PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
Ergonomi di tempat kerja.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui defenisi ergonomi.
2. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup ergonomi.
3. Untuk mengetahui metode-metode ergonomi.
4. Untuk mengetahui penyakit-penyakit di tempat kerja yang berkaitan dengan
ergonomi.
5. Untuk mengetahui aplikasi ergonomi untuk perancangan tempat kerja.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Aplikasi/penerapan Ergonomik:
1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani
dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri
dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang
pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja
dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri
barat dan timur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol
yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang
punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
5. Menjinjing beban
Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut:
a. Laki-laki dewasa 40 kg
b. Wanita dewasa 15-20 kg
c. Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg
d. Wanita (16-18 th) 12-15 kg
6. Organisasi kerja
Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara :
a. Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun
b. Frekuensi pergerakan diminimalisasi
c. Jarak mengangkat beban dikurangi
d. Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat
tidak terlalu tinggi.
e. Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.
7. Metode mengangkat beban
Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman
penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip:
a. Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung.
b. Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan.
Metode ini termasuk 5 faktor dasar:
Posisi kaki yang benar
Punggung kuat dan kekar
Posisi lengan dekat dengan tubuh
Mengangkat dengan benar
Menggunakan berat badan
4.1 Kesimpulan
Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu
dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari
semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga
yang bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, membuat berbagai
peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama
lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya
4.2 Saran
1. Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performansi kerja
manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy, keselamatan kerja
disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi
datangnya kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan
mampu memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia serta meminimalkan
kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia (human errors). Manusia
adalah manusia, bukannya mesin. Mesin tidak seharusnya mengatur manusia, untuk
itu bebanilah manusia (operator atau pekerja) dengan tugas-tugas yang manusiawi.
2. Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin Ergonomi ialah aplikasi yang sistematis
dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan karakteristik dan perilaku
manusia didalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.