Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA


DI SMP NEGERI 2 PARONGPONG

PROGRAM STUDI DIII-TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
OKTOBER 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan proposal yang berjudul PelatihanPemanfaatan Limbah Rumah Tangga
di SMP Negeri 2 Parongpong.Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini, Ibu Dianty Rosirda Dewi
Kurnia selaku Dosen K3LL Jurusan Teknik Kimia di Politeknik Negeri Bandung serta teman-
teman semua yang telah memberikan masukan dan materi pendukung,

Karena keterbatasan dalam pengetahuan dan pengalaman, kami menyadari bahwa, proposal ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik untuk
perbaikkan proposal ini.

Akhir kata, semoga proposal ini dapat bermanfaat serta menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Oktober 2017

Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
No Judul : Pengolahan Limbah Rumah Tangga
1. Nama Mitra Program : SMP Negeri 2 Parongpong
2. Ketua Tim Pengusul
Nama : M. Risnandar Zirkhan
NIM : 171411050
Jurusan/prodi : Teknik Kimia/D3-Teknik Kimia
Alamat kantor/Telp/Faks/e-mail : Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga PO BOX 6468
BDCD Bandung Jawa Barat
Alamat rumah/Telp/Faks/e-mail : Kp. Ciburial No. 10 RT/RW 01/03 Desa Cibogo
Kec. Lembang Kab. Bandung Barat Kode Pos : 40391
3 Anggota Tim Pengusul : Mahasiswa kelas 1B Angkatan 2017
(30 orang)
4. Lokasi kegiatan/Mitra
Wilayah Mitra (desa/kecamatan) : Jl. Waruga Jaya No. 13, Kp. Cibadak, Ciwaruga,
Parongpong, Cigugur Girang, Parongpong 40559
Kabupaten/kota : Kabupaten Bandung Barat
Propinsi : Jawa Barat
Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 4,3 Km
5. Luaran yang dihasilkan : 1. Pembuatan wadah dari botol bekas
2. Pengolahan limbah kulit pisang menjadi nugget
3. Pengolahan limbah biji nangka menjadi yoghurt
4. Pengolahan limbah kulit buah semangka menjadi selai
5. Pengolahan limbah kulit singkong menjadi keripik
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Jam
7. Biaya total : Rp. 530.500

Mengetahui, Bandung, 9 Oktober 2017


Dosen Pengampu Mata Kuliah K3LL Ketua Tim Pengusul

Dianty Rosirda Dewi Kurnia, S.T., M.T. M. Risnandar Zirkhan


NIP. 19751026 200501 2002 NIM. 171411050

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia

Iwan Ridwan, S.T., M.T.


NIP. 19770114 200604 10
1. PENDAHULUAN

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Sampah terbagi menjadi
dua jenis yaitu, sampah organik, sampah yang mudah terurai, seperti sampah dapur. Dan
sampah anorganik yaitu sampah yang sulit terurai secara alami atau membutuhkan waktu
lama untuk terurai secara alami, contohnya seperti plastik.

Pengelolaan sampah sudah menjadi tanggungjawab setiap manusia maka dari itu
pengelolaan sampah sudah mulai disosialisasikan, yaitu dengan menerapkan konsep
pemilahan 3R. konsep pemilahan 3R adalah Reuse,Reduce dan Recycle. Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah. Dan, Recycle berarti mengolah kembali sampah yang menjadi barang atau produk
baru yang bermanfaat.

Setelah menerapkan konsep 3R tersebut, rasa peduli dan kesadaran kita terhadap
lingkungan semakin meningkat, kesadaran kita dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan sekitar.

Penerapannya pada siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahapan yang benar
karena pada masa-masa ini adalah masa dimana mereka memiliki ketertarikan dan
semangat yang tinggi terhadap hal baru. Dengan diberikan arahan yang tepat mengenai
penanaman rasa peduli terhadap lingkungan, maka akan menumbuhkan kesadaran mereka
terhadap lingkungan.

Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang
berbagai macam manfaat dari bahan baku limbah menjadi bahan makanan maupun barang
sederhana yang memiliki harga ekonomis. Diharapkan siswa yang telah diberikan arahan
dapat menerapkannya kepada orang-orang disekitarnya.
2. DASAR TEORI
2.1. Sampah

2.1.1. Pengertian Sampah Botol Plastik

Sampah botol plastik merupakan bahan padat buangan dari kegiatan


manusia yang sudah terpakai. Endah (2015: h.8) menjelaskan bahwa
sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang
begitu kompleks dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, manusia pasti
menghasilkan buangan atau sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah
tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat. Jika sampah tersebut terus
dibiarkan, tentu akan menimbulkan dampak serius bagi lingkungan yang
mengakibatkan pencemaran udara,tanah dan dapat menyebabkan banjir.

Endah (2015) menjelaskan bahwa terdapat jenis-jenis sampah, seperti


berikut:

1. Sampah Organik

Sampah yang mudah hancur, seperti: Sayuran/buah yang dibuang,


makanan sisa, daun-daun kering, dan sebagainya.

2. Sampah Non Organik

Sampah yang berasal dari pabrik dan bersifat tidak mudah hancur,
seperti: Kemasan plastik, kertas, kaleng minuman, botol-botol
plastik, logam, puntung rokok, dan sebagainya

3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (b3)

Sampah yang tidak bisa hancur dan tidak bisa diolah kembali serta
bersifat sangat berbahaya bagi lingkungan seperti: Pembalut wanita,
pembalut bayi, batu baterai, dan styrofoam.

2.1.2. Prinsip-Prinsip Pengolahan Sampah

Sampai saat ini jumlah tumpukan sampah selalu bertambah dari tahun ke
tahun sesuai dengan pertumbuhan penduduk, terutama dalam hal yang
berkaitan dengan produksi dan konsumsi masyarakat itu sendiri (Sucipto,
2012: h.28). Jika masyarakat dapat mengolah sampah dengan benar, maka
akan mengurangi pencemaran lingkungan dan mendapatkan nilai ekonomi
yang baik. Menurut Endah (2011) beberapa prinsip-prinsip pengolahan
sampah, seperti berikut:

1. Reduce (mengurangi)

Mengurangi barang yang digunakan

2. Reuse (penggunaan kembali)

Menggunakan kembali barang-barang yang bisa digunakan.

3. Recycle (mendaur ulang)

Mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna menjadi


sesuatu yang lebih bermanfaat.

4. Replace (menggantikan)

Mengganti barang-barang yang hanya dipakai sekali dengan barang


yang lebih ramah lingkungan.

2.1.3. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Pengelolaan sampah adalah pengelolaan sampah yang terdesentralisasikan


tersebar dibeberapa lokasi, berskala kecil atau sedang, dan cenderung
dioperasikan secara manual dengan prinsip dekat dengan sumber sampah dan
berbasis masyarakat (Drescher, 2006). Sebagai contoh adalah kegiatan
pengelolaan sampah pada tingkat rumah tangga.

Saat ini telah tersedia berbagai jenis teknologi 3R, mulai dari teknologi
sederhana sampai teknologi tinggi. Dalam pengaplikasian teknologi
pengolahan sampah harus memperhatikan tiga pilar keberlanjutan yakni
(Dougall, 2001):
1. Economically affordable (secara ekonomis bisa diusahakan). Biaya pengelolaan
sampah dapat diterima oleh sector dari masyarakat yang dilayani.

2. Socially acceptable (secara sosial bisa diterima). Pengelolaan sampah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan mereflesikan nilai-nilai dan prioritas masyarakat.

3. Environmentally effective (secara lingkungan efektif). Seluruh dampak lingkungan


yang diakibatkan oleh pengelolaan sampah diredukasi.

2.1.4. Proses Daur Ulang Limbah Plastik

Saat ini kerajinan tangan banyak terbuat dari daur ulang limbah plastik
dikarenakan dengan cara mengolah sampah plastik tersebut dapat
memanfaatkan peluang bisnis handcraft/trashion dalam pasar industri.
Dibutuhkan tangan kreatif untuk membuat dan memilih bahan-bahan yang akan
di kemas dalam sebuah produk baik dari limbah basah dan limbah kering.

Damanhuri dan Padmi (2000) mengemukakan permasalahan yang kerap terjadi


dalam penanganan sampah seperti:

Kapasitas dan pemeliharaan peralatan yang belum memadai;


Lemahnya pembinaan tenaga pelaksana khususnya tenaga harian lepas;
Terbatasnya metode operasional yang sesuai dengan kondisi daerah;
Siklus operasi persampahan tidak lengkap karena berbedanya penanggung
jawab;
Koordinasi sektoral antar birokrasi pemerintah seringkali lemah;
Manajemen operasional seringkali hanya untuk jangka pendek.

2.1.5. Manfaat dari Proses Daur Ulang

Penggunaan bahan baku/barang-barang recycle, hampir di semua tempat terdapat


peluang-peluang usaha yang cukup baik, dengan cara memanfaatkan barang bekas
menjadi salah satu usaha bisnis yaitu dengan melakukan pengolahan sampah
plastik menjadi kerajinan tangan, dimana menurut Nurhet (2010: hal.3)
mengatakan bahwa anekakerajinan yang kreatif bernilai ekonomis tinggi.
Kerajinan dari plastik bekas terbukti menguntungkan karena bahan-bahan yang
digunakan mudah didapat, murah atau bahkan gratis, dan proses pembuatannya cukup
sederhana.

Dengan kata lain manfaat dari proses daur ulang limbah plastik mempunyai nilai
tambah bila diolah dengan benar dan bernilai ekonomi tinggi dapat menjadi sebuah
peluang bisnis yang menjanjikan dalam pasar industri.

2.2. Kulit Pisang


Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya, yaitu sekitar 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Menurut data Badan
Pusat Statistik (2009) volume produksi pisang di Indonesia dari 2007 hingga 2009
berturut-turut sebesar 5.454.226 ton, 5.741.351 ton, dan 6.373.533 ton. Sedangkan,
sampai saat ini kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai
limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi dan
kerbau. Jumlah kulit pisang yangn cukup banyak akan memiliki nilai jual yang
menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan
(Susanti,2006).

Menurut Basse (2000) jumlah dari kulit pisang cukup banyak, yaitu kira- kira 1/3

dari buah pisang yang belum dikupas. Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup

lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B,

vitamin C dan air. Unsur-unsur gizi inilah yang dapat digunakan sebagai sumber

energi dan antibodi bagi tubuh manusia (Munadjim, 1988).

2.1.1. Kandungan Kimia dalam Kulit Pisang

Buah pisang banyak mengandung karbohidrat baik isinya maupun kulitnya.

Pisang mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolisme

karbohidrat dan lipid. Khrom bersama dengan insulin memudahkan

masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Kekurangan khrom dalam tubuh dapat


menyebabkan gangguan toleransi glukosa. Umumnya masyarakat hanya

memakan buahnya saja dan membuang kulit pisang begitu saja. Di dalam

kulit pisang ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan

juga lemak yang cukup. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi

kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar

18,50 %. Komposisi zat gizi kulit pisang dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah

ini:

Tabel 2.1. Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang per 100 gram bahan

Zat Gizi Kadar


Air (g) 68,90
Karbohidrat (g) 18,50
Lemak (g) 2,11
Protein (g) 0,32
Kalsium (mg) 715
Fosfor (mg) 117
Zat besi (mg) 1,60
Vitamin B (mg) 0,12
Vitamin C (mg) 17,50
Sumber: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, Jatim, Surabaya (1982).

Karbohidrat atau Hidrat Arang yang dikandung oleh kulit pisang adalah

amilum. Amilum atau pati ialah jenis polisakarida karbohidrat (karbohidrat

kompleks). Amilum (pati) tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar

dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh

tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)

dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai

sumber energi yang penting. Amilum merupakan sumber energi utama bagi

orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara berkembang

oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan


pangan kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan

beberapa zat gizi penting lainnya (Johari dan Rahmawati, 2006).

2.3. Biji Nangka Menjadi Yoghurt


Secara geografis Indonesia berada pada 6 derajat LU 11 derajat LS 95 derajat BT
141 derajat BT yang merupakan daerah yang dilalui garis khatuliswa dimana salah satu
akibatnya ialah dapat tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Indonesia juga memiliki
banyak gunung berapi yang menyebabkan terdapat tanah subur yang mendukung
pertumbuhan tanaman termasuk tumbuhan nangka.
Tumbuhan nangka memiliki kandungan gizi yang baik. Buah nangka memiliki aroma
yang pekat. Ini membuat orang-orang tertarik untuk mencicipinya. Di Indonesia pohon
nangka dapat tumbuh hampir di setiap daerah. Selama ini orang hanya
mengenal manfaat buah nangka saja sedangkan untuk bagian lainnya banyak yang
tidak mengetahui manfaatnya. Kebanyakan orang hanya membuang biji nangka setelah
memakan buahnya. Padahal biji nangka bisa dimanfaatkan jika tahu cara
memanfaatkannya, biji nangka juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Biji
nangka berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-
turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras
keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
Banyaknya hasil nangka di Indonesia membuat kami terinspirasi untuk memanfaatkan
biji nangka yang selama ini masih banyak terbuang sia-sia. Sebagian besar orang
berpikir bahwa biji nangka tidak bermanfaat, padahal kandungan yang terdapat dalam
biji nangka sangat banyak. Kandungan yang terdapat dalam biji nangka antara lain kaya
akan mineral dan vitamin, kandungan vitamin A (sebanyak 51 RE) dan vitamin C
(sebanyak 20 mg), karbohidarat yang dihasilkan sebanyak 36,7 kalori, baik untuk yang
sedang diet. Kandungan kalsiumnya yang tinggi (20mg) dan fosfor (19 mg), maupun
mineral lainnya seperti zat besi (0,9 mg) dan vitamin B1 pada biji nangka merupakan
yang tertinggi dibanding makanan sumber karbohidrat lainnya.
Yoghurt biji nangka menjadi pilihan kami dalam memanfaatkan biji nangka. Karena
yoghurt adalah minuman yang banyak disenangi semua kalangan khususnya anak
anak. Selama ini orang mengolah biji nangka hanya dengan merebusnya, hal tersebut
sudah pasti tidak akan menarik perhatian anak anak untuk mencobanya. Maka dari
itu, dengan hadirnya yoghurt biji nangka ini bisa menjadi solusi pemanfaatan limbah
biji nangka yang jika didiamkan di lingkungan akan menyebabkan pencemaran
lingkungan karena membusuk sehingga menimbulkan bau busuk akibat penguraian
oleh mikroorganisme dan menimbulkan penyakit. Selain itu, jika orang bisa
memanfaatkan dan mengolah yoghurt biji nangka dengan baik, hal ini bisa menjadi
sumber pendapatan bagi mereka.

2.4. Selai dari Kulit Semangka


Semangka dengan nama latin Citrullus lanatus merupakan sebuah tanaman merambat
yang hampir dijumpai disetiap tempat perbelanjaan di sudut-sudut kota. Semangka
merupakan salah satu buah yang paling digemari hampir di segala kalangan di Indonesia,
karena didalamnya mengandung banyak sekali air, Semangka dipercaya dapat
menghilangkan dahaga . Komponen-komponen yang ada dalam buah Semangka antar lain;
Air,Energi, Karbohidrat, Politik, Lemak, Phospor, Kalsium, Besi, Karoten serta Vitamin
C.
Selain itu kulit bagian dalamnya juga memiliki manfaat tersendiri, yaitu menjaga kesehaan
sistem saraf dan untuk kecantikan pada wajah. Lalu, Gelatin yang terbuat dari tulang atau
sumsum hewan dipergunakan agar selai yang dibuat memiliki tekstur yang agak kenyal,
karena tanpa gelatin bahan bahan yang sudah dicampurkan hanya akan menjadi puree.
Gula dan Garam menciptakan rasa manis dan gurih pada selai ini. Selain itu, Gula juga
dipergunakan sebagai bahan pengawet organik. Kemudian, Cengkeh yang biasa dipakai
sebagai bumbu masakan (rempah) dapat tumbuh subur pada setiap musim di setiap
tahunnya . Banyak manfaat yang terdapat di dalam cengkeh antara lain;mengurangi
peradangan atau flek pada wajah, anti-bakteri serti mencegah bau mulut. Kayu manis
(Cinnamonum verum) dengan salah satu kandungannya sinamaldehid, dipercaya dapat
menyembuhkan penyakit Diabetes Melitus. Jeruk nipis memang asam,namun didalamnya
terkandung banyak manfaat yaitu mengobati batu ginjal dan hipertensi. Selain itu, aroma
dari jeruk nipis ini dapat menggugah selera makan kita. Dengan sifatnya yang asam, rasa
selai ini hampir mirip dengan selai selai yang dijual di pertokoan.

Namun, tak banyak masyarakat menyadari bahwa kulit buah semangka bagian dalam
(yang berwarna putih) tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat,
yaitu selai semangka. Dengan metode yang terbilang mudah , produk olahan berbasis selai
semangka ini didapatkan harga yang tergolong murah. Penggunaan bahan kimia dalam
pembuatan olahan ini dilakukan seminimal mungkin agar sesuai dengan tujuan . Bahan
Alami penambaha cita rasa pengganti daging buahnya sendiri antara lain gelatin, gula,
garam, cengkeh, kayu manis dan jeruk nipis.

2.5 Kulit Singkong Menjadi Keripik


Kulit singkong merupakan bagian dari singkong yang biasanya hanya dibuang karena
kebanyakan orang berfikir bahwa kulit singkong sudah tidak memiliki manfaat lagi dan
menjadi limbah. Ternyata limbah kulit singkong dapat diolah menjadi makanan atau
cemilan yang nikmat yaitu dengan mengolah kulit singkong ini menjadi keripik kulit
singkong.

Singkong merupakan tanaman perdu tahunan yang berasal dari Amerika Serikat. Singkong
merupakan tanaman yang menghasilkan umbi akar. Singkong memiliki ukuran rata-rata
diameter 5-7 cm dengan panjang 50-80 cm. Singkong memiliki bentuk lonjong dengan
bagian dalam buah berwarna putih, namun jika terkena udara akan berupah menjadi
keunguan.

Tanaman singkong sangat populer di Indonesia. Singkong biasa di tanam di kebun atau di
guludan sawah. Hampir semua bagian pohon singkong memiliki manfaat. Umbinya dapat
dikonsumsi, daunnya dapat dijadikan sayur atau lalapan, dan batangnya bisa digunakan
sebagai bibit baru pohon singkong. Selain itu juga masih ada bagian yang dapat
dimanfaatkan, yaitu kulit singkong.

Kulit singkong bisa digunakan untuk mengurangi kadar logam berat berbahaya dalam
tubuh. Logam berat tersebut berupa timbal, tembaga dan cadmium. Logam-logam ini
disebut berat karena konsentrasi kecilnya bisa bersifat beracun dan berbahaya. Logam
berat ini diindikasikan bisa masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman dan
pernafasan.

2. TARGET DAN LUARAN

Berdasarkan uraian diatas, target kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk:
Menumbuhkan dan memperkuat rasa cinta terhadap lingkungan
Meningkatkan keterampilan masyarakat untuk menjadikan limbah-limbah organik
menjadi barang yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis
Memberikan pengetahuan bahwa limbah-limbah organik tidak selalu harus dibuang
melainkan dapat digunakan kembali dengan fungsi yang berbeda
Mengurangi limbah organik, baik di lingkungan sekolah sekitar ataupun di lingkungan
rumah pribadi
Memberikan wawasan mengenai pengolahan berbagai limbah organik
Meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan limbah-limbah organik.
Membangun kreatifitas, sehingga kedepannya bisa muncul ide-ide kreatif dalam
pengolahan limbah organik.

Luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terampilnya siswa dalam memanfaatkan
limbah organik menjadi barang yang berdaya guna dan bernilai ekonomis.

3. MANFAAT DAN DAMPAK SOSIAL


Manfaat kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah organik ini adalah:
Siswa dapat mengetahui cara memanfaatkan dan atau mengelola limbah organik
menjadi barang yang mempunyai daya guna dan bernilai ekonomis.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan pengolahan limbah organik
menjadi barang berdaya guna dan bernilai ekonomis.
Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pengolahan limbah organik
Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan
Merubah paradigma siswa tentang arti pentingnya menjaga lingkungan melalui
pengolahan limbah organic
Sebagai wadah dalam pelaksanaan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi

4. METODE PELAKSANAAN

Pada tahap awal pelaksanaan dilakukan analisis masalah mengenai limbah organik,
masyarakat umumnya hanya menyisakkan limbah-limbah organik tanpa mengetahui bahwa
limbah tersebut bisa diolah kembali. Karena jika limbah organik tersebut dibiarkan begitu saja
maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya penumpukan sampah dan menyebabkan
pencemaran. Oleh karena itu pengolahan limbah organik merupakan salah satu alternatif
mengatasi masalah pencemaran.
Penulis tertarik untuk mengangkat tema mengenai pemanfaatan limbah organik karena limbah-
limbah ini banyak ditemukan di lingkungan dan sangat erat kaitannya dengan kegiatan
masyarakat sehari-hari. Dalam kegiatan ini, tim kami mencari berbagai literasi mengenai
pemanfaat limbah organik sehingga bisa menghasilkan produk berdaya guna dan memiliki nilai
ekonomis.
Setelah melakukan analisis masalah, penulis mempersiapkan materi dan bahan. Setelah itu
dilakukan survey lapangan agar penulis dapat mempersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan. Setelah selesai melakukan semua persiapan, dilakukan tahap pelaksanaan dan
diakhiri dengan evaluasi dan penyusunan laporan.
Gambar 1. Teknis Pelaksanaan

Sistem evaluasi yang diterapkan menggunakan indikator sebagai berikut:


Jangka Pendek:
Adanya peningkatan pengetahuan siswa dalam memahami konsep-konsep tentang
pemberdayaan dan partisipasi yang dilihat dari kemampuan peserta dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputar materi yang diberikan.
Para peserta pelatihan mampu mengolah limbah organik.
Jangka Panjang:
Siswa SMP mampu melakukan pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan.
Diharapkan siswa dapat menyampaikan informasi mengenai pengolahan limbah
organik di lingkungan dan memunculkan ide kreatif baru sesuai dengan kondisi
lingkungan mereka
Berkurangnya limbah organik yang dibuang dan dibiarkan membusuk sehingga
lingkungan dapat terjaga,

5. IDENTITAS MITRA
Nama Mitra : SMP NEGERI 2 PARONGPONG

NPSN : 20279863

Alamat /Lokasi Mitra : Jl. Waruga Jaya No. 13

Desa : Cibadak, Ciwaruga

Kecamatan : Parongpong

Kabupaten/Kota : Kabupaten Bandung Barat

Provinsi : Jawa Barat

Kode Pos : 40559

Jarak PT ke lokasi Mitra : 4,3 km

Waktu Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) :

Hari/tgl : Jumat, 20 Oktober 2017

Waktu : 07.30 11.00 WIB

Tempat : SMPN 2 PARONGPONG


6. TIM PENGUSUL SERTA URAIAN TUGAS

No Nama Jabatan Uraian Tugas


Ketua Penanggung Bertanggung jawab terhadap
1 M. Risnandar
Jawab Kegiatan semua kegiatan penelitian
Bertanggung jawab terhadap
Yasir Muhammad
kelangsungan kerjasama dengan
2 Naufal & Heri
Koord. Lapangan mitra dan koordinasi saat kegiatan
Kurniawan
dan kemitraan pelatihan berlangsung

Bertanggung jawab untuk


Kemal Vassa
3 menyediakan sarana pelatihan dan
Pratama M Koord. Sarana dan
mempersiapkan teknis pelatihan
Teknis Pelatihan

Aistya Salsabila & Bertanggung jawab terhadap


4 Koord.Penyuluhan/
Intan Puspitarini kelangsungan kegiatan pelatihan
Pelatihan
Bertanggung jawab terhadap
Risa Nurlaili
kegiatan evaluasi sehingga
5 Qodariah & Delifa
Koord. Evaluasi program dapat berlangsung
Ariesta
program berkelanjutan

8. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Waktu
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Persiapan X
Survey X X
Pelaksanaan X
Evaluasi X
Laporan akhir X
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Sampah,
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

https://www.youtube.com/watch?v=PP3XXvsFIiU
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/24862

Maharani, Anggi (dkk.). 2008. Usaha Pemanfaatan Limbah Singkong sebagai Alternatif
Pangan Olahan Berbasis Sumber Daya Lokal. Bogor.
Rukmana R. 1997. Ubi Kayu, Budidaya, dan pascapanen. Jakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai