Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRATIKUM

KEPERAWATAN KOMUNITAS II
“Pengkajian Tempat Kerja (KEJULASI)”

KELOMPOK II A:

Muhammad Habibullah Riri Febrikasari


Rahmi Rahayu Roby Suhendra
Resty Sanara Rohadatul Nadhifah
Reza Khoiro Ummah Sherly Fadilla
Rini Juanda Silvi Febriani Putri

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Maidaliza, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa perotolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti nantikan syafaat-Nya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan

pembuatan laporan sebagai tugas pratikum dari mata kuliah Keperawatan Komunitas dengan
judul “Pengkajian Tempat Kerja Kejulasi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak khususnya Ibu Dosen yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, terima kasih.

Bukittinggi, 12 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah......................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Data Isi
1. Sejarah perkembangan komunitas.......................................................................3
2. Data demografi.....................................................................................................3
3. Vital statistic........................................................................................................4
4. Nilai dan kepercayaan..........................................................................................4
B. Sub Sistem
1. Lingkungan fisik..................................................................................................4
2. Pelayanan kesehatan dan social...........................................................................4
3. Ekonomi...............................................................................................................5
4. Keamanan dan transportasi..................................................................................5
5. Komunikasi..........................................................................................................5
6. Politik dan pemerintahan.....................................................................................6
7. Pendidikan............................................................................................................6
8. Dokumentasi........................................................................................................6

iii
C. Analisa data tindakan PHBS......................................................................................
D. Table perilaku PHBS.................................................................................................
E. Analisa data................................................................................................................
F. Prioritas masalah........................................................................................................
G. Rencana asuhan keperawatan....................................................................................

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lassy Dairy Farm merupakan salah satu peternakan sapi perah yang terdapat
di Nagari Lasi Tuo Kecamatan Candung Kabupaten Agam. Jenis sapi perah yang
terdapat pada peternakan Lassy Dairy Farm ialah jenis sapi perah Friesian Holstein.
Jumlah sapi perah yang terdapat pada peternakan Lassy Dairy Farm ialah sekitar 50
ekor sapi, yang terdiri dari 30 ekor sapi dalam masa laktasi dan 20 ekor anakan sapi.
Selain peternakan sapi perah, Lassy Dairy Farm juga melakukan pengolahan susu
dengan memproduksi produk olahan susu salah satunya ialah keju. Produksi keju di
Nagari Lasi Tuo masih tergolong dalam skala produksi rumahan.
Produksi keju Nagari Lasi Tuo dilakukan setiap hari sebanyak tiga kali proses
pembuatan keju, dimana dalam satu kali proses pembuatan keju dibutuhkan 50 L susu
sapi dan menghasilkan keju sebanyak 5 Kg. Total susu yang dibutuhkan per hari yaitu
sekitar 150 L dengan total keju yang diproduksi dalam sehari yaitu sekitar 15 Kg.
Proses pembuatan keju akan menghasilkan limbah yang disebut dengan whey, whey
diperoleh dari proses penyaringan curd selama proses pembuatan keju berlangsung.
Untuk satu hari proses pembuatan keju di Nagari Lasi Tuo menghasilkan
sekitar 50 L whey per harinya. Pemanfaatan limbah keju di Nagari Lasi Tuo hanya
dimanfaatkan sebagai pupuk untuk hijauan makanan ternak, dan juga digunakan
sebagai pakan pedet. Menurut Almeida et al.,(2008) pembuangan whey ke lingkungan
dapat menyebabkan polusi lingkungan sekitar karena whey dapat menyebabkan
pengaruh yang kuat terhadap lingkungan. Handayani (2004) berpendapat bahwa whey
memiliki kandungan 6,5% padatan yang terdiri atas 4,8% laktosa, 0,6% protein, 0,6%
mineral, 0,15% asam laktat, 0,25% nitrogen non protein dan 0,1% lemak. Dengan
ketersediaan whey yang melimpah, pemanfaatan whey yang belum optimal dan
disertai oleh faktor pencemaran lingkungan menjadi alasan digunakannnya whey
sebagai media untuk pembuatan kemasan biodegradable yang ekonomis. Kemasan
biodegradable ialah kemasan yang dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme
secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan.

1
Salah satu contoh kemasan biodegradable ramah lingkungan ialah edible film.
Edible film merupakan lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat dimakan dan
dimanfaatkan sebagai bahan pengemas atau pelapis produk makanan. Edible film
berpotensi untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitas dari
bahan pangan dengan tidak merubah aroma, rasa, tekstur, dan penampakan dari
produk yang akan dikemas (Embuscado dan Huber, 2009; Kusumawati dan Putri,
2013). Untuk meningkatkan kualitas dari edible film yang dihasilkan dapat
ditambahkan dengan senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa atau
komponen kimia dalam jumlah tertentu yang mampu menghambat atau
memperlambat terjadinya proses oksidasi (Sayuti dan Rina, 2015). Salah satu sumber
antioksidan yang dapat diaplikasikan pada produk pangan diperoleh dari tanaman
herbal yang banyak memiliki manfaat bagi kesehatan.Antioksidan alami diperoleh
dari proses hasil ekstraksi bahan alami atau terbentuk dari reaksi-reaksi kimia selama
proses pengolahan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Data inti
a) Bagaimana sejarah perkembangan komunitas pada Kejulasi?
b) Apa saja data demografi dari Kejulasi?
c) Bagaimana vital statistic dari Kejulasi?
d) Bagaimana nilai dan kepercayaan para pekerja Kejulasi?
2. Sub system
a) Bagaimana lingkungan fisik Kejulasi?
b) Bagaimana pelayanan kesehatan dan social para pekerja Kejulasi?
c) Bagaimana ekonomi Kejulasi?
d) Bagaimana dengan keamanan dan transportasi para pekerja Kejulasi?
e) Bagaimana komunikasi antar pekerja Kejulasi?
f) Bagaimana peran politik dan pemerintahan dalam Kejulasi?
g) Bagaimanan dengan pendidikan para pekerja Kejulasi?

2
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu mengimplementasikan keperawatan komunitas yang telah diperoleh pada
tahadp akademik secara nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan
Komunitas di Lapangan Kerja Kejulasi di Nagari Lasi Tuo.
2. Tujuan Khusus
a) Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian karyawan di Kejulasi
b) Melakukan analisa data hasil pengkajian pada karyawan di Kejulasi
c) Menentukan diagnose keperawatan hasil pengkajian pada karyawan di
Kejulasi
d) Menginformasikan prioritas masalah yang ada di Kejulasi
e) Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Kejulasi
f) Menginformasikan pelakanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Kejulasi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DATA INTI
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Pada tahun 2016 didirikan pabrik kejulasi yang diberi nama “Lasy Dairy Farm”
khusus untuk pengolahan sapi perah. Di akhir tahun 2017, karena populasi sapi di
pabrik kejulasi tersebut banyak dan produksi susu sapi nya juga banyak, sehingga
menimbulkan inisiatif dari owner pabrik kejulasi tersebut untuk membuat keju
mozarella. Keju mozarella merupakan keju satu-satunya yang ada di pulau
Sumatera.
Pada awal tahun 2019 terjadi wabah Covid-19, pada saat itu di dirikan edukasi
khusus untuk pengenalan tentang peternakan kepada anak-anak usia dini seperti
anak TK dan anak SD. Namun, karena banyak nya peminat edukasi di pabrik
kejulasi, saat ini juga dibuka pengenalan tentang peternakan untuk anak SMP,
SMA dan Perguruan tinggi UMKM. Pada akhir tahun 2019 didirikan cafe di
pabrik kejulasi yang bertujuan untuk memasarkan produk-produk yang ada di
pabrik kejulasi, salah satu nya susu sapi, yogurt dan makanan olahan dari keju.
Pada awal bulan Maret tahun 2022 didirikan taman edukasi di pabrik kejulasi.
Karyawan yang bekerja di Pabrik kejulasi ini, mayoritas adalah warga nagari Lasi
tuo, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Misi pertama yang dibuat oleh
owner pabrik kejulasi adalah “Pulang Kampung Membangun Nagari”, tujuan nya
untuk mensejahterakan masyarakat sekitar nagari Lasi. Misi kedua yaitu
mendirikan mitra yang mengelola peternakan, contohnya : Owner memberi 1 ekor
sapi kepada seseorang untuk mengelola dan memelihara, dan susu yang
dihasilkan oleh sapi dibawa ke pabrik pengeolahan keju. Saat ini juga sudah
dibuat kolam berenang di pabrik kejulasi, yang akan dibuka pada akhir tahun 2022
ini.
2. Data Demografi

