Anda di halaman 1dari 59

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ` Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah

menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk fitting the job to the worker, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya. Ergonomi berpartisipasi memberikan perbaikan melalui program pengaplikasian prinsip-prinsip ergonomi yang memainkan peran penting. Metode tersebut bertujuan melakukan perbaikan kondisi ergonomik serta kesehatan dan keselamatan kerja. Metode ergonomi partisipasi menggunakan action checklist sebagai tools dimana action checklist tersebut merupakan daftar periksa yang digunakan untuk mengidentifikasi atau mendiagnosa penyakit atau masalah yang terjadi.

Oleh Ke lo mpok 3

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

1.2

Perumusan Masalah Dari studi pendahuluan diketahui bahwa ada kondisi kerja di sebuah bengkel las

yang tidak ergonomis dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pekerja merasa tidak nyaman diantaranya dengan kondisi kerja membungkuk yang sering menimbulkan nyeri pada punggung setelah bekerj, selain itu kurangnya alat pelindung diri pada saat bekerja. Dari hal tersebut maka diperlukan evaluasi yang mengacu pada peningkatan efisiensi pada bengkel las tersebut dengan menggunakan Daftar Periksa (Cheklist) dengan pendekatan ergonomik dengan tujuan utama untuk meningkatkan keselamatan dan memperbaiki kondisi lingkungan kerja sehingga memberikan perbaikan kearah efisiensi perusahaan. Maka permasalahan dalam penelitian ini adalah kondisi lingkungan kerja yang tidak ergonomis sehingga perlu dilakukan evaluasi dengan penerapan daftar periksa ergonomi.

1.3

Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan evaluasi terhadap suatu bengkel

las dengan menggunakan Daftar Periksa Ergonomi adalah : 1. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan dan kondisi kerja di bengkel las dengan menggunakan daftar periksa ergonomi. 2. Memberikan saran dan usaha perbaikan yang mencakup semua pokok-pokok aspek ergonomi ditempat kerja berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan.

1.4

Batasan masalah Dalam melakukan penelitian ini, terdapat batasan-batasan masalah karena

adanya batasan waktu, serta fasilitas juga oleh karena adanya faktor-faktor lain yang berada diluar jangkauan penelitian. Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Menggunakan Daftar Periksa Ergonomi yang telah direkomendasikan ILO sebagai model dalam penilaian didalam perusahaan. 2. Objek penelitian ini adalah lantai produksi di bengkel las

Oleh Ke lo mpok 3

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

1.5

Sistematika Penulisan

Susunan pembahasan Laporan Tugas Besar ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan ruang lingkup kajian dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang dasar teori dari referensi dan literatur yang berhubungan dengan materi yang dibahas pada penelitian yang dilakukan yaitu tentang Manual Material Handling (MMH) dan beban kerja serta daftar periksa ergonomi yang dijadikan alat untuk melakukan evaluasi kondisi kerja untuk mendukung interpretasi, analisis,dan perbaikan yang dilakukan terhadap masalah-masalah yang terjadi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi yang digunakan untuk pembahasan masalah berupa uraian langkah-langkah yang diambil dalam melaksanakan evaluasi kondisi kerja . Langkah-langkah ini dijabarkan secara umum mulai dari tahap studi pendahuluan penelitian sampai dengan analisis akhir. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi pengumpulan data-data kondisi kerja di Home industry Tempe milik Bapak Rusmono berupa dokumentasi dan wawancara

terhadap pekerja di Home Industry tersebut yang akan digunakan dalam analisis dan pengolahan data-data untuk menentukan kondisi baik dan tidak baik terhadap setiap butir yang diperiksa. BAB V ANALISIS Pada bab ini dilakukan analisis dari data yang telah dikumpulkan dan diolah. Analisis dilakukan dengan mengacu pada referensi serta literatur yang sesuai. Analisis meliputi analisis secara umum perusahaan, analisis

Oleh Ke lo mpok 3

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

prioritas perbaikan yang diberikan, serta analisis tanggapan perusahaan terhadap usulan perbaikan. BAB VI PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Bab ini juga dilengkapi dengan saran-saran yang mungkin dapat dimanfaatkan agar usulan dapat dijalankan dengan lebih baik dan bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

Oleh Ke lo mpok 3

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ergonomi Istilah ergonomi pertama kali digunakan di Inggris oleh Prof. Murrel pada tahun 1949 sebagai judul bukunya. Ergonomi berasal dari kata Yunani yaitu Ergos (bekerja) dan Nomos (hukum alam), bermakna sebagai: ilmu yang meneliti tentang perkaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya (the scientific study of the relationship between man and his working environment). Sasaran dari ergonomi sudah jelas, yaitu bahwa agar tenaga kerja dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi (efektif) tetapi dalam suasana yang tentram, aman, dan nyaman. Dahulu sebelum ergonomi diperkenalkan, peningkatan prestasi kerja dilakukan dengan penelitian kerja (work study atau motion and time study) dengan Gilbert beserta istrinya sebagai pelopor. Dengan penelitian kerja itu, produktivitas kerja diupayakan untuk meningkat dengan jalan memperbaiki metode kerja atau prosedur penyelesaian pekerjaan yang lebih efektif. Sesudah metode dan prosedur kerja baru ditetapkan, karyawan harus dilatih untuk terampil dalam menerapkan metode atau prosedur yang baru tersebut sehingga mampu menghasilkan produk lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat (efisien). Penelitian kerja biasanya dilakukan atas bidang pabrikasi yang membuat produk berupa barang ataupun jasa. Penelitian yang dilakukan atas bidang perkantoran, walaupun prosesnya sama saja dengan yang dilakukan di dalam pabrik, kita kenal dengan nama organisasi dan metode (Organization and Method) yang sering disingkat dengan O & M. terhadap upaya untuk menjamin terlaksananya proses penyelesaian tugas-tugas administratif dilakukan pula penelitian dan\ pengembangannya dan diberi istilah sistem dan prosedur (System and Procedures). Apa yang belum diliput dalam peningkatan produktivitas dengan penelitian kerja, O & M, serta S & P itu ialah unsur suasana lingkungan kerja yang tentram, aman dan nyaman. Dengan ditambahkannya ergonomi kepada penelitian kerja, O & M, dan S & P, produktivitas kiranya bisa semakin meningkat, bertahan dan berkembang terus dalam jangka waktu yang panjang. Banyak penerapan ergonomi yang hanya berdasarkan sekedar common sense (dianggap suatu hal yang sudah biasa terjadi), dan hal itu benar jika sekiranya suatu Oleh Ke lo mpok 3 5

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

keuntungan yang besar bisa didapat hanya sekedar dengan penerapan suatu prinsip yang sederhana. Hal ini biasanya merupakan kasus dimana ergonomic belum dapat diterima sepenuhnya sebagai alat untuk proses desain, akan tetapi masih banyak aspek ergonomi yang jauh dari kesadaran manusia. Karakteristik fungsional dari manusia seperti kemampuan dari penginderaan, waktu respon/tanggapan, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki untuk efisiensi kerja otot, dan lain-lain adalah merupakan suatu hal yang belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat awam.

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Ergonomi Pada zaman dahulu ketika masih hidup dalam lingkungan alam asli, kehidupan manusia sangat tergantung pada kegiatan tangannya. Alat-alat,

perlengkapanperlengkapan, atau rumah-rumah sederhana, dibuat hanya sekedar untuk mengurangi ganasnya alam pada saat itu. Perubahan waktu, walaupun secara perlahanlahan, telah merubah manusia dari keadaan primitif menjadi manusia yang berbudaya. Kejadian ini antara lain terlihat pada perubahan rancangan peralatan-peralatan yang dipakai, yaitu mulai dari batu yang tidak berbentuk menjadi batu yang mulai berbentuk dengan meruncingkan beberapa bagian dari batu tersebut. Perubahan pada alat sederhana ini, menunjukan bahwa manusia telah sejak awal kebudayaannya berusaha memperbaiki alat-alat yang dipakainya untuk memudahkan pemakaiannya. Hal ini terlihat lagi pada alat-alat batu runcing yang bagian atasnya dipahat bulat tepat sebesar genggaman sehingga lebih memudahkan dan menggerakan pemakaiannya. Banyak lagi perbuatan-perbuatan manusia yang serupa dengan itu dari abad ke abad. Namun hal tersebut berlangsung secara apa adanya, tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang kadang secara kebetulan. Baru di abad ke-20 ini orang mulai mensistemasikan cara-cara perbaikan tersebut dan secara khusus mengembangkannya. Usaha-usaha ini

berkembang terus dan sekarang dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang disebut Ergonomi. Istilah untuk ilmu baru ini berbeda dibeberapa negara, seperti: "Arbeltswissenschaft" di Jerman; "Bioteknologi" dinegara-negara Skandinavia: "Human Enggineering", "Human Faktors Engineering" dinegara-negara Amerika bagian utara. Perbedaan namanama diatas hendaknya tidak dijadikan masalah, karena secara praktis, istilahistilah tadi mempunyai maksud yang sama. Pada dasarnya, Ergonomi ialah suatu Oleh Ke lo mpok 3 6

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenal sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu; mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman. Manusia dengan segala sifat dan tingkah lakunya; merupakan makhluk yang sangat kompleks. Untuk mempelajari manusia, tidak cukup ditinjau dari segi ilmu saja.

Oleh sebab itulah untuk mengembangkan Ergonomi diperlukan dukungan dari berbagai disiplin, antara lain Psikologi, Antropologi, Faal Kerja, Bioloigi, Sosiologi; Perencanaan kerja, Fisika, dan lain-lain. Masing-masing disiplin tersebut berfungsi sebagai pemberi informasi. Pada gilirannya, para perancang, dalam hal ini para akhli teknik, bertugas untuk meramu masingmasing informasi diatas, dan menggunakan sebagai pengetahuan untuk merancang fasilitas sedemikian rupa sehingga mencapai kegunaan yang optimal. Untuk mencapai keadaan diatas, ternyata memerlukan waktu yang cukup panjang. Pada mulanya, Ergonomi banyak dikuasai oleh para akhli psikokogi, dimana pada saat itu pemilihan operator merupakan hal yang paling diutamakan. Tetapi ternyata walaupun kita mendapatkan para operator yang berprestasi dan mempunyai keahlian tinggi, lambat laun terbukti hasil akhir secara keseluruhan ternyata kurang memuaskan. Hal ini terbukti dengan nyata pada saat perang dunia II. Pesawat terbang, senjata dan peralatan lainnya, yang dibuat serba otomatis, menjadi tidak begitu ampuh kegunaanny disebabkan tidak lain karena operator tidak mampu menguasai operasi yang kompleks dari alat tersebut. Sejarah perang banyak menunjukan bahwa selama perang berlangsung banyakdijumpai bom-bom dan peluru-peluruyang tidak mengenai sasaran. Hancurnya esawat-pesawat terbang, kapal-kapal dan persenjataan-persenjataan lainnya semata. Istilah "ergonomi" mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting diilustrasikan sebagai berikut: C.T. THACKRAH, ENGLAND, 1831. Thackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzuu, dalam serangkaian kegiatan Oleh Ke lo mpok 3 7

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para operator ditempat kerjanya. la mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Thackrah mengamati seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursimeja yang kurang sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan membungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan. Disamping itu juga mengamati para pekerja yang berada pada lingkungan kerja dengan temperatur tinggi, kurangnya ventilasi, jam kerja yang panjang, dan gerakan kerja yang berulang-ulang (repetitive work). F. W. TAYLOR, U.S.A., 1898. Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan. Beberapa metodanya merupakan konsep ergonomi dan manajemen modern. F .B. GILBRETH, U.S.A., 1911. Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur naik-turun (adjustable). BADAN PENELITIAN UNTUK KELELAHAN INDUSTRI (INDUSTRIAL FATIGUE RESEARCH BOARD), ENGLAND, 1918. Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya yang menurun. Disamping itu mereka juga mengamati waktu siklus optimum untuk sistem kerja berulang (repetitive work systems) dan menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan. E. MAYO dan teman-temannya, U.S.A., 1933. Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu Perusahaan Listrik yaitu Western Electric Company, Hawthorne, Chicago. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik

Oleh Ke lo mpok 3

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan. PERANG DUNIA KEDUA, ENGLAND DAN U.S.A. Masalah operasional yang terjadi pada peralatan militer yang berkembang secara cepat (seperti misalnya pesawat terbang) harus rnelibatkan sejumlah kelompok interdisiplin ilmu secara bersama-sama sehingga mempercepat perkembangan ergonomi pesawat terbang. Masalah yang ada pada saat itu adalah penempatan dan identifikasi untuk pengendali pesawat terbang, efektifitas alat peraga (display), handel pembuka, ketidaknyamanan karena terlalu panas atau terlalu dingin, desain pakaian untuk suasana kerja yang terlalu panas atau terlalu dingin dan pengaruhnya pada kinerja operator.

2.2 PEMBEN'I'UKAN KELOMPOK ERGONOMI Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research Society) di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang ERGONOMI pada Nopember 1957. Perkumpulan Ergonomi

Internasional (The International Ergonomics Association) terbentuk pada tahun 1957, dan The Human Faktors Society di Amerika pada tahun yang sama. Di samping itu patut diketahui pula bahwa Konperensi Ergonomi Australia yang pertama

diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (The Ergonomics Society of Australia and New Zealand) 2.2.1 Bidang Kajian Ergonomi Pada berbagai sumber literatur, bidang kajian Ergonomi tidak berbeda secara signifikan, perbedaan hanya menyangkut pengelompokan bidang kajian. Pengelompokan bidang kajian yang lengkap dan mencakup seluruh prilaku manusia dalam bekerja adalah kajian Ergonomi yang dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana sebagai berikut:

Oleh Ke lo mpok 3

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

a) Antropometri Antropometri adalah cabang ergonomi yang mengkaji masalah dimensi tubuh manusiaInformansi dimensi tubuh manusia diperlukan untuk merancang sistem kerja yang ergonomis. Data Antropometri selalu berbeda untuk setiap individu. Perbedaan itu merupakan suatu kodrat bahwa tidak ada manusia yang sama dalatn segala hal. b) Faal Kerja Prilaku manusia yang dibahas dalam Faal kerja adalah reaksi tubuh selama bekerja, khususnya mengenai energi yang dikeluarkannya. Hal-hal yang banyak dibahas dalam Faal kerja manusia adalah kelelahan (fatigue) kerja otot. c) Biomekanika Kerja Biomekanika kerja mengkaji perilaku manusia dalam aspek-aspek mekanika gerakan. Objek penelitian sehubungan dengan masalah biomekanika ini adalah kekuatan kerja otot, kecepatan dan ketelitian gerak anggota badan, serta daya tahan jaringan-jaringan tubuh terhadap beban. d) Penginderaan Manusia pada dasarnya memiliki lima indera utama, yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera penciuman (hidung), indera perasa (kulit), serta indera perasa (lidah). Dalam ergonomi, penglihatan dan pendengaran dikaji untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan indera tersebut dalam merespon informasi dari sitem kerja. e) Psikologi Kerja Psikologi kerja membahas masalah-masalah kejiwaan yang ditemukan ditempat kerja, yakni menyangkut faktor diri manusia, termasuk didalamnya: kebiasaan, jenis kelamin, usia, sifat dan kepribadian, system nilai, karakteristik fisik, minat, motivasi, pendidikan, pengalaman dan sebagainya. Masalah faktor diri ini dikaji sebagai bagian dari ergonomic Karena pada setiap individu manusia terdapat faktor diri yang khas sebagai bawaan lahir. Ketidakcocokan seorang pekerja dan tuntunan pekerjaan yang dihadapinya dapat menimbulkan tekanan (stress) dan rendahnya motivasi untuk bekerja, sehingga mengakibatkan rendahnya produktivitas yang dihasilkan. Oleh Ke lo mpok 3 10

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

2.3 Faktor Manusia Dalam Pekerjaannya Perhatian terhadap faktor manusia dalam pekerjaannya timbul dari kenyataan bahwa teknologi tetap membutuhkan keberadaan dan peranan manusia dalam pengembangannya, sehingga akhir-akhir ini pertimbangan-pertimbangan terhadap faktor manusia dalam merancang suatu sistem atau peralatan teknologi sudah mulai dipikirkan. Istilah faktor manusia dalam bidang pekerjaan seringkali menimbulkan banyak pengertian, sehingga dapat menimbulkan kebingungan. Faktor manusia merupakan elemen-elemen yang dapat mempengaruhi efisiensi sistem kerja dimana manusia berhubungan dengan pekerjaannya (Chakim

bintoro,1999). Elemen-elemen tersebut adalah: 1) Peralatan Karakter fisik peralatan yang digunakan dalam sistem produksi harus diperhitungkan dengan manusia yang mengoperasikannya, sehingga tidak timbul beban yang disebabkan oleh peralatan yang tidak sesuai. 2) Lingkungan Tempat Kerja Lingkungan disekitar tempat kerja harus dijaga kondisinya terhadap manusia dan peralatan-peralatan yang dioperasikannya sehingga tidak mengganggu kelangsungan kerja, misalnya pengaturan tata letak fasilitas produksi, dan kondisi lingkungan kerja, seperti: tingkat kebisingan, pencahayaan, temperatur ruangan kerja, bau-bauan, dan sebagainnya. 3) Pekerjaan dan Tugas-tugas Karakteristik pekerjaan yang harus diselesaikan oleh para pekerja harus disesuaikan dengan kemampuan pekerja itu sendiri, sehingga pekerja tidak merasa dibebani oleh pekerjaan yang diluar kemampuannya. 4) Tenaga Kerja Kemampuan dan keterbatasan operator-operator peralatan yang ada dan tenagatenaga perawatan mesin perlu mendapatkan perhatian, dalam arti jangan sampai terjadi kekurangan tenaga kerja. Kekurangan tersebut dapat diartikan sebagai kekurangan tenaga kerja dalam arti yang sebenarnya, dapat juga diartikan tenaga kerja yang tersedia tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan pekerjaan, misalnya

Oleh Ke lo mpok 3

11

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

dari segi intelejensinya, daya kreativitasnya, pengetahuan dalam operasi mesin, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas tersebut dapat dilihat bahwa beban yang dialami seorang pekerja dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban social yang ditimbulkan dari lingkungan pekerjaan. Oleh karena itu beban kerja sebaiknya dirancang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental pekerja. Hal itu dapat dilakukan dengan adanya modifikasi pekerjaan, dan perencanaan sistem manusia-mesin dan alatalat kerja yang tersedia serta pengaturan kondisi lingkungan tempat pekerjaan yangs sesuai. Pengaturan organisasi kerja, dan pengembangan budaya kerja di lingkungan kerja dapat mengurangi beban social pekerja dan juga beban mental pekerja yang mungkin dapat mengganggu. Dalam mempelajari faktor-faktor manusia yang telah berkembang menjadi suatu disiplin ilmu, dititik beratkan pada perilaku manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas-fasilitas, prosedur kerja, dan lingkungan kerja. Dengan mempelajari faktor-faktor manusia dapat dicari kemampuan,

keterbatasan, dan kebutuhan manusia dalam bekerja. Tujuan mempelajari faktor-faktor manusia adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan atau tugas-tugas manusia, termasuk meningkatkan pemanfaatan waktu dengan sebaikbaiknya, mengurangi kesalahan dalam bekerja, dan meningkatkan produktifitas. Tujuan lainnya adalah meningkatkan nilai-nilai dan karakteristik manusia yang tertentu, yaitu memperbaiki faktor keselamatan dalam bekerja, mengurangi kelelahan dan perasaan tertekan akibat bekerja, meningkatkan kenyamanan, meningkatkan kepuasan kerja, dan memperbaiki kualitas hidup (McCormick, 1976). Pendekatan terhadap faktor manusia merupakan suatu penerapan yang sistematis dari informasi-informasi yang berkaitan dengan kemampuan, keterbatasan, karakteristik perilaku manusia, dan rancangan peralatan-peralatan dan prosedur prosedur dalam bekerja, serta lingkungan kerja. Kegiatan yang dilakukan dalam mempelajari faktorfaktor manusia mencakup kegiatan-kegiatan untuk mencari informasi-informasi yang berkaitan tentang manusia dan tanggapannya terhadap peralatan-peralatan dan lingkungan kerja. Informasi-infarmasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk Oleh Ke lo mpok 3 12

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

mengajukan saran-saran dalam membuat suatu rancangan dan untuk memperkirakan pengaruh-pengaruh yang mungkin dari berbagai alternative rancangan. Pendekatan terhadap faktor-faktor manusia juga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi suatu rancangan sistem.

2.4 APLIKASI ERGONOMI DI INDUSTRI Konsep ergonomi industri berkembang pesat pada ranah lingkungan. Baik pemerintah atau perusahaan swasta menyadari betul bahwa keuntungan dari pengimplementasian proyek yang mengintegrasikan orang-orang ke dalam desain. Hal ini mencakup kepraktisan ergonomik, penelitian, serikat buruh, bisnis praktis lainnya. Mempelajari pekerja dan alatnya, tempat kerja, ruangan kerja, lingkungan, peralatan, dan fasilitas lainnya. Seorang praktisi ergonomik mampu untuk memperbaiki / menciptakan lingkungan yang baik. Ada beberapa tipe kerugian dalam menerapkan ergonomi antara lain [ref ergin pulat hal 4]: Output produksi yang rendah Meningkatnya rugi waktu Tingginya pengobatan dan biaya material Tingginya absensi Kualitas kerja rendah Cedera dan ketegangan Meningkatnya probablitas kecelakaan dan error Meningkatnya PHK Desain ergonomi yang bagus dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas, irit terhadap biaya. Dengan kata lain, kegagalan dalam melaksanakan desain ergonomi yang bagus dapat mengakibatkan kegagalan dalam meningkatkan potensi organisasi. Esensi dari ergonomi industri berada pada desain dimana manusia diperhatikan. Dengan melihat kebutuhan manusia maka dari awal desain, maka dapat secara penuh diintegrasikan dengan elemen lain. Hal ini biasanya dinamakan dengan human integrated design (HID). Beberapa daerah utama yang berkaitan dengan ergonomi industri antara lain : Physical Ergonomics Oleh Ke lo mpok 3 13

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Berkaitan dengan fisik manusia. Sasarannya adalah meminimasi MSDs disebabkan cedera tunggal atau trauma yang berulang. Information Ergonomics Mencari jalan agar manusia mendpatkan dan mengolah informasi dengan benar. Product design Mendesain produk dimana cocok dengan pola manusia sehingga mencegah terjadinya cedera dan mudah digunakan. Macroergonomics Sebuah aplikasi yang baru dari ergonomi industri dimana berkaitan dengan kinerja pekerjaan seluruhnya, termasuk aspek motivasi pekerjaan dan pekerja.

2.5 Daftar Periksa Ergonomi, alat untuk mengevaluasi kondisi kerja 2.5.1. Pengertian Check List Check List merupakan suatu daftar yang mengandung atau mencakup faktorfaktor yang ingin diselidiki (Bimo Walgito, 1985:150) Check list merupakan daftar

yang berisi unsur-unsur yang mungkin terdapat dalam situasi atau tingkah laku atau kegiatan individu yang diamati. Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa check

list merupakan salah satu metoda untuk memperoleh data yang berbentuk daftar yang berisi pernyataan dan pertanyaan yang ingin diselidiki dengan memberi tanda cek oleh individu/kelompok. 2.5.2 Bagian-bagian checklist dan cara menggunakannya Buku pedoman praktis ergonomik merupakan hasil kerjasama International Labour Office (ILO) dan International Ergonomics Association (IEA). Didalam buku pedoman tersebut terdapat 10 aspek dengan 128 sub aspek ergonomi. 10 aspek tersebut antara lain : 1. Penyimpanan dan Penanganan Barang / Material 2. Alat-alat / Perkakas Tangan 3. Faktor Keamanan pada Mesin Produksi 4. Penyempurnaan Rancangan Meja Kerja 5. Pencahayaan di Tempat Kerja Oleh Ke lo mpok 3 14

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

6. Bangunan dan Lingkunngan 7. Bahaya-bahaya Lingkungan Kerja 8. Fasilitas Umum 9. Peralatan Pelindung Diri 10. Pengaturan Pekerjaan 2.6 Manual material handling Manual material handling (MMH) merupakan sumber utama terjadinya cedera punggung. MMH meliputi mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong dan menarik barang. Sementara itu faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri punggung (back injury), adalah arah beban yang akan diangkat dan frekuensi aktivitas pemindahan. Risiko-risiko nyeri tersebut banyak dijumpai pada beberapa industri, antara lain: industri berat, pertambangan, konstruksi / bangunan, pertanian, rumah sakit dan lain-lain. Beberapa perimeter yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Beban yang harus diangkat 2. Perbandingan antara berat badan dan orangnya 3. Jarak horisontal dari beban terhadap orangnya 4. Ukuran beban yang akan diangkat (beban yang berdimensi besar akan

mempunyai jarak CG [center of gravity] yang lebih jauh dari tubuh, dan bisa mengganggu jarak pandangannya) " Faktor Resiko Beberapa faktor yang berpengaruh dalam hal pemindahan material adalah sebagai berikut, diantaranya: Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat badan operator Jarak horisontal dari beban relatif terhadap operator Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan benda (mengangkat beban dari lantai lebih sulit daripada beban berada di ketinggian permukaan pinggang) Beban puntir pada badan operator selama aktivitas angkat beban Stabilitas beban yang akan diangkat Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja Oleh Ke lo mpok 3 15

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Berbagai macam rintangan yang menghalangi ataupun keterbatasan postur tubuh yang berada pada suatu tempat kerja

Kondisi kerja yang meliputi: pencahayaan, temperatur, kebisingan dan kelicinan lantai

Frekuensi angkat Metode angkat yang benar (tidak boleh mengangkat beban secara tiba-tiba) Tidak terkoordinasinya kelompok kerja (lifting teams) Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)

Kebutuhan untuk mengangkat secara manual harus benar-benar diteliti secara ergonomis yang akan mengakibatkan adanya standarisasi dalam aktivitas angkat manusia. Standar tersebut tidak hanya meliputi beban, akan tetapi berisi pula tentang ketinggian dan jarak operator terhadap bebann yang akan diangkat. Adapun beberapa penyelesaian secara teknis untuk membantu pemindahan material secara manual adalah sebagi berikut, antara lain: Tempatkan semua material sedekat mungkin terhadap operator Buatlah suatu ruang kerja yang cukup untuk gerakan dinamis bebas operator Hindarkan lantai kerja dari sesuatu yang dapat membuat licin sehingga akan membahayakan operator pada saat perjalanan memindahkan material Bebaskan area kerja dari gerakan dan peletakan material yang mengganggu jalur (across) dari operator Berikan tanda atau angka pada beban sesuai dengan beratnya Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi angkat pada ketinggian permukaan pinggang Pindahlah beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirncang dengan menggunaka roller (ban berjalan) Tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi dan turunkan dengan bantuan gaya gravitasi Desainlah kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handel yang ergonomis sehingga mudah pada waktu mengangkat Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Oleh Ke lo mpok 3

16

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

a. Menjinjing beban Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut: Laki-laki dewasa 40 kg Wanita dewasa 15-20 kg Laki-laki (16-18 tahun) 15-20 kg Wanita (16-18 tahun) 12-15 kg b. Organisasi kerja Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara : Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun Frekuensi pergerakan diminimalisasi Jarak mengangkat beban dikurangi Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi. Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan. c. Metode mengangkat beban Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip : Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan. Metodae ini termasuk 5 faktor dasar : Posisi kaki yang benar Punggung kuat dan kekar Posisi lengan dekat dengan tubuh Mengangkat dengan benar Menggunakan berat badan

d. Supervisi medis Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur. Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya

Oleh Ke lo mpok 3

17

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Pemeriksaan berkala

untuk

memastikan pekerja sesuai dengan

pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur. Hal-hal yang Harus Dihindari Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dihindari ketika melakukan pengangkatan, diantaranya: Jangan melakukan pemutaran pada pinggang (twisting) ketika mengangkat. Jangan melakukan pengangkatan dengan menggunakan satu tangan. Jangan melakukan pengangkatan sambil menjangkau Jangan melakukan pengangkatan ketika berada dalam postur yang tidak stabil. Jangan memaksakan diri ketika melakukan pengangkatan beban yang berat (pakailah alat bantu atau mintalah bantuan). Batasan Beban yang Boleh Diangkat Pendekatan terhadap batasan dari massa beban yang akan diangkat meliputi : A. Batasan Legal (legal limitations) Dalam upaya menciptakan suasana kerja yang aman dan sehat maka perlu adanya suatu batasan angkat untuk operator. Adapun variabelnya adalah: Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat adalah 14 kg Pria usia diantara 16 - 18 tahun, maksimum angkat 18 kg Pria usia >18 tahun, tidak ada batasan angkat Wanita usia diantara 16 - 18 tahun, maksimum angkat 11 kg Wanita usia >18 tahun, maksimum angkat adalah 16 kg Batasan-batasan ini dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri, ngilu pada tulang belakang bagi para wanita. batasan angkat ini juga akan mengurangi ketidaknyamanan kerja pada tulang belakang, terutama bagi para operator untuk pekerjaan berat. B. Batasan Biomekanika (biomechanical limitations) Nilai dari analisis biomekanikal adalah rentang postur atau posisi aktivitas kerja, ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi. Sedangkan criteria keselamatan adalah berdasar pada beban tekan pada intervertebral disk. Evan dan Lissner (1962) dan Sonoda (1962) melakukan penelitian dengan uji tekan Oleh Ke lo mpok 3 18

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

pada tulang belakang (spine). Mereka menemukan bahwa tulang belakang yang sehat tidak mudah terkena hernia, akan tetapi lebih mudah rusak/retak jika disebabkan oleh beban yang ditanggung oleh segmen tulnang belakang (spinal) dan yang terjadi dengan diawali oleh rusaknya bagian atas/bawah segmen tulang. Penelitian Sonoda memperkirakan tekanan antar segmen tulang punggung wanita sekitar 17% lebih rendah dari tekanan pada tulang punggung pria disebabkan perluasan permukaan intervertebral yang lebih sempit. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang dapat ditinjau dalam penemuan faktor-faktor untuk mekanisme kerusakan tulang belakang. Sementara itu, model-model biomekanika yang bertumpu pada batasan gaya angkat telah dikembangkan dengan cermat dan ditawarkan sebagai salah satu alternatif dalam menganalisis variabel-variabel resiko. Batasan gaya angkat maksimum yang diijinkan yang drekomendasikan oleh NIOSH, (1981) adalah berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 Newton. Batasan gaya angkat normaldiberikan oleh NIOSH dan berdasar gaya tekan sebesar 3500 Newton. Namun demikian batasan ini amatlah bervariasi danbergantung pada: (1) Berat beban (2) Jarak horisontal antara beban dan pekerja. C. Batasan Fisiologi (physiological limitations) Metode lain secara fisiologi adalah dengan cara pengukuran langsung terhadap tekanan yang ada dalam perut atau IAP selama aktivitas angkat. Dari sini pula didapat beberapa batasan gaya terhadap kerja manual yang mengakibatkan faktor jarak beban relatif terhadap operatornya. dari sebuah penelitian didapat data bahwa untuk tekanan di dalam perut yang lebih besar dari 100 mm Hgadalah merupakan batas yang berbahaya. Dan dari penelitian tersebut batasan tekanan perut maksimum adalah pada 90 mm Hg. D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations) Metode berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang berupaya untuk mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan ketinggian beban yang berbedabeda. Metode ini dirangkumkan oleh Snook (dalam Nurmianto, 2004) dan dikatakan bahwa: "Para pekerja memonitor perasaannya masing-masing dan mengatur berat beban sampai menunju kemampuan angkat maksimum. Oleh Ke lo mpok 3 19

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Ada tiga macam kategori posisi angkat yang didapatkan, yaitu: 1. Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan (knuckle height) 2. Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu (shoulder height) 3. Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal (vertical arm reach)

2.6.1 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan. Faktor-faktor yang dimaksud di sini adalah frekuensi, titik awal angkatan, jarak angkatan, tipe angkatan (simetri atau tidak simetri), ukuran dan berat jenis barang yang diangkat. Semua faktor tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan MAWL (Maximum Acceptable Weight of Lift). Faktor-faktor tersebut antara lain: a. Frekuensi Dari beberapa penelitian, ditemukan bahwa kenaikan frekuensi berpengaruh secara signifikan terhadap beban yang bisa diangkat. Salah satu studi menyatakan bahwa beban yang diangkat turun sekitar 29% bila frekuensi naik dari 1 menjadi 12 angkatan per menit. Pengaruh dari perbedaan frekuensi ini juga lebih besar dari pengaruh perbedaan ukuran barang yang diangkat (Mital, 1984). b. Titik awal angkatan Faktor lain yang mempengaruhi MAWL adalah titik awal angkatan. MAWL turun bila titik awal angkatan berubah dari lantai ke bahu (Mital, 1984). Dalam rumusan NIOSH 1981 dan 1991 ada vertical factor yang merupakan titik awal angkatan. c. Jarak vertical Makin besar jarak vertikal angkatan, makin rendah berat beban yang bisa diangkat (Ciriello and Snook, 1983) d. Tipe angkatan Dalam rumus NIOSH yang baru yang dikembangkan sejak tahun 1991, tipe angkatan merupakan salah satu variabel yang ada. Tipe angkatan yang dimaksud Oleh Ke lo mpok 3 20

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

adalah simetri dan tidak simetrinya angkatan yang dilakukan. Bila suatu angkatan membentuk sudut antara awal angkatan dan akhir angkatan, maka dikatakan bahwa angkatan tersebut adalah jenis asimetri. Makin besar sudut ini, makin kecil pula beban yang bisa diangkat. Dalam banyak penelitian, faktor ini merupakan faktor yang signifikan dalam menentukan MAWL. e. Faktor lain Faktor lain yang cukup menentukan adalah ukuran dari barang yang diangkat (Ciriello and Snook, 1983) dan berat jenis beban yang diangkat (Mital and Manivasagan, 1983). f. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja Faktor-faktor yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah variabel antropometri (ukuran tubuh manusia), kekuatan otot, usia, jenis kelamin, status pekerja (contoh: mahasiswa dan karyawan). Berat badan dan tinggi badan mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap resiko cedera dalam MMH (NIOSH, 1981). Berat badan memiliki pengaruh langsung terhadap kebutuhan energi untuk metabolisme pada saat seseorang mengangkat beban (Garg et al., 1978). Orang yang lebih berat cenderung lebih cepat lelah tetapi di lain pihak, orang yang lebih berat bisa lebih kuat kemampuan ototnya. Hubungan positif antara ukuran badan dengan kemampuan mengangkat beban adalah

bertambahnya ukuran badan, maka secara umum MAWL juga bertambah. Usia ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MAWL. Pengalaman kerja yang lebih banyak dengan bertambahnya usia merupakan kompensasi dari faktor usia itu sendiri.

Oleh Ke lo mpok 3

21

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian menggambarkan rangkaian langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. Langkah-langkah ini disajikan secara sistematis agar masalah yang dikaji dalam penelitian ini beserta penyelesaiannya dapat dimengerti dengan baik. 3.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan literaturliteratur yang membahas mengenai Ergonomi Checklist, serta untuk mengetahui permasalahan-permasalahan diperusahaan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja karena ketidakteraturan posisi kerja. Dilakukan dengan wawancara dan pengamatan dilapangan. Dengan demikian, langkah awal penelitian dalam membentuk landasan dan kerangka berpikir proses penelitian yang akan dikembangkan akan dapat dengan lebih mudah untuk dilakukan. Studi pendahuluan diharapkan mampu memberikan informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti secara lengkap dan menyeluruh.

3.1.1 Studi Pustaka Studi pustaka merupakan teori / konsep / generalisasi yang dapat dijadikan sebagai landasan / kerangka berpikir (landasan teoritis) bagi penelitian yang akan dilakukan. Studi tersebut juga dilakukan dengan mengkaji buku pedoman praktis ergonomik. Yang terdiri atas 10 aspek dan 128 sub aspek. Selain itu juga dikumpulkan informasi berkaitan dengan Home Industry Pengelasan pagar Bumi dan Tralis yang berada di daerah Dewi Sartika, Gunung Pati.

3.1.2 Studi Lapangan Melakukan pengamatan awal dengan melakukan survey ke Home Industry Pengelasan Pagar Bumi dan Tralis yang berada di daerah Dewi Sartika, Gunung Pati. Studi lapangan juga dilakukan di objek penelitian dengan pengambilan film / foto mengenai kondisi kerja di lantai produksi Home Industry Pengelasan pagar Bumi dan Tralis yang berada di daerah Dewi Sartika, Gunung Pati.

Oleh Ke lo mpok 3

22

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

3.2

Identifikasi dan Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan suatu usaha memformulasikan atau

memodelkan fenomena yang ada didunia nyata secara sistematis berdasarkan teori-tori yang tersedia. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa sepintas kondisi kerja di Home Industry Pengelasan Pagar Bumi dan Tralis yang tidak efisien dan ergonomis. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan usaha perbaikan yang mengacu pada peningkatan efisiensi pada perusahaan dengan menggunakan daftar periksa dengan pendekatan ergonomik dengan tujuan utama melakukan penilaian untuk meningkatkan keselamatan dan kondisi kerja serta memberikan rekomendasi perbaikan yang mencakup semua pokok-pokok aspek ergonomi ditempat kerja.

Penetapan Tujuan Penelitian Setelah dilakukan tahapan perumusan permasalahan selanjutnya ditentukan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Penetapan tujuan diharapkan mampu mengarahkan setiap langkah penelitian sehingga pembahasannya lebih terfokus. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Besar ini yaitu: 1. Melakukan penilaian untuk meningkatkan keselamatan dan kondisi kerja di Home Industry Pengelasan Pagar Bumi dan Tralis dengan menggunakan Daftar Periksa Ergonomi (Check List). 2. Memberikan saran dan usulan perbaikan yang mencakup semua pokok-pokok aspek ergonomi ditempat kerja.

Mekanisme Penilaian Bentuk penelitian yang akan digunakan adalah penelitian observasi dengan menggunakan daftar periksa ergonomi (Check List). Pada penelitian ini, penilaian performansi dan kondisi dilapangan dilakukan oleh peneliti yang bekerja sama dengan pengguna sistem yang terkait dalam proses penilaian. Langkah penilaian menurut Buku Pedoman Praktis Ergonomi adalah jika butir daftar periksa sudah dilaksanakan maka terakan tanda pada Ya, sedangkan apabila butir tersebut belum dilaksanakan terakan tanda Tidak. Atau berikan tanda cek pada butir aspek yang telah dilaksanakan. Oleh Ke lo mpok 3 23

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Contoh : 1. Jalur-jalur pengangkutan harus bebas hambatan dengan rambu-rambu yang jalas. Saran untuk suatu tindakan? D Tidak D Ya D Prioritas

Dalam penelitian ini penilaian mengacu pada kondisi yang ada dilapangan yang dibagi dalam 2 kategori penilaian yaitu Baik apabila butir daftar periksa ergonomi sudah dilaksanakan dan Tidak Baik apabila butir daftar periksa belum dilaksanakan dan tidak semua data dilapangan yang diperoleh berupa data kuantitatif.. Beberapa butir untuk kondisi yang Tidak Baik akan diberikan prioritas yang berarti butir tersebut perlu mendapatkan perhatian serta secepatnya untuk dilakukan perbaikan.

3.6

Pengumpulan Data Data penelitian diperoleh dari analisis dokumen, penilaian yang dilakukan

secara langsung dari objek penelitian dengan menggunakan daftar periksa ergonomi dan wawancara atau tanya jawab dengan narasumber yang berkompeten dan berhubungan langsung dengan penelitian.

3.7 Rekapitulasi Data dan Evaluasi Penilaian Rekapitulasi kondisi kerja didapatkan dari pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara dengan pekerja maupun pemilik Home Indusrty tersebut, serta data historis perusahaan. Data yang terkumpul dari daftar periksa ergonomi akan dilakukan rekapitulasi butir yang Baik dan tidak baik dari semua sub aspek yang ada dalam daftar periksa ergonomi serta dilakukan perhitungan prosentase tiap aspek sehingga diketahui aspek mana yang mendapatkan prosentase tinggi (kondisi baik maupun tidak baik). Data yang didapat dari daftar periksa ergonomi juga akan dievaluasi hasilnya supaya didapatkan aspek-aspek mana yang perlu dilakukan perbaikan.

3.8

Analisa dan Rekomendasi Analisa dilakukan terhadap data yang telah diolah yaitu aspek-aspek atau sub

aspek bagian mana yang perlu dilakukan perbaikan serta memberikan rekomendasi. Biomekanik dan Material Handling merupakan konsep utama dalam melakukan analisis. Oleh Ke lo mpok 3 24

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

3.9

Kesimpulan dan Saran Tahapan yang merupakan langkah terakhir dalam penelitian ini merupakan

penarikan kesimpulan tentang analisa dan pengolahan data yang akan dilakukan yang merupakan hasil-hasil yang didapatkan dalam penelitian Tugas Besar ini. Sedangkan saran-saran ditujukan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian selanjutnya

Oleh Ke lo mpok 3

25

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Secara skematik, langkah-langkah dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010

26

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Profil Perusahaan Perusahaan yang kami survey adalah sebuah home industry yang bergerak di bidang pengerjaan produk-produk berbahan dasar besi dan sejenisnya. Berikut adalah profilnya: Nama Usaha Alamat Tahun berdiri Luas area Jumlah karyawan : CV Maju Makmur : Jl. Dewi Sartika, Gunung Pati, Semarang. : 1977 : 35 m2 :10 orang

CV Maju Makmur merupakan perusahaan yang memiliki jenis produksi yang make-toorder. Para konsumen pemesan CV Maju Makmur berada di sekitar daerah Sampangan, Gunung Pati dan Simongan. Jumlah karyawan yang dimiliki industri ini tergolong kecil dikarenakan keterbatasan modal yang dimiliki sekitar 10 0rang. Padahal menurut salah satu karyawan yang diwawancarai berkata bahwa permintaan produk cukup banyak dengan pembagian job desc yang kurang jelas karena setiap karyawan melakukan pekerjaan berdasarkan obyek yang diterima hingga dikirimkan ke konsumen lagi. Jadi tidak berdasarkan spesialisasi pekerjaan tertentu saja. CV Maju Makmur mampu meproduksi dua hingga tiga produk jadi tiap harinya. Proses pengerjaan tidak menentu, berdasarkan kebutuhan bentuk produk semata. Kadang bisa dilakukan proses pemotongan dulu lalu pengelasan atau pengelasan baru pemotongan ataupun penghalusan sehingga dapat disimpulkan bahwa CV Maju Makmur menggunakan sistem produksi job shop. Material yang digunakan adalah besi rangka, stainless steel, atau besi pipa.

Oleh Kelompok 3

27

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Pada CV Maju Makmur, terdapat banyak alat-alat produksi seperti alat las, mesin cutting, alat cat, mesin gerinda, alat perkakas dan lain sebagainya. Karena merupakan home industry, maka untuk masalah keamanan, ergonomis dan kesehatan kerja pada CV Maju Makmur kurang begitu diperhatikan.

Oleh Kelompok 3

28

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

4.2 Check List


Tabel 4.1 Tabel Data dan Dokumentasi

No A

Aspek Penyimpanan & Penanganan Material DOKUMENTASI DATA DAN ANALISA

Penilaian Baik Tidak

Jalur-jalur pengangkutan harus dengan yang jelas. bebas hambatan

Pada gambar di samping terlihat bahwa jalur

rambu-rambu

pengangkatan tidak bebas hambatan, karena banyak benda kerja dan peralatan yang diletakan pada

sembarang tempat 2 Gang dan koridor agar cukup lebar sehingga Gang pada tempat tersebut terlalu sempit cukup tidak

memungkinkan dilakukannya transportasi dua arah

luas,sehingga memungkinkan transformasi pengakutan menggunakan motor . 2

arah apabila sepeda

Jalur

tranportasi

agar

Jalur transportasi dalam kondisi kurang baik. Yaitu jalan tidak bebas rintangan karena banyak terdapat

dalam kondisi yang baik, tidak licin dan bebas

rintangan.

benda kerja dan alat kerja yang tergeletak di lantai.

Oleh Kelompok 3

29

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Sempumakan tata letak tempat mengurangi kerja agar gerakan

Tata letak tempat kerja cukup memudahkan dalam pemindahan karena meterial material dekat. jarak satu lainnya material, antara dengan cukup

material yang dibutuhkan.

Di tempat kerja, gunakan rak bersekat-sekat yang dapat menampung lebih banyak barang, agar jumlah harus

Perusahaan

mempunyai

tidak punya rak bersekat untuk menampung hasil produk yang sudah jadi.

mengurangi barang yang

dipindah-pindahkan. 6 Gunakan alat bantu mekanis untuk mengangkat, menurunkan maupun memindahkan benda-benda yang berat. 7 Kurangi penanganan Perusahaan tidak

menggunakan alat Bantu mekanis seperti katrol dan ban berjalan untuk

penangan material Disini penanganan

barang / material secara manual, dengan cara

material digunakan dengan cara manual, yakni pekerja membawa hasil produk.

memanfaatkan bantu, seperti:

alat-alat ban

berjalan, alat katrol dan lain-lain transportasi. 8 Sebagai alternatif cara Tidak mungkin membagi untuk

Oleh Kelompok 3

30

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

untuk

mengangkat

material menjadi beberapa bagian, karena material

membawa barang yang berat, bagi barang

tidak dapat dipecah-pecah seperti besi

menjadi beberapa bagian yang lebih ringan yang ditempatkan dalam

kemasan, kotak nampan, dan lain lain. 9 Bila memindahkan barang secara manual (tanpa Dalam pemindahan

material atau barang secara manual masih dilakukan dengan membungkuk. posisi

alat), usahakan sesedikit mungkin meninggikan gerakan atau

merendahkan dari posisi ketinggian semula.

10

Bila memindahkan bendabenda yang berat, lakukan secara mendatar dengan didorong atau ditarik,

Dalam

memindahkan

benda-benda masih secra manual,yakni mengangkat. dengan

jangan diangkat maupun diturunkan.

Oleh Kelompok 3

31

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

11

Sewaktu benda membawa, /

mengerjakan barang, mengangkat

Dalam sesuatu

mengerjakan pekerja masih dan

membungkuk memutar pinggangnya.

dan sebagainya hindari gerakan maupun pinggang. 12 Benda yang kita bawa agar selalu dirapatkan membungkuk memutar

Ketika mengankat meterial dengan dilakukan dengan merapatkan material

pada badan kita.

dengan badan pekerja. 13 Lakukan mengangkat menurunkan gerakan dan barang Ketika mengangakat atau menurunkan pekerja material masih

secara perlahan-lahan, dan hindarkan memutar ataupun badan. 14 Bila kita mengangkat gerakan pinggang membungkukan

membungkuk tapi tidak memutarkan pinggangnya.

Pekerja material

mengangkat dengan cara kedua

beban / benda panjang, tumpukan sebagian beban berat di atas agar bahu terjaga

menggunakan tanganya.

(dipikul),

keseimbangan tubuh. 15 Untuk kelelahan menghindari dan cedera Belum diakukan

pertukaran pekerja antara pekerja yang melakukan

tubuh, bagi mereka yang

Oleh Kelompok 3

32

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

melakukan

pekerjaan

beban berat dan beban ringan.

mengangkat beban berat, seyogyanya dengan diselingi pekerjaan-

pekerjaan ringan. 16 Sediakan dan tempatkan bak sampah pada posisi yang memudahkan Sudah disediakan tempat sampah yang diletakkan di tempat tersebut

penggunaannya. 17 Jalur-jalur keluar Belum terdapat tanda atau tulisan yang menunjukkan jalur keluar.

bangunan (untuk keadaan darurat), agar diberi tanda / garis / tulisan yang jelas, serta harus bersih dari benda-benda yang dapat menghambat.

Oleh Kelompok 3

33

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Alat-alat atau Perkakas Tangan

baik

tidak

22

Untuk pekerjaan yang sama dan berulang-ulang, gunakan perkakas khusus

Ketika mengecat di gunakan kuas khusus untuk mengecat

23

Gunakan alat-alat (perkakas) listrik yang aman dan yakinkan bahwa sarana pelindungnya dapat berfungsi dengan baik.

Tidak menggunakan alat listrik yang aman dan tidak menggunakan pelindung, telihat terdapat kabel yang menjulur didekat api yang digunakan untuk mengelas

24

Untuk pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang di tempat yang sama, gunakan perkakas kerja yang digantung di atas tempat kerja.

Perkakas tangan yang di gunakan berulang diletakkan di semabarang tempat

Oleh Kelompok 3

34

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

25

Gunakan pegangan khusus ( tanggem) atau jepitan untuk memegang benda-benda atau bahan-bahan kerja.

Tidak tersedia jepitan atau pengangan khusus ( tanggem) karena material utama adalah batu yang tidak memungkinkan untuk dijepit.

26

Gunakan penyangga tangan bila sedang menggunakan perkakas kerja yang memerlukan akurasi.

Tidak tersedia penyangga tangan ketika mekakukan pekerjaan yang memerlukan akurasi.

27

Usahakan menggunakan perkakas tangan yang seringan mungkin, kecuali perkakas yang akan digunakan untuk memukul

Perkakas tangan yang digunakan sudah seringan mungkin.

28

Pilih perkakas tangan yang

Perkakas yang

Oleh Kelompok 3

35

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

membutuhkan kekuatan tekanan sekecil mungkin dalam penggunaannya . 29 Untuk perkakas tangan yang memiliki gagang pemegang, perlu diperhatikan tebal, panjang serta bentuk gagang, agar sesuai dengan tangan penggunanya.

digunakan adalah alat las

Alat tersebut sudah memiliki gagang atau pegangan yang ergonomic dan mampu

30

Untuk perkakas tangan yang memiliki gagang, pastikan agar permukaan pegangan tidak licin, atau dilengkapi dengan sarana pelindung untuk mencegah bahaya terpeleset maupun bahaya terjepit.

meminimasi gaya dan tekanan yang dikeluarkan pekerja.

31

Lengkapi perkakas tangan dengan bahan pelindung terhadap bahaya terkena benda / permukaan yang panas maupun bahaya sengatan listrik.

Pekerja menggunakan pelindung diri saat melakukan las dengan menggunakan kacamata

Oleh Kelompok 3

36

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

32

Gunakan perkakas tangan dengan tingkat getaran dan kebisingan serendah mungkin

Perkakas tangan yang digunakan sudah dapat meminimasi getaran yang dihasilkan dan kebisingan .

33

Sediakan "rumah" (tempat penyimpanan) yang tetap bagi setiap perkakas kerja.

Tidak tersedianya rumah (tempat penyimpanan) yang tetap bagi setiap perkakas.

34

Perkakas kerja agar dirawat dan diperiksa secara berkala.

Tidak ada perawatan khusus pafa perkakas kerja

35

Adakan pelatihan untuk para pengguna sebelum mereka memakai perkakas kerja.

Ada dalam standard prosedur operasional perusahaan.

Oleh Kelompok 3

37

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

36

*Dalam menjalankan perkakas tangan yang digerakkan dengan motor penggerak, pastikan adanya ruang yang mencukupi bagi pengguna dan tumpuan kaki yang baik bagi keseimbangan tubuh.

Ada ruang yang mencukupi bagi pengguna dan tumpuan kaki yang baik bagi keseimbangan tubuh.

Aspek Keamanan Mesin Produksi

baik

tida k

37

Pastikan adanya sarana dapat mencegah

yang mesin

Tidak terdapat sarana yang dapat mencegah mesin dihidupkan secara tidak sengaja.

dihidupkan secara tidak sengaja.

38

Emergency Control berupa lampu / alarm / tombol dan lain-lain agar ditempatkan pada posisi yang mudah terlihat dan mudah diraih oleh operator yang bertugas di

Tidak terdapat lampu / alarm / tombol dan lainlain pada posisi yang mudah terlihat dan mudah diraih oleh

Oleh Kelompok 3

38

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

tempat.

operator yang bertugas di tempat.

39

Lampu / tombol kontrol agar dibuat berbeda satu dengan

Lampu atau tombol control tidak dibuat dengan warna yang berbeda sehingga dapat dipahami dengan jelas oleh operator.

lainnya, sehingga operator dapat memahami dengan benar sinyal yang diberikan.

40

Pastikan

agar

operator

dapat

Control diletakkan secara jelas

melihat alat kontrol dengan jelas dan dapat mencapainya secara mudah 41 Tempatkan alat-alat kontrol di dalam rangkaian sistem operasi 42 Pastikan bahwa gerakan-gerakan yang dikendalikan dapat diawasi oleh operatornya sendiri.

Alat kontrol terdapat pada bagian mesin Mesin dapat diawasi oleh operator, karena ketika mesin beroperasi dapat dilihat jelas oleh operator

43

Jika menggunakan pedal kaki, usahakan agar jumlahnya

Mesin yang digunakan mesin pengelasan, tidak menggunakan pedal kaki dalam pengoperasianya.

sesedikit mungkin serta mudah dioperasikan oleh penggunanya

Oleh Kelompok 3

39

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

44

Tempatkan alat-alat sinyal, panel dan lainnya sedemikian rupa agar mudah dilihat dan dibaca oleh operator.

Peletakkan alat-alat sinyal, panel dan lainnya berserakan ditempat kerja operator

45

Gunakan tanda-tanda atau warnawarna tertentu pada papan

Tidak terdapat tandatanda atau warna-warna pada papan tampilan Control panel

tampilan Control Panel, agar para pekerja dapat memahami apa yang harus dilakukan. 46 Singkirkan atau tutupi papan tampilan Control Panel yang sudah tidak berfungsi. 47 Penggunaan simbol-simbol dapat dilakukan, bila mudah dimengerti oleh para petugas setempat. 48 Buat label-label atau tanda-tanda / tulisan / gambar yang mudah dilihat, mudah dibaca dan mudah dimengerti. 49 Gunakan peringatan rambu-rambu yang mudah

Tidak terdapat beberapa tanda peringatan yang mudah untuk dibaca dan dimengerti. Tidak terdapat rambu peringatan yang mudah dimengerti oleh pekerja

dimengerti oleh para pekerja. 50 *Gunakan alat bantu yang

terpasang pada mesin sedemikian rupa agar kestabilan dapat selalu dijaga dalam pengoperasiannya,

Oleh Kelompok 3

40

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

serta aman dan efisien. 51 Belilah mesin-mesin yang baik dan aman Mesin-mesin yang dibeli sudah memenuhi standar keamanan namun pekerja belum menggunakan APD lengkap dalam pengoperasiannya 52 Pasang alat bantu pelindung atau penghalang tangan untuk mencegah bersentuhan Mesin-mesin yang digunakan merupakan mesin tanpa pelindung sehingga berpotensi besar terhadap kecelakaan kerja. 53 Gunakan pagar pelindung atau sarana penghalang yang tetap untuk mencegah bagian tubuh dari petugas bersentuhan dengan bagian dari yang mesin berputar/berjalan yang sedang Tidak ada pagar pelindung yang membatasi antara pekerja dengan mesin yang sedang beroperasi.

pekerja

dengan bagian-bagian mesin yang berbahaya.

digunakannya. 54 Gunakan sarana pelindung yang saling menunjang satu dengan lainnya, sehingga sedemikian bagian mesin rupa yang Tidak ada pagar pelindung yang membatasi antara pekerja dengan mesin yang sedang beroperasi.

berbahaya tidak tersentuh oleh pekerja, berjalan. selagi mesin sedang

Oleh Kelompok 3

41

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

55

Periksa, bersihkan serta rawat mesin secara teratur, termasuk juga untuk kabel-kabel listrik.

Mesin tidak dibersihkan secara teratur setiap sehabis pemakaian.

56

Berikan pelatihan kepada para pekerja agar dapat mesin-mesin

Pekerja sudah diberikan pelatihan untuk mengoperasikan mesin secara aman dan efisien.

mengoperasikan

secara aman dan efisien.

Penyempurnaan Rancangan Stasiun Kerja

baik

tidak

57

Ketinggian

meja

kerja

dari

Pada proses produksi pengelasan pagar bumi dan tralis ini, tidak menggunakan meja.

permukaan lantai adalah setinggi siku pekerja atau sedikit lebih rendah.

58

Pastikan agar para pekerja yang berpostur badan kecil dapat mudah meraih alat-alat control dan bendabenda lain dalam keadaan nomal.

Alat kontrol sudah didesain untuk bisa dijangkau oleh semua ukuran pekerja

Oleh Kelompok 3

42

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

59

Pastikan agar para pekerja yang berpostur gemuk mempunyai ruang gerak yang cukup baik untuk

Pada lantai produksi,ruang gerak cukup luas sehingga memperhatikan peekerja dengan posture gemuk.

keleluasan gerakan kaki maupun tubuhnya

60

Tempatkan bahan-bahan yang sudah terpakai, perkakas kerja, tombol kontrol didalam jarak jangkauan pekerja

Perkakas yang terpakai pada proses produksi sudah ditempatkan pada jangkauan pekerja.

61

Di setiap ruang kerja, sediakan meja kerja yang kuat dan stabil yang berfungsi serba guna.

Pada proses pengelasan pagar bumi dan tralis ini,tidak menggunakan meja.

62

Sediakan

tempat

duduk

khusus

Tidak terdapat tempat duduk khusus untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian.

untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian ataupun untuk

pemeriksaan yang rinci, pada jenisjenis pekerjaan dan tempat kerja untuk pekerjaan berdiri yang

memerlukan perubahan-perubohan posisi tubuh. 63 Pastikan bahwa para pekerja dapat berdiri pada posisi yang wajar, bertumpu pada kedua kakinya, dan bahwa benda yang dikerjakan di Pekerja melakukan pekerjaan dengan posisi yang wajar.

Oleh Kelompok 3

43

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

hadapannya berada cukup dekat dengan tubuhnya. 64 Bebaskan pekerja untuk memilih posisi duduk dan berdiri secara berganti-ganti pada saat bekerja. Pekerja umumnya berada dalam posisi duduk pada saat bekerja. 65 Sediakan kursi atau bangku untuk pekerja yang bekerja dalam posisi berdiri, untuk dipergunakan Tidak tersedia bangku atau tempat duduk bagi pekerja secara khusus. Kebanyakan dari pekerja melakukan pekerjaannya dengan posisi jongkok kerja dengan Pada proses pengelasan pagar bumi dan tralis ini, tidak menggunakan meja Pekerjaan di lantai produksi tidak membutuhkan VDU (visual display unit) fasilitas mata, dan untuk berikan

sewaktu-waktu jika ingin duduk. 66 Untuk pekerja yang bekerja dalam posisi duduk, berikan kursi yang bisa disesuaikan, lengkap dengan sandaran punggung. 67 Sediakan meja

permukaan yang bisa disesuaikan ukurannya, sehingga pekerja bisa lebih bebas dalam menangani benda yang kecil atau yang besar. 68 Gunakan tempat kerja VDU (visual display unit) dengan monitor dan papan ketik yang dapat diatur oleh pekerja. 69 Sediakan pemeriksaan

kacamata yang sesuai untuk para pekerja yang sehari-hari

menggunakan visual display.

Oleh Kelompok 3

44

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

70

Untuk pekerja VDU agar selalu diberikan pelatihan secara teratur.

71

Libatkan

para

pekerja

dalam

Para pekerja belum ikut serta dalam perancangan kerja

penyempurnaan rancangan tempat kerja mereka.

F 82

Ruang Kerja Lindungi para pekerja dari hawa panas ruangan. yang berlebihan dalam Pada proses pengelasan ini dilakukan diluar

ruangan dengan asbes sebagai diatasnya. pelindung

83

Perbanyak

penggunaan

sistem

Ventilasi digunakan

yang merupakan

ventilasi alami untuk meningkatkan kenyamanan udara di dalam ruang kerja.

ventilasi alami karena pekerja melakukannya

diluar ruangan. 84 Tingkatkan fungsi dan perawatan sistem ventilasi untuk memastikan tersedianya udara bersih di ruang kerja. Tidak ventilasi karena udara adanya khusus sirkulasi berjalan

dengan lancar

Pasanglah sistem penghisap udara 85 yang memadai sehingga para pekerja dapat melaksanakan

Tidak ditemukan system penghisap udara karena ruang kerja terbuka

Oleh Kelompok 3

45

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

tugasnya dengan aman dan efisien.

Perbanyak penggunaan sistem 86 ventilasi alami untuk meningkatkan kenyamanan udara di dalam ruang kerja. Tingkatkan fungsi dan perawatan 87 sistem ventilasi untuk memastikan tersedianya udara bersih di ruang kerja. G Bahaya-bahaya Lingkungan Kerja

Tidak diperlukan penggunaan ventilasi karena ruang kerja terbuka Tidak terdapat system ventilasi sehingga tidak diperlukan perawatan

Mesin yang menimbulkan kebisingan Pasangkan sekat atau penutup pada 88 bagian-bagian dari mesin-mesin yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. tinggi adalah mesin gerinda. Tidak ada sekat atau penutup pada bagian-bagian mesin ini karena harus dipegang oleh operator. Mesin-mesin sudah Untuk mengurangi kebisingan, 89 rawatlah mesin-mesin dan peralatannya yang terkait secara teratur. dirawat akan tetapi tidak mengurangi kebisingan karena memang pada dasarnya mesin gerinda akan menimbulkan bunyi ketika terjadi gesekan

Oleh Kelompok 3

46

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Faktor kebisingan cukup Pastikan bahwa faktor kebisingan di 90 tempat kerja tidak mempengaruhi faktor komunikasi, keselamatan serta efisiensi kerja. mempengaruhi kondisi tempat kerja, karena pekerja dalam berkomuikasi harus berbicara agak keras. Alat yang digunakan Kurangi faktor getaran yang dapat 91 mempengaruhi pekerja dalam usaha meningkatkan keselamatan, kesehatan, dan efisiensi kerja. dalam bengkel las ini tidak memiliki getaran yang tinggi sehingga tidak terlalu berpengaruh pada pekerja Pilihlah lampu tangan yang sudah 92 terisolasi dengan baik dari bahaya sengatan listrik maupun panas. Tidak dijumpai penggunaan lampu tangan pada bengkel las ini. Kabel - kabel yang menghubungkan Pastikan bahwa kabel-kabel yang 93 menghubungkan peralatan dan lampu-lampu berada dalam kondisi arnan. peralatan tidak ditempatkan secara aman. Kabel-kebel masih diletakkan secara terbuka dan dapat membahayakan aktivitas pekerja.

Oleh Kelompok 3

47

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Pekerja pada bengkel las ini berinteraksi dengan *Lindungi para pekerja dari bahaya bahan-bahan kimia sedemikian rupa 94 sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan aman dan efisien. bahan kimia saat dilakukan penyemprotan atau pengecatan besi sehingga kemungkinan gas beracun terhirup besar karena tidak menggunakan masker.

H 95

Fasilitas Umum Sediakan dan lakukan perawatan yang baik, termasuk mengganti dan mencuci berbagai fasilitas sanitasi yang ada, agar kerapian maupun kebersihan dan kesehatan dapat terjaga. Perawatan dan kebersihan belum dilakukan dengan baik karena masih banyak alat dan material yang tidak rapi.

96

Sediakan fasilitas air minum, ruang makan, dan ruang istirahat dengan kondisi yang baik dan nyaman untuk para pengguna.

Terdapat fasilitas air minum dan kursi panjang untuk tempat istirahat pekerja. Pemilik bengkel memberikan ruang istirahat yang cukup memadai Tidak terdapat ruang

97

Tingkatkan fasilitas kesejahteraan dan pelayanan, sejalan dengan usaha peningkatan kinerja para pekerja.

98

Sediakan tempat / ruangan khusus

Oleh Kelompok 3

48

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

bagi para pekerja untuk mengadakan rapat, pertemuan, dan program pelatihan. I 99 Peralatan Pelindung Diri Beri tanda-tanda yang jelas pada ruang / area di mana di tempat tersebut diharuskan menggunakan alat pelindung diri. 100 Sediakan alat pelindung diri yang memadai dan mampu melindungi para karyawan sesuai dengan peruntukannya.

khusus untuk rapat bagi para pekerja.

Tidak ada petunjuk himbauan keselamatan kerja

Hanya pekerja bagian pengelasan yang menggunakan APD berupa kacamata.dan tidak disediakan sarung tangan

101

Jika bahaya di ruang kerja tidak dapat dihilangkan dengan cara lain, maka gunakan dan pilih alat pelindung diri yang cocok dan mudah perawatannya bagi pekerja yang menggunakannya.

Contoh yang paling nyata untuk poin ini adalah

bahaya karena cahaya yang terlalu menyilaukan yang ditimbulkan alat las. Para pekerja di area ini

diwajibkan menggunakan APD berupa sehingga kacamata hitam

penglihatan

mereka tidak terganggu jika terus mengoperasikan peralatan tersebut. 102 Pastikan bahwa pekerja yang Sebagian besar pekerja

Oleh Kelompok 3

49

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

perlu menggunakan alat pelindung diri secara teratur, harus mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat, proses adaptasi serta pelatihan pemakaian. 103 *Pastikan bahwa semua orang dapat menggunakan alat pelindung diri bila diperlukan.

tidak memakai alat pelindung diri.

Bengkel las ini belum terlalu memperhatikan alat pelindung diri bagi para pekerjanya ketika berada pada lantai produksi. Misalkan saja pekerja tidak menggunakan sarung tangan dan earplug atau earmuff.

104

*Pastikan bahwa alat pelindung diri dapat diterima oleh semua pekerja.

Terkadang ditemui pekerja yang tidak memakai dan malas memakai APD

105

Sediakan bahan-bahan pembersih dan fasilitas perawatan alat pelindung diri, serta lakukan program perawatan secara teratur.

Tidak ditemukan bahanbahan pembersih dan fasilitas perawatan APD

106

Sediakan tempat yang memadai untuk menyimpan alat-alat pelindung diri.

107

Berikan tugas dan tanggungjawab kepada petugas untuk

Pada bengkel las ini pekerja sudah diberi

Oleh Kelompok 3

50

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

melaksanakan perawatan dan kebersihan secara rutin.

tanggungjawab untuk melakukan perawatan dan kebersihan setelah pekerjaannya selesai

J 108

Pengaturan Pekerjaan/Organisasi Libatkan semua karyawan dalam hal pembuatan rencana kegiatan rutin yang mereka lakukan. Yang terlibat dalam rencana hanya pemilik

pembuatan kegiatan

bengkel las. 109 Konsultasikan dengan para Dalam kerja, dilibatkan pendapat. 110 Pecahkan masalah-masalah Jika terjadi suatu masalah, biasanya si pemilik usaha akan menceritakan kepada pekerja-pekerjanya untuk mengatur para dan waktu pekerja dimintai

pekerja, bagaimana meningkatkan pengaturan waktu kerja.

pekerjaan dengan melibatkan para pekerja di dalam kelompok-

kelompok.

kemudian mencari solusi bersama-sama masalah tersebut. 111 Bila terdapat di dan perubahandalam bila proses ada yang Pemilik memberitahu jika suatu bagi

perubahan produksi

pekerja-pekerjanya diperlukan

peningkatan-peningkatan

perubahan mendasar pada proses produksi yang

diperlukan agar pekerjaan dapat dilakukan lebih aman, lebih

dilakukan,

walaupun

mudah, dan lebih efisien, semua

kondisi ini sangat jarang

Oleh Kelompok 3

51

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

itu

agar

juga

dikonsultasikan

terjadi

karena

pada

dengan para karyawan.

bengkel las ini prosesnya hampir sama.

112

Beri penghargaan kepada pekerja yang membantu dan meningkatkan kinerja di

Usaha penghargaan

pemberian yang

produktivitas tempat kerja. 113

dilakukan biasanya hanya berupa pujian. Informasi sering dilakukan bila datang pesanan untuk kejelasan spesifikasi yang diinginkan pelanggan

Selalu berikan informasi sesering mungkin kepada para karyawan mengenai hasil pekerjaan mereka.

114

Latihlah para karyawan untuk mengambil tanggungjawab dan berikan mereka kesempatan untuk melakukan peningkatan mereka. dalam peningkatanpekerjaan

Para pekerja sudah diberikan tanggung jawab dan kesempatan untuk melakukan peningkatan kerja, misalnya saja jika dirasa ada posisi kerja yang dirasa kurang nyaman atau tidak produktif maka para pekerja dapat menerapkan apa yang dirasanya nyaman asalkan yang target produksi dapat

diinginkan

tercapai. 115 Berikan kesempatan-kesempatan Pekerja boleh

Oleh Kelompok 3

52

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

bagi para karyawan agar dapat lebih mudah berkomunikasi dan saling membantu di lingkungan kerja mereka. 116 Berikan kesempatan bagi para karyawan untuk mempelajari metoda metoda baru (ketrampilan) di bidang

berkomunikasi dan saling membantu di lingkungan kerja mereka.

Pekerja di bengkel ini dirasa tidak memerlukan metode-metode baru dalam melaksanakan proses

pekerjaannya

produksinya. Semua proses berjalan teratur.

117

Susun kelompok-kelompok kerja, setiap pekerjaan dilakukan secara kolektif dan bertanggungjawab atas hasil yang dicapainya.

Proses-proses dalam bengkel

produksi las ini

cenderung secara

dilakukan (tidak

individu

berkelompok) 118 Sempurnakan jenis-jenis Jenis pekerjaan yang tidak disukai mengelas. adalah Akan proses tetapi

pekerjaan yang sulit dan tidak disukai, agar dapat meningkatkan produktivitas di masa yang akan datang.

pekerja tidak melakukan penyempurnaan karena sudah apapun menjadi

risiko kerjanya. 119 Kombinasikan pekerjaan satu tugas-tugas dengan yang Industri melakukan ini sudah kombinasi

lainnya agar pekerjaan dapat lebih menarik dan lebih bervariasi.

pekerjaan. Terkadang ada yang mendapat giliran pesanan,

mengantarkan

memasang pesanan atau

Oleh Kelompok 3

53

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

bekerja di lantai produksi. 120 Tempatkan tempat sejumlah belum jadi kerja diantara yang tempatberbeda, yang Produk besi las yang

belum jadi ditempatkan di satu lokasi yang sama dan berdekatan.

produk-produk

121

Kombinasikan

tugas

pekerjaan

Tidak terdapat pekerjaan yang menggunakan visual display.

yang menggunakan visual display dengan tugas pekerjaan lainnya guna meningkatkan

produktitivitas dan mengurangi faktor kelelahan. 122 Selama karyawan melaksanakan pekerjaan yang menggunakan Tidak terdapat pekerjaan yang menggunakan visual display.

visual display, beri mereka waktu istirahat yang lebih pendek tetapi dengan selang waktu yang lebih sering. 123 Pertimbangkan segi ketrampilan yang dimiliki oleh para karyawan dan faktor pilihan lain dalam rangka penugasan seseorang

Penugasan sudah

para

pekerja sesuai

dilakukan

dengan bidang keahliannya masing-masing. tetapi hampir Akan semua

terhadap suatu jenis pekerjaan.

pekerja dapat melakukan berbagai mengelas menggerinda. aktivitas baik atau

Oleh Kelompok 3

54

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

124

*Beri kesempatan kepada penyandang menyesuaikan para

dan

waktu

Tidak

terdapat

pekerja di

karyawan untuk terhadap

penyandang bengkel las ini.

cacat

cacat diri

fasilitas dan peralatan, sehingga mereka tugasnya efisien. 125 Berikan perhatian khusus terhadap faktor kesehatan dan keselamatan kerja bagi wanita yang sedang hamil. 126 Berikan perhatian khusus kepada karyawan lanjut usia agar mereka dapat melaksanakan tugasnya Tidak terdapat pekerja Tidak terdapat pekerja dapat dengan mengerjakan aman dan

wanita dalam bengkel las ini

yang berusia lanjut

dengan aman dan efisien. 127 Buatlah program rencana keadaan darurat di tempat kerja agar kita dapat memastikan penanganan Tidak terdapat program

rencana darurat

operasi dengan tepat, menentukan ruang gerak yang lebih mudah untuk meninggalkan atau

memasuki daerah operasi, dan mempercepattindakan evakuasi. 128 Pelajari dan berbagi pengetahuan untuk mencari jalan bagi Upaya peningkatan kerja sudah dilakukan walaupun jarang, misalnya dengan mengganti cara kerja

peningkatan kinerja lingkungan kerja, yang dapat diambil dari

Oleh Kelompok 3

55

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

contoh-contoh

di

dalam

pengecatan

dari

lingkungan perusahaan maupun dari perusahaan lain.

menggunakan kuas diganti dengan alat semprot.

Oleh Kelompok 3

56

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

BAB V ANALISI PERBAIKAN

5.1 Analisis Perbaikan Postur kerja Dari kegiatan yang dilakukan pada proses pengelasan di CV Maju Makmur bahwa ada postur tidak ergonomis dan dapat mengakibatkan musculoskeletal disorder. Hal ini atasi melalui pemakaian alat bantu berupa meja yang terbuat dari besi. Meja dari besi dibuat dengan mempertimbangkan adanya dimensi anthropometri yang sesuai dengan pekerja. 5.2 Analisa Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dilihat dari gambar pengerjaan pengelasaan diatas dapat disimpulkan jika pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan standar keamanan yang seharusnya dijalankan. Standar-standar operasional yang harusnya di lakukan adalah pemakaian alat-alat pelindung diri yang sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu kacamata pengaman, sepatu pelindung, dan pelindung wajah. Selain itu, sebaiknya pada tempat usaha hendaknya diberikan rambu-rambu yang jelas untuk mencegah kekeliruaan pada saat pengerjaan proses, sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja.

Oleh Kelompok 3

57

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

Selain alat-alat tersebut perlu disediakan alat pemadam kebakaran untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Oleh Kelompok 3

58

TUGAS BESAR ERGO AT WORK Ergonomi Checklist Tempat Pengelasan

2011

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari analisa yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari 10 aspek dan 128 butir daftar periksa ergonomi yang digunakan dalam penilaian lantai produksi bengkel las didapatkan hasil bahwa sebagian besar butir daftar periksa ergonomi mempunyai nilai kurang dan ketidaksesuaian dengan butirbutir pada check list karena bengkel las tersebut belum memiliki standar kerja yang baik. 2. Dari daftar periksa yang mendapat nilai TIDAK BAIK, diperlukan adanya perbaikan bisa diaplikasikan di bengkel las CV Maju Makmur yaitu Mengubah posisi material supaya dalam proses pengangkutannya agar tidak membungkukkan badan atau memutar pinggang sehingga didapatkan postur kerja yang baik. 3. Perbaikan tersebut adalah perbaikan yang berupa penambahan alat bantu mengelas yang berupa meja kerja pada stasiun kerja pengelasan hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki postur dan posisi tubuh saat bekerja agar mengurangi terjadinya cidera atau nyeri pada tulang punggung.

5.2 Saran Dari pengolahan data dan analisis yang telah kami lakukan ada beberapa point yang disarankan untuk bengkel las CV Maju Makmur 1 Untuk mendapatkan kerja yang optimal dan mendapatkan suasana ENASE, sebaiknya usulan perbaikan yang diberikan untuk CV Maju Makmur di terapkan. 2 Sebaiknya bengkel las CV Maju makmur memperhatikan aspek manusia sebagai pekerjaannya dalam melakukan suatu pekerjaan agar performansi pekerjanya dapat meningkat.

Oleh Kelompok 3

59

Anda mungkin juga menyukai