KELOMPOK 3 :
1. Amanda Rahmawati
2. Bayu Nur Rahman
3. Eko Frahtur Vahida
4. Fidia Setyaningrum
5. Junaedi
PENGESAHAN PROPOSAL
1. Judul Proposal Usaha : Budidaya Tanaman Sawi
2. Kelompok :3
3. Tema : ‘Sayuran Sehat Pupuk Organik Solusinya’
4. Ketua Kelompok
Nama :
Kelas : XII Elektronika Industri 2
Alamat : Bulu, Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul
Anggota :
a. Amanda Rahmawati
b. Bayu Nurahaman
c. Eko Frahtur Vahida
d. Fidia Setyaningrum
e. Junaedi
Disetujui,
Guru Pembimbing Ketua Kelompok
Mengetahui
Kepala Sekolah
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Budidaya Sawi Media Cocopeat ini dengan tujuan
untuk melengkapi tugas PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan.)
Proposal ini disusun proses persiapan penanaman sawi dari pembibitan hingga pemanenan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam pelaksanaan pembuatan Proposal Budidaya Sawi Media Cocopeat ini kepada :
1. Ibu Supiningsih, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Gedangsari
2. Bapak Dwi Sumarno, S. Pd. selaku guru PKK dan Guru Pembimbing
3. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMKN 1 Gedangsari
4. Rekan-rekan kelas XII Elektronika Industri 2
Penulis berharap semoga proposal ini bisa mempunyai manfaat besar bagi kemajuan
SMKN 1 Gedangsari. Dalam pengerjaan penulis membuat proposal, sudah berusaha untuk
menyelesaikannya dengan cermat dan sempurna. Namun demikian, penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan proposal.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun agar
kelak proposal yang akan disusun bisa lebih baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang sudah terlibat dalam penyusun proposal ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penanaman sawi secara modern dan tanpa bahan kimia dengan bahan
organic diharapkan dapat memajukan pertanian Indonesia mulai dari kualitas mutu produk
dan menjadi bahan belajar siswa untuk menambah pengalaman yang berkualitas dibidang
pertanian, dan kuantitas produk yang selalu stabil, sehingga pertanian Indonesia dapat
tetap bertahan dan berkembang dalam dunia.
1.3 Manfaat
a. Melatih siswa/i agar mempunyai pengalaman dalam budidaya tanaman sayuran.
b.Membuka lapangan kerja baru.
c. Menambah pemasukan keuangan mandiri.
d.Mempertahankan asupan sayuran masyarakat agar tercukupi.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk budidaya tanaman sawi :
a. Cangkul
b.
b) Water pump
Mesin pompa, untuk menghisap lalu mendorong ke pipa PVC.
c) Ball valve
Katup untuk buka tutup air
d) Pressure gauge
Pengukur tekanan untuk mengukur besar tekanan
e) Water filter
Biasanya untuk menyaring kotoran pada air irigasi
f) Knee pipe
Digunakan untuk menyambung pipa PVC dengan Pipa PVC lain di tempat
yang ada belokan.
g) Tart connector
Penghubung pipa PVC dengan drip tape (pipa drip atau selang tetes)
h) Coupling
Untuk menyambung pipa drip dengan pipa drip yang lain
i) Line end
Untuk menutup aliran air pada pipa drip, dipasang di ujung pipa
j) PVC pipe
Pipa PVC untuk mengalirkan air dari unit komponen satu ke komponen lainnya
2. Penanaman Bibit
a) Sediakan nampan atau wadah untuk media semai cocopeat.
b) Potong-potong cocopeat dalam bentuk persegi menjadi beberapa bagian.
c) Taburkan 1 – 2 biji sayur sawi pada setiap cocopeat, kemudian basahi dengan
air bersih dan letakkan semua cocopeat berisikan biji ke atas nampan.
d) Pindahkan nampan atau wadah semai ke tempat yang teduh dan tutup dengan
plastik hitam.
e) Tunggu biji pecah dan tumbuh kecambah atau tunas dalam waktu satu sampai
dua hari
f) Setelah tumbuh kecambah, perkenalkan benih ke matahari yang tidak terlalu
terik ataupun terkena paparan sinarnya secara langsung.
g) Semprotkan air pada cocopeat setiap pagi dan sore selama proses penyemaian.
7. Perawatan
Perawatan sawi sangatlah mudah tidak terlalu susah juga ditambah dengan
penyiraman yang sudah modern dengan menggunkan sistem tetes juga otomatis.
Penyiraman sistem tetes telah diuji sangat hemat air dibanding penyiraman dengan
sistem manual. Penyiraman ini menggunakan otomatis jika suhu tanah sudah kering
maka air akan menetes sendiri juga menggunkan hp maka kita untuk menyiram
tanaman ini tidak perlu ke tanaman sawi langsung untuk tidak menggannggu
aktifitas belajar sebagai siswa.
8. Pemanenan
Sawi yang ditanam dengan konsep tetes bisa lebih cepat tumbuh dari waktu
seharusnya. Anda bisa melakukan kegiatan panen 45 hari setelah kegiatan
transplantasi. Cara memanenannya adalah dengan mencabut sawi yang sudah besar
dari netpot secara perlahan. Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi, maka
Anda perlu meningkatkan jumlah netpot untuk pembudidayaan sawi penyiraman
tetes. Semakin banyak tanaman sawi yang dihasilkan, maka semakin besar pula
keuntungan yang akan Anda peroleh dalam waktu singkat.
9. Bobot Basah Panen
Bobot basah panen adalah bobot dari batang, akar dan daun termasuk daun segar,
daun layu dan daun rusak. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik yang
dilakukan saat panen.