Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROGRAM MATCHING FUND 2023


“PROSES: PROGRAM SEDEKAH SAMPAH KOTA BENGKULU
MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE”

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU


TAHUN 2023
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Pengenalan “PROSES: Program Sedekah Sampah


Kota Bengkulu Menuju Universal Helath Coverage”
dan Pembudidayaan Maggot Serta Pembuatan dan
Pengaplikasian Dekomposter dan Biopori.
Sasaran : Masyarakat di RT 23 Hibrida 9A
Metode : Edukasi dan Demonstrasi
Media : power point, laptop, dekomposter, dan biopori
Waktu : 60 Menit
Tempat : TPQ Masjid Al-Iman Hibrida 9A RT 23
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Juni 2023

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kegiatan ini, peserta penyuluhan dapat
mengetahui peran keluarga tentang cara pengelolaan sampah rumah tangga,
cara pengurangan sampah rumah tangga, dan cara memilah sampah anorganik
dan organik, pembudidayaan maggot, pembuatan dan pengaplikasian biopori,
serta pembuatan dan pengaplikasian dekomposter.

B. Tujuan Intruksional
Setelah mengikuti penyuluhan kegiatan ini diharapkan masyarakat RT 23
Hibrida 9A
1. Mengetahui cara pengelolaan sampah rumah tangga.
2. Mengetahui cara pengurangan sampah rumah tangga.
3. Mengetahui cara memilah sampah anorganik dan organik.
4. Mengetahui cara pembudidayaan maggot.
5. Mengetahui cara pembuatan dan pengaplikasian biopori.
6. Mengetahui cara pembuatan dan pengaplikasian dekomposter.

C. Sasaran
Sasaran dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat di
wilayah RT 23 Hibrida 9A Kota Bengkulu agar mengetahui cara
pengelolaan, pengurangan, dan memilah sampah anporganik dan organik,
pembudidayaan maggot, pembuatan dan pengaplikasian biopori dan
dekomposter.

D. Materi
Sampah merupakan barang yang dianggap tidak berguna lagi yang
berasal dari hasil kegiatan manusia berupa bahan organik maupun
anorganik yang dapat terurai maupun yang tak dapat terurai yang
berada di lingkungan kita.
1. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah yang berasal dari sisa kegiatan manusia
yang sulit untuk diuraikan oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu
yang cukup lama hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Contohnya
adalah botol plastik, tas plastik, kaleng, kaca, kain, dan kertas
(Harimurti,2020)
2. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa barang
yang tidak terpakai yang sebelumnya berasal dari organisme hidup,
karena berasal dari organisme, sampah ini lebih mudah terurai dari pada
jenis sampah anorganik. Sampah organik ini apabila dikelola secara
benar akan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Contohnya dari sampah organik ini adalah pembuatan pupuk
kompos yang dapat digunakan dalam sektor pertanian (Putra, 2020)
3. Pembudidayaan Maggot
Maggot yang merupakan larva lalat Black Soldier Fly
(BSF) memang sangat istimewa dibandingkan bahan baku pakan
alternatif lainnya karena mengandung nutrien yang lengkap untuk
ikan maupun ayam dengan kualitas yang baik. Selain itu, Maggot
bisa diproduksi dalam waktu singkat dan berkesinambungan dengan
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan.Keunggulan
lainnya, yaitu masyarakat mudah mengadopsi teknologi produksi
Maggot. Kemudian, dalam prosesnya Maggot juga bisa diproduksi
menjadi tepung (mag meal), sehingga bisa menekan biaya produksi
pakan. Maggot BSF dalam proses budidayanya juga dapat diberikan
pakan berupa sampah organik. Sampah organik rumah tangga
seperti sisa buah buahan, sayuran maupun sisa makanan lain memang
merupakan makanan bagi larva lalat black soldier fly ini (Ahmad,2021)
4. Biopori
Biopori dimaksudkan untuk memulihkan kesuburan tanah,
melindungi tata air, dan kelestarian daya dukung lingkungan. Pada
dasarnya, lubang resapan biopori merupakan lubang vertikal ke
dalam tanah yang berfungsi meningkatkan laju peresapan air hujan.
Pembuatan lubang resapan biopori ke dalam tanah secara
langsung akan memperluas bidang permukaan peresapan air, seluas
permukaan dinding lubang. Lubang resapan biopori merupakan
lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah dengan diameter 10-30
cm, dengan kedalaman sekitar 100 cm atau jangan melebihi kedalaman
muka air tanah. Lubang tersebut kemudian diisi oleh sampah organik
agar terbentuk biopori dari aktivitas organisme tanah dan akar
tanaman. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang
yang isinya sudah menyusut karena proses pelapukan. Karena
berdiameter kecil, lubang ini mampu mengurangi beban resapan,
sehingga, laju peresapan air dapat dipertahankan. Pembuatan
lubang resapan biopori cukup sederhana, murah dan tidak
membutuhkan lahan yang luas. Alatnya tergolong sederhana
berupa bor hasil modifikasi (Permana, 2019)
5. Dekomposter
Dekomposer merupakan bioaktivator perombak bahan organik
biologis yang diracik khusus untuk meningkatkan efisiensi
dekomposisi sisa-sisa tanaman, mengurangi penyebab penyakit, masalah
lingkungan pada penumpukan sampah Wadah dekomposer yang
digunakan dibuat dengan alat dan bahan-bahan yang sederhana
dengan waktu pembuatan yang tidak terlalu lama (Rangkung, 2019)

Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan,


pemusnahan, atau pengolahan sampah agar tidak mengganggu kesehatan
masyarakat dan lingkungan. Pengelolaan sampah merupakan rangkaian
kegiatan yang digunakan untuk mengolah sampah mulai dari timbunan
hingga pembaungan akhir (Putra, 2020). Untuk mengurangi dan menangani
sampah tersebut harus ada sistem pengelolaan yang menyeluruh dan
berkesinambungan, sehingga kualitas lingkungan dan kesehatan
masyarakat menjadi lebih baik serta menjadikan sampah sebagai sumber
daya. Pengelolaan sampah lebih membutuhkan perubahan dan
pembentukan perilaku individu, bukan hanya tekhnologi yang canggih.
Pembentukan perilaku individu dalam mengelola sampah yang benar perlu
ditanamkan sejak usia dini. Pembentukan perilaku pada usia ini lebih
mudah dan lebih terlihat hasilnya. Pembentukan mengelola sampah sejak
usia dini ini dapat dimulai dari pembentukan kebiasaan memilah dan
menempatkan sampah pada tempatnya. Kebiasaan memilah dan
menempatkan sampah pada tempatnya yang sudah tertanam sejak usia dini
diharapkan akan terus terbawa sehingga dewasa, sehingga akan mampu
berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
(Kusniati,2019)

E. Metode
1. Memberikan penjelasan tentang pengelolaan, pengurangan, dan
memilah sampah rumah tangga.
2. Menjelaskan dan demonstrasi biopori
3. Menjelaskan dan demonstrasi dekomposter
4. Berdiskusi (tanya jawab) pada masyarakat RT23 Hibrida 9A

F. Media
1. Laptop
2. pawer point
3. Media biopori
4. Media dekomposter

H. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media


1. Pembukaan 10  Salam Menjawab salam
menit  Perkenalan
 Sambutan dari tim
matching fund
2023 dan sambutan
dari ketua RT 23

2. Isi Materi 40  Pengisian


menit kuesioner tentang
sampah dan BPJS
kesehatan
 Edukasi Peran
keluarga dalam Memperhatikan
pengelolaan bertanya
sampah rumah
tangga
 Edukasi Peran Kuesioner,
keluarga dalam Laptop
pengurangan Memperhatikan dan power
sampah rumah bertanya point
tangga
 Edukasi Peran
keluarga dalam
memilah sampah Memperhatikan
rumah tangga bertanya

 Edukasi
pembudidayaan Memperhatikan
maggot bertanya
 Edukasi dan
demonstrasi Memperhatikan
pembuatan biopori Bertanya
 Edukasi dan
demonstrasi Memperhatikan
pembuatan Bertanya
dekomposter
 Menjawab
pertanyaan Memperhatikan
bertanya
3. Penutup 10  Penutup acara Menjawab salam
menit  Salam
DAFTAR PUSTAKA

Harimurti, S. M., Rahayu, E. D., Yuriandala, Y., Koeswandana, N. A.,


Sugiyanto, R. A. L., Perdana, M. P. G. P., ... & Sari, C. G. (2020).
Pengolahan Sampah Anorganik: Pengabdian Masyarakat Mahasiswa
pada Era Tatanan Kehidupan Baru. Prosiding Konferensi Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility
(PKM-CSR), 3, 565-572.

Putra, Y., & Ariesmayana, A. (2020). Efektifitas penguraian sampah organik


menggunakan Maggot (BSF) di pasar Rau Trade Center. Jurnal
Lingkungan Dan Sumberdaya Alam (JURNALIS), 3(1), 11-24.

Putra, W. T. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah


Di Bank Sampah. Jambura Journal of Community Empowerment, 69-
78.

Kurniati, E., Mirawati, M., Rudiyanto, R., Fitriani, A. D., Rengganis, I., &
Justicia, R. (2019). Implementasi Program Anak Peduli Lingkungan
Melalui Kegiatan Memilah Sampah. Early Childhood: Jurnal
Pendidikan, 3(1), 1-6.

Ahmad, S. M., & Sulistyowati, S. (2021). Pemberdayaan Masyarakat


Budidaya Maggot Bsf Dalam Mengatasi Kenaikan Harga Pakan
Ternak. JE (Journal of Empowerment), 2(2), 243-260.

Permana, E., Nelson, N., Lestari, I., Gusti, D. R., Farid, F., Ardianto, D., &
Evrianti, Y. (2019, December). Penyuluhan pembuatan biopori sebagai
lubang resapan di kelurahan kenali besar kota jambi dengan
memanfaatkan barang bekas sebagai pengganti pipa pvc. In Prosiding
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ.

Rengkung, C. N., & Rokot, A. (2019). FEKTIFITAS DEKOMPOSER


DALAM PENANGANAN LEMAK INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH PADA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 9(1), 49-55.

Anda mungkin juga menyukai