Oleh:
KASTURI
NIS:5177
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIS : 5177
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu memyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dengan lancar.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Budi Susilo, S.Pd.,M.M.Inov selaku Kepala SMK Negeri 1 Alas
2. Ibu Ayu Diana, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Agribisnis Pengolahan
Hasil Perikanan (APHPi).
3. Ibu Nurul Hudayah, S.P selaku Guru Produktif APHPi sekaligus Pembimbing
Laporan Prakerin
4. Ibu Sayuk Wibawati, selaku Pemilik UD. Safir (Nutsafir Cookies Lombok)
yang telah membimbing dan memberikan banyak pengalaman kepada penulis.
5. Bapak/Ibu Kepala Bengkel APHPi, Guru Produktif APHPi dan Tenaga
Administrasi APHPi SMK Negeri 1 Alas
6. Teman-teman seangkatan, adik-adik kelas x dan xi APHPi, terimakasih suport
dan bantuannya kepada penulis
7. Orang tua dan Kerabat yang selalu mendoakan dan mendukung penulis
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
sempurna, masih banyak terdapat kekeliruan. Sehingga besar harapan penulis akan
adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan Prakerin ini dapat bermanfaat.
Alas, 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.3 Prosedur Kerja .....................................................................................25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................26
4.1 Hasil .....................................................................................................26
4.2 Pembahasan .........................................................................................31
BAB V PENUTUP ...............................................................................................34
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................34
5.2 Saran ....................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................35
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3.1 Komposisi Kimia tepung terigu dalam 100 gr bahan ........................15
Tabel 4.1.1 (1) Asumsi Alat ..................................................................................26
Tabel 4.1.1 (2) Asumsi Bahan ..............................................................................27
Tabel 4.1.1 (3) Biaya Tetap ..................................................................................28
Tabel 4.1.1 (4) Biaya Tidak Tetap ........................................................................29
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi dan modernisasi, dunia semakin maju dan teknologi
dibidang teknologi. Era globalisasi ini banyak berdampak pada industri makanan
dan minuman. Industri makanan dan minuman banyak menggunakan kemajuan dan
dapat memahami segala sesuatu di dunia industri makanan maupun minuman. Selain
merupakan salah satu hal yang wajib diikuti oleh Taruna/i pada Program Keahlian
(Tiga) bulan dan paling lama 6 (Enam) Bulan. Dengan adanya program prakerin ini
1
sangat mendukung Taruna/i untuk terbekali dirinya dalam memasuki dunia industri
Salah satu industri pangan yang berada di Kota Mataram yang bergerak di
bidang pengolahan hasil pertanian dan perkebunan dan telah mendapatkan izin
produksi dengan adanya nomor PIRT adalah UD. Safir (Nutsafir Cookies). Prakerin
pada UD. Safir (Nutsafir cookies) berfokus pada bidang produksi kue kering dari
kacang-kacangan dan kelapa. Kue kering kelapa merupakan salah satu produk kue
kering yang sangat digemari oleh konsumen dan dikategorikan sebagai produk oleh-
oleh khas Lombok. Namun pada UD. Safir (Nutsafir Cookies) memproduksi kue
kering Kacang Hijau dengan merk dagang “Nutsafir” juga memudahkan konsumen
Lombok. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai
proses produksi kue kering Kacang Hijau dengan mengambil judul “Pembuatan Kue
2
1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin
manfaat dari Industri yang meliputi proses produksi hingga penerapan sistem
pada industri.
Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini adalah
Taruna/i mengetahui proses produk kue kering kacang hijau pada UD. Safir
(Nutsafir Cookies).
1.3 Manfaat
Sekolah.
3
2. Menambah wawasan mengenai Dunia kerja khususnya berupa
dipelajari.
1.3.2 Sekolah
perkembangan DU/DI.
4
3. DU/DI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
kebutuhannya.
2016.
Berdiri sejak 11 September 2012, CV. SAFIR INDO RAYA adalah UMKM
pertanian lokal Nusa Tenggara Barat. Dengan tagline “Home Made With Love”, kue
kering yang halal dengan citarasa yang khas renyahnya biji-bijian, dengan merk
terbaik bagi konsumen, UD. Safir mengutamakan higyenitasi dalam proses produksi,
5
Jenis Perusahaan : Home Industry
Produk Utama : Kue Kering
Jumlah Pekerja : ±15 orang
1.6.1 Visi
1.6.2 Misi
“Selalu melakukan aksi yang adaptif dan tetap menjaga etika bisnis”.
Pemilik
Sayuk Wibawati
Manager
Asdin
Produksi
Lopin
Rina
Dina
Asia
6
Ana
Fani
Ning
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kacang Mongo, moong, Moog (penuh)/ Moog dal (split) (dalam bahasa Bengali,
Marathi). Di Indonesia sebaran daerah produksi kacang hijau adalah Nangroe Aceh
Darussalam, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur, pulau Jawa merupakan penghasil utama kacang hijau di Indonesia,
potensi lahan kering daerah tersebut yang sesuai ditanami kacang hijau sangat luas.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah
(Purwono, 2012).
dua, yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak cabang akar
memiliki akar cabang lebih sedikit dan memanjang ke arah bawah (Puslitbangtan,
2006).
batang utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada hijau
8
dan ada juga ungu. Biji kacang hijau berukuran relatif lebih kecil dari pada biji
kacang lain dan berwarna hijau kusam atau hijau mengkilap. Ada beberapa biji yang
kecil, berbulu, bewarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang
menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun
yang berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tumggal. Batang kacang hijau
tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 30 cm- 110 cm dan cabangnya menyebar
utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan
ada yang ungu. Menurut Purwono (2012), kedudukan kacang hijau dalam taksonomi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rosales
Genus : Vigna
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai
9
hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk
silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu
muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Biji kacang
hijau terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kulit biji (10%), kotiledon (88%) dan
lembaga (2%). Pada bagian kulit biji kacang hijau mengandung mineral antara lain
fosfor (P), kalsium (Ca), dan besi (Fe). Kotiledon banyak mengandung pati dan serat,
Indonesia hanya dikenal dua macam mutu, yaitu kacang hijau biji besar dan biji kecil.
Kacang hijau biji besar digunakan untuk bubur dan tepung, sedangkan yang berbiji
kecil digunakan untuk pembuatan taoge. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau
hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam. Tanaman
kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan. Bagian paling
bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
10
sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kacang hijau bila direbus cukup
lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental,
menjadi semacam bubur. Tepung pati biji kacang hijau disebut dipasaran sebagai
tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel.
Tepung ini juga dapat diolah menjadi mie yang dikenal sebagai soun (Koswara, S.
1992).
dijadikan tepung terlebih dahulu. Kacang hijau yang dipilih adalah kacang hijau
yang berkualitas bagus, dengan klasifikasi butiran utuh, tidak apek maupun berulat
dan masih fresh. Kemudian dilakukan proses pengupasan sebelum dilakukan proses
penepungan. Namun saat ini dipasaran sudah banyak dijumpai kacang hijau yang
digiling sampai halus dan dari hasil gilingan tersebut kemudian diayak untuk
mendapatkan tekstur tepung yang baik. Tepung kacang hijau menurut SNI 01-3728-
1995 adalah bahan makanan yang diperoleh dari biji tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus L) yang sudah dihilangkan kulit arinya dan diolah menjadi
tepung.
Salah satu cara meningkatkan nilai tambah kacang hijau adalah dengan
mengolahnya menjadi berbagai produk olahan yang tahan lebih lama. Kacang hijau
11
subtitusi tepung terigu dalam pembuatan produk patiseri. Nutrisi yang terdapat
dalam tepung kacang hijau sama dengan nutrisi kacang hijau, yaitu memiliki kalori,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin
C namun hanya bentuk dari kacang hijau yang berbeda karena tepung kacang hijau
sudah lebih dahulu melalui proses pengolahan lebih lanjut sedangkan kacang hijau
masih berupa biji-bijian. Tepung kacang hijau dapat memenuhi asam folat karena
kacang hijau memiliki kandungan asam folat yang tinggi sekitar 0,031mg/100g dan
banyak masyarakat yang mengkonsumsi kacang hijau (Bui dan Small, 2007).
Kue kering adalah salah satu jenis makanan ringan/kecil yang sangat
digemari masyarakat baik di perkotaan maupun di perdesaan. Bentuk dan rasa kue
12
Fatkurahman, 2012). Kue kering (Cookies) merupakan biskuit yang berbahan dasar
tepung terigu. Tepung terigu merupakan tepung atau bubuk yang berasal dari biji
gandum. Keunggulan dari tepung terigu dibandingkan tepung yang lain yaitu
kemampuannya untuk membentuk gluten pada saat diberi air. Sifat elastis gluten
pada adonan menyebabkan kue tidak mudah rusak ketika dicetak (Fatkurahman,
2012).
bahan tercampur merata dalam adonan maka mentega dibuat krim terlebih dahulu
bersama gula, telur, dan susu skim. Selanjutnya, krim dicampur hingga homogen
dengan tepung dan bahan lainnya. Setelah homogen, adonan dicetak. Tahap akhir
pembuatan kue kering adalah pembakaran. Suhu pembakaran bergantung pada jenis
kue kering yang dibuat. Pada umumnya, pembakaran dilakukan pada suhu kurang
persatu sesuai resep. Pengocokan tidak boleh terlalu lama, cukup sampai adonan
tercampur dan telur tidak perlu mengembang. Masukkan bahan lain dan aduk
untuk membuat bentuk kue kering sesuai dengan yang dikehendaki. Adakalanya
setelah pencetakan adonan diberi hiasan supaya tampilan lebih menarik. Cara
13
bisa digunakan loyang datar dengan lebih dahulu diolesi mentega/ margarin tipis-
tipis. Kemudian dipanggang pada suhu 160oC -170oC selama 20-25 menit, dengan
sebelumnya oven dipanasi terlebih dahulu selama 15 menit. Dalam pembuatan kue
kering, gula digunakan untuk memberi rasa manis dan memberi warna. Penggunaan
gula halus akan menghasilkan kue kering dengan tekstur lebih halus, sedangkan
penggunaan gula pasir akan menghasilkan kue yang renyah. Penggunaan telur
Telur yang digunakan bisa kuning telur, putih telur atau keduanya. Dengan
menggunakan kuning telur akan dihasilkan kue kering yang empuk, sebaliknya bila
menggunakan putih telur saja akan menjadi keras. Bahan lain yang digunakan
memberikan rasa lezat dan membuat kue kering menjadi empuk. Dalam
penggunaannya bisa digunakan salah satu atau campuran dari mentega dan
digunakan soda kue dan baking powder supaya remah kue kering menjadi berwarna
14
Tepung terigu merupakan hasil ekstraksi dari proses penggilingan gandum
(T.sativum) yang tersusun oleh 67-70 % karbohidrat, 10-14 % protein, dan 1-3 %
lemak (Riganakos and Kontominas, 1995). Menurut Damodaran and Paraf (1997),
pada sebagaian besar produk makanan, pati terigu terdapat dalam bentuk granula
kecil (1-40 m) dan dalam suatu sistem, contohnya adonan, pati terigu terdispersi dan
Protein dari tepung terigu membentuk suatu jaringan yang saling berikatan
membentuk viscoelastik. Gluten merupakan protein utama dalam tepung terigu yang
terdiri dari gliadin (20-25 %) dan glutenin (35-40%). Menurut Fennema (1996),
sekitar 30% asam amino gluten adalah hidrofobik dan asam-asam amino tersebut
lemak dan substansi non polar lainnya. Ketika tepung terigu tercampur dengan air,
film (sheet-like film) dan memiliki kemampuan mengikat gas yang terperangkap
(Fitasari, 2009).
Hingga saat ini komoditas tepung terigu untuk konsumsi rumah tangga dan
industri kecil hanya diproduksi oleh sebuah perusahaan raksasa yang tidak/belum
dalam kesempurnaan tekstur bolu, cake, roti atau kue kering. Bolu atau cake
15
membutuhkan tepung terigu protein sedang yang dipasarkan diwakili oleh tepung
cap segitiga (jenis serbaguna) dan protein rendah cap kunci (Boga, 2005).Pada
proses pembuatan castangle ubi ungu ekstrak jahe ini menggunakan tepung terigu
kunci biru, karena tepung terigu kunci biru merupakan tepung terigu yang
mengandung protein yang rendah sehingga akan menghasikan tekstur kue yang
renyah.
dua, yakni bahan pengikat dan pembentuk tekstur kue kering, seperti tepung terigu,
air, garam, susu skim, dan putih telur. Bahan pengikat adalah material yang dapat
meningkatkan daya ikat air dan emulsifikasi lemak. Umumnya jenis bahan pengikat
yang ditambahkan adalah tepung tapioka, beras, maizena, sagu, dan terigu. Bahan
yang kedua adalah pelembut tekstur, seperti shortening (lemak), emulsifier, gula,
16
2.5 Bahan Tambahan
2.5.1 Gula
C22H22O11. Gula pada umumnya diambil dari tanaman tebu sebagai tanaman
penghasil. Gula merupakan salah satu bahan stabilizer dan pengawet dalam
pembuatan makanan dan minuman. Komposisi zat gizi gula pasir (per 100 g berat
bahan), yaitu energi (364 kkal), protein (0 g), lemak (0 g), karbohidrat (94,0 g),
kalsium (5 mg), dan forfor (1 mg) (Darwin, 2013; Novayanti, 2017). Gula biasa
digunakan dalam berbagai produk olahan seperti kue kering, roti, dan lain
sebagainya. Jumlah gula yang ditambah biasanya berpengaruh terhadap tekstur dan
penampilan kue kering. Fungsi gula dalam pembuatan kue kering selain sebagai
pemberi rasa manis, juga berfungsi sebagai tekstur, memberikan warna pada
2.5.2 Garam
(Natrium Clhlorida) sama saja dengan garam dapur. Garam adalah benda padat
17
bagian terbesar NaCl (Natrium Chlorida) >80% serta senyawa lainnya, seperti
Chlorida). Garam mempengaruhi aktivitas air (aw) dari bahan, jadi dapat
pengaruh racunnya. Garam ditambahkan terutama sebagai bahan flavour tetapi juga
Keju menjadi salah satu makanan favorit masyarakat dunia. Tidak hanya
disukai oleh anak-anak saja, keju juga menjadi kesukaan para orang dewasa.
Dulunya keju banyak digunakan oleh orang Barat dalam berbagai olahan makanan,
18
namun dewasa ini berbagai modern tanah air banyak yang menggunakan keju
Di pasaran jenis keju sangat beragam. Salah satu yang cukup populer
adalah keju edam. Keju yang satu ini memiliki bentuk bulat dan terbungkus lapisan
luar berwarna merah sehingga terlihat menyerupai apel merah. Lapisan merah
pembungkus ini merupakan paraffin, yaitu lapisan lilin yang berfungsi untuk
Keju yang berasal dari Belanda ini biasa digunakan dalam campuran buah,
namun tak sedikit juga yang memanfaatkannya untuk taburan pada kue kering.
Karena memang jenis keju ini teksturnya cukup keras, sehingga sangat cocok untuk
diparut. Edam memiliki rasa yang lembut, sedikit asin atau terasa seperti kacang
yang gurih, dan tidak berbau dibandingkan dengan jenis keju lainnya.
19
Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang kandungan kalsiumnya
memperkuat gluten pada cookies berbahan terigu sehingga cookies yang dihasilkan
2.5.5 Margarine
Margarin ialah zat aditif pengemulsi pengganti mentega buatan yang dibuat
dari minyak nabati dan tambahan unsur hidrogen. Bisa juga mengandung susu
saringan, garam dan pengemulsi seperti lesitin. Margarin mengandung lebih sedikit
mentega. Ada juga margarin rendah kalori, yang mengandung lemak lebih sedikit.
Selain itu ada pula margarin yang dijernihkan yang disebut minyak samin nabati
atau vanaspati, margarin ini mengandung lebih banyak lemak daripada margarin
turunan minyak kelapa sawit dan mengandung lemak tak jenuh yang aman bagi
20
kesehatan. Minyak kelapa sawit yang berbentuk cair terlebih dahulu melewati proses
menuai masalah karena disebut-sebut mengandung trans fat yang berbahaya bagi
tubuh karena penggunaan zat hidrogen tersebut. Namun seiring kemajuan teknologi,
kini margarin tidak lagi mengandung trans fat. “Pemecahan struktur penggunaan zat
hidrogen harus sampai tuntas untuk menghilangkan zat berbahaya tersebut” jelas
Isti. Memilki kandungan air sekitar 16%, margarin memiliki titik leleh yang cukup
tinggi sekitar 37-42° C. Hal tersebut yang membuat margarin aman disimpan dalam
suhu ruang tanpa harus takut meleleh. Karena berbahan dasar minyak kelapa sawit,
margarin memiliki warna kuning lebih cerah dibanding mentega yang biasanya
kuning pucat. Tidak adanya aroma susu layaknya mentega menjadi salah satu
khasnya.
produk hewani yaitu hasil olahan dari susu. Bagian susu yang diambil untuk
membuat mentega adalah krim (lemak) susu. Krim kemudian diproses dengan teknik
terpisah dari fase cair dan terkumpul. Mentega merupakan produk emulsi tipe fase
air dalam fase minyak, kebalikan dari bahan asalnya yaitu krim susu yang
merupakan emulsi fase minyak dalam fase air. Berbeda dengan mentega, margarin,
diambil berasal dari bahasa Inggris "margarine", merupakan produk turunan dari
minyak nabati yang telah ter-hidrogenasi. Penambahan gugus hidrogen pada ikatan
21
kimia asam lemak menyebabkan bentuk minyak menjadi lebih padat. Di Indonesia,
biasanya margarin dibuat dari turunan minyak kelapa sawit, khususnya fraksi stearin
yang berbentuk padatan jika berada dalam suhu ruang (25oC). Karena dibuat dari
bahan nabati, margarin tidak memiliki kandungan kolesterol. Apabila ada minyak
samin nabati, maka ada pula minyak samin hewani yang terbuat dari lemak hewan
yaitu ghee.
Margarin merupakan produk emulsi tipe fase air dalam fase minyak. Karena
biasa ditambahkan bahan pengemulsi contohnya lesitin. Jika dilihat dari sejarahnya,
margarin baru ditemukan pada akhir abad ke-19 sebagai bahan alternatif mentega
2.5.6 Vanili
Vanili selama ini kerap dipakai sebagai penambah rasa dan juga aroma pada
aneka makanan atau minuman. Perisa vanila biasanya tersedia dalam wujud cair
(kemasan botol) atau bubuk yang dikemas dalam botol dan juga sachet. Jika
dibandingkan dengan vanili cair, harga vanili sachet umumnya relatif lebih murah.
22
Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman
rempah yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Polong tanaman ini digunakan sebagai
bahan penyegar, penyedap, dan pengharum dalam makanan, gula-gula, ice cream,
dan minuman. Bentuk produk yang dijual petani umumnya berbentuk polong basah,
Beans.
23
2.5.8 Minyak Goreng
Memasak dengan minyak menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan sehari-
hari. Tak lengkap rasanya jika belum mengetahui manfaat dan bahaya dari
penggunaan minyak sayur. Dikenal juga sebagai minyak nabati, ini biasa dipakai
juga baik untuk kesehatan tubuh. Terlepas dari itu, ketahui juga bahaya yang
24
BAB III
METODOLOGI
dilaksanakan selama 3 (Tiga) Bulan, mulai bulan Juni sampai dengan September
2022 di UD. Safir, Jl. Angsoka No.14 Gomong, Kecamatan Selaparang, Kota
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu Oven Listrik, Mesin Dough Mixer, Baskom,
Spatula, Cetakan, Blender, Kemasan (Plastik OPP, mika, Kardus), Loyang, toples.
3.2.2 Bahan
adalah tepung terigu, bubuk kacang hijau, margarine, gula, vanili, baking powder,
keju edam, susu bubuk, minyak, garam. Sedangkan Bahan olesan yang digunakan
2. Dicampur semua bahan beserta tepung kacang hijau, diaduk rata sampai
25
3. Dicetak adonan menggunakan cetakan nugget atau cetakan kue kering
6. Setelah kue kering dingin, kue kering dikemas menggunakan kemasan yang
26
BAB IV
4.1.1 Asumsi
27
Tabel 4.1.1 (2) Asumsi Bahan
No. Uraian Harga (Rp)
28
Tabel 4.1.1 (3) Biaya Tetap
No. Uraian Harga (Rp)* Ket Kebutuhan Total
Biaya
1. Mesin Rp. 83.333 Per bulan 1 83.333
pencampur
adonan (dough
mixer)
Total 6.692.501
*= harga barang / masa pakai (bulan)
29
Tabel 4.1.1 (4) Biaya Tidak Tetap
No. Bahan Harga Jumlah Jumlah Harga
(Rp)/kg (kg)/hari (kg)/bulan Total
1. Tepung Terigu Rp. 14.000 10 240 3.360.00
Protein Sedang 0
Total 34.884.000
Biaya Tidak tetap
Asumsi 1 Bulan = 24 hari kerja
= Rp. 41.576.501
30
= Rp. 346,471
= Rp. 12.472.950
¿ Rp.450,412
= Rp. 54.049.440
= 1,29 = 1,3
BEP (Unit) = Biaya Tetap : (Harga Jual – Biaya Tidak Tetap Perunit)
31
= Rp. 34.884.000 : 120.000
= Rp. 41.903
4.2 Pembahasan
a. Biaya Produksi
dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.
1) Biaya Tetap
terdiri atas biaya usaha, dana sosial amortisasi, dan biaya penyusutan
6.692.501
melakukan proses produksi. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan
32
kerja dan biaya perawatan dan perbaikan. Biaya tidak tetap pada
b. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi Kue Kering Kacang hijau setiap bulan adalah 120.000
keping.
dari biaya produksi (biaya tetap dan biaya tidak tetap) dibagi dengan jumlah
Kering Kacang Hijau adalah Rp. 346,471 dibulatkan menjadi Rp 350 per
keping
d. Harga Jual
Harga Jual adalah harga yang diberikan pada produk setelah ditambah
keuntungan maka harga jual harus lebih tinggi dari harga pokok. Harga jual
33
Biaya tidak tetap per keping adalah merupakan biaya tidak tetap
dalam proses produksi dibagi kapasitas produksi. Harga biaya tidak tetap
titik tersebut pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan, artinya titik
titik impas pada tingkat produksi 290,7 keping dari kapasitas 120.000
keping setiap bulannya. Jadi selisih antara kapasitas produksi dan titik
karena itu, produksi Kue kering Kacang Hijau ini tetap dapat berjalan.
R/C ratio (Return Cost Ratio) adalah sebuah konsep untuk melihat
keuntugan relatif yang nantinya akan diperoleh dari suatu usaha. Sebuah
usaha dikatakan layak dijalankan bila nilai R/C rationya lebih besar dari 1,
bila nilai R/C ratio semakin besar maka tingkat keuntungan yang diperoleh
akan semakin tinggi. R/C ratio pada pembuatan Kue Kering Kelapa ini
adalah 1,3 artinya usaha Kue Kering kacang hijau Layak untuk
dikembangkan.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
peralatan yang memadai agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan
maksimal. Produksi kue kering kelapa memang selalu melewati tahap pengovenan
maupun pemanggangan. Penentuan hasil dari kue kering kacang hijau yang
pemanggangan kue harus dilakukan dengan tepat agar bisa menghasilkan olahan kue
Proses pemanggangan kue kering kacang hiaju bisa dilakukan dengan cara
yang gampang serta bisa menghasilkan kue kering kacang hijau yang maksimal baik
5.2 Saran
mutu baik. Mengoptimalkan promosi agar usaha yang dilakukan semakin sukses.
35
DAFTAR PUSTAKA
BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 2973:2011. Syarat Mutu Cookies.
Badan Standarisasi Nasional : Jakarta.
https://resepedia.id/resep/kue-kering-kelapa
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa
https://www.tokomesin.com/peluang-usaha-kue-kering-kelapa-dan-analisa-
usahanya.html
Manley, D.J.R 1983. Technologt Of Biskuit, Crackers aand Coohe. Ellis Horwood
Limited Publ, Chichester
Mata S.A. 19E7. Cookies and Crackers Technologt. The AW PWl. Co, Inc. Wesport.
Connecticut
Purwono dan Rudi Hartono. 2005. Kacang Hijau. Depok : Penebar Swadaya
Zaidah Siti, dkk. 2012. Pengaruh Pencampuran Tepung Kacang Hijau (Vigna Radiata
L) Dalam Pembuatan Cookies Terhadap Sifat Fisik, Sifat Organoleptik dan
Kadar Proksimat [Jurnal]. Yogyakarta : Universitas Respati Yogyakarta
36
37
1. Kegiatan Prakerin
38
39
b) Proses Pencetakan
40
c) Proses Pengovenan
41
d) Proses Pengemasan
42
e) Proses Pemasaran
43
2. Time Table
44