Anda di halaman 1dari 60

MODUL

DASAR DASAR ERGONOMI

Kelompok 1

1. Dyah Ayu Karmini (22.0.K.025)


2. Tina Agus Samudra (22.0.K.041)

D4 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR
2023/2024

1
DAFTAR ISI
Halaman....................................................................................................................... 1
Daftar isi .......................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................................3
A. Latar belakang........................................................................................................ 3
B. Rumusan masalah.................................................................................................. 3
C. Manfaat.................................................................................................................. 3
BAB II ISI ....................................................................................................................4
a. Dasar Dasar Ergonomi...................................................................................... 4-11
b. Prinsip gerak organ tubuh manusia sebagai penentu produktifitas ................12-15
c. Ergonomi dalam lingkungan kerja dan implikasinya..................................... 16-19
d. Hubungan ergonomic dengan K3 ...................................................................20-23
e. Sistem manusia dan mesin ..............................................................................24-27
f. Total ergonomic approach.............................................................................. 28-31
g. Konsep pengembangan praktis ilmu ergonomic .............................................32-34
h. Ergonomic mikro dan makro.......................................................................... 35-36
i. Kinesiologi pekerja ........................................................................................37-40
j. Biomekanika kerja 1 .......................................................................................41-43
k. Biomekanika kerja 2 .......................................................................................44-46
l. Egonomic system pengindraan .......................................................................47-50
m. Human information processing beban kerja mental dan human eror……… 51- 53
n. Penerapan ergonomic di industry melalui studi kasus.....................................54-56
BAB III PENUTUP ...................................................................................................57
a. Kesimpulan.......................................................................................................... 57
b. Saran ....................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................58-59

2
BAB 1
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, sikologi, engineering, menejemen, dan
desain. Pendeketan ekonomi akan mampu menimbulkan functional effectiveness dan
kenimatan pemakaian dari peralatan, fasilitas maupun lingkungan kerja yang dirancang.
Dalam perbaikan perancangan alat bantu kerja ilmu ergonomi sangat diperlukan karena
dapat melihat permasalahan interaksi itu, dengan mengetahui akibat (dampak) yang
dirasakan, sehingga dapat menemukan pemecahan masalah yang terbaik.
Ergonomi dalam perancangan fasilitas kerja merupakan faktor penting yang mendukung
peningkatan pelayanan produksi .Terutama dalam hal tata ruang dan akomodasi. Hal ini
erat kaitannya dengan pembahasan pengukuran antropometri terhadap operator atau
pekerja serta penerapan data antropometri. Filosofi dasar ergonomi adalah merancang
tempat kerja yang nyaman, aman dan produktif. Idealnya, stasiun kerja harus dirancang
agar sesuai dengan ukuran tubuh operator.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan konsep dasar ergonomic
2. Menjelaskan prinsip gerak organ tubuh manusia sebagai penentu produktivitas dan
efisiensi kerja
3. Menjelaskan Ergonomi dalam lingkungan kerja dan implikasinya
4. Menjelaskan Hubungan ergonomic dengan K3
5. Menjelaskan Sistem manusia dan mesin
6. Menjelaskan total ergonomic approach
7. Menjelaskan konsep pengembangan praktis ilmu ergonomic
8. Menjelaskan ergonomic mikro dan makro
9. Menjelaskan kinesiologi pekerja
10. Menjelaskan biomekanika kerja 1
11. Menjelaskan biomekanika kerja 2
12. Menjelaskan ergonomic system pengindraan
13. Menjelaskan human information processing beban kerja mental dan human eror
14. Menjelaskan penerapan ergonomic di industry melalui studi kasus

C. Tujuan
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui Upaya pencegahan cedera dan
penyakit akibat kerja
2. Menurunkan beban kerja fisik dan mental
3. Mengupayakan promosi dan kepuasaan

3
BAB II
ISI

POKOK BAHASAN 1
KONSEP DASAR ERGONOMI

1. Dasar Dasar ergonomic


a. Definisi ergonomic
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara
keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi
tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain:
Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan
mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan
lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien. Ergonomi adalah ilmu, seni,
dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala
fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan
dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara
keseluruhan menjadi lebih baik Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha
untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja Ergonomi adalah ilmu serta
penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap
orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang
setinggi- tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya Ergonomi
adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan
kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. Dari berbagai
pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia.
Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan
kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan
produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan
kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Ergonomi yaitu
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka.
Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan

4
dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi
tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan
agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.

b. Sejarah ergonomi
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang
dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di
Amerika Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah
tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya
kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku manusia.
Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat
digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama. Ergonomi telah menjadi
bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu.
Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda
sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya,
sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk
memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur
dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan. Istilah “ergonomi”
mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya
telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian periling
diilustrasikan sebagai berikut:
1. C.T. Thackrah, England, 1831.
Thackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan
pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan
yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang
dirasakan oleh para operator ditempat kerjanya. la mengamati postur tubuh
pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu
Thackrah mengamati seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan
dimensi kursi-meja yang kurang sesuai secara antropometri, serta
pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan
membungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan. Disamping itu juga
mengamati para pekerja yang berada pada lingkungan kerja dengan

5
temperatur tinggi, kurangnya ventilasi, jam kerja yang panjang, dan gerakan
kerja yang berulang-ulang (repetitive work).
2. F.W. Taylor, U.S.A., 1898.
Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan
metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan. Beberapa metodanya merupakan konsep ergonomi dan manajemen
modern.
3. F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911.
Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih
mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam
bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan
bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem
meja yang dapat diatur naik-turun (adjustable).
4. Badan Penelitian Untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatigue Research
Board), England, 1918.
Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik
amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output
setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya yang menurun.
Disamping itu mereka juga mengamati waktu siklus optimum untuk sistem
kerja berulang (repetitive work systems) dan menyarankan adanya variasi dan
rotasi pekerjaan.
5. E. MAYO dan teman-temannya, U.S.A., 1933.
Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu
Perusahaan Listrik yaitu Western Electric Com-pany, Hawthorne, Chicago.
Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik
seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor
efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.
6. Pembentukan Kelompok Ergonomi
Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research
Society) di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang
telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal
(majalah ilmiah) pertama dalam bidang ERGONOMI pada Nopember 1957.
Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics
Association) terbentuk pada tahun 1957, dan The Human Factors Society di

6
Amerika pada tahun yang sama. Di samping itu patut diketahui pula bahwa
Konperensi Ergonomi Australia yang pertama diselenggarakan pada tahun
1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia
dan New Zealand (The Ergonomics Society of Australia and New Zealand).
c. Urgensi Ergon
Ergonomi bermanfaat karena memiliki beberapa kegunaan. Kegunaan dari penerapan
ergonomi adalah untuk:
1. Memperbaiki performasi kerja (menambah kecepatan kerja, keakuratan,
keselamatan kerja dan mengurangi energi kerja yang berlebihan serta
mengurangi kelelahan)
2. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan
peralatan yang disebabkan human error
3. Memperbaiki kenyamanan manusia dalam kerja.

d. Pendekaran
Ergonomi dapat digunakan dalam menelaah sistem manusia dan produksi yang
kompleks. Hal ini berlaku dalam industri sektor informal. Dengan mengetahui prinsip
ergonomi tersebut dapat ditentukan pekerjaan apa yang layak digunakan agar
mengurangi kemungkinan keluhan dan menunjang produktivitas. Penerapan
ergonomi dapat dilakukan melalui dua pendekatan (Anies, 2005), yaitu:
1. Pendekatan Kuratif
Pendekatan ini dilakukan pada suatu proses yang sudah atau sedang berlangsung.
Kegiatannya berupa intervensi, modifikasi atau perbaikan dari proses yang telah
berjalan. Sasaran dari kegiatan ini adalah kondisi kerja dan lingkungan kerja. Dalam
pelaksanaannya terkait dengan tenaga kerja dan proses kerja yang sedang
berlangsung. 2. Pendekatan konseptual
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan sistem dan akan sangat efektif dan efisien
jika dilakukan pada saat perencanaan. Jika terkait dengan teknologi, sejak proses
pemilihan dan alih teknologi, prinsip- prinsip ergonomi telah diterapkan.
Penerapannya bersama-sama dengan kajian lain, misalnya kajian teknis, ekonomi,
sosial budaya dan lingkungan. Pendekatan holistik ini dikenal dengan pendekatan
teknologi tepat guna.
e. Manfaat ergonomic
Menurut Pheasant (2003) ada beberapa manfaat ergonomi, yaitu :

7
1. Peningkatan hasil produksi, yang berarti menguntungkan secara ekonomi.
Hal ini antara lain disebabkan oleh:
a. Efisiensi waktu kerja yang meningkat.
b. Meningkatnya kualitas kerja.
c. Kecepatan pergantian pegawai (labour turnover) yang relatif rendah.
2. Menurunnya probabilitas terjadinya kecelakaan, yang berarti:
a. Dapat mengurangi biaya pengobatan yang tinggi. Hal ini cukup berarti karena
biaya untuk pengobatan lebih besar daripada biaya untuk pencegahan.
b. Dapat mengurangi penyediaan kapasitas untuk keadaan gawat darurat
3. Dengan menggunakan antropometri dapat direncanakan atau didesain:
 Pakaian kerja
 Workspace
 Lingkungan kerja
 Peralatan/ mesin
 Consumer product
f. Tujuan ergonomic
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi, antara lain: Meningkatkan
kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat
kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan
kepuasan kerja; Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas
kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif;
Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis
dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas
hidup yang tinggi. Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap
tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami
kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah.
Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di tempat kerja.
g. Aspek ergonomic
a. Kebutuhan Nutrisi
Pada workshop PT AWW memiliki lingkungan kerja yang relatif panas atau diatas
suhu nyaman manusia bekerja, sehingga kebutuhan karbohidrat dan mineral lebih
dominan (Grandjean,1993). Perusahaan belum menyediakan fasilitas untuk

8
melengkapi kebutuhan nutrisi atau memulihkan kembali tenaga operator yang
bekerja. Pemenuhan nutrisi untuk pemulihan energi pada tiap operator hanya berupa
makan dan minum yang tidak memiliki aturan mengenai kriteria asupan nutrisi.
b. Tenaga Otot

Pengeluaran tenaga otot pada sebagian task yang dilakukan operator termasuk dalam
kegiatan yang membutuhkan tenaga otot yang besar. Contohnya adalah kegiatan
trasportasi material yang mayoritas berukuran besar dan memiliki massa besar, di
mana alat yang digunakan hanya berupa hand forklift dan manual material handling.
Selain itu kegiatan lainnya seperti mengelas, dan membubut tidak terlalu
membutuhkan tenaga otot yang besar kecuali pada saat aktivitas set up bahan baku ke
mesin karena pada saat set up operator di industri melakukan set up seperti
membersihkan mesin, dan pengecekan material, memindahkan material, mengukur
dan mengkalibrasi mesin sesuai standar (Pangribuan, 2010).

c. Sikap Tubuh

Beberapa task yang dilakukan operator ditemukan sikap kerja yang tidak ergonomis,
contohnya pada operator yang menggunakan mesin bubut saat melakukan set up
mesin, dengan sikap tubuh kondisi membungkuk, aktivitas ini dapat menyebabkan
cedera pada tulang bagian belakang (Tarwaka, 2004). Aktivitas pengelasan yang
dilakukan di lantai atau tanpa meja kerja khusus, dan operator melakukannya dalam
posisi jongkok, sehingga memiliki resiko sakit pada kaki dan pinggang. Hampir
seluruh kegiatan dilakukan dengan durasi waktu yang lama dan dengan sikap kerja
yang berulang-ulang.

d. Kondisi Waktu

Upaya pemulihan tenaga tentunya sangat dibutuhkan waktu istirahat aktif untuk
melepaskan lelah sesaat dan mengurangi beban kerja (Susihono, 2014). Jam kerja
seperti yang dijabarkan di atas, sudah sesuai dengan aturan yang diterapkan
pemerintah, yaitu jam kerja optimal delapan jam dengan waktu istirahat 1 jam pada
siang hari.Kondisi Sosial; Kondisi sosial budaya kerja dapat berupa interaksi antar
pekerja, masyarakat keluarga, dan perusahaan (Chapain, 1997). Kondisi pada PT
AWW di antara lain adalah adanya budaya briefing antar pekerja pada pagi hari
sebelum pekerjaan dimulai. Hal ini dilakukan karena jenis pekerjaan yang dikerjakan
berubah-ubah sesuai permintaan sehingga diperlukannya komunikasi antara manajer

9
operasional dengan operator yang akan mengerjakan perkerjaan tersebut. Kurangnya
komunikasi antara manajer operasional dan operator dapat mengakibatkan kesalahan
pengerjaan benda kerja. Budaya lainnya adalah masih kurang kesadaran pekerja
untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada setiap pekerjaan sehingga
memungkinkan adanya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Alat Pelindung
Diri umum yang seharusnya digunakan pada workshop adalah sepatu safety, baju
berlengan panjang, celana panjang, helm safety, sarung tangan kecuali pada mesin
bubut, dan kacatama safety.

e. Interaksi Manusia-Mesin

Interaksi manusia mesin di PT AWW dapat ditemukan pada proses penggunaan alat
bantu sistem kerja oleh manusia untuk meyesuaikan pekerjaan (fitting the man to the
job). Misalnya pada stasiun bubut operator menggunakan balok kayu sebagai pijakan
kaki sehingga operator dapat melakukan set up dengan lebih teliti. Kemudian untuk
pengangkatan benda kerja yang berat, perusahaan menyediakan manual crane sebagai
alat bantu ketika melakukan set up mesin bubut. Pada stasiun pengelasan pekerja
melakukan aktivitas di lantai produksi karena ukuran benda kerja yang tidak
memungkinkan diletakkan pada permukaan yang lebih tinggi, sehingga berdampak
pada sikap kerja yang tidak nyaman.

KESIMPULAN

Ergonomi merupakan ilmu atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan


mengoptimalkan sistem antara manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan
lingkungan kerja yang sehat,aman,nyaman, dan efisien. Tujuan adanya ergonomi adalah
meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit
akibat kerja. Selain itu ergonomi juga memiliki berbagai manfaat antara lain:

1.) Meningkatkan hasil produksi

2.) Efisiensi waktu kerja yang meningkat

3.) Menurunkan probabilitas terjadinya kecelakaan kerja

Pendekatan ergonomi terdiri dari pendekatan kuratif, yaitu pendekatan pada suatu proses yang
sudah atau sedang berlangsung. Dan pendekatan konseptual, yaitu pendekatan sistem dan akan
sangat efektif dan efisien jika dilakukan pada saat perencanaan.

10
EVALUASI

1. Ergonomi berasal dari kata yunani yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang
berarti....
a. Aturan
b. Kebijakan
c. Wewenang
d. Perintah
e. Larangan
2. Dibawah ini merupakan tujuan dari ergonomi, kecuali.....
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera
dan PAK
b. Menurunkan beban kerja fisik dan mental
c. Meningkatkan pekerja yang mengidap osteoporosis
d. Mengupayakan promosi dan kepuasan kerja
e. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan
antropologis
3. Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai buku yang dikarang
oleh....
a. C.T. Thackrah
b. F.W Taylor
c. F.B Gilbreth
d. Prof. Murrel
e. Elton Mayo
4. Pendekatan ergonomi yang dikenal dengan pendekatan sistem dan akan sangat efektif
dan efisien jika dilakukan pada saat perencanaan adalah pendekatan
a. Pendekatan Kuratif
b. Pendekatan subjektif
c. Pendekatan objektif
d. Pendekatan rehabilitatif
e. Pendekatan konseptual
5. Operator mesin yang mengoperasikan mesin dengan cara membungkuk dapat
menyebabkan cidera pada tulang belakang. Kasus diatas merupakan aspek ergonomi
bagian ....

11
a. Tenaga otot
b. Sikap Tubuh
c. Lingkungan Kerja
d. Kondisi waktu
e. Kondisi sosial

POKOK BAHASAN 2

PRINSIP GERAK ORGAN TUBUH MANUSIA SEBAGAI PENENTU


PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA

2. Prinsip gerak organ tubuh manusia sebagai penentu produktifitas Dan efisiensi kerja

1. Prinsip gerak organ tubuh

Prinsip 1. Menjaga Postur Netral


Postur netral adalah postur dimana tubuh sejajar dan seimbang, baik ketika duduk atau
berdiri, menempatkan stres minimal pada tubuh dan menjaga sendi tetap selaras.

Prinsip 2. Bekerja di Power / Comfort Zon

Prinsip ini sangat mirip dengan mempertahankan postur netral. Kekuatan/zona nyaman
untuk mengangkat adalah selalu dekat dengan tubuh, dimana ketinggiannya di antara
pertengahan paha dan pertengahan dada. Zona ini adalah di mana lengan dan punggung dapat
mengangkat dengan sedikit usaha.

Prinsip 3. Pergerakan dan Peregangan

12
Sistem muskuloskeletal sering disebut sebagai sistem gerak tubuh manusia, dan
dirancang untuk bergerak. Bekerja untuk jangka waktu yang lama dalam posisi statis akan
menyebabkan tubuh Anda kelelahan. Ini adalah apa yang dikenal sebagai beban statistik.

Prinsip 4. Mengurangi kekuatan yang berlebihan

Kekuatan yang berlebihan adalah salah satu faktor risiko ergonomi utama. Banyak
pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga yang berlebihan pada tubuh manusia. Peningkatan
upaya otot dalam memenuhi persyaratan kekuatan tinggi akan meningkatkan kelelahan dan
risiko dari MSD .

Prinsip 5. Kurangi Gerakan berlebihan /berulang-ulang

Gerakan berulang merupakan salah satu faktor risiko ergonomi utama. Banyak tugas
kerja dan siklus yang berulang-ulang, dan sering dikendalikan oleh target produksi per jam atau
harian dan proses kerja. Pengulangan kerja yang sering, bila dikombinasikan dengan faktor-
faktor risiko lainnya seperti kekuatan yang tinggi dan/atau postur canggung, dapat berkontribusi
untuk pembentukan MSD. Pekerjaan dianggap sangat berulang jika waktu siklusnya adalah 30
detik atau kurang.

Prinsip 6. Minimalkan kontak Stres Menurut OSH

Contact stress adalah hasil dari kontak terus menerus atau gesekkan antara benda /
permukaan tajam dan keras dan jaringan tubuh yang sensitif, seperti jaringan lunak dari jari-jari,
telapak tangan, paha dan kaki. Kontak ini menciptakan tekanan lokal untuk area kecil dari tubuh,
yang dapat menghambat darah, fungsi saraf, atau gerakan tendon dan otot. Contoh kontak stres
termasuk pergelangan tangan istirahat di tepi tajam meja atau workstation saat melakukan tugas,
menekan alat ke telapak tangan, tugas yang membutuhkan palu, dan duduk tanpa ruang yang
cukup untuk lutut .

Prinsip 7. Mengurangi Getaran berlebihan

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan teratur dan sering ke getaran dapat
menimbulkan efek yang merugikan kesehatan permanen. Getaran lengan tangan dapat
menyebabkan berbagai kondisi yang dikenal sebagai sindrom getaran lengan tangan (HAVS),
serta penyakit tertentu seperti jari putih atau sindrom Raynaud, carpel tunnel syndrome dan
tendinitis.

Prinsip 8. Memberikan pencahayaan yang memadai

13
Pencahayaan yang buruk adalah masalah umum di tempat kerja yang dapat mempengaruhi
tingkat kenyamanan dan kinerja pekerja. Terlalu banyak atau terlalu sedikit cahaya membuat
pekerjaan sulit untuk melihat. Area kerja remang-remang dan silau dapat menyebabkan
kelelahan mata dan sakit kepala dan daerah tidak menyala membuat pekerja memiliki risiko
yang lebih besar untuk semua jenis cedera.

2. Cidera organ tubuh


Macam - macam cidera organ tubuh
1. Cummulative Trouma Disolder (CTD) : Cedera regangan berulang yaitu sebagai
gangguan pada otot, tendon, syaraf, pembuluh darah yg disebabkan oleh pengerahan
gerakan berulang.
2. Repetative Strain Injuries (RSI) : tugas berulang, pengerahan kekuatan tenaga,
getaran, kompresi mekanik yg berkelanjutan.
3. Musculoskeletal Disolders (MSDs) : cedera otot, syaraf, tendon, sendi, tulang rawan
atau cakram tulang belakang. MSDs biasa hasil dari setiap peristiwa sesaat atau akut
(slip, perjalanan, jatuh)
3. Kenyamanan ergonomi tubuh
Cara ntuk menciptakan kenyamanan ergonomi tubuh antara lain :
1. Pencahayaan yang cukup
2. Jalur sirkulasi yang memadai
3. Pertukaran udara yang lancar
4. Tersedianya tempat duduk yang sesuai standar
5. Selalu menjaga postur tubuh selama beraktifitar
RINGKASAN

Prinsip gerak tubuh meliputi menjaga postur tubuh dimana tubuh sejajar dan seimbang, baik
ketika duduk atau berdiri, menempatkan stres minimal pada tubuh dan menjaga sendi selaras,
Bekerja di Power / Comfort Zone dimana prinsip ini sangat mirip dengan mempertahankan
postur netral. Kekuatan/comfort zona untuk lifting adalah selalu dekat tubuh, ketinggian antara
mid-thigh dan mid chest. Pergerakan dan Peregangan Sistem muskuloskeletal sering disebut
sebagai sistem gerak tubuh manusia, dan dirancang untuk bergerak.

Adapun cidera pada organ tubuh

1. CummulativeTroumaDisolder(CTD):cederareganganberulangyaitu sbg gangguan pada


otot, tendon, syaraf, pembuluh darah yg disebabkan oleh pengerahan gerakan berulang

14
2. RepetativeStrainInjuries(RSI):tugasberulang,pengerahankekuatan tenaga, getaran,
kompresi mekanik yg berkelanjutan
3. Musculoskeletal Disolders (MSDs) : cedera otot, syaraf, tendon, sendi, tulang rawan atau
cakram tulang belakang. MSDs biasa hasil dari setiap peristiwa sesaat atau akut ( slip,
perjalanan, jatuh )

Cara ntuk menciptakan kenyamanan ergonomi tubuh antara lain :

1. Pencahayaan yang cukup


2. Jalur sirkulasi yang memadai
3. Pertukaran udara yang lancar
4. Tersedianya tempat duduk yang sesuai standar
5. Selalu menjaga postur tubuh selama beraktifitar

EVALUASI
1. Unsur- unsur ergonomi adalah
A. Keamanan, kenyamanan, Dan keseimbangan
B. Kesamaan, kenyamanan, keluwesan
C. Keamanan, keselarasan, Dan keluwesan
D. Keselarasan, kesimbangan, Dan keluwesan
E. Keselarasan, keseimbangan, Dan Keamanan

2. Prinsip ergonomi yang sangat mirip dengan mempertahankan postur netral disebut…

A. Comfart zone

B. Contact stress

C. Ergonomi zone

D. Law back pain

E. Carpal Tunnel

3. Cidera regangan berulang yaitu sebagai gangguan pada otot, tenton, syaraf, pembuluh

darah yang disebabkan oleh pengerahan gerakan berulang, disebut….

A. RSI

B. MSDs

15
C. CTD

D. LLV

E. LBP

POKOK BAHASAN 3

ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA DAN IMPLIKASINYA

A. ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA DAN IMPLIKASINYA

Istilah Ergonomi dikenal dalam Bahasa Yunani, dari kata ergos dan nomos yang memiliki
arti “kerja” dan “aturan atau kaidah”, dari dua kata tersebut secara pengertian bebas sesuai
dengan perkembangannya, yakni suatu aturan atau kaidah yang ditaati dalam lingkungan
pekerjaan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa rgonomic adalah rgon atau aturan tentang kerja atau
yang berhubungan dengan kerja. Secara singkat rgo disebut bahwa rgonomic adalah ilmu kerja.
(Kuswana, 2014).Ditinjau dari fakta historis, ergonomic telah menyatu dengan budaya manusia
sejak jaman megalitik, dalam proses perancangan dan pembuatan benda-benda seperti alat kerja
dan barang buatan sesuai dengan kebutuhan manusia pada zamannya. Kita dapat mengobservasi
benda-benda zaman megalitik, bagaimana benda tersebut memberikan informasi implisit
mengenai eksistensinya makna fungsi dan keindahan.Marmara N. Poulaskakis dan
Papakostopulos V (1999), menuliskan landasan ilmu ergonomic tampaknya telah diletakkan
dalam konteks budaya Yunani Kuno. Banyak bukti menunjukkan bahwa peradaban pada abad
ke-5 SM menggunakan prinsip ergonomic yang tampak dalam desain alat-alat, cara melakukan
pekerjaan dan tempat kerja. Salah satu, contoh, dapat ditemukan dalam deskripsi Hippocrates
mengenai bagaimana seorang dokter bedah harus melakukan pekerjaan, maka perlu dirancang
alat yang akan digunakan.(Wignjosoebroto, 2006) Cushman et al (1983), memberikan pengertian
ergonomic yang menitikberatkan pada bagaimana pekerjaan mempengaruhi pekerja. Pekerja
akan mengalami perubahan fisiologi selama menghadapi panas, iluminasi, kebisingan, polusi
dan lain-lain. Ergonomic bertujuan untuk mengurangi kelelahan (fatigue), atau ketidaknyamanan
(discomfort). Oleh karena itu, perlu merancang tugas, tempat kerja dan alat-ala kerja, sesuai
dengan kapasitas
Spesialisasi dalam bidang ergonomic

B. Ergonomic fisik

Ergonomic fisik berkaitan dengan anatomi manusia, seperti antropometri, karakteristik mekanik
fisiologi dan biologi yang berkaitan dengan aktivitas fisik.

16
C. Ergonomic kognitif

Ergonomic kognitif berkaitan dengan proses mental, seperti persepsi, memori, penalaran, dan
respon motoric, karena hal itu mempengaruhi interaksi antara manusia dan bagian lain dari
system. Topik yang relevan meliputi bebam kerja mental, pengambilan keputusan, kinerja
terampil, interaksi manusia-komputer, keandalan manusia, stress kerja, dan pelatian seperti ini
mungkin berhubungan dengan manusia system dan desain interaksi manusia computer.

D. Ergonomic organisasi

Ergonomic organisasi berkaitan dengan optimasi system sosi-teknis, termasuk struktur organisasi
mereka, kebijakan dan proses. Topik ini relevan meliputi komunikasi, kru manajemen sumber
daya, desain pekerjaan atau job design, ergonomic masyarakat, kerja kooperatif, program kerja
baru, organisasi virtual, telework, dan manajemen mutu.

E. Ergonomic lingkungan

Ergonomic lingkungan berkaitan dengan interaksi manusia dengan lingkungan. Lingkungan


fisik, ditandai dengan iklim, suhu, tekanan, gerakan, Cahaya

Aplikasi kerja rgonomic

F. Posisi Kerja

Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan
berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang
belakang rgonomi dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.

G. Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai
dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.

H. Tata Letak Tempat Kerja

Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan rgono yang
berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.

I. Mengangkat Beban

17
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu, tangan, punggung,
dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan
otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.

Prinsip teknologi tepat guna rgonomic yang perlu diperhatikan:

1. bekerja dalam posisi atau postur normal


2. mengurangi beban berlebihan
3. menepatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan
4. bekerka sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
5. mengurangi gerakan berulang dan berlebihan
6. meminimalisasi gerakan statis
7. minimalisasikan titik beban

J. Kelelahan kerja dan cara mengatasi kelelahan kerja


1. mengantuk: membiasakan diri untuk tidur cukup yaitu sekitar 7-8jam sampai sehari
2. encok/pegal: mengatur ulang tempat kerja agar nyaman digunakan
3. dehidrasi: banyak mengkonsumsi air mineral buah-buahan
4. depresi: memanajemen waktu dengan baik
RINGKASAN
Ergonomi merupakan suatu rgon atau aturan mengenai pekerjaan atau hal-hal yang
berkaitan dengannya bersama dengan pekerjaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
rgonomic adalah ilmu tentang kerja.

EVALUASI

1. Dibawah ini yang bukan merupakan aplikasi kerja rgonomic adalah…

A. Posisi kerja

B. Proses kerja

C. Tata letak tempat kerja

D. Mengangkat beban

E. Teknik kerja

2. Apa yang disebut dengan ergonomi fisik…

18
Argonomicmic fisik berkaitan dengan anatomi manusia, seperti antropometri,

karakteristik mekanik fisiologi dan biologi yang berkaitan dengan aktivitas fisik

B. Ergonomi yang berkaitan dengan aktivitas tubuh

C. Ergonomi dengan hal yang berkaitan dengan kegiatan berat

D. Ergonomi fisik yang berkaitan dengan karakteristik fisiologi

E. Ergonomi fisik yang berkaitan dengan karakteristik biologis

3. Ergonomic fisik berkaitan dengan anatomi manusia, seperti antropometri, karakteristik


mekanik fisiologi dan biologi yang berkaitan dengan aktivitas fisik disebut…

A. Ergonomic fisik

B. Ergonomic kerja

C. Ergonomic kognetif

D. Ergonomic organisasi

E. Ergonomic lingkungan

4. Faktor kenyamanan kerja yang mempunyai penagruh nyata dalam hal peningkatkan maupun
penurunan efisiensi dan efektifitas kerja disebut?

A. Estetika

B. Antropometrik

Sosiologi

D. Ergonomic

E. Kimia

5. Istilah ergonomi dikenal rgonomichasa…

A. Mexico

B. Yunani

C. Belanda

K. D. Inggris

19
E. Jawa

POKOK BAHASAN 4
HUBUNGAN ERGONOMI DENGAN K3

4. HUBUNGAN ERGONOMI DENGAN K3


1. Definisi Ergonomi
Ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia.
Sehingga dalam usaha untuk mencegah cedera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan
kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang
terlibat dengan pekerjaan tersebut.
Ergonomi atau ergonomic adalah human factors engineering, ilmu yang mempelajari dan
mengkaji interaksi manusia, alat dan sistem kerja. Dalam bidang desain dan kesenirupaan
penekanan kajian ditekankan kepada ergonomi terapan (applied ergonomic) aspek-aspek
keselamatan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan kerja, baik yang menyangkut aspek faal,
maupun aspek psikis (Agus S, 1998).
Ergonomi merupakan kajian interaksi interaksi antara manusia dengan mesin serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja sistem secara
keseluruhan (Bridger, 2009)
Menurut Manuaba dalam Bhavati (2014) pengertian dari ergonomis adalah salah satu upaya
dalam bentuk ilmu, teknologi, dan seni untuk menyesuaikan peralatan, sistem, organisasi, dan
lingkungan, keahlian dan keterbatasan manusia sehingga tercapai suatu kondisi dan lingkungan
yang sehat, aman, nyaman dan efisien dan produktif melalui pemanfaatan fungsional tubuh
manusia secara optimal dan maksimal.

2. Definisi K3
pengertian keselamatan kerja menurut Suma'mur dalam Yani (2012) adalah keselamatan yang
bertalian dengan mesin, peralatan alat kerja, bahan serta proses pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungannya serta cara-cara melaksanakan pekerjaan.

20
pengertian keselamatan kerja menurut Yani (2012) yaitu keselamatan yang berhubungan dengan
aktivitas kerja manusia baik pada industri manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan,
penanganan material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan,
maupun industri jasa, yang melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, escalator,
peralatan pembersih gedung, sarana transportasi, dan lain-lain.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan
kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit
akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja.

3. Hubungan Ergonomi Dengan K3


Hubungan ergonomi dengan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pendekatan
multi dan interdisiplin ilmu guna terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja bagi setiap
individu secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan proses dan hasil. Pada hakikatnya
ergonomi dan k3 adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu tujuan dari k3 adalah
mengurangi resiko kerja akibat kecelakaan maupun penyakit akibat pekerjaan. Salah satu upaya
untuk meminimalisir kecelakaan yaitu dengan merancang sistem kerja yang disesuaikan dengan
kondisi fisik manusia. Dengan hal ini kenyamanan pekerja sangat diutamakan, dalam proses ini
dibutuhkan disiplin ilmu ergonomi dalam perancangan sistem kerja. Ada beberapa contoh kasus
yang tidak memiliki sistem ergonomi, antara lain :
1. Hasil kerja(kualitas dan kuantitas) yang tidak sesuai
2. Sering terjadi kecelakaan kerja
3. Human error
4.Pekerja mengeluhkan pegal dan nyeri pada bagian tubuhnya
5.Alat kerja yang tidak sesuai dengan fisik pekerja
6.Lingkungan kerja yang tidak teratur
7.komitmen kerja yang rendah
RINGKASAN
Ergonomi atau ergonomic adalah human factors engineering, ilmu yang mempelajari dan
mengkaji interaksi manusia, alat dan sistem kerja. Dalam bidang desain dan kesenirupaan
penekanan kajian ditekankan kepada ergonomi terapan (applied ergonomic) aspek-aspek
keselamatan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan kerja, baik yang menyangkut aspek faal,
maupun aspek psikis (Agus S, 1998).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan
kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit
akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja.
Pada hakikatnya ergonomi dan k3 adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu tujuan
dari k3 adalah mengurangi resiko kerja akibat kecelakaan maupun penyakit akibat pekerjaan.
Salah satu upaya untuk meminimalisir kecelakaan yaitu dengan merancang sistem kerja yang

21
disesuaikan dengan kondisi fisik manusia. Dengan hal ini kenyamanan pekerja sangat
diutamakan, dalam proses ini dibutuhkan disiplin ilmu ergonomi dalam perancangan sistem
kerja.
EVALUASI SOAL
1.Apa kepanjangan dari k3
Jawaban:
a.Keselamatan dan kesehatan kerja
b.kerja kesehatan dan keselamatan
c.Karya kerja karyawan
d.Kerja kerja kerja
e.Kerja keras keselamatan
Jawaban =a
2. keselamatan yang bertalian dengan mesin, peralatan alat kerja, bahan serta proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melaksanakan
pekerjaan.pengertian di atas merupakan sumber dari
a.menurut Sumakmur dalam Yani (2012)
b.menurut sumakmur (2010)
c.menurut yani(2012
d.menurut agus(1998)
e.menurut agus s(2012)
Jawaban = a
3. berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam
usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan
dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan
pekerjaan disebut
a.eliminasi
b.ergonomi
c.apd
d.psikososial
e.patah tulang
Jawaban = b
4. Mengurangi resiko kerja akibat kecelakaan maupun penyakit akibat pekerjaan yaitu salah satu
tujuan dari

22
a.tujuan dari k3
b.tujuan dari ergonomi
c.tujuan dari kesehatan
d.tujuan dari hati hati
e.tujuan keselamatan
Jawaban =a
5. keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri manufaktur,
yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan, maupun industri jasa, yang melibatkan peralatan berteknologi canggih,
seperti lift, escalator, peralatan pembersih gedung, sarana transportasi, dan lain-lain,merupakan
pengertian menurut
a.pengertian keselamatan kerja menurut Yani (2012)
b.menurut agus
c. menurut sumakmur
d.menurut ILO
e.menurut k3

Jawaban =a

23
POKOK BAHASAN 5

SISTEM MANUSIA DAN MESIN

5. SISTEM MANUSIA DAN MESIN

Posisi manusia dalam sistem manusia mesin

1. Mesin dikendalikan penuh oleh manusia, mesin menjadi tambahan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang dibebankan kepada manusia.atau informasi dari luar sebelum masuk ke dalam
sistem manusia.

2. Dalam kaitannya dengan manusia mesin dikenal 3 (tiga) macam hubungan yaitu:

Sistem manusia-mesin hubungan manual (Manual Man-Machine System). Dalam sistem ini
input akan langsung ditransformasikan oleh pekerja/manusia menjadi output. Disini manusia
masih memegang kendali secara penuh di dalam melaksanakan aktivitasnya. Peralatan kerja
yang ada hanyalah sekedar menambah kemampuan atau kapabilitas dalam menyelesaikan
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. (Manusia dominan sebagai sumber tenaga, melakukan
transformasi input menjadi output, pengendali).

Sistem Manusia-Mesin SemiOtomatis (Semi Automatic Man-Machine System) Tidak seperti


halnya pada manual sistem, mekanisme khusus yang akan mengolah input atau informasi dari
luar sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia dan demikian pula reaksi yang berasal dari
sistem manusia akan diolah atau dikontrol lebih dahulu melewati suatu mekanisme tertentu
sebelum suatu output berhasil diproses. (Dominasi manusia berkurang, sebagai pengontrol).

Sistem Manusia-Mesin Hubungan Otomatis (Automatic Man-Machine system). Pada sistem


yang berlangsung secara otomatis, maka disini mesin akan melaksanakan dua fungsi sekaligus

24
yaitu : penerima rangsangan dari luar (sensing) dan pengendali aktivitas seperti umumnya
dijumpai dalam prosedur kerja yang normal. Fungsi operator disini hanyalah memonitor dan
menjaga agar supaya mesin tetap bekerja dengan baik serta memasukkan data atau
menggantikan dengan program-program baru apabila diperlukan. (Mesin dominan, manusia
sebagai pemomtor).

3.

25
4.

Gambar diatas merupakan contoh interface aplikasi yang dipergunakan untuk melakukan kontrol
dan perintah mesin produksi. Gambar-gambar yang tertera pada interface tersebut bisa langsung
di klik dan merupakan sistem yang tersambung langsunn dengan mesin yang ada di lantai
produksi. Jadi apabila pada salah satu bagian pada bagian tersebut tiberhentikan, maka mesin
yang ada di lantai produksi juga akan berhenti. Contoh dari aplikasi yang menggunakan sistem
tersebut adalah aplikasi CERA yang digunakan di PT Charoen Pokphand Indonesia.

D. RINGKASAN :
26
Sebagai pengawas atau operasi mesin. manusia terhadap mesin. ada tiga jenis SMM :

1. manual man machine sistem di mana sistem ini input akan langsung Dita transformasikan oleh
pekerja.

2. semi automatic man machine sistem yaitu mekanisme khusus yang akan mengolah input dari
luar sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia.

3.automatic man machine sistem pada sistem ini berlangsung secara otomatis.

E. EVALUASI :

1. Mekanisme khusus yang akan mengolah input dari luar sebelum masuk ke dalam sistem kerja
manusia adalah...

A. semi automatic man machine sistem ✅

B. Automatic man machine sistem

C. Manual man machine sistem

D. Closed sistem

E. Display

2. Kelebihan dapat diatur dengan baik sesuai kebutuhan merupakan kelebihan...

A. Manusia

B. Mesin✅

C. Lingkungan

D. Budaya

E. Alam

3. Masalah pada manusia yang lambat dan sangat mungkin melakukan kesalahan tetapi memiliki
kemampuan koreksi disebut...

A. Berpikir

27
B. Tenaga

C. Ingatan

D. Kalkulasi✅

E. Kecepatan

POKOK BAHASAN 6
TOTAL ERGONOMIC APPROACH

6. Total Ergonomic Approach

TEA adalah singkatan dari Total Ergonomic Approach, yaitu praktik menyesuaikan lingkungan
kerja dengan pekerja untuk mendukung kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas. TEA
menggunakan pendekatan SHIP (Systemic, Holistic, Interdisciplinary and Participatory) melalui
pertimbangan teknologi yang tepat dalam melakukan desain kondisi kerja, sikap kerja, dan
sistem kerja.
Penerapan TEA sangat penting untuk mencegah atau mengurangi risiko cedera, kelelahan, stres,
dan gangguan muskuloskeletal (MSD) yang dapat menurunkan kualitas hidup pekerja. Selain
itu, TEA juga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kepuasan kerja pekerja.
Tujuan dari modul ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang beberapa
kelebihan dan kekurangan TEA, serta cara-cara menerapkannya di berbagai bidang kerja. Modul
ini ditujukan untuk pekerja, pengusaha, manajer, atau siapa saja yang tertarik untuk belajar
tentang TEA.
Kelebihan TEA
Beberapa kelebihan dari penerapan TEA di tempat kerja adalah sebagai berikut:
- Menghemat biaya dengan mengurangi cedera, klaim asuransi, dan absensi. Dengan
menggunakan TEA, pekerja dapat bekerja dengan lebih aman dan nyaman, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Hal ini dapat menghemat
biaya perawatan kesehatan, kompensasi kerugian, dan penggantian tenaga kerja.
- Meningkatkan produktivitas dengan mengurangi faktor risiko untuk MSD, sehingga pekerja
lebih efisien dan puas. Dengan menggunakan TEA, pekerja dapat bekerja dengan postur tubuh

28
yang baik, alat kerja yang sesuai, dan lingkungan kerja yang mendukung. Hal ini dapat
mengurangi beban fisik dan mental pekerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih cepat,
akurat, dan kreatif. Selain itu, pekerja juga merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk bekerja
dengan baik.
- Meningkatkan moral dengan menunjukkan bahwa majikan peduli dengan keselamatan dan
kenyamanan pekerja. Dengan menggunakan TEA, majikan dapat menunjukkan komitmen
mereka untuk melindungi hak-hak pekerja dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini
dapat meningkatkan rasa percaya diri, loyalitas, dan kerjasama antara pekerja dan majikan.
Kekurangan TEA
Beberapa kekurangan dari penerapan TEA di tempat kerja adalah sebagai berikut:
- Membutuhkan investasi awal untuk membeli atau mengubah peralatan, furnitur, atau software
yang ergonomis. Dengan menggunakan TEA, majikan mungkin perlu mengeluarkan biaya
tambahan untuk menyediakan fasilitas kerja yang ergonomis bagi pekerja mereka. Hal ini
mungkin memerlukan perubahan desain ruang kerja, pembelian alat bantu kerja baru, atau
pengembangan software baru.
- Membutuhkan pelatihan dan edukasi untuk pekerja agar dapat menggunakan TEA dengan
benar dan efekti. Dengan menggunakan TEA, pekerja mungkin perlu mengikuti pelatihan atau
edukasi tentang cara menggunakan peralatan, furnitur, atau software yang ergonomis. Hal ini
mungkin memerlukan waktu, tenaga, dan biaya tambahan bagi pekerja dan majikan.
- Membutuhkan evaluasi dan penyesuaian secara berkala untuk memastikan bahwa TEA sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi pekerja yang berbeda-beda. Dengan menggunakan TEA,
majikan mungkin perlu melakukan evaluasi atau penyesuaian terhadap kondisi kerja, sikap kerja,
dan sistem kerja yang telah diterapkan. Hal ini mungkin memerlukan pengumpulan data, analisis
data, dan implementasi perbaikan.

Contoh Penerapan TEA


TEA dapat diterapkan di berbagai bidang kerja, seperti industri, pertanian, perikanan, komputer,
pendidikan, kesehatan, pariwisata, bangunan, dan keagamaan². Berikut adalah beberapa contoh
penerapan TEA di beberapa bidang kerja:
- Industri: TEA dapat diterapkan dengan melakukan desain ulang stasiun kerja, alat kerja, dan
proses kerja untuk mengurangi beban fisik dan mental pekerja. Contohnya adalah dengan
menggunakan meja kerja yang dapat disesuaikan tinggi rendahnya, kursi yang dapat disesuaikan
sudut kemiringannya, lampu yang dapat disesuaikan intensitasnya, dan alat bantu angkat yang
dapat mengurangi beban angkat pekerja.
- Pendidikan: TEA dapat diterapkan dengan melakukan desain ulang ruang kelas, peralatan
belajar mengajar, dan metode belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Contohnya adalah dengan menggunakan meja dan kursi yang dapat disesuaikan ukuran dan
bentuknya sesuai dengan postur tubuh siswa, peralatan belajar mengajar yang menggunakan
media visual, audio, atau kinestetik sesuai dengan gaya belajar siswa, dan metode belajar
mengajar yang menggunakan pendekatan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sesuai
dengan minat dan bakat siswa.

29
- Kesehatan: TEA dapat diterapkan dengan melakukan desain ulang ruang perawatan pasien,
peralatan medis, dan prosedur pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Contohnya adalah dengan menggunakan tempat tidur pasien yang dapat disesuaikan
posisi dan sudutnya sesuai dengan kondisi pasien, peralatan medis yang menggunakan teknologi
digital atau nirkabel untuk memudahkan pengoperasian dan pemantauan pasien, dan prosedur
pelayanan.
- Bangunan: TEA dapat diterapkan dengan melakukan desain ulang bangunan, furnitur, dan
instalasi untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan
menggunakan bangunan yang memiliki struktur yang kuat, tahan gempa, dan hemat energi,
furnitur yang memiliki fungsi dan estetika yang baik, dan instalasi yang memiliki efisiensi dan
keamanan yang tinggi.
RINGKASAN

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan sistem kerja, dengan
tujuan untuk meningkatkan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan produktivitas pekerja.
Ergonomi juga berarti menyesuaikan lingkungan kerja dengan karakteristik fisik dan psikologis
pekerja, sehingga dapat mengurangi risiko cedera, kelelahan, stres, dan gangguan
muskuloskeletal (MSD) yang dapat menurunkan kualitas hidup pekerja. Penerapan ergonomi di
industri sangat penting untuk merancang sistem kerja dan tempat kerja yang sehat, aman, dan
nyaman bagi pekerja. Beberapa konsep dan metode ergonomi yang digunakan di industri adalah
antropometri, biomekanika, fisiologi kerja, psikologi kerja, ergonomi kognitif, dan ergonomi
organisasi. Studi kasus penerapan ergonomi di industri yang telah dilakukan di Indonesia
meliputi penerapan ergonomi di PLN, kantor, industri garmen, dan industri makanan. Penerapan
ergonomi di industri dapat menurunkan biaya operasional, mengurangi klaim asuransi,
meningkatkan loyalitas pekerja, dan meningkatkan citra perusahaan
Evaluasi

1. Apa singkatan dari Total Ergonomic Approach?


- A. TEP
- B. TEA
- C. TES
- D. TET
- E. TEG
- Jawaban: B

2. Apa pendekatan yang digunakan dalam TEA?


- A. SHIP
- B. CHIP
- C. WHIP

30
- D. DIP
- E. TEGT
- Jawaban: A

3. Apa salah satu kelebihan dari penerapan TEA di tempat kerja?


- A. Menghemat biaya
- B. Meningkatkan biaya
- C. Menambah biaya
- D. Mengurangi biaya
- E. Menambah Profit
- Jawaban: A

4. Apa salah satu kekurangan dari penerapan TEA di tempat kerja?


- A. Membutuhkan investasi awal
- B. Membutuhkan investasi akhir
- C. Membutuhkan investasi sementara
- D. Membutuhkan investasi permanen
- E. Membutuhkan Investasi Banyak
- Jawaban: A

31
POKOK BAHASAN 7
KONSEP PENGEMBANGAN PRAKTIS ILMU ERGONOMIC
7. Konsep pengembangan praktis ilmu ergonomi
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan
ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang
dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain: Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan
multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai
alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien. Ergonomi adalah ilmu,
seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas
yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan
manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih
baik Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di
lingkungan kerja Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan
pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya
produktifitas dan efisiensi yang setinggi- tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-
optimalnya Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai
dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. Dari berbagai
pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia.
Pengembangan praktis ilmu ergonomi adalah pendekatan yang berkelanjutan untuk
memastikan bahwa produk, tempat kerja, dan lingkungan lainnya mendukung kesejahteraan dan
kinerja manusia. Ini memiliki manfaat jangka panjang bagi pengguna dan organisasi.
Pengembangan praktis ilmu ergonomi melibatkan penerapan prinsip-prinsip ergonomi dalam
desain, lingkungan kerja, dan produk untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan
kesejahteraan pengguna. Beberapa langkah praktis yang dapat diambil dalam pengembangan
ergonomi adalah:

32
1.Identifikasi Masalah: Kenali masalah atau tantangan ergonomi dalam lingkungan kerja atau
produk Anda. Ini dapat melibatkan evaluasi postur tubuh, gerakan, ketegangan fisik, atau
masalah lain yang dapat memengaruhi kesejahteraan pengguna.
2. Konsultasi Ahli Ergonomi: Dalam pengembangan ergonomi, sangat berguna untuk
berkolaborasi dengan ahli ergonomi yang dapat memberikan saran tentang bagaimana
meningkatkan desain atau lingkungan kerja Anda.
3. Desain Berbasis Manusia: Fokus pada desain berbasis manusia, yang berarti memahami
kebutuhan, preferensi, dan keterbatasan pengguna. Pastikan desain produk atau lingkungan kerja
dapat diakses dan digunakan dengan nyaman oleh beragam individu.
4. Evaluasi Prototipe: Sebelum produk atau lingkungan kerja akhir diproduksi, uji prototipe
untuk mengidentifikasi masalah ergonomi potensial dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
5. Pelatihan dan Kesadaran: Sosialisasikan konsep ergonomi kepada pengguna dan karyawan.
Berikan pelatihan mengenai penggunaan yang benar, postur yang baik, dan praktik ergonomi
lainnya.
6. Evaluasi Berkala: Terus pantau dan evaluasi kinerja produk atau lingkungan kerja dari segi
ergonomi. Lakukan perubahan jika diperlukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan.
7. Penggunaan Teknologi: Pertimbangkan penggunaan teknologi seperti perangkat lunak
simulasi ergonomi, alat pengukur postur, atau perangkat bergerak yang dapat membantu dalam
analisis dan perbaikan ergonomi.
RINGKASAN
Pengembangan praktis ilmu ergonomi melibatkan penerapan prinsip-prinsip ergonomi dalam
desain produk, lingkungan kerja, atau tugas-tugas sehari-hari. Beberapa materi konsep yang
relevan dalam pengembangan praktis ilmu ergonomi meliputi:

● Antropometri: Studi tentang ukuran tubuh manusia untuk menghasilkan desain yang sesuai
dengan beragam ukuran tubuh manusia.
● Postur: Memahami postur tubuh manusia saat duduk, berdiri, atau bergerak untuk
menghindari stres dan cedera.
● Beban Kerja: Mengukur beban fisik dan kognitif pada pekerjaan untuk mengoptimalkan
produktivitas dan kesejahteraan.
● Interaksi Manusia-Komputer (HCI): Menyesuaikan antarmuka komputer untuk kenyamanan
dan efisiensi pengguna.
● Desain Produk: Menerapkan prinsip-prinsip ergonomi dalam desain produk untuk
meningkatkan kenyamanan dan penggunaan yang aman.
● Lingkungan Kerja: Menyesuaikan peralatan, pencahayaan, dan desain ruang kerja untuk
mengurangi kelelahan dan risiko cedera.
● Ergonomi Kognitif: Memahami aspek kognitif, seperti persepsi, memori, dan pengambilan
keputusan, dalam desain sistem yang kompleks.

33
● Desain Transportasi: Mengoptimalkan desain kendaraan untuk kenyamanan dan keamanan
pengemudi dan penumpang.

● Ergonomi Rumah Tangga: Menerapkan ergonomi dalam desain perabotan rumah tangga dan
tugas-tugas sehari-hari.
● Evaluasi Usability: Melakukan pengujian pengguna untuk memastikan produk atau sistem
mudah digunakan dan efisien.
Penerapan prinsip-prinsip ini membantu mengurangi risiko cedera, meningkatkan produktivitas,
dan meningkatkan kualitas hidup melalui desain yang lebih manusiawi.
EVALUASI
1Apa yang dimaksud dengan ergonomi?
a. Studi tentang planet Bumi
b. Ilmu tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi
c. Ilmu tentang pengukuran tubuh manusia
d. Studi tentang sejarah manusia
2. Prinsip dasar ergonomi yang mengacu pada penyesuaian alat atau lingkungan untuk sesuai
dengan karakteristik fisik individu disebut:
a. Antropometri
b. Biomekanika
c. Fisiologi
d. Psikologi
3. Mengapa pencahayaan yang baik penting dalam ergonomi lingkungan kerja?
a. Untuk membuat lingkungan kerja terlihat lebih modern
b. Untuk mengurangi konsumsi listrik
c. Untuk meningkatkan kenyamanan dan produktivitas
d. Untuk mengurangi biaya perawatan kaca jendela
4. Apa yang dimaksud dengan "repetitive strain injury" (RSI) dan bagaimana ergonomi dapat
membantu mengurangi risiko RSI?
a. Cedera olahraga yang disebabkan oleh bermain game komputer
b. Cedera akibat latihan fisik yang berulang-ulang
c. Cedera yang timbul dari aktivitas yang melibatkan gerakan berulang, ergonomi dapat
mengurangi risiko dengan merancang alat dan lingkungan yang meminimalkan tekanan
fisik berulang

34
d. Cedera yang disebabkan oleh kecelakaan di tempat kerja
5. Bagaimana ergonomi dapat diterapkan dalam desain interior rumah untuk meningkatkan
kenyamanan?
a. Dengan menambahkan lebih banyak perabotan
b. Dengan menggunakan warna-warna yang cerah
c. Dengan merancang ruangan agar sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di dalamnya
dan memperhatikan posisi perabotan serta penempatan barang-barang
d. Dengan menggantung banyak gambar di dinding

POKOK BAHASAN 8
ERGONOMI MIKRO DAN MAKRO

8.Ergonomi mikro dan makro


Ergonomi mikro dapat dikatakan sebagai ergonomi dalam lingkup kecil atau ergonomi
tradisional. Aktivitas menganalisis postur kerja pekerja, menaksir produktivitas, mendesain alat
kerja, dan sebagainya dapat dikategorikan sebagai ergonomi mikro. Jadi, ergonomi mikro
merupakan pendekatan ergonomi pada suatu proses yang ditujukan khusus pada proses spesifik.
Perkembangan keilmuan saat ini melihat bahwa penilaian ergonomi tidak hanya perlu dilakukan
dan dianalisis secara mikro saja, tetapi perlu untuk diimplementasikan melalui integrasi pada
lingkungan yang lebih besar (organisasi perusahaan) yang dikenal dengan ergonomi makro.
Ergonomi makro lebih kepada ergonomi secara luas yang menempatkan sistem produksi
sebagai organisasi kerja. Secara umum, ergonomi makro merupakan suatu pendekatan ergonomi
yang berbasis pada perancangan organisasi dalam suatu sistem kerja. Definisi secara
konseptualnya yaitu suatu pendekatan sosioteknik dari tingkat atas ke bawah yang diterapkan
pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomi mikro
seperti manusia-pekerjaan, manusia-mesin, dan manusia-perangkat lunak dengan tujuan

35
mengoptimalkan desain sistem kerja dan memastikan sistem kerja tersebut berjalan dengan
harmonis. Ergonomi makro berperan dalam mendesain beberapa sosioteknikal sistem dalam
kaitannya dengan "manusia-organisasi” dan “teknologi".
 Latar belakang ergonomi mikro dan makro
mikro dan makro ergonomi merupakan metode pendekatan sosio-teknik dari
tingkat atas ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja dan
memastikan sistem kerja tersebut berjalan dengan harmonis. perbaikan sistem
kerja yang bersifat mikro dan makro meliputi perbaikan lingkungan kerja,
organisasi kerja perusahaan, alat kerja dan postur kerja. tujuan dari mikro dan
makro ergonomi adalah untuk menselaraskan sistem kerja secara utuh baik pada
tingkat mikro maupun makro, meningkatkan kepuasan kerja dan berkomitmen
pada kesehatan dan keselamatan pekerja.perkembangan teknologi saat ini begitu
pesat sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada lapangan
pekerjaan. artinya peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yang
penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan.
disamping itu, akan terjadi dampak negatif nya bila kita kurang waspada
menghadapi bahaya potensial yang mungkin akan timbul. hal ini tentunya dapat
dicegah dengan adanya antisipasi berbagai resiko. antara lain kemungkinan
terjadinya penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan,
dan kecelakaan akibat kerja yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
antisipasi ini harua dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara
pekerja, proses kerja, dan lingkungan kerja. pendekatan ini dikenal sebagai
pendekatan ergonomi.
 definisi ergonomi mikro dan makro
Secara spesifik definisi ergonomi mikro lebih mengarah antara hubungan
manusia dengan mesin, sedangkan definisi ergonomi makro lebih mengarah pada
hubungan sosial dalam lingkup organisasi.
 sifat rancangan ergonomi mikro dan makro
Proses perancangan dalam ergonomi mikro dan makro bersifat iteratif, non linier
dan stokastik
•iteratif berarti bahwa tahap-tahap yang dilalui adalah desain, evaluasi,
pemurnian, re-evaluasi, pemurnian lanjut dan seterusnya.
•non linier berarti bahwa perancangan tidak berjalan pada pola berurutan yang
sederhana
•stokastik adalah membutuhkan penarikan kesimpulan atau keputusan
berdasarkan data-data yang tidak lengkap
RINGKASAN
ergonomi mikro dan makro merupakan metode pendekatan sosio-teknik dari tingkat atas
ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja dan memastikan sistem kerja
tersebut berjalan dengan harmonis. ergonomi mikro adalah hubungan manusia dengan
mesin seperti aktivitas menganalisis postur kerja pekerja, menaksir produktivitas,
mendesain alat kerja sedangkan ergonomi makro adalah hubungan sosial dalam lingkup
organisasi seperti pendekatan yang berbasis pada perancangan organisasi dalam suatu
sistem kerja. ergonomi bersifat iteratif, non linier, dan stokastik.

36
EVALUASI
1. aktivitas menganalisis postur kerja pekerja termasuk dalam ergonomi...
a. mikro
b. langsung
c. makro
d. organisasi
e. umum
2. rancangan ergonomi yang berarti bahwa perancangan
tidak berjalan pada pola berurutan yang sederhana
adalah…
a. Stokastik
b. non linier
c. Iteratif
d. Linier
e. Kastik
3. salah satu interaksi ergonomi mikro bisa seperti …
a. manusia-manusia
b. manusia-teknik
c. manusia-mesin
d. manusia-organisasi
e. manusia-teknologi
POKOK BAHASAN 9
KINESIOLOGI PEKERJA
9.Definisi Kinesiologi pekerja
Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia saat melakukan gerakan
aktivitas tubuh.
Istilah dasar dalam anatomi tubuh manusia :
1. Bidang (median, sagittal , paramedian, frontal, transversal)
2. Arah (transverssal, sagittal, longitudinal)
3. Letak (anterior, posterior, superior, inferior, lateral, kranial, kaudal, ventral, dorsal,
rostral, radial, tibial, distal)
 Anatomi tubuh, Kemampuan kerja fisik
1. Tulang dalam sistem rangka tubuh sistem musculoskeletak meliputi:
a. Tulang (bones atau skeleton) : tulang aksial, tulang appendicular, persendian
b. Sendi
c. Otot

37
d. Jaringan Konektif (Kartilago, tendon dan ligament
2. Kemampuan kerja fisik
Kemampuan kerja fisik adalah suatu kemampuan fungsional dari
Seseorang untuk melakukan aktivitas kerja yang melibatkan
kekuatan (Workers’ Compensation Board of Nova Scotia 2008)
Klasifikasi kerja :
1. Pekerjaanmenetap
2. Pekerjaanringan
3. Kerjasedang
4. Kerjaberat
5. Bekerjasanganberat
 Unsur kinerja dan kemampuan fisik
Unsur-unsur penting dari kapasitas fisik pekerja
1) Kekuatan otot (strength)Kekuatan yang terdapat pada tubuh, antara lain
kemampuan otot Untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan
terhadap Suatu hambatan. Kontraksi otot saat melakukan tahanan atau latihan
Kekuatan terbagi dalam tiga kategori, yaitu kontraksi isometrik,Kontraksi isotonik,
dan kontraksi isokinetik. Kekutan otot kaki, lutut Serta pinggul harus kuat untuk
memepertahankan keseimbangan tubuh Saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot
tersebut berhubungan Langsung dengan kemampuan otot untuk melawan gaya
grativitasi Serta beban eksternal lainnya secara terus menerus mempengaruhi
Posisi tubuh.
2) Daya tahan (endurance)
Daya tahan otot mengacu pada kemampuan tubuh untuk terus Menggunakan
kekuatan otot dan bertahan kontraksi berulang untuk Jangka waktu tertentu. Daya
tahan otot sangat penting melalui latihan Fisik sehingga memperoleh tugas-tugas
berat memungkinkan otot Untuk jangka waktu yang lama tanpa mengalami
kelelahan yang Sangat berat.
3) Kelenturan (Flexibility)
Kelenturan atau fleksibilitas merujuk pada berbagai gerakan pada Sendi dan
panjang pada otot yang melintasi sendi. Fleksibilitas tubuh bervariasi, terutama
dalam perbedaan panjang otot-otot dari Multisendi. Fleksibilitas dalam beberapa
sendi dapat ditingkatkan Sampai tingkat tertentu melalui latihan. Kehilangan
fleksibilitas dapat Menjadi faktor predisposisi untuk masalah fisik, seperti syndrom
Nyeri atau gangguan keseimbangan tubuh saat melakukan aktivitas.Secara anatomi
beberapa bagian penting dari kelenturan sebagai Berikut:
a) Joints
Sendi dalam tubuh manusia dikelilingi oleh membran sinovial dan Tulang
rawan artikular. Elastisitas otot rentang sendi mobilitas Sangat dibutuhkan
dalam layanan pekerjaan tertentu.
b) Aerolar Tissue
Jaringan areolara permable dan secara luas didistribusikan ke Seluruh tubuh.
Jaringan ini bertindak sebagai pengikat umum Untuk semua jaringan lain yang
harus dipelihara melalui latihan Fisik.
c) Muscle tissue

38
Jaringan otot terbuat dari bahan elastis. Hal ini diatur dalam Bundel serat
paralel.
d) Stretch Reseptor
Reseptor peregangan memiliki dua bagian, yaitu sel spindle dan Tendon Golgi.
Sel spindle, terletak di pusat dari otot. Mengirim pesan ke otot untuk
berkontraksi. Di sisi lain, golgi tendon Reseptor yang terletak di dekat ujung
serta otot dan mengirim Pesan ke otot untuk relaksasi.
e) Stretching
Fleksibilitas ditingkatkan dengan peregangan. Peregangan hanya Boleh dimulai
ketika otot hangat dan suhu tubuh dibangkitkan. Agar efektif saat peregangan.
Gaya yang diterapkan untuk tubuh Harus setidaknya sepuluh detik, jika
diadakan terlalu lama, otot Akan menjadi terlalu longgar dan melar.
f) Dynamic
Fleksibilitas dinamis diklarifikasikan sebagai kemampuan untuk
Menyelesaikan berbagai macam gerakkan sendi. Hal ini juga Mengontrol
gerakan dengan meningkatnya kecepatan saat Peregangan bagian tubuh.
Bentuk peregangan mempersiapkan
Tubuh untuk aktivitas fisik dan kinerja olahraga. Dinamis Meningkatkan
peregangan berkisar gerakan, aliran darah dan Oksigen ke jaringan lunak
sebelum tenaga.
g) Static active
Statis peregangan aktif termasuk memegang posisi diperpanjang Hanya dengan
kekuatan otot, seperti menahan kaki didepan, Samping, Atau Belakang.
h) Ballistic
Balistik peregangan terpisah dari semua jenis lain dari
Peregangan. Kinerja aktual gerakan balistik mencegah Perpanjangan jaringan.
Gerakan-gerakan ini harus dilakukan Hanya ketika tubuh sangat hangat karena
jika tidak, dapat Menyebabkan cedera.
i) Limits of Flexibility
Setiap individu dilahirkan dengan gerak rentang tertentu untuk Setiap sendi
dalam tubuh.
j) Internal factors of flexibility
Tuntutan gerakan meliputi kekuatan, ketahanan, dan jangkauan Gerak. Secara
internal, sendi, otot, tendon dan ligamen dapat Memengaruhi fleksibilitas
seseorang
k) External factors of Flexibility
Faktor eksternal adalah yang datang dari luar, seperti cuaca, usia,Perilaku, juga
dapat mempengaruhi fleksibilitas. Jaringan umum Dan perubahan kolagen
dengan usia memengaruhi individu.
l) Sign of Injury
Peregangan terlalu lama atau terlalu banyak dapat memberikan Cara untuk
cedera. Setiap gerakan tiba-tiba atau terlalu cepat dapat Menyebabkan otot
kencang, hal ini menyebabkan rasa sakit yang Hebat. Oleh karena itu, harus
membiarkan otot rileks.
4) Keseimbangan Tubuh (Balance)
Keseimbangan adalah hasil dari sejumlah sistem tubuh bekerja sama:

39
Mata (sistem visual), telinga (sistem vestibular), dan rasa tubuh dalam
Hal ruang (proprioception) idealnya harus utuh. Keseimbangan dapat
Digambarkan sebagai suatu kemampuan untuk memelihara dan Mempertahankan
pusat massa (g), dari bidang tumpu topangan Anggota tubuh. Keseimbangan tubuh
sangat kompleks yang disertai Sistem interaksi, saling berhubungan dengan
sempurna dan secara Otomatis mengoordinasi masukan dan lingkungan (sistem
saraf pusat Itu untuk menghasilkan suatu keluaran gerak vertikal). Kendali Postural
dihubungkan dengan keseimbangan di dalam gaya yang Dinamis.
 Gerak tubuh
Kategori Gerakan Tubuh Manusia
Gerak Volunter
Gerak Refleks Gerak Ritmis
Refleks Spinal
Refleks Segmental : Refleks fleksi, Refleks miotik, Refleks ekstensi, Refleks ekstensi
silang
Refleks Intersegmental : Refleks kooperatif, refleks kompetitif, refleks induktif,
refleks berbentuk
Refleks Supragmental : refleks ekstensor, reaksi plastis, refleks postural
Gerak lokomotor Gerak Nonlokomotor
Gerak Dasar
Gerak Manipulatif
RINGKASAN
Dengan ilmu kinesiologi ini jelas kita akan lebih mudah untuk menentukan dan
mempelajari gerakan manusia yang efesien efektif dan aman,disamping tingkat
Ergonomisnya tinggi maka tingkat produktivitas meningkat dan tingkat kecelakaan
menjadi minimum
EVALUASI
2. Dibawah ini yang bukan termasuk dalam Anatomi tubuh manusia bagian bidang
adalah...
A. Median
B. Sagittal
C. Paramedian
D. Frontal
E. Distal
3. Dibawah ini yang bukan meliputi sistem musculoskeletal adalah...
A. Darah
B. Tulang
C. Sendi
D. Otot
E. Jaringan konektif
4. Berikut ini yang bukan unsur-unsur penting dari kapasitas fisik pekerja adalah
A. Kekuatan otot
B. Daya tahan
C. Kesehatan
D. Kelenturan
E. Keseimbangan tubuh

40
POKOK BAHASAN 10
BIOMEKANIKA KERJA 1
10. Definisi Biomekanika Kerja
Biomekanika kerja dalah cabang ilmu yang mempelajari cara tubuh manusia berinteraksi
dengan lingkungannya saat melakukan pekerjaan fisik. Ini mencakup analisis gerakan, tenaga,
tekanan, dan mekanisme tubuh lainnya dalam konteks aktivitas pekerjaan. Biomekanika kerja
digunakan untuk merancang peralatan, tempat kerja, dan tugas kerja agar sesuai dengan
kemampuan fisik manusia dan mengurangi risiko cedera.
Manfaat Disiplin Ilmu Biomekanika
 Desain peralatan dan perabotan yang ergonomis untuk meningkatkan produktivitas dan
kenyamanan kerja.
 Mengurangi risiko cedera kerja dengan memahami bagaimana tubuh bergerak dan
menanggapi beban.

41
 Memahami dan memperbaiki postur tubuh agar sesuai dengan tugas kerja tertentu.
 Meningkatkan kinerja atlet melalui analisis gerakan dan teknik olahraga.
 Pengembangan perawatan medis dan perangkat bantu kesehatan berdasarkan pemahaman
mekanika tubuh.
Kategori Gerakan Tubuh Manusia:
 Gerakan Linear: Gerakan sepanjang garis lurus, seperti berjalan atau berlari.
 Gerakan Rotasi: Gerakan yang berputar, seperti berbelok atau memutar badan.
 Gerakan Kompleks: Kombinasi gerakan linear dan rotasi, seperti mengangkat barang.
 Gerakan Artikulasi: Gerakan di sendi-sendi tubuh, seperti lutut, siku, atau
pergelangan tangan.
 Gerakan Berirama: Gerakan berulang yang terjadi dalam siklus, seperti bersepeda.
Gerak Telaah Mekanika:
Gerak telaah mekanika adalah pendekatan analitis yang digunakan dalam biomekanika untuk
memahami gerakan tubuh manusia dengan memeriksa prinsip-prinsip mekanika, seperti gaya,
tekanan, dan momen. Ini membantu dalam mengidentifikasi gaya yang bekerja pada tubuh saat
bergerak, mengukur stres pada sendi atau tulang, dan menganalisis bagaimana gaya ini
mempengaruhi kinerja atau kenyamanan.
Aplikasi Biomekanika:
Desain Produk: Menciptakan peralatan dan perabotan yang ergonomis dan aman untuk
digunakan manusia.
 Olahraga: Menganalisis gerakan atlet untuk meningkatkan teknik dan mencegah cedera.
 Kesehatan: Menerapkan biomekanika dalam perawatan fisik, terapi fisik, atau desain
perangkat medis.
 Industri: Meningkatkan desain tempat kerja untuk meminimalkan risiko cedera dan
meningkatkan efisiensi

Ringkasan
Dalam biomekanika kerja, kita mempelajari interaksi tubuh manusia dengan aktivitas fisik
dan tujuannya adalah merancang lingkungan kerja yang ergonomis, mengurangi risiko
cedera, dan meningkatkan kinerja. Kategori gerakan tubuh manusia melibatkan gerakan
linear, rotasi, kompleks, artikulasi, dan berirama. Gerak telaah mekanika digunakan untuk
memahami prinsip mekanika dalam gerakan tubuh. Aplikasi biomekanika termasuk desain
produk, olahraga, kesehatan, dan industri. Sumber-sumber terbaru bisa ditemukan di basis
data akademis dan mesin pencari.
Evaluasi
1. Apa yang menjadi fokus utama dalam biomekanika kerja?
a. Studi tentang planet Bumi
b. Studi tentang kerja fisik di industri

42
c. Studi tentang perilaku hewan
d. Studi tentang geologi
e. Studi tentang astrofisika
2. Mengapa biomekanika kerja penting dalam desain tempat kerja?
a. Untuk membuat tempat kerja terlihat keren
b. Untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan kerja
c. Hanya untuk menghabiskan uang lebih banyak
d. Untuk memperburuk kondisi pekerja
e. Untuk mengurangi keamanan kerja
3. Apa yang dimaksud dengan "gerak telaah mekanika" dalam biomekanika?
a. Menggambar ilustrasi gerakan
b. Menyanyikan lagu tentang gerakan
c. Analisis gerakan berdasarkan prinsip-prinsip mekanika
d. Menulis cerita tentang gerakan
e. Memotret gerakan dengan kamera
4. Mana dari berikut ini bukan kategori gerakan tubuh manusia dalam biomekanika?
a. Gerakan linear
b. Gerakan rotasi
c. Gerakan artikulasi
d. Gerakan eksplosif
e. Gerakan berirama
5. Apa salah satu aplikasi utama biomekanika kerja?
a. Memasak makanan
b. Mengelola bisnis
c. Desain peralatan olahraga
d. Menulis novel
e. Mengelola stok saham

Jawaban:
1. b
2. b
43
3. c
4. d
5. c

POKOK BAHASAN 11
BIOMEKANIKA KERJA 2
11.Biomekanika kerja adalah cabang ilmu yang mempelajari cara tubuh manusia berinteraksi
dengan lingkungannya saat melakukan pekerjaan fisik. Ini mencakup analisis gerakan tenaga,
tekanan, dan mekanisme tubuh lainnya dalam konteks aktivitas pekerjaan.
DEFINISI CUMULATIVE TRAUMA DISORDES (CTD)
Cumulative Trauma Disordes (CTD) merupakan keluhan yang mungkin timbul karena
akumulasi kerusakan-kerusakan kecil akibat trauma yang berulang-berulang sehingga
membentuk kerusakan yang cukup besar dan menimbulkan rasa sakit. Gangguan ini terjadi pada
pekerjaan dengan gerakan yang berulang/monoton, penggunaan tenaga berlebihan, dan postur
tubuh yang janggal. Gejala yang muncul : sakit, bengkak, nyeri tekan, lemah ditempat yang
terpapar (siku, bahu).
ACTION LIMIT (AL)

44
Action Limit (AL) merupakan kelanjutan tindakan untuk mengantisipasi, mencegah dan
mengkoreksi proses produksi yang tidak sesuai dan memastikan bahwa proses tersebut tidak
berulang. Untuk menghitung AL dan MPL hanya diperlukan untuk mengetahui berat obyek yang
diangkat, lokasi beban yang berhubungan dengan pekerja, jarak dan frekuensi angkat, dan durasi
dari kegiatan mengangkat.
Dalam istilah US (Customary Units), yang persamaannya adalah:
1. AL (lb) = 90(6/H)(1-0,01|V-30|)(0,7+3/D)(1-F/Fmax)
2. MPL (lb) = 3 (AL)
Dimana:
H = Lokasi horizontal pada tangan di origin pada kegiatan mengangkat ke depan diukur pada
garis tengah tubuh atau titik tengah antara mata kaki (inci). Nilai minimum yang akan digunakan
adalah 6".
V = Jarak antara kedua tangan dengan lantai.
D = Jarak perbedaan ketinggian vertikal antara destination dan origin dari pengangkatan.
Nilai minimum yang akan digunakan adalah 10".
F = Frekuensi angkat. Jumlah rata-rata angkat per menit.
Fmax = Frekuensi maksimum yang dapat dilanjutkan (dari tabel nilai-nilai yang terkandung
dalam panduan).
RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL)
Recommended Weight Limit (RWL) yaitu batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa
menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang-ulang dalam durasi
kerja tertentu, misalnya 8 jam per hari dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta beban
AM = Pengali asimetris.
HM = Pengali horisontal
FM = Pengali frekuensi.
VM = Pengali vertikal
CM = Pengali coupling.
DM = Pengali jarak
LIFTING INDEX (LI)
Lifting Index (LI) adalah proses perhitungan setelah menghitung RWL untuk mengetahui
penyimpangan beban yang diangkat terhadap batas beban yang di rekomendasikan. Jika nilai LI
lebih kecil dari 1 maka dikatakan aman untuk pengangkatan beban sedangkan apabila nilai LI
lebih besar 1 maka berisiko cedera pada operator. Nilai LI sama dengan 1 maka akan optimal.
LI = berat badan/RWL

45
RINGKASAN
- Biomekanika kerja adalah cabang ilmu yang mempelajari cara tubuh manusia berinteraksi
dengan lingkungannya saat melakukan pekerjaan fisik. Ini mencakup analisis gerakan tenaga,
tekanan, dan mekanisme tubuh lainnya dalam konteks aktivitas pekerjaan.
- Cumulative Trauma Disordes (CTD) merupakan keluhan yang mungkin timbul karena
akumulasi kerusakan-kerusakan kecil akibat trauma yang berulang-berulang sehingga
membentuk kerusakan yang cukup besar dan menimbulkan rasa sakit.
- Action Limit (AL) merupakan kelanjutan tindakan untuk mengantisipasi, mencegah dan
mengkoreksi proses produksi yang tidak sesuai dan memastikan bahwa proses tersebut tidak
berulang.
- Recommended Weight Limit (RWL) yaitu batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa
menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang-ulang dalam durasi
kerja tertentu.
- Lifting Index (LI) adalah proses perhitungan setelah menghitung RWL untuk mengetahui
penyimpangan beban yang diangkat terhadap batas beban yang di rekomendasikan
EVALUASI
1. Dibawah ini yang merupakan pengukuran biomekanika kerja, kecuali...
A. Cumulative Trauma Disordes (CTD)
B. Action Limit (AL)
C. Recommended Weight Limit (RWL)
D. Lifting Index (LI)
E. Penggali Jarak (DM)
Jawaban : E
2. Seorang pekerja mengangkat kotak produk (krat) dengan berat 10 kg di atas konveyor 20 cm
dan mengangkat ke sebuah meja dengan ketinggian 110 cm dari lantai.Jarak beban terhadap titik
pusat tubuh 40 cm. Sudut simetri putaran yangdibentuk tubuh 45o. Jika selama 80 menit pekerja
tersebut melakukanpengangkatan sebanyak 224 kali, Berapa batas beban
yangdirekomendasikan? Apakah pekerjaan tersebut dikategorikan aman atautidak? (diketahui
Handle Coupling dalam kategori Fair)Penyelesaian :L= 10 kg LC = 23 kgV = 20 cm Handle Fair
= 0,95D = 90 cm (110-20) H = 40 cmA = 45oMenghitung,HM = 25/H = 25/40 = 0,625VM = 1-
0,00326|v-69|=1- 0,00326|20-69|=0.84026DM = 0,82 + 4,5/D = 0.82 + 4.5/90 = 0,87FM = 224
lift/80 mnt= 2.8 = 3CM = 0,95LC = 23Sehingga :RWL = LC * HM * VM * DM * AM * FM *
CMRWL = (23) (0.625) (0.84026) (0.87) (0.856) (0.79) (0.95)=
A. 6,750
B. 6,740
C. 7,650
D. 7,640

46
E. 8,650
Jawaban : A
3. Kemudian mencari Lifting Index,LI=Loadweight/Recommended Weight
Limit=L/RWL=10/6,750=
A.1.47
B.1.48
C.1.49
D.2.47
E.2.48
Jawaban : B

POKOK BAHASAN 12

ERGONOMI SISTEM PENGINDERAAN

12.Definisi Ergonomi

Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan
ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan
teknologi untuk menyeimbangkan antara segala fasilitas yg digunakan baik dalam beraktifitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental
sehinggal kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Konsep ergonomi adalah
berdasarkan kesadaran, keterbatasan , kemampuan dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam
usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan

47
dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yg terlibat dengan
pekerjaan tersebut. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan
dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stres yg dihadapi. Upayanya antara lain
berupa menyesuaikn ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan,
pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesui dengan kebutuhan tubuh manusia.
Beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditunjuk untuk " fitting the JOB to the worker",
sementara itu ILO menyatakan, sebagai ilmu terapn biologi manusia dan hubungannya dengan
ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan
kerjanya, agar mendapatkan keputusan kerja yang maksimal.

Macam-macam Sistem Alat Penginderaan:

a. Mata Manusia
Manusia dapat melihat gambar dikarenakan cahaya yang diterima
ditransformasikan dalam energi listrik. Tetapi dalam prakteknya, manusia
benarbenar bisa mengenali sesuatu, misalnya membaca, dengan rangkai proses
rumit, melalui mata Pola visual huruf didapat lalu dikodekan dengan representasi
bahasa yang melibatkan proses uji bahasa seperti sintaksis dan simantik hingga
direpresentasikan kembali menjadi suatu kalimat.
b. Telinga
Indera manusia yang lain adalah telinga. Telinga menjalankan fungsinya
sebagai alat pendengaran karena danya getara di udara atau melalui gelombang
yang merambat da ditangkap telinga.
c. Suara dengan struktur indera pengecap
Suara yang dikeluarkan oleh alat ucap ini, diubah dalam tekanan udara,
dari ragam kompnen seperti frekuensi, amplitudo dan tipe suara memunculkan
karakter vibrasi yang berbeda, hingga sistem pendengaran menangkap dan
menyaring semua suara yang diterima.
d. Indera peraba
Indera yang lain lagi yang ada semua tubuh bagian luar manusia yaitu
indera peraba. Indera ini terletak pada kulit yang terletak pada kulit yang terbagi
ke dalam tiga komponen sensor reseptor, yaitu :
a. Thermo receptor : respon terhadap panas dan dingin.
b. Noci ceptor : respon terhadap intensitas tekanan dan rasa sakit.

48
c. Mechano receptor : respon terhadap penekanan.

Masalah yang Sering Terjadi Pada Sistem Penginderaan

a. Kelelahan Mata
Secara sementara. Karena terjadi panurunan kemampuan kerja mata maka
seseorang yang mengalami kelelahan mata memiliki potensi untuk melakukan
kesalahan dalam aktivitas kerjanya seperti salah dalam menginput data.
b. Efek Silau
Efek silau dapat memberikan dampak negatif pada proses mata
menangkap sinyal informasi. Hal ini dikarenakan efek silau dapat menyebabkan
seseorang mengalami kesulitan melihat suatu objek (Kroemer & Kroemer, 2001).
c. Kebisingan
Kebisingan adalah semua bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang
dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan Kerja. Kebisingan dapat
menyebabkan kehilangan pendengaran, mengganggu pidato dan pendengaran,
menyebabkan kejengkelan, dan merusak pekerjaan pada sejumlah batas.
d. Stres Mekanik
Repetitive Strain Injury (RSI) atau dikenal sebagi cedera stess berulang,
sedera gerakan berulang, gerakan gangguan berulang, Cumulative Trauma
Disorder (CTD) atau gangguan trauma komulatif, sindrom kerja berlebihan,
sindrom berlebihan, cedera gangguan musculoskeletal dan sisitem saraf yang
mungkin disebabkan oleh tugas yang berulang, pengerahan tenaga melebihi batas,
getaran, kompresi mekanik dengan menekan permukaan keras berlebihan, atau
posisi canggung sewaktu bekerja.
e. Kesehatan menurun
Menurunnya kesehatan/ daya tahan tubuh yang disebabkan karena sakit,
seperti batuk, flu, pusing,dll.
f. Fasilitas tidak tersedia
Fasilitas atau peralatan yang tidak lengkap akan mempengaruhi kinerja
seorang pekerja. Karena fasilitas merupakan hal yang paling esensial dalam dunia
kerja setelah kemampuan/kompetensi pekerja itu sendiri.

Ringkasan

49
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan
ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Dalam ergonomi terdapat macam macam
sistem penginderaan yaitu mata, telinga, pengecap dan peraba. Masalah yang sering terjadi pada
sistem penginderaan adalah kelelahan mata, efek silau, kebisingan, stres mekanik, kesehatan
menurun, dan fasilitas tidak tersedia.

Evaluasi

1. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang berarti...


a. Kerja
b. Aturan
c. Perintah
d. Permintaan
e. Pujian
Jawaban : A. Kerja
2. Masalah yg sering terjadi pada sistem penginderaan...
a. Rabun Jauh
b. Tuli
c. Sariawan
d. Stres mekanik
e. Buta
Jawaban : D. Stres mekanik
3. Konsep ergonomi adalah...
a. Berdasarkan kesadaran dan keterbatasan
b. Kemampuan dan kehidupan
c. Kapabilitas manusia dan kesejahteraan
d. Kehidupan dan kesejahteraan
e. Terluka
Jawaban : A. Berdasarkan kesadaran dan keterbatasan

50
POKOK BAHASAN 13

HUMAN INFORMATION PROCESSING BEBAN KERJA MENTAL DAN HUMAN


ERROR

13.Human information processing beban kerja mental dan human eror

Definisi yang paling sederhana dikemukajan oleh de Waard (1996)

bahwa beban kerja merupakan adanya tuntutan yang diberikan kepada manusia. Beban

kerja juga berarti ukuran atau proporsi kapasitas yang dimiliki manusia untuk

memenuhi tuntutan sehingga menghasilkan reaksi berupa performance tertentu. Secara

51
spesifik, de Waard (1996) menyebutkan workload sebagai “the effect the demand has on

the operator in terms of stages that are used in information processing and their

energetic.” Jadi, workload terbagi berdasarkan keterkaitanya dengan aspek “energi”

yang disebut sebagai physical workload, serta aspek “proses informasi” yang

merupakan mental workload. Antara physical dan mental workload memiliki konsep

yang hampir sama (Sanders & McCormick, 1993). Workload dapat diartikan sebagai

total energi yang dihasilkan dari sebuah sistem, orang tertentu atau hewan yang

melakukan suatu pekerjaan yang melebihi waktu. Sebagai contoh definisi yang

digunakan oleh Hart dan Staveland (1988), workload merupakan hubungan jumlah

kemampuan mental dalam memproses sumber daya lainnya dan jumlah yang diperlukan

untuk suatu penugasan itu. Yang berarti pengertian beban kerja atau workload

mengandung dua dimensi yaitu dimensi kuantitatif dan dimensi kualitatif. Menurut Wickens dan
Hollands (2000) serta Wickens dkk (2004), model HIP tersebut diawali oleh proses sensasi atas
stimulus fisik yang datang dari lingkungan. Stimulus fisik ini membangkitkan aktivitas saraf,
yang bisa maupun tidak bisa diproses lebih lanjut. proses selanjutnya bersifat kognitif, proses ini
mencakup persepsi dan pengambilan keputusan, yang dibantu oleh proses penyimpanan
informasi.

Akhir dari proses HIP ini adalah proses eksekusi atas keputusan yang dipilih. Efektivitas proses-
proses tersebut dibatasi oleh attention resources, yang menunjukkan kapasitas berbagai proses
mental yang dapat dilakukan secara bersamaan. Terakhir, respons yang dipilih dan dilakukan
oleh manusia akan menghasilkan masukan (feedback), yang bersama-sama dengan stimulus dari
lingkungan dirasakan kembali oleh indra dan bermanfaat dalam menentukan apakah tujuan
aktivitas yang dilakukan telah tercapai.

Tujuan

1. Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktu lama.

52
2. Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab besar.
3. Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton.
4. Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja yang terisolasi dengan orang
lain.

Manfaat :

1. Membuka wawasan penulis dalam mengetahui human information processing dan kerja
mental.

2. Menambah wawasan pembaca untuk mengetahui human information processing dan kerja
mental.

Ringkasan

Selain bproseseban kerja fisik, beban kerja yang bersifat mental harus pula dinilai. Namun
demikian penilaian beban kerja mental tidaklah semudah menilai beban kerja fisik. Pekerjaan
yang bersifat mental sulit diukur melalui perubahan fungsi faal tubuh. Secara fisiologis, aktivitas
mental terlihat sebagai suatu jenis pekerjaan yang ringan sehingga kebutuhan kalori untuk
aktivitas mental juga lebih rendah. Pada hal secara moral dan tanggung jawab, aktivitas mental
jelas lebih berat dibandingkan dengan aktivitas fisik, karena lebih melibatkan kerja otak (white-
collar) dari pada kerja otot (Blue-collar). Dewasa ini aktivitas mental lebih banyak didominasi
oleh pekerja-pekerja kantor, supervisor dan pimpinan sebagai pengambil keputusan dengan
tanggung jawab yang lebih besar. Menurut Grandjean (1993) setiap aktivitas mental akan selalu
melibatkan unsur persepsi, interpretasi dan proses mental dari suatu informasi yang diterima
oleh organ sensor untuk diambil suatu keputusan atau proses mengingat informasi yang lampau.
Yang menjadi masalah pada manusia adalah kemampuan untuk memanggil kembali atau
mengingat informasi yang disimpan.Human eror Dalam mengambil suatu keputusan untuk
menerima pekerjaan atau beban kerja, pekerja akan menimbang untung dan ruginya, begitu juga
dengan perusahaan. Di samping itu, model pengolahan informasi pada manusia diawali oleh
proses sensasi atas stimulus fisik yang datang dari lingkungan dilanjutkan proses kognitif yang
mencakup persepsi dan pengambilan keputusan, yang dibantu oleh proses penyimpanan
informasi. Terakhir yaitu proses eksekusi atas keputusan yang dipilih, dimana respons yang
dipilih dan dilakukan oleh manusia akan menghasilkan masukan (feedback). Pengukuran beban
kerja mental dilakukan dengan beberapa metode seperti NASA-TLX, Spare Mental Capacity

53
Techniques, SWAT (Subjective Workload Assesment Tehnique), Modified Cooper Harper Scaling
(MCH).

POKOK PEMBAHASAN 14
PENERAPAN ERGONOMIC DI INDUSTRY MELALUI STUDY KASUS

14.Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan sistem kerja, dengan
tujuan untuk meningkatkan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan produktivitas pekerja.
Ergonomi juga berarti menyesuaikan lingkungan kerja dengan karakteristik fisik dan psikologis
pekerja, sehingga dapat mengurangi risiko cedera, kelelahan, stres, dan gangguan
muskuloskeletal (MSD) yang dapat menurunkan kualitas hidup pekerja.
Penerapan ergonomi di industri sangat penting untuk merancang sistem kerja dan tempat kerja
yang sehat, aman, dan nyaman bagi pekerja. Dengan demikian, pekerja dapat bekerja dengan
lebih efisien, efektif, dan puas. Selain itu, penerapan ergonomi di industri juga dapat menghemat

54
biaya operasional, mengurangi klaim asuransi, meningkatkan loyalitas pekerja, dan
meningkatkan citra perusahaan.
Tujuan dari modul ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
penerapan ergonomi di industri melalui studi kasus. Modul ini ditujukan untuk pekerja,
pengusaha, manajer, atau siapa saja yang tertarik untuk belajar tentang ergonomi di industri.
Konsep dan Metode Ergonomi
- Antropometri: Ilmu yang mempelajari ukuran-ukuran tubuh manusia dan variasinya.
Antropometri digunakan untuk merancang peralatan kerja, furnitur, pakaian kerja, dan ruang
gerak pekerja sesuai dengan dimensi tubuh mereka.
- Biomekanika: Ilmu yang mempelajari gerak tubuh manusia dan gaya-gaya yang bekerja pada
tubuh manusia. Biomekanika digunakan untuk menganalisis postur kerja, beban kerja, kekuatan
otot, dan risiko MSD pada pekerja.
- Fisiologi Kerja: Ilmu yang mempelajari fungsi-fungsi tubuh manusia dalam hubungannya
dengan kerja. Fisiologi kerja digunakan untuk menentukan kapasitas kerja, kebutuhan energi,
kebutuhan nutrisi, kebutuhan istirahat, dan pengaturan suhu tubuh pekerja.
- Psikologi Kerja: Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan kerja.
Psikologi kerja digunakan untuk menilai motivasi kerja, kepuasan kerja, stres kerja, kinerja
kerja, dan keselamatan kerja pekerja.
- Ergonomi Kognitif: Ilmu yang mempelajari proses mental manusia dalam hubungannya
dengan kerja. Ergonomi kognitif digunakan untuk merancang antarmuka pengguna (user
interface), sistem informasi, sistem peringatan (warning system), sistem pengambilan keputusan
(decision making system), dan sistem pembelajaran (learning system) yang sesuai dengan
kemampuan kognitif pekerja.
- Ergonomi Organisasi: Ilmu yang mempelajari struktur organisasi, budaya organisasi,
komunikasi organisasi, dan partisipasi pekerja dalam hubungannya dengan kerja. Ergonomi
organisasi digunakan untuk merancang sistem kerja, sistem manajemen, sistem insentif, sistem
pengembangan karir, dan sistem kesejahteraan pekerja yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan pekerja.

Studi Kasus Penerapan Ergonomi di Industri


Beberapa studi kasus penerapan ergonomi di industri yang telah dilakukan di Indonesia adalah
sebagai berikut:
- Penerapan Ergonomi di PLN: Studi kasus ini membahas tentang bagaimana petugas PLN
menjalankan tugasnya dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan bekerja sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP) yang seharusnya. Studi kasus ini juga menjelaskan
tentang Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan,
Kesehatan, dan Lingkungan Kerja, yang membahas potensi bahaya faktor ergonomi yang perlu
diukur dan dikendalikan.

55
- Penerapan Ergonomi di Kantor: Studi kasus ini membahas tentang hal-hal yang harus
diperhatikan dalam merancang tempat kerja di kantor, seperti posisi duduk, jarak dengan layar
komputer, pencahayaan ruangan, suhu ruangan, dan lain-lain. Studi kasus ini juga memberikan
beberapa tips dan saran untuk meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja di kantor.
- Penerapan Ergonomi di Industri Garmen: Studi kasus ini membahas tentang bagaimana
ergonomi dapat diterapkan di industri garmen, yang merupakan salah satu industri yang
mempekerjakan banyak tenaga kerja wanita. Studi kasus ini menunjukkan bahwa dengan
melakukan perbaikan ergonomis pada mesin jahit, meja kerja, kursi kerja, dan lingkungan kerja,
dapat mengurangi keluhan MSD, meningkatkan kinerja kerja, dan meningkatkan kesejahteraan
pekerja.
- Penerapan Ergonomi di Industri Makanan: Studi kasus ini membahas tentang bagaimana
ergonomi dapat diterapkan di industri makanan, khususnya pada proses penggorengan kerupuk.
Studi kasus ini menunjukkan bahwa dengan melakukan perbaikan ergonomis pada alat
penggorengan, alat angkat kerupuk, dan alat pengemas kerupuk, dapat mengurangi beban kerja
fisik, mengurangi risiko cedera akibat panas atau minyak panas, dan meningkatkan produktivitas
kerja.
Ringkasan

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan sistem kerja, dengan
tujuan untuk meningkatkan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan produktivitas pekerja.
Ergonomi juga berarti menyesuaikan lingkungan kerja dengan karakteristik fisik dan psikologis
pekerja, sehingga dapat mengurangi risiko cedera, kelelahan, stres, dan gangguan
muskuloskeletal (MSD) yang dapat menurunkan kualitas hidup pekerja.
Penerapan ergonomi di industri sangat penting untuk merancang sistem kerja dan tempat kerja
yang sehat, aman, dan nyaman bagi pekerja. Dengan demikian, pekerja dapat bekerja dengan
lebih efisien, efektif, dan puas. Selain itu, penerapan ergonomi di industri juga dapat menghemat
biaya operasional, mengurangi klaim asuransi, meningkatkan loyalitas pekerja, dan
meningkatkan citra perusahaan.
Tujuan dari modul ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
penerapan ergonomi di industri melalui studi kasus. Modul ini ditujukan untuk pekerja,
pengusaha, manajer, atau siapa saja yang tertarik untuk belajar tentang ergonomi di industri.
Evaluasi

1. Apa definisi ergonomi menurut International Ergonomics Association (IEA)?


- A. Ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan sistem kerja
- B. Ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungan kerja
- C. Ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan alat kerja
- D. Ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan pekerja lain
- Jawaban: A
2. Apa tujuan utama dari penerapan ergonomi di industri?

56
- A. Meningkatkan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan produktivitas pekerja
- B. Meningkatkan keuntungan, kompetitivitas, inovasi, dan reputasi perusahaan
- C. Meningkatkan kualitas produk, layanan, proses, dan teknologi
- D. Meningkatkan kepuasan pelanggan, mitra bisnis, pemegang saham, dan masyarakat
- D. Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
- Jawaban: A
3. Apa nama ilmu yang mempelajari ukuran-ukuran tubuh manusia dan variasinya?
- A. Antropometri
- B. Biomekanika
- C. Fisiologi Kerja
- D. Psikologi Kerja
- E. Sanitasi
- Jawaban: A
4. Apa nama ilmu yang mempelajari proses mental manusia dalam hubungannya dengan kerja?
- A. Antropometri
- B. Biomekanika
- C. Fisiologi Kerja
- D. Ergonomi Kognitif
- E. Sanitasi
- Jawaban: D

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Ergonomi memiliki pengaruh dan peran yang sangat besar terhadap kehidupan manusia
terutama dalam memaksimalkan aktivitas manusia dengan penggunaan fasilitas yang tepat demi

57
melancarkan setiap kegiatan yang ada dan mencapai tingkat kenyamanan yang baik dan
maksimal. Ilmu ergonomi sendiri terdiri dari beberapa sub bab ilmu, salah satunya adalah
antropometri.Ilmu antropometri merupakan sebuah pembelajaran yang mempelajari tentang
dimensi tubuh yang terkait dengan penggunannya yang akan diaplikasikan pada fasilitas di
sekitar pengguna tersebut untuk menberikan kenyamanan yang sesuai dengan ukuran tubuh
penggunanya dan untuk mengurangi dampak negatif dari ketidaknyamanan saat bekerja atau
melakukan aktivitas (untuk mengurangi kecelakaan pada saat bekerja). Ilmu antropometri itu
sendiri sudah sangat banyak digunakan oleh sebagian besar orang di sekitar kita, terutama pada
saat mengerjakan interior dalam bidang kantor atau pekerjaan dewasa lainnya yang
membutuhkan kenyamanan dalam waktu yang lama dalam beraktivitas.

B.SARAN

Melalui pembelajaran berbasis Modul, diharapkan akan membantu peserta didik akan
dapat belajar secara mandiri, mengukur kemampuan diri sendiri, dan menilai dirinya
sendiri.Tidak terkecuali dalam memahami Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja serta
implementasinya.Semoga modul ini dapat digunakan sebagai raferensi tambahan dalam
melakukan penyusunan seperangkat pembelajaran.Peserta dapat lebih mendalami materi lain di
samping materi yang ada di dalam modul ini melalui berbagai sumber, jurnal, maupun
internet.Semoga modul ini bermanfaat bagi mahasiswa/peserta,tak lupa dalam kesempatan ini,
penulis mohon saran dan kritik yang membangun terhadap isi modul ini, demi sempurnanya
penyusunan modul ini di masa-masa yang akan datang. semoga modul ini memberikan manfaat
bagi mahasiswa/peserta.

DAFTAR PUSTAKA

- Hutabarat,Y.(2017).Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi.Media Nusa Creative Malang.


- Susihono,W.(2017).Identitas 8 Aspek Ergonomi di Industri Konstruksi dan Servis
Mesin,Jurnal Industrial Services, 2. 181-186

58
- DINKES SUMUT.(2016).Ergonomi Dan Kesehatan
https://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/ergonomi-dan-kesehatan
- Arjuni, Defi.Narulita, Sari.(2021).Modul pendidikan.
- Salim, Polnawati. (2014). Modul Pendidikan. Jakarta Barat.
- Setyowati, Dina Lusiana., dkk. 2014. Penyebab Kelelahan Kerja pada Pekerja Mebel.
Jurnal Kesmas Nasional Vol. 8 No. 8
- Joe. 2011. Ergonomi. http://joe-proudly-present.blogspot.com/2011/11/ergonomi.html,
diakses 5 September 2018
- Kuswana, W.S. 2014. Ergonomi dan K3 Kesehatan Keselamatan Kerja. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung
- Chusnu, S. (2019) Hubungan Ergonomi Dengan K3. Universitas Negeri Yogyakarta
- Meirawati & Indah, P. (2017) MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DALAM MEWUJUDKAN ZERO ACCIDENT
- Sedarmayanti. (2014) Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Refika Aditama
- Amalia, 2017, sistem manusia - mesin. Diakses pada tanggal 30 April
- Johannsen, 2014. Control systems, robotic, and automation
- Herman, 2011. Sistem manusia dan mesin (ergonomi)
- Ergonomics and human factors at work. (2022). Health and Safety Executive.
- Prasetyo, A. (2019). Total Ergonomic Approach (TEA). Universitas Sebelas Maret.
The Pros and Cons of Ergonomics. (2021). Ergonomic Trends.
- Prasetyo, A. (2019). Total Ergonomic Approach (TEA). Universitas Sebelas Maret.
[Diakses dari](https://support.microsoft.com/en-us/office/create-a-bibliography-citations-
and-references-17686589-4824-4940-9c69-342c289fa2a5)
- BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI (2013)diakses dari
(http://e-journal.uajy.ac.id/4421/3/2TI05968.pdf )
- https://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN
%203%20-%204_KINESIOLOGI%20&%20BIOMENIKA.pdf
- https://smkbahagia.sch.id/assets/images/b401e21b58694a46081c1aeef22b777a.pdf
- https://staffnew.uny.ac.id/upload/132319845/pendidikan/
BAHAN+AJAR+KINESIOLOGI.pdf
- Winter, D. A. Biomechanics and motor control of human movement. John Wiley & Sons.

59
- McGinnis, P. M. Biomechanics of sport and exercise. Human Kinetics.
- Knudson, D., & Morrison, C. Qualitative analysis of human movement. Human Kinetics.
- Chaffin, D. B., Andersson, G. B. J., & Martin, B. J. Occupational biomechanics. John
Wiley & Sons.
- Zatsiorsky, V. M., & Seluyanov, V. N. The mass and inertia characteristics of the main
segments of the human body. Biomechanics VIII-B, 1152-1159.
- Diandra Arisnawati, PGDip Tarwaka, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017.
- S. Mustikawati, Farmaka, Universitas Padjadjaran, 2017.
- Soleman, Arikka, Universitas Pattimura, 2011.
- Hutabarat, Julianus (2017) Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi.
- Media Nusa Creative, Malang. ISBN 978-602-6743-66-4
https://www.bola.com/ragam/read/4726155/macam-macam-gangguan-dan-kelainan-
pada-alat-indra-manusia
- https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-yogyakarta/teknik/
sistem-penginderaan/46907177
- Iridiastadi, Hardianto dan Yassierli.2015.ERGONOMI SUATU
PENGANTAR.Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA.
- Ergonomics and human factors at work. (2022). Health and Safety Executive.
- Ergonomics in the Workplace. (2020). University of California, Berkeley.
- Penerapan Ergonomi di PLN. (2019). Universitas Indonesia.
- Penerapan Ergonomi di Kantor. (2018). Universitas Gadjah Mada.
- Penerapan Ergonomi di Industri Garmen. (2017). Institut Teknologi Bandung.
- Penerapan Ergonomi di Industri Makanan. (2016). Universitas Diponegoro.

60

Anda mungkin juga menyukai