Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi saat ini, seluruh peralatan dan teknologi berkembang sangat pesat
mengikuti permintaan konsumen terutama dari generasi milennial. Apalagi didalam dunia
pekerjaan dituntut untuk menggunakan peralatan teknologi guna menunjang upaya
menigkatkan produktivitas di berbagai bidang pekejaan. Namun disamping itu, ada
banyak ancaman serta dampak negatif yang ditimbulkan dari berbagai penggunaan alat
serta teknologi yang digunakan dalam bekerja. Salah satu nya adalah kecelaan ketika
bekerja karena keteledoran yang dilakukan oleh seseoang yang mana nantinya akan
membuat kerugian pada perusahaan. Nah untuk itu diperlukan adanya antisipasi guna
mencegah hal yang tidak diinginkan. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah Ergonomi.

Berdasarkan hal tersebut, penulis menulis tentang Ergonomi. Dengan demikian


melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami serta menerapkan prinsip
ergonomi agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


Topik yang penulis bahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan masalah agar
lebih mempermudah dan tidak terjadi kesalahan dalam menjawab permasalahannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis berikan ada beberapa rumusan sebagai
pertanyaan dalam makalah ini. Berikut rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. apa pengertian dan sejarah Ergonomi?
2. bagaimana ruang lingkup ergonomi?
3. apa saja tujuan dan prinsip Ergonomi?
4. bagaimana penerapan ergonomi?
5. bagaimana pendekatan Ergonomi dan aplikasinya di industri?

1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan.
Hal tersebut untuk memudahkan apa yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang
akan dibahas.
Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini.
1. Mendefenisikan pengertian dan sejarah Ergonomi,
2. Menjelaskan ruang lingkup Ergonomi,
3. Menjelaskan apa saja tujuan dan prinsip Ergonomi,
4. Menjelaskan penerapan ergonomi,
5. Menjelaskan pendekatan Ergonomi dan aplikasinya di industri.
BAB II

ISI

2.1 Pengertian dan Sejarah Ergonomi

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar
tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia.

Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang
dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika
Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi
dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama
menekankan pada performansi dan perilaku manusia.

Sejarah Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu
pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang
waktu dan gerakan.

Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works tokoh dari Amerika melakukan suatu
percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek
Hawthorne).

Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata
bahwa penggunaan peralatan yang sesuai, dapat meningkatkan kemauan manusia untuk
bekerja lebih efektif.

2.2 Ruang Lingkup Ergonomi

Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh
atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya.
Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam
kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara
bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan
proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk
desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.

Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan. Keilmuan yang dimaksud antara lain
ilmu faal, anatomi, psikologi, fisika, dan teknik., dalam ergonomi dipergunakan untuk
memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja.

2.3 Tujuan dan Prinsip Ergonomi

Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan ilmu ergonomi.
Tujuan-tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut (Tarwaka, 2004):

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan
promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan
mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama
kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis
dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas
hidup yang tinggi.

Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau


pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan
teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi
adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di tempat kerja. Menurut Baiduri dalam
diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu sebagai berikut:

a. Bekerja dalam posisi atau postur normal.


b. Mengurangi beban berlebihan.
c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.Mengurangi gerakan
berulang dan berlebihan.
e. Minimalisasi gerakan statis.
f. Minimalisasikan titik beban.
g. Mencakup jarak ruang.
h. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
i. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja.

2.4 Penerapan Ergonomi

Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan


ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat
kerja, dan cara mengangkat beban.

A. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan
posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu
secara seimbang pada dua kaki.
B. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.
C. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan
simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada
kata-kata.
D. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat
gerakan yang berlebihan.

2.5 Pendekatan Ergonomi dan Aplikasinya di Industri


Berikut beberapa point dari pendekatan ergonomi dan aplikasinya di industri:
1. Perancangan, modifikasi, penggantian/perbaikan fasilitas kerja untuk
meningkatkan produktivitas, kualitas produk dan lingkungan kerja fisik.
2. Perancangan, modifikasi area dan tempat kerja,tata letak (layout) fasilitas produksi
untuk memudahkan dan mempercepat operasi kerja, material handling, service
dan maintenance.
3. Perancangan dan modifikasi tata cara kerja (work methods) termasuk dalam hal
ini mekanisasi/ otomasi proses dan alokasi beban kerja dalam sebuah sistem kerja
manusia-mesin.
4. Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan kenyamana,
keamanan/keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia-operator (temperatur,
noise, pencahayaan, vibrasi, dll) untuk meningkatkan motivasi kerja, kualitas
kerja, kualitas lingkungan kerja dan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai