Anda di halaman 1dari 88

ASLI

LAPORAN PENDAHULUAN
Pekerjaan
KONSULTAN MK PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN gereja kingmi jayapura dan
Rumah susun pemkab Merauke
pon papua xx
Lokasi
Kabupaten jayapura - KABUPATEN MERAUKE
Nomor Kontrak :
KU 03.01/193/PK-RUSUN/MK.RUSUN/X/2020
Tanggal :
15 Oktober 2020

TAHUN ANGGARAN 2020


DAFTAR ISI
SURAT PENGANTAR …………………………………………….... i
DAFTAR ISI ……………………………………………….………... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... I-3
1.2 Dasar Hukum ................................................................... 3-3
1.3 Tugas Konsultan MK ........................................................ 3-4
1.4 Maksud dan Tujuan ........................................................ 4-4
1.5 Lingkup Pekerjaan konsultan Pengawas .................... 4-5
1.6 Keluaran yang diharapkan .......................................... 5-6
1.7 Lingkup Pelaksanaan .................................................... 6-6
1.8 Data Kegiatan ................................................................ 6-7
1.9 Uraian Lokasi Kegiatan .................................................. 7-8

BAB 2 RIVIEW IDENTIFIKASI AWAL


2.1 Data dan Informasi ........................................................ 9-9
2.2 Identifikasi Lokasi Pekerjaan ......................................... 9-10
2.2.1 Pembangunan Rusun KINGMI Jayapura ............ 10-13
2.2.2 Pembangunan Rusun Pemkab. Merauke ........... 13-16

BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.1 Tahap Pelaksanaan Teknis Kegiatan ........................... 17-17
3.5.1 Review dan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan .......... 17-17
3.5.2 Pengawasan dan Pemeriksaan Pek. Persiapan 18-18
3.5.3 Pengawasan Pekerjaan Struktur .......................... 18-18
3.5.4 Pengawasan Pekerjaan Arsitektur ....................... 18-19
3.5.5 Pengawasan Pekerjaan Mep .............................. 19-20

3.2 Peralatan ......................................................................... 20-20


3.3 Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku ......... 20-21

BAB 4 STRUKTUR ORGANISASI, PROGRAM KERJA, SCHEDULE


4.1 Struktur Organisasi MK ...................................................... 22-22
4.2 Program Kerja Konsultan MK ........................................... 23-24
4.2.1 Rencana Koordinasi ................................................. 24-26
4.2.2 Rencana Pengendalian Kwalitas ........................... 26-28
4.2.3 Rencana Kerja Pokok ............................................... 28-32
4.2.4 Rencana Keselamatan Kerja .................................. 32-33
4.2.5 Rencana Pengorganisasian Personil ...................... 33-34
Konsultan Manajemen Konstruksi ii
4.3 Organisasi dan Personil .................................................... 34-45
4.4 Konsep Standart Oprasional (SOP) ................................. 46-46

BAB 5 DATA TEKNIS


5.1 SPK konsultan MK ............................................................... 47-48
5.2 SPK Kontraktor Pelaksan Rusun KINGMI .......................... 49-50
5.3 SPK Kontraktor Pelaksana Rusun Pemkab. Merauke .... 51-52

LAMPIRAN
➢ Gambar dan RAB
➢ Dokumentasi Awal
➢ Data Sondir, Perhitungan Struktur Rusun KINGMI dan Rusun
Merauke

Konsultan Manajemen Konstruksi iii


KATA PENGANTAR

Puji Syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan, atas berkat dan rahmatnya
kepada kita semua, dimana telah selesainya Laporan Pendahuluan yang kami
buat pada kegiatan pekerjaan Manajemen Konstruksi pada proses review disain
dan pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun Gereja Kemah Injil (KINGMI) dan
Rumah Susun Pemkab Merauke – Rumah Susun PON Papua XX, pada Kementrian
Pekerjaan Umum c.q. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan c.q. Satuan
Kerja Non Vertikal Tertentu Penyediaan Perumahan Propinsi Papua, tahun 2020 –
2021 berdasarkan kontrak No : KU.03.01/193/PK-RUSUN/MK.RUSUN/X/2020 tanggal
15 Oktober 2020. Jangka waktu pelaksanaan selama 227 hari kalender mulai
tanggal 15 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2021 .
Dalam Laporan Pendahuluan ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan baik penulisan maupun isi dari laporan ini. kami
mengharapkan saran dan masukan dari pihak terkait, sehingga laporan
selanjutnya dapat lebih baik, berguna sebagaimana mestinya

Demikianlah laporan ini kami, atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Salam,

Jayapura, ....... Oktober 2020


Management Konstruksi (MK)
PT. MEDIA ARCHITECTS AND
ENGINEERING

Fernandus Maruli Mangunsong


Team Leader

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


A. UMUM
Manajemen konstruksi dimaksudkan sebagai proses, usaha atau kegiatan
pemanfaatan dan penggunaan semua sumber daya yang terlibat dalam
proyek konstruksi secara tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran
terbangunnya obyek konstruksi yang direncanakan, dalam hal ini bangunan
maupun infrastruktur. Proyek konstruksi pekerjaan sipil (bangunan/gedung
maupun infrastruktur) bersifat unik, dinamis dan umumnya tidak berupa
pengulangan sehingga dibutuhkan manajemen yang lebih fleksibel sesuai
kondisi dan situasi masing-masing pekerjaan konstruksi. Dalam hal ini ada 3
(tiga) hal yang menjadi batasan suatu proyek konstruksi yang saling
berkaitan satu sama lain, yaitu :

1. Waktu, berkaitan dengan jadwal penyelesaian

2. Biaya, berkaitan dengan anggaran dana pembangunan yang


disediakan

3. Mutu, berkaitan dengan kualitas produk yang ingin dicapai

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan


pasal 28 H Amandemen UUD 1945, bahwa rumah merupakan salah satu hak
dasar rakyat, dan oleh karena itu setiap warga negara berhak untuk
mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam
meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta
sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup,
pembentukan watak, karakter dan kepribadian bangsa.
Saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia masih
belum terealisir sepenuhnya sebagai akibat dari pertambahan penduduk
setiap tahunnya tidak diimbangi dengan ketersediaan perumahan.
Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
1
pangan dan pertumbuhan kebutuhan rumah baru rata-rata 800.000 unit per
tahun.
B. KHUSUS
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai sasaran
khusus dalam bidang rumah susun sesuai dengan Draft Rencana Strategis
tahun 2020-2024, yaitu terlaksananya fasilitasi dan stimulasi pembangunan
rumah susun sebanyak 50.000 unit. Selain itu dengan pembangunan rumah
susun ini akan digunakan sebagai sarana pembantu dalam
penyelenggaraan PON XX tahun 2021.
Dalam pelaksanaan pembangunan Rumah Susun ini, diharapkan
mendapatkan hasil bangunan yang sesuai dengan mutu, waktu, dan biaya
yang ideal. Mengingat banyaknya jumlah Rumah Susun dan kompleksitas
permasalahan baik teknis maupun administrasi yang akan dibangun pada
tahun 2020, maka diperlukan suatu kegiatan Manajemen Konstruksi untuk
masing-masing wilayah pembangunan Rumah Susun yang bertujuan untuk
membantu SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) untuk penyediaan
Perumahan Provinsi Papua dalam hal pengendalian waktu, biaya,
pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tata tertib administrasi,
mulai dari tahap persiapan/perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi
dan sampai pada tahap akhir, dimana bangunan fisik Rumah Susun sudah
siap untuk diserahterimakan dan selanjutnya dimanfaatkan serta dikelola
dengan baik.
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2017
Tentang Dukungan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan
Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai peran dan tanggung
jawab sebagai berikut :

a) Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah provinsi Papua,


Komite Olahraga Nasional Indonesia dan National Paralympic
Committe terkait prasrana dan sarana serta infrastruktur fisik utama
maupun pendukung yang akan dibangun dalam persiapan
pelaksanaan PON XX dan PEPARNAS Tahun 2021 di provinsi Papua.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
2
b) Mengalokasikan anggaran dan melaksanakan pembangunan baru,
prasarana dan sarana olahraga istora, akuatik, hoki, kriket, velodrome di
kabupaten Jayapura. Penataan kawasan olahraga serta
pembangunan baru dan/atau perawatan rumah susun sewa bagi
masyarakat berpenghasilan rendah yan sementara waktu selama
pelaksanaan PON XX dan PEPARNAS Tahun 2021 di provinsi Papua
digunakan sebagai wisma atlet di kabupaten Jayapura yang diperlukan
untuk persiapan dan pelaksanaan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun
2021 di provinsi Papua.
c) Melakukan langkah-langkah percepatan pembangunan prasrana dan
sarana olahraga sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan
melakukan kerjasama teknis dengan instansi/lembaga terkait.

1.2. DASAR HUKUM


Sesuai Peraturan Menteri PU Nomor 45 Tahun 2007 (nomor 45/PRT/M/2007)
tentang pembangunan Bangunan Gedung negara :
Yang terlibat dalam pembangunan Konstruksi / unsur-unsur yang terlibat :
a. Pemilik Proyek atau pengguna Jasa Konstruksi
b. Penyedia Jasa :
• Konsultan MK (Manajemen Konstruksi) atau Pengawas Proyek
• Konsultan Perencana Proyek
• Kontraktor / Pelaksana Konstruksi
Penyedia Jasa kosntruksi berpedoman pada ; Undang-undang nomor 18
tahun 1999.

1.3. TUGAS KONSULTAN MK


Berdasarkan Permen Pu No. 45 tahun 2007 :
A. Membantu Pemberi Tugas dalam melaksanakan
• Pengendalian sejak tahap Perencanaan,- tahap konstruksi termasuk
melaksanakan tahap volue enggineering hingga serah terima II
Pekerjaan Kontraktor.
• Pengendalian baik ditingkat program maupun operasional

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
3
B. Peran Manajemen Konstruksi dalam Proyek :
• Fungsi Manajemen Kosntruksi secara garis besar adalah
Untuk mewakili Pemilik Proyek dalam menjalankan fungsi manajemen
yaitu
✓ Merencanakan (Planning)
✓ Mengorganisir (Organizing)
✓ Staffing
✓ Mengontrol (Controling)
✓ Mengarahkan (Directing)

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) pada kegiatan


pembangunan Rumah Susun ini adalah sebagai sarana kontrol, evaluasi,
pengendalian, review dan cek bagi Penyedia Jasa Konstruksi yang memuat
masukan azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi, diperhatikan
dan diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas sebagai Penyedia Jasa
Pembangunan Rumah Susun, sehingga dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.

Tujuannya adalah agar dalam proses pelaksanaan pekerjaan Pembangunan


Rumah Susun dapat sesuai dengan tahapan yang diatur dalam peraturan yang
berlaku, serta tahapan review perencanaan dan pengawasan pelaksanaan
konstruksi dapat berjalan dengan efisien serta efektif baik dari sisi teknis
pelaksanaan, waktu pelaksanaan serta biaya pelaksanaan serta dapat
memenuhi standar teknis yang dipersyaratkan oleh Peraturan Standart
Pemerintah yang berlaku untuk pelaksanaan konstruksi.

1.5. LINGKUP PEKERJAAN KONSULTAN PENGAWAS

Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen


Konstruksi adalah kontrol pengendalian dan pengawasan Pembangunan
Rumah Susun, yang meliputi tugas-tugas evaluasi perencanaan, review design,
pengawasan mutu, pengawasan biaya dan waktu, pengawasan efisiensi dan
efektifitas kerja dari pelaksanaan pekerjaan.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
4
Secara spesifik lingkup pekerjaan Manajemen Konstruksi antara lain :

a. Mereview dan memberi masukan dan merevisi disain perencanaan.


b. Membina dan mengawasi kuantitas dan kualitas pekerjaan Pembangunan
Rumah Susun.
c. Membina dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan kontraktor agar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
yang telah ditentukan.
d. Membina dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan kontraktor agar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
yang telah ditentukan.
e. Mempertanggungjawabkan kebenaran laporan kuantitas dan kualitas
pekerjaan yang dijadikan dasar pembayaran kepada kontraktor.
f. Memeriksa dan menguji bahan-bahan yang digunakan dan mutu hasil kerja
yang dituangkan dalam laporan tertulis.
g. Menjamin bahwa konstruksi telah memenuhi syarat.
h. Memberikan masukan jika terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan
dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
i. Memberikan rekomendasi pengoperasian peralatan yang digunakan.
j. Faktor-faktor lain yang terkait yang diperlukan atau diminta, misalnya :
• Review dan persetujuan design rencana
• Pembuatan dan pemeriksaan gambar terlaksana.
k. Membantu dan membina dalam pembuatan gambar akhir pelaksanaan
(asbuilt drawing).

1.6. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan Pengawasan Pembangunan Rumah
Susun yang dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah lebih lanjut akan
diatur dalam perjanjian yang minimal meliputi :

1. Buku harian yang memuat semua kejadian perintah/petunjuk yang penting


dari Pejabat pelaksana teknis kegiatan, penyedia jasa konstruksi dan
penyedia jasa konsultansi pengawasan.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
5
2. Laporan Harian, yang berisi keterangan tentang:
a. Tenaga kerja
b. Bahan-bahan yang dating, diterima atau ditolak
c. Alat-alat
d. Pekerjaan-pekerjaan yang diselengarakan
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan
3. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian
4. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran
5. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya
6. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.

1.7. LINGKUP PELAKSANAAN


Pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh konsultan
meliputi antara lain:

1. Review dan Persetujuan Pekerjaan Disain Perencanaan.


2. Pengawasan Pekerjaan Fisik bangunan
3. Pengawasan Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan.
4. Pengawasan Pekerjaan K3
5. Pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Laporan Pelengkap
lainnya.

1.8. DATA KEGIATAN


Data Kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun
Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jayapura dan Rumah Susun Pemkab
Merauke – Rumah Susun PON Papua XX :

❖ Kegiatan : Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah


Susun
❖ Paket : Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah
Susun Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jayapura
dan Rumah Susun Pemkab Merauke – Rumah
Susun PON Papua XX

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
6
❖ Sumber Dana : APBN
❖ Tahun Anggaran : 2020 dan 2021
❖ Nomor Kontrak : KU 03.01/193/PK-RUSUN/MK.RUSUN/X/2020
❖ Nomor SPMK : KU.03.01/194/PK-RUSUN/SPMK/MK-
RUSUN/X/2020

❖ Manajemen : PT. Media Architects and Engineers


Konstruksi
❖ Surat Perintah Mulai : 15 Oktober 2020
Kerja
❖ Waktu Pelaksanaan : 227 hari kalender
❖ Selesai Pekerjaan : Tanggal 29 Mei 2021

1.9. URAIAN LOKASI KEGIATAN


a) Untuk area Jayapura Lokasi kegiatan berada di Jln. Hembu, Nolokla, Sentani
Timur Papua, Jayapura - Indonesia
Titik koordinat :
S - 2°34’ ‘’
E - 140°,34’’’
PETA LOKASI

Gambar 1.1 Paket MK Pembangunan Rusun Gereja Injil (KINGMI), Jayapura

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
7
b) Dan untuk area merauke lokasi kegiatan berada di Jl. Peternakan RT. 017 /
RW . 004, Rimba Jaya, Kecamatan merauke, kabupaten merauke, indonesia
Titik koordinat :
S - 8° 31’ “
E - 140°,25’’’
PETA LOKASI

Gambar 1.2 Paket MK Pembangunan Rusun Pemkab. Merauke

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
8
BAB II
REVIEW IDENTIFIKASI AWAL KONDISI
EKSISTING LOKASI PEKERJAAN

2.1. DATA DAN INFORMASI


A. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan MK harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan Pemberi Tugas
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) / Pengarahan Penugasan ini.
B. Konsultan MK harus memeriksa kebenaran data dan informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi
Tugas maupun yang diidentifikasi sendiri, baik data primer maupun data
sekunder.
C. Terkait dengan data dan informasi, Konsultan MK juga dapat mengevaluasi
data identifikasi pendahuluan yang meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang lahan.
2) Rencana Fungsi bangunan, Dokumen Perencanaan Teknis yang
diperoleh dari Pemberi Tugas atau Konsultan Perencana,
perlengkapan/peralatan khusus yang disyaratkan
3) Kebutuhan bangunan, program ruang.
4) Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan
denganpemakai atau perlengkapan yang Akan digunakan dalam
ruang tersebut.
5) Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang dalam
bangunan.
6) Keinginan tentang utilitas bangunan tertentu, seperti air bersih, air
limbah, dan air kotor, drainase, tata udara, penanggulangan bahaya
kebakaran, pengamanan ruangan dan bangunan, jaringan elektrikal
dan jaringan telekomunikasi.

2.2. IDENTIFIKASI LOKASI PEKERJAAN


Kondisi Geografi Distrik sentani timur memiliki luas 483.3 km2 dan berbatasan
dengan sebelah utara Gunung Cyclop, sebelah selatan distrik kemtuk dan arso,
sebelah barat distrik sentani, dan sebelah timur distrik heram ( kota jayapura ).

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 9
Observasi langsung terhadap lahan yang direncanakan sebagai lokasi
Pembangunan Rumah Susun, didapat data sebagai berikut :
2.2.1. Pembangunan Rumah Susun Gereja Kemah Injil (KINGMI) Kab. Jayapura.
A. Data Area
• Lahan berlokasi di Pusat Pelatihan Pendidikan dan Pembinaan
Pemuda Gereja di Sentani, Kampung Harapan, Kabupaten
Jayapura
• Lahan berukuran luas ± 2500 m2
• Posisi lahan berada di dalam lahan Gereja Kemah Injil (KINGMI)
yang berbatasan dengan area Pembangunan Lapangan
Panahan PON XX Papua
• .Diatas lahan berdiri satu bangunan semi permanen namun tidak
masuk dalam area rencana bangunan Rusun
• Lokasi lahan berada di area lembah bukit yang ternasuk dalam
gugusan Pegunungan Cyclops.
• Kondisi tanah eksisting adalah tanah pasir berbatu.
• Terdapat aliran sungai Ephermal 50 m arah barat area.
• Akses menuju cukup baik, dari segi ketersediaan ruas jalan,
spesifikasi jalan, dan lalu lintas yang tidak padat.

B. Data Intensitas Curah Hujan


Identifikasi data intensitas curah hujan untuk daerah Distrik Sentani
khususnya dan Kabupaten Jayapura umumnya :
• Curah hujan berkisar antara 1.500 - 6.000 mm/tahun dengan
jumlah hari hujan dalam setahun rata-rata 159 - 229 hari.
• Berdasarkan hasil pencatatan Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura untuk wilayah Sentani
tahun 2015 suhu udara rata-rata minimum berkisaran antara 22,8⁰
– 24,4⁰ Celcius. Kelembapan udara rata-rata pada 73 dan 76
persen. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 222,9
mm dan terendah pada bulan Maret 45,2 mm untuk Sentani.
• Berdasarkan hasil pencatatan Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura untuk wilayah Sentani

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 10
tahun 2016 suhu udara rata-rata minimum berkisaran antara 23,7⁰
– 24,7⁰ Celcius. Kelembapan udara rata-rata pada 75 dan 79
persen. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 148 mm
dan terendah pada bulan Mei 46 mm untuk Sentani.
• Berdasarkan hasil pencatatan Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura untuk wilayah Sentani
tahun 2017 suhu udara rata-rata minimum berkisaran antara 23,6⁰
– 24,9⁰ Celcius. Kelembapan udara rata-rata pada 75 dan 86
persen. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 238 mm
dan terendah pada bulan Maret 59 mm untuk Sentani.

Grafik 2.1 jumlah hari hujan kab. Jayapura

C. Data Sumber Air Baku


Air Bersih Sumber air di wilayah Kabupaten Jayapura terdiri dari
sungai, danau dan air tanah. Sungai besar yang melintas di wilayah
Kabupaten Jayapura sebanyak 4 buah, sebagian besar muara
menuju ke pantai utara (Samudera Pasifik) dan pada umumnya
sangat tergantung pada fluktuasi air hujan. Disamping itu terdapat
sungai sungai kecil yang merupakan sumber air permukaan yang
mengalir di wilayah ini. Danau yang berada di wilayah Kabupaten
Jayapura adalah Danau Sentani seluas 9.630 Ha terdapat di Distrik
Sentani, Sentani Timur, Ebungfauw dan Waibu.
Penyediaan dan pengelolaan air baku bagi kebutuhan air bersih
untuk masyarakat di kabupaten Jayapura sebagian besar disediakan
oleh sistem pipa PDAM dan Non PDAM. Untuk sistem PDAM sampai

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 11
saat ini dapat melayani sekitar 10,38% kebutuhan air minum di
Kabupaten Jayapura (distrik Sentani dan Nimboran/Genyem).
Masyarakat yang dilayani oleh Non PDAM dibangun sarana/instalasi
air bersih yang sumbernya berasal dari sumur, Air Danau, Air Hujan
dan Mata Air, sebanyak 85.143 jiwa (63,53%). Selama periode 2006-
2010 telah dibangun sarana air bersih berupa sumur bor dan
perbaikan jaringan pipa pada hampir semua distrik.

Ketersediaan air baku untuk wilayah kabupaten Jayapura bersumber


dari antara lain :
• Sungai (sungai-sungai yang berada dekat dengan lokasi)
• Danau (Danau Sentani)
• Air tanah (didapat dari sumur galian atau bor pompa)
• Mata air gunung cyclop
Dari observasi dilapangan kita dapat mengunakan mata air gunung
cyclop yang melintas sekitar area pembangunan, mata air tersebut
juga di gunakan masyarakat kampung sebagai sumber air bersih.

D. Peta Tata Guna Lahan


Dari peta Tata Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Jayapura,
Rumah Susun Gereja Kingmi berada dalam zona campuran.

Gambar 2.1 Peta Tata Guna Lahan

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 12
E. Perijinan, Persyaratan Lingkungan, dan Sertifikasi
Ijin, persyaratan lingkungan, atau sertifikat yang harus diperoleh
dalam penyusunan rancangan dan pelaksanaan konstruksi.
Penyedia Jasa Rancang dan Bangun harus mempersiapkan ijin-ijin
dan sertifikasi seperti :
• IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
• Data KDB dan KLB
• Data Garis Sepadan Bangunan dan Daerah Milik Jalan
• Data UPL ULK
• Ijin HO
• SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
• Dokumen Amdal

Gambar 2.2 Kondisi Eksisting dan Ploting Bangunan Rencana

2.2.2. PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN PEMKAB MERAUKE


Kabupaten merauke adalah salah satu kabupaten yang berada
1. Data Area
• Lahan berlokasi di Jalan Peternakan Mopah Lama, Distrik
Merauke, Kabupaten Merauke
• Lahan berukuran luas ± 7500 m2

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 13
• Lokasi yang dipilih merupakan daerah strategis dan daerah
pengembangan kota kedepan, selain itu daerah ini juga
berdekatan dengan perkantoran antara lain Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan BLK, Karantina
Pertanian Kelas I Merauke dan dapat menunjang Fasilitas Olah
Raga yaitu Stadion Katapal, Sehingga Rumah Susun yang di
rencanakan dan akan dibangunan dapat bermanfaat. Dan juga
lokasi ini dapat diakses dari jalan peternakan dan jalan trans
papua
• Lokasi pekerjaan menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi tergolong dalam Lembar termasuk kedalam peta dasar
lembar SB 54-2 (3407), Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi (PPPG) 1987 dan termasuk bagian dari peta geologi
bersistim lembar Merauke No. 3407 Serta menurut Peta Geologi
Daerah Penyelidikan Merupakan kondisi geologi umum lokasi
pekerjaan terdiri dari Endapan Sungai Muda (Qs 1) pada
umumnya adalah endapan klastika lepas, terdiri dari lumpur dan
pasir halus-kasar serta batuan sedimen
• Akses menuju cukup baik, dari segi ketersediaan ruas jalan,
spesifikasi jalan, dan lalu lintas yang tidak padat.

2. Data Intensitas Curah Hujan


Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, sebagian besar wilayah Merauke
termasuk dalam kategori iklim tropis basah dan kering (Aw). Hal ini
dapat diketahui dari perbedaan intensitas curah hujan yang sangat
signifikan antara musim penghujan dan musim kemarau. Musim
kemarau berlangsung pada periode Mei hingga Oktober dengan
puncaknya pada bulan Agustus. Sementara itu, musim penghujan
berlangsung pada periode bulan-bulan basah Desember–April
dengan bulan terbasah adalah Februari yang curah hujannya lebih
dari 240 mm per bulan. Rata-rata curah hujan wilayah Merauke
berkisar antara 900–1600 milimeter per tahunnya dengan jumlah hari
hujan berkisar 80–120 hari hujan per tahun. Rata-rata suhu tahunan

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 14
untuk sebagian besar wilayah Merauke yaitu 26,3°C. Tingkat
kelembapan pun bervariasi dari 79–89%.

3. Data Sumber Air Baku


Ketersediaan air baku untuk wilayah kabupaten Merauke bersumber
dari antara lain :
• Sungai (sungai-sungai yang berada dekat dengan lokasi)
• Rawa
• Air tanah (didapat dari sumur galian atau bor pompa)
• PDAM Merauke (air olahan dari Rawa Biru, Taman Nasional Wasur,
Kabupaten Merauke)

4. Peta Tata Guna Lahan


Dari peta Tata Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Merauke,
Rumah Susun Pemkab Merauke berada dalam zona R2.

Gambar 2.3 Peta Tata guna Lahan

5. Perijinan, Persyaratan Lingkungan, dan Sertifikasi


Ijin, persyaratan lingkungan, atau sertifikat yang harus diperoleh
dalam penyusunan rancangan dan pelaksanaan konstruksi.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 15
Penyedia Jasa Rancang dan Bangun harus mempersiapkan ijin-ijin,
sertifikasi seperti :
• IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
• Data KDB dan KLB
• Data Garis Sepadan Bangunan dan Daerah Milik Jalan
• Data UPL ULK
• Ijin HO
• SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
• Dokumen Amdal

Gambar 2.3 Kondisi Eksisting Lokasi dan Rencana Ploting Bangunan

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 16
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1. TAHAPAN PELAKSANAAN TEKNIS PEKERJAAN


Pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi akan diterapkan pada tahapan
perencanaan dan pelaksanaan fisik pekerjaan Pembangunan Rumah Susun
PON XX Papua , antara lain meliputi:
3.5.1. Review dan Pemeriksaan Hasil Perencanaan

a) Review, cek dan pemeriksaan hasil Pekerjaan Perencanaan


Teknis (gambar pra rencana, gambar pengembangan
rencana dan gambar rencana detil):

b) Pemeriksaan Pekerjaan pembuatan Laporan Perencanaan


(tahap pra rencana, pengembangan rencana, dan
rencana detil):

c) Review, cek dan koreksi Pekerjaan Perhitungan volume


(tahap rencana detil):

d) Review dan koreksi Pembuatan Visualisasi 3D untuk


Bangunan Utama beserta Bangunan Penunjangnya:

e) Pemeriksaan Pelaporan Pengawasan Berkala secara


bulanan oleh Tim Perencana:

f) Review, cek dan pemeriksaan hasil pekerjaan penyelidikan


tanah (Soil Investigation) berdasarkan ketentuan yang
berlaku:

g) Review, cek dan pemeriksaan pekerjaan perencanaan


struktur bangunan sesuai peraturan dan ketentuan yang
berlaku:

h) Review, cek dan pemeriksaan pekerjaan Perencanaan


Arsitektural Mekanikal dan Elektrikal:

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 17
3.5.2. Pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan persiapan yaitu :
A. Pekerjaan Ploting rencana posisi bangunan meliputi:
• Land clearing area rencana bangunan dan sarana
lingkungan (jalan, taman dan lain lain)
• Pengukuran ploting site plan pada lokasi rencana
• Penentuan posisi bangunan berikut elevasi rencana
B. Pengendalian dan persiapan dokumen pelaksanaan
pekerjaan fisik
• Pengendalian dan pengawasan alur dokumen SOP
(Standart Operasional Prosedur) meliputi format - format
laporan pekerjaan fisik yang harus dilengkapi oleh
kontraktor.

3.5.3. Pengawasan pekerjaan struktur, meliputi :


A. Pekerjaan konstruksi fisik Pembangunan Rumah Susun PON
XX Papua berdasarkan gambar rencana detail yang telah
disetujui:
B. Pekerjaan uji pembebanan pada pondasi dalam berikut
interpretasi hasil pengujian tersebut :
C. Monitoring tahapan pekerjaan berikut spesifikasi material
D. Monitoring kuantitas dan kualitas material yang digunakan
E. Pekerjaan uji material/bahan struktur
F. Monitoring perubahan pekerjaan struktur, antara lain :
• Pekerjaan pondasi:
• Pekerjaan cut and fill:
• Pekerjaan sekat dinding ruangan
• Pekerjaan struktur sarana jalan dan jembatan akses
utama :
• Dsb.

3.5.4. Pengawasan pekerjaan Arsitektur meliputi :


A. Pekerjaan ruang-ruang luar bangunan:
• Pekerjaan lansekap ruang luar bangunan:

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 18
• Pekerjaan area drop off
B. Pekerjaan interior & eksterior bangunan meliputi:
• Pekerjaan finishing dinding dan lantai:
• Pekerjaan kusen dan daun pintu, jendela:
• Pekerjaan kaca pintu, jendela:
• Pekerjaan Fasade bangunan:
• Pekerjaan fixed furniture dan kelengkapan interior
lainnya:
• Pekerjaan Toilet dan Sanitair hemat air:
• Dsb.

C. Pekerjaan Ornamen Etnik Papua Fasade ( Adat Sentani ):


D. Pekerjaan Softscape (Area Hijau/Taman indoor/outdoor):
E. Pekerjaan Area Parkir.
F. Penyediaan prasarana aksesibilitas bagi penyandang
disabilitas:
• Ramp untuk penyandang disabilitas:
G. Pekerjaan perlengkapan bangunan:
• Penyediaan tempat sampah sementara (TPS):

3.5.5. Pengawasan pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing (MEP) meliputi :

A. Pekerjaan Mekanikal:
• Pekerjaan instalasi tata udara:
• Pekerjaan mekanikal luar gedung

B. Pekerjaan Elektrikal:
• Pekerjaan sistem elektrikal arus kuat dalam gedung dan
luar gedung:
• Pekerjaan sistem elektrikal arus lemah dalam gedung:
• Pekerjaan tata cahaya:
• Pekerjaan penangkal petir:

C. Pekerjaan Plumbing Bangunan:


• Pekerjaan instalasi air bersih dan air kotor dalam gedung:

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 19
• Pekerjaan instalasi dan sumber air bersih dari luar
gedung:
• Pekerjaan sistem drainase luar dan dalam gedung:
• Pekerjaan instalasi sistem pengolahan air limbah:

D. Pekerjaan Utilitas Pekerjaan


• Pekerjaan STP / WWTP:
• Pekerjaan sumur resapan
• Pekerjaan GWT atau Roof Tank: .

3.2. PERALATAN
Jasa Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun PON XX
Papua

NO JENIS PERALATAN KET

1 Kendaraan Operasional (Mobil) 2 unit


2 Kendaraan Operasional (Motor) 6 unit
3 Laptop 6 unit
4 Printer + scanner A3 1 unit
5 Printer + scanner A4 1 unit
6 ATK 1 ls
7 Kamera 1 unit
8 Telepon genggam (alat komunikasi) 6 unit
9 Alat ukur 1 ls
10 Perlengkapan safety 1 ls

3.3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU


1. Undang-undang No.28 tahun 2008 tentang Bangunan Gedung;
2. Peraturan Presiden No.54 tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya Peraturan
Presiden No.4 tahun 2015;

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.29/PRT/M/2006 tentang


Pedoman PersyaratanTeknisBangunan Gedung;

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 20
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22/PRT/M/2018 tentang


Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.12/PRT/M/2017 tentang


Standard dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang Bangun (Design and Build).

Peraturan lainnya

1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) tahun


1982;

2. Persyaratan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983;

3. Peraturan Bangunan Baja Indonesia (PBBI) tahun 1984;

4. Pedoman Plumbing Indonesia 1979;

5. Peraturan BetonBertulang Indonesia – PBI 1971 N.I.-2;

6. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8/1972;

7. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987);

8. Peraturan Muatan Indonesia 1970 N.I.-18;

9. Spesifikasi Bahan Bangunan Indonesia SNI 03-6861-2002;

10. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan


Gedung SNI 03-1726-2002;

11. Peraturan Beton Bertulang Indonesia SNI 03-2847-2002;

12. Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Beton


Bertulang untuk Bangunan Gedung SNI 03-1734-1989;

13. Peraturan Terkait Lainnya.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura NAME]
dan Merauke 21
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI, PROGRAM
KERJA, SCHEDUL

4.1. STRUKTUR ORGANISASI


STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN GEREJA INJIL (KINGMI) DAN RUMAH SUSUN PEMKAB MERAUKE –
RUMAH SUSUN PON PAPUA XX

TEAM LEADER/AHLI MANAJEMEN KONSTRUSI


FERNANDUS MARULI MANGUNSONG, ST

Co Team Leader/ Ahli Manajemen Konstruksi SEKRETARIS


IDZHARUDDIN AMRULLAH, ST DUMA FL. SITOMPUL, S.Sos
HIJRIYANI KOMALA SARI, SE

OPERATOR KOMPUTER
MUKLIS AMRAN, ST
MUHAMMAD ISROQ, A.Md
RUSTANG, ST

AHLI STRUKTUR AHLI ARSITEK AHLI MEKANIKAL ELEKTRIKAL AHLI K3


DARMANTO SRAPANG, ST WANJHON S., ST WIDVIDY EVEN SINAGA, ST HERMES NAPITUPULU, ST

KOORDINATOR LAPANGAN KOORDINATOR LAPANGAN KOORDINATOR LAPANGAN


(KINGMI) (KINGMI) (KINGMI)

ALPON SIRAIT, ST CHAIRUL SALEH SALASA, ST MARTUA IRFAN TAMBA, ST

KOORDINATOR LAPANGAN KOORDINATOR LAPANGAN (KAB. KOORDINATOR LAPANGAN


(KAB. MERAUKE) MERAUKE) (KAB. MERAUKE)

1. IRENG FAUZI FUAD, ST 1. HERRY WIJAYA, ST


EBEN TULUS, ST
2. TRI HEKSANINGSIH, ST 2. ASEP HENDRA, ST
RICKY MARTUA SIHOMBING , ST

OPERATOR CAD OFFICE BOY

MUKLIS AMRAN, ST MICHAEL YENENGGA


MUHAMMAD ISROQ, A.Md RODY YANENGGA
RUSTANG, ST
PROGRAM KERJA KONSULTAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI RUMAH SUSUN PON XX PAPUA

TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELELANGAN(0,5 TAHAP PELAKSANAAN TAHAP


(0,5 BULAN) BULAN) (250 HARI KALENDER) PEMERIKSAAN
SERAH TERIMA
DOKUMEN DED RUSUN : DOK.DED FINAL DOK.LELANG RUSUN :
DOK.KONTRAK &PEMELIHARAAN
- Rencana Arsitektur RUSUN : - Rencana Arsitektur ENGINEERING
1 BULAN)
KONSTRUKSI:
- Rencana Struktur REVIEW & - Rencana Struktur PROSES
- Rencana Mekanikal - Rencana Arsitektur - Gambar For (KONTROL &
KOREKSI - Rencana Mekanikal DAFTAR CHECK
Construction
- Rencana Elektrikal - Rencana Struktur - Rencana Elektrikal MONITORING)
( DEFECT – NON
- RKS
- Rencana Landscape - Rencana - Rencana Landscape DEFFECT)
- RAB
- RAB/EE Mekanikal - Spesifikasi Teknis
- Rencana Elektrikal - Surat
- Spesifikasi Teknis - HPS Perjanjian
- Rencana

PENJELASAN
Landscape PROSES BERITA ACARA
- RAB/EE

TEKNIS
PENGAWASAN ST I
- Spesifikasi Teknis
KONSTRUKSI
KONDISI SITE/LAHAN
BANGUNAN
a. Teknis PELAKSANAAN RUSUN
- Topografi KONSEP MANAJEMEN
KONSTRUKSI :
PEKERJAAN KONSTRUKSI
- Hidrologi PELELANGAN
- Boundary/ batas fisik PEKERJAAN
FISIK RUSUN
- Geologi a. Jadwal Induk
KONSTRUKSI
b. Non Teknis b. SOP
- Legal (Status, Aturan c. Format RUSUN
Hukum) Administrasi
- Sosial Proyek
- Lingkungan/Ekologi d. Struktur organisasi
O&M

LAPORAN PENDAHULUAN &DAFTAR KOREKSI GBR, FORMAT LAPORAN PELELANGAN LAPORAN HARIAN, LAPORAN MINGGUAN LAPORAN
& SOP & LAPORAN BULANAN AKHIR
4.2. PROGRAM KERJA
Untuk dapat melaksanakan kegiatan secara sistimatis dan mendapatkan hasil
yang optimal dalam pelaksanaan Manajemen Konstruksi untuk menangani
pembangunan Rumah Susun, perlu disusun suatu Rencana Kerja yang
terprogram dan sistimatis yang akan menjadi acuan bagi Konsultan MK mulai
dari awal dimulainya proyek hingga berakhirnya proyek.
Program Kerja pelaksanaan Manajemen Konstruksi disusun berdasarkan
pendekatan dan metodologi yang ditentukan sebelumnya, yang secara garis
besar meliputi :
A. Rencana Koordinasi
B. Rencana Pengendalian Kualitas
C. Rencana Kerja Pokok
D. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
E. Rencana Pengorganisasian Personil

4.2.1. RENCANA KOORDINASI


Rencana Koordinasi yang akan dijalankan dalam kegiatan Manajemen
Konstruksi ini meliputi :
A. Koordinasi Perencanaan
Dalam proses review terhadap dokumen perencanaan mungkin
saja berubah pada saat akan dilaksanakan karena adanya faktor-
faktor tak terduga, misalnya :
• Perubahan fungsi

• Adanya perbedaan antara data dalam perencanaan dengan

keadaan lapangan
• Kemungkinan adanya kekeliruan dalam perencanaan

• Penyesuaian perencanaan dengan peralatan/bahan yang ada

dipasaran
Setiap perubahan perencanaan, perlu diadakan koordinasi, baik
terhadap perencanaan itu sendiri maupun kaitannya dengan
pekerjaan yang telah diselesaikan, pekerjaan yang akan dikerjakan
dan laju pelaksanaan secara keseluruhan. Adapun program
koordinasi perencanaan dilakukan sebagai berikut :
• Rapat koordinasi perencanaan di lapangan, dilaksanakan minimal

satu kali dalam satu minggu bersamaan dengan rapat lapangan.

• Memeriksa semua dokumen tender Kontraktor dan menyesuaikan

dengan lingkup kerja dan spesifikasi yang tercantum dalam


perencanaan. Hasil pemeriksaan dicantumkan dalam daftar
khusus, kemudian dibahas bersama Perencana dan Kontraktor.

• Melibatkan Perencana secara aktif dalam Pengawasan (Periodik).

• Membentuk jalur komunikasi aktif yang timbal balik antara

Manajemen Konstruksi dan Perencana sehingga setiap


permasalahan yang timbul dapat segera diatasi sejak dini.

B. Koordinasi Pelaksanaan
Untuk menghindari pekerjaan bongkar /pasang dan membentuk
suatu pola kerja yang terpadu, maka diperlukan suatu koordinasi
pelaksanaan. Adapun faktor-faktor yang perlu perlu diperhatiakan
dalam Koordinasi Pelaksanaan adalah :

• Urutan kerja dari tiap-tiap jenis pekerjaan.

• Jadwal dan lamanya waktu kerja.

• Waktu pengadaan peralatan/bahan.

• Jumlah kontraktor yang terlibat.

• Skala prioritas.

• Faktor-faktor lain yang tidak terduga misalnya adanya perubahan

perencanaan yang mendasar, pengurusan izin-izin dan lain-lain.


Langkah yang perlu dilakukan dalam rangka Koordinasi Pelaksanaan
ini adalah :
• Mengadakan rapat Koordinasi Pelaksanaan secara periodik

(seminggu sekali) dan insidentil (tergantung kebutuhan)


• Membuat jadwal induk secara keseluruhan.

• Mengkoordinasikan jadwal kerja dari tiap kontraktor, mengevaluasi

dan kemudian memfinalkan jadwal kerja tersebut.


C. Koordinasi Administrasi
Terjadinya kesimpang siuran dalam pekerjaan administrasi
disebabkan karena tidak adanya koordinasi administrasi. Kegiatan
administrasi yang perlu dikoordinasikan antara lain adalah sebagi
berikut :

• Laporan Prestasi Fisik Mingguan.

• Berita Acara Pembayaran Termin

• Berita Acara Kerja Tambah/Kurang.

• Berita Acara Serah Terima I dan II.

• Gambar Kerja.

• Gambar Sebagaimana dilaksanakan (As Built Drawing)

• Pembuatan Buku Pendoman Operasi dan Pemeliharaan Sistem

Elektrikal/Mekanikal
Untuk memperoleh hasil kerja yang baik dan terpadu dalam kegiatan
administrasi ini, maka dilakukan langka-langkah sebagai berikut :
• Membuat form-form standard untuk setiap laporan atau Berita

Acara.
• Menentukan suatu tata laksana kerja dalam bentuk FlowChart

4.2.2. RENCANA PENGENDALIAN KUALITAS

Pengendalian kualitas dimulai sejak pemilihan peralatan/bahan yang


akan dipakai sampai pada waktu dikerjakan dan penyelesaiannya.
Kriteria penentuan peralatan/bahan sangat tergantung pada jenis
pekerjaannya dan spesifikasi yang dilaksanakan.
A. Pekerjaan Struktur
Untuk pekerjaan struktur, faktor-faktor penentu yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan hasil akhir yang baik adalah :
• Pemilihan jenis material.

• Metode pelaksanakan.

• Pengujian: slump tst, load test dan pengujian lain yang diperlukan

seperti test kbus beton, setelah beton berumur 7 hari, 14 hari dan
28 hari.
• Pengawasan harian yang mencatat semua kegiatan dan kejadian

dari setiap bagian pekerjaan struktur.


Referensi utama dalam pengendalian Kualitas Pekerjaan Struktur
adalah Pedoman Beton Indonesia (PBI) 1971.

B. Pekerjaan Arsitektur
Faktor-faktor yang menentukan hasil ahkir pekerjaan Arsitektur &
Finishing adalah :

• Pemilihan bahan yang akan dipakai baik bahan dasar maupun

bahan utama, disesuaikan dengan standar yang berlaku (SII, JIS,


dsb) atau Spesifikasi Perencana.

• Metoda pelaksanaan setiap pekerjaan misalnya: metoda


pemasangan lantai/dinding keramik, langit-langit dan
sebagainya. Metoda pelaksanaan diperlukan dari mulai
pengukuran sampai penyelesaian pekerjaan.
Adapun langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendapatkan
kualitas hasil akhir yang baik adalah :

• Pengujian bahan/peralatan yang diusulkan oleh Kontraktor.

• Penelitian dan pemeriksaan gambar kerja (Shop Drawing),


khgususnya menyangkut koordinasi antar disiplin.

• Pengawasan harian yang memonitor semua kegiatan dari setiap

pekerjaan, kemudian mengevaluasinya.

• Membuat contoh terpasang (Mock Up) dari bagian pekerjaan

yang dianggap perlu, kemudian mengujinya sesuai dengan fungsi


dari bagian pekerjaan itu.

C. Pekerjaan instalasi Elektrikal dan Mekanikal


Untuk pekerjaan ini faktor-faktor yang menentukan kualitas hasil
akhir adalah :
1) Standarisasi/spesifikasi bahan /peralatan yang dipakai.
2) Merk dan sistem yang diperlukan.
3) Metoda pelaksanaan.
Pada prinsipnya setiap bahan/peralatan, merk/sistem dan metoda
pelaksanaan harus mengikuti spesifikasi dan gambar perencanaan.
Bila ada kekurangan dalam spesifikasi dan gambar tersebut, maka
dapat menggunakan referensi lain yang umum dipakai. Misalnya :

✓ PUIL ( Persyaratan Umum Instalasi Listrik )

✓ SII ( Standar Industri Indonesia )

✓ PPI ( Pedoman Plambing Indonesia )

✓ FOC ( Fire Office Commite )

Adapun langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendapatkan


kualitas hasil-hasil akhir yang baik adalah :
1) Penelitian dan pengujian contoh bahan/peralatan yang
diusulkan oleh Kontraktor dengan berpedoman kepada
spesifikasi teknis dan peraturan yang berlaku. Penelitian tidak
hanya bersifat teknis, tetapi juga bersifat kontiuitas dari
pengadaan bahan. Kalau diperlukan, peninjauan pabrik/suplier
akan dilakukan.
2) Pengawasan terhadap kegiatan pelaksanaan dari mulai
pengadaan bahan/peralatan sampai instalasinya.
3) Melakukan pengujian yang mencakup :

• Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dan


tekanan air.

• Pengujian instalasi kabel (Megger Test)

• Pengujian keseimbangan aliran udara (Balancing).

• Uji coba sistem.

4.2.3. RENCANA KERJA POKOK


Rencana Kerja Pokok merupakan rencana kerja utama yang spesifik
obyektif sifatnya berdasarkan pentahapan sesuai metodologi yang
digunakan. Terdapat 4 Rencana Kerja Pokok, yaitu :
A. Review Dokumen Perencanaan
Setelah kontrak kerja diperoleh dan ditandatangani oleh pihak –
pihak yang berkepentingan dan sebelum proses Lelang dimulai,
Konsultan MK akan mengkaji dengan cermat spesifikasi teknis, daftar
– daftar pekerjaan maupun gambar – gambar yang ada dalam
lingkup Dokumen Perencanaan. Selama proses pekerjaan
engineering tersebut, segala kemungkinan penyesuaian dalam
persetujuan desain dan spesifikasi teknis untuk pekerjaan konstruksi
akan diperhatikan sepanjang hal tersebut sesuai dengan permintaan
owner/pemberi tugas.

B. Pelaksanaan Teknis Kegiatan Lelang


Setelah review dan koreksi telah dilakukan, maka Konsultan MK akan
membantu pihak Pemberi Tugas dalam menyusun Program Kegiatan
Lelang Pekerjaan Konstruksi Fisik, antara lain meliputi :
• Menyusun HPS berdasarkan Dokumen Perencanaan yang telah
dikoreksi.
• Menyusun daftar kualifikasi teknis kontraktor
• Penjelasan Teknis Dokumen Lelang

C. Supervisi Konstruksi
Secara rinci lingkup pekerjaan supervisi konstruksi ini antara lain :

1) Review Kesiapan & Rencana Kerja Kontraktor


Di awal sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai,
Konsultan MK akan melakukan review terhadap Rencana Kerja
Kontraktor yang dipaparkan dalam forum Rapat Kick Off Meeting
atau Pre Construction Meeting (PCM). Dalam hal ini Kontraktor
harus menyampaikan dan mengajukan jadwal kerja, metode
pelaksanaan pekerjaan dan construction drawings untuk
diperiksa dan disetujui oleh Konsultan MK. Jadwal tersebut harus
dipelajari dan dikaji untuk dapat menentukan apakah proyek
dapat dikerjakan secara efektif dan cepat untuk memastikan
bahwa pekerjaan/proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang dinyatakan dalam kontrak dan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan gambar.
2) Pemeriksaan “Manufacture Shop Test”
Konsultan MK akan memeriksa material melalui “manufacture
and shop test” di pabrik kontraktor/supplier sebelum disetujui
untuk proses pengiriman material tertentu dan penerbitan
sertifikat pemeriksaan jika diminta oleh Pemberi Tugas.
3) Inspeksi dan Pengendalian
Selama masa konstruksi dan instalasi, Konsultan MK akan
melakukan pemeriksaan dan pengendalian yang terkait dengan
jumlah/volume untuk memastikan bahwa semua persyaratan
dan kondisi dalam kontrak telah dipenuhi.Diantaranya :
• Konsultan akan melakukan pemeriksaan untuk beberapa
pekerjaan sebagai berikut :
- Pekerjaan Tanah
- Pekerjaan Struktur & Instalasi Peralatan
- Pekerjaan Instalasi Material
- Pekerjaan Sampling dan Testing
untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai
dengan persyaratan kontrak.
• Konsultan MK juga akan mengkaji, jika dipertimbangkan sesuai,
akan menyetujui Shop Drawing yang diperlukan untuk
pekerjaan dan alternatif metode konstruksi yang diajukan oleh
Kontraktor setelah proses evaluasi.
• Konsultan MK juga akan mengkaji survei dan penyelidikan
tambahan yang dilaksanakan oleh Kontraktor jika dirasa perlu.
• Konsultan MK akan melakukan pemeriksaan level tinggi pada
desain sehingga tidak perlu melakukan perubahan desain. Jika
terjadi perubahan yang berpengaruh terhadap kontrak
(Variation Order) maka Konsultan MK akan selalu
menginformasikan kepada Pemberi Tugas segera untuk
diperiksa dan disetujui sebelum dilaksanakan. Dalam kasus ini,
setiap pendapat dan pandangan Konsultan MK, baik
berupa informasi penunjang dan detil lainnya yang sesuai
akan diinformasikan kepada Pemberi Tugas. Konsultan MK
akan membantu Pemberi Tugas untuk setiap perbedaan yang
mungkin timbul dengan kontraktor dan menyampaikannya
kepada Pemberi Tugas dengan menyiapkan laporan yang
menjelaskan semua elemen dan permasalahan yang
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
• Konsultan MK akan menginformasikan kepada Pemberi Tugas
untuk setiap permasalahan yang timbul atau mungkin timbul
dalam kaitannya dengan kontrak dan memberikan
rekomendasi pemecahan masalahnya.
• Konsultan MK akan menyiapkan dokumen dan
menyampaikannya kepada Pemberi Tugas untuk persetujuan
setiap perubahan proyek (Change Order), beserta dengan
spesifikasi dan gambar terkait. Dalam hal ini Konsultan MK akan
membantu Pemberi Tugas dalam bernegosiasi dengan
Kontraktor mengenai harga yang mungkin timbul dan
memberikan rekomendasi jika diperlukan.
4) Pemeriksaan Sertifikat Kemajuan Pekerjaan (Progress)
Pada setiap akhir minggu, prosentase progress akan dievaluasi
dan ditentukan dengan seksama. Jumlah material di lapangan
akan dikonfirmasi juga oleh pengawas lapangan/inspektor.
Prosentase kemajuan pekerjaan bulanan akan diperiksa dengan
seksamasesuai permintaan Pemberi Tugas.
5) Pemeriksaan Inspeksi Akhir dan Penyelesaian Pekerjaan (Serah
Terima Pertama dan Kedua)
Pada saat proyek selesai, konsultan MK akan membantu
melaksanakan pemeriksaan akhir penyelesaian pekerjaan
konstruksi secara keseluruhan dan memberikan instruksi kepada
Kontraktor untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan yang
bersifat major yang mungkin terjadi sebagai hasil dari
ketidaksesuaian pekerjaan, atau untuk menggantikan dengan
material yang lain, atau pekerjaan ulang untuk hasil – hasil yang
tidak memuaskan, dan harus menyelesaikan pekerjaan tersebut
pada waktu tertentu sebelum Serah Terima Pertama.
Setelah perbaikan dilaksanakan oleh Kontraktor atau Supplier
dan diterima hasilnya, Konsultan MK akan menyiapkan Surat
Rekomendasi dengan “Final Non Major Defect List” yang hanya
memberikan catatan akan diperbaiki selama masa
pemeliharaan untuk penerbitan Berita Acara Serah Terima
Pertama oleh Pemberi Tugas.
Untuk Serah Terima Kedua, pada akhir masa pemeliharaan,
pemeriksaan akhir harus dilaksanakan untuk konfirmasi telah
diselesaikannya perbaikan pekerjaan ulang. Setelah itu,
Konsultan MK harus mengeluarkan Surat Rekomendasi untuk
penerbitan Berita Acara Serah Terima Kedua oleh Pemberi Tugas.
6) Monitoring Masa Operasional dan Pemeliharaan
Masa Operasional dan Pemeliharaan sangat penting dan
membutuhkan suatu manajemen tersendiri setelah penyelesaian
tahap konstruksi. Konsultan MK akan membantu memberikan
saran setelah serah terima pekerjaan agar proses operasional
dan pemeliharaan yang efektif dapat dilaksanakan oleh Pemberi
Tugas. Selama masa konstruksi dan akhir konstruksi dan sebelum
Serah terima I, Konsultan MK akan membantu Pemberi Tugas
dalam mengimplementasikan standar operasional dam
pemeliharaan (Operasional & Maintenance – O&M) melalui
pemeriksaan dan persetujuan O&M Manual yang disusun oleh
Kontraktor.

4.2.4. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


Semakin besar proyek konstruksi, tentunya akan menimbulkan
permasalahan yang semakin kompleks pula, termasuk di dalamnya
permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pengelolaan
proyek yang baik, akan memperhatikan masalah K3 ini, sehingga akan
meminimalisir setiap potensi timbulnya kecelakaan kerja yang melibatkan
tenaga kerja. Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja proyek konstruksi
menjadi prioritas yang harus selalu diperhatikan.
Suatu sistim kerja terpadu, disiplin kerja, fasilitas dan adanya komitmen
dan tanggung jawab yang jelas sangat diperlukan untuk mengatasi dan
mengurangi resiko kecelakaan kerja dan permasalahan yang terjadi.
Manajemen yang efektif dan efisien perlu untuk memberikan prioritas
utama terhadap resiko-resiko penting sebelum memulai proyek konstruksi.
Selain itu, penting untuk menentukan alokasi resiko kecelakaan kerja yang
tepat agar dapat mengurangi kerugian biaya, waktu dan kualitas akibat
resiko tersebut.
Efek kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi dapat
menyebabkan rusaknya peralatan yang digunakan, rusaknya lingkungan
sekitar proyek, serta hilangnya nyawa pekerja (fatality). Efek-efek tersebut
akan mempengaruhi schedule penyelesaian proyek(project delay) dan
pembengkakan biaya konstruksi secara keseluruhan.

4.2.5. RENCANA PENGORGANISASIAN PERSONIL


Pengorganisasian personil dikelompokkan sesuai dengan lingkup fungsi
yang akan dijalankan selama pelaksanaan Manajemen Konstruksi.
Berdasarkan lingkup fungsi dan tugas serta alokasi personil yang akan
ditugaskan, maka penyusunan organisasi personil dikelompokkan pada
dua kelompok fungsi atau tim, yaitu :

A. Kelompok Fungsi Engineering


Secara garis besar mempunyai tugas dan fungsi untuk menangani
permasalahan engineering dari setiap aspek bangunan gedung
yang direncanakan, baik struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal
maupun landscape. Setiap personil dalam kelompok fungsi ini akan
meninjau (review), mengontrol, memonitoring dan mengevaluasi
serta merencanakan ulang secara minor bila perlu, setiap
perencanaan aspek bangunan gedung sesuai bidang masing –
masing.
Kontrol dan monitoring juga dilakukan terhadap aspek teknis dan
biaya dari setiap bidang pekerjaan.
B. Kelompok Fungsi Supervisi Konstruksi
Secara garis besar mempunyai tugas dan fungsi untuk menangani
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan tahapan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh kontraktor di lapangan sesuai dokumen
perencanaan agar tepat mutu (metode kerja dan material) dan
tepat waktu (jadwal kerja).
Setiap personil dalam kelompok fungsi ini akan memeriksa setiap ijin,
berkaitan dengan metode, material dan personil yang akan
digunakan oleh Kontraktor serta mengawasi setiap pekerjaan saat
dilaksanakan hingga memeriksa mutu hasil pekerjaan sesuai bidang
masing – masing.

4.3. ORGANISASI & PERSONIL


A. Tenaga Ahli yang Terlibat
Sesuai dengan Program Kerja Manajemen Konstruksi yang telah diuraikan
sebelumnya, maka jumlah Tenaga Ahli yang dilibatkan akan dibagi
komposisi penugasannya dalam 2 (dua) kelompok/Divisi, yaitu Divisi
Engineering dan Divisi Pengawasan Konstruksi. Masing – masing Divisi
mempunyai sub divisi sesuai dengan setiap aspek pekerjaan dalam
pembangunan bangunan gedung yang ditangani, yaitu Struktur, Arsitektur,
Lansdcape, Mekanikal serta Elektrikal. Setiap aspek/bidang dalam setiap
Divisi akan dipimpin oleh seorang Ahli Utama yang berperan sebagai
Koordinator dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hotel Tabita Convention Sentani antara lain :

1) TEAM LEADER
✓ Sebagai penanggung jawab tertinggi pelaksanaan pekerjaan MK
secara keseluruhan;
✓ Sebagai koordinator semua kegiatan administrasi maupun teknis
dan organisasi Tim Manajemen Konstruksi;
✓ Sebagai pimpinan unsur pengarah, pengawas dan pengendali
mutu pekerjaan pada setiap tahap kegiatan pelaksanaan
pembangunan;
✓ Menyusun Organisasi Kerja Tim Manajemen Konstruksi secara
keseluruhan;
✓ Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan
terhadap semua hal yang berhubungan dengan kelancaran
pekerjaan pelaksanaan fisik oleh pihak kontraktor pelaksana;
✓ Mengkoordinasikan hubungan kerja antar organisasi kerja sesuai
tugas masing-masing dengan semua unsur proyek dan instansi
terkait;
✓ Memimpin rapat koordinasi bulanan yang melibatkan pihak – pihak
lain yang terkait (Pemberi Tugas maupun Konsultan Perencana).

DIVISI ENGINEERING, terdiri dari :

2) AHLI STRUKTUR, INFRASTRUKTUR, SIPIL DAN TANAH


✓ Bertanggung jawab kepada Team Leader;
✓ Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian Rencana Desain Struktur dalam konstruksi;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain
Struktur yang dihasilkan oleh Perencana Struktur;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop
Drawing Struktur yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt
Drawing Struktur yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
✓ Bertanggung jawab atas kualitas & kuantitasimplementasi di
lapangan untuk bidang Struktur Bangunan.

3) AHLI ARSITEKTUR, INTERIOR DAN LANSEKAP


✓ Bertanggung jawab kepada Team Leader;
✓ Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian Rencana Desain Arsitektur & Landscape dalam
konstruksi/pelaksanaan;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain
Arsitekturdan Landscape yang dihasilkan oleh Perencana Arsitektur;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop
Drawing Arsitekturdan Landscape yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt
Arsitekturdan Landscape yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
✓ Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Arsitektur Bangunan
dan Landscape.

4) AHLI MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


✓ Bertanggung jawab kepada Team Leader;
✓ Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian dan Rencana Desain Mekanikal dan Elektrikal dalam
pelaksanaan konstruksi;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain
Mekanikal dan Elektrikal yang dihasilkan oleh Perencana Mekanikal;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop
Drawing Mekanikal yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt
Mekanikal yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
✓ Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Mekanikal
Bangunan.
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop
Drawing Elektrikal yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt
Elektrikal yang diajukan oleh Kontraktor;
✓ Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
✓ Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Elektrikal Bangunan.
DIVISI PENGAWASAN KONSTRUKSI, terdiri dari :
1) AHLI STRUKTUR, INFRASTRUKTUR, SIPIL DAN TANAH
✓ Bertanggung jawab kepada Team Leader;
✓ Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian dan Pengawasan Pekerjaan Struktur di lapangan;
✓ Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan
bidang struktur di lapangan;
✓ Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan struktur
yang dilakukan oleh inspektor/pengawasstruktur;
✓ Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
✓ Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Struktur Bangunan.

2) AHLI PENGAWAS ARSITEKTUR, INTERIOR DAN LANSEKAP


✓ Bertanggung jawab kepada Team Leader;
✓ Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian dan Pengawasan Pekerjaan Arsitektur & Landscape
di lapangan;
✓ Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan
bidang arsitektur dan landscape di lapangan;
✓ Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan arsitektur
yang dilakukan oleh inspektor/pengawasarsitektur dan landscape;
✓ Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
✓ Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Arsitektur Bangunan
dan Landscape.

3) AHLI PENGAWAS MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


✓ Bertanggung jawab kepada Team Leader;
✓ Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian dan Pengawasan Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
di lapangan;
✓ Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan di
lapangan;
✓ Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan
mekanikal yang dilakukan oleh inspektor/pengawasmekanikal;
✓ Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
✓ Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Mekanikal dan
Elektrikal Bangunan.

