Anda di halaman 1dari 89

ERGONOMI

YETI SURYATI ,Skep ,Ners,SPd ,MMPd


ERGONOMI

A.PENGERTIAN ERGONOMI
Ergonomi
Berasal dari kata yunani,
yaitu : Egros= bekerja
nomos = hukum alam
Bermakna sebagai :
Ilmu yang meneliti tentang perkaitan antara orang
dengan lingkungan kerjanya.
BEBERAPA PENGERTIAN ERGONOMI :

1.Menurut Bennet 1991 : 66


Ergonomi adalah :
Ilmu penyesuaian peralatan dan peralatan kerja dengan kemampuan esensial manusia untuk
memperoleh keluaran yang optimum.

2.Menurut Suma’mur 1989 :1


Ergonomi adalah :
Ilmu yang penerapannya berusaha untuk menserasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang
atau sebaliknya.
Dengan tujuan mencapai produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya, melalui pemanfaatan
faktor manusia seoptimal-optimalnya.

3.Menurut Suma’mur 1991 : 172


Ergonomi adalah :
Pengertian ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu teknis dan biologis tentang
manusia satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaanya, yang bermanfaat dari
padanya di ukur dengan efesiensi dan kesehatan kerja.
4.Menurut Suyatno 1983 : 27
Ergonomi adalah :
Ilmu yang meneliti tentang perkaitan antara orang dengan lingkungan
kerjanya.

Berdasarkan beberapa pengertian ergonomi tersebut, dapat


disimpulkan bahwa :
Ergonomi adalah :
Suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi
mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja.
Sehingga orang dapat bekerja pada sistem termasuk dengan baik,
guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan
efisien, aman dan nyaman.
B.SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
ERGONOMI

Pada abad ke 20
 Masyarakat mulai mensistemasikan cara perbaikan alat kerja dan secara khusus
mengembangkannya.
Usaha ini berkembang terus dan sekarang dikenal sebagai salah satu cabang ilmu (ergonomi).

 Untuk mengembangkan ergonomi diperlukan dukungan dari berbagai disipin ilmu, antara lain :
1. Psikologi 4. Sosiologi
2. Faal kerja 5. Perencanaan kerja
3. Biologi 6. Fisika dll

 Masing-masing disiplin ilmu tersebut berfungsi sebagai :


 Pemberi informasi, yang kemudian di rancang oleh para pakar mulai dari segi teknik sampai segi
fasilitas dll.
 Sehingga di upayakan dapat mencapai kegunaan yang optimal.

 Pada awalnya ergonomi banyak di kuasai oleh pakar psikologi pemilihan operator sangat di
utamakan.
 Di dunia kemiliteran ergonomi juga berkembang dengan mengembangkan peralatan militer.
 KH. F. MURREL sebagai pelapor ergonomi

 GILBERT beserta istri =>


 Sebagai pelopor gerakan efisiensi kerja
Dgn Cara =>
Memperkenalkan peningkatan prestasi kerja,
dengan melakukan penelitian kerja (work studi atau
motion and time studi).
Dengan penelitian kerja (biasanya dilakukan di bidang
pabrikasi).
Produktifitas kerja di upayakan dapat meningkatkan dengan cara :
 Memperbaiki metode kerja atau prosedur penyelesaian pekerjaan dengan lebih efektif.
Sesudah metode & prosedur kerja yg baru ditetapkan =>
 Pegawai dilatih agar lebih terampil dlm menerapkan metode /prosedur baru tsb =.>
 Shngga diharapkan dapat lebih mampu menghsilkan produk yg lebih besar dlm waktu yg lebih
singkat / efisien
 Penelitian dan perkembangan yang dilakukan dalam bidang perkantoran untuk =>
Menjamin dilaksanakannya proses penyelesaian tugas yang bersifat administrative, yaitu :
1) Organisasi & metode (O&M) / Organization & methods
2) Sistem & prosedur (S&P) / System & procedures

 Dengan adanya penelitian ini maka :


Tata kerja akan semakin baik sehingga produktifitas kerja diharapkan akan cepat meningkat.
C. SASARAN ERGONOMI

 SASARAN UTAMA ERGONOMI ADALAH :


1.Agar pegawai dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi.
2.Suasana kerja yang tentram, aman dan nyaman.

 SASARAN LAIN DARI ERGONOMI TERHADAP SELURUH PEGAWAI PADA :


1.Sektor Modern
Penerapan ergonomi di lakukan dalam bentuk pengaturan :
 Sikap
 Tata kerja
 Perencanaan kerja yang tepat :
Banyaknya peralatan kerja & mesin dlm industri / RS yg masih didatangkan dari luar negri =>
 Hal memrlukan penyesuaian dg bentuk tubuh & ukuran tubuh pegawai
 Perlu ditingkatkan perhatian thd kontruksi alat kerja => tombol ,handel & alat lain yg berkaitan juga
penting untk pekerjaan

2. Sektor Tradisional
 Umumnya pekerjaan dilakukan dengan tangan dan memakai peralatan.
 Dengan sikap badan dan cara kerja yang secara ergonomis dapat di perbaiki.
D.MANFAAT ERGONOMI

MANFAAT ERGONOMI =>


Guna mendapat manfaat dari ergonomi perlu dibuat suatu program meliputi kegiata
pokok yaitu :
1.Kegiatan penyuluhan kepada kelompok yang penerapan ergonominya dilakukan
secara khusus, penyuluhan dilakukan secara khusus dalam jangka pendek dengan
keberhasilan yang diukur dari sejauh mana teknik ergonomi diterapkan.
Contoh :
Penyebar luasan : brosur, postek, slide dan audio visual serta alat peraga lainnya.
2.Operasi dan koreksi keadaan erongomi ditempat kerja melalui kunjungan ke : Rumah
Sakit, Poliklinik, Puskesmas, dan Klinik Swasta.=>
Oleh suatu tim dan melakukan :
 Penilaian
 Menganalisis keadaan ergonomi
 Mencari alternatif penerapan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
3.Melakukan standarisasi dalam ergonomic atas dasar data yang
diperoleh khususnya dari evaluasi dan perbaikan :
 Melakukan kegiatan pengumpulan dan analsis data secara statistic.
 Standar selanjutnya dapat dituangkan sebagai kelengkapan standar
kesehatan kerja dalam rangka meningkatkan kinerja untuk
mencapai prestasi kerja yang tinggi.
 Dari segi efesiensi ergonomi berperan sebagai hal-hal :
 Mengadakan perhatian terhadap kondisi tenaga kerja
 Menciptakan sikap tubuh yang ergonomik
 Pembebanan kerja sesuai dengan kemempuan pegawai
 Mengatur lingkungan kerja yang tepat
 Menilai dan mengatur organsasi kerja
 Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja
 Memperbaiki kualitas produksi.
E.KEILMUAN DAN RUANG LINGKUP ERGONOMI

1.Ergonomi berkaitan dgn :


