SUMBER DANA :
APBD KABUPATEN KONAWE
LOKASI :
KABUPATEN KONAWE
KONSULTAN PENGAWAS :
DAFTAR ISI
Laporan Pendahuluan ini merupakan laporan awal yang menjadi bagian yang mengikat Konsultan
Pengawas dalam mengawali masa layanan di tahun 2023 sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang menjadi
bagian kontrak nomor : 018/SPPPK/PPK/PUPRP&KP/KNW/VI/2023 tanggal 12 Juni 2023.
Laporan ini menuangkan seluruh rencana Konsultan Pengawas dalam melaksanakan tugas
pelayanannya kepada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Konawe.
Sistimatika Laporan Pendahuluan ini adalah sebagai berikut :
Bab – I : Pendahuluan;
Bab – II : Gambaran Lokasi Pekerjaan;
Bab - III : Metode Pelaksanaan Pekerjaan;
Bab – IV : Rencana Kerja;
Bab – V : Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan;
Demikian Laporan Pendahuluan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasama, disampaikan terima kasih.
Takdir Mansyah, ST
Direktur
Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
4. Penghematan pada perhitungan harga pokok produksi barang dan jasa, sehingga secara tidak
langsung meningkatkan nilai faktor- faktor produksi.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe melaksanakan paket pekerjaan Jasa
Konsultasi Pengawas Kegiatan Kontraktual (Penugasan) – Tematik 05 yang dibiayai dengan
sumber dana APBD Tahun Anggaran 2023.
Data Fisik 2
1) Nama Pekerjaan : Penanganan Long Segment Poros Lambangi - Karandu Kec.
Wonggeduku
2) Pemilik : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe
3) Pelaksana : CV. MITRA ARCHIME
4) Nomor Kontrak : 015/SPPK/PPK/PUPRP&KP/KNW/VI/2023
5) Tanggal Kontrak : 12 Juni 2023
6) Nilai Kontrak : Rp. 3.494.352.000,00
7) Kontrak ADDM-I : 015/SPPK/AMN-I/PPK/PUPRP&KP/KNW/VI/2023
8) Tanggal ADDM-I : 22 Juni 2023
9) Masa Pelaksanaan : 190 (Seratus Sembilan Puluh) Hari Kalender
10) Akhir Kontrak : 30 Desember 2023
7) Monitoring dan pengendalian mutu hasil seluruh pekerjaan yang diserahkan agar
dapat memenuhi kriteria penerimaan pekerjaan;
8) Mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai dan memadai berdasarkan
sumber data yang akurat.
pelaksanaan proyek, dan sebagainya. Setiap jabatan diuraikan tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan konstruksi.
1.9. Pelaporan
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam pelaporan ini yaitu;
a. Memberikan Laporan secara berkala kepada Pemilik Proyek dalam bentuk Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan serta Laporan Akhir, Laporan Bulanan berdasarkan
Page 9
pada Laporan Mingguan dan Laporan Harian, serta berdasarkan laporan-laporan lain seperti
Laporan Uji Mutu, Laporan Penelitian Kondisi Tanah, dan Memo-memo teknis lain juga akan
diberikan bilamana dibutuhkan.
b. Memberikan rekomendasi kepada Pemilik Proyek mengenai klaim yang diajukan oleh
Kontraktor atas tambahan biaya, perpanjangan waktu pengerjaan proyek dan masalah-masalah
terkait lainnya berdasarkan interpretasi Konsultan mengenai dokumen-dokumen kontrak,
kondisi lapangan terkait, dan alasan-alasan rinci yang disampaikan oleh Kontraktor.
c. Memberikan Laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada Pengguna Jasa,
mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
oleh Kontraktor Pelaksana.
d. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal
yang telah disetujui.
e. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
f. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong terutama yang
mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, yang dibuat oleh Pemborong (Shop
Drawing).
1.10. Pembiayaan
Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Konawe Tahun Anggaran 2023 yang dialokasikan melalui DPPA-SKPD Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe.
Pembiayaan pekerjaan ini berpedoman pada Surat Edaran Bappenas dan Departemen
Keuangan. Perihal Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk Jasa Konsultansi
(Biaya Langsung Personil/Remuneration) dan Biaya Non Personil (Direct Reimbursable Cost).
Biaya pengawasan fisik ini dan tata cara pembayarannya diatur secara kontraktual setelah melalui
tahapan proses pengadaan jasa konsultansi.
********
Page 10
Lokasi Pelaksanaan Pekerjaan Kegiatan Ruas Jalan tersebut dapat dilihat pada peta di
bawah ini.
Page 12
2.2.5. Kesimpulan
Tahap pelaksanaan adalah tahap yang harus diperhatikan karena merupakan tahap
yang paling penting. Tahap dimana desain tersebut diwujudkan dalam bentuk
bangunan/pekerjaan yang diinginkan Pemilik/Owner. Untuk itu, permasalahan sering
sekali terjadi pada tahap ini sehingga mempengaruhi mutu pada proyek tersebut.
Permasalahan tersebut adalah karena terjadinya perubahan desain, lemahnya
perencanaan dan pengendalian, koordinasi yang tidak baik antara pihak yang terlibat, dan
keterlambatan pemesanan material. Masih ada permasalahan lain, tetapi yang keempat
ini adalah permasalahan yang paling sering terjadi.
2.2.6. Saran/Usulan
Keempat permasalahan pada tahap pelaksanaan tersebut harus diatasi agar mutu
pada konstruksi juga meningkat. Untuk itu disarankan agar:
Page 17
********
Page 18
BAB III
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1. Umum
Kegiatan proyek dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan pekerjaan yaitu pekerjaan Pra
Pelaksanaan Konstruksi, Pelaksanaan Konstruksi dan Pemeliharaan (PHO dan FHO). Pekerjaan
pengawasan akan dilakukan mulai pekerjaan pra pelaksanaan konstruksi sampai PHO. Untuk
kegiatan pemeliharaan sampai FHO akan dilakukan sendiri oleh kontraktor tanpa didampingi
konsultan pengawas. Kegiatan pengawasan konstruksi tersebut akan dilakukan secara detail dan
terus menerus atau setiap hari berupa inspeksi, kontrol, penyelesaian masalah teknis dan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan kontraktor dari segi kualitas, kuantitas dan waktu
pelaksanaan.
Standar yang dipergunakan adalah standar yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Republik
Indonesia yang sudah mendapat status “Standar Nasional Indonesia” (SNI), Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) dan Standar-standar yang telah dikeluarkan oleh Dit.Jen. Bina Marga.
Khusus untuk pekerjaan Jalan dan Jembatan. Standar standar tersebut dapat berupa “Metoda”,
“Tata Cara” dan “Spesifikasi”.
Pada pelaksanaan pekerjaan jalan seperti yang disyaratkan pada spesifikasi teknik, maka di
dalam Konsultan Pengawas juga mensyaratkan bahwa perlunya pelaksanaan pekerjaan sesuai
pada urutan atau tahapan pekerjaan yang benar. Sehingga pekerjaan lebih efektif dan dapat
meningkatkan efisiensi pelaksanaan, mengurangi biaya konstruksi dan untuk dapat menyelesaikan
seluruh pekerjaan tepat waktu.
Sering terjadi akibat keputusan manajemen yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan
proyek, tujuan pelaksanaan proyek tidak tercapai jika tidak mengikuti prosedur pelaksanaan yang
benar dan urutan pelaksanaan dari setiap aktivitas, baik aktivitas yang besar maupun kecil harus
benar.
Secara khusus dalam manajemen proyek pelaksanaan konstruksi jalan diuraikan masing-
masing peranan pihak penyelenggara proyek yang terlibat langsung kegiatan pekerjaan
konstruksi jalan dan di lapangan yaitu:
1. Pengguna Jasa/PPK
2. Direksi Teknis Pekerjaan/Konsultan Pengawas;
3. Kontraktor.
Dalam melakukan kegiatan pekerjaan konstruksi, ketiga pihak dapat bekerja dengan penuh
rasa tanggung jawab dan secara profesional, yang dilandasi prinsip-prinsip keahlian sesuai
kaidah keilmuan, kepatutan, dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya dengan
tetap mengutamakan kepentingan umum.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari ketiga unsur proyek tersebut, dari awal proyek
sampai serah terima pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak dan Kepmen PU adalah:
1. Pengguna Jasa/PPK :
➢ sebagai wakil pemilik pekerjaan/proyek; bertanggungjawab penuh kepada pemilik
pekerjaan/proyek atas penggunaan dana untuk melaksanakan konstruksi jalan yang
diikat dengan Dokumen Kontrak
➢ sebagai manager; bertanggung jawab atas kelancaran proyek, baik fisik maupun
administrasi. Dalam tugas managerial tersebut, PPK memeriksa dan segera
mengantisipasi kondisi proyek dan melaksanakan tindakan turun tangan lebih dini, bila
terjadi masalah di lapangan.
➢ sebagai engineer; melakukan rekayasa produk fisik tepat guna, terutama dalam
penentuan prioritas lokasi, pemilihan tipe dan dimensi konstruksi serta kualitas
pekerjaan dengan batasan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak sehubungan
dengan kondisi lapangan dan keterbatasan dana yang tersedia.
2. Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas:
➢ sebagai Engineer Repsentative mempunyai wewenang penuh dalam mengawasi,
mengarahkan pelaksanaan pekerjaan agar dapat tercapai penyelesaian pekerjaan sesuai
persyaratan yang ada dalam Dokumen Kontrak; membantu Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) memecahkan persoalan dan permasalahan berhubungan dengan perpanjangan
masa pelaksanaan pekerjaan, bila diperlukan;
➢ tidak berwenang membebaskan kontraktor dari tugas tugas yang ada dalam dokumen
kontrak yang akan mengakibatkan keterlambatan pekerjaan atau menambah
pembayaran oleh pemilik.
Page 22
3. Kontraktor/Pelaksana:
➢ kontraktor harus membuat, menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sesuai ketentuan
dalam Dokumen Kontrak dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian dan tanggung
jawab;
➢ menyediakan semua tenaga kerja maupun pengawas pelaksanaan, bahan, peralatan
dan lain-lain yang harus memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Kontrak;
➢ menjamin terselenggaranya pelaksanaan pekerjaan yang berkesinambungan di
lapangan.
Hubungan diantara ketiga pihak tersebut dapat digambarkan seperti pada skema yang
terlihat pada Gambar berikut.
PA/PPK/PPTK
KONSULTAN KONTRAKTOR
DIREKTUR
CV. BUILDING ENGINEERING
CONSULTANT
SITE ENGINEER
Adrianto, ST
OP. KOMP./DRAFTER
Syahrizal, S.Kom
INSPECTOR
Bisman, ST
M. Jufri, ST
Untuk menunjang pengawasan teknis agar pekerjaan tidak menyimpang dari gambar
rencana serta spesifikasi yang telah ditentukan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)
diperlukan administrasi yang baik. Untuk itu pelaksanaan pengawasan terhadap administrasi
meliputi :
a. Penelitian kontrak antara kontraktor dengan direksi pekerjaan (owner)
b. Menyiapkan formulir yang diperlukan untuk pengawasan.
c. Membantu penyiapan sertifikat pembayaran bulanan untuk kontraktor yang menyatakan
volume, kualitas dan biaya.
d. Merekomendasikan pelaksanaan pekerjaan kontraktor tidak menyimpang dari syarat yang
ditentukan.
e. Membantu penyelesaian perselisihan antara kontraktor dan direksi pekerjaan.
Manajemen pelaksanaan proyek yang rapih dan lengkap sangat diperlukan. Untuk itu
konsultan akan melakukan kegiatan antara lain :
a. Membuat korespondensi proyek, agenda proyek, kegiatan harian pelaksanaan pekerjaan, hasil
pengujian mutu, data perhitungan volume pekerjaan, laporan permasalahan dan solusinya.
b. Menyusun laporan sesuai yang persyaratan.
c. Koordinasi dan komunikasi yang lancar antara tim pengawas, Kontraktor dan pemberi tugas
Untuk lebih jelas dalam memahami alur logika pekerjaan pengawasan, maka konsultan
menyajikan Metode Pelaksanaan Pekerjaan dan Diagram Alir Pelaksanaan pekerjaan pengawasan
yang dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Page 26
BAB IV
RENCANA KERJA
4.1. Umum
Secara garis besar kegiatan dan tahapan pekerjaan akan mencakup sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pendahuluan.
b. Pengawasan Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi.
c. Pengawasan Pekerjaan Serah Terima Pekerjaan
Page 30
SASARAN MUTU :
➢ Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Page 32
e. Pengumpulan Data
Dokumen dan data awal yang dikumpulkan terdiri dari :
➢ Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknik Pekerjaan fisik.
➢ Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan fisik.
➢ Dokumen-dokumen lain yang terkait
DINAS PUPRPKP
KAB. KONAWE
TENAGA AHLI
masa kontrak berakhir agar sebelum dilelang diperiksa terlebih dahulu oleh Tim
Teknis.
BAB V
MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN
➢ Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan Satuan Kerja
Perangkat Daerah pada setiap akan memerintahkan perubahan pekerjaan.
➢ Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar sebenarnya terbangun/terpasang (as
built drawing) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan
sebelum penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
➢ Memeriksa dengan teliti atau seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa serta
dengan perhitungan-perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
kontraktor sebelum pelaksanaan.
➢ Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek, laporan harian, laporan mingguan,
bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran, gambar-gambar dan lainnya.