4) Administrator Proyek
✓ Bertanggung jawab kepada Team Leader;
✓ Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi proyek sehari –
hari di lapangan;
✓ Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketepatan sirkulasi
administrasi dan korespondensi internal maupun eksternal, sesuai
dengan prosedur operasional standard (SOP);
✓ Memastikan dan melakukan verifikasi progress claim kontraktor;
✓ Bertanggung jawab atas administrasi klaim (baik biaya maupun
waktu kontraktor.
✓ Berkoordinasi dengan Tim Engineering MK maupun Tim Pengawas
Konstruksi MK dalam deliveri dan dokumentasi setiap arahan,
instruksi maupun peringatan tertulis yang diberikan kepada pihak
Kontraktor maupun Sub Kontraktor

Secara rinci tugas dan tanggung jawab setiap personil dalam setiap
pentahapan yang direncanakan dijelaskan dalam tabulasi dan matriks
berikut.
RINCIAN TUGAS & WEWENANG
POSISI &
DIVISI/
JABATAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP SERAH TERIMA &
NO. SUB DIVISI TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELELANGAN
PERSONIL KONSTRUKSI PEMELIHARAAN

- Sebagai Pimpinan unsur - Sebagai Pimpinan - Sebagai Pimpinan - Sebagai Pimpinan unsur
1. TEAM LEADER
penyusun Konsep unsur pengarah unsur pengendali & pemeriksa dalam
Penanganan teknis dalam proses pengawas teknis memastikan kualitas &
Manajemen Konstruksi pelelangan dalam proses kuantitas hasil pelaksanaan
Proyek Pekerjaan Konstruksi pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Fisik
Fisik Pekerjaan Konstruksi
- Bertanggung jawab - Bertanggung jawab untuk
Fisik
penuh atas kualitas hasil - Bertanggung jawab membantu Pemberi Tugas
pekerjaan Manajemen atas keterlibatan Tim - Bertanggung jawab dalam memberikan
Konstruksi MK dalam atas keterlibatan Tim persetujuan ataupun
membantu Pemberi MK dalam membantu penolakan atas hasil
- Memimpin proses analisa
Tugas untuk proses Pemberi Tugas untuk pekerjaan konstruksi fisik
Kondisi Eksisting Lokasi
penjelasan materi proses penjelasan yang diajukan oleh
- Memimpin proses review Dok.Lelang & materi Dok.Lelang Kontraktor
& koreksi Dokumen Evaluasi Teknis
Perencanaan Penilaian
Penawaran
- Menyusun SOP & format
pengendalian & - Bila diperlukan,
pengawasan mendampingi
Pemberi Tugas &
memimpin proses
peninjauan
lapangan bersama
semua peserta
tender

LAPORAN AKHIR- Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
[AUTHOR NAME] 39
2. AHLI STRUKTUR, DIVISI
- Bertanggung jawab atas - Sebagai - Sebagai penanggung - Bertanggung jawab atas
INFRASTRUKTUR, ENGINEERING
hasil evaluasi dan koreksi penanggung jawab jawab teknis tertinggi hasil evaluasi dan koreksi
SIPIL DAN TANAH Sub Divisi :
Rencana Desain Struktur teknis tertinggi pelaksanaan Gambar AsBuilt Drawing
STRUKTUR
yang dihasilkan oleh dalam penjelasan Pengendalian Struktur yang diajukan oleh
BANGUNAN
Perencana Struktur; Dok.Lelang Rencana Rencana Desain Kontraktor;
Desain Struktur; Struktur dalam
konstruksi;
- Membantu Team
Leader untuk proses - Bertanggung jawab
penjelasan materi atas hasil evaluasi dan
Dok.Lelang &Evaluasi koreksi Gambar Shop
Teknis Penilaian Drawing Struktur yang
Penawaran diajukan oleh
Kontraktor;
3. AHLI ARSITEKTUR, DIVISI
- Bertanggung jawab atas - Sebagai - Sebagai penanggung - Bertanggung jawab atas
ENGINEERING
INTERIOR DAN hasil evaluasi dan koreksi penanggung jawab jawab teknis tertinggi hasil evaluasi dan koreksi
Sub Divisi :
Rencana Desain teknis tertinggi pelaksanaan Gambar Built Drawing
LANSEKAP ARSITEKTUR
Arsitektur yang dihasilkan dalam penjelasan Pengendalian Arsitektur, Interior dan
BANGUNAN
oleh Perencana Dok.Lelang Rencana Rencana Desain Lansekap yang diajukan
Arsitektur; Desain Arsitektur; Arsitektur, Interior dan oleh Kontraktor;
Interior dan Lansekap dalam
Lansekap konstruksi;
- Membantu Team - Bertanggung jawab
Leader untuk proses atas hasil evaluasi dan
penjelasan materi koreksi Gambar Shop
Dok.Lelang & Drawing
Evaluasi Teknis Arsitektur,Interior
Penilaian Lansekap yg diajukan
Penawaran Kontraktor;

LAPORAN AKHIR- Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
[AUTHOR NAME] 40
4. AHLI MEKANIKAL DIVISI
- Bertanggung jawab atas - Sebagai - Sebagai penanggung - Bertanggung jawab atas
DAN ELEKTRIKAL ENGINEERING
hasil evaluasi dan koreksi penanggung jawab jawab teknis tertinggi hasil evaluasi dan koreksi
Sub Divisi :
Rencana Desain teknis tertinggi pelaksanaan Gambar AsBuilt Drawing
MEKANIKAL DAN
Mekanikal dan Elektrikal dalam penjelasan Pengendalian Mekanikal dan Elektrikal
ELEKTRIKAL
yang dihasilkan oleh Dok.Lelang Rencana Rencana Desain yang diajukan oleh
BANGUNAN
Perencana Mekanikal Desain Mekanikal Mekanikal dan Kontraktor;
dan Elektrikal ; dan Elektrikal; Elektrikal dalam
konstruksi;
- Membantu Team
Leader untuk proses - Bertanggung jawab
penjelasan materi atas hasil evaluasi dan
Dok.Lelang & koreksi Gambar Shop
Evaluasi Teknis Drawing Mekanikal
Penilaian dan Elektrikal yang
Penawaran diajukan oleh
Kontraktor;
5. Ahli Pengawas DIVISI
- Bertanggung jawab atas - Membantu Team - Sebagai penanggung - Sebagai Penanggung
Struktur, PENGAWASAN
proses pengumpulan Leader dan Tim jawab teknis tertinggi Jawab unsur pemeriksa
Infrastruktur, Sipil KONSTRUKSI
data – data eksisting Engineering Struktur pelaksanaan dalam memastikan kualitas
Dan Tanah
yang ada di site dan struktur , Infrastruktur, Pengendalian dan & kuantitas hasil
Sub Divisi :
situasi kondisi lingkungan Sipil Dan Tanah Pengawasan pelaksanaan Pekerjaan
STRUKTUR
sekitarnya terkait dengan dalam proses Pekerjaan Struktur, Struktur , Infrastruktur, Sipil
BANGUNAN
rencana struktur , penjelasan materi Infrastruktur, Sipil Dan Dan Tanah yang telah
Infrastruktur, Sipil Dan Dok.Lelang & Tanah di lapangan selesai
Tanah Evaluasi Teknis
- Mengkoordinasikan - Bertanggung jawab untuk
Penilaian
- dan pelaksanaan pelaksanaan membantu dan
Penawaran
pekerjaan struktur pengawasan memberikan catatan dan
nantinya pekerjaan struktur , saran kepada Team Leader
Infrastruktur, Sipil Dan dalam memberikan
Tanah yang dilakukan persetujuan ataupun
oleh penolakan atas hasil
inspektor/pengawas pekerjaan struktur yang
struktur, Infrastruktur, diajukan oleh Kontraktor

LAPORAN AKHIR- Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
[AUTHOR NAME] 41
Sipil Dan Tanah;
- Bertanggung jawab untuk
- Mewakili Team Leader hasilpemeriksaan pekerjaan
dalam rapat – rapat Struktur , Infrastruktur, Sipil
koordinasi mingguan Dan Tanah di lapangan baik
bidang Struktur , pada saat Serah Terima I
Infrastruktur, Sipil Dan maupun setelah Masa
Tanah di lapangan; Pemeliharaan;
- Memeriksa dan
bertanggung jawab
atas pelaporan hasil
pengawasan
pekerjaan Struktur ,
Infrastruktur, Sipil Dan
Tanah di lapangan
- Mengeluarkan Memo
Lapangan terkait
Arahan, instruksi
maupun peringatan
kepada Kontraktor
dengan tembusan
Team Leader
6. Ahli Arsitektur DIVISI
- Bertanggung jawab atas - Membantu Team - Sebagai penanggung - Sebagai Penanggung
Interior dan PENGAWASAN
proses pengumpulan Leader dan Tim jawab teknis tertinggi Jawab unsur pemeriksa
Lansekap KONSTRUKSI
data – data eksisting Engineering pelaksanaan dalam memastikan kualitas
yang ada di site dan Arsitektur, Interior Pengendalian dan & kuantitas hasil
Sub Divisi :
situasi kondisi lingkungan dan Lansekap Pengawasan pelaksanaan Pekerjaan
ARSITEKTUR
sekitarnya terkait dengan dalam proses Pekerjaan Arsitektur, Arsitektur, Interior dan
BANGUNAN
rencana Arsitektur, penjelasan materi Interior dan Lansekap Lansekap yang telah selesai
Interior dan Lansekap Dok.Lelang & di lapangan
- Bertanggung jawab untuk
dan pelaksanaan Evaluasi Teknis
- Mengkoordinasikan membantu dan
pekerjaan Arsitektur, Penilaian
pelaksanaan memberikan catatan dan
Interior dan Lansekap Penawaran
pengawasan saran kepada Team Leader
nantinya

LAPORAN AKHIR- Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
[AUTHOR NAME] 42
pekerjaan Arsitektur, dalam memberikan
Interior dan Lansekap persetujuan ataupun
yang dilakukan oleh penolakan atas hasil
inspektor/pengawas pekerjaan Arsitektur, Interior
arsitektur; dan Lansekap yang
diajukan oleh Kontraktor
- Mewakili Team Leader
dalam rapat – rapat - Bertanggung jawab untuk
koordinasi mingguan hasilpemeriksaan pekerjaan
bidang Arsitektur, Arsitektur, Interior dan
Interior dan Lansekap Lansekap di lapangan baik
di lapangan; pada saat Serah Terima I
maupun setelah Masa
- Memeriksa dan
Pemeliharaan;
bertanggung jawab
atas pelaporan hasil
pengawasan
pekerjaan Arsitektur,
Interior dan Lansekap
di lapangan
- Mengeluarkan Memo
Lapangan terkait
Arahan, instruksi
maupun peringatan
kepada Kontraktor
dengan tembusan
Team Leader
7. Ahli Mekanikal DIVISI
- Bertanggung jawab atas - Membantu Team - Sebagai penanggung - Sebagai Penanggung
Dan Elektrikal PENGAWASAN
proses pengumpulan Leader dan Tim jawab teknis tertinggi Jawab unsur pemeriksa
KONSTRUKSI
data – data eksisting Engineering pelaksanaan dalam memastikan kualitas
Sub Divisi :
yang ada di site dan mekanikal dan Pengendalian dan & kuantitas hasil
MEKANIKAL
situasi kondisi lingkungan elektrikal dalam Pengawasan pelaksanaan Pekerjaan
BANGUNAN
sekitarnya terkait dengan proses penjelasan Pekerjaan mekanikal mekanikal dan elektrikal
rencana mekanikal dan materi Dok.Lelang & dan elektrikal di yang telah selesai
pelaksanaan pekerjaan Evaluasi Teknis lapangan

LAPORAN AKHIR- Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
[AUTHOR NAME] 43
mekanikal dan elektrikal Penilaian
- Mengkoordinasikan - Bertanggung jawab untuk
nantinya Penawaran
pelaksanaan membantu dan
pengawasan memberikan catatan dan
pekerjaan mekanikal saran kepada Team Leader
dan elektrikal yang dalam memberikan
dilakukan oleh persetujuan ataupun
inspektor/pengawas penolakan atas hasil
mekanikal ; pekerjaan mekanikal dan
elektrikal yang diajukan oleh
- Mewakili Team Leader
Kontraktor
dalam rapat – rapat
koordinasi mingguan - Bertanggung jawab untuk
bidang mekanikal dan hasilpemeriksaan pekerjaan
elektrikal di lapangan; mekanikal dan elektrikal di
lapangan baik pada saat
- Memeriksa dan
Serah Terima I maupun
bertanggung jawab
setelah Masa Pemeliharaan;
atas pelaporan hasil
pengawasan
pekerjaan mekanikal
dan elektrikal di
lapangan
- Mengeluarkan Memo
Lapangan terkait
arahan, instruksi
maupun peringatan
kepada Kontraktor
dengan tembusan
Team Leader
Administrator -
- Membantu Team - Membantu Team - Bertanggung jawab - Memastikan dan melakukan
8. Proyek
Leader dalam Leader dan Pemberi atas pelaksanaan verifikasi progress claim
menyiapkan dan Tugas dalam administrasi proyek kontraktor;
menyusun format, menyiapkan dan sehari – hari di
- Menyiapkan dokumen –
standar serta prosedur menyusun Risalah lapangan;
dokumen pendukung untuk

LAPORAN AKHIR- Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
[AUTHOR NAME] 44
administrasi proyek dan Berita Acara Berita Acara ST I dan II
- Bertanggung jawab
untuk pelaksanaan lelang
atas kelancaran dan
pengendalian dan
- MembantuTeam ketepatan sirkulasi
pengawasan
Leader dan Pemberi administrasi dan
pelaksanaan konstruksi
Tugas dalam korespondensi internal
fisik
menyiapkan dan maupun eksternal,
- Membantu Team menyusun Draft sesuai dengan
Leader dalam Kontrak Konstruksi ; prosedur operasional
menyiapkan dan standard (SOP);
menyusun jadwal umum
proyek untuk
pelaksanaan
pengendalian dan
pengawasan
pelaksanaan konstruksi
fisik

LAPORAN AKHIR- Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
[AUTHOR NAME] 45
4.4. KONSEP STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya pada Pendekatan maupun
Program Kerja, maka perlu disusun beberapa Standard Operational Procedure
(SOP) baku dan pokok yang akan digunakan nantinya dalam administrasi teknis
proyek sebagai acuan kerja yang berlaku bagi semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi Pembangunan Hotel Tabita Convention Sentani Konsep
SOP yang akan disajikan secara runtut tersebut dikelompokkan menjadi 3
kategori, yaitu :
A. Konsep SOP Komunikasi, yang terdiri dari :
➢ SOP Komunikasi Kontraktual
➢ SOP Komunikasi Teknis
➢ SOP Komunikasi Laporan

B. Konsep SOP Pelaksanaan, yang terdiri dari :


➢ SOP Time Schedule
➢ SOP Persiapan Pelaksanaan
➢ SOP Metode Pelaksanaan
➢ SOP Persetujuan Material
➢ SOP Persetujuan Shop Drawing
➢ SOP Pengujian Material
➢ SOP Ijin Pelaksanaan Pekerjaan
➢ SOP Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan

C. Konsep SOP Pemeriksaan Akhir & Serah Terima , yang terdiri dari :
➢ SOP Testing & Commissioning
➢ SOP Manual O&M
➢ SOP Serah Terima I
➢ SOP As Built Drawing
➢ SOP Serah Terima II

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME] 46
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
BAB V
DATA TEKNIS

4.1. SURAT PERJANJIAN (KONTRAK) KONSULTAN MK


A. PT. MEDIA ARCHITECTS AND ENGINNERS

[AUTHOR NAME] 47
B. SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) KONSULTAN MK

[AUTHOR NAME] 48
4.2. SURAT PERJANJIAN (KONTRAK) PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GEREJA KEMAH
INJIL (KINGMI)
➢ KONTRAKTOR PELAKSANA PT. AIWONDENI PERMAI

[AUTHOR NAME] 49
SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GEREJA
KEMAH INJIL (KINGMI)
➢ KONTRAKTOR PELAKSANA PT. AIWONDENI PERMAI

[AUTHOR NAME] 50
4.3. SURAT PERJANJIAN (KONTRAK) PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN PEMKAB MERAUKE
(TOWER 1 DAN TOWER 2)
➢ KONTRAKTOR PELAKSANA PT. PAPUA SINAR ANUGRAH

[AUTHOR NAME] 51
SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN PEMKAB
MERAUKE (TOWER 1 DAN TOWER 2)
➢ KONTRAKTOR PELAKSANA PT. PAPUA SINAR ANUGRAH

[AUTHOR NAME] 52
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN WILAYAH PAPUA I
SNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI PAPUA
JL. ABEPANTAI NO. 26 KAMKEY - JAYAPURA TELP/FAKS. (0967) 5185893

DOKUMENTASI LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

:
NAMA KEGIATAN ` KONTRAKTOR PELAKSANA
:
NAMA PAKET : MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GEREJA
KEMAH INJIL (KINGMI) DAN RUMAH SUSUN PEMKAB MERAUKE - - PT. AIWONDENI PERMAI (RUSUN GEREJA KEMAH INJIL (KINGMI) JAYAPURA)
RUMAH SUSUN PON PAPUA XX
NO KONTRAK : KU 03.01/193/PK-RUSUN/MK.RUSUN/X/2020 - PT. PAPUA SINAR ANUGRAH (RUSUN PEMKAB MERAUKE)
TANGGAL KONTRAK : 15 Oktober 2020
NO SPMK : KU.03.01/194/PK-RUSUN/SPMK/MK- RUSUN/X/2020
TANGGAL SPMK : 15 Oktober 2020

Kondisi existing lokasi Rusun Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jayapura


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN WILAYAH PAPUA I
SNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI PAPUA
JL. ABEPANTAI NO. 26 KAMKEY - JAYAPURA TELP/FAKS. (0967) 5185893

DOKUMENTASI LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

:
NAMA KEGIATAN ` KONTRAKTOR PELAKSANA
:
NAMA PAKET : MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GEREJA
KEMAH INJIL (KINGMI) DAN RUMAH SUSUN PEMKAB MERAUKE - - PT. AIWONDENI PERMAI (RUSUN GEREJA KEMAH INJIL (KINGMI) JAYAPURA)
RUMAH SUSUN PON PAPUA XX
NO KONTRAK : KU 03.01/193/PK-RUSUN/MK.RUSUN/X/2020 - PT. PAPUA SINAR ANUGRAH (RUSUN PEMKAB MERAUKE)
TANGGAL KONTRAK : 15 Oktober 2020
NO SPMK : KU.03.01/194/PK-RUSUN/SPMK/MK- RUSUN/X/2020
TANGGAL SPMK : 15 Oktober 2020

Kondisi existing lokasi


Kondisi Rusun
existing Gereja
lokasi Kemah
Rusun Injil (KINGMI)
Pemkab Merauke Jayapura
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG

A. DATA FONDASI FOOT PLAT

DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 1.50 m
Berat volume tanah, g= 17.60 kN/m3
Sudut gesek dalam, f= 34.00 °
Kohesi, c= 0.00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 25.00 kg/cm2

DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 3.00 m
Lebar fondasi arah y, By = 3.00 m
Tebal fondasi, h= 0.60 m
Lebar kolom arah x, bx = 0.35 m
Lebar kolom arah y, by = 0.45 m
Koefisien posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, fc' = 29.4 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 390 MPa
Berat beton bertulang, gc = 24 kN/m3

BEBAN RENCANA FONDASI


Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 500.000 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 40.000 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 30.000 kNm
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
B. KAPASITAS DUKUNG TANAH

1. MENURUT TERZAGHI DAN PECK (1943)

Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) :


qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * g * Nq + 0.5 * B * Ng * (1 - 0.2 * B / L)

2
c = kohesi tanah (kN/m ) c= 0.00 °
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 1.50 m
g = berat volume tanah (kN/m3) g= 17.60 kN/m3
B = lebar fondasi (m) B = By = 3.00 m
L = panjang fondasi (m) L = By = 3.00 m
Sudut gesek dalam, f= 34.00 °
f = f / 180 * p = 0.59341195 rad
(3*p / 4 - f/2)*tan f
a=e = 4.01140898
Kpg = 3 * tan2 [ 45° + 1/2*( f + 33°) ] = 72.4763059
Faktor kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi :
Nc = 1/ tan f * [ a2 / (2 * cos2 (45 + f/2) - 1 ] = 52.637
2 2
Nq = a / [ (2 * cos (45 + f/2) ] = Nc * tan f + 1 = 36.504
2
Ng = 1/2 * tan f * [ Kpg / cos f - 1 ] = 35.226
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi :
qu = c*Nc*(1+0.3*B/L) + Df*g*Nq + 0.5*B*Ng*(1-0.2*B/L) = 1005.99 kN/m2
2
Kapasitas dukung tanah, qa = qu / 3 = 335.33 kN/m

2. MENURUT MEYERHOF (1956)

Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof (1956) :


qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd ( dalam kg/cm2)
dengan, Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus < 1.33

qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm2 )


B = lebar fondasi (m) B = By = 3.00 m
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 1.50 m
Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1.165 < 1.33
® diambil, Kd = 1.165
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 25.00 kg/cm2
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd = 1.068 kg/cm2
Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 106.79 kN/m2
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
3. KAPASITAS DUKUNG TANAH YANG DIPAKAI

2
Kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi dan Peck : qa = 335.33 kN/m
2
Kapasitas dukung tanah tanah menurut Meyerhof : qa = 106.79 kN/m
Kapasitas dukung tanah yang dipakai : qa = 106.79 kN/m2

C. KONTROL TEGANGAN TANAH

Luas dasar foot plat, A = Bx * By = 9.0000 m2


Tahanan momen arah x, Wx = 1/6 * By * Bx =
2
4.5000 m3
3
Tahanan momen arah y, Wy = 1/6 * Bx * By2 = 4.5000 m
Tinggi tanah di atas foot plat, z = Df - h = 0.90 m
Tekanan akibat berat foot plat dan tanah, q = h * gc + z * g = 30.240 kN/m2

Eksentrisitas pada fondasi :


ex = Mux / Pu = 0.0800 m < Bx / 6 = 0.5000 m (OK)
ey = Muy / Pu = 0.0600 m < By / 6 = 0.5000 m (OK)
Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmax = Pu / A + Mux / Wx + Muy / Wy + q = 101.351 kN/m2
qmax < qa ® AMAN (OK)
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmin = Pu / A - Mux / Wx - Muy / Wy + q = 70.240 kN/m2
qmin > 0 ® tak terjadi teg.tarik (OK)
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG

D. GAYA GESER PADA FOOT PLAT

1. TINJAUAN GESER ARAH X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.075 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.525 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx - d ) / 2 = 1.063 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x,
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 90.333 kN/m2
Gaya geser arah x, Vux = [ qx + ( qmax - qx ) / 2 - q ] * ax * By = 209.106 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = By = 3000 mm
Tebal efektif footplat, d= 525 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = b x / b y = 0.7778
Kuat geser foot plat arah x, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 5083.291 kN
-3
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = 6404.946 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 2846.643 kN
Diambil, kuat geser foot plat, ® Vc = 2846.643 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser foot plat, f * Vc = 2134.982 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ Vux
2134.982 > 209.106 ® AMAN (OK)
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
2. TINJAUAN GESER ARAH Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.515 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by - d ) / 2 = 1.018 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah y,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 90.799 kN/m2
Gaya geser arah y, Vuy = [ qy + ( qmax - qy ) / 2 - q ] * ay * Bx = 200.962 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y, b = Bx = 3000 mm
Tebal efektif footplat, d= 515 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = b x / b y = 0.7778
Kuat geser foot plat arah y, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 4986.466 kN
-3
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = 6189.867 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 2792.421 kN
Diambil, kuat geser foot plat, ® Vc = 2792.421 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser foot plat, f * Vc = 2094.316 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ Vux
2094.316 > 200.962 ® AMAN (OK)
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
3. TINJAUAN GESER DUA ARAH (PONS)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.52 m
Lebar bidang geser pons arah x, cx = bx + 2 * d = 0.865 m
Lebar bidang geser pons arah y, cy = by + 2 * d = 0.965 m
Gaya geser pons yang terjadi,
Vup = ( Bx * By - cx * cy ) * [ ( qmax + qmin ) / 2 - q ] = 453.626 kN
Luas bidang geser pons, Ap = 2 * ( cx + cy ) * d = 1.885 m2
Lebar bidang geser pons, bp = 2 * ( cx + cy ) = 3.660 m
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = b x / b y = 0.7778
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
fp = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' / 6 = 3.227 MPa
fp = [ as * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 3.447 MPa
fp = 1 / 3 * √ fc' = 1.807 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1.807 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons, f = 0.75
Kuat geser pons, f * Vnp = f * Ap * fp * 103 = 2555.07 kN
Syarat : f * Vnp ≥ Vup
2555.065 > 453.626 ® AMAN (OK)
f * Vnp ≥ Pu
2555.065 > 500.000 ® AMAN (OK)
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
E. PEMBESIAN FOOTPLAT

1. TULANGAN LENTUR ARAH X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx ) / 2 = 1.325 m


Tegangan tanah pada tepi kolom,
2
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 87.610 kN/m

Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,


2
Mux = 1/2 * ax * [ qx + 2/3 * ( qmax - qx ) - q ] * By = 175.205 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = By = 3000 mm
Tebal plat fondasi, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 75 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 525 mm
Kuat tekan beton, fc' = 29 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 390 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03300932
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 7.790
Mn = Mux / f = 219.006 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.26486
Rn < Rmax ® (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0007
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, ® r= 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 3937.50 mm2

Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm


2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As = 153 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, ® s= 153 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D 2 * b / s = 4021.24 mm2
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
2. TULANGAN LENTUR ARAH Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by ) / 2 = 1.275 m


Tegangan tanah pada tepi kolom,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 88.129 kN/m2

Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,


Muy = 1/2 * ay2 * [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 162.653 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = Bx = 3000 mm
Tebal plat fondasi, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 85 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 515 mm
Kuat tekan beton, fc' = 29 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 390 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03300932
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 7.790
Mn = Muy / f = 203.316 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.25553
Rn < Rmax ® (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0007
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, ® r= 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 3862.50 mm2

Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm


Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D 2 * b / As = 156 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, ® s= 156 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D 2 * b / s = 4021.24 mm2
REVIEW PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN PEMKAB MERAUKE
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG

3. TULANGAN SUSUT

Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0.0014


Luas tulangan susut arah x, Asx = rsmin* d * Bx = 2205.000 mm2
Luas tulangan susut arah y, Asy = rsmin* d * By = 2163.000 mm2

Diameter tulangan yang digunakan, Æ 12 mm

Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 * Æ2 * By / Asx = 154 mm


Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan, ® sx = 154 mm
Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 * Æ2 * Bx / Asy = 157 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan, ® sy = 157 mm
Digunakan tulangan susut arah x, Æ 12 - 150
Digunakan tulangan susut arah y, Æ 12 - 150

REVIEW DED

Disetujui/Mengetahui, Di buat,
Pejabat Pembuat Komitmen Manajemen Konstruksi
Rumah Susun dan Rumah Khusus PT. MEDIA ARCHITECTS AND ENGINEERS
SNVT Penyediaan Perumahan Propinsi Papua

YOHANES R. RUMBEWAS, ST, MT Fernandus M. Mangunsong, ST


NIP : 19760925 200212 1 008 Team Leader
PERHITUNGAN BEBAN LAYANAN BANGUNAN RUSUN MERAUKE

6.95 9.82 TINGGI


KOLOM LT 1, 2 +ATAP 8 34 JUMLAH
0.12 0.12 DIMENSI
2.4 2.4 BJ
16.01 96.16 BERAT

BALOK PANJANG DIMENSI BJ BERAT (TON)


LT 2 162 0.1125 2.4 43.74
158.4 0.1125 2.4 42.768
17 0.1125 2.4 4.59

PANJANG DIMENSI BJ BERAT (TON)


PLAT LT 2 581.76 0.12 2.4 167.55

PANJANG DIMENSI BJ BERAT (TON)


BALOK LT ATAP (+6,95) 81 0.1125 2.4 21.87
86.4 0.1125 2.4 23.328
44.5 0.1125 2.4 12.015

LUAS TEBAL BJ BERAT (TON)


PLAT LT ATAP 129.6 0.12 2.4 37.3248

PANJANG DIMENSI BJ BERAT (TON)


BALOK LT ATAP (+9,82) 126 0.1125 2.4 34.02
115.2 0.1125 2.4 31.104
7.5 0.1125 2.4 2.025

TOTAL BERAT SENDIRI STRUKTUR


532.50 TON
BETON

ATAP GENTENG METAL PANJANG (M) LEBAR (M) LUAS (M2) BERAT (TON/M2) BERAT (TON)
33.5 10 335 0.03 10.05

DINDING 1/2 BATA


PANJANG (M) TINGGI (M) BERAT (TON/M2) BERAT (TON)
LT.2 278 3.5 1 278
LT.ATAP 138.6 5.3 1.325 183.65
TOTAL 461.65

KOMBINASI PEMBEBANAN KOEF. BEBAN (TON/M2) BEBAN KOEF.(TON/M2)


BEBAN MATI 1.2 0.3 0.36
BEBAN HIDUP 1.6 0.4 0.64

LUAS PLAT LT. 2 581.76


LUAS PLAT LT. ATAP 129.6

BEBAN MATI KOEF.


PLAT LT.2 209.43
PLAT LT. ATAP 46.66
TOTAL (TON) 256.09

BEBAN HIDUP KOEF.


PLAT LT.2 372.33
PLAT LT. ATAP 82.94
TOTAL (TON) 455.27

REKAP BEBAN
TOTAL BERAT SENDIRI STRUKTUR BETON 532.50
ATAP GENTENG METAL 10.05
DINDING 1/2 BATA 461.645
BEBAN MATI KOEF. 256.09
BEBAN HIDUP KOEF. 455.27
TOTAL 1715.56

JUMLAH REKAP REDUKSI JUMLAH TOTAL DAYA


BEBAN KEKUATAN DUKUNG LAYAN GEDUNG

1715.56 1.2 2058.67

* NOTE : BEBAN YANG TIDAK IKUT DIHITUNG


1 BEBAN GEMPA
2 BEBAN ANGIN
3 BEBAN HUJAN
PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT RUSUN GEREJA KINGMI

BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG


UKURAN 250 CM X 250 CM (DAPAT DIGUNAKAN)

A. DATA FONDASI FOOT PLAT

DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 1,50 m
Berat volume tanah, g= 17,60 kN/m3
Sudut gesek dalam, f= 34,00 °
Kohesi, c= 0,00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 150,00 kg/cm2
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 2,50 m
Lebar fondasi arah y, By = 2,50 m
Tebal fondasi, h= 0,60 m
Lebar kolom arah x, bx = 0,40 m
Lebar kolom arah y, by = 0,30 m
Koefisien posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, fc' = 29,5 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 390 MPa
Berat beton bertulang, gc = 24 kN/m3
BEBAN RENCANA FONDASI
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 500,000 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 40,000 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 30,000 kNm

B. KAPASITAS DUKUNG TANAH

1. MENURUT TERZAGHI DAN PECK (1943)

Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) :


qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * g * Nq + 0.5 * B * Ng * (1 - 0.2 * B / L)

2
c = kohesi tanah (kN/m ) c= 0,00 °
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 1,50 m
3
g = berat volume tanah (kN/m ) g= 17,60 kN/m3
B = lebar fondasi (m) B = By = 1,60 m
L = panjang fondasi (m) L = By = 1,60 m
Sudut gesek dalam, f= 34,00 °
f = f / 180 * p = 0,59341195 rad
(3*p / 4 - f/2)*tan f
a=e = 4,01140898
2
Kpg = 3 * tan [ 45° + 1/2*( f + 33°) ] = 72,4763059
Faktor kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi :
Nc = 1/ tan f * [ a2 / (2 * cos2 (45 + f/2) - 1 ] = 52,637
2 2
Nq = a / [ (2 * cos (45 + f/2) ] = Nc * tan f + 1 = 36,504
2
Ng = 1/2 * tan f * [ Kpg / cos f - 1 ] = 35,226
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi :
qu = c*Nc*(1+0.3*B/L) + Df*g*Nq + 0.5*B*Ng*(1-0.2*B/L) = 986,26 kN/m2
Kapasitas dukung tanah, qa = qu / 3 = 328,75 kN/m2

2. MENURUT MEYERHOF (1956)

Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof (1956) :


qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd ( dalam kg/cm2)
dengan, Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus £ 1.33
qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm2 )
B = lebar fondasi (m) B = By = 2,50 m
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 1,50 m
Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1,198 < 1.33
® diambil, Kd = 1,198
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 150,00 kg/cm2
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd = 6,831 kg/cm2
Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 683,08 kN/m2

3. KAPASITAS DUKUNG TANAH YANG DIPAKAI

Kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi dan Peck : qa = 328,75 kN/m2


Kapasitas dukung tanah tanah menurut Meyerhof : qa = 683,08 kN/m2
Kapasitas dukung tanah yang dipakai : qa = 328,75 kN/m2

C. KONTROL TEGANGAN TANAH

Luas dasar foot plat, A = Bx * By = 6,2500 m2


Tahanan momen arah x, Wx = 1/6 * By * Bx2 = 2,6042 m3
Tahanan momen arah y, Wy = 1/6 * Bx * By2 = 2,6042 m3
Tinggi tanah di atas foot plat, z = Df - h = 0,90 m
Tekanan akibat berat foot plat dan tanah, q = h * gc + z * g = 30,240 kN/m2
Eksentrisitas pada fondasi :
ex = Mux / Pu = 0,0800 m < Bx / 6 = 0,4167 m (OK)
ey = Muy / Pu = 0,0600 m < By / 6 = 0,4167 m (OK)
Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmax = Pu / A + Mux / Wx + Muy / Wy + q = 137,120 kN/m2
qmax < qa ® AMAN (OK)
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmin = Pu / A - Mux / Wx - Muy / Wy + q = 83,360 kN/m2
qmin > 0 ® tak terjadi teg.tarik (OK)

D. GAYA GESER PADA FOOT PLAT

1. TINJAUAN GESER ARAH X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0,075 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0,525 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx - d ) / 2 = 0,788 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x,
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 120,186 kN/m2
Gaya geser arah x, Vux = [ qx + ( qmax - qx ) / 2 - q ] * ax * By = 193,750 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = By = 2500 mm
Tebal efektif footplat, d= 525 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1,3333
Kuat geser foot plat arah x, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 2970,292 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10-3 = 6178,206 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 2376,233 kN
Diambil, kuat geser foot plat, ® Vc = 2376,233 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0,75
Kuat geser foot plat, f * Vc = 1782,175 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ Vux
1782,175 > 193,750 ® AMAN (OK)
2. TINJAUAN GESER ARAH Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0,085 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0,515 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by - d ) / 2 = 0,843 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah y,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 119,003 kN/m2
Gaya geser arah y, Vuy = [ qy + ( qmax - qy ) / 2 - q ] * ay * Bx = 206,036 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y, b = Bx = 2500 mm
Tebal efektif footplat, d= 515 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1,3333
Kuat geser foot plat arah y, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 2913,715 kN
-3
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = 5967,287 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 2330,972 kN
Diambil, kuat geser foot plat, ® Vc = 2330,972 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0,75
Kuat geser foot plat, f * Vc = 1748,229 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ Vux
1748,229 > 206,036 ® AMAN (OK)
3. TINJAUAN GESER DUA ARAH (PONS)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0,085 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0,52 m
Lebar bidang geser pons arah x, c x = bx + 2 * d = 0,915 m
Lebar bidang geser pons arah y, c y = by + 2 * d = 0,815 m
Gaya geser pons yang terjadi,
Vup = ( Bx * By - cx * cy ) * [ ( qmax + qmin ) / 2 - q ] = 440,342 kN
Luas bidang geser pons, Ap = 2 * ( cx + cy ) * d = 1,782 m2
Lebar bidang geser pons, bp = 2 * ( cx + cy ) = 3,460 m
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1,3333
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
fp = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' / 6 = 2,263 MPa
fp = [ as * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 3,600 MPa
fp = 1 / 3 * √ fc' = 1,810 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1,810 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons, f = 0,75
3
Kuat geser pons, f * Vnp = f * Ap * fp * 10 = 2419,55 kN
Syarat : f * Vnp ≥ Vup
2419,549 > 440,342 ® AMAN (OK)
f * Vnp ≥ Pu
2419,549 > 500,000 ® AMAN (OK)
E. PEMBESIAN FOOTPLAT

1. TULANGAN LENTUR ARAH X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx ) / 2 = 1,050 m


Tegangan tanah pada tepi kolom,
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 114,541 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,
Mux = 1/2 * ax2 * [ qx + 2/3 * ( qmax - qx ) - q ] * By = 136,922 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = By = 2500 mm
Tebal plat fondasi, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 75 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 525 mm
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 390 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0,85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0331216
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 7,817
Mn = Mux / f = 171,152 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 0,24838
Rn < Rmax ® (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0,0006
Rasio tulangan minimum, rmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan, ® r= 0,0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 3281,25 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As = 153 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, ® s= 153 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
2
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D * b / s = 3351,03 mm2

2. TULANGAN LENTUR ARAH Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by ) / 2 = 1,100 m


Tegangan tanah pada tepi kolom,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 113,466 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,
Muy = 1/2 * ay2 * [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 149,730 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = Bx = 2500 mm
Tebal plat fondasi, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 85 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 515 mm
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 390 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0,85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0331216
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 7,817
Mn = Muy / f = 187,163 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,28227
Rn < Rmax ® (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0,0007
Rasio tulangan minimum, rmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan, ® r= 0,0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 3218,75 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As = 156 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, ® s= 156 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
2
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D * b / s = 3351,03 mm2

3. TULANGAN SUSUT

Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0,0014


Luas tulangan susut arah x, Asx = rsmin* d * Bx = 1837,500 mm2
Luas tulangan susut arah y, Asy = rsmin* d * By = 1802,500 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, Æ 12 mm

Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 * Æ2 * By / Asx = 154 mm


Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan, ® sx = 154 mm
Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 * Æ2 * Bx / Asy = 157 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan, ® sy = 157 mm
Digunakan tulangan susut arah x, Æ 12 - 150
Digunakan tulangan susut arah y, Æ 12 - 150

Jayapura, 16 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai