Anda di halaman 1dari 12

FORMULIR USULAN PROYEK TUGAS AKHIR

SEMESTER GENAP, TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama Mahasiswa : Valencia Ivena


NIM : 17.184.0009
Judul : Pusat Rehabilitasi Kanker di Kota Medan
Tema : Healing Environment
Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek : Swasta
Lokasi/Lahan : Belum ditentukan
Terletak di : Kota Medan
Perkiraan Luas Lahan : Belum ditentukan
Program Ruang : Belum direncanakan
Data Penunjang : - Data Arsitek

- Arsip Digital
Studi Banding : - Rumah Sakit Kanker Dharmais
- Al Kamal Sibolangit Centre, Rehabilitation for Drug
Addicted
Fasilitas dalam Proyek : - Kantor

- Pusat Sterilisasi
- Servis
- Dept. Herbal
- Kamar Pasien
- Foodcourt
- Ruang Konsultasi
- Ruang Rehablilitasi Non-medis
- Ruang medis
- Lapangan olahraga
- Perpustakaan
- Ruang Rileksasi
- Staff Medis dan Terapis
- Gereja
- Mushola
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Pemilihan Proyek


Penyakit kanker merupakan suatu penyakit dimana kondisi sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali serta mengancam nyawa individu penderitanya (Diananda, 2009: 3).
Sel-sel kanker ini dapat menginvasi jaringan disekitarnya, bahkan dapat menyebar ke jaringan
lain di tubuh melalui pembuluh darah atau saluran limfe. Pasien dengan kanker sudah pasti akan
mengalami gangguan fisik maupun mental. Penyakit kanker masuk kedalam kategori penyakit
yang sulit disembuhkan, paling berdampak pada kematian, dan juga terkenal mahal dalam
penyembuhannya. Sehingga penyakit ini perlu Tindakan yang khusus dan tanggap mengingat
semakin banyak nya penderita penyakit kanker di Indonesia.
Upaya pencegahan pada terjadinya masalah-masalah psikologis pasien kanker, salah
satunya dengan meningkatkan aspek optimisme terhadap kesembuhan pasien. Penelitian
menyebutkan bahwa optimisme terhadap kesembuhan penderita kanker berperan dalam proses
koping terhadap penyakit. Faktor yang dapat mempengaruhi optimisme terhadap kesembuhan
pasien yaitu self efficacy. Self efficacy yang tinggi berhubungan dengan harga diri tinggi, kondisi
fisik yang lebih baik, dan proses adaptasi dan pemulihan dari penyakit akut dan kronik.
Penelitian menyebutkan bahwa self efficacy yang rendah dapat memperburuk fungsi psikologis,
biasanya 2-6 bulan setelah didagnosa terserang kanker, serta memicu terjadinya masalah
interaksi dengan petugas Kesehatan.
Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia 1,4 per 1.000 penduduk
mengalami peningkatan berdasarkan data Riskesdas 2018 menjadi 1,8 per 1000 penduduk.
(Riskesdas, 2018).
Kesempatan sembuh untuk penderita penyakit kanker perlu didukung faktor psikis, faktor
lingkungan, dan juga faktor pribadi. Pikiran yang rileks, lingkungan yang nyaman akan
mempermudah system kerja penyembuhan pasien. Atas tuntutan tersebut, sangat dibutuhkan
sarana dan prasarana penanganan penderita penyakit kanker, yaitu bangunan dan segala
fasilitasnya yang mampu menjadi wadah penyembuhan yang baik secara fisik maupun psikis.
I.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan proyek ini adalah:
• Merancang pusat rehabilitasi kanker yang memaksimalkan perawatan fisik dan non fisik
untuk penderita penyakit kanker.
• Merancang pusat rehabilitasi kanker yang memaksimalkan perawatan fisik dan non fisik
dengan penerapan tema ‘Healing Environment’.
• Meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit kanker.
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Judul


Judul Proyek ini adalah Pusat Rehabilitasi Kanker di Kota Medan. Secara
terminologi dapat diartikan sebagai berikut :

 Pusat
Tempat yang letaknya di bagian tengah; titik yang di tengah-tengah dalam bulatan bola,
lingkaran, dan sebagainya; pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (berbagai-bagai
urusan, hal, dan sebagainya); orang yang membawahkan berbagai bagian; orang yang
menjadi pumpunan dari bagian-bagian.
 Rehabilitasi
Pemulihan kepada kedudukan (keadaan, nama baik) yang dahulu (semula); perbaikan
anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas individu (misalnya pasien rumah sakit,
korban bencana) supaya menjadi manusia yang berguna dan memiliki tempat dalam
masyarakat.
 Kanker
Penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan
tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal; tumor ganas.
 Di
Kata depan untuk menandai tempat.
 Kota
Daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat
tinggal dari berbagai lapisan masyarakat; daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan
tinggi serta fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian.
 Medan
Medan adalah suatu kota yang merupakan ibukota dari Sumatera Utara dan merupakan
kota terbesar ke tiga di Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pusat Rehabilitasi Kanker di Kota Medan adalah tempat
yang dikhususkan dan disediakan untuk penderita penyakit kanker yang letaknya ada di Kota
Medan. Pusat Rehabilitasi Kanker di Medan ini tidak seperti Rumah sakit kanker pada
umumnya, melainkan tempat yang mampu menjadi wadah penyembuhan yang baik secara fisik
maupun psikis bagi penderita penyakit kanker.

2.2. Studi Banding Proyek Sejenis

1. Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 2.1 Gedung Rumah Sakit Kanker Dharmais


Sumber : Populeria.com

Lokasi : Jalan Letjen S.Parman Kavling 83-86, Jakarta Barat, berdampingan


dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

Luas Lahan : 38.920 m2

Luas Bangunan Utama (9 Lantai) : 36.859 m2

Luas Gedung Asrama dan pusat latihan (8 Lantai) : 13.925 m2

Luas Auditorium : 740 m2


Luas bangunan penunjang : 3.430 m2

Luas Basement : 8.584 m2

Fasilitas Pelayanan

a. Fasilitas umum
- Security yang menjaga keamanan seluruh gedung
- Lift
- Toilet tiap lantai
- Hydrant untuk tiap lantai
- Unit keamanan untuk kebakaran
- Kamera pengawas
- Kantor cabang pembantu Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri
- ATMMandiri
- Foodcourt
- Oh La La Café
- Swalayan
- Apotik
b. Fasilitas khusus bagi pasien
- Fasilitas Rawat Inap :
Ruang Kelas VVIP, Ruang Kelas VIP, Ruang Kelas I, Ruang Kelas II, Ruang
Kelas III, Ruang Rawat Isolasi Imunitas Menurun ( RIIM ), Ruang Isolasi Radio
Aktif, Ruang Rawat Intensif.
- Rawat Jalan :
Unit Rujukan Nasional, Unit Diagnostik Terpadu, Poliklinik Onkologi, Poliklinik
Luka dan Ostomy, Klinik Kanker Keluarga, Prosedur Diagnostik, Rawat Singkat,
Onkologi Sosial, Poliklinik Swasta.
- Instalasi Gawat Darurat.
- Penunjang :
Instalasi Farmasi, Instalasi Endoskopi, Instalasi Patologi Klinik, Instalasi Patologi
Anatomi, Instalasi Radiodiagnostik, Instalasi Gizi , Instalasi Bank Darah, Instalasi
Rehabilitasi.
- Unit Uji Kesehatan dan Deteksi Dini Kanker.
- Pelayanan Terpadu :
Breast Conserving Treatment, Dokter Konsultan, Tindakan Operasi, Radioterapi,
Kemoterapi
- Penelitian
- Pendidikan dan Pelatihan
BAB III
TEMA

III.1 Latar Belakang Keterkaitan Tema dengan Judul


Pemilihan tema yang sesuai dengan Pusat Rehabilitasi Kanker di Kota Medan ini adalah
Arsitektur Healing Environment. Kesempatan sembuh untuk penderita penyakit kanker perlu
didukung oleh faktor psikis, lingkungan, dan faktor pribadi, sehingga peran lingkungan sangat
berpengaruh dalam proses penyembuhan. Oleh karena itu, pemilihan
tema Healing Environment dianggap dapat menjadi solusi perancangan pusat rehabilitasi ini.

III.2 Pengertian Tema


Healing Environment adalah lingkungan fisik fasilitas kesehatan yang dapat
mempercepat waktu pemulihan kesehatan pasien atau mempercepat proses adaptasi pasien dari
kondisi kronis serta akut dengan melibatkan efek psikologis pasien didalamnya.
Penerapan konsep Healing Environment pada lingkungan perawatan akan tampak pada
kondisi akhir kesehatan pasien, seperti pengurangan stress, pengurangan rasa sakit, memberikan
suasana hati yang positif, membangkitkan semangat dan harapan pasien.

III.3 Interpretasi Tema


Adapun Prinsip-prinsip desain Healing Environment menurut Subekti (2007) ialah
sebagai berikut:
1. Desainnya dapat mendukung proses pemulihan baik fisik maupun psikis seseorang.
2. Adanya kegiatan outdoor yang berhubungan langsung dengan alam
3. Desainnya diarahkan pada penciptaan kualitas ruang yang memberikan suasana terasa aman,
nyaman, dan tidak menimbulkan stress.

III.4 Studi Banding Tema Sejenis


1. Al Kamal Sibolangit Centre, Rehabilitation for Drug Addicted
Lokasi : Jalan Letjen S.Parman Kavling 83-86, Jakarta Barat, berdampingan
dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
Luas Lahan : 3,5 Ha
Daya Tampung : 50 orang
Tenaga Pengelola : Ahli Agama, Ahli pengobatan Tradisional, Dokter dan Perawat,
Keamanan, Kakak Senior (Pasien sembuh dan siap untuk menjadi tenaga pengelola).

Gambar 3.1 Gedung Al Kamal Sibolangit Centre, Rehabilitation for Drug Addicted
Sumber : Docplayer.info

Metode Pengobatan :
a. Pengobatan Rohani Pasien dibimbing mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, sesuai dengan agama yang dianutnya. Ini merupakan pondasi spiritual yang
diharapkan bisa membingkai kesadarannya secara permanen.
b. Pengobatan Tradisional Ada 3 jenis pengobatan tradisional, yaitu: Oukup, pijat, dan
jamu. Oukup untuk mengeluarkan racun narkoba dari pori-pori badannya. Pijat untuk
melancarkan sel-sel tubuh, melancarkan peredaran darah, dan menyehatkan tubuh.
Jamu untuk mencuci perut, menghilangkan racun, menetralisir saraf, dan
menstabilkan fungsi tubuh.
c. Pengobatan Medis Pasien memperoleh pengobatan dan perawatan medis. Pengobatan
ini bertujuan memulihkan kesehatan fisik pasien. Secara terjadwal, pasien diperiksa
dokter dan perawat.
d. Latihan Fisik Selain obat medis dan tradisional, pasien juga mendapatkan latihan
fisik. Pasien mempunyai jadwal olah raga, senam, dan cross country (jalan lintas
alam).
e. Kebatinan Pasien mendapat olah kebatinan, seperti senam pernafasan. Kegiatan ini
dimaksudkan memulihkan pola berkonsentrasi pasien yang selama ini terganggu.

Fasilitas :
a. Gedung Penyuluhan Publik, terdiri dari:
- Ruang Penerima
- Kamar Tidur Publik Dan Km/Wc (24 Kamar = 84 Orang)
- Ruang Kumpul
- Ruang Penyuluhan / Seminar (Kapasitas 84 Orang)
- Ruang Makan (Dapat Juga Digunakan Untuk Mengundang Penduduk Sekitar
Untuk Berkunjung Dan Makan – Makan Ketika Hari Besar)
- Ruang Tenis Meja
- Dapur
- Halaman (Kolam, Ayunan, Dll)
b. Gedung Utama, terdiri dari:
- Ruang security
- Ruang konsultasi pasien dan orang tua pasien
- Kantor supervisor
- Aula bersama (ruang nonton dan ruang musik)
- Gazebo (kunjungan orang tua, mereka berkumpul dengan pasien di gazebo ini
dari jam 10 pagi sampai jam 3 siang. Kunjungan 37 dilakukan setelah 6 bulan
pertama, setelah itu 3 bulan, dan 1 bulan untuk berikutnya sampai pasien keluar
dari panti ini)
- Lahan untuk berkebun
c. Gedung Residensial Dan Perawatan Pasien, Terdiri Dari:
- Ruangan Medis Dan Obat-Obatan Standar
- Asrama (10 Kamar Masing – Masing Berisi 6 Tempat Tidur)
- Ruang Keterampilan (Ruang Sablon Dan Ruang Komputer)
- Ruang Makan
- Oukup (Sauna)
- Ruangan Pijat Tradisional
- Ruangan Ramu-Ramuan Tradisional
- Ruang Isolasi
- Lapangan Olahraga (Basket, Sepakbola, Jogging)
- Kolam Berendam

IV. KEPUSTAKAAN

Diananda, R. (2009). Panduan Lengkap Mengenai Kanker. Yogyakarta. Mirza Media Pusataka.
Hal 3
Riskesdas. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Hal 51. Diakses tanggal 13 Febuari 2021.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-
2018_1274.pdf
KBBI, diakses tanggal 13 Febuari 2021. https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Subekti. (2007). Peran Healing Environment terhadap Proses Penyembuhan. Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai