Disusun oleh
Leni Rahayu
183112540120647
UNIVERSITAS NASIONAL
2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Tema
Penguragan sampah plastik
2. Sasaran
2.1 Sasaran program : semua warga perumahan mahogany
2.2 Sasaran penyuluhan : ibu rumah tangga yang aktif berbelanja ke pasar
3. Tujuan
3.1 Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini di harapkan warga memiliki kesadaran terhadap
lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik di perumahan mahogany
4. Materi
4.1 Pengertian sampah
4.2 Apa yang dimaksud dengan sampah plastik
4.3 Jenis-jenis sampah plastik
4.4 Dampak sampah plastik pada kehidupan sehari-hari
4.5 Dampak sampah plastik pada linkungan
4.6 Dampak sampak plastik pada bumi
4.7 Pencegahan menumpuknya sampah plastik
4.8 Pengolahan sampah plastik
5. Metode
5.1 Presentasi
5.2 Ceramah
5.3 Diskusi dan tanya jawab
6. Media
6.1 Slide power point
Pengertian sampah, pengertian sampah plastic, jenis- jenis, dampak negative,
pencegahan, dan pengolahan
6.2 Infografis digital
Informasi yang mudah di mengerti yang bersifat persuasive di sertai gambar-
gambar menarik
7. Alat
7.1 Laptop
7.2 LCD
7.3 Wireless
7.4 Kabel penghubung
7.5 Smart phone
8. Tempat
Di kediaman rumah salah satu warga : rumah ibu Sri Wahyuni
9. Waktu
Moment arisan RW Minggu 27 April 2019
LCD
prasmanan
karpet
peserta
pintu
1 15 menit Pembukaan
4 5 menit Evaluasi
6 5 menit Penutup MC
No Keterangan Ya Tidak
1. Apakah peserta memperhatikan?
2. Apakah peserta bertanya?
3. Apakah peserta antusias terhadap materi
yang disampaikan ?
4. Apakah peserta bisa mengulangi materi
yang telah diberikan dengan benar?
5. Apakah peserta mau merubah prilaku
untuk mengurangi sampah plastic?
12. Evaluasi
12.1 Evaluasi struktur
Peserta hadir di lokasi tepat waktu
Penyelenggaraan di rumah ibu RW Sri Mulyati dalam moment arisan warga
Banjir di Indonesia begitu fenomenal, dia bisa datang di kota yang tidak di duga-duga. Banjir
begitu banyak penyebabnya, namun yang tidak bisa di elakan adalah faktor sampah.
Indonesia merupakan negara penghasil sampah terbesar nomer dua di dunia. Dan khususnya
sampah plastik, berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia
(INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta
ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Sedangkan kantong plastik yang terbuang ke lingkungan pertahun sebanyak 10 milar lembar
atau sebanyak 85.000 ton sampah plastik. Artinya Indonesia menghasilkan sampah plastic
sekitar 7.084 perbulan. Bisa di bayangkan satu truk kontainer kapasitas 20 ton, maka ada
sekitar 355 truk kontainer yang di butuhkan. Sungguh ini memprihatinkan dan bukan
prestasi.
Ini merupakan tugas bersama, dalam rangka pembuktian seberapa cinta kita pada bumi dan
seberapa amanah kita sebagai manusia yang diberi kehidupan di bumi.
1. Pengertian sampah
Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah barang atau benda yang
sudah tidak dipakai lagi.
Sedangkan secara umum sampah adalah sebuah benda yang di anggap tidak berguna,
yaitu bersumber dari aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis
Pada pasal 5 dalam PP tersebut, kata “produsen” mengarah kepada pelaku usaha yang
memproduksi barang yang menggunakan kemasan, mendistribusikan barang yang
menggunakan kemasan dan berasal dari impor, serta menjual barang dengan
menggunakan wadah yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam.
Sementara di pasal 11, pelaku usaha diidentikan kepada perseorangan, kelompok atau
badan hukum. Di dalam aturan tersebut juga dijelaskan apa langkah yang harus
dilakukan, seperti yang termaktub dalam pasal 16 yaitu : pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah mengkonversi sampah plastik jadi aspal.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2017 lalu,
telah menguji coba pembangunan aspal jalan berbahan dasar plastik. Inovasi ini
dianggap sukses karena jadi output yang bernilai.
Namun inovasi tersebut bukan tanpa risiko. Berdasarkan artikel yang pernah ditulis
oleh The Guardian, India pernah juga melakukan inovasi itu sekitar 16 tahun yang
lalu untuk mengurangi limbah plastik di negara tersebut.
Awalnya, inovasi ini memang sukses mengurangi sampah plastik. Namun dalam
perjalanannya ada potensi ancaman. Ketika plastik dileburkan, sesungguhnya tidak
seluruh komponen akan hancur. Partikel-partikel mikro tentu bisa masuk ke
ekosistem alam, dan bukan tidak mungkin ke depannya terjadi pencemaran.
Langkah masyarakat
Pemerintah dan LSM bekerjasama dalam mengurangi sampah yang tidak bisa di urai.
Seperti pada point no 7 yaitu pencegahan sampah dan membuat ecobrick di rumah
masing-masing.
KESIMPULAN
Dari penumpuknya sampah yang mengotori bumi, seharusnya kita menjadi benar-benar faham
bahwa bukti dari mencintai kebersihan bukan sekedar membuang sampah pada tempatnya. Tapi
justru langkah awalnya adalah meminimalisir sampah.
Kebanyakan slogan kebersihan baru sampai kepada kepentingan indvidu, yaitu rumah yang
bersih, kantor yang bersih, sekolah yang bersih tanpa mau tahu kotoran atau sampahnya pergi
kemana.
Di negara maju sudah sudah sangat baik dalam pengeloaanya, sayang memang belum banyak
negara yang dapat mengatur sampah plastic ini termasuk Indonesia karena memang biaya dalam
pengolahanya masih tergolong tinggi.
Oleh sebab itu di butuhkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah sebagai bentuk
cinta kebersihan lebih dari sekedar membuang sampah pada tempatnya. Karena bumi ini akan di
wariskan kepada anak cucu, maka mencintai bumi sama dengan mencintai anak-cucu kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnbcindonesia.com/news/20181123170529-4-43454/pengelolaan-sampah-plastik-
indonesia-bisa-ikuti-cara-swedia/2
https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=1989786067933545&id=100007065124781&_rdr
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-sampah.html
https://www.youtube.com/watch?v=cBP2T5cN7L8
https://www.youtube.com/watch?v=dwfvQLo99rY