OLEH:
INDRA SAPUTRA
NISN: 0054881484
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
NIS : 0379
Semester : 4 ( Empat )
Mengetahui
Guru Pembimbing I Guru Pembimbing II
Yusrizal,M.Si Suneri,S.Pd
NUPTK: NUPTK:6938760662300082
Kepala sekolah
MUHAMMAD IFWANDI.S.Pd
NIP.1997005022008011015
ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
NIS : 0286
Semester : 4 ( Empat )
Menyetujui
Kaharuddin.S.Pi.M.Si Firdaus
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
judul “Teknik Pemijahan Ikan Patin (Pangasius sp) secara buatan pada kolam
semi intensif Di Balai Benih Ikan Lokal Bangkinang”Laporan ini dibuat sebagai
kepada :
3. Bapak Fahrul Rozi S,P,I dan Sebagai Ketua Jurusan Agribisnis Perikanan
7. Ibu Yusrizal S,pi .Sebagai Pembimbing I dan Ibu Suneri S.pd Sebagai
iv
8. Ayahanda Nanang Susilo dan Ibu Puji Rahayu Penulis yang telah
9. Bapak dan Ibu Guru dan Staf Tata Usaha yang telah memberikan
10. Teman-teman dan seluruh pihak terlibat yang telah membantu baik moril
praktik kerja industri ini, namun penulis masih mengharapkan kritik dan saran
Indra Saputra
v
DAFTAR ISI
Isi Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI ........................................................ iii
KATA PENGANTAR............................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat....................................................................... 2
vi
Pemijahan ..................................................................................... 14
Pendederan..................................................................................... 15
Pemanenan dan Pecking................................................................ 15
BAB V. PENUTUP
5.1.Kesimpulan................................................................................ 28
5.2.Saran.......................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 29
LAMPIRAN............................................................................................. 30
vii
DAFTAR GAMBAR
Isi
Halaman
viii
DAFTAR TABEL
Isi Halaman
ix
BAB I
PENDAHULUAN
perikanan berasal dari kegiatan berburu yang harus dibedakan dari kegiatan
farming seperti budidaya (Hempel dan Pauly, 2016). Perikanan merupakan semua
kegiatan yang berkaitan dengan ikan, termasuk memproduksi ikan, baik melalui
memenuhi kebutuhan manusia akan pangan sebagai sumber protein dan non
biakkan ikan untuk mendapatkan hasil yang dapat dimanfaatkan. Jenis ikan yang
sering dibudidayakan oleh pembudidaya ikan adalah ikan konsumsi dan ikan hias.
Budidaya ini juga dapat memberikan manfaat yang ekonomis yaitu mendapatkan
hasil produksi yang memiliki kualitas dan juga sebagai alat untuk mengelola
sumber daya alam. Budidaya perairan merupakan kegiatan atau aktivitas untuk
mendapatkan keuntungan
Ikan Patin ( Pangasius sp. ) merupakan spesies ikan air tawar dari jenis
industry. Dengan banyak keunggulan tersebut ikan ini menjadi salah satu
1
komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,baik dalam segmen
Sebagian jenis dari ikan patin ini merupakan ikan introduksi dari Bangkok
Thailand dan Sebagian lagi merupakan jenis ikan lokal Indonesia yang terdapat
pada sungai sungai dipulau Sumatra, Kalimantan serta jawa. Jenis jenis ikan patin
Pemijahan Ikan Patin (Pangasius sp.) secara bantuan pada kolam semi intensif Di
1.2.Rumusan Masalah
2. Bagaimana ciri-ciri induk ikan patin (Pangasius sp.) yang sudah siap
dipijahkan ?
3. Bangaimana cara menseleksi induk ikan patin yang sudah matang gonad
1.3.1Tujuan
Patin (Pangasius sp.) di Balai Benih Ikan Lokal Bangkinang, sebagai berikut:
2
1. Untuk mengetahui bangaimana cara budidaya ikan Patin secara buatan
dipijahkan
1.4.Manfaat
pemijahan ikan patin (Pangasius sp) secara buatan yang baik dan benar.
bagaimana cara menseleksi induk ikan patin yang sudah matang gonad
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
provinsi riau, yang didirikan pada tahun 1984, namun diserahkan kepada
Balai Benih Ikan Lokal Bangkinang ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan ikan. Balai Benih Ikan Lokal Bangkinang beroperasi di bawah pimpinan
4
digunakan DiBalai Benih Ikan Lokal Bangkinangmenggunakan pompa air,
kemudian dialirkan kedalam bak penampung.
2.2. Klasifikasi
Menurut Bleeker (1846) mengklasifikasikan ikan Patin sebagai berikut :
Kingdom :Animal
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Siluriformcs
Famili : Pangasiidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius sp
5
2.3.Morfologi
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dijari oleh
perak dengan punggung berwarna kebiruan.Ikan Patin relative kecil dengan mulut
terletak diujung kepala agak kebawah. Hal ini merupakan ciri khas golongan
biak.Habitat ikan ini terbagi menjadi 3 yaitu : (a) Air Payau, (b) Air Laut,(c) Air
Tawar.(1) Air Payau merupakan campuran air laut dan air tawar dan membentuk
Adapun contoh berbagai jenis ikan yang hidup diair payau adalah ikan
merupakan air yang berasal dari laut atau samudera yang memiliki kadar garam
rata-rata 3,5%, artinya dalam 1 liter air laut terdapat 35 gram garam (Peureulak
2009).
Contoh berbagai jenis ikan yang hidup diair laut yaitu Ikan Tongkol,Ikan
Tuna,Ikan Teri,Iikan Kembung, Ikan Kembung.(3) Air Tawar ialah air yang tidak
berasa lawan dari air asin.Merupakan air yang tidak mengandung banyak larutan
garam dan larutan mineral didalamnya. Contoh ikan yang hidup diair tawar yaitu
6
2.5. Pemeliharan Induk Ikan Patin
patin supaya berhasil dengan baik. Calon induk yang akan dipijahkan harus
memiliki kualitas genetis yang baik, yakni berasal dari induk yang terpilih.
kelangsungan hidup ikan patin yang diberikan pakan komersil dengan pakan
tambahan.
Hama ikan adalah hewan yang berukuran lebih kecil, sama/lebih besar dan
mampu menimbulkan gangguan pada ikan. Secara umum, hama ikan dapat dibagi
menjadi tiga kelompok berdasarkan sifat hidupnya, yaitu predator, competitor dan
pengganggu/pencuri.
1. Predator
adalah binatang yang sifatnya karnivora (pemakan daging) dengan cara memangsa
atau menyantap target. Predator sejatinya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar
dari mangsanya atau predator berukuran kecil, biasanya memiliki senjata yang
masuk ke areal budidaya ikan dan memangsa ikan yang dibudidaya. Jenisnya
dapat berupa ikan yang lebih besar, hewan air. Contoh ikan Baung (Mystus
7
2. Kompetitor
mendapatkan oksigen, pakan dan ruang gerak. Hama ini tidak dikehendaki
kompetisi untuk memperoleh oksigen dsn ruang gerak, sehingga kompetisi untuk
memperoleh oksigen dan ruang gerak, sehingga kompetisi yang yetjadi adalah
competitor lainnya adalah jenis ketam, seperti Yuyu (Saesarma sp.), Kepiting
seperti saat sampling yang tidak sesuai atutan atau cara panen yang kurang baik.
Selain itu, ada juga literatur yang mengelompokkam hama ketiga ini dalam istilah
benih. Kejernihan air merupakan salah satu factor yang membuat nafsu makan
ikan meningkat. Air yang digunaka untuk pemeliharaan ikan patin harus
8
memenuhi kebutuhan optimal ikan (Kordi,2005). Air yang digunaka kualitasnya
harus baik. Ada beberapa factor yang dijadikan parameter dalam menilai kualitas
Amonia (NH3) dan asam belerang (H2S) Tidak lebih dari 0,1 ppm.
yang siap pijah, dimana telur bisa dibuahi dan spermanya bisa membuahi.
(Arie,2009).
dilakukan secara teliti dan akurat berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina yang sudah matang gonad sebagai
berikut ;
9
1. Induk patin jantan
a. Perut ramping.
b. Kelamin menonjol.
(sperma)
a. Perut membuncit
bercampur ait darah (atresia). Selain ciri-ciri diatas, induk patin dipijahkan
harus sehat dan tidak luka, Induk yang sakit dapat menghambat proses
pemijahan. Kadang-kadang induk tidak mijah. Karena itu seleksi ini harus
menular pada induk-induk yang lain, maka induk-induk yang sakit dan
kehidupan makhluh.
Pakan ikan patina dapat cukup beragam salah satunya jenis pakan
buatan.Pakan buatan adalah jenis pakan yang telah dibuat dari susunan bahan-
10
bahan pilihan yang diukur sesuai dengan keperluan ikan patin.Kandungan utama
Pakan ikan patin alami perlu diberikan sebagai pakan alternatif ikan
patin.Pemberian pakan alami ikan patin juga sangat baik untuk memenuhi
pemakan tumbuhan.
segala).Umur 2-7 hari larva patin diberi pakan telur Artemia sp. Umur 7-15 hari
larva patin diberi pakan Tubufex sp. Ikan patin memiliki kebiasaan makan yang
keuntungan.
1. Pembenihan
11
benih yang siap ditebar dikolam. Secara umum pembenihan pada ikan dapat
a) Pembenihan secara semi alami, Teknik ini memiliki metode yang hamper
proses pembuahan selesai dan telur menempel pada kakaban yang telah
pengambilan sel sperma indukan jantan dan sel telur indukan betina
bantuan dari manusia pada saat proses pemijahan yang dilakukan dengan
kolam tersebut sudah dimasukkan alat kakaban (ijuk yang diapit oleh
12
c) Pemijahan secara buatan yaitu dilakukan dengan cara merangsang induk
Pada pemijahan buatan, induk betina dan jantan yang digunakan adalah
dengan perbandingan 1 : 1 (sel telur dari 1kg indukan betina dapat dibuahi
antara badan dan kepala (Susanto,2011). Hal ini sesuai dengan pendapat
pada induk jantan dimulai dari anus dengan menggunakan garis seperti
huruf “Y”.
hanya dapat digunakandalam jangka waktu kurang lebih 2 menit. Hal ini
dihaluskan hanya dapat bertahan kurang lebih 1 menit dan cairan berwarna
penyuntikan hormon.
arah kepala kearah lubang genital sampai dapat ditadakan sel telur telah
13
fekunditas telur yang dihasilkan dengan cara menimbang berat indukan
dalam bertahan hidup kurang lebih satu menit setelah terkena air. Setelah
itu telur yang telah dibuahi ditebar secara merata pada kolam khusus
14
BAB III
METODOLOGI PRAKTIK KERJA INDUSTRI
sampai dengn 23 Mei 2023 yang bertempat di Balai Benih Ikan Lokal
Bangkinang.
Alat dan bahan yang digunakan di Balai Benih Ikan Lokal, Bangkinang :
Alat Bahan
5. Seser 5. Artemia
6. Jaring
7. Baskom
8. Ember
9. Selang aerasi
15
11. Suntik
Hal yang harus diprthatihan dalam melakukan pemijahan ikan patin secara
Pemeliharaaan induk
ekor/m2 Kolam pemeliharaan induk dapat berupa kolam tanah ataupun kolam
tembo
kandungan oksigen terlarut > 4 mg/l. Pakan yang diberikan berupa pakan
Persiapan wadah
Siap kan bak viber yang sudah di cuci bersi,lalu keringkan selama 2-4
hari.
Selanjutnya di isi air setinggi 80-100 menggunakan air yang sudah di endapkan
Seleksi induk
16
Seleksi induk ikan patin dilakukan dengan melihat tanda tanda pada
tubuh.tandah induk pada betina matang gond adalaah perut membesar kearah
anus,perut terasa empuk bila d iraba dan kloaka membengkak merah tua tanda
Perut lembek dan tipis,bila di urut keluar cairan seperma berwarna putih,
Pemijahan
dan pembuahan dengan mencampur sperma dan telur. Penyuntikan dilakukan dua
kali pada bagian intramuskular dengan interval waktu penyuntikan pertama dan
kedua sekitar 24 jam. Setelah dilakukan seleksi induk pada pagi hari, penyuntikan
pertama dilakukan pada malam harinya sekitar pukul 21.00. Penyuntikan pertama
menggunakan Ovaprim dengan dosis 500 iu/kg yang diberikan hanya kepada
induk betina saja. Penyuntikan kedua dilakukan setelah 24 jam dari penyuntikan
untuk induk betina sebanyak 0.5/kg, sedangkan untuk induk jantan 0.3/kg jika
ovulasi induk. Pengecekan ini akan menentukan saat pengeluaran telur untuk
bagian dekat urogenital secara pelan dan hati-hati. Ovulasi sudah tercapai bila
sudah ada sedikit telur yang keluar sehingga pengurutan secara keseluruhan dapat
Pendederan
17
Tahap pendederan yaitu tahap peliharaan benih ikan hingga siap di
karena peneberan ikan sangat kecil dapat menyebabkan tingkat kematian tinggi
1) Penagkapan ikan patin harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
3) Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup untuk pengantaran jarak dekat
pisang.
18
19
BAB IV
dengan mencuci bak dengan air bersih kemudian digosok dengan brus atau kain.
Setelah sudah dibersihkan bak kemudian di isi dengan air bersih sampai ukuran
tertentu.Dan diendapkan selama kurang lebih 2-3 hari, wadah yang digunakan
adalah berupa kolam semi intensif dengan kurang lebih 6 meter dengan pangjang
patin supaya berhasil dengan baik. Calon induk yang akan dipijahkan harus
memiliki kualitas genetis yang baik, yakn berasal dari induk yang terpilih. Hal
(Khairuman, 2007).
20
Pakan yang diberikan pada induk ikan patin berupa pakan buatan dengan
kualitas yang baik dan kualitas yang mecukupi. Pakan harus memiliki kandungan
protein sebanyak 30-35%. Pemberian pakan dilakukan setiap hari sebanyak 3 %
bobot biomasa/hari dengan frekuensi pemberian pakan 2- 3 kali/hari (Sunarma,
2007). Oleh karena itu, Teknik pemeliharan induk patin untuk mendapatka induk
yang matang gonad dan benih yang berkualitas pula. Tujuan dari pemeliharaan
induk ikan patin untuk mendapatkan induk yang matang gonad dan siap untuk di
pijahkan. Induk patin yang tidak baik Ketika pemeliharan akan mengalami
turunnya sifat genetic dan kesehatannya, benih yang dihasilkan menjadi tidak
baik.
Pemeliharan induk di BBIL Bangkinang dilakukan pada kolam semi
intensify aitu kolam yang berdinding beton dan berdasar lumpur dengan luas 100
meter dengan jumlah kurang lebih 100 ekor. Teknik pemmeliharan induk dengan
cara monokultur double kelamin artinya dalam satu kolam terdapat satu jenis ikan
dengan dua alat kelamin.
Lama pemeliharan induk ikan patin lebih kurang berkisar satu bulan.
Pemberian pakan dilakukan secara berkala yaitu sehari 3 kali yaitu pada pagi,
siang, dan malam dengan pakan buatan berupa pellet yang berkadar protein diatas
30%. Untuk mempercepat tinggkat kematangan gonad induk ikan patin diberi
pakan tambahan berupa keong atau pun usus ayam.
21
Gambar 4.2.Pemeliharaan induk
Sumber:Dokumentasi pribadi
4.3. Seleksi Induk
Langkah kerja melakukan seleksi induk patin antara lain :
1. Betina
b. Bagian ujuang katater ditekan atau didorong agar dapat keluar dari
katater dan telur diperiksa apakah sudah matang gonad atau tidak.
22
Gambar 4.3. Induk Jantan
Sumber:Dokumentasi pribadi
4.4. Pemberokan
Pemberokan merupakan peristirahatan atau pemuasaan ikan. Sebelum
yang terlalu tinggi dapat menghambat proses pemijahan, atau striping, sehingga
telur susah keluar. Selain itu, pemberokan juga bertujuan pula untuk memudahkan
dalam membedakan induk yang gendut karena matang telur dengan gendut karena
pakan.
1. eadan air harus bersih (tidak mengandung pakan) serta mengalir secara
23
2. Induk tidak boleh diberi pakan tambahan agar kandungan lemaknya tidak
bertambah.
ditangkap satu persatu dengan cara di pegang ekornya dan ditutup matanya.
pendarahan, Ikan diletakkan pada kain lap dan ditutup matanya, Kemudian
sudut kemiringan 45o, Ikan yang sudah disuntik dimaksukkan Kembali kedalam
kolam pemberontakan.
24
4.6. Persiapan Pemijahan
Pemijahan iakan patin secara buatan merupakan pemijahan induk ikan
yang terkontrol dimna kegiatan merangsang induk, ovulasi dan pembuatan telur
Aquabides, Sarung tangan kain, Kain atau handuk, Bulu ayam, Mangkok.
Prosedur kerja :
Pada induk betina :
Katater dimasukkan kedalam saliran telur, bagian ujung katater
telur dapat keluar dari katater dan teklur diperiksa apakah baik atau tidak.
Bagian perut induk jantan diurut, jika mengeluarkan sperma maka induk
siap untuk dipijahkan, Induk yang sudah matang gonad dimasukkan kedalam
kolam pemberokan.
dilakukan satu hari sebelum seleksi induk dan induk diberi pakan Kembali dan di
stripping.
pemelihatan dapat berupa aquarium, bak fiberglass, bak semen atau kayu. Bak
yang digunakan oleh BBI Bangkinang Kuok yaitu Bak semen atau kayu yang
berukuran 1x2 meter. Kepadatan larva dalam bak semen atau kayu yang bisa
25
Pemeliharan larva dilakukan setelah telur larva yang berhasil memijah
menetas dan menjadi larva. Larva tersebut dipindahkan kedalam bak pembesaran
sementara atau fiberglass yang sudah dibersihkan dan di isi air, dilengkapi dengan
alat-alat seperti, aerator, pipa air, pipa yang ditutupi dengan jarring dibagian pipa
pembuangan air dibak. Telur yang sudah menetas dan dipindakan kebak fiberglass
dengan merata secara hati-hati, takaran dalam penebaran larva dalam satu bak
menjaga suhu dalam ruangan tetap normal, suhu yang digunakan dalam bapk
berkisaran 27-31 derajat Celsius dan salinitasi 30ppt, DO meter 5-7 ppm, dab
karena sangat berpengaruh bagi larva yang ada didalam bak fiber, karena bila
aerator nya mati maka oksigen dalam bak berkurang dan menyebabkan larva mati.
26
Ketika lava suda berumur selama 5-7 hari makan larva diap dipanen atau
cara hati-hati adar larva tidak stress dan sebaiknya pada saat subu bak turun agar
pengeluaran larva lebih lanvar, larva yang dipanen langsung dimasukkan kedalm
a. Siapkan alat dan badan : saringan pembuangan air, kelambu panen 100
secara dengan mengosongkan isi kolam dan menjemur dasar kolam. Penjemuran
berlangsung selama 3-7 hari tergantung cuaca dan jenis tanah. Sebagai patokan,
Lokal Bangkinangyaitu pada pagi hari, pada saat larva ikan sudah berumur 21
hari. Dan pada saat suhu air didalam kolam rendah. Pemanenan adalah tahap akhir
27
dalam proses budidaya, dan pemanen benih patin bertujuan untuk mengumpulkan
Pemanenan silakukan setelah benih mencapai ukuran tertentu atau satu bualan
pemeliharan. Pemanenan dapat dilakukan pada pagi hari dan alam hari saat suhu
mengurangi air didalam media pemeliharan 70-80%. Setelah air dikurangi, benih
ditangkap sengan seser, dan ditampung didalam baskom (ember). Beberapa tahap
awal dalam pemanenan sebagai berikut : Tidak memberi pakan hal ini dilakukan
agar iakan yang ada didalam kolam tidak mengalami stress pada proses
memanen semua ikan yang berada didalam kolam benih. Panen Sebagian artinya
tidak memanen semua ikan yang didalm kolam ikan tersebut, penyeseran
dilakukan bertujuan untuk mengurangi rasa stress pada ikan nantinya. Sebelum
ikan keseluruhan atau dengan memanen semua sisa benih yang ada didalam kolam
dan selanjutnya benuh diletakkan didalam kelambu sama seperti panen Sebagian,
namun panen total dan panen sebagain berbeda dalam proses panenannya. Panen
total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam benih atau membuka daluran
monik. Menutup salutan minik dengan menggunakan jaