The Growing coconut trees and the use of plastics in Wonodadi Village, Buayan District, Kebumen
Regency, have resulted in a lot waste produced such as coconut fibre, coconut shells, coconut leaves
and plastic bottle. However, the lack of public awareness to utilize waste can trigger environmental
pollution. Therefore, it is necessary to use existing waste to minimize the occurrenceof environmental
pollution. One way to utilize the waste is to use coconut fibre and used plastic bottles as planting
media or plant pots. This activity aims to empower the people of Wonodadi Village to be able to
utilize the waste as a family organic vegetable (SAYOGA) growing media media and to meet the
needs of healthy vegetables.
Keywords: coconut fibre, plastic, family organic vegetable
1. PENDAHULUAN
Dusun Karangwuni, Desa Wonodadi, Kecamatan Buayan merupakan salah satu desa
yang terletak di daerah bukit di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Mata pencaharian warga
desa rata-rata sebagai penderes dengan komoditi utama adalah pohon kelapa. Komoditi lain
yang ada di Desa Wonodadi adalah singkong, kapulaga, pisang dan kopi.
Banyaknya pohon kelapa yang terdapat di Desa Wonodadi mengakibatkan banyaknya
limbah yang dihasilkan dari pohon kelapa seperti sabut kelapa, batok kelapa, dan daun kelapa.
Limbah tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat, kebanyakan
dari limbah hanya dibuang atau dimanfaatkan sebagai bahan bakar perapian untuk mengolah
nira menjadi gula jawa atau gula semut. Selain limbah dari pohon kelapa juga terdapat banyak
limbah plastik yang tidak dikelola atau didaur ulang. Apabila limbah tersebut dimanfaatkan
dengan baik maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, pemanfaatan
limbah ini dapat mengurangi pencemaran di lingkungan setempat.
Salah satu wujud pemanfaatan limbah sabut kelapa dan limbah plastik adalah sebagai
media tanam atau pot. Sabut kelapa mengandung cocopeat atau serbuk yang memiliki
karakteristik mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, serta mengandung unsur-
unsur hara esensial, seperti Kalsium (Ca), Magnesiun (Mg), Kalium (K), Natrium (N) dan
Fosfor (P). (Muliawan, 2009). Sehingga pemanfaatan sabut kelapa sebagai media tanam pot
ini akan baik untuk pertumbuhan tanaman dan menghemat penggunaan air. Sementara itu,
limbah plastik merupakan bahan yang tahan lama dan tidak hancur yang akan tetap awet jika
digunakan sebagai media tanam.
Dengan kondisi geografis desa Wonodadi yang terletak diperbukitan dan minimnya
ketersediaan air maka tidak terdapat lahan pertanian untuk sayur mayur. Untuk memenuhi
kebutuhan sayur mayur masyarakat di Wonodadi ini masih harus melakukan pembelian di
pasar terdekat. Sementara itu untuk letak dari pasar di Wonodadi ini terletak di kaki bukit
yang jauh dari letak desa. Padahal sayur mayur ini merupakan kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi setiap hari. Sayuran yang baik untuk dikonsumsi adalah sayuran organik. Budidaya
sayuran organik adalah kegiatan pertanian sayuran dengan menggunakan bahan bahan alami
dalam melakukan proses produksi. (Darwanto, 2016)
Melalui pemberdayaan masyarakat utamanya di Dusun Karangwuni untuk dapat
memanfaatkan limbah sebagai media tanam sayur organik keluarga ini diharapkan akan
memudahkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sayur harian, menjaga pola hidup
sehat, menciptakan lingkungan yang asri, dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
2. METODE PELAKSANAAN
2.1 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam pembuatan Media Tanam Sayoga (Sayuran Organik
Keluarga) antara lain :
- Sepet (Sabut Kelapa)
- Limbah Gelas Plastik
- Limbah Botol Plastik
- Pupuk Kompos
- Tanah
- Cat Warna
- Benih Tanaman
- Kapas
- Kawat
- Air
Kemudian adapun Alat Pendukung dalam Pembuatan Media Tanam Sayoga antara lain :
- Pisau
- Gunting
- Cangkul
- Tang
- Ember
- Kuas
- Spidol
- Skop Kecil
2.2 Cara Kerja
Dalam pembuatan SAYOGA ini ada 2 proses dalam pembuatannya. Yang pertama
adalah Proses Penyemaian benih sayuran. Yang kedua adalah Pembuatan Media Tanam
itu sendiri.
Ditunggu hingga 3
hari, sampai benih Dimasukkan benih
menjadi bibit siap
tanam
Setelah itu, tahapan yang terakhir dari program kerja ini adalah pelatihan/praktek
langsung pembuatan pot dari limbah botol dan gelas plastik serta sabut kelapa yang
sudah dikumpulkan sebelumya. Untuk siswa MI, tahapan yang dilakukan adalah
dengan memberikan lomba mewarnai gelas plastik yang digunakan sebagai media
tanam.
Sosialiasi dan pelatihan pemanfaatan limbah mulai dari limbah botol dan gelas
plastik serta sabut kelapa sebagai media tanam sayur organik keluarga (Sayoga)
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bahkan alternative
baru dalam sektor pertanian rumahan di dusun Karangwuni sehingga diharapkan
mampu menambah produktivitas warga.
5. Referensi