dan
produk perencanaan serta laporan-laporan yang diterbitkan oleh
konsultan perencana sesuai dengan kriteria perencanaan, standar,
pedoman dan spesifikasi yang berlaku;
c. Mengevaluasi laporan kemajuan bulanan dan seluruh kegiatan Satker
P2JN yang bersumber dari laporan- laporan Konsultan Perencana dan
melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan dan
permasalahannya termasuk mutu pekerjaan berikut kondisi lainnya
yang dapat diantisipasi;
3) Membantu Satker P2JN melaksanakan perencanaan teknis jika diperlukan.
Perencanaan teknis yang dilakukan harus mengacu pada standar
kerangka acuan kerja untuk perencanaan jalan/jembatan terbaru yang
berlaku.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Konsultan Manajemen Proyek (KMP) di
Balai dan Pusat.
5) Membantu Pelaksanaan Tupoksi Satker P2JN lainnya.

XV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 3 0 0 H a r i K a l e n d e r /
10(Sepuluh) bulan di Tahun Anggaran 2023.

XVI. PERSONIL
Personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini mengacu kepada
Tabel 1,

Tabel 1. Kebutuhan Personel


Pendidikan Pengalaman
No. Personel Kualifikasi Ket.
(Minimal) (Profesi)
Tenaga Ahli/ Professional Staff
SKA Teknik Jalan 4 tahun,
S2 Teknik (Utama), SKA Perencanaan 10,0
1 Ketua Tim/ Ahli Jalan
Sipil Jembatan Jalan dan OB
(Madya) Jembatan
CORE TEAM
PENGAWASAN
3 tahun,
Ahli Teknik Jalan 1 SKA
S1 Teknik Pengawasan 8,0
2 (Koordinator Teknik Jalan
Sipil Jalan dan OB
Pengawasan) (Ahli Madya)
Jembatan
3 tahun,
SKA
S1 Teknik Pengawasan 4,0
3 Ahli Teknik Jalan 2 Teknik Jalan
Sipil Jalan dan OB
(Ahli Madya)
Jembatan
3 tahun,
SKA
S1 Teknik Pengawasan 8,0
4 Ahli Teknik Jembatan 1 Teknik Jembatan
Sipil Jalan dan OB
(Ahli Madya)
Jembatan
Ahli Perkerasan dan S1 Teknik SKA Geoteknik 9,0
5 3 tahun,
Material Sipil (Ahli Madya) OB
Pengawasan
Jalan dan
Jembatan
CORE TEAM DISAIN/
PERENCANAAN
3 tahun,
Ahli Teknik Jalan 3 SKA
S1 Teknik Perencanaan 10,0
5 (Koordinator Teknik Jalan (Ahli
Sipil Jalan dan OB
Perencanaan) Madya)
Jembatan
3 tahun,
SKA
S1 Teknik Perencanaan 10,0
6 Ahli Teknik Jembatan 2 Teknik Jembatan
Sipil Jalan dan OB
(Ahli Madya)
Jembatan
3 tahun,
S1 Teknik SKA Geoteknik Perencanaan 6,0
7 Ahli Geoteknik/Geologi
Sipil (Ahli Madya) Jalan dan OB
Jembatan
3 tahun,
SKA
S1 Teknik Perencanaan 4,0
8 Ahli Geodesi Geodesi
Sipil/ Geodesi Jalan dan OB
(Ahli Madya)
Jembatan
S1 Teknik SKA 3 tahun,
Sipil/ S1 Teknik Sumber Perencanaan 4,0
9 Ahli Hidrologi
Teknik Daya Air Jalan dan OB
Pengairan (Ahli Madya) Jembatan
S1 Teknik 3 tahun,
SKA
Ahli Lingkungan dan K3 Sipil/ S1 Perencanaan 4,0
10 K3 Konstruksi
Konstruksi Teknik Jalan dan OB
(Ahli Muda)
Lingkungan Jembatan
3 tahun,
SKA
Ahli Kuantitas dan Biaya/ S1 Teknik Perencanaan 6,0
11 Teknik Jalan (Ahli
Dokumen Sipil Jalan dan OB
Muda)
Jembatan
Asisten Tenaga Ahli/ Sub Professional Staff
Asisten Ahli Teknik Jalan S1 Teknik 8,0
1 Non SKA 2 tahun
1(PW) Sipil OB
Asisten Ahli Teknik Jalan S1 Teknik 10,0
2 Non SKA 2 tahun
2 (PR) Sipil OB
Asisten Ahli Teknik S1 Teknik 8,0
3 Non SKA 2 tahun
Jembatan 1 (PW) Sipil OB
Asisten Ahli Teknik S1 Teknik 10,0
4 Non SKA 2 tahun
Jembatan 2 (PR) Sipil OB
Asisten Ahli Perkerasan S1 Teknik 9,0
5 Non SKA 2 tahun
dan Material (PW) Sipil OB
Asisten Ahli S1 Teknik 6,0
6 Non SKA 2 tahun
Geoteknik/Geologi (PR) Sipil OB
Non SKA
Operator CAD, 3D S1 Teknik
7 (Bersertifikat 2 tahun 8,0 OB
Modeling, GIS dan BIM Sipil
Pelatihan)

