Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

TAR-336 PENELITIAN ARSITEKTUR

DOSEN PENGAMPU:
LUDY HARTONO, S.T.

KAJIAN ERGONOMI PADA FURNITURE UNTUK PEKERJA


YANG MENGGUNAKAN KOMPUTER

OLEH:
VALENCIA IVENA
17.184.0009

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI T.D.PARDEDE
MEDAN
2020
ABSTRAK

Kegiatan dan pekerjaan dilakukan di dalam area kantor, umumnya


meja kerja yang menggunakan komputer merupakan fasilitas utama yang
dibutuhkan untuk kelancaran dalam pekerjaan. Sarana yang digunakan di
dalam area kantor adalah mebel berupa meja dan kursi. Mebel tersebut
harus memenuhi standar kebutuhan yang ergonomis. Kajian ergonomi
akan dilakukan terhadap mebel  pada ruang bekerja terutama bagian
admin yang banyak menggunakan komputer. Tujuan penelitian ini adalah
mengkaji sejauh mana mebel-mebel tersebut telah memenuhi persyaratan
ergonomi. Hasil kajian memberi konstribusi terhadap pemilihan mebel
selanjutnya. Tolak ukur dalam penelitian yaitu antropometri. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mencari
hubungan antara ergonomi mebel yang sudah ada dengan para
pengguna. Dari hasil kajian ditemukan bahwa mebel yang ada di area
kerja tidak memenuhi standar mebel yang ergonomis, yang memberi
pengaruh terhadap aktivitas  yang dilakukan pengguna.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik. Proposal
penelitian yang berjudul “Kajian Ergonomi pada Furniture untuk Pekerja yang
menggunakan Komputer” ini merupakan salah satu persyaratan dalam
melanjutkan penelitian jurusan Arsitektur, fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Sains dan Teknologi T.D. Pardede.
Penyusunan proposal ini tidak akan terwujud tanpa uluran tangan dari
berbagai pihak yang telah membimbing dan mendorong penulis. Untuk itu,
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ludy Hartono, S.T., selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, dan saran-sarannya dalam
menyelesaikan proposal ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari
sempurna, mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan
yang dimiliki penulis. Namun penulis berharap semoga proposal ini dapat
memberikan manfaat dan berguna bagi semua pihak.

Medan, Juli 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
ABSTRAK....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................3


2.1 Ergonomi.........................................................................................3
2.1.1 Defenisi Ergonomi..............................................................3
2.1.2 Manfaat Ergonomi..............................................................4
2.2 Furnitur / Mabel...............................................................................4
2.1.1 Defenisi Furnitur / Mabel....................................................4
2.3 Antropometri dan Aplikasi dalam Perancangan Fasilitas Kerja......5

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................6


3.1 Metodologi.......................................................................................6
3.1.1 Studi Lapangan..................................................................6
3.1.2 Analisa Pembahasan..........................................................6
3.1.3 Usulan Perancangan Ulang Meja dan Kursi Komputer.....6
3.2 Kesimpulan dan Saran....................................................................7

DAFTAR REFERENSI.................................................................................8

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin banyak hal yang dilakukan oleh manusia dalam
usahanya untuk meningkatkan produktivitas kerja, seiring berkembangnya
zaman dan bertambahnya ilmu pengetahuan maka kemajuan teknologi
dapat mendukung manusia untuk membantu manusia menjadi lebih
mudah dan praktis, nyaman serta dapat mengurangi resiko sakit dan
bahaya dalam bekerja.

Salah satu yang akan dibahas oleh penulis yaitu mengenai


analisis ergonomi pekerja ketika duduk bekerja di depan komputer. Posisi
kerja yang tidak sesuai dengan standar ergonomi dapat menyebabkan
pekerja tersebut merasakan kelelahan, namun terkadang pekerja yang
bekerja terlalu lama tanpa istirahat dan terlalu nyaman dalam posisi yang
sebenarnya salah juga dapat membahayakan pekerja itu sendiri.

Kilmer memberikan pernyataan mengenai fakta mebel masa kini


sebagai berikut: “Pemilihan mebel dan penempatannya dapat melengkapi
atau bahkan mengurangi kebutuhan seseorang. Contohnya, beberapa
mebel dengan volume yang besar dapat memberi kesan skalatis yang
mengalahkan pengunanya, dan untuk menjangkau unit penyimpanan
dibutuhkan banyak peregangan karena sulit dijangkau dapat menimbulkan
rasa frustasi bagi pengguna” (Kilmer dan Otie, 1992: 491 dalam Wibowo,
2017: 971). Posisi kerja yang salah sering diakibatkan oleh letak fasilitas
yang kurang sesuai sehingga mempengaruhi kinerja pekerja itu sendiri.
Posisi kerja yang tidak alami misalnya posisi kerja yang selalu duduk,
terlalu lama berada di depan monitor komputer, berdiri, jongkok,
membungkuk, mengangkat dan mengangkut dalam waktu yang lama
dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri pada salah satu anggota
tubuh. Kelelahan dini pada pekerja juga dapat menimbulkan penyakit
akibat kerja dan kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat bahkan
kematian.

1
Kata 'furniture' berasal dari bahasa lain mobile yang berarti
movable, dalam bahasa Perancis, mebel disebut 'fournir', yang berarti to
furnish sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah
furniture (Postell, 2007 dalam Widiatmoko dan Santosa, 2015: 66).
Pengertian mebel secara umum adalah benda pakai yang dapat
dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk,
tidur, bekerja, makan, bermain dan sebagainya, yang memberi
kenyamanan dan keindahan bagi pemakainya (Baryl, 1977 dalam Yusuf,
Setiawan, dan Rizqi, 2017:901).

Jika ditinjau dari segi kenyamanan, maka perancangan fasilitas


kerja yang ergonomi merupakan salah satu bagian yang penting untuk
dipertimbangkan. Serta salah satu faktor yang paling penting dalam
perancangan adalah faktor efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien.

Dengan melihat kondisi di atas, maka penulis mencoba untuk


melakukan penelitian dengan judul “Kajian Ergonomi pada Furniture untuk
Pekerja yang menggunakan Komputer”.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah yang tertulis
dibawah ini:
1. Apa saja bagian dari meja dan kursi komputer yang tidak ergonomi?
2. Bagaimana usulan perbaikan untuk meja dan kursi yang tidak
ergonomi?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun uraian dari tujuan dari penelitian ini adalah yang tertulis
dibawah ini:
1. Untuk mengetahui bagian mana saja dari meja dan kursi komputer
yang tidak ergonomi.
2. Untuk mengetahui bagaimana usulan perbaikan dengan merancang
ulang meja dan kursi komputer.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ergonomi
2.1.1. Defenisi Ergonomi
Ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem kerja.
Kata ergonomi berasal dari kata Yunani yaitu “ergon” berarti kerja dan
“nomos” berarti hukum alam, dapat didefinisikan sebagai studi tentang
aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi,
fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan dan desain
(Nurmianto, 1996). Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi
untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang
digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan
dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas
hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, dkk, 2004).
Menurut International Ergonomics Association (IEA), Ergonomi
(atau human factor) adalah disiplin ilmu yang mempelajari interaksi
manusia dengan elemen lainnya di dalam sebuah sistem, dan profesi
yang mengaplikasikan prinsip-prinsip teori, data dan metode untuk
mendesain kerja yang mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan
kinerja sistem secara keseluruhan. Ergonomi adalah disiplin yang
berorientasi sistem, yang sekarang berlaku untuk semua aspek kegiatan
manusia.
Fokus ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia,
mesin dan lingkungan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Interaksi tersebut menghasilkan suatu sistem kerja yang tidak bisa
dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya yang dikenal dengan
istilah worksystem (Bridger, 2003).

2.1.2. Manfaat Ergonomi


Menurut Pheasant (2003) ada beberapa manfaat ergonomi, yaitu :
1. Peningkatan hasil produksi, yang berarti menguntungkan secara
ekonomi. Hal ini antara lain disebabkan oleh:

3
a. Efisiensi waktu kerja yang meningkat.
b. Meningkatnya kualitas kerja.
c. Kecepatan pergantian pegawai (labour turnover) yang relatif
rendah.
2. Menurunnya probabilitas terjadinya kecelakaan, yang berarti:
a. Dapat mengurangi biaya pengobatan yang tinggi. Hal ini cukup
berarti karena biaya untuk pengobatan lebih besar daripada
biaya untuk pencegahan.
b. Dapat mengurangi penyediaan kapasitas untuk keadaan gawat
darurat.
3. Dengan menggunakan antropometri dapat direncanakan atau
didesain:
a. Pakaian kerja
b. Workspace
c. Lingkungan kerja
d. Peralatan/ mesin
e. Consumer product

2.2. Furnitur / Mebel


2.2.1. Defenisi Furnitur / Mabel
Mebel atau furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup
semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata
movable, yang artinya bisa bergerak (Agustino, Setiawan, dan Tanaya,
2018:520).
Secara fungsi, pengertian dari Furnitur atau mebel adalah perabot
yang memiliki tempat untuk menyimpan sesuatu dengan posisi tetap, atau
memiliki tempat tertentu di dalam ruangan dari bahan tertentu yang berdiri
sendiri. Apabila dilihat dari segi peruntukannya, furnitur dapat dibagi
dalam empat jenis yang diantaranya adalah tempat untuk menyimpan
sesuatu di atasnya, tempat menyimpan sesuatu di dalamnya, tempat
untuk berbaring atau tidur, dan tempat duduk (Jamaludin, 2007: 27 dalam
Arief T. F dan Sakinat, 2011: 3).

4
2.3. Antropometri dan Aplikasi dalam Perancangan Fasilitas Kerja
Antropometri dapat diartikan secara jelas yaitu merupakan suatu
ilmu yang berkaitan secara khusus menyangkut dimensi tubuh manusia
(Norfiza dan Infi, 2011 : 49)

Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti


manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri
adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri,
perancangan pakaian, ergonomi, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang
tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi
diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam
gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat
dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam
bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian
berkala dari koleksi data antropometri (Kristanto, 2011:80).

5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metodologi
Berdasarkan deskripsi penelitian yang ingin diproses, metodologi
yang ingin dimanfaatkan adalah metode kualitatif. Langkah-langkah dalam
perancangan meja dan kursi bagi pekerja yang menggunakan komputer
dijelaskan seperti bawah ini :
3.1.1. Studi Lapangan
Tahapan awal ini bertujuan untuk melihat atau mengamati kondisi
yang ada pada obyek yang diteliti. Pada tahap ini juga dilakukan
wawancara dengan pekerja bagi yang menggunakan komputer. Sehingga
dari langkah awal inilah peneliti dapat memperoleh informasi-informasi
yang dibutuhkan yang berhubungan dengan tujuan dilakukannya
penelitian ini.
3.1.2. Analisa Pembahasan
Analisa dilakukan dengan membandingkan data-data berdasarkan
hasil Ergonomi dan Antropometri dengan data-data pada hasil
pengukuran meja dan kursi komputer yang ada di lokasi penelitian.
3.1.3. Usulan Perancangan Ulang Meja dan Kursi Komputer
Perancangan ulang meja dan kursi komputer ini didasarkan pada
hasil pengolahan persentil yang telah dilakukan dengan tetap
memperhatikan pada meja dan kursi komputer yang telah ada. Untuk
dimensi meja dan kursi komputer yang masih sesuai dengan perhitungan
berdasarkan ergonomi dan antropometri itulah yang akan dipakai.
Pada perancangan ulang ini selain memperhatikan masalah
dimensinya, juga perlu memperhatikan masalah bahan kayunya, bahan
sandaran punggung, alas duduk, warna serta aksessoris lainnya yang
disesuiakan dengan usia rata-rata pada perusahaan di lokasi tersebut.
Adapun ergonomi pada mebel akan menjadi variabel penelitian,
sekaitan dengan pengguna atau pemakai mebel tersebut. Mebel (meja
dan kursi) akan diteliti (diukur) dimensinya yaitu sebagai berikut :
1. Tinggi meja dan kursi dari muka lantai,

6
2. Ukuran luas daun meja (panjang x lebar),
3. Kemiringan dudukan dan sandaran kursi/ jok kursi,
4. Material/bahan yang digunakan mebel tersebut.

3.2. Kesimpulan dan Saran


Ergonomi terhadap furniture berupa kursi dan meja yang dipakai
saat bekerja sangat berpengaruh pada aktivitas pengguna. Karena itu,
saat perancangan kursi dan meja sangat perlu diperhatikan Antropometri
agar pengguna juga dapat memaksimalkan aktivitas tanpa terganggu oleh
ketidaknyamanan saat menggunakan furniture.

7
DAFTAR REFERENSI

Kilmer, R. dan Otie. (1992). Designing Interiors. New Jersey: John Wiley
and sons, inc.

Postell, J. (2007). Furniture Design: Introduction to Furniture Design. New


Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Baryl. (1977). Furniture dan Arsitektur.

Tarwaka, Sholichul, dan Sudiajeng. L. (2004). Ergonomi Untuk


Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : UNIBA
PRESS.

Bridger, R.S. (2003). Introduction to Ergonomics. London : Taylor &


Francis.

Pheasant, S. (2003). Bodyspace: Antropometry, Ergonomics and the


Design of Work. Edisi 2. USA: Taylor & Francis.

Agustino, E., Setiawan, A. P., dan Tanaya, F. (2018). Perancangan Flat


Pack Furniture. Jurnal Intra, 6(2), 519-524.

Jamaludin. (2007). Pengantar Desain Mebel. Bandung: Kiblat.

Norfiza, Z. Dan Infi. (2011). Perancangan Alat Belajar dan Bermain Yang
Ergonomis Di Taman Kanak-Kanak Islam Permata Selat Panjang.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 10(1), 48-58.

Kristanto. (2011). Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis. Jurnal


JITI, 10(2), 78-87.

Anda mungkin juga menyukai