DISUSUN OLEH:
WAHYU ADEKANTARI
NIS : 5190
Disusun oleh:
WAHYU ADE KANTARI
NIS: 5190
i
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Sekolah
Pembimbing Perusahaan/Institusi
Nurul Hidayah, S. P
Baiq Siti Suryani
Nip.
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan prakti kerja industri
(PRAKERIN) pengolahan pangan dengan judul “Pembuatan Terasi Sangrai” di
UKM. SASAK MAIQ Batu Layar LOBAR..
Penyusunan laporan praktik kerja industri (PRAKERIN) pengolahan pangan
ini merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian kompetensi siswa
pada program studi agribisnis perikanan, program keahlian Agribisnis Pengolahan
Hasil Perikanan, SMK Negeri 1 ALAS.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Budi Susilo, S.Pd. M.M. Inov selaku kepala SMK Negeri 1 ALAS.
2. Ibu Ayu Diana, S.Pd selaku ketua jurusaan agribisnis perikanan.
3. Ibu Nurul Hudayah, SP selaku guru pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyusun Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
4. Ibu Baiq Siti Suriani selaku pemilik dan pembimbing lapangan di UKM.
SASAK MAIQ yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang industri pengolahan
pangan dalam bidang pembekuan ikan.
5. Seluruh staf dan karyawan UKM. SASAK MAIQ atas pengarahan dan
kerjasamanya dalam membantu penulis dalam melaksanakan praktik kerja
industri (PRAKERIN).
6. Orang tua, keluarga, dan teman-teman penulis yang telah memberikan
bantuan lewat doa dan dukungan yang telah diberikan baik berupa material
maupun moril.
Penulis juga menyampaikan pemohonan maaf apabila terdapat kesalahan
yang telah dilakukan baik disengaja maupun tidak disengaja selama praktik kerja
industri (PRAKERIN).
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Biaya operasional ................................................................................. 8
2 Biaya variabel....................................................................................... 9
3 Total biaya produksi............................................................................. 9
4 Alat-alat ................................................................................................ 9
5 Bahan-bahan......................................................................................... 10
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pencampuran bahan ............................................................................. 11
2. Proses Sangrai ...................................................................................... 12
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
membina peserta didik pelaksanaan prakerin tahun pembelajaran 2022/2023 untuk
program keahlian agribisnis perikanan dan program keahlian agribisnis
pengolahan hasil prikanan yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 1 Alas
bekerja sama dengan UKM. Sasak Maiq untuk meningkatkan keterampilan siswa
dalam mengolah hasil perikanan.
2
b. Sekolah mendapatkan kepercayaan tinggi dari orang tua dan
masyarakat karena siswa memiliki kemampuan yang baik.
c. Sekolah akan mendapatkan image positif dari perusahaan tempat
prakerin karena siswa mampu beradaptasi dalam pekerjaan dan
lingkungan perusahaan.
d. Sekolah sangat dibantu dalam menghasilkan wirausahawan muda
dalam bidang perikanan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Terasi udang umumnya berwarna hitam-kecoklatan. Warna tersebut menjadi
salah satu daya tarik bagi konsumen. Pembentukan warna hitam-kecoklatan pada
terasi dipengaruhi oleh pigmen astaxanthin. Pigmen astaxanthin tersebut berasal
dari cangkang udang yang digunakan sebagai bahan baku utama (Rahmayati,
2014). Astaxanthin merupakan pigmen turunan dari xantofil yang memiliki
aktivitas antioksidan dan pelindung kulit (Hajeb dan Jinap. 2012.). Saat proses
fermentasi, terasi mengalami reaksi pencoklatan yang mengakibatkan dekolorisasi
warna sehingga warna terasi menjadi gelap. Ketika proses ferementasi, degradasi
protein berlangsung terus-menerus sehingga terjadi peningkatan kandungan
nitrogen formaldehid. Proses dekomposisi senyawa nitrogen juga terjadi yang,
diindikasikan dengan adanya peningkatan kandungan ammonia. Meningkatnya
kandungan nitrogen formaldehid dan ammonia sesuai dengan intensitas
kecoklatan yang dihasilkan. Proses fermentasi terjadi di bawah sinar matahari
dengan suhu berkisar 28- 35OC yang dapat meningkatkan reaksi Maillard.
Fermentasi yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kerusakan asam amino dan
konversi senyawa nitrogen menjadi ammonia karena aktivitas metabolik
mikroorganisme dan dekomposisi enzimatik. (Rahayu wp, 1992).
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
6
3.4 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
UKM SASAK MAIQ
KEPALA PRODUKSI
Ayunah
Pegawai
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
c. Total biaya produksi
Adapun total biaya produksi perbulan yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. Total biaya Produksi
d. Laba/Keuntungan
Dari hasil prosuksi terasi udang sangrai perhari dapat mencapai lebih dari
28 kg/ hari dengan harga Rp. 20,000 sehingga dalam sehari total penjualan
mencapai Rp. 560,000. Dari sini dapat dihitung keuntungan penjualan terasi
udang sangrai yaitu sebagai berikut:
Laba = Total pendapatan - Total biaya operasional
= Rp. 560,000 - Rp. 297,389
= Rp. 262,611
Jadi keuntungan perhari adalah Rp. 262,611.
4.2 Pembahasan
Selama penulis melakukan praktik kerja industri di UKM Sasak Maiq,
penulis mengamati dan melakukan kegiatan produksi. Selama kegiatanproduksi,
UKM, Sasak Mai1 menghasilkan produk olahan berbasis terasi udang rebon yang
disangrai.
4.2.1 Alat-Alat
Adapun Alat-alat yang digunakan untuk membuat terasi udang sangrai
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. Alat-alat
No. Nama Fungsi
Timbangan untuk menimbang bahan pembuatan terasi udang
rebon karena jika komposisi bahan tidak tepat maka
akan mempengaruhi kualitas dari terasi udang
rebon tersebut.
Wajan untuk menyangrai terasi udang rebon
Sendok Panjang untuk mengaduk atau mencampur dan meratakan
9
bahan~bahan yang sedang di goreng dalam wajan.
Baskom untuk mencampur dan mengaduk terasi udang
rebon
Blander untuk melembutkan terasi udang sangrai
Kompor Gas untuk memanaskan terasi uang rebon saat disangrai
Kelabang untuk menjemur terasi udang sangrai
Box Besar untuk melakukan permentasi pada peneolahan
terasi udang rebon.
4.2.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan terasi udang
sangrai yaitu sebagai berikut:
Tabel 5. Bahan-bahan
No Nama Fungsi
1 Udang Bahan utama dalam pembuatan terasi
2 Garam Sebagai bahan pengawet dan memberikan rasa
pada terasi
3 Pewarna makanan Untuk memberikan warna pada terasi
10
4.3 Produksi Terasi Udang Sangrai
Sebelum dibuat menjadi terasi, bahan baku berupa udang rebon
sebelumnya disortasi sesuai ukurannya dan dicuci untuk menghilangkan
kotoran, lendir, dan ditiriskan. Sortasi adalah pemisasahan bahan yang masih
segar dengan bahan yang sudah busuk (tidak layak digunakan). Sortasi
berfungsi untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang.
Setelah disortir udag rebon tersebut ditimbang untuk menentukan
jumlah terasi yang akan dibuat. Setelahnya udang rebon tersebut dimasukkan
ke dalam baskom yang selanjutnya dituangkan air yang mendidih dan
dicampurkan garam dan pewarna secukupnya serta diaduk rata. Setelah
semua bahan tercampu rata, selanjutnya bahan tersebut dimasukkan kedalam
box besar untuk difermentasikan selama 24 jam.
11
selanjutnya bahan terasi tersebut disangrai. Selama proses sangrai, terasi
tersbut diaduk menggunakan sendok besar agar matang dengan merata. Jika
terasi tersebut sudah mengeluarkan aroma terasi yang khas selanjutnya terasi
tersebut diangkat dan dibiarkan hingga dingin.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengolahan terasi udang sangrai sangat mudah untuk dilakukan, alat
dan bahan yang digunakan mudah didapatkan dan juga bahan-bahan
yang di gunakan adalah bahan yang bermutu tinggi
2. Pembuatan terasi udang sangrai sangat menguntungkan bagi
pengusahanya sendiri karena total keuntungan yang didapatkan
mencapai 88% dalam satu hari prosuksi.
5.2 Saran
Adapun saran dari hasil praktek kerja industri yang telah dilaksanakan yaitu
sebagai berikut:
1. Terasi udang sangrai dapat di olah menjadi olahan bumbu dapur yang
bermutu.
2. SOP pekerja harus tepat di jaga agar tetasi sangrai steril dari kuman.
3. Jika ingin bisa teruslah belajar sampai bisa, jangan takut akan
kegagalan karena kegagalan adalah sebuah pengalaman.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15