Tenaga Pendukung/ Supporting Staff


10,0
11 Sekretaris/Operator GIS D3/S1 Teknik Non SKA 3/2 tahun
OB
Non SKA 10,0
12 Driver/Pengemudi SMA/sederajat 3/2 tahun
OB
Office Boy/ Penjaga Non SKA
13 SMA/sederajat
Kantor
14 Non-Skill Staff SMA/sederajat Non SKA
TENAGA AHLI DAN ASISTEN TENAGA AHLI
Semua tenaga ahli yang akan digunakan harus mempunyai sertifikat keahlian
dan dinyatakan lulus, sesuai bidang dan jabatan yang akan ditempatinya.
Jabatan/posisi-posisi personil dan keahliannya yang diperlukan serta tugas dan
tanggung jawabnya dalam melaksanakan Jasa ini diuraikan pada sub-bab berikut.

1. Team Leader / Pemimpin Team (1 Orang)


Team Leader bertanggungjawab atas keseluruhan aktifitas Core Team serta
koordinasinya. Bertanggungjawab secara langsung kepada Kepala Satker P2JN,
PPK Perencanaan, PPK Pengawasan dan memelihara koordinasi dengan staf
Satker P2JN yang ditunjuk sebagai Project Officer.

Team Leader adalah seorang Sarjana Strata Dua (S-2) atau yang lebih tinggi
dibidang Teknik Sipil/Jalan Raya dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan
tinggi swasta yang telah disamakan atau perguruan tinggi internasional yang
diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus
ujian yang diselenggarakan oleh Negara. Team Leader disyaratkan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan selama minimal 4 (Empat) tahun
sejak kelulusannya dalam bidang yang berkaitan dengan perencanaan jalan
dan jembatan, serta memiliki pengalaman dalam pekerjaan konsultansi dengan
fungsi sejenis dengan fungsi Core Team. Diwajibkan telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dan mempunyai sertifikat keahlian
Perencanaan Jalan dan Jembatan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait
dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) dengan
klasifikasi SKA AHLI UTAMA Jalan dan Ahli Jembatan MADYA. Dia juga harus
memiliki keahlian khusus dalam pengadaan kontrak, administrasi kontrak
serta manajemen kontrak untuk pekerjaan sipil. Dia harus secara baik
memahami standar dan prosedur rekayasa serta standar dokumen kontrak yang
diadopsi oleh Satker P2JN.

Tugas - tugas Team Leader akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal - hal
yang tersebut di bawah ini:
(a). Menjamin berjalannya dengan baik keseluruhan aktivitas koordinasi dan
implementasi jasa konsultansi yang mengacu pada Kerangka Acuan.
(b). Membantu Satker P2JN dalam pengawasan dan perencanaan, monitoring
pelaksanaan konstruksi baik dari segi kemajuan pekerjaan maupun mutu.
(c). Membangun hubungan dan kerjasama dengan unit-unit kerja di Pemerintah
Daerah Provinsi Papua (Merauke) serta organisasi- organisasi non pemerintah
yang terkait dengan pekerjaan jalan dan jembatan.
(d). Menetapkan prosedur kerja baik internal konsultan maupun eksternal dengan
unit-unit kerja terkait lain serta Satker P2JN.
(e). Menetapkan kebijakan teknik dan manajemen kontrak yang akan
direkomendasikan kepada Satker P2JN untuk diterapkan dalam rangka
menunjang keberhasilan pelaksanaan Satker fisik.
(f). Mengidentifikasi potensi masalah lingkungan hidup baik fisik maupun non fisik
yang mungkin timbul yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan yang akan dilakukan, dan mengusulkan kepada Kepala Satker
P2JN kegiatan yang diperlukan untuk mengatasi dampak yang mungkin
ditimbulkan.
(g). Melakukan tugas-tugas pengendalian internal dan membantu Tugas-tugas dan
fungsi-fungsi lainnya dari Satker P2JN, PPK Perencanaan dan PPK
Pengawasan.

2. Tenaga Ahli Pengawasan/ Supervisi

(a) Ahli Teknik Jalan 1 (1 Orang, Koordinator Pengawasan)


Ahli Teknik Jalan dan Jembatan (Koordinator Pengawasan) adalah
seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan Universitas Negeri
atau yang telah disamakan. Highway Engineer disyaratkan berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan selama minimal 3 (Tiga) tahun sejak
kelulusannya dalam bidang yang berkaitan dengan pengawasan dan
pelaksanaan bidang jalan, serta memiliki pengalaman dalam pekerjaan
konsultansi dengan fungsi sejenis dengan fungsi Core Team dan
Pengawasan Jalan dan Jembatan. Diwajibkan telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dan mempunyai Sertifikat
Keahlian (SKA) Teknik Jalan dan Jembatan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi (LPJK) dengan klasifikasi AHLI MADYA.
Tugas dan tanggung jawab:
(1) Mengendalikan Pelaksanaan Supervisi dan memberikan petunjuk dalam
proses pengawasan oleh konsultan pengawasan.
(2) Memeriksa dan menganalisa semua hasil proses pengawasan oleh
konsultan pengawasan jalan sehingga diperoleh data dan pelaporan
yang sesuai aturan/ Spesifikasi Umum Bina Marga yang berlaku, format
pelaporan terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Bertanggungjawab terhadap keakuratan hasil pemasukan data proses
pengawasan oleh konsultan pengawasan.
(4) Melakukan analisa pemilihan kebijakan teknologi jalan dan jembatan yang
akan diterapkan yang berkaitan dengan Pelaksanaan konstruksi
jalan dan Jembatan.
(5) Membantu dan menyiapkan petunjuk dan arahan teknis menyangkut
pelaksanaan pembangunan Jembatan pada konsultan dan pengawas
lapangan.
(6) Dalam melaksanakan tugas, Tenaga Ahli Jalan bertanggung jawab
kepada Team Leader.
(7) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya, membantu
Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua (Merauke).

(b) Ahli Teknik Jalan 2/ Highway Engineer (1 Orang)


Highway Engineer / Ahli Teknik Jalan adalah seorang Sarjana Teknik Sipil
Strata Satu (S1) lulusan Universitas Negeri atau yang telah disamakan.
Highway Engineer disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan selama minimal 3 (Tiga) tahun sejak kelulusannya dalam
bidang yang berkaitan dengan pengawasan dan pelaksanaan bidang
jalan, serta memiliki pengalaman dalam pekerjaan konsultansi dengan
fungsi sejenis dengan fungsi Core Team. Diwajibkan telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dan mempunyai
sertifikat keahlian Pengawasan Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK) dengan klasifikasi AHLI MADYA.
Tugas dan tanggung jawab:
1) Mengendalikan Pelaksanaan Supervisi dan memberikan petunjuk
dalam proses pengawasan oleh konsultan pengawasan.
2) Memeriksa dan menganalisa semua hasil proses pengawasan oleh
konsultan pengawasan jalan sehingga diperoleh data dan
pelaporan yang sesuai aturan/ Spesifikasi Umum Bina Marga yang
berlaku, format pelaporan terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Bertanggungjawab terhadap keakuratan hasil pemasukan data proses
pengawasan oleh konsultan pengawasan.
4) Melakukan analisa pemilihan kebijakan teknologi jalan dan jembatan
yang akan diterapkan yang berkaitan dengan Pelaksanaan
konstruksi jalan dan Jembatan.
5) Membantu dan menyiapkan petunjuk dan arahan teknis menyangkut
pelaksanaan pembangunan Jembatan pada konsultan dan pengawas
lapangan.
6) Dalam melaksanakan tugas, Tenaga Ahli Jalan bertanggung jawab
kepada Team Leader.
7) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua (Merauke).

(c). A h l i T e k n i k J e m b a t a n / Bridge Engineer (1 Orang)


Bridge Engineer / Ahli Teknik Jembatan adalah seorang Sarjana Teknik
Sipil Strata Satu (S1) lulusan Universitas Negeri atau yang telah disamakan.
Bridge Engineer disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan selama minimal 3 (Tiga) tahun sejak kelulusannya dalam bidang
yang berkaitan dengan pengawasan dan pelaksanaan bidang jembatan,
serta memiliki pengalaman dalam pekerjaan konsultansi dengan fungsi sejenis
dengan fungsi Core Team. Diwajibkan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)
Pengawasan Jembatan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) dengan
klasifikasi AHLI MADYA.

Tugas-tugas Bridge Engineer akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal-
hal yang tersebut di bawah ini:
1) Mengendalikan Pelaksanaan Supervisi dan memberikan petunjuk
dalam proses pengawasan oleh konsultan pengawasan.
2) Memeriksa dan menganalisa semua hasil proses pengawasan oleh
konsultan pengawasan jalan sehingga diperoleh data dan
pelaporan yang sesuai aturan/ Spesifikasi Umum Bina Marga yang
berlaku, format pelaporan terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Melakukan analisa pemilihan kebijakan teknologi jembatan yang akan
diterapkan yang berkaitan dengan Pelaksanaan Pembangunan
Jembatan.
4) Membantu menyiapkan petunjuk dan arahan teknis menyangkut
pelaksanaan pembangunan Jembatan pada konsultan pengawasan.
5) Dalam melaksanakan tugas, Bridge Engineer bertanggung jawab
kepada Team Leader.
6) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua (Merauke).

(d). A h l i P e r k e r a s a n d a n M a t e r i a l / Pavement and Material


Engineer (1 Orang)
Ahli Material dan Bahan Jalan berfungsi melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan rekayasa lalu lintas, geometrik jalan, serta drainase
jalan. Ahli Material dan Bahan Jalan adalah seorang Sarjana Strata Satu (S1)
atau Strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil/Jalan Raya dari suatu
perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta
yang belum disamakan, harus telah lulus ujian yang diselenggarakan oleh
negara. Pavement/Material Engineer disyaratkan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan selama minimal 3 (Tiga) tahun sejak kelulusannya
dalam bidang yang berkaitan dengan pengawasan dan pelaksanaan bidang
jalan dan jembatan, serta memiliki pengalaman dalam pekerjaan konsultansi
dengan fungsi sejenis dengan fungsi Core Team. Diwajibkan telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dan mempunyai sertifikat
keahlian (SKA) Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) dengan
klasifikasi Ahli Madya Teknik Jalan. Mereka harus memiliki kemampuan
yang cukup dalam rekayasa lalu lintas, geometrik jalan serta drainase jalan
dan cukup baik memahami standar dan prosedur rekayasa jalan raya yang
diadopsi oleh Satker P2JN.

Tugas - tugas Ahli Material dan Bahan Jalan akan meliputi, namun tidak
terbatas pada hal - hal yang tersebut di bawah ini:
1) Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data lapangan serta
evaluasi atas analisa data lapangan terkait material dan bahan sesuai
dengan Spesifikasi Umum Bina Marga yang berlaku dan terbaru.
2) Melaksanakan evaluasi hasil-hasil perhitungan dan gambar- gambar,
terkait material dan bahan sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina Marga
yang berlaku dan terbaru.
3) Melakukan analisa pemilihan kebijakan teknologi jalan raya terkait
material dan bahan yang akan diterapkan yang akan digunakan untuk
konstruksi jalan dan jembatan, serta drainase jalan.
4) Mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul yang berkaitan
terkait material dan bahan, serta drainase jalan dan menyiapkan konsep
penanganannya.
5) Membantu menyiapkan petunjuk dan arahan teknis terkait material dan
bahan konstruksi jalan dan jembatan, serta drainase jalan pada
konsultan pengawas lapangan.
6) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya, membantu
Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua (Merauke).
3. Tenaga Ahli Core Team Desain/ Perencanaan

(a). Ahli Teknik Jalan/ Highway Engineer (1 Orang, Koordinator


Perencanaan)
Ahli Teknik jalan sebanyak 1 (Satu) Orang, memiliki sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Madya Jalan, di bidang Perencanaan Jalan
dengan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun di bidang jalan
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah diakreditasi oleh
LPJK dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
perencanaan jalan. Tenaga Ahli disyaratkan minimal seorang
Sarjana Teknik Strara Satu (S1) jurusan sipil lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Pergurun Tinggi
Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi.
Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi di bidang jalan.

Tugas-tugas Ahli Jalan Raya meliputi, namun tidak terbatas pada


hal-hal yang tersebut di bawah ini:
1) Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data laporan serta
evaluasi atas analisa data lapangan terkait.
2) Melaksanakan evaluasi hasil perhitungan dan gambar - gambar.
3) Melakukan analisa pemilihan kebijakan teknologi jalan raya yang
akan diterapkan yang berkaitan dengan rekayasa lalu lintas
geometric jalan serta drainase jalan.
4) Mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul yang
berkaitan dengan rekayasa lalu lintas, geometric jalan serta
drainase jalan serta menyiapkan konsep penanganannya.
5) Membantu menyiapkan petunjuk dan arahan teknis rekayasa lalu
lintas, geometrik serta drainase jalan pada konsultan perencana.
6) Melaksanakan perencanaan teknis (Simplified Design) jika
diperlukan.
7) Membuat laporan, rekomendasi / advice teknis perencanaan
terhadap hasil perencanaan jalan.
8) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua
(Merauke).

(b). A h l i T e k n i k J e m b a t a n / Bridge Engineer (1 Orang)


Bridge Engineer atau Ahli Teknik Jembatan sebanyak 1 (Satu)
Orang, memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya
J e m b a t a n , di bidang Perencanaan Jembatan dengan
pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun di bidang jembatan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah diakreditasi oleh LPJK
dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
perencanaan jembatan. Tenaga Ahli disyaratkan minimal
seorang Sarjana Teknik Strara Satu (S1) jurusan sipil lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Pergurun Tinggi
Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi.
Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi di bidang jembatan, dimana tugas ahli jembatan
adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data laporan serta
evaluasi atas analisa data lapangan terkait.
2) Melaksanakan evaluasi hasil perhitungan dan gambar–gambar.
3) Melakukan analisa pemilihan kebijakan teknologi dan inovasi
jembatan yang diterapkan serta memperhatikan nilai – nilai
estetika.
4) Mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul berkaitan
dengan perencanaan jembatan serta menyiapkan konsep
penanganannya.
5) Membantu menyiapkan petunjuk dan arahan kepada konsultan
Perencana.
6) Membantu menyiapkan perencanaan jembatan permanen (Box
Culvert, Aramco dan bangunan pelengkap jembatan), semi
permanen (jembatan kayu dan balley) dalam bentuk Simplified
Design.
7) Membuat laporan, rekomendasi / advice teknis perencanaan
terhadap hasil perencanaan jembatan.
8) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua
(Merauke).

(c). Geotechnic/Geology Engineer (1 Orang)


Ahli Geoteknik sebanyak 1 (Satu) Orang, memiliki sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Madya Geoteknik di bidang Perencanaan
Jalan dan Jembatan dengan pengalaman minimal 3 (Tiga)
tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah
diakreditasi oleh LPJK dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan jalan atau jembatan.
Tenaga Ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strara
Satu (S1) jurusan sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi
Negeri atau Pergurun Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian Negara atau Perguruan Tinggi Luar Negeri
yang telah diakreditasi. Diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi di bidang geoteknik.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya:
1) Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data laporan serta
evaluasi atas analisa data lapangan terkait.
2) Membantu P2JN dalam menganalisa dan mengidentifikasi daerah/
lokasi rawan longsor di wilayah Provinsi Papua (Merauke).
3) Melakukan analisa pemilihan penanganan dan inovasi teknologi
terkait dengan perencanaan daerah rawan longsor dan
managemen lereng.
4) Mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul berkaitan
dengan perencanaan daerah rawan longsor dan managemen
lereng.
5) Membantu menyiapkan petunjuk dan arahan kepada konsultan
perencana terkait penentuan lokasi pengujian / pengambilan
sample titik uji.
6) Membantu menyiapkan perencanaan mendesak akibat bencana
pada daerah rawan longsor dalam bentuk Simplified Design.
7) Membuat laporan, rekomendasi/advice teknis perencanaan
terhadap hasil penyelidikan geoteknik.
8) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua
(Merauke).

(d). Geodetic Engineer (1 Orang)


Ahli Geodesi sebanyak 1 (Satu) Orang, memiliki sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Madya di bidang Geodesi, Perencanaan
Jalan dan Jembatan dengan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah diakreditasi oleh
LPJK dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
perencanaan jalan atau jembatan. Tenaga Ahli disyaratkan
minimal seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) jurusan sipil
/Geodesi lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau
Pergurun Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian Negara atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah
diakreditasi. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi di bidang geodesi. Tenaga ahli tersebut tugas
utamanya:
1) Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data laporan serta
evaluasi atas data hasil pengukuran di lapangan.
2) Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan geodesi yang
dilakukan konsultan perencana.
3) Membantu menyiapkan petunjuk dan arahan kepada
konsultan perencana terkait dengan pengambilan data ukur di
lapangan.
4) Membantu menyiapkan dokumen pengukuran guna kebutuhan
perencanaan jalan, jembatan dan daerah rawan longsor.
5) Laporan, rekomendasi / advice teknis terhadap hasil pengukuran.
6) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua
(Merauke).

(e). Hidrology Engineer (1 Orang)


Ahli Hidrologi sebanyak 1 (Satu) Orang, memiliki sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Sumber Daya Air, di
bidang hidrologi Perencanaan Jalan dan Jembatan/ dengan
pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi dan telah diakreditasi oleh LPJK dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan
jalan atau jembatan. Tenaga Ahli disyaratkan minimal seorang
Sarjana Teknik Strata Satu (S1) jurusan sipil lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah
diakreditasi. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi di bidang Hidrologi. Tenaga ahli tersebut tugas
utamanya:
1) Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data laporan serta
evaluasi atas data hasil hidrologi.
2) Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan hidrologi yang
dilakukan konsultan perencana.
3) Membantu menyiapkan petunjuk dan arahan kepada konsultan
perencana terkait dengan pengambilan data hidrologi (morfologi
dan karakteristik sungai, debit banjir, catchmen area dan data curah
hujan).
4) Membantu menyiapkan dokumen hidrologi guna kebutuhan
perencanaan jalan, jembatan dan daerah rawan longsor.
5) Membuat laporan, rekomendasi / advice teknis terhadap hasil
hidrologi.
6) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua
(Merauke).

(f). Document & Engineering Estimate (1 Orang)


Ahli Dokumen dan EE sebanyak 1 (Satu) Orang, memiliki sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Madya Jalan, di bidang Perencanaan
Jalan dan Jembatan dengan pengalaman minimal 3 (Tiga)
tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah
diakreditasi oleh LPJK dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan jalan. Tenaga Ahli
disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1)
jurusan sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian Negara atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang
telah diakreditasi. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli dokumen dan EE.

Tugas - tugas Ahli Dokumen dan EE, namun tidak terbatas pada
hal-hal yang tersebut di bawah ini:
1) Melaksanakan kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga
satuan bahan dan upah.
2) Membantu Satker P2JN dalam mensosialisasikan aturan – aturan
terbaru terkait perubahan spesifikasi dan dokumen lelang.
3) Membantu Satker P2JN dalam memeriksa perhitungan analisa
harga satuan dan kuantitas pekerjaan yang dibuat konsultan
perencana.
4) Melakukan Perhitungan analisa harga satuan dan kuantitas
pekerjaan terhadap pekerjaan simplified design (jika diperlukan).
5) Membuat laporan hasil perhitungan analisa harga satuan dan
kuantitas pekerjaan yang dibuat konsultan perencana.
6) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua
(Merauke).

(g) Ahli Lingkungan dan K3 Konstruksi (1 Orang)


Ahli Dokumen dan EE sebanyak 1 (Satu) Orang, memiliki sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Madya di K3 Konstruksi Jalan dan
Jembatan dengan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah diakreditasi oleh LPJK
dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
perencanaan dan pengawasan jalan dan jembatan. Tenaga
Ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata Satu
(S1) jurusan sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri
atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian Negara atau Perguruan Tinggi Luar Negeri
yang telah diakreditasi. Diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli lingkungan dan K3 Konstruksi.

Tugas dan tanggung jawab Ahli Lingkungan dan K3 Konstruksi, tapi


tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:
1) Merencanakan dan menyusun program manajemen lingkungan dan K3
Konstruksi;
2) Merencanakan, mengevaluasi dan menyusun program keselamatan
dan Kesehatan Kerja paket konsultan perencana dan pengawasan di
tahun anggaran yang berjalan;
3) Mengkoordinir dan mengendalikan semua personel yang terlibat K3
dari jenis pekerjaan yang ditanganinya;
4) Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada
Ketua Tim dan pemberi kerja.
5) Memeriksa Pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya,
membantu Tupoksi PPK dan Satker P2JN Provinsi Papua (Merauke).

4. Asisten Tenaga Ahli Pengawasan/ Supervisi


Asisten Tenaga Ahli Supervisi adalah seorang Sarjana Strata Satu
(S1) yang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil/Jalan Maupun Jembatan
dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus ujian
yang diselenggarakan oleh negara. Untuk Asisten Tenaga Ahli
disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan selama
minimal 2 tahun sejak kelulusannya dalam bidang yang berkaitan
dengan perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan bidang jalan
dan jembatan, serta memiliki pengalaman dalam pekerjaan
konsultansi dengan fungsi sejenis dengan fungsi Core Team.
Diwajibkan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-
PU-an.
Tugas-tugas Asisten tenaga Ahli yaitu bersama-sama dengan tenaga
Ahli melaksanakan kegiatan sesuai dengan Disiplin Ilmu yang diminta
oleh Penyedia Jasa. Asisten Tenaga Ahli Supervisi terdiri dari:
- Asisten Highway Engineer (1 Orang)
- Asisten Bridge Engineer (1 Orang)
- Asisten Perkerasan dan Material (1 Orang)

5. Asisten Tenaga Ahli Perencanaan/ Disain


Asisten Tenaga Ahli Perencanaan adalah seorang Sarjana Strata
Satu (S1) yang lebih tinggi dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau perguruan tinggi
internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum
disamakan, harus telah lulus ujian yang diselenggarakan oleh negara.
Untuk Asisten Tenaga Ahli disyaratkan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan selama minimal 2 tahun sejak kelulusannya
dalam bidang yang berkaitan dengan perencanaan, pengawasan
dan pelaksanaan bidang jalan dan jembatan, serta memiliki
pengalaman dalam pekerjaan konsultansi dengan fungsi sejenis
dengan fungsi Core Team. Diwajibkan telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an.
Tugas-tugas Asisten tenaga Ahli yaitu bersama-sama dengan tenaga
Ahli melaksanakan kegiatan sesuai dengan Disiplin Ilmu yang diminta
oleh Penyedia Jasa. Asisten Tenaga Ahli Perencanaan terdiri dari:
- 1 Orang Asisten Highway Engineer (Pendidikan S1 Teknik Sipil
/ Teknik Bidang Jalan dan Jembatan)
- 1 Orang Asisten Bridge Engineer (Pendidikan S1 Teknik Sipil/
Teknik Bidang Jalan dan Jembatan)
- 1 Orang Asisten Geoteknik Engineer (Pendidikan S1 Teknik
Sipil/Geologi, pengalaman bidang Geoteknik jalan dan Teknik
jembatan, minimal 2 tahun)
6. Staff Pendukung
Staff pendukung terdiri dari:
- Sekretaris Operator Komputer (Minimal Lulusan D3 atau lebih,
dan berpengalaman dalam urusan administrasi) (1 Orang)
- Operator CAD, GIS, dan Operator BIM (Minimal Lulusan D3,
Bersertifikat Pelatihan (1 Orang)
- Pengemudi (1 orang)
- Penjaga Kantor / Office Guard. (1 Orang)

XVIII. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Secara garis besar, jadwal rencana tahapan pelaksanaan pekerjaan mengacu
kepada Tabel 2.
Tabel 2. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

BULAN KE -
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANDA TANGAN KONTRAK


2 SPMK
3 MOBILISASI PERSONIL
4 PENUGASAN TENAGA AHLI

I. Core Team (Desain)


1 Ketua Tim (1 Orang)
2 Ahli Jembatan (1 org)
3 Ahli Teknik Jalan (1 org)
4 Ahli Geoteknik (1 org)
5 Ahli Geodesi (1 org)
6 Ahli Hidrologi (1 org)
7 Ahli Dokumen & Eng Estimate (1 org)
8 Ahli Lingkungan & K3 Konstruksi (1 org)

II. Core Team (Pengawasan)


1 Ahli Teknik Jalan (1 Orang)
2 Ahli Teknik Jembatan (1 Orang)
3 Ahli Perkerasan dan Material (1 Orang)
4 Koordinator TA Pengawasan (1 orang)

5 PEMBUATAN LAPORAN PENDAHULUAN DAN RMK

6 PELAKSANAAN
7 PEMBUATAN
PEKERJAAN
LAPORAN PELAKSANAAN

Laporan Bulanan
8 PELAKSANAAN MONITORING
Laporan Triwulan
Laporan Khusus, Perencanaan, Sammury Report
Laporan Akhir
9 DEMOBILISASI

XIX. LAPORAN
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa
Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar. Ukuran kertas masing
- masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm), 70 gram, seluruh dokumen
dibuat sebanyak 4 (empat) rangkap / buku diserahkan kepada:
1. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Merauke c.q Kepala
Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan dan Preservasi Jalan dan
Jembatan;
2. Kepala Seksi Keterpaduan Perencanaan Jalan dan Jembatan BPJN
Merauke;
3. Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Papua (Merauke) c.q PPK Pengawasan;
4. PPK Perencanaan Satker P2JN Provinsi Papua (Merauke);

A. Laporan Program Mutu (RMPK)


Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah SPMK, Konsultan harus
menyerahkan 4 (empat) rangkap / buku laporan Program Mutu yang
isinya Menjelaskan secara ringkas deskripsi pekerjaan, Struktur
organisasi beserta uraian tugas dan tanggung jawab, Bagan alir
pelaksanaan dan pekerjaan, Persyaratan teknis dan administrasi proyek,
Jadwal pelaksanaan pekerjaan, peralatan, material serta personil,
Rencana metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi dan inspeksi,
Prosedur instruksi kerja.

B. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah SPMK, Konsultan harus
menyerahkan 4 (empat) rangkap / buku laporan Pendahuluan yang
isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk
kuantitas masing- masing pekerjaan serta personil-personil pendukung
Konsultan yang telah disetujui aktif di lapangan.

C. Laporan Bulanan
Pada setiap akhir bulan kalender kecuali pada saat harus membuat
laporan kemajuan triwulan, konsultan harus membuat kemajuan
laporan bulanan sebanyak 4 (empat) rangkap/buku setiap paket proyek.
Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan
Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh
kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau
keuangan) dan memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana
menanggulangi/menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jadwal pengiriman ini diatur sebagai berikut:
a. Ringkasan kemajuan bulanan (progress summary) paling lambat
setiap tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya. Pengiriman dapat
dilakukan melalui Pengiriman ekspedisi ditujukan kepada:
1) Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Papua
(Merauke) Cq. Kepala Seksi Preservasi Cq. Konsultan
Manajemen Proyek (KMP),
2) Kepala Seksi Keterpaduan Pelaksanaan infrastruktur Jalan
(KPIJ) BPJN Merauke,
3) Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional (P2JN) Provinsi Papua (Merauke) Cq. PPK
Pengawasan,
4) Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Satker P2JN
Provinsi Papua (Merauke)
b. Buku laporan kemajuan bulanan paling lambat setiap tanggal 5 (lima)
pada bulan berikutnya. Konsultan menyerahkan 4 (empat)
rangkap/ buku laporan Bulanan.

D. Laporan Triwulan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan sebanyak 4
(empat) rangkap/ buku. Isi laporan ini lebih lengkap dari laporan
kemajuan bulanan karena termasuk ringkasan atau risalah mengenai
variasi dan perintah perubahan (change order) kontrak bila ada, risalah
hasil pengendalian mutu, status tuntutan-tuntutan kontraktor dan hal-hal
lain yang menyangkut isi kontrak pada periode laporan yang
bersangkutan. Jadwal penerimaan dan cara pengiriman laporan triwulan
ini, sama dengan untuk laporan kemajuan bulanan seperti tersebut
pada bagian C di atas.

E. Laporan Khusus(Teknis)
Laporan ini memuat laporan pendukung DED/simplified Design dan EE, Laporan
khusus memuat rencana manajemen lingkungan serta rencana keselamatan dan
kesehatan kerja, juga memuat konsep rencana keselamatan jalan (Road Safety
Planning) berupa langkah dan tindakan yang perlu diambil guna mereduksi
kecelakaan lalu lintas dan mengakomodir kesalahan dari pengguna atas hasil
inventarisasi dan identifikasi lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan, Justifikasi
Teknis penilaian seluruh aspek keselamatan jalan dengan memberikan
rekomendasi hal-hal pengamanan jalan yang harus dimasukkan ke dalam desain
untuk menjaga/ menghindarkan dan mereduksi kemungkinan terjadinya
kecelakaan lalu lintas.

Laporan khusus ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi
tugas, setelah dilakukan asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ke-4 (empat) bulan ke-
4 (empat) setelah diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak 4 (empat) buku
laporan.

F. Executive Summary
Laporan ini merupakan ringkasan atau sari dari laporan akhir yang dibahas secara
ringkas. Mengingat lingkup peruntukan laporan, maka penyajian laporan harus
dapat menjelaskan pokok-pokok kesimpulan dan saran dari perencanaan jalan,
dilengkapi dengan gambar dan tabel yang relevan.

Executive summary ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi
tugas, setelah dilakukan asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ke-4 (empat) bulan ke-
4 (empat) setelah diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak 4 (empat) buku
laporan.

G. Laporan Perencanaan (bila diperlukan)


Laporan perencanaan mencakup hasil analisis pondasi dan perkerasan secara
mekanistik-empirik, memuat laporan pendukung DED/simplified Design dan EE.
Laporan perencanaan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi
tugas, setelah dilakukan asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ke-4 (empat) bulan ke-
3 (tiga), sebanyak 4 (empat) buku laporan.
H. Bahan Tayang
Penyedia Jasa harus mempersiapkan bahan-bahan presentasi untuk setiap kali
rapat pembahasan laporan, yang berisi ringkasan hasil pekerjaan yang telah
dilakukan, baik dalam bentuk soft file untuk ditayangkan dalam format Power
Point, juga dalam bentuk tulisan/risalah (Handout)
.
“Semua produk jasa konsultansi berupa soft file (format Editable Excel, DWG,
PDF) dan hasil scanning laporan wajib diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada
Pengguna Jasa dalam bentuk Hard Disk 2 TB.”

I. Laporan Akhir
Pada akhir masa layanan Jasa, konsultan harus menyerahkan laporan akhir
sebanyak 4 (empat) rangkap bersama-sama dengan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as built drawing) dan dilengkapi dengan foto dokumentasi
proyek. Isi lapoaran akhir sacara garis besarnya harus menceritakan secara
ringkas dan jelas mengenai metode pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya
proyek dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi- lokasi sumber
material dan hasil pengujian mutu pekerjaan, personil konsultan dan kontraktor
yang terlibat, pelaksanaan pengwasan konstruksi yang telah dilaksanakan,
rekomendasi tentang cara pemeliharaan dikemudian hari, segala permasalahan
yang kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja
dilaksanakan, dan saran-saran tentang perbaikan yang perlu dilakukan pada
proyek-proyek berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang akan
ditangani.

XX. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri. Di samping hal
tersebut, dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
semaksimal mungkin penyedia jasa melakukan desain menggunakan material
produksi dalam negeri.
Merauke, September 2022
Disusun Oleh:
Pejabat Pembuat Komitmen,

Jordan Eigmond Item, ST, MT.


NIP. 19781203 200903 1 001

Anda mungkin juga menyukai