➢ Membuat laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada di bawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah serta instansi
lain yang terkait tepat pada waktunya.
b. Tenaga Pendukung
1) Inspector (Pengawas Lapangan)
Tugas dan tanggung jawab;
➢ Pengendalian terhadap kuantitas bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam
Dokumen Kontrak;
➢ Mempersiapkan rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume kontrak
➢ Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan kontraktor,untuk
dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran bulanan (Monthly Certificate);
➢ Berpedoman Terhadap petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan
dengan pengawasan sesuai dengan desain yang ditentukan;
➢ Melakukan Pelaporan kepada Site Engineer dan atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan yang akan mengakibatkan terlampauinya
volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak;
➢ Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor, sehingga tidak
terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih;
➢ Mempelajarai pasal-pasal dalam Kontrak sehingga tata cara pengukuran dan
pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan kepada ketentuan
yang tercantum dalam Dokumen Kontrak;
Page 41
2) Operator Komputer/Draftman
Tugas dan tanggung jawab;
➢ Membantu mendukung terlaksananya pekerjaan dengan lancar terutama dibidangnya
sebagai operator computer/Operator CAD dan bertanggung jawab pada Site Engineer.
➢ Membuat draf gambar dan sketsa yang diberikan oleh Site Engineer ataupun Inspector.
➢ Menyusun administrasi serta membuat laporan kemajuan yang diberikan oleh Inspector.
Page 42
5.3. Pelaporan
5.3.1. Jenis Laporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
➢ Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa Indonesia
dengan tata bahasa yang baik dan benar;
➢ Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm), jumlah dan
pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat pelaporan mengenai jadwal rencana kerja dan
tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas
masing-masing pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah
disetujui aktif dilapangan. Laporan harus diserahkan 14 hari kerja atau tidak lebih
dari 30 hari setelah SPMK diterbitkan sebanyak 3 rangkap/buku laporan.
b. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan
Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh
kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan
memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana cara menanggulangi/
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada setiap akhir bulan
kalender kecuali pada saat harus membuat laporan kemajuan triwulan, konsultan
harus membuat kemajuan laporan bulanan sebanyak 3 rangkap/buku setiap bulan.
Jadwal pengiriman laporan diatur sebagai berikut :
➢ Ringkasan kemajuan bulanan (progress summary) paling lambat setiap tanggal
1 (satu) pada bulan berikutnya. Pengiriman ditujukan kepada Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara yang selanjutnya akan disampaikan
kepada PPK Bidang Bina Marga dan instansi lainnya yang terkait.
➢ Buku laporan kemajuan bulanan paling lambat 5 hari kerja bulan berikutnya.
c. Laporan Triwulan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan, isi laporan ini lebih
lengkap dari laporan kemajuan bulanan karena termasuk ringkasan atau risalah
mengenai variasi dan perintah perubahan (change order) kontrak bila ada, risalah
hasil pengendalian mutu, status tuntutan-tuntutan kontraktor dan hal-hal lain yang
Page 43
menyangkut isi kontrak pada periode laporan yang bersangkutan Laporan ini harus
diserahkan selambat-lambatnya setiap tanggal 5 (lima) per bulan berikut sebanyak
5 (lima) buku laporan.
d. Laporan Akhir
Laporan akhir secara garis besarnya harus memuat secara ringkas dan jelas
mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya pekerjaan dan
perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi sumber material dan hasil
pengujian mutu pekerjaan, personil konsultan dan kontraktor yang terlibat,
pelaksanaan pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi
tentang cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan yang
kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja dilaksanakan, serta
saran-saran tentang perbaikan yang perlu dilakukan pada proyek-proyek
berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang akan ditangani oleh Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Konawe.
Untuk memudahkan penjilidan dan penggunaannya, laporan akhir ini dapat
dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah yang terdiri dari :
1. Laporan Pendahuluan/Umum + Laporan Proses Verbal.
2. Laporan Test Pengendalian Mutu.
3. Laporan Quantity (Perhitungan Akhir Kuantitas terlaksana)
4. Gambar Terlaksana (As Built Drawings) dan foto dokumentasi pekerjaan (awal,
pertengahan dan akhir (Foto : 0%, 50% dan 100%).
Distribusi Laporan adalah sebagai berikut :
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe;
b. PPTK Dinas Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe;
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal akhir masa
layanan penyedia jasa sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan CD/Flashdisk berisi
seluruh laporan termasuk sumarry report 2 (Dua) buah, serta seluruh kegiatan
harian selama masa konstruksi (Buku Harian Standar) sebanyak 1 (satu) rangkap.
Asli gambar terlaksana dan dokumentasi foto pekerjaan akan dikirimkan ke Bidang
Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Page 44