 Penyelarasan pekerjaan dgn tenaga kerja ( the right man in the right plase )
 Perencanaan pekerjaan agar dapat menggunakan kemampuan manusia tanpa
melebihi batasnya
 Perencanaan sistem man machine dgn tenaga kerja ,dimana manusia sbg kerangka
2.Komponen Keilmuan yang Mendasari Ergonomi
Beberapa komponen keilmuan yang mendasari ergonomic diantaranya adalah :
a.Antropometri
Antropometri berkaitan dgn=> ukuran bentuk tubuh manusia yg menggunakan
segenap organ fisiknya, baik dlm keadaan diam maupun melakukan suatu
pekerjaan.
b.Biometri
Biometri berkaitan dengan kekuatan manusia, baik daya tahan atau kemampuan
fisik maupun berat badan manusia.
c.Faal Kerja
Faal kerja berkaitan dgn=> tingkah laku kerja, baik secara anatomi maupun secara prosedur
operasional.
d.Kesehatan
Kesehatan berkaitan dgn=> kesegaran jasmani yg disebabkan oleh lingkungan kerja ataupun dampak
kerja yg timbul
Seperti : temperature, suara, udara dsb.
e.Teknik/Teknologi
Teknik/Teknologi berkaitan dgn=> penerapan rakayasa ergonomi yg mengacu pd kenyamanan,
keamanan & kesehatan kerja.
f.Perencanaan Kerja
Perencanaan kerja berkaitan dgn=> penentuan alternatif yg lebih baik dari suatu sistem kerja.
g.Riset terpakai
Riset terpakai berkaitan dgn=> pemanfaatan informasi ttng sifat, kemampuan & kelemahan manusia,
perancangan mesin, peralatan, bahan kerja serta kondisi lingkungan.
h.Dan ilmu lainnya seperti =>psikologi, fisiologi, efesiensi kerja dll.
3.Ruang Lingkup Ergonomi dalam Kaitannya dengan Pekerjaan
 Manusia dan pekerjaannya
 Tempat dan kondisi lingkungan
 Perancangan sistem kerja
 Indera manusia
 Konsumsi energy dan kelemahan kerja
 Mengatur waktu kerja
 Mengendalikan stress
 Peneltian dan pengukuran kerja serta penyederhanaan kerja
 Tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja
 Tata ruang kantor
 Perabot mesin, mesin kantor dan alat bantu peraga
 Keselamatan & kesehatan kerja
 Pemeliharaan SDM
 Efisien kerja
 Produktifitas kerja
F.KEBERHASILAN KERJA
KEBERHASILAN KERJA
 Pd waktu seorang pegawai berada dlm pekerjaannya
tedpt bbrp faktor yg mempengaruhi jalannya pekerjaan
 Faktor tsb perlu diperhatikan=>
bukan krn bersifat wajar secara manusiawi,akan tetapi
bila tdk diperhatikan akan menimbulkan suatu
kerugian,akan tetapi bila memperhatikannya dpt
mendatangkan keuntungan .
 Dilihat dari segi bahwa manusia adalah =>salah satu
komponen dari sistem kerja ( faktor yg mempengaruhi
jalannya pekerjaan perlu mendpt perhatian )
 Secara garis besar faktor yg mempengaruhi keberhasilan bekerja dpt
dibagi dlm 2 kelomp :
1.Kelp faktor diri /individu =>
• Faktor yg sdh tetap & merupakan hal yg sdh ada /given ,serta hrs
dpt diterima seadanya.
2.Kelp faktor situsional
• Terdiri dari faktor yg hampir sepenuhnya dpt diatur &diubah
• Pimpinan organisasi mempunyai wewenang untuk merubah
( faktor manajemen )
• Kelp faktor situsional terbagi dlm 2 kelp yaitu :
a. Faktor sosial & keorganisasian
b. Faktor fisik pekerjaan
 FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN KERJA ADALAH :
1. Faktor diri =>
• Pd dasarnya tdk dpt dirubah
• Agar suatu pekerjaan dpt dilakukan dgn baik ,terlebih dulu hrs dilakukan
pemilihan calon pegawai thd kemampuan diri dgn penilaian kesesuaian
tuntutan pekerjaan ( tes bakat / kecerdasan )
2. Faktor sosial & keorganisasian=>
 Peranan organisasi sangat besar dlm menciptakan iklim kerja yg baik
 Mengadakan hub terbuka baik formal /non formal
 Menyelengarakan sistem penggajian yg adil
 Sistem penghargaan & hukuman yg tepat
 Latihan yg cukup
 Pembagian tugas & tanggung jawab yg memadai
3.Faktor fisik pekerjaan=>
 Hub ant manusia dgn mesin & peralatan serta lingk kerja (=Dpt
dilihat sbg hub yg unik krn interaksi membentuk sistem kerja yg
tdk sederhana ,bahkan melibatkan berbagai disiplin ilmu )
 Di RS hub ant pegawai dpt berkembang menjadi erat termasuk
hub ant atasan dgn bawahan (=pegawai dpt melihat hasil akhir
produksi berupa hasil kerja yg memuaskan )
Contoh => Dlm mengerjakan laporan dari RM pasien lengkap
rapih tepat waktu ,shg mendapat pujian dari atasan ( secara
psikologis ada rasa kepuasan kerja )
 Di RS besar jml pasien banyak ,sedangkan tenaga RM terbatas
beban kerja terlalu banyak => Shg menimbulkan suatu
ketegangan /stes pd pegawai ,hilang rasa berjasa &menyebabkan
kurang rasa tgjwb
 Di pabrik yg besar dimana mesin serba otomatis ,shg hilang rasa
diawasi mesin =>
• Tetapi krn keotomatisannya berbagai tombol/alat pengawas hrs
diawasi &hrs siap dgn keputusan &tind pengamanan proses
• Secara fisik memeng tdk berat ,akan tetapi secara mental
dirasakan sbg ketegangan tersendiri
 Pimpinan perlu memperhatkan stafnya ttg :
• Kurangnya rasa tgjwb shg produktivitas menurun
• Kemampuan keja staf
• Pengaruh kondisi lingk fisik terhadap hasil kerja
• Perancangan peralatan agar sesuai dgn pemakai & cara
menangani / memakainya
4.Faktor perubahan=>
 Semua yg termasuk kedlm faktor :diri,sosial ,keorganisasian & fisik
pekerjaan =>secara bersama berinteraksi satu dg yg lain dlm
mempengaruhi keberhasilan kerja
 Tugas pimpinan =>mengusahakan perpaduan (faktor diri ,sosial
,keorganisasian & fisik pekerjaan )
 Teknik tatakerja => Ditujukan utk mendpt rancangan sistem kerja yg terbaik
& kegiatan yg dinamis (ini menunjukan adanya perubahan terus menerus
sesuai dg perbaikan rancangan yg dinilai lebih menguntungkan )
 Hal yg merupakan penghambat terlaksananya perubahan /perbaikan =>
Ketidak sediaan pegawai menerimanya :
• Krn keengganan utk merubah kebiasaan yg telah dirasakan enak &
menyatu dg dirinya
• Sistem kerja telah lama diberlakukan ,pegawai telah terbiasa dg sistem
kerja tsb,shg perubahan kebiasaan dirasakan sbg suatu yg menyulitkan .
II.KEADAAN LOKASI RS
DENGAN UNIT KERJA REKAM MEDIS
1.RUMAH SAKIT

A.PENGERTIAN DARI RS

 RS adalah :
Suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisisr serta sarana kedokteran
yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, di diagnosis serta pengobatan penyakt yang diderita oleh pasien.
(American Hospital Association : 19974).

 RS adalah :
Tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta dimana pendidikan
klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawatan, rekam medis dan berbagai tenaga profesi kesehatan
lainnya diselenggarakan.
(Wolper dan Pena : 1987).

 RS adalah :
Pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan seperti rekam medis serta penelitian
kedokteran, keperawatan, rekam medis dll. Tenaga kesehatan diselenggarakan.
(Association of Hospital Care : 1947).
B.LOKASI STRATEGIS RS

 Tempatnya harus strategis , mudah dijangkau oleh


masyarakat.
 Lokasinya mudah dijangkau oleh apapun baik dlm hal :
 Pemukiman penduduk
 Trasportasi
 Akses jalan dilalui oleh kendaraan umum sehingga pasien
mudah untuk datang.
 Suasana di sekeliling RS harus tenang dan nyaman juga
aman.
 Analisis dampak lingkungan yg ada
C. Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
tambahan
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran social
8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan /rawat darurat & rawat tinggal
(observasi)
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap
11.Melaksanakan pelayanan administratif
12.Melaksanakan pendidikan para medis
13.Membantu pendidikan tenaga medis umum
14.Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
15.Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
16.Membantu kegiatan pnyelidikan epidemiologi

 Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yg
ada di Indonesia terdiri dari :
. RS.umum & R.S. khusus, kelas A, B, C, D.
 Berbentuk badan hukum & sebagai unit pelaksana teknis daerah.

 Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi sehubungan dengan


turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan
Indonesia melalui keputusan dirjen yang medik.
D. Pendidikan
 Pendidikan apakah yang diadakan ?
 Berapakah kapasitas pendidikan :
 Jumlah murid, berapa tiap-tiap tingkat & berapa yg
diharapkan lulus tiap tahun ?
 Bilamana mereka telah lulus akan diperkerjakan
dimana ?
 Derajat ijazah dari pendidikan tersebut ?
 Sebutkan tenaga-tenaga pengajar yg berkualitas serta
tetap / tidak tetap ?
D.Jenis-Jenis Rumah Sakit

 Rumah sakit yang dijalankan organisasi National Health Service di inggris.


Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang
siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk membatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan
memberikan pertolongan pertama.

 Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu Negara, dengan
kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang.

 Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium
dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan
penyelenggaranya.

 Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani
seluruh pengobatan modern.
CONTOH : RS Pondok Indah Jakarta , RS Santosa
 Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap
(rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik didalam
suatu rumah sakit.
JENIS-JENIS RUMAH SAKIT :
1.Rumah Sakit Terspesialisasi
 Jenis ini mencakup trauma center =>
 R S Anak, R S Manula
 R S yg melayani kepentingan khusus seperti =>
psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernafasan dan lain-lain.
 R S bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan.
 Kebanyakan mempunyai afiliasi dgn universitas atau pusat riset medis tertentu.
 Kebanyakan R S di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.

2.Rumah Sakit Penelitian/Pendidikan


 R S penelitian/pendidikan adalah=>
R S Umum yg terkait dgn kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran
pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi.
 Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba
berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru.
 Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sbg salah
satu wujud pengabdian masyarakat/Tri Dharma perguruan tinggi.
3.Rumah Sakit Lembaga/Perusahaan
 Rumah sakit yg didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yg
merupakan anggota lembaga tsb/karyawan perusahaan tsb
 Alasan pendirian bisa karena penyakit yg berkaitan dgn lembaga tsb
Misalnya => R S Militer : Angkatan Darat , Udara , Laut , Kepolisian
RS Perusahaan : Mal ,Pertamina , Pelni dll
 Bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan
 Karena letak/lokasi perusahaan yg terpencil/jauh dari R S Umum.
 Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan
menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.

4.Klinik
 Fasilitas medis yg lebih kecil yg hanya melayani keluhan tertentu.
 Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang
ingin menjalankan praktek pribadi.
 Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan.
 Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.
F.Rumah Sakit Dan Pengembangannya Di Indonesia
 Sejarah perkembangan R S di Indonesia pertama sekali didirikan
oleh VOC th 1626
 Kemudian oleh tentara Inggris pd zaman Raffles terutama ditujukan
utk melayani anggota militer beserta keluarganya secara gratis. Jika
masyarakat pribumi memerlukan pertolongan, kepada mereka juga
diberikan pelayanan gratis. Hal ini belanjut dengan rumah sakit-
rumah sakit yang didirikan oleh kelompok agama.
 Sikap karitatif ini juga dIteruskan oleh R S CBZ di Jakarta. R St ini
juga tidak memungut bayaran pada orang miskin & gelandangan yg
memerlukan pertolongan.
 Semua ini telah menanamkan kesan yg mendalam di kalangan
masyarakan pribumi bahwa pelayanan penyembuhan di R S adalah
gratis.
G.Komite Etika Rumah Sakit

Komite etika rumah sakit (KERS),=>


Dpt dikatakan sbg suatu badan yg secara resmi dibentuk dgn anggota dari berbagai
disiplin Ilmu &spesialisasi : keperawatan ,kesehatan dlm R S yg bertugas untuk
menangani berbagai masalah etik yang timbul dlm R S.
KERS dapat menjadi sarana efektif dlm mengusahakan saling pengertian ant
berbagai pihak yg terlibat spt dokter, pasien, kel pasien &masy ttng berbagai masalah
etik hukum kedokteran yg muncul dlm perawatan kes di RS
Ada 3 fungsi KERS ini yaitu => Pendidikan, Penyusunan kebijakan & pembahasan
khusus.
Jadi salah satu tugas KERS => Menjalankan fungsi pendidikan etika.
Dalam rumah sakit ada kebutuhan akan kemampuan =>(memahami masalah etika,
melakukan diskusi multidisiplin tentang kasus mediko legal dan dilema etika
biomedis dan proses pengambilan keputusan yang terkait dengan permasalahan ini.)
 Dgn dibentuknya KERS, penget dasar bidang etika kedokteran dpt diupayakan dlm
institusi & penget ttng etika diharapkan akan menelur tindakan yg professional etis.
 Komite tidak akan mampu mengajari orang lain, jika ia tidak cukup kemampuannya.
Oleh sebab itu tugas utama komite adalah meningkatkan pengetahuan anggota
komite
 Etika kedokteran dewasa ini berkembang sangat pesat. Di Indonesia etika
kedokteran relative baru & yg berminat tidak banyak shg lebih sulit mencari bahan
bacaan g terkait dgn hal ini.
 Pendidikan bagi anggota komite dpt dilakukan dgn belajar sendiri, belajar kelompok,
&mengundang pakar dlm bidang agama, hukum, sosial, psikologi, atau etika yang
mendalami bidang etika kedokteran.
 Para anggota komite setidaknya hrs menguasai berbagai istilah/konsep etika,
proses analisa &pengambilan keputusan dlm etika. Pengetahuan etika akan lebih
mudah dipahami jika ia diterapkan dlm berbagai kasus nyata.
 Pemahaman dlm permasalahan etika akan menambah kepercayaan
masyarakat &membuka wawasan mereka bahwa RS bekerja untuk
kepentingan pasien &masyarakat pada umumnya.
 Dalam stuktur rumah sakit di Indonesia dikenal subkomite/panitia etik
profesi medik yg merupakan stuktur dibawah komite medik yg bertugas
melayani masalah etika RS. Pada
umumnya anggota panitia anggota ini=dr &masalah yg ditangani lebih
banyak yg berkaitan dgn pelanggaran etika profesi.
 Proses pembentukan KERS ini, rumah sakit memulainya dengan
membentuk tim kecil yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
keperdulian mendalam dibidang etika kedokteran, bersikap terbuka dan
memiliki semangat tinggi.
 Jumlah anggota disesuaikan dengan kebutuhan. Keanggotaan komite
bersifat multi disiplen meliputi dokter (merupakan mayoritas anggota) dari
berbagai spesialisasi, perawatan, pekerjaan sosial, rohaniawan, wakil
administrasi rumah sakit, wakil masyarakat, etikawan,
H.Unit-Unit Kerja Rekam medis
1.Rawat Inap
 Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan professional akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu ruangan di
rumah sakit.
 Ruang rawat inap adalah ruang tenpat pasien dirawat. Ruang ini dulunya sering hanya berupa
bangsal yang dihuni oleh banyak orabg sekaligus. Saat ini, ruang inap di banyak rumah sakit
sudah sangat mirip dengan kamar-kamar hotel.

2.Rawat Jalan
 Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan observasi,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan
pasien tersebut di rawat inap. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
menginap (opname).

3.Unit Gawat Darurat


 Unit gawat darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya. Di UGD ditemukan dokter dari berbagai spesialis bersama sejumlah
4.Standar Profesi Perekam Medis
 Munculnya transpormasi paradigma rekam medis dari tradisional
menjadi manajemen informasi kesehatan pada pertengahan tahun
1990-an merupakan reformasi baru di bidang informasi kesehatan
yang dipicu oleh modernisasi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.
 Pengelolaan rekam medis dengan format rekaman pada kertas
(paper-based record) menjadi rekam kesehatan yang berazaskan
pada butiran informasi berbasis komputer (computer-based
environment) yaitu rekam medis yang berbasis pada informasi yang
menerapkan teknologi kesehatan.
 Perekam medis yang profesional wajib memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai dengan standar kumpetensi dank ode etik profesi.
5.Kompetensi Perekam Medis
 Menentukan nomor kode diagnosis pasien sesuai petunjuk dan peraturan pada
pedoman buku ICD yang berlaku (ICD-10 Volume 2
 Mengumpulkan kode diagnosis pasien untuk memenuhi sistim pengelolaan,
penyimpanan data pelaporan untuk kebutuhan analisis sebab tunggal penyakit
yang dikembangkan,
 Mengklasifikasi data kode diagnosis yang akurat bagi kepentingan informasi
kembangkan,
 Mengklasifikasi data kode diagnosis yang akurat bagi kepentingan informasi
morbiditas dan system pelaporan morbiditas yang diharuskan,
 Menyajikan informasi morbiditas yang akurat dan tepat waktu bagi kepentingan
monitoring KLB epidemiologi dan lainnya,
 Mengelola indeks penyakit dan tindakan guna kepentinmonitoring KLB
epidemiologi dan lainnya,
 Mengelola indeks penyakit dan tindk guna kepentingan laporan medis & statistik
serta permintaan informasi pasien secara cepat & terperinci
 Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit, Mengembangkan dan
mengimplementasikan petunjuk standar koding dan pendokumentasian.
6.Aspek Hukum Dan Etika Profesi
Deskripsi Kompetensi : Perekam Medis mampu melakukan tugas dalam memberikan
pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan
memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku.
7.Manajemen Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan
Deskripsi Kompetensi : Perekam Medis mampu mengelola rekam medis dan
informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis, administrasi
kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan pengambilan keputusan di bidang
kesehatan.
8.Menjaga Mutu Rekam Medis
Deskripsi Kompetensi : Perekam Medis mampu merencanakan melaksanakan,
mengevaluasi dan menilai mutu rekam medis.
9.Statistik Kesehatan
Deskripsi Kompetensi : Perekam Medis mampu menggunakan statistik kesehatan
untuk menghasilkan informasi dan perkiraan (forcasting) yang bermutu sebagai
dasar perencanaan dan pengambilan keputusan dibidang pelayanan kesehatan.
10.Manajemen Unit Kerja Manajemen Informasi Kesehatan/Rekam Medis
Deskripsi Kompetensi : Perekam Medis mampu mengelola unit kerja yang berhubungan dengan
perencanaan, pengorganisasian, penataan dan pengontrolan unit kerja manajemen informasi
kesehatan (MIK)/rekam medis (RM) di instalasi pelayanan kesehatan
11.Kemitraan Profesi
Deskripsi Kompetensi : Perekam Medis mampu mengkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait
dalam pelayanan kesehatan.
 Melaksanakan komunikasi efektif dengan semua tingkatan, mengikuti berbagai tingkatan sosialisasi
antar profesi kesehatan, non kesehatan antar organisasi yang berkaitan dengan profesi,
 Memberikan informasi database MIK dengan efisien dan efektif,
 Mengidentifikasi kebutuhan informasi bagi pelanggan baik internal & eksternal,
 Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakir (internet, e-mail, fax, dll),
 Melaksanakan negosiasi dan advokasi tentang pelayanan MIK/rekam medis,
 Memberikan konsultasi dengan pengelolaan informasi kesehatan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya,
 Menjalin kerjasama dengan Bagian Sistem Informasi RS dalam pengembangan teknologi baru.
12.Kode Etik
 Rekam Medis dan Informatika Kesehatan merupakan aspek penting
untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan.
 Oleh karena itu pengembangan sistem dan penerapannya didukung oleh
tenaga profesi yang berkualitas.
 Karena Rekam Medis dan Informatika Kesehatan menyangkut
kepentingan kerahasiaan pribadi pasien dan rahasia jabatan, maka
Perekam Medis merasa perlu untuk merumuskan pedoman sikap dan
perilaku profesi, baik anggota Penghimpunan Profesi Perekam Medis
Indonesia (PORMIKI) maupun Perekam Medis lainnya dalam
mempertanggungjawabkan segala tindakan profesi, baik kepada profesi,
pasien maupun masyarakat luas.
 Pedoman sikap dan perilaku Perekam Medis ini dirumuskan dalam
rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna partisipasi kelompok
Perekam Medis dalam pembangunan nasional khususnya pembangunan
kesehatan.
KONGRES I PORMIKI MENYEPAKATI KODE ETIK
PEREKAM MEDIS SEBAGAI BERIKUT :
A.Kewajiban Umum
1. Di dalam melaksanakan tugas profesi, tiap Perekam Medis selalu bertindak demi kehormatan diri,
profesi dan organisasi PORMIKI
2. Perekam Medis selalu menjalankan tugas berdasarkan standar profesi tertinggi
3. Perekam Medis lebih mengutamakan pelayanan dari pada kepentingan pribadi dan selalu
berusaha memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang
bermutu
4. Perekam Medis wajib menyimpan dan menjaga data rekam medis serta informasi yang terkandung
didalamnya sesuai dengan ketentuan prosedur manajemen , ketetapan pimpinan instutusi dan
peraturan perundangan yang berlaku
5. Perekam Medis selalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak atas informasi pasien yang
terkait dengan identitas individu atau sosial
6. Perekam Medis wajib melaksanakan tugas yang dipercaya pimpinan kepadanya dengan penuh
tanggung jawab, teliti dan akurat

B.Perbuatan/tindakan yang bertentangan dengan kode etik :


1. Menerima ajakan kerjasama seseorang/orang untuk melakukan pekerjaan yang menyimpang dari
standar profesi yang berlaku
2. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis yang dapat merusak citra
Perekam Medis
3. Menerima imbalan jasa dalam berbentuk apapun atas tindakan no. 1 dan 2
C.Peningkatan Pengetahuan Dan Kemampuan
Peningkatan pengetahuan dan kemampuan profesional, baik anggota maupun organisasi dituntut
untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan profesi melalui penerapan ilmu dan teknologi yang
berkaitan dengan pengembangan di bidang Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

D.Kewajiban Terhadap Profesi


1. Perekam Medis wajib mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang dari Kode Etik Profesi
2. Perekam Medis wajib meningkatkan mutu rekam medis dan informasi kesehatan
3. Perekam Medis wajib berpartisipasi aktif & berupaya mengembangkan serta meningkatkan citra
profesi
4. Perekam Medis wajib menghormati & mentaati peraturan dan kebijakan organisasi profesi

E.Kewajiban Terhadap Diri Sendiri


1. Perekam Medis wajib menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja dengan baik
2. Perekam Medis wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan
IPTEK yang ada.
III.KEADAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT DENGAN
UNIT
KERJA REKAM MEDIS

A.PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yg menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yg menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan & gawat darurat.
 Membangun sebuah Rumah Sakit tentu tidak semudah seperti halnya
membangun sebuah rumah tempat tinggal, tentu perlu pengamatan,
ketelitian, penelitian& ketepatan serta beberapa pertimbangan tertentu shg
dapat terbangun sebuah tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yg
efektif, memadai & sangat baik.
 Masalah penempatan instalasi baik IRJ, IRI dan IGD perlu dirancang
bangunannya senyaman mungkin sehingga kedepannya banyak pihak yg
dpt memanfaatkan proses pelayanan kes yg berlangsung dgn nyaman,
aman & tertib.
 Selain instalasi tersebut banyak ruangan-ruangan yang perlu diperhatikan dalam
proses pembangunannya seperti =>
 Ruang radiology dan ruang laboratorium yang seharusnya perlu pada satu lantai
 Masalah sanitasi dan pembuangan limbah rumah sakit yang harus diperhatikan
 Pencahayaan /ventilasi , yakni =>
Jatuhnya cahaya matahari pd ruangan yg ada di R S tsb, shg dpt mempengaruhi
penggunaan cahaya, AC dll.

B. TUJUAN
TUJUAN PENGATURAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT ADALAH :
 Memudahkan akses masyarakat utk mendptkan pelayanan kes
 Memberikan perlindungan terhadap keselamatan, pasien, masyarakat, lingk R S
&SDM di R S
 Meningkatkan mutu & mempertahankan standar pelayanan R S
 Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, SDM R S
C.PEMBAHASAN
PERSYARATAN BANGUNAN RUMAH SAKIT HARUS MEMENUHI :
1.Persyaratan administrasi dan persyaratan teknis bangunan
Gedung pd umumnya, sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan
2.Persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan =>
* Fungsi
* Kenyamanan
* Kemudahan dalam pemberian pelayanan
* Perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut
3.Bangunan Rumah Sakit harus dapat digunakan untuk memenuhi :
* Kebutuhan pelayanan kesehatan yg paripurna
* Pendidikan & pelatihan
* Penelitian & pengembangan ilmu pengetahuan & teknologi kesehatan
4.Bangunan rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang :
1. Rawat jalan
2. Ruang rawa inap 13.Ruang Kantor & adm
3. Ruang gawat darurat 14.Ruangan Rekem Medis
4. Ruang operasi 15.Ruang ibadah & ruang tunggu
5. Ruang tenaga kesehatan 16.Ruang penyuluhan kes masy RS
6. Ruang radiologi 17.Ruang menyusui
7. Ruang laboratorium 18. Ruang mekanik
8. Ruang sterilisasi 19.Ruang dapur
9. Ruang farmasi. 20. Laundry
10.Ruang pendd & pelatihan 21. Kamar Jenazah
11.Ruang kantor & adm 22. Taman
12.Ruang R M 23. Pengelolaan sampah
24.Tempat parkir yg memadai
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBANGUN SUATU R S
a.KEADAAN DASAR :
 Apakah ada gunung, telaga, danau, sungai didekat rumah sakit ini ?
 Apakah letak rumah sakit ini di daerah banjir/tidak ?
 Apakah letak diperpanjangan jalur starbaan/landingstrip lapangan terbang ?
 Apakah ada industry di sekitarnya,sebutkan macam industry,pabrik?
Bila ada, apakah asap yang dikeluarkan, air buangan yang keluar akan mencemarkan udara, tanah
serta air tanah sekitarnya ?
 Sebutkan apa yang bersebelahan dengan komplek Rumah Sakit ini ?
=>Ada kampung & bangunan darurat serta padat penduduk
 Keadaan sanitasi di sekeliling & kesadaran penduduk ttg sanitasi

b.PERHUBUNGAN
 Bagaimana keadaan jalan ke rumah sakit ini ?
 Jalan darat/air, dapat dilalui kendaraan ambulance/tidak, kapal motor/tidak (bila jalan air) ?
 Apakah disediakan ambulance ?
 Apakah ada sambungan telepon/radio ke rumah sakit ini ataukah ada acara lainnya ?
c.BANGUNAN
 Barapa kapasitas tempat tidur di rumah sakit ini ?
 Dari jumlah tersebut, berapakah masing-masing bagian ?
No , Jenis Kelas/TT, Jumlah Tempat Tidur ,Luas Lantai per TT (m2)
Berapakah luas lantai diperhitungkan untuk 1 tempat tidur dikamar pasien
?
Apakah ada pengaruh dari musim kemarau/ hujan pada penyediaan air

d.PENYEDIAAN AIR MINUM :


 Dari sumber manakah diperoleh penyediaan didapatkan ?
 Apakah ada sumber pengaruh dari musim kemarau / hujan pada
penyediaan air ?
 Pemeriksaan air secara rutin bakteriologis &kimia dilakukan oleh
Laboratorium mana& bagaimana hasilnya ?
e.PENYEDIAAN LISTRIK :
 Dari sumber manakah diperoleh penyediaan tenaga listrik ?
 Berapakah KVA yang tersedia ?
 Bagaimanakan cycle dan voltagenya ?
 Bagaimanakah keadaan tegangan ditempat tersebut ?
 Apakah penyediaan listrik selama 24 jam ataukah terbatas antara jam tertentu ?
 Apakah disediakan pembangkit listrik darurat dan disambung dengan bagian-
bagian manakah ?

f.PENYEDIAAN GAS :
 Apakah rumah sakit ini disambung dengan jaringan gas kotapraja, organisasi lain
(ondeneming) ?
 Apakah menggunakan/mempunyai instalasi dalam penyediaan ?
 Bagian-bagian rumah sakit manakah yang disambung ?
 Bagaimanakah kontinuitas penyediaannya ?
g.PEMBUANGAN KOTORAN :
 Apakah system yang digunakan ?
 Bagaimanakah kebiasaan rakyat di sekitarnya dlm
pembuangan kotoran & bgmanakah derajat kesadaran
sanitasi mereka ?
 Aktivitas pencegahan apakah yg telah diambil utk daerah
sekitarnya ?
h.PEMBUANGAN SAMPAH :
 Apakah di angkat truk/gerobak dll ketempat lain &
bgmana tempat penampungan R S sebelum diangkat
keluar, dlm tempat terbuka/tertutup ?
 Apakah tersedia tempat pembakaran (incinerator) dgn
sistem pembakaran /cara konversional ?
i.PENDIDIKAN :
 Pendidikan apakah yang diadakan ?
 Berapakah kapasitas pendidikan :
 Jumlah murid, berapa tiap-tiap tingkat & berapa yg diharapkan lulus tiap th?
 Bilamana mereka telah lulus akan diperkerjakan dimana ?
 Derajat ijazah dari pendidikan tersebut ?
 Sebutkan tenaga-tenaga pengajar yg berkualitas serta tetap/tidak tetap ?

j.TENAGA :
 Lampiran daftar tenaga dari direktur, staf dokter spesialis, dokter umum, lain-lain
tenaga inti, (administratot, keuangan, gizi, apoteker, phisikateknik) dll !
 Jelaskan mana yang pegawai tetap atau tidak tetap. Bilamana tetap, bekerja pokok
dimana dan dari jam berapa tenaga kerja tersebut dapat bekerja di rumah sakit !
 Berapakah tenaga perawat, bidan serta pendidikan dimana tenaga tersebut lulus ?
 Sebutkan pembagian jam kerja dari staf tersebut
k.ADMINISTRASI/KEUANGAN/STRUKTUR ORGANISASI :
 Lampiran stuktur organisasi rumah sakit !
 Organisasi manakah yang bertanggung jawab atas rumah sakit ?
 Dari manakah sumber pembiayaannya ?
 Bagaimanakah kontinuitas dari sumber pembiayaan ini ?
 Dari sumber manakah diperoleh bahan-bahan farmasi/obat-obatan ?
 Lampirkan stuktur organisasi rumah sakit !
 Bilamana mungkin lampiran diagram fungsional dari rumah sakit ?

l.Peralatan Medis dan Non Medis :


 Lampiran daftar peralatan medis dan non medis dari masing-masing bagian !
 Apakah kemungkinan pemeliharaan/perbaikan dari peralatan medis dilakukan di
rumah sakit/di kota ?
 Dalam hal tersebut no.1 untuk peralatan medis sebutkan Negara asal, merk
pabrik data teknis dan tahun perbaikan !
m.Ruang R M dll :
 Dgn pembahasan diatas, dgn rencana yg matang &
pembangunan R S yg lancar akan terciptanya tujuan yg
sesuai dgn rencana.
 Setiap R S tentunya mempunyai unit kerja rekam medis.
 Untuk itu pasti membutuhkan ruangan yg berkaitan dgn
rekam medis dari mulai =>
Ruang pendaftaran, ruang pengolahan data, ruang
pelaporan, ruang penyimpanan berkas dll.
 Ruangan-ruangan tersebut tentunya perlu diperhatikan
dalam membangun suatu R S dari mulai =>
Segi kenyamanan pasien sampai kenyamanan petugas
rekam medis dalam melaksanakan tugasnya.
D.HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBANGUN RUANG UNIT KERJA REKAM MEDIS
 Ruang Unit Kerja Rekam Medis harus mempunyai =>

Jendela luar agar udara & cahaya matahari dpt masuk sehingga ruangan tidak lembab &
pengap

 Ruang Unit Kerja Rekam Medis => Jangan terlalu sempit

 Ruang penyimpanan berkas rekam medis sebaiknya =>


Berdekatan dgn poliklinik & atap ruangan tersebut tidak boleh bocor

 Tempatpendaftaran pasien tentunya =>


 Mudah diakses oleh semua orang baik pasien atau tenaga meds dll

 Tempat pendaftaran pasien dan poliklinik sebaiknya => Berdekatan

 Ruangan pengolahan data rekam medis lebih baik => Berdekatan dgn ruangan pelaporan

 Setiap ruangan di usahakan => Tidak terlalu jauh dengan toilet


IV . ERGONOMI DI TEMPAT KERJA

MASALAH ERGONOMI DI TEMPAT KERJA


 Ergonomi menangani kesesuaian antara seseorang dengan pekerjaannya.
 Untuk dapat menciptakan ergonomi di tempat kerja yg baik, para pemilik
perusahaan hrs memperhatikan dari aspek fisik maupun psikologisnya=>
 Dalam aspek fisik seperti ukuran badan
 Aspek psikologisnya seperti kepribadian/ kemampuan mentalnya.
 Dg memperhatikan hal tsb dpt menguntungkan perusahaan itu sendiri =>
Mengurangi potensi kecelakaan & dpt meningkatkna kinerja & produktivitas.
 Di samping itu banyak sekali terjadi masalah Ergonomi di tempat kerja ini yang
terjadi misalnya saja =>
 Kursi yg tidak disesuaikan dgn keterbatasan yg ada pd pekerja,
misal=> ketinggian kursi & kursi tidak memberikan kenyamanan bagi pekerja
 Cahaya yg silau yg berasal dari jendela / lampu => Meningkatkan risiko kelelahan
 Tidak cukup waktu untuk beristirahat /perubahan-perubahan dari aktivitas dll.
 Sebagian karyawan mengalami =>
Beban kerja yg terlalu tinggi / terlalu Rendah

Tugas-tugas yg tidak jelas

Pelatihan yg tidak cukup

Dukungan sosial lemah

 Semua itu bisa berdampak negatif terhadap orang dan pekerjaan yang mereka lakukan.
 Lalu yang terjadi adalah adanya dampak psikologis =>
Yang mengakibatkan karyawan menjadi stress & kurang motivasi utk mengerjakan tugas
secara efektif & baik
 Efek bagi :
#.Perusahaan => Mungkin saja dapat merugi
#.Efek bagi karyawan itu sendiri ialah =>
Depresi karena karyawan berpikir bahwa mereka tdk dpt menjalankan tugas dgn baik.
 Padahal tanpa mereka sadari apa yg meraka rasakan itu juga karena fasilitas yg diberikan oleh
perusahaaun itu sendiri =>Pada akhirnya dapat merugikan semua pihak.
A. TEMPAT KERJA YG SESUAI DGN MANUSIA

TEMPAT KERJA YG SESUAI DGN MANUSIA


 LINGKUNGAN FISIK YAITU
 Keadaan yg terdapat disekitar tempat kerja
 Akan mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun secara tak langsung

 LINGKUNGAN FISIK DIBAGI DALAM 2 KATAGORI YAITU :


1.Lingkungan yg langsung berhubungan dgn pegawai ,seperti =>
 Pusat tenaga kerja
 Kursi , meja ,komputer ,dll
2.Lingkungan perantara =>
a.Lingkungan umum ,seperti =>
Rumah ; Kantor ; Pabrik ; Sekolah ; KotaSistem jalan ;dll
b.Lingkungan perantara / lingkungan kerja yg mempengaruhi kondisi manusia ,
misalnya =>
Temperatur ; Kelembaban ; Sirkulasi udara ; Pencahayaan ; Kebisingan ;
Getaran mekanik ; Bau tidak sedap ; Warna
UNTUK MEMPERKECIL PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP PEGAWAI YAITU :
 Harus mempelajari manusia ,baik mengenai staf & tingkah lakunya,maupun mengenai fisiknya
 Kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yg sesuai

UNTUK MERANGSANG LINGKUNGAN YG LANGSUNG BERHUBUNGAN DGN PEGAWAI YAITU :


Harus dipelajari biomekanik & antrovometri yaitu =>
Merupakan 2 cabang ilmu yg mempunyai sasaran penelitian yg sama yaitu manusia :
1.Biomekanik yaitu :
Mempelajari manusia dari segi kemampuannya ,seperti :(Kekuatan ; Daya tahan
;Kecepatan;Ketelitian)
2.Antropometri yaitu :
Mempelajari manusia dari segi keadaan & ciri fisik ,seperti :(Dimensi linier => LL , LD, L Pinggul
,TB ;Volume ; Berat => BB
Suatu lingkungan yg baik =>
Merupakan hasil penggabungan dari kedua macam penelitian biomekanik & antopometri
PERANCANGAN YG PERLU DILAKUKAN AGAR TEMPAT KERJA DAPAT DIKATAKAN NYAMAN / SESUAI :
1.Perancangan berdasarkan individu ektrim :
Prinsip ini digunakan =>
Apabila mengharapkan fasilitas yg akan dirancang, dpt di pakai dgn nyaman oleh sebagian
besar pegawai yg akan memakainya, biasanya minimal oleh 95%.
2.Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan :
Prinsip ini digunakan untuk =>
Merancang suatu fasilitas agar fasilitas dpt menampung / dipakai dgn nyaman oleh semua
pegawai yg mungkin memerlukannya.
Contoh=>
 Kursi pengemudi mobil yg dapat di atur maju mundur dan kemiringan sandaran.

 Tinggi kursi, tinggi permukaan meja yg dapat disesuaikan.

3.Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya :


Prinsip berdasarkan harga ektrim=>
Tidak mungkin dilaksanakan bila lebih banyak rugi dari pada untungnya.
Artinya=> Hanya sebag kecil dari pegawai yg merasa enak &nyaman ketika mnggunakan
fasilitas tsb
B. KONDISI LINGKUNGAN KERJA YG
MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA
 SUATU KONDISI LINGKUNGAN DIKATAKAN BAIK / SESUAI APABILA =>
Manusia dpt melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,aman& nyaman.

 FAKTOR –FAKTOR YG DAPAT MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SUATU


KONDISI LINGK KERJA DIKAITKAN DGN KEMAMPUAN MANUSIA/ PEGAWAI,
AL:
1. PENERAGAN ATAU CAHAYA DITEMPAT KERJA
 Cahaya atau penenerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai
guna mendapatkankeselamata&kelancaran kerja=>Oleh karena itu
perlu diperhatikan adanya penerangan /cahaya yg terang tetapi tdk
menyilaukan
 Cahaya yang kurang jelas / kurang cukup =>Mengakibatkan
penglihatan menjadi kurang jelas shg pekerjaan akan lambat, banyak
mengalami kesalahan dan akhirnya menyebabkan kurang efisien dlm
melaksanakan pekerjaan shg tujuan organisasi sulit dicapai.
2. TEMPERATUR DITEMPAT KERJA:
 Temperatur yang terlalu dingin =>

Akan mengakibatkan gairah kerja menurun


 Tempratur udara yang terlampau panas =>

Akan mengakibatkan cepat timbul kelelahan tubuh &dalam bekerja cenderung membuat
banyak kesalahan.
 Tichaner seorang pakar =>

Meneliti pengaruh temperatur terhdp produktifitas pegawai penenunan kapas menyimpulkan =>
Pada temperatur 75-80drajat fahrenheit(24-27 derajat celcius) tinggakat produksi paling tinggi
dicapai.

3.KELEMBABAN DI TEMPAT KERJA


Kelembaban adalah : Banyaknya air yang terkandung dalam udara
Kelembaban ini =>
Berhubungan / dipengaruhi oleh temperatur udara & secara bersama-sama antara temperatur,
kelembaban kecepatan udara bergerak & radiasi panas dari udara akan mempengaruhi
keadaan tubuh manusia pd saat menerima/ melepas panas di tubuhnya.
4. Sirkulasi Udara Di Tempat Kerja
 Oksigen merupakan gas yg dibutuhkan oleh mahluk hidup utk menjaga
kelangsungan hidupnya dlm proses metabolisme.
 Udara disekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dlm udara tsb telah
berkurang & telah bercampur dgn gas / bau-bauan yg berbahaya bagi
tubuh.
 Kotornya udara dpt dirasakan dgn sesak nafas
 Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar
tempat kerja
 Tanaman merupakan :
o Penghasil oksigen yg di butuhkan manusia
o Bepengaruh secara psikologis
o Keduanya akan memberikan kesejukan & kesegaran jasmani =>
o Akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah
bekerja.
5. KEBISINGAN TEMPAT KERJA
 MeKebisingan yaitu=> bunyi yg tidak di kehendaki oleh telinga

 Bunyi/ kebisingan dlm jangka panjang dpt:

 Mengganggu ketenangan kerja

 Merusak pendengaran

 Menimbulkan kesalahan komunikasi

 Meurut peneliti kebisingan yg serius bisa menyebabkan kematian

 Kebisingan perlu dihindari =>

Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi agar pelaksanaan pekerjaan dpt dilakukan scr
efisien shg produktifitas kerja meningkat
 Ada 3 aspek yg menentukan kualitas bunyi yg bisa menentukan tk gangguan thp manusia

yaitu: Lamanya kebisingan ;Intensitas kebisingan ;Frekwensi kebisingan


 Intensitas pendengaran biasanya diukur dgn suatu desibel/ db yg menunjukan besarnya arus

energi persatuan luas.


 Frekwensi yg menunjukan jmh gelombang suara yg sampai ditelinga disetiap detik
=dinyatakan jumlah getaran/ hertz(Hz)
6. GETARAN MEKANIS DI TEMPAT KERJA
 Getaran mekanis artinya=>
Getaran yg ditimbulkan oleh alat mekanis yg sebag dari getaran ini sampai
kebutuhan pegawai &dpt menimbulkan akibat yg tdk diinginkan
 Besarnya getaran di tentukan oleh intensitas(meter/ detik)
 Frekwensi getaran( getaran/ detik)
 Getaran mekanis pada umumnya sangat mengganggu tubuh =>
o Krn ketidak teraturanya, baik tdk teratur dlm intensitas maupun frekuensinya.
o Sedangkan alat yg ada didlm tubuh mempunyai frekuensi alami, dimana alat yg
satu berbeda frekwensi alaminya dgn alat yg lain.
 Gangguan terbesar terhadap satu alat dalam tubuh terjadi apabila => frekwensi
alam ini beresonansi dengan frekuensi dari getaran mekanis
 Secara umum gangguan mekanis dpt mengganggu tubuh dalam hal=>
Konsentrasi bekerja ;Datang kelelahan ;Timbulnya beberapa penyakit (Mata ,Syaraf
, Peredaran darah ,otot ,tulang ,dll)
7. Bau-Bauan Di Tempat Kerja
 Adanya bau-bauan di disekitar tempat kerja dpt di anggap sebg
pencemaran krn dpt mengganggu konsentrasi kerja &bau-bauan yg terjadi
terus menerus dpt mempengaruhi kepekaan penciuman.
 Pemakaian air condition yg tepat merupakan salah satu cara utk
menghilangkan bau-bauan yg mengganggu di sekitar tempat kerja

8. Tata Warna Ditempat Kerja


 Menata wana ditempat kerja perlu dipelajari&direncanakan dgn sebaik-
baiknya
 Pada kenyataanya tata warna tdk dpt dipisahkan dgn penataan dekorasi
 Sifat &pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang &
sedih, dll => karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan
manusia
DAFTAR BEBERAPA WARNA YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERASAAN MANUSIA

Warna Sifat Pengaruh utk Ruangan/ Kerja

1. Merah Dinamis,merangsang Menimbulkan Pekerjaan sepintas


&panas semangat kerja /singkat
2. Kuning Keanggunan, bebas, Menimbulkan rasa Gang ,jalan ,lorong
hangat gembira &merangsang
urat saraf mata
3. Biru Tenang, tentram & Mengurangi tekanan / Berfikir,konsenrasi
sejuk ketegangan
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI WARNA

Warna Dampak Jarak Dampak Suhu Dampak Psikis

Biru Jauh Sejuk Menenangkan


Hujau Jauh Sangat sejuk sampai netral Sangat menenangkan
Merah Dekat Panas Sangat mengusik
& terkesiap
Orange Sangat dekat Sangat panas Merangsang
Kuning Dekat Sangat panas Merangsang
Coklat Sangat dekat Netral Merangsang
Lembayung Sangat dekat sejuk Agresif,terkesiap,
melesukan
 Selain warnamerangsang emosi/ perasaan, warna dpt memantulkan sinar yg
diterimanya.
 Banyak / sedikitnya pantulan dari cahaya tergantung dari macam warna itu sendiri.
9. Dekorasi Ditempat Kerja
Dekorasi ada hubungan dengan tata warna yang baik =>
 Karna itu dekorasi tdk hanya berkaitan dgn hiasan ruang kerja saja

 Tetapi berkaitan dgn cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan lainya utk bekerja

10. Musik ditempat kerja


 Menurut para pakar, musik yg nadanya lembut sesuai dgn suasana, waktu & tempat
 Dapat meningkatkan & merangsang pegawai utk bekerja
 Oleh karna itu lagu-lagu perlu dipilih dgn selektif utk di kumandangkan di tempt kerja
 Tidak sesuainya musik dpt diperdengarkan ditempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja
11. Keamanan Ditempat Kerja
 Guna menjaga tempat & kondisi lingk kerja tetap dlm keadaan aman maka perlu
diperhatikan adanya keamanan dlm bekerja
 Oleh karna itu faktor keamanan perlu diwujudkan keberadaanya

 Salah satu upaya utk menjaga keamanan di tempat kerja, dpt memanfaatkan SATPAM
V. PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit Akibat Kerja adalah =
 Penyakit yang disebabkan oleh => pekerjaan, alat kerja, bahan, proses
maupun lingkungan kerja.
 Penyakit Akibat Kerja=> Merupakan penyakit yang artifisial /man made
disease.

 WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja :


 Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya
Pneumoconiosis (peny paru akibat debu,logam keras ).
 Penyakit yg salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya
Karsinoma Bronkhogenik.
 Penyakit dgn pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-
faktor penyebab lainnya, misalnya Bronkhitis khronis.
 Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yg sudah ada
sebelumnya, misalnya asma.
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA :
 Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung =>
 Pada bahan yang digunakan dalam proses kerja

 Lingkungan kerja ataupun cara kerja, dll

 Pada umumnya faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5 golongan :


1.Golongan fisik =>
Suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi, vibrasi, penerangan
lampu yang kurang baik.
2.Golongan kimiawi =>
Bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan
kerja =>Dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.
3.Golongan biologis =>Bakteri, virus atau jamur
4.Golongan fisiologis =>Biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja
5.Golongan psikososial =>Lingkungan kerja yang mengakibatkan stress.
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

UTK DPT MENDIAGNOSIS PENY. AKIBAT KERJA PD INDIVIDU PERLU DILAKUKAN SUATU
=>Pendekatan sistematis utk mendptkan informasi yg diperlukan &
menginterpretasinya secara tepat.

PENDEKATAN TSB DISUSUN MENJADI 7 LANGKAH YG DPT DIGUNAKAN SBG


PEDOMAN=>
1.TENTUKAN DIAGNOSIS KLINISNYA
 Diagnosis klinis hrs dpt ditegakkan terlebih dahulu, dgn memanfaatkan fasilitas-
fasilitas penunjang yg ada, spt umumnya dilakukan utk mendiagnosis suatu
penyakit.
 Setelah diagnosis klinik ditegakkan baru dpt dipikirkan lebih lanjut =>
Apakah penyakit tsb berhub dgn pekerjaan atau tidak.
2.TENTUKAN PAJANAN YG DIALAMI OLEH TENAGA KERJA SELAMA INI =>
 Pengetahuan mengenai pajanan yg dialami oleh seorang tenaga kerja adalah =>
Esensial utk dpt menghubungkan suatu penyakit dgn pekerjaannya.
 Utk ini perlu dilakukan anamnesis mengenai riwayat pekerjaannya secara cermat
dan teliti, yang mencakup=>
o Penjelasan mengenai semua peker. yg telah dilakukan oleh penderita secara
khronologis
o Lamanya melakukan masing-masing pekerjaan
o Bahan yg diproduksi
o Materi (bahan baku) yg digunakan
o Jumlah pajanannya
o Pemakaian alat perlindungan diri (masker)
o Pola waktu terjadinya gejala
o Informasi mengenai tenaga kerja lain (apakah ada yg mengalami gejala serupa)
o Informasi tertulis yg ada mengenai bahan-bahan yg digunakan
3.TENTUKAN APAKAH PAJANAN TSB MEMANG DPT MENYEBABKAN PENYAKIT TSB :
 Apakah terdpt bukti-bukti ilmiah dlm kepustakaan yg mendukung pendpt bahwa
pajanan yg dialami menyebabkan penyakit yg diderita.
 Jika dlm kepustakaan tdk ditemukan adanya dasar ilmiah yg menyatakan hal tsb di
atas, maka tidak dpt ditegakkan diagnosa peny. akibat kerja.
 Jika dalam kepustakaan ada yg mendukung=>
Perlu dipelajari lebih lanjut secara khusus mengenai pajanan shg dpt menyebabkan
peny. yg diderita (konsentrasi, jumlah, lama, dsbnya).

4.TENTUKAN APAKAH JML PAJANAN YG DIALAMI CUKUP BESAR UTK DPT


MENGAKIBATKAN PENYAKIT TERSEBUT :
Jika penyakit yg diderita hanya dpt terjadi pd keadaan pajanan tertentu=>
 Maka pajanan yg dialami pasien di tempat kerja menjadi penting utk diteliti lebih
lanjut
 Dan membandingkannya dgn kepustakaan yg ada utk dpt menentukan diagnosis
penyakit akibat kerja.
5.TENTUKAN APAKAH ADA FAKTOR-FAKTOR LAIN YG MUNGKIN DPT
MEMPENGARUHI =>
 Apakah ada keterangan dari riwayat peny. maupun riwayat pekerjaannya,
yg dpt mengubah keadaan pajanannya, misalnya : ( penggunaan APD,
riwayat adanya pajanan serupa sebelumnya shg risikonya meningkat. )
 Apakah pasien mempunyai riwayat kesehatan (riwayat keluarga) yg
mengakibatkan penderita lebih rentan /lebih sensitif thd pajanan yg
dialami.

6.CARI ADANYA KEMUNGKINAN LAIN YG DPT MERUPAKAN PENYEBAB


PENYAKIT=>
 Apakah ada faktor lain yg dpt merupakan penyebab penyakit ?
 Apakah penderita mengalami pajanan lain yg diketahui dpt merupakan
penyebab penyakit.
 Meskipun demikian, adanya penyebab lain tidak selalu dpt digunakan utk
menyingkirkan penyebab di tempat kerja.
7.BUAT KEPUTUSAN APAKAH PENY. TSB DISEBABKAN OLEH PEKERJAANNYA :
 Sesudah menerapkan ke 6 langkah di atas perlu dibuat suatu keputusan
berdasarkan informasi yg telah didapat yg memiliki dasar ilmiah.
 Tidak selalu pekerjaan merupakan penyebab langsung suatu penyakit

 Kadang-kadang pekerjaan hanya memperberat suatu kondisi yg telah ada


sebelumnya.
 Hal ini perlu dibedakan pada waktu menegakkan diagnosis.

 Suatu pekerjaan/pajanan dinyatakan sbg penyebab suatu penyakit apabila=>

Tanpa melakukan pekerjaan atau tanpa adanya pajanan tertentu, pasien tidak akan
menderita penyakit tsb pada saat ini.
 Sedangkan pekerjaan dinyatakan memperberat suatu keadaan apabila=>

Peny. telah ada atau timbul pd waktu yg sama tanpa tergantung pekerjaannya,
tetapi pekerjaannya/pajanannya memperberat/mempercepat timbulnya penyakit.
 Dari uraian di atas dpt dimengerti bahwa utk menegakkan diagnosis Peny. Akibat
Kerja diperlukan=>
 Pengetahuan yg spesifik
 Tersedianya berbagai informasi yg didpt=>
o Dari pemeriksaan klinis pasien
o Pemeriksaan lingkungan di tempat kerja (bila memungkinkan)
o Data epidemiologis.

 Penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja masih merupakan masalah di Indonesia:


o Diperlukan minat & penget yg khusus utk dpt menegakkan diagnosis Peny. Akibat
Kerja.
o Perlu ditingkatkan pendidikan bagi dokter dlm bidang kedokteran kerja

o Perlu dikembangkan suatu sistem rujukan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

o Dikembangkannya klinik-klinik Kedokteran Kerja di Indonesia dpt membantu


permasalahan yg dihadapi.
VI. MENGATASI PENYAKIT AKIBAT KERJA

 BEBERAPA GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KERJA ADALAH:


* Gangguan tulang belakang * Kelainan pendengaran
* Depresi * Dermatosis
* Penyakit jantung koroner * Kanker kulit
* Arthritis * Infeksi ; dll
* Penyakit paru-paru.
 Tiap tahun, penyakit-penyakit tsb diperkirakan telah menyebabkan perusahaan rugi hingga
trilyunan dolar akibat absennya karyawan =>
 Penurunan produktivitas dan naiknya biaya perawatan kesehatan.

 Namun, biaya dan kekurangan ini bisa diatasi.

 Pengetahuan para manajer ttg kondisi apa saja yg mempengaruhi karyawan merupakan
langkah ke 1 mendptkan solusi agar dpt mengendalikan biaya kesehatan yg tinggi.
 Dengan mempelajari pengalaman klien akibat ketidakmampuan kerja, manajer dapat
membantu mengendalikan absennya karyawan maupun meningkatnya biaya kesehatan ,
Dengan berkonsentrasi pada=> Pencegahan;Penyesuaian tempat kerja ;Manajemen absensi.
 Peny. Akibat kerja dpt timbul =>selama &setelah bekerja di suatu perusahaan / industri
FAKTOR PENYEBAB PENY ADA 5 MACAM :
1.Golongan fisik :
Suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yg sangat tinggi, vibrasi, penerangan
lampu yg kurang baik.
2.Golongan kimiawi :
Bahan kimiawi yg digunakan dlm proses kerja, maupun yg terdpt dlm lingk. kerja, dpt
berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan/kabut.
3.Golongan biologis : Bakteri, virus atau jamur
4.Golongan fisiologis : Biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja
5.Golongan psikososial /mental psikologis =>
Lingk. kerja yg mengakibatkan stress.
 Upaya utk mencegah peny. Akibat kerja yakni :

1.Ventilasi umum 5.Pemeriksaan kesehatan 6.


2. Ventilasi keluar setempat 6.Penerangan
3.Isolasi 7.Pendd kesehatan
4.Pakaian pelindung
PENGGUNANAN KOMPUTER SECARA SEHAT, BENAR, NYAMAN HAL YG PERLU
DIPERHATIKAN :
 Memanfaatkan ke 10 jari

 Istirahatkan mata dg melihat kejauhan setiap 15 s/d 20 menit

 Istirahat 5 s/d 10 menit tiap 1 jam kerja

 Lakukan peregangan

 Sudut lampu 45 derajat

 Hindari cahaya yg menyilaukan & cahaya datang hrs dari belakang

 Sudut pandang 15 derajat & jarak layar dg mata 30 s/d 50 cm

 Kursi ergonomis /adjuusted chair

 Jarak meja dg paha 20 cm

 Senam waktu istirahat


VII.ASPEK MEDIKOLEGAL DAN KOMPENSASI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
A.PENYAKIT AKIBAT KERJA
 Penyakit akibat kerja diatur dlm Peraturan Menteri Tenaga Kerja &Transmigrasi No
Per-01/MEN/1981 tertgl 4 April 1981 ttng Kewajiban melaporkan peny. akibat kerja,
yg memuat Daftar Penyakit tsb.
 Selanjutnya, Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 tertgl 27 Februari 1993
ttng Penyakit yg timbul karena hubungan kerja =>
Menjelaskan pengertiannya yaitu bahwa penyakit yg timbul akibat hubungan kerja
adalah penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (pasal 1).
 Keputusan Presiden tersebut melampirkan Daftar Penyakit yg diantaranya yg
berkaitan dgn pulmonologi termasuk=>
 Pneumokoniosis dan silikotuberkulosis =>penyakit paru dan saluran nafas akibat
debu logam keras,
 Penyakit paru dan saluran nafas akibat debu kapas
 Asma akibat kerja, dan alveolitis alergika.
 Pasal 2 Keputusan Presiden tsb menyatakan bahwa mereka yg menderita penyakit
yg timbul krn hubungan kerja berhak memperoleh jaminan kecelakaan kerja.
 Keputusan Presiden tsb merujuk kepd Undang-Undang RI No 3 tahun 1992 ttng Jaminan
Sosial Tenaga Kerja, yg pasal 1 nya menyatakan bahwa Kecelakaan kerja adalah=>
 Kecelakaan yg terjadi berhubung dgn hubungan kerja

 Termasuk penyakit yg timbul karena hub kerja

 Demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat
kerja & pulang kerumah melalui jalan yg biasa atau wajar dilalui.
 Penyakit Akibat Kerja adalah =>
 Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.

 Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yg artifisial / man made disease.

 WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja :


 yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis.

 Penyakit yg salah satu penyebabnya adalah pekerjaan (Karsinoma Penyakit Bronkhogenik ).

 Penyakit dgn pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab
lainnya( misalnya Bronkhitis khronis ).
 Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yg sudah ada sebelumnya( asma ).
PERENCANAAN SUMBER DAYA
MANUSIA
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
 Didasarkan pada suatu pemikiran bahwa organisasi publik maupun bisnis saat ini dihadapkan pada
suatu perubahan kondisi lingkungan yg semakin cepat .
 Keselarasan antara perencanaan sumber daya manusia (SDM) dapat membangun kinerja organisasi
yang mampu mengadaptasi dengan perubahan kondisi lingk yg semakin cepat

UNTUK MERANCANG & MENGEMBANGKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF =>
Membutuhkan suatu pemikiran, pertimbangan jangka pendek maupun jangka panjang.

TIGA TAHAP PERENCANAAN YANG SALING TERKAIT :


1.Strategic planning=>
Yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi dalam
lingkungan persaingan.
2.Operational planning=> Yang menunjukkan demand/kebutuhan terhadap SDM
3.Human resources planning=>
Yang digunakan untuk :
 Memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan SDM
 Dalam jangka pendek dan jangka panjang
 Yang menggabungkan program pengembangan dan kebijaksanaan SDM.
 Dalam pelaksanaannya, perencanaan SDM harus disesuaikan dengan strategi tertentu. =>
Untuk meminimalisasikan adanya kesenjangan agar tujuan dgn kenyataan & sekaligus menfasilitasi
keefektifan organisasi dapat dicapai.
 Perencanaan SDM harus diintegrasikan =>
 Dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi.

 Agar organisasi bisa terus survive & dpt berkembang sesuai dgn tuntutan perubahan yg sangat cepat &
dinamis .

 Sebuah organisasi dlm mewujudkan eksistensinya dlm rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan
SDM yg efektif.

 SUATU ORGANISASI, MENURUT RIVA’I( 2004:35) “


Tanpa didukung pegawai/karyawan yg sesuai baik segi kuantitatif,kualitatif, strategi & operasionalnya
Maka organisasi/perusahaan/institusi itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,
mengembangkan & memajukan dimasa yg akan datang”.
 Oleh karena itu disini diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa =>
Organisasi tersedia tenaga kerja yg tepat utk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan yg sesuai dgn
kebutuhan .
 Perencanaan SDM (Human Resource Planning) merupakan proses => Manajemen dlm menentukan
pergerakan SDM organisasi dari posisi yg diinginkan di masa depan
 Sumber daya manusia /SDM adalah =>
Seperangkat proses-proses & aktivitas yg dilakukan
bersama oleh manajer SDM & manajer lini utk
menyelesaikan masalah organisasi yg terkait dgn manusia.

 Tujuan dari integrasi system adalah utk=> Menciptakan


proses prediksi demand S D M yg muncul dari perencanaan
strategik & operasional secara kuantitatif, dibandingkan dgn
prediksi ketersediaan yg berasal dari program-program SDM.
 Perencanaan SDM hrs disesuaikan dgn=> Strategi tertentu
agar tujuan utama dlm memfasilitasi keefektifan organisasi
dpt tercapai
 STRATEGI BISNIS DI MASA YG AKAN DATANG YG DIPENGARUHI=>
 Perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer utk
mengembangkan program-program yg mampu menterjemahkan
current issues & mendukung rencana bisnis masa depan.
 Keselarasan antara bisnis & perencanaan (SDM) dpt membangun
perencanaan bisnis yg pada akhirnya menentukan kebutuhan SDM.

 Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan


perencanaan SDM, antara lain:
Globalisasi, kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi dan
perubahan komposisi angkatan kerja.
PERENCANAAN SDM MERUPAKAN PROSES
ANALISIS &IDENTIFIKASI TERSEDIANYA
KEBUTUHAN AKAN SDM :
1.Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan SDM=>
a.Kepentingan Individu.
b.Kepentingan Organisasi
c.Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dlm perencanaan SDM, yaitu:
a .Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yg berdasarkan kepentingan individu, organisasi &
kepentingan nasional.
Tujuan perencanaan SDM adalah =>
Menghubungkan SDM yg ada utk kebutuhan perusahaan /institusi pd masa yg akan datang utk
menghindari mismanajemen & tumpang tindih dlm pelaksanaan tugas.
b .Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan =>
Aktivitas yg dilakukan perusahaan /institusi utk mengadakan perubahan yg positif bagi
perkembangan organisasi.
Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi ,dari perusahaan
penyedia(suplier)maupun pesaing dpt juga berpengruh
 Syarat – syarat perencanaan SDM
1). Harus mengetahui secara jelas masalah yg akan direncanakannya.
2). Harus mampu mengumpulkan&menganalisis informasi tentang SDM.
3). Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi&
situasi persediaan SDM.
4). Harus mampu membaca situasi SDM masa kini & masa mendatang.
5). Mampu memperkirakan peningkatan SDM & teknologi masa depan.
6). Mengetahui secara luas peraturan &kebijaksanaan perburuhan
pemerintah.

Proses perencanaan SDM


Strategi SDM adalah =>
*Alat yg digunakan utk membantu organisasi guna mengantisipasi &mengatur
penawaran permintaan SDM.
*Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana
kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
*Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang.
PROSEDUR PERENCANAAN SDM
a.Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
b.Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
c.Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
d.Menetapkan beberapa alternative.
e.Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
f.Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
PENGEVALUASIAN RENCANA SDM :
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
a.Manajemen puncak =>
Memiliki pandangan yg lebih baik terhadap dimensi SDM /thp keputusan-keputusan bisnisnya.
b.Biaya SDM menjadi lebih kecil =>
krn manajemen dpt mengantisipasi ketdk seimbangan seb terjadi hal yg dibayangkan sebelumnya
yg lebih besar biayanya
c.Tersedianya lebih banyak waktu =>
Utk menempatkan yg berbakat krn kebutuhan dpt diantisipasi & diketahui sebelum jml tenaga kerja yg
sebenarnya dibutuhkan.
d.Adanya kesempatan yang lebih baik =>
Untuk melibatkan wanita & golongan minoritas didlm rencana masa yg akan datang.
Pengembangan para manajer dpt dilaksanakan dgn lebih baik.
POLA YG DPT DIGUNAKAN DLM PENYUSUNAN STRATEGI
SDM ORGANISASI DI MASA DEPAN AL:(SCHULER &
WALKER, 1990) :
 Manajer lini menangani aktivitas SDM
(strategik&manajerial)
 Administrasi SDM ditangani oleh pimpinan unit teknis
operasional.
 Manajer lini dan Biro kepegawaian/SDM saling berbagi
tanggung jawab & kegiatan, dlm kontek manajer lini sbg
pemilik &manajer SDM sbg konsultan.
 Departemen SDM berperan dlm melatih manajer dlm
praktikik SDM & meningkatkan kesadaran para manajer
TAHAPAN PERENCANAAN SDM MENURUT JACKSON SCHULER (1990) MEMBUTUHKAN LANGKAH-
LANGKAH TERTENTU BERKAITAN DGN AKTIVITAS PERENCANAAN SDM MENUJU ORG MODERN
MELIPUTI :
1.Pengumpulan & analisis data utk meramalkan permintaan maupun persediaan SDM yg
diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan.
2.Mengembangkan tujuan perencanaan SDM
3.Merancang & mengimplementasikan program-program yg dpt memudahkan org utk pencapaian
tujuan perencanaan SDm
4.Mengawasi &mengevaluasi program-program yg berjalan
 Tahap tsb dpt diimplementasikan pd pencapaian tujuan j=>

jangka pendek (kurang dari 1th), menengah (2 sampai 3 th), jangka panjang (lebih dari 3 th).

 Rothwell (1995) menawarkan suatu teknik perencanaan SDM yg meliputi tahap :


1. Investigasi baik pd lingk eksternal, internal, organisasional:
2. Forecasting( peramalan) atas ketersediaan supply &demand SDM saat ini & masa depan
3. Perencanaan bagi rekrumen, pelatihan, promosi, dan lain-lain
4. Utilasi, yg ditujukan bagi manpower kemudian memberikan feedback bagi proses awal.
5. Kesenjangan dlm PerencanaanSDM,
Hal ini wajar karena selain adanya dinamika organisasi juga adanya perubahan faktor
lingkungan , kebijakan yg tdk diantisipasisi sebelumnya.
TEKNIK-TEKNIK YG DPT DIGUNAKAN DLM EVALUASI PERENCANAAN SDM MELIPUTI :
a. Audit sederhana terhdp sasaran =>
Apakah memenuhi tujuan, kekosongan terisi, biaya berkurang dsb.
Sedangkan tingkat audit tergantung pd tujuan organisasi & seberapa jauh analisis terhadap
keberhasilan maupun penyimpangan dpt dilakukan.

b. Evaluasi sebagai bagian dari tinjauan prosedur organisasi lain sesuai standar penggunaan :
 Prosedur total kualitas; perlu bagi kebutuhan pengawasan & dpt menggambarkan atensi

bagi ketidakcukupan SDM


 Prosedur investasi manusia; perlu pengawasan bagi hasil pelatihan terhadap analisis

kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan berbasis kontinyuitas.


 Pendekatan analitis bagi utilisasi SDM& pengawasan hasil

c.Evaluasi sebagai bagian dari audit komunikasi generalv atau survai sikap karyawan
d. Dimasukkannya hal-hal berikut sbg bagian audit yg lebih luas atau tinjauan fungsi SDM :
 Nilai tambah yg diperoleh organisasi, misalnya=> dlm mengembangkan manusia atau

pengurangan perpindahan tenaga kerja.


 Dalam pemenuhan target departemen SDM atau penetapan fungsi ·

 Dalam pengawasan pencapaian “equal opportunity target” =>dlm hal gender / ras

Anda mungkin juga menyukai