4
Pabrik kejulasi ini memiliki 12 karyawan, yang terdiri dari 4 orang karyawan pria
dan 8 orang wanita. Usia rata-rata karyawan yang bekerja di pabrik kejulasi ini
berumur 24 tahun sampai dengan 26 tahun. 2 orang karyawan yang bekerja di
pabrik kejulasi ini sudah berumah tangga atau berkeluarga. Suku budaya yang di
anaut oleh karyawan yang bekerja di pabrik kejulasi ini adalah suku minang.
3. Vital Statistic
Pekerja di pabrik kejulasi 12 orang dan tidak ada mengidap penyakit selama
bekerja karena karyawan nya diutamakan makanan yang sehat dan minuman
sehat.
Tindakan nya yaitu menerapkan hidup sehat dan membuka lahan buah agar
dikonsumsi untuk mencakupi vitamin atau nutrisi. Edukasi mencuci tangan
sebelum makan, menjaga kebersihan lingkungan, dengan cara membuat tanaman
dikejulasi, tidak membuang limbah sembarangan baik untuk kesehatan, limbah
tersebut dijadikan pupuk atau kompos.
APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan karyawan pabrik keju lasi yaitu jas
kerja, topi, handscoon, masker, sandal khusus bertujuan untuk menjaga kesehatan
dan keselamatan karyawan keju lasi.
4. Nilai dan kepercayaan
Nilai dan kepercayaan yang dianut karyawan adalah agama islam. Karyawan
kejulasi setiap pagi melaksanakan sholat dhu’ha dan karyawan kejulasi
mendengarkan lantunan ayat suci atau murottal al-qur’an. Alhamdulillah semua
karyawan kejulasi menganut agama islam dan meyakini kepercayaan masing-
masing suku budaya minang.

B. SUB SISTEM
1. Lingkungan Fisik
Di pabrik kejulasi limbah tidak di buang begitu saja, melainkan di olah menjadi
pupuk kompos dan biogas, dimana nanti pupuk dan biogas tersebut bisa di jual
kembali kepada masyarakat/digunakan untuk memupuk tanaman, buah-buahan
dan sayur-sayuran yang ada di sekitar pabrik kejulasi. Dalam menjaga kesehatan
para karyawan pabrik kejulasi melakukan gotong royong dan penyemprotan
antiseptic 1x/minggu.
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

5
Pelayanan kesehatan yang ada disekitar keju Lasi puskesmas di Nagari Lasi Tuo.
Pelayanan kesehatan yang pernah didapat oleh karyawan belum ada,tetapi
sekarang ini kartu BPJS untuk karyawan sedang di urus oleh manager pabrik
kejulasi tersebut. Penyakit karyawan di kejulasi sangat jarang terjadi dikarenakan
karyawan sangat mementingkan kesehatan kerja. Setiap 1 kali dalam seminggu
pabrik kejulasi mengadakan penyemprotan antiseptic di sekitar perkarangan untuk
menghindari penyakit. Biasanya karyawan di keju lasi sering mencuci tangan
sesudah dan sebelum makan dikarenakan tingkat kesadaran kesehatan dikeju lasi
sangat tinggi.
3. Ekonomi
Gaji yang di terima oleh setiap karyawan Rp.2.500.000 perbulan dan ada
tambahan jika karyawan lembur kerja perjam di bayar Rp.20.000 dan bonus
diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan.
Pabrik kejulasi tidak pernah mengalami kerugian, namun pabrik kejulasi pernah
mengalami penumpukan barang saat pandemic Covid-19. Tetapi itu tidak menjadi
masalah oleh pabrik kejulasi karena susu bisa di olah menjadi keju mozzarella dan
keju mozzarella tersebut bisa di simpan dalam waktu yang lama di dalam freezer
sehingga tidak berdampak kepada karyawan yang bekerja di pabrik tersebut.
Pabrik kejulasi ada memberikan bantuan kepada karyawan apabila karyawan
mengalami sakit seperti dengan memberikan biaya pengobatan. Penghasilan yang
diperoleh oleh pabrik kejulasi yaitu sebesar Rp.120.000.000 per bulan.
4. Keamanan dan Transportasi
Jenis pelayanan perlindungan yang terdapat pada keju lasi adalah peraturan
karyawan harus memakai alat pelindung diri saat masuk ke tempat pengolahan
keju. Jenis APD nya adalah penutup kepala, masker, handscoon, sendal khusus,
dan jas khusus. Mayoritas karyawan menggunakan alat transportasi sepeda motor
untuk pergi ke tempat kerja. Keadaan jalur transportasi cukup baik dengan jalan
beraspal namun berukuran sedang dan cukup aman untuk dilalui. Untuk sistem
keamanan pada wilayah kerja tidak tersedia satpam.
5. Komunikasi
Bahasa yang di gunakan karyawan saat bekerja adalah bahasa minang. Untuk
ketersediaan fasilitas komunikasi antar ruangan belum tersedia, jika karyawan
perlu untuk berkomunikasi dengan karyawan di ruangan lain maka harus pergi ke
ruangan itu langsung.
6
6. Politik dan Pemerintahan
Kejulasi merupakan usaha sendiri tanpa dibantu oleh partai dalam menggaji
karyawan yang bekerja di pabrik kejulasi. Kejulasi sudah memiliki surat izin
usaha secara resmi. Penyusunan struktur organisasi di Kejulasi :
a) OWNER : Suhatril
b) Manager : Adek
c) Creator : Niko
d) Kitchen : Yurismawati
e) Chef : Ratna Susanti
f) Bar : Widia Susanti
g) Kasir : Nova
h) Withers : Lilis
i) Kurir : Ferdi
7. Pendidikan
Pada umumnya, karyawan yang bekerja di Kejulasi adalah tamatan SMA.
8. Dokumentasi
Kejulasi memiliki lingkungan yang ramah dan bersih, terdapat tong sampah dan
memiliki café tempat makan, minum bersantai pengunjung. Adanya mushola yang
bersih dan tempat berwudhu. Kejulasi menggunakan sumur bor sebagai sumber
air. Memiliki tempat parker yang luas dan gratis. Karyawan Kejulasi
menggunakan APD saat bekerja dan untuk limbah di Kejulasi diolah menjadi
pupuk kompor dan gas. Kejulasi memiliki bank sampah yang akan diangkat dan
diambil oleh petugas yang sudah ditetapkan untuk mengangkat dan membuang
sampah 1x/minggu.

NO OBSERVASI GAMBAR KET.


1. Wc/ toilet
Wc yang ada di pabrik
Kejulasi ini sangat bersih
dan air yang juga bersih.
Terdapat dua wc untuk
umum di kejulasi dan wc
nya cukup untuk
menampung banyak
pelanggan.

7
2. Parkiran
Tempat parkir di pabrik
Kejulasi ini sangat luas dan
dan tidak ada pungutan
biaya/gratis. Parkiran ini
muat untuk kendaraan roda
dua,kendaraan roda empat
dan kendaraan besar lainnya
seperti bus.

3. Sumber air
Sumber air di pabrik
Kejulasi berasal dari sumur
bor.

4. Limbah
Di pabrik kejulasi,limbah
sapi dibawa ke tempat
khusus pembuangan limbah
sapi yang berada di
belakang pabrik kejulasi

8
untuk diolah menjadi pupuk
kompos.

Di pabrik kejulasi juga


memiliki bank sampah,
dimana sampah-sampah
dikumpulkan dalam bank
sampah yang nantinya akan
diambil oleh pekerja khusus
buang sampah 1x seminggu

5. Makan dan
minum
Pabrik kejulasi juga
mempunyai tempat makan
(cafe) untuk para wisatawan
yang datang untuk
berkunjung ke pabrik
kejulasi ini,sekaligus
memperkenalkan keju dan
yogurt olahan dari pabrik
kejulasi sendiri. Selain keju
mereka juga mempunyai
kebun strawberry dan di
promosikan di tempat
makan dan minum yang
mereka jual dan mengolah
strawberry tersebut dalam
bentuk susu atau yogurt rasa
strawberry .

9
6. Ibadah
Tempat ibadah yang
tersedia di pabrik Kejulasi
tersebut berupa mushola
yang cukup untuk semua
karyawan dan wisatawan
yang pengunjung di pabrik
Kejulasi tersebut.

7. APD Karywan yang bekerja di


pabrik kejulasi ini
mengguanakan APD dalam
bekerja,seperti : masker,
hanscoon , penutup kepala
dan jas lab.
Jika karyawan masuk
kedalam ruangan
pemanasan susu karyawan
harus menggunakan APD
lengkap dan sepatu booth .

8. Kebersihan
lingkungan Untuk kebersihan
lingkungan di Pabrik
kejulasi ini sangat bersih
dan tertata.

10
9. Kebersihan air
Untuk kebersihan air yang
digunakan di pabrik kejulasi
ini cukup bersih. Akan
tetapi,untuk air yang
digunakan dalam membuat
makanan mereka
menggunakan air gallon
atau air yang dimasak.

10. P3K - -
11. Keamanan - -
(APAR)

C. ANALISA DATA TINDAKAN PHBS

SANGAT KADANG- TIDAK


NO. INDIKATOR SERING
SERING KADANG PERNAH
Menggunakan Alat 2 7 3 0
x 100=16,6 % x 100=58 % x 100=25 % x 100=0 %
12 12 12 12
1. Pelindung Diri (APD)
sesuai jenis pekerjaan
Merokok/ada kebijakan 0 0 0 12
x 100=0 % x 100=0 % x 100=0 % x100
2. 12 12 12 12
dilarang merokok
=100%
Olahraga yang 3 2 6 0
3. x 100=25 % x 100=16,6 % x 100=50 % x 100=0 %
12 12 12 12
teratur/aktivitas fisik
Mencucui tangan dengan 3 9 0 0
x 100=25 % x 100=75 % x 100=0 % x 100=0 %
12 12 12 12
air bersih dan sabun
4.
sebelum makan dan
sesudah buang air besar
Menggunakan jamban 1 11 0 0
x 100=8 % x 100=91,6 % x 100=0 % x 100=0 %
12 12 12 12
5. sehat saat buang air kecil
dan besar

11
Membuang sampah di 1 10 1 0
6. x 100=8 % x 100=83 % x 100=8 % x 100=0 %
12 12 12 12
tempat sampah
Memberantas jentik 4 7 1 0
7. x 100=33 % x 100=58 % x 100=8 % x 100=0 %
12 12 12 12
nyamuk di tempat kerja
Mengkonsumsi makanan 2 10 0 0
8. x 100=17 % x 100=83 % x 100=0 % x 100=0 %
12 12 12 12
dan minuman sehat
Bebas NAPZA 0 0 0 12
x 100=0 % x 100=0 % x 100=0 % x100
12 12 12 12
(Narkotika, Obat-obatan,
9. =100%
Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya)
Tidak meludah 1 7 0 4
10. x 100=8 % x 100=58 % x 100=0 % x 100=33 %
12 12 12 12
sembarang tempat

Berdasarkan table diatas perilaku dalam penerapan PHBS di Kejulasi mayoritas sudah
terpenuhi dengan baik.

D. TABEL PERILAKU PHBS

NO
VARIABLE JUMLAH PRESENTASE
.
 Baik 12
12 x 100=100 %
1. 12
 Tidak baik 0
0%
Total 12 100%

Berdasarkan table diatas perilaku karyawan dalam menerapkan PHBS di Kejulasi


terpenuhi dengan baik.

E. ANALISA DATA

NO
DATA MASALAH ETIOLOGI
.
1. Data Observasi : Kesiapan peningkatan
1. Karyawan kejulasi mayoritas koping komunitas
tamatan SMA

12
2. Tidak adanya westefel tempat
mencuci tangan
3. Tidak adanya
handsanitizer/handrup
4. Karyawan bekerja
menggunakan APD
5. Pelayanan karyawan baik dan
ramah

Data Kuisioner :
1. 58% karyawan menggunakan
APD disaat bekerja
2. 100% karyawan tidak merokok
ditempat kerja karena adanya
kebijakan larangan merokok
3. 50% karyawan olahraga secara
teratur kadang-kadang
4. 75% karyawan mencucui tangan
dengan air bersih dan sabun
sebelum makan dan sesudah
buang air besar
5. 92% sangat sering
menggunakan jamban sehat saat
buang air kecil dan besar
6. 84% karyawan membuang
sampah di tempat sampah
7. 58% karyawan sangat sering
memberantas jentik nyamuk di
tempat kerja
8. 83% karyawan mengonsumsi
makanan dan minuman yang
sehat
9. 100% karyawan bebas NAPZA
(Narkotika, Obat-obatan,

13
Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya)
10. 58% karyawan tidak sering
meludah sembarangan tempat

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesiapan peningkatan koping komunitas.

14
G. PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS MASALAH
1. Kesiapan peningkatan Tingkat pentingnya Perubahan positif Peningkatan Prioritas masalah jumlah
koping komunitas masalah untuk bagi kayrawan jika kualitas hidup jika
diselesaikan masalah diselesaikan diselesaikan

H. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

LUARAN LUARAN INTERVENSI


INTERVENSI UTAMA
UTAMA TAMBAHAN TAMBAHAN
DIAGNOSA 1) Kesiapan 1) Status koping 1) Ketahanan 1) Dukungan kelompok 1) Manajemen lingkungan
peningkatan komunitas komunitas (I.09258) komunitas
koping (L.05089) (L.03021) Hal.24 (I.14515)
komunitas Hal.117 Hal.46 Hal.194
(D.0091) 2) Promosi system pendukung
KATEGORI 2) Status kesahatan (I.09313)
Hal. 201
SUB komunitas Hal.385
KATEGORI Psikologis (L.12109)
Integritas ego Hal.113
DEFINISI Pola adaptasi dan Pola adaptasi 1) Kapasitas 1) Memfasilitasi peningkatan Mengidentifikasi dan

1
penyelesaian aktivitas komunitas untuk kemampuan penyelesaian mengelola kondisi
masalah komunitas dan beradaptasi dan masalah dan perasaan lingkungan
komunitas yang penyelesaian berfungsi secara didukung oleh kelompok fisik,sosial,budaya,ekonomi
memuaskan untuk masalah yang positif setelah individu dengan dan politik yang
memenuhi memuaskan untuk mengalami pengalaman dan masalah mempengaruhi kesehatan
tuntutan atau memenuhi kesulitan kritis. yang sama sehingga lebih masyarakat.
kebutuhan tuntutan Ekspektasi : memahami situsasi masing- Tindakan
masyarakat,serta kebutuhan Meningkat masing. Observasi :
dapat ditingkatkan masyarakat. Kriteria hasil : Tindakan  Lakukan skrining risiko
untuk Ekspektasi :  Keberlanjutan Observasi : gangguan kesehatan
penatalaksanaan Membaik pelayanan rutin  Identifikasi masalah yang lingkungan
masalah saat ini Kriteria hasil : komunitas sebenarnya dialami  Identifikasi faktor risiko
dan mendatang.  Keberdayaan meningkat kelompok kesehatan yang
komunitas  Ketersediaan  Identifikasikelompok diketahui
meningkat pelayanan memiliki masalah yang Terapeutik :
 Perencanaan kesehatan sama  Libatkan partisipasi
komunitas meningkat  Identifikasi hambatan masyarakat dalam
meningkat  Ketersediaan mengahadiri sesi kelompok memelihara keamanan
 Pemecahan sumber daya (mis : stigma,cemas,tidak lingkungan
masalah untuk memenuhi aman) Edukasi :
komunitas kebutuhan dasar  Identifikasi aturan dan  Promosikan kebijakan

2
meningkat meningkat norma yang perlu pemerintah untuk
 Sumber daya  Kesiapan dimodifikasi pada sesi mengurangi risiko
komunitas komunitas untuk selanjutnya,jika perlu penyakit
meningkat tanggap krisis Terapeutik :  Berikan pendidikan
 Partisipasi meningkat  Siapkan lingkungan kesehatan untuk
masyarakat  Adaptasi terapeutik dan rileks kelompok risiko
meningkat komunitas  Bentuk kelompok dengan  Informasikan layanan
 Kegiatan terhadap pengalaman dan maslah kesehatan ke
komunitas perubahan yang sama individu,keluarga,kelom
memenuhi meningkat  Mulai sesi kelompok pok berisiko dan
harapan  Kerjasama denhgan mengenalkan masyarakat
anggotanya komunitas untuk semua anggota kelompok Kolaborasi :
meningkat mengahadapi dan terapis  Kolaborasi dalam tim
 Komunikasi tantangan di  Mulai dengan percakapan multidisiplin untuk
positif masa depan ringan,berbagi informasi mengidentifikasi
meningkat meningkat tentang diri masing-masing ancaman kemanan di
 Program  Persiapan dan alasan terlibat dalam masyarakat
rekreasi komunitas untuk kelompok  Kolaborasi dengan tim
meningkat mengahadapi  Buat aturan dan norma kesehatan lain dalam
 Program tantangan di dalam kelompok terutama program kesehatan
relasasi masa depan kerahasiaan dalam komunitas untuk

3
meningkat meningkat kelompok menghadapi risiko yang
 Tanggung  Kemuthakiran  Sepakati jumlah sesi yang diketahui
jawab rencana tanggap diperlukan dalam  Kolaborasi dalam
komunitas krisis meningkat kelompok pengembangan program
tergahadap  Pemimpin kunci  Bangun ras tanggung jawab aksi masyarakat
penatalaksaan memantau dan kelompok  Kolaborasi dengan
stress lingkungan sosial  Berikan kesempatan system kelompok
meningkat ekonomi individu untuk berhenti masyarakat dalam
 Insiden meningkat sejenak saat merasa distress menjalankan peraturan
masalah  Pemimpin kunci akibat topic tertentu sampai pemerintah
kesehatan memantau mampu berpartisipasi
dalam lingkungan fisik kembali
komunitas meningkat  Berikan kesempatan saling
menurun  Pemimpin kunci mendukung dalam
 Kerentanan mengkoordinasi kelompok terkait masalah
komunitas tanggap krisis dan penyelesaian masalah
menurun meningkat  Berikan kesempatan
 Konflik dalam  Mengidentifikasi kelompok menyimpulkan
komunitas strategi resolusi masalah,penyelesain
menurun konflik masalah dan dukungan
 Tingkat meningkat yang diperlukan untuk

4
terjadinya  Penggunaan setiap anggota kelompok
penyakit jejaring  Hindarkan percakapan
menurun komunikasi ofensif,tidak
 Tingkat stress meningkat sensitive,seksual atau
menurun  Berkolaborasi humor yang tidak
dengan badan/ perlu/tidak tau tempatnya
pemerintah  Sediakan media untuk
meningkat kebutuhan berkomunikasi
 Akses ke sumber di luar kelompok
daya eksternal (misal:email,telepon,SMS,
meningkat WA)
 Lakukan refleksi manfaat
2) Kondisi untuk dukungan kelompok
kesejahteraan pada setiap awal dan akhir
fisik,mental dan pertemuan
sosial komunitas  Akhiri kegiatan sesuai sesi
Ekspektasi : yang disepakati
Meningkat Edukasi :
Kriteria hasil :  Anjurkan anggota
 Ketersediaan kelompok mendengarkan
program promosi dan memberi dukungan

5
kesehatan saat mendiskusikan
meningkat masalah dan perasaan
 Ketersediaaan  Anjurkan bersikap jujur
program proteksi dalam menceritakan
kesehatan perasaan dan masalah
meningkat  Anjurkan setiap anggota
 Partisipasi dalam kelompok mengemukakan
program ketidakpuasan,keluhan,kriti
kesehatan k dalam kelompok dengan
komunitas cara santun
meningkat  Anjurkan kelompok untuk
 Keikutsertaan menuntaskan
asurasni/jaminan ketidakpuasan,keluhan dan
kesehatan kritik
meningkat  Ajarkan relaksasi pada
 Kepatuhan setiap sesi,jika perlu
terhadap standar
kesehatan 2) Meningkatkan pemberian
lingkungan pertolongan kepada pasien
meningkat betrsama keluarga,teman
 System dan masyarakat

6
surveilensi Tindakan
kesehatan Observasi :
meningkat  Identifikasi respon
 Pemantauan psikologis terhadap situasi
standar kesehatan dan ketersediaan system
komunitas pendukung
meningkat  Identifikasi sumber daya
 Angka mortalitas untuk ketersediaan
menurun pengasuh
 Angka  Monitor situasi keluarga
morbiditas saat ini dan system
menurun pendukung
 Angka gangguan Terapeutik :
kesehatan mental  Berikan dukungan dan
menurun caring dalam pelayanan
 Prevalensi  Motivasi berpartisipasi
penyakit dalam kegiatan sosial dan
menurun masyarakat
 Angka  Motivasi membina
penyalahgunaan hubungan dengan pihak
zat menurun yang memiliki kebutuhan

7
 Angka yang sama
penyalahgunaan  Libatkan keluarga,orang
alcohol menurun penting dan teman dalam
 Angka kebiasaan perawatan
merokok Edukasi :
menurun  Jelaskan hambatan pada
 Angka penyakit system pendukung
menular seksual  Informasikan jaringan
menurun sosial yang tersedia
 Angka kejadian  Informasikan tingkat
cedera menurun system pendukung (misal :
 Angka keluarga,teman dan
kriminalitas masyarakat)
menurun  Anjurkan keluarag terlibat
dalam perawatan
Kolaborasi :
 Rujuk ke kelompok
swadaya
 Kolaborasi dengan program
pencegahan atau
pengobatan berbasis

8
masyrakat,jika perlu

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada tahun 2016 didirikan pabrik kejulasi yang diberi nama “Lasy Dairy
Farm” khusus untuk pengolahan sapi perah. Di akhir tahun 2017, karena populasi sapi
di pabrik kejulasi tersebut banyak dan produksi susu sapi nya juga banyak,sehingga
menimbulkan inisiatif dari owner pabrik kejulasi tersebut untuk membuat keju
mozarella.
Seiring berjalannya waktu,pabrik kejulasi berkembang pesat dengan adanya
tempat wisata edukasi kejulasi di nagari lasi. Tempat wisata kejulasi ini terdiri dari
taman edukasi,cafe dan kebun strawberry. Saat ini sudah dibuat juga kolam berenang
di pabrik kejulasi,yang akan dibuka pada akhir tahun 2022.

Anda mungkin juga menyukai