PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan.
Hal tersebut untuk memudahkan apa yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang
akan dibahas.
Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini.
1. Mendefenisikan pengertian dan sejarah Ergonomi,
2. Menjelaskan ruang lingkup Ergonomi,
3. Menjelaskan apa saja tujuan dan prinsip Ergonomi,
4. Menjelaskan penerapan ergonomi,
5. Menjelaskan pendekatan Ergonomi dan aplikasinya di industri.
BAB II
ISI
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar
tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia.
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang
dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika
Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi
dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama
menekankan pada performansi dan perilaku manusia.
Sejarah Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu
pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang
waktu dan gerakan.
Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works tokoh dari Amerika melakukan suatu
percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek
Hawthorne).
Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata
bahwa penggunaan peralatan yang sesuai, dapat meningkatkan kemauan manusia untuk
bekerja lebih efektif.
Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh
atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya.
Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam
kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara
bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan
proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk
desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.
Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan. Keilmuan yang dimaksud antara lain
ilmu faal, anatomi, psikologi, fisika, dan teknik., dalam ergonomi dipergunakan untuk
memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja.
Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan ilmu ergonomi.
Tujuan-tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut (Tarwaka, 2004):
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan
promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan
mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama
kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis
dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas
hidup yang tinggi.
A. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan
posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu
secara seimbang pada dua kaki.
B. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.
C. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan
simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada
kata-kata.
D. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat
gerakan yang berlebihan.