Anda di halaman 1dari 6

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH

SEBAGAI MEDIA TANAM SAYUR ORGANIK KELUARGA (SAYOGA) DI DUSUN


KARANGWUNI

Junaidi Safitri, SEI., MEI, Wahyu Gunawan Wibisono, SP


Abiyudha Surya Lukmana, Nugroho Wicaksono, Bayu Pratama, Rizky Akbar Maulani, Anik
Purwanti, Arvidi Novtiani Febiona, Maisy Albi, Sesaria Novitasari
Universitas Islam Indonesia
16513083@students.uii.ac.id
ABSTRACT

The Growing coconut trees and the use of plastics in Wonodadi Village, Buayan District, Kebumen
Regency, have resulted in a lot waste produced such as coconut fibre, coconut shells, coconut leaves
and plastic bottle. However, the lack of public awareness to utilize waste can trigger environmental
pollution. Therefore, it is necessary to use existing waste to minimize the occurrenceof environmental
pollution. One way to utilize the waste is to use coconut fibre and used plastic bottles as planting
media or plant pots. This activity aims to empower the people of Wonodadi Village to be able to
utilize the waste as a family organic vegetable (SAYOGA) growing media media and to meet the
needs of healthy vegetables.
Keywords: coconut fibre, plastic, family organic vegetable

1. PENDAHULUAN
Dusun Karangwuni, Desa Wonodadi, Kecamatan Buayan merupakan salah satu desa
yang terletak di daerah bukit di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Mata pencaharian warga
desa rata-rata sebagai penderes dengan komoditi utama adalah pohon kelapa. Komoditi lain
yang ada di Desa Wonodadi adalah singkong, kapulaga, pisang dan kopi.
Banyaknya pohon kelapa yang terdapat di Desa Wonodadi mengakibatkan banyaknya
limbah yang dihasilkan dari pohon kelapa seperti sabut kelapa, batok kelapa, dan daun kelapa.
Limbah tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat, kebanyakan
dari limbah hanya dibuang atau dimanfaatkan sebagai bahan bakar perapian untuk mengolah
nira menjadi gula jawa atau gula semut. Selain limbah dari pohon kelapa juga terdapat banyak
limbah plastik yang tidak dikelola atau didaur ulang. Apabila limbah tersebut dimanfaatkan
dengan baik maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, pemanfaatan
limbah ini dapat mengurangi pencemaran di lingkungan setempat.
Salah satu wujud pemanfaatan limbah sabut kelapa dan limbah plastik adalah sebagai
media tanam atau pot. Sabut kelapa mengandung cocopeat atau serbuk yang memiliki
karakteristik mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, serta mengandung unsur-
unsur hara esensial, seperti Kalsium (Ca), Magnesiun (Mg), Kalium (K), Natrium (N) dan
Fosfor (P). (Muliawan, 2009). Sehingga pemanfaatan sabut kelapa sebagai media tanam pot
ini akan baik untuk pertumbuhan tanaman dan menghemat penggunaan air. Sementara itu,
limbah plastik merupakan bahan yang tahan lama dan tidak hancur yang akan tetap awet jika
digunakan sebagai media tanam.
Dengan kondisi geografis desa Wonodadi yang terletak diperbukitan dan minimnya
ketersediaan air maka tidak terdapat lahan pertanian untuk sayur mayur. Untuk memenuhi
kebutuhan sayur mayur masyarakat di Wonodadi ini masih harus melakukan pembelian di
pasar terdekat. Sementara itu untuk letak dari pasar di Wonodadi ini terletak di kaki bukit
yang jauh dari letak desa. Padahal sayur mayur ini merupakan kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi setiap hari. Sayuran yang baik untuk dikonsumsi adalah sayuran organik. Budidaya
sayuran organik adalah kegiatan pertanian sayuran dengan menggunakan bahan bahan alami
dalam melakukan proses produksi. (Darwanto, 2016)
Melalui pemberdayaan masyarakat utamanya di Dusun Karangwuni untuk dapat
memanfaatkan limbah sebagai media tanam sayur organik keluarga ini diharapkan akan
memudahkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sayur harian, menjaga pola hidup
sehat, menciptakan lingkungan yang asri, dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
2. METODE PELAKSANAAN
2.1 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam pembuatan Media Tanam Sayoga (Sayuran Organik
Keluarga) antara lain :
- Sepet (Sabut Kelapa)
- Limbah Gelas Plastik
- Limbah Botol Plastik
- Pupuk Kompos
- Tanah
- Cat Warna
- Benih Tanaman
- Kapas
- Kawat
- Air

Kemudian adapun Alat Pendukung dalam Pembuatan Media Tanam Sayoga antara lain :

- Pisau
- Gunting
- Cangkul
- Tang
- Ember
- Kuas
- Spidol
- Skop Kecil
2.2 Cara Kerja
Dalam pembuatan SAYOGA ini ada 2 proses dalam pembuatannya. Yang pertama
adalah Proses Penyemaian benih sayuran. Yang kedua adalah Pembuatan Media Tanam
itu sendiri.

Dibuat media Dimasukkan beberapa Dimasukkan air


secukupnya ke dalam
penyemaian dari botol helai kapas dalam
media semai hingga
atau gelas plastik media semai keseluruhan kapas basah

Ditunggu hingga 3
hari, sampai benih Dimasukkan benih
menjadi bibit siap
tanam

Gb. 1 diagram penyemaian benih sayuran

Disiapkan Sabut Dibuat lubang pada Dimasukkan kawat


Kelapa, Kawat, Tang, sabut kelapa dengan pada setiap lubang
Gunting, Pisau menggunakan pisau tersebut
atau gunting

Ditanam bibit. Satu Dimasukkan tanah dan Dipotong kawat


pot dapat ditanam 2 pupuk kompos ke dengan menggunakan
bibit dalam sabut kelapa tang kemudian dililit
yang sudah jadi pot hingga kuat

Disiram dengan air


secukupnya

Gb. 2 diagram pembuatan media hingga penanaman bibit


2.3 Rancangan Kegiatan
Kegiatan dimulai dengan melakukan observasi dan mencari referensi proses
pembuatan pot dari limbah sabut kelapa serta pengadaan alat-alat dan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam proses pembuatannya. Setelah alat dan bahan terkumpul kemudian
kami selaku mahasiswa KKN menghadiri arisan RT di Dusun Karangwuni
Kegiatan dimulai dengan mencari referensi proses pembuatan pupuk organik cair serta
pengadaan bahan-bahan serta alat-alat yang akan digunakan dalam proses produksi.
Setelah alat dan bahan terkumpul, kemudian kami selaku mahasiswa KKN mengundang
30 ibu-ibu PKK di Dusun Sempor untuk ikut berpartisipasi dalam pembuatan pupuk
organik cair. Tujuan mengajak ibu-ibu PKK yaitu untuk menyosialisasikan program
kerja serta memberikan pelatihan mengenai produk organik cair ramah lingkungan.

3. Hasil dan Pembahasan

Pada pelaksaannya di lapangan, sosialisasi dan praktek mengenai “Pemberdayaan


Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Sebagai Media Tanam Sayur Organik
Keluarga (SAYOGA) di Dusun Karangwuni” mendapatkan antusiasme yang sangat
baik dari warga Dusun Karangwuni, Wonodadi khususnya di RT 03/RW03 dan RT
01/RW 04. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya warga yang hadir dalam sosialisasi
tersebut. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi serta edukasi kepada
warga tentang pentingnya memanfaatkan limbah yang ada sebagai upaya untuk
menekan pencemaran lingkungan dan juga menerapkan pola hidup sehat dengan
mengkonsumsi sayur-sayuran. Pemanfaatan limbah yang ingin penulis sampaikan
kepada warga Dusun Karangwuni adalah pembuatan pot sebagai media tanam
sayuran organik dari limbah botol dan gelas plastik serta sabut kelapa.

Kegiatan sosialisasi ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yakni pengumpulan


bahan, penyampaian materi, dan pelatihan/praktek pemanfaatan limbah yang ada.
Tahapan yang pertama, penulis mengumpulkan bahan dari limbah botol dan gelas
plastik yang ada dan juga sabut kelapa mengingat banyak pohon kelapa sebagai
komoditi utama di Desa Wonodadi.

Gb 3. Pengumpulan bahan dari sabut kelapa


Kemudian, penyampaian materi sebagai tahapan yang kedua dilakukan dengan cara
memaparkan pentingnya memanfaatkan limbah yang ada dan pentingnya konsumsi
sayuran organik kepada warga Dusun Karangwuni pada saat arisan ibu-ibu PKK dan
kepada siswa-siswa MI Ma’arif Wonodadi .

Gb 4. Sosialisasi bersama ibu-ibu arisan Gb 5. Sosialisasi bersama siswa MI

Setelah itu, tahapan yang terakhir dari program kerja ini adalah pelatihan/praktek
langsung pembuatan pot dari limbah botol dan gelas plastik serta sabut kelapa yang
sudah dikumpulkan sebelumya. Untuk siswa MI, tahapan yang dilakukan adalah
dengan memberikan lomba mewarnai gelas plastik yang digunakan sebagai media
tanam.

Gb 6. Antusiasme warga mempraktikkan pembuatan pot

Gb 7. Siswa MI mengikuti lomba mewarnai pot/media tanam


4. Kesimpulan

Sosialiasi dan pelatihan pemanfaatan limbah mulai dari limbah botol dan gelas
plastik serta sabut kelapa sebagai media tanam sayur organik keluarga (Sayoga)
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bahkan alternative
baru dalam sektor pertanian rumahan di dusun Karangwuni sehingga diharapkan
mampu menambah produktivitas warga.

5. Referensi

Darwanto, I. P. (2016). Peran Kelompok Tani Sayuran Organik Terhadap


Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 120 hlm
Muliawan. (2009). Pengaruh Media Semai Terhadap Pertumbuhan Pelita (Eucalyptus
pellita F. Muel). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 104 hlm

Anda mungkin juga menyukai