1. Penyuluh Pertanian:
a. Nama : Asmini, A.Md
b. NI PPPK :-
c. Pangkat/Golongan :-
d. Jabatan : THL-TBPP
e. Unit Kerja : BPP Kec. Konawe
f. TMT :-
g. Pendidikan : D-III
h. Keahlian : Tanaman Pangan
i. No. HP : 085333514442
2. Dasar Pelaksanaan : Programa BPP dan RKTP Desa Puuwonua 2023
3. Nama Kegiatan : Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
4. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : Februari 2023
b. Tempat : Desa Puuwonua
c. Klp Tani Binaan : 4 Klp Tani
1. Penyuluhan Pertanian :
a. Nama dan NI PPPK : Asmini, A.Md
b. Pangkat/Golongan Ruang :-
c. Jabatan : THL-TBPP
d. Unit Kerja : BPP Kec. Konawe
2. Dasar Pelaksana : Rencana Kerja Penyuluh Pertanian Lapangan
3. Nama Kegiatan : Melakukan Kunjungan Tatap Muka/
Anjang Sana Pada Kelompok Tani
4. Tujuan Kegiatan : Untuk mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan pada petani tentang teknologi
pertanian
5. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : Februari 2023
b. Tempat/Lokasi : Desa Puuwonua
c. Peserta : Petani dan keluarganya
6. Hasil Pelaksanaan : Laporan hasil pelaksanaan (terlampir)
Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras
menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus,
aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat
menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan
pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk
mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan
tanaman.
A. Tahapan pengolahan tanah
Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–kegiatan sebagai
berikut :
1. Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran
Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan harus dibersihkan dari
rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi utama untuk menahan air
selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan, sebab dalam penggarapan
tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan
pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Kegiatan ini bertujuan
agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk
ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum
tanah diolah.
2. Pencangkulan
Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran, tahap berikutnya adalah
pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau
traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.
3. Pembajakan dan Penggaruan
Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan
tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam padi.
a. Pembajakan
Airi petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan
menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebihdahulu dibuat alur ditepi
dan ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan. Kedalaman
dalam pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan dan hancur.
Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :
Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma akan
terbenam.
Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan
terbenam dan tercampur dengan tanah.
Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.
Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan sisa-
sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan bongkahan tanah
yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan selama kira-kira seminggu.
b. Penggaruan
Sebelum penggaruan dimulai, terlebih dahulu air di dalam petakan dibuang,
ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama
penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga
supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan. Dengan cara menggaru tanah
memanjang dan melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan.
Dengan penggaruan yang berulang-ulang :
Peresapan air ke bawah dikurangi
Tanah menjadi rata
Penanaman bibit menjadi mudah
Rumput-rumput yang ada akan terbenam
Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari
c. Perataan
Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua, yang dilakukan setelah
lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini dilakukan dengan maksud :
Meratakan tanah sebelum tanam pindah
Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi
Melumpurkan tanah dengan sempurna
Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan pematang/galengan sampai perataan
memerlukan waktu ± 25 hari atau ± sama dengan umur bibit di persemaian.
O
L
E
H
ASMINI, A.Md