Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGOPOH LUBUK


BASUNG

OLEH :

MAHASISWA PBL FKM UNAND

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS


ANDALAS

TAHUN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGELOLAAN SAMPAH

Topik : Pengelolaan Sampah

Sub Topik : 1. Pengertian Sampah

2. Sumber Sampah

3. Jenis Sampah

4. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik

5. Langkah Pembuatan Kompos dengan Metode Karung

6. Langkah Pembuatan kerajinan dari Sampah Anorganik

Tanggal : 24 Maret 2015

Waktu / Jam : 09.00-11.00 WIB

Tempat : Wilayah Kerja Puskesmas Manggopoh

Peserta : Masyarakat yang Meningikuti Posyandu

LATAR BELAKANG

Pembakaran sampah menjadi penyumbang terjadinya perubahan iklim secara tidak

langsung. Sampah plastik yang baru bisa hancur setelah 1000 tahun membuka mata kita, betapa

barang itu mengandung bahaya potensial. Apa jadinya bumi ini bila plastik masih terus

dikonsumsi dan mendominasi segala macam kebutuhan hidup manusia. Di Indonesia saja ada

300 juta kantong plastik yang dibuang setiap tahun. Berapa jumlah total di seluruh dunia?

Pada dasarnya kita semua adalah penghasil sampah. Kita pasti akan pusing sendiri bila

tahu jumlah sampah yang kita hasilkan selama sehari, seminggu, sebulan, setahun. Daripada
sampah-sampah itu dibakar, kenapa tidak didaur ulang saja menjadi kompos. Tidak perlu

teknologi dan peralatan canggih tetapi membantu melestarikan lingkungan. Untuk mengubah

sampah menjadi kompos, cukup menjalankan langkah-langkah sederhana.

I. TUJUAN

1.1 TUJUAN UMUM

Setelah mendapatkan penyuluhan, masyarakat yang peningikuti posyandu dapat memahami

dan mengetahui tentang pengolahan sampah yang baik.

1.2 TUJUAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan masyarakat yang meningikuti posyandu mampu:

1. Menyebutkan Pengertian Sampah

2. Menyebutkan Sumber Sampah

3. Menyebutkan Jenis Sampah

4. Menjelaskan Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik

5. Menjelaskan Langkah Pembuatan Kompos dengan Metode Karung

6. Menjelaskan Langkah Pembuatan kerajinan dari Sampah Anorganik

II. MATERI

1. Pengertian Sampah

2. Sumber Sampah

3. Jenis Sampah

4. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik


5. Langkah Pembuatan Kompos dengan Metode Karung

6. Langkah Pembuatan kerajinan dari Sampah Anorganik

III. METODA

Ceramah Dan Tanya Jawab

IV. MEDIA

- Leaflet

V. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB

PENYULUHAN PESERTA

1 10 Menit Pembukaan : Mahasiswa PBL

 Membuka/ memulai  Menjawab salam

kegiatan dengan

mengucapkan salam

 Memperkenalkan diri  Mendengarkan

 Menjelaskan tujuan dari  Mendengarkan

demonstrasi

 Bertanya kepada  Menjawab

peserta apakah sudah pertanyaan

mengetahui tentang
cara pengolahan

sampah

2 30 Menit Pelaksanaan : Mahasiswa PBL

Penyampaian materi :

 Menjelaskan tentang  Mendengarkan

pengertian sampah

 Menjelaskan tentang  Mendengarkan

sumber sampah

 Menjelaskan tentang  Mendengarkan

jenis sampah

 Menjelaskan tentang  Mendengarkan

pengolahan sampah

organik dan anorganik

 Menjelaskan langkah  Mendengarkan

pembuatan kompos

dengan metode karung

4 20 Menit Evaluasi : Mahasiswa PBL

a. Menanyakan kepada a. Menjawab pertanyaan

peserta tentang materi

yang telah diberikan, dan

menjawab pertanyaan

dari peserta
5 10 Menit Penutup: Mahasiswa PBL

 Mengucapkan terima  Mendengarkan.

kasih atas peran serta

peserta

 Mengucapkan salam  Menjawab salam

penutup.

VI. MATERI PENYULUHAN PENGOLAHAN SAMPAH

1. PENGERTIAN SAMPAH

Dalam Undang-undang No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah

sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat.

2. SUMBER SAMPAH

Sumber sampah dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:

1. Sampah dari permukiman, atau sampah rumah tangga

2. Sampah dari non-permukiman yang sejenis sampah rumah tangga, seperti dari

pasar, komersial dsb.

3. JENIS SAMPAH

Sampah dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :

A. SAMPAH ORGANIK

Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun

kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
B. SAMPAH ANORGANIK

Sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,

kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk

dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah

plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca,

dan kertas, baik kertas koran, hvs, maupun karton.

4. PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK

A. Sampah Organik

Untuk sampah organik dapat diolah lebih lanjut dengan pembuatan kompos.

B. Sampah Anorganik

Untuk sampah anorganik dapat diolah dengan cara 3R ( Daur Ulang ).

5. LANGKAH PEMBUATAN KOMPOS DENGAN METODE KARUNG

Ada beberapa macam cara dalam pembuatan kompos , salah satunya adalah dengan

metode karung. Berikut ini adalah cara pengomposan, dengan menggunakan karung

sebagai wadahnya :
Pembuatan MOL

Pembuatan MOL dari nasi, yang baru maupun basi

Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:

1. Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.

2. Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan

abu-abu.

3. Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.

4. Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan

ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.

5. Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau

asem seperti tape/peuyeum.

6. MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan

dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.

Pembuatan kompos

Langkah 1:

Potong/cacah dengan ukuran 2 s/d 3 cm sampah organik yang akan dibuat kompos.
Langkah 2:

Campur sampah coklat dan sampah hijau dengan perbandingan 1:2. Jika terlalu banyak

sampah coklat, pengomposan akan memakan waktu lama.

Langkah 3:

Ratakan sampah yang akan dibuat kompos sebelum dicampur dengan MOL.
Langkah 4:

Sirami permukaan sampah secara merata dengan MOL.

Langkah 5:

Aduk agar MOL tercampur merata. Siram kembali dengan MOL sampai sampah terlihat

basah kemudian aduk kembali.


Langkah 6:

Masukkan sampah ke dalam karung, setelah diangin-anginkan sebentar. Kemudian karung

diikat agar tidak diacak-acak kucing, anjing, atau ayam.

Langkah 7:

Karung ditusuk-tusuk dengan obeng atau alat lainnya secara merata agar oksigen (udara

segar) bisa masuk.


Langkah 8:

Simpan di tempat yang tidak kehujanan dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Langkah 9:

Seminggu sekali Langkah 3 s/d 8 diulang kembali. Dalam waktu enam minggu kompos

sudah jadi dan siap digunakan.

3.1 Hasil

Minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja, suhu mencapai 45-650C. Karung terasa

hangat bila dipegang. Minggu ke-3 dan ke-4 suhu mulai menurun menjadi sekitar 400C.
Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah, kompos sudah jadi/matang.

Kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitam-hitaman dan baunya seperti tanah.

Kompos bisa disimpan di dalam karung sebelum digunakan.

Anda mungkin juga menyukai