Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN UJIAN PRAKTIKKUM KIMIA

“Sabun Kopi”

Disusun oleh:
(KELOMPOK 2)

Endah Hikmah M

Hasna Hudzaifah

Intan Triyanti O

M Ali Salehudin

XII MIPA 6

SMA NEGERI 1 JALANCAGAK


TAHUN AJARAN 2017/2018
1
LEMBAR PERSETUJUAN & PENGESAHAN

Ujian praktikkum yang berjudul “Sabun Kopi” disusun sebagai tugas akhir mata
pelajaran kimia.

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Guru Pembimbing,

Drs. H. Tata Suhendi, M.M.,Pd W Hasyim AN.,S.Pd.,M.M

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini tentang
“Pembuatan Sabun Kopi”

Adapun proposal ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan proposal ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki proposal ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari proposal tentang “Pembuatan Sabun


Kopi” ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Jalancagak, Februari 2018

Penyusun,

3
DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................................... 1


Lembar Persetujuan Dan Pengesahan ..................................................... 2
Kata Pengantar ................................................................................................. 3
Daftar Isi .............................................................................................................. 4
Bab I Pendahuluan ......................................................................................... 5
A.Latar Belakang ................................................................................................................... 5
B. Identifikasi masalah ........................................................................................................ 6
C.Batasan Masalah ................................................................................................................. 6
D.Rumusan masalah.............................................................................................................. 6
E. tujuan Percobaan .............................................................................................................. 6
F. Manfaat Percobaan ........................................................................................................... 6
Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................ 7
A.Dasar Teori .......................................................................................................................... 7
B.Hipotesis ............................................................................................................................... 7
Bab III Metode Penelitian .............................................................................. 8
A. Waktu Dan Tempat Penelitian ......................................................................... 8
B.Alat Dan Bahan ................................................................................................................... 8
C. Prosedur Pembuatan sabun cuci piring ................................................................... 8
Bab IV Analisis Data......................................................................................... 9
A. Data Pengamatan ............................................................................................................ 9
B. Pembahasan...................................................................................................................... 9
Bab V Penutup10 ................................................................................................................... 10
A.Kesimpulan ........................................................................................................................... 10
B. Kritik Dan Saran ................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 11
Lampiran ................................................................................................................................... 12
Lembar Penilaian ................................................................................................................... 13

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sabun merupakan komoditi hasil olahan minyak kelapa sawit yang populer
yang berfungsi sebagai zat yang mampu membersihkan dan mengangkat benda asing.
Reaksi yang terjadi pada saat pembuatan sabun dari minyak kelapa sawit disebut reaksi
Saponifikasi.

Metode pembuatan sabun pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode yang
digunakan saat ini, walaupun tentunya kualitas produk yang dihasilkan saat ini jauh lebih
baik. Sabun dibuat dengan metode saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda
kaustik (NaOH) sehingga menghasilkan sabun dan produk samping berupa gliserin. Bahan
baku pembuatan sabun dapat berupa lemak hewani maupun lemak/minyak nabati.

Saponifikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak kelapa sawit (triglisrida)


dengan alkali (biasanya menggunakan NaOH atau OH) sehingga menghasilkan gliserol
dan garam alkali Na (sabun). Saponifikasi jugadapat dilakukan dengan mereaksikan
asam lemak dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air.

Sabun biasanya berbentuk padatan yang disebut batang karena terletak pada sejarah
dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas terutama pada sarana
& prasarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan a i r b e r s a b u n s e l a r a
efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air
b e r s i h . Sabun yang telah berkembang sejak zaman mesir kuno ini berfungsi sebagai alat
pembersih.

Keberadaan s a b u n ya n g h a n ya b e r f u n g s i s e b a g a i a l a t p e m b e r s i h d i r a s a
k u r a n g m e n g i n g a t p e m a s a r a n d a n p e r m i n t a a n masyarakat akan nilai lebih dari
sabun mandi. Oleh karena itu banyak sabun yang beredar di pasaran sekarang ditambahkan
dengan berbagai bahan-bahan aditif maupun alami yang berfungsi untuk menambah nilai
guna sabun itu sendiri.

Maka dari itu pada kesempatan kali ini kita akan membuat sabun batang dengan
menambahkan sedikit kopi, agar terlihat sedikit berbeda dengan sabun pada umumnya.

5
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis, kami memberikan identifikasi masalah
yang akan dijadikan bahan praktikum sebagai berikut:
 Banyaknya jenis sabun yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari
 Reaksi penyabunan atau saponifikasi dalam kimia.
 Macam-macam alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
sabun.
C. Batasan masalah

Agar percobaan ini dapat dilakukan dengan lebih fokus, sempurna, dan
mendalam maka kami memandang permasalahan percobaan yang diangkat perlu
dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, kami membatasi diri hanya berkaitan dengan
“reaksi penyabunan atau safonifikasi, pengenalan dan pembahasan alat dan bahan yang
digunakan serta proses pembuatan produk tersebut”.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan sabun kopi?
2. Bagaimana sabun dapat membersihkan kotoran?
3. Apakah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sabun kopi sangat
berpengaruh terhadap kulit?

E. Tujuan Percobaan
 Membuat dan memahami reaksi penyabunan (saponifikasi) pada proses
pmbuatan sabun.
 Untuk menerapkan tentang ilmu kimia terapan yang telah kami dapatkan
tentang bagaimana cara memasarkan produk tersebut, baik dari cara
mendapatkn barang, proses pengapakan, dan pemasarannya.

F. Manfaat Percobaan
 Percobaan ini diharapkan dapat memberi informasi kepada warga sekolah
tentang cara pembuatan sabun kopi secara sederhana
 Bagi kami percobaan ini diharapkan mampu melatih untuk berinovasi dalam
berpikir ilmiah.
 Selain itu diharapkan dapat meberikan inspirasi dan kreasi bagi masyarakat

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar teori
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang tapi
sekarang penggunaan sabun cair telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik.
Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel
dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen
sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang
dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti
natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang
dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan
gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium
yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat
pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah


reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan
gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk


utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga
memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan
alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki
struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi
sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Fungsi utama dari sabun sebagai zat pencuci adalah sifat surfaktan yang
terkandung di dalamnya. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar
yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka minyak (hidrofobik)
sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air.

B. Hipotesis
Produk yang akan kami hasilkan merupakan sabun yang berbentuk cair yang khusus
untuk membersihkan tubuh. Material yang dipakai diantaranya gliserin. Berbentuk jel yang
berfungsi untuk melembabkan kulit.

7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu : Kamis, 8 Maret 2018
Pukul : 10.00 s/d 11.30
Tempat : Laboraturium Kimia SMAN 1 Jalancagak.

B. Alat Dan Bahan


Alat
1. Kompor spirtus
2. Gelas ukur
3. Thermometer
4. Pengaduk
5. Penjepit

Bahan

1. Bubuk kopi
2. 60 ml Minyak kelapa
3. 20 ml Gliserin
4. 35 ml Aquades
5. 30 ml Foam Booster
6. Parfum
7. 2 gram KOH
C. Prosedur Pembuatan sabun cuci piring

 Menyiapkan alat dan bahan.


 Masukkan KOH ke dalam aquades, lalu aduk dan cek suhunya.
 Panaskan kompor spirtus dengan gelas ukur berukuran besar berisi air.
 Celupkan 60 ml minyak kelapa yang berada dalam gelas ukur pada air yang sudah
panas.
 Setelah beberapa menit angkat, lalu cek kembali suhunya. Usahakan hampir sama
dengan suhu larutan KOH yaitu sekitar 400C.
 Gabungkan larutan KOH dengan minyak kelapa, lalu aduk sampai mengental.
 Kemudian, celupkan kembali pada air yang sudah dipanaskan.
 Setelah itu, masukkan bubuk kopi kedalam 30 ml aquades. Aduk sampai merata.
 Masukkan 30 ml kopi kedalam larutan, aduk sampai mengental.
 Tambahkan parfum.
 Sabun kopi pun, siap di pakai.

8
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Data Pengamatan
Jenis produk : Sabun cair
Varian : Kopi
Warna : Coklat muda
pH : 10 ( basa lemah )
Kekentalan : Cukup kental
Kemasan : Botol plastik

B. Pembahasan

Produk yang kami buat adalah sabun cair dengan tambahan bubuk kopi, alasan
kami memilih kopi sebagai variannya, agar sabun yang dihasilkan memiliki
aroma yang berbeda dengan sabun lain. Sabun ini memiliki pH yang cukup tinggi
yaitu 10, namun jika dibiarkan selama kurang lebih 1 minggu akan berkurang
dengan sendirinya. Maka dari itu sabun ini cocok digunakan untuk tubuh. Salah
satu bahan yang kami gunakan adalah gliserin, gliserin ini berfungsi sebagai
pencerah, pelembab, pelindung dari sinar UV, anti aging, dan dapat mengangkat
sel kulit mati. Jika dilihat dari tampilan sabun ini terlihat seperti minuman,
karena memiliki warna dan tekstur yang hampir mirip dengan kopi.

9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk yang dihasilkan adalah sabun kopi yang baik digunakan pada tubuh,
sabun ini menghasilkan busa untuk memudahkan proses pembersihan sel kulit mati.
Selain itu sabun ini juga dapat digunakan sebagai pencerah, pelindung sinar UV, anti
aging, dan pelembab kulit.

B. Kritik Dan Saran


Kritik
Produk yang dibuat sudah cukup baik namun pada tekstur dan pH tidak
seperti yang diharapkan.

Saran
Dalam pembuatan sabun ini sebaiknya tahapan dalam memformulasikan bahan-
bahannya harus sesuai dengan prosedur. Karena apabila pembuatan sabun tidak
dilakukan sesuai dengan prosedur, maka tekstur sabun tidak seperti sabun cair pada
umumnya serta pH sabun bisa terlalu tinggi, ataupun terlalu rendah.

10
Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereve’s Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book
Co: Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga :
Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

11
Lampiran

Al
Panaskan air Membuat larutan KOH Panaskan minyak

Mengukur suhu Campurkan larutan KOH Aduk sambil dipanaskan


dengan minyak

Masukkan 30 mL foam
booster Masukkan 10 mL gliserin Masukkan 30 mL air kopi

Aduk sampai merata Angkat dari kompor


Mengukur Ph
spirtus

12

Anda mungkin juga menyukai