Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BUDIDAYA TANAMAN SAWI

MEDIA TANAM COCOPEAT

KELOMPOK 3 :

1. Amanda Rahmawati
2. Bayu Nur Rahman
3. Eko Frahtur Vahida
4. Fidia Setyaningrum
5. Junaedi

XII Elektronika Industri 2


SMK NEGERI 1 GEDANGSARI
2023/2024

PENGESAHAN PROPOSAL
1. Judul Proposal Usaha : Budidaya Tanaman Sawi
2. Kelompok :3
3. Tema : ‘Sayuran Sehat Pupuk Organik Solusinya’
4. Ketua Kelompok
 Nama :
 Kelas : XII Elektronika Industri 2
 Alamat : Bulu, Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul
 Anggota :
a. Amanda Rahmawati
b. Bayu Nurahaman
c. Eko Frahtur Vahida
d. Fidia Setyaningrum
e. Junaedi

Gedangsari, 2 November 2023

Disetujui,
Guru Pembimbing Ketua Kelompok

Dwi Sumarno, S.Pd Junaedi


NIP. 197505152008011009 NISN :

Mengetahui
Kepala Sekolah

Supiningsih, S.Pd., M.Pd


NIP. 196707221994012001
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Budidaya Sawi Media Cocopeat ini dengan tujuan
untuk melengkapi tugas PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan.)
Proposal ini disusun proses persiapan penanaman sawi dari pembibitan hingga pemanenan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam pelaksanaan pembuatan Proposal Budidaya Sawi Media Cocopeat ini kepada :
1. Ibu Supiningsih, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Gedangsari
2. Bapak Dwi Sumarno, S. Pd. selaku guru PKK dan Guru Pembimbing
3. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMKN 1 Gedangsari
4. Rekan-rekan kelas XII Elektronika Industri 2

Penulis berharap semoga proposal ini bisa mempunyai manfaat besar bagi kemajuan
SMKN 1 Gedangsari. Dalam pengerjaan penulis membuat proposal, sudah berusaha untuk
menyelesaikannya dengan cermat dan sempurna. Namun demikian, penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan proposal.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun agar
kelak proposal yang akan disusun bisa lebih baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang sudah terlibat dalam penyusun proposal ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang berperan penting
dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat di Indonesia.Tanaman sawi bukan asli dari
Indonesia, namun pengembangan komoditas tanaman berpola agribisnis dan agroindustri telah
dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber pendapatan dalam sektor pertanian di Indonesia
(Anjeliza, 2013).
Tanaman sawi merupakan tanaman yang bernilai ekonomis yangmempunyai banyak
manfaat, dalam arti tanaman mudah didapat dan tersedia setiap saat, harganya yang murah serta
dapat diolah sebagai sayuran atau lalapan dalam bentuk masak. Beberapa alasan tanaman sawi
disukai sebagai tanaman sayuran adalah tanaman sawi memiliki kandungan gizi yang tinggi
dengan kandungan kalsium, asam fosfat dan magnesium yang tinggi (Bernard, 2010).
Sawi termasuk dalam sayuran daun yang mengandung zat-zat gizi lengkap dengan
memenuhi syarat untuk kebutuhan gizi masyrakat. Sawi dapat dikonsumsi dalam bentuk segar
sebagai lalapan maupun dalam bentuk olahan dalam berbagai macam masakan. Selain itu,
berguna untuk pengobatan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit kanker,
hipertensi, penyakit jantung, memebantu kesehatan sistem pencernaan, serta menghindarkan ibu
hamil dari anemia (Cahyono, 2003).
Manfaat tanaman sawi daunnya digunakan sebagai sayur dan bijinya dimanfaatkan sebagai
minyak dan pelezat makanan.Tanaman sawi banyak disukai karena rasanya yang khas dan
kandungan vitamin yang banyak.Sawi mengandung berbagai gizi yang sangat dibutuhkan tubuh,
anatara lain vitamin K, A, B, C, Folat, mangan, dan serat pangan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penanaman sawi secara modern dan tanpa bahan kimia dengan bahan
organic diharapkan dapat memajukan pertanian Indonesia mulai dari kualitas mutu produk
dan menjadi bahan belajar siswa untuk menambah pengalaman yang berkualitas dibidang
pertanian, dan kuantitas produk yang selalu stabil, sehingga pertanian Indonesia dapat
tetap bertahan dan berkembang dalam dunia.

1.3 Manfaat
a. Melatih siswa/i agar mempunyai pengalaman dalam budidaya tanaman sayuran.
b.Membuka lapangan kerja baru.
c. Menambah pemasukan keuangan mandiri.
d.Mempertahankan asupan sayuran masyarakat agar tercukupi.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk budidaya tanaman sawi :
a. Cangkul
b.

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat cocopeat :


a. Serabut Kelapa
b. Gergaji
c. Kotak Kayu/ Bak bekas

3. Alat dan yang digunakan untuk membuat pengairan sistem tetes :


a) Water source
Sumber air, bisa berupa tandon ecobulk atau berbentuk kolam dan lainya.

b) Water pump
Mesin pompa, untuk menghisap lalu mendorong ke pipa PVC.

c) Ball valve
Katup untuk buka tutup air

d) Pressure gauge
Pengukur tekanan untuk mengukur besar tekanan

e) Water filter
Biasanya untuk menyaring kotoran pada air irigasi

f) Knee pipe
Digunakan untuk menyambung pipa PVC dengan Pipa PVC lain di tempat
yang ada belokan.

g) Tart connector
Penghubung pipa PVC dengan drip tape (pipa drip atau selang tetes)

h) Coupling
Untuk menyambung pipa drip dengan pipa drip yang lain

i) Line end
Untuk menutup aliran air pada pipa drip, dipasang di ujung pipa

j) PVC pipe
Pipa PVC untuk mengalirkan air dari unit komponen satu ke komponen lainnya

k) Drip tape/streamline/dripper line


Selang tetes yang berfungsi mendistribusikan air dengan cara tetes, lubang tetes
nya bervariasi ada yang berjarak 25 cm, 30 cm, 40 cm
BAB III
METODE DAN PROSES PENANAMAN

3.1 Metode Penanaman


Cocopeat atau sabut kelapa dapat menyimpan air yang mengandung unsur hara, sifat
cocopeat yang senang menampung air dalam pori-pori menguntungkan karena
menyimpan pupuk cair sehingga frekuensi pemupukan dapat dikurangi dan di dalam
cocopeat juga terkandung unsur hara dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman,
daya hisap yang tinggi, menggemburkan tanah dengan pH netral, dan menunjang
pertumbuhan akar dengan cepat sehingga baik untuk pembibitan

3.2 Proses Penanaman


Berikut proses penanaman tanaman sawi melelui media cocopeat :
1. Persiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan disesuaikan dengan perlakuan yaitu M1 yaitu
arang sekam dan M2 yaitucocopeat.Masing-masing media tanam tersebut
dimasukkan kedalam net pot tidak terlalu penuh dengan menyisahkan 2-4 cm pada
permukaan net pot yang telah disediakan yang bagian bawahnya telah dilubangi dan
diberi sumbu dari kain flanel.

2. Penanaman Bibit
a) Sediakan nampan atau wadah untuk media semai cocopeat.
b) Potong-potong cocopeat dalam bentuk persegi menjadi beberapa bagian.
c) Taburkan 1 – 2 biji sayur sawi pada setiap cocopeat, kemudian basahi dengan
air bersih dan letakkan semua cocopeat berisikan biji ke atas nampan.
d) Pindahkan nampan atau wadah semai ke tempat yang teduh dan tutup dengan
plastik hitam.
e) Tunggu biji pecah dan tumbuh kecambah atau tunas dalam waktu satu sampai
dua hari
f) Setelah tumbuh kecambah, perkenalkan benih ke matahari yang tidak terlalu
terik ataupun terkena paparan sinarnya secara langsung.
g) Semprotkan air pada cocopeat setiap pagi dan sore selama proses penyemaian.

3. Penyiapan Lahan Tanam


Ukuran bedengan pada dasarnya harus lebar 80-120 cm dan panjangnya 1-3
meter, tinggi bedengan 20-30 cm. Tinggi bedeng 20-30 cm dengan jarak antar
bedeng 30 cm. Seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih
dahulu yaitu pupuk kandang 3-5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.
4. Penyiapan Pengairan System Drip
Cara kerja irigasi tetes sederhana adalah menampung air dalam wadah dengan
mengalirkannya ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang
yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Cara penggunaan alat ini
sangatlah mudah, yaitu dengan mengisi wadah botol air mineral bekas /bambu yang
telah dilubangi dibawahnya sekitar 0.1 cm dengan air dan menggantungkannya pada
tiang gantungan yang telah disediakan dekat dengan tanaman. Jumlah lubang tetesan
air ke tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan air. Apabila
botol sudah kosong diisi kembali dengan air.

5. Pemindahan Benih Sawi


Penanaman bibit dilakukan setelah bibit berumur 1 minggu atau setelah muncul
2-3 helai daun maka bibit siap dipindahkan ke media tanam permanen. Penanaman
dilakukan pada sore hari pukul 15.00-17.00 WIB untuk menghindari kematian
tanaman akibat suhu yang terlalu tinngi. Bibit yang ditanam adalah bibit yang
pertumbuhannya seragam dan sehat dengan ciri-ciri batangnya tumbuh tegak,
daunnya berwarna hijau segar, serta tidak terserang hama atau penyakit. Pada setiap
net pot ditanami 1 bibit, penanaman dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
kerusakan pada bibit terutama bagian akarnya. Jarak tanam dalam bedengan 40 x 40
cm, 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-
hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 - 8 x 6 -10 cm.

6. Pembuatan Naungan Plastik


Pembuatan naungan diakukan dengan cara membuat naungan plastic bening
yang diikat pada tiang/bambu. Naungan bertujuan menjaga keadaan tanaman baik
dan nutrisi tetap terjaga apabila terjadi hujan.

7. Perawatan
Perawatan sawi sangatlah mudah tidak terlalu susah juga ditambah dengan
penyiraman yang sudah modern dengan menggunkan sistem tetes juga otomatis.
Penyiraman sistem tetes telah diuji sangat hemat air dibanding penyiraman dengan
sistem manual. Penyiraman ini menggunakan otomatis jika suhu tanah sudah kering
maka air akan menetes sendiri juga menggunkan hp maka kita untuk menyiram
tanaman ini tidak perlu ke tanaman sawi langsung untuk tidak menggannggu
aktifitas belajar sebagai siswa.

8. Pemanenan
Sawi yang ditanam dengan konsep tetes bisa lebih cepat tumbuh dari waktu
seharusnya. Anda bisa melakukan kegiatan panen 45 hari setelah kegiatan
transplantasi. Cara memanenannya adalah dengan mencabut sawi yang sudah besar
dari netpot secara perlahan. Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi, maka
Anda perlu meningkatkan jumlah netpot untuk pembudidayaan sawi penyiraman
tetes. Semakin banyak tanaman sawi yang dihasilkan, maka semakin besar pula
keuntungan yang akan Anda peroleh dalam waktu singkat.
9. Bobot Basah Panen
Bobot basah panen adalah bobot dari batang, akar dan daun termasuk daun segar,
daun layu dan daun rusak. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik yang
dilakukan saat panen.

10. Bobot Jual


Bobot jual adalah bobot dari batang dan daun yang sudah dibersihkan dari akar
dan daun yang sudah menguning, layu dan rusak. Alat yang digunakan untuk
menimbang bobot jual adalah timbangan analitik yang dilakukan setelah
menimbang bobot panen basah total.

3.3 Jadwal Kegiatan


NO KEGIATAN NOVEMBER DESEMBER JANUARI
1 Penyiapan media tanam v
2 Menanam bibit v
3 Penyiapan lahan tanam v
4 Penyiapan pengairan v v
5 Penanaman v
6 Perawatan v v v v
7 Pemanenan v
BAB IV
PENUTUP

Demikian Proposal Budidaya Tanaman Sawi ini disusun berdasarkan pengembangan


potensi, kreativitas dan partisipasi pemuda dalam menciptakan kualitas manusia yang unggul
dan berakhlak mulia. Perencanaan yang baik merupakan langkah awal dari keberhasilan suatu
kegiatan, tetapi perencanaan tersebut bukan sepenuhnya penentu keberhasilan komitmen dan
kesungguhan dalam menjalankan kegiatan serta dukungan dari berbagai pihak. Kegiatan ini pada
hakekatnya adalah upaya untuk menambah wawasan kepada masyarakat generasi muda dalam
memanfaat potensi yang ada dalam hal ini potensi lahan, untuk budidaya Tanaman Sawi
sehingga dapat berwirausaha dengan tujuan meningkatkan pendapatan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada khususnya generasi muda. Demikian proposal ini
kami sampaikan untuk dijadikan bahan pertimbangan, dengan harapan akan di realisasikan
sesuai harapan kami.

Anda mungkin juga menyukai