Anda di halaman 1dari 41

M38

PERENCANAAN PARIWISATA
Mengaplikasikan Teori, Metoda Dan Konsep Perencanaan Pariwisata
SISTEMATIKA

“Last chance travel”


the growing trend for 2018
Lonely Planet Writer

Laguna de Los Tres di Pegunungan


Fitz Roy : Trek Paling Ikon di
Patagonia Argentina

Materi 1
1) Penjelasan isi kuliah, sistematika dan rincian topik-topik kuliah.
2) Lingkup dan pengertian perencanaan dan pembagunan pariwisata.
3) Mengapa perencanaan pariwisata diperlukan.
4) Tujuan perencanaan pariwisata.
5) Komponen perenanaan pebangunan pariwisata.

2
TOPIK PERENCANAAN PARIWISATA
Materi 2 Materi 3 Matei 4 Materi 5
Pemahaman dasar Pariwisata Prinsip dan Proses Paradigma pembangunan Jenis-jenis produk wisata
• Definisi Pariwisata Perencanaan Pariwisata pariwisata • Daya Tarik dari Destinasi
• Jenis-jenis Pariwisata • Identifikasi kekuatan destinasi • Fasilitas dari Destinasi
• Sejarah Perkembangan Pariwisata • Pertumbuhan ke pemerataan • Kemudahan dari Destinasi
• Pemberdayaan ke pengkayaan

Materi 6 Materi 7 Matei 9 Materi 10


Analisis daya tarik dan Analisis dan Sintesis Konsep Perencanaan Perencanaan pariwisata dari
aktifitas pariwisata, fasilitas Perencanaan Pembangunan Pariwisata sisi permintaan (motivasi,
pelayanan dan infrastruktur Perencanaan Berbasis Tematik Hambatan perencanaan preferensi, ekspektasi)
pendukung pariwisata (konservasi, geologi, budaya, pembangunan pariwisata Customer behavior.
digital, teknologi dll) Tahapan perencanaan pariwisata

Referensi Buku, Jurnal : Referensi Buku, Jurnal :


Gunn, Clare A. Tourism Planning. 4th Ed. New York: Routledge. 2002 Rhonda Phillips, Sherma Roberts. Tourism, Planning, and Community Development.
B. S. Badan, Harish Bhatt. Tourism Planning and Development, Volume 1. Commonwealth Routledge, 2013.
Publishers, 2007. Anonyms. National and Regional Tourism Planning: Methodologies and Case Studies.
Hall, Michael C. & Page, Stephen J. The Geography of Tourism and Recreation: Environment, International Thomson Business Press, 1997.
Place and Space. 3rd Ed. New York: Routledge. 2006
Inskeep, Edward. Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. Referensi Peraturan : 3
New York: Van Nostrand. 1991 UU No.10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
TOPIK PERENCANAAN PARIWISATA
Materi 11 Materi 12 Matei 13 Materi 14
Perencanaan pariwisata dari Kebijakan Pariwisata dan Tourism Carrying Capacity Tourism 4.0
sisi penawaran Penyusunan Rencana • A review of concept. • Transpormasi Pariwisata pada era
(Atraksi, Aksesibilitas, • Top Down Planning. Digital
• Analisis daya dukung wisata
Amenities & Networking) • Community Development Strategies berbasis lingkungan. • Unsur Teknologi dalam Pariwisata
for Tourism Development (Bottom Up 4.0
Destination Development
Planning). • Smart Tourism

Materi 15 Bobot Penilaian :


Perencanaan Pariwisata 1. Kehadiran (min.75%) → 10%
Pedesaan Berbasis masyarakat
2. Tugas & Quiz → 35%
3. UTS → 25%
4. UAS → 30%

Referensi Buku, Jurnal : Referensi Buku, Jurnal :


Suryo Sakti Hadiwijoyo (2012). Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis masyarakat. Ashton, A.S. 2015. Developing a Tourist Destination Brand Value: The Stakeholders’
PT.Graha ilmu. Perspective. Tourism Planning & Development. Vol. 12, No. 4, 398–411,
R. Sridhar et al. Tourism Carrying Capacity for Beaches of South Andaman Island, India. DOI: http://dx.doi.org/10.1080/21568316.2015.1013565
10.5772/62724.
National Association Of Tribal Historic Preservation Officers (NATHPO), 2002. Tribal
Tourism Toolkit. pg.6-13. 4
Planning Murphy (1985) suggests:
Perencanaan merupakan upaya
MENGANTISIPASI dan MENGATUR
perubahan suatu sistem untuk
mengujudkan pembangunan yang
tertib. Sehingga dapat meningkatkan
manfaat sosial, ekonomi dan
lingkungan dari proses
pembangunan yang dilakukan.
Untuk itu, perencanaan menjadi
‘Urutan Operasional Yang Runut,
yang dirancang untuk mengarah
pada pencapaian tujuan tunggal atau
ke keseimbangan antara beberapa
tujuan’ (p.156).
APA WISATA (tour) ?

Kegiatan perjalanan seseorang/berkelompok mengunjungi suatu tempat dg


tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, memperlajari keunikan data tarik wisata
dalam waktu sementara

APA PARIWISATA (tourism) ?

berbagai macam kegiatan wisata & didukung berbagai fasilitas serta layanan yg
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah

DAYA TARIK WISATA ? DAERAH TUJUAN WISATA ?


Tourism Planning
Pariwisata dapat dianggap sebagai
kegiatan yang agak rumit tumpang tindih
dengan berbagai sektor masyarakat dan
ekonomi. Tanpa perencanaan, itu dapat
menghasilkan beberapa dampak
yang tidak diinginkan dan tidak
terduga (Organisasi Pariwisata Dunia, 1994).
Point dari (Inskeep, 1991; Hall, 2000; Gunn, 2002)
terkait Perencanaan Pariwisata:
• Proses langkah demi langkah
• Pemanfaatan sumberdaya yang
berkelanjutan
• Terintegrasi
• Fokus pada pencapaian keberlanjutan dan
keterlibatan masyarakat
• Orientasi masa depan
• Peningkatan kepuasan pengunjung
• Keberhasilan bisnis
TINGKAT PERENCANAAN
Tingkat perencanaan (Spasial Geografis) Tingkat perencanaan (Organisasi/Institusi/Pranata)

Jejaring Internasional
RIPPARNAS
Regional

Jejaring Regional
RIPPARPROV Kaw.Tujuan Wisata
RIPPARKAB/KOTA
Perusahaan

MASTERPLAN Tapak/Lahan
Retail/Eceran

Metode Pendekatan yang berbeda di tiap tingkat perencanaan yang berbeda


UU No.10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan & Permenpar No.10/2016 Tentang Pedoman Penyusunan Rippar Prov/Kab/Kota
PP No.50 Tahun 2011 Tentang RipparNas 2010-2025 8
MENGAPA PERLU PERENCANAAN PARIWISATA ?

Fenomena pariwisata Pariwisata berdampak Pariwisata semakin Pariwisata bisa Pariwisata mempengaruhi
semakin kompleks dari positif & negatif kompetitif & promosi berakibat buruk pada masy dalam komunitas
tertentu, untuk itu perlu
yang pernah terfikir destinasi wisata sumberdaya alam dan
keterlibatan dalam proses
sebelumnya, lebih dari semakin gencar budaya perencanaan pariwisata
sekedar perjalanan.

9
WHY IS TOURISM INDUSTRY UNIQUE ?
Tourism is an invisible export industry
Tourists require supporting goods and services.
Tourism is a fragmented product.
Tourism is a perishable product.
Tourism is subject to unpredictable external influences.

FUNDAMENTAL TRUTHS ABOUT TOURISM


Tourism consumes and creates waste.
Tourism has the tendency to overconsume.
Tourism competes with other resource users.
Tourism is private-sector dominated.
Tourism is a form of entertainment.

10
DIAGRAM DAMPAK PARIWISATA UMUMNYA

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ 11
PHYSICAL IMPACTS
• Kerusakan atau perubahan permanen
dari fisik lingkungan.
• Kerusakan atau perubahan permanen
dari warisan budaya maupun
landmark.
• Kepadatan dan kemacetan.
• Polusi dan pencemaran.
• Masalah lalulintas.
HUMAN IMPACTS
• Berkurangnya aksesibilitas pelayanan
bagi penduduk lokal akibat adanya
kunjungan wisatawan.
• Penduduk lokal tidak suka dengan
perilaku wisatawan.
• Terkikis dan hilangnya identitas
budaya.
• Kurangnya pendidikan pelaku usaha
pariwisata dalam keterampilan dan
keramahtamahan.
• Kurangnya kesadaran akan manfaat
adanya kegiatan pariwisata.
MARKETING
IMPACTS
• Kurangnya kesadaran pada pemegang
kebijakan.
• Kegagalan memanfaatkan peluang
pasar baru.
• Kurang kompetitive dengan
competitor lain.
• Kurangnya citra yang khas
(deferensial) tentang daerah tujuan
wisata.
• Kurangnya iklan yang memadai dari
destinasi wisata yg dipasarkan.
• Pengemasan produk wisata yang tidak
memadai.
ORGANIZATIONAL
IMPACTS
• Kurangnya dukungan dari otoritas
publik setempat.
• Kurangnya kerjasama antara operator
travel.
• Representasi fasilitas pendukung
industri pariwisata yang tidak
memadai.
• Kegagalan untuk menindak-lanjuti isu-
isu penting, masalah dan peluang
yang menjadi kepentingan bersama
dalam mengembangkan industri
pariwisata.
• Kurang melibatkan tour operator
dalam rencana pengembangan wisata.
OTHER IMPACTS

• Kurangnya daya tarik dan acara yang


memadai.
• Wisatawan musiman dan lama tinggal
pendek.
• Kualitas fasilitas dan layanan yang
buruk atau memburuk.
• Layanan informasi perjalanan yang
buruk atau tidak memadai.
Mengapa perlu perencanaan?

Wisatawan saat ini dihadapkan pada pilihan


diantara banyak tujuan wisata yang
menyediakan produk dan layanan serupa,
misalnya, orang ramah, pemandangan
spektakuler,
infrastruktur modern, transportasi dan
akomodasi yang nyaman serta potongan harga.
Sumber: Uysal & Crouch, 2007; Building destination brand. Tourism Analysis, 12(5/6), 339–343.

17
Mengapa perlu perencanaan?
TOURISM LIFE CYCLE

Sumber: https://www.cntraveller.com/gallery/travel-trends-2020

Sumber: Butler 1980


18
Jadi, Apa Tujuan Perencanaan Pariwisata ?

19
KOMPONEN PEMBANGUNAN PARIWISATA

1.Tourism attraction and activities


2.Accommodation
3.Other tourist facilities and services
4.Transportation facilities and services
5.Other infrastructure
6.Institutional elements

20
Lampiran II PP No.50/2011 : Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 - 2025

TUGAS 1
IDENTIFIKASI KOMPONEN PARIWISATA PADA SALAHSATU DPN
Tourism/Pariwisata
• Pariwisata adalah aktifitas bersantai atau aktivitas waktu
luang. Perjalanan wisata bukanlah suatu 'kewajiban' dan
umumnya dilakukan pada saat seseorang bebas dari
pekerjaan yang wajib dilakukan, yaitu pada saat mereka
cuti atau libur. Dalam perkembangan selanjutnya
berwisata dapat diidentikkan dengan 'berlibur di daerah
lain' melakukan perjalanan wisata, dewasa ini merupakan Keyword of
Definition
salah satu ciri dari masyarakat modern.

• Hubungan-hubungan pariwisata terjadi karena adanya


1. Activities of People;
pergerakan manusia. Pergerakan ini dengan dimensi
2. Displacement outside
ruang dan waktu. Gerakan dan kunjungan yang bersifat
usual environment;
sementara mempunyai sifat yang berbeda dengan
3. Purpose of the trip;
perpindahan penduduk secara permanen.
4. Duration. 22
23
THE ANSWER: WHAT THE PICTURES DON’T SHOW…...
• Companies: Hotels, Transport, Travel Agencies, ….
• Organizations: Information Services, ….
• People: Management, Front Office, ….
• Tourists: Needs, Wants, Behavior, ….
• Government: Laws, Subsidies, ….
• Politics: Terrorism, Virus….
• Economy: Income, Employment, ….
• Society: Norms, Values, ….
• Technology: Reservation Systems, Internet, .…
• Together THE TOURISM SYSTEM • Components / Sub System
• Interrelated
• Dynamic (Changing)
• External Environment 24
THE TOURISM SYSTEM
• Components / Sub System → Tourists, Companies, Destinations,…..
• Interrelated → Supply and Demand, CBD and Hinterland ,…..
• Dynamic (Changing) → Nature of Tourism changes over the years
(trend);
• External Environment → Political, Economical, Social and
Technological Factors (PEST) influence and are influenced by
Tourism.

25
What is tourism planning?
Bad Planning Good Planning
 Menyebabkan pelayanan fasilitas local  Tingkatkan pekerjaan
rendah.  Meningkatkan pendapatan dan
 Merusak lingkungan, warisan budaya dan meningkatkan kualitas hidup
sejarah.  Pembangunan infrastruktur
 Merangsang bisnis lokal
 Modifikasi/Disrupsi budaya lokal, hingga
 Tingkatkan pendapatan pemerintah
hilangnya identitas budaya.
 Melestarikan sumber daya budaya dan
 Meningkatkan harga tanah, hingga tidak
alam
dapat dibeli penduduk setempat.  Mempromosikan perlindungan warisan
 Meningkatkan harga barang dan jasa bagi lingkungan, budaya, sejarah
penduduk setempat.

26
Daya Saing Pariwisata Indonesia

4
SUB INDEKS
14
Sumber: Travel and Tourism Competitiveness Index, World Economic Forum, 2019
Explore additional features of the report at http://reports.weforum.org/ttcr
PILAR
90
INDIKATOR 27
Daya Saing Pariwisata Indonesia DIMANA INDONESIA ?
Covering 140 economies, the Travel & Tourism
Competitiveness Index measures the set of factors
and policies that enable the sustainable
development of the travel and tourism sector, which
contributes to the development and
competitiveness of a country.

TOP 10

“Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016),


kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 %
atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor
pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun
dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta
Sumber: Travel and Tourism Competitiveness Index, World Economic Forum, 2019 orang (Anggraini, 2017)”
28
Bagaimana Daya Saing Pariwisata Indonesia

29
Berdasarkan mobilitas yang dilakukan oleh wisatawan, maka wisata dapat dibagi menjadi :

WISATA ETNIS (Ethnic Tourism)


Menawarkan pada kebiasaan "kuno" masyarakat adat atau etnis tertentu dimana kebiasaan tersebut dianggap eksotis.

WISATA BUDAYA (Culture Tourism)


Menawarkan "keindahan" atau "warna lokal", sisa-sisa gaya hidup atau budaya yang hilang atau mulai luntur dalam
bentuk rumah-rumah "gaya lama" (rumah tradisional), kain tenun, gerobak dan bajak kuda atau lembu, dan mesin atau
tangan-tangan pembuat kerajinan.

WISATA SEJARAH (Historical Tourism)


Menawarkan kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah. Wisata sejarah cenderung menarik banyak
wisatawan yang berorientasi pada pendidikan.

WISATA LINGKUNGAN (Environmental Tourism)


Menawarkan kegiatan yang bersentuhan dengan geografis, seperti menikmati berkendara melewati bentang alam,
gunung dan pedesaan untuk mengamati hubungan manusia dengan alam.

WISATA REKREASI (Rekretional Tourism)


Menawarkan kegiatan yang menawarkan tujuan bersenang-senang dan bersifat kontemporer. Hubungan host-guest
dalam wisata rekreasi sangat luas, tetapi mungkin dipengaruhi oleh musim dari jenis wisata rekreasi.

30
31
BY PRODUCT BY LOCATION PREFERNCE
• Mass Tourism : Package tour • Coastal, mountain, lakes, forest, rural, city ….
• Alternative Tourism : ecotourism, specific tourism, human
interest

BY NATURE OF THE ACTIVITY (SIFAT KEGIATAN) BY DURATION OF TRIP


• Active : adventure tourism, ecotourism, golf … • 1 Day trip, weekend trip, annual holiday ….
• Passive : sightseeing, beach, cruise…

BY AGE/SOCIO-ECONOMIC GROUP Psychographic


• Backpackers • Allocentric
• Travelers • Mid-centric
• Baby boomers (1946-1964) • Psychocentric
• Generation X (1965-1980)
• Generation Y / Millennial (1981-1995)
• Generation Z /Newest generation (1996 – 2015)
• Keluarga Sejahtera I (KS I), KS II, KS III, KS III Plus

32
ALLOCENTRIC TOURISM
Jenis wisatawan yang mencari pengalaman baru dan
petualangan berbagai jenis aktivitas wisata. Mereka memilih
terbang untuk mengeksplorasi jenis kegiatan baru yang
orang lain belum mencobanya.

MIDCENTRIC TOURISM
Jenis wisatawan yang diposisikan berada di antara dua
jenis wisatawan yang mencari pengalaman baru namun
dengan perencanaan perjalanan.

PSYCHOCENTRIC TOURISM
Jenis wisatawan yang mengharapkan segala sesuatunya
terencana dan tertata rapih sesuai harapan dan janji.
Mereka tinggal dan datang dengan kendaraan yang
nyaman, makan di tempat yang sudah dikenal dengan tipe
restoran.

33
Dalen (1989) Cohen (1972)
• Traditional materialists • Recreational tourists
• Traditional idealists • Diversionary tourists
• Modern materialists • Experimental tourists
• Modern idealists • Experiential tourists
• Existential tourists
American Express (1989)
• Adventurers Gray (1970)
• Worries • Wander lust
• Dreamers • Sun lust
• Economizers
Plog (1977)
Valene Smith • Allocentric
• Explorers • Mid-centric
• Elite tourists • Psychocentric
• Offbeat tourists
• Unusual tourists Peter Inventory Of Tourist Attraction
• Incipient mass tourists • Cultural attractions
• Mass tourists • Traditional attractions
• Scenic attractions
Perreault & Dorden (1979) • Nature attractions
• Budget tourists • Entertainment attractions
• Adventure tourists • Other attractions
• Homebody tourists
34
• Vacationer, and Moderates
35
36
37
38
39
40
41

Anda mungkin juga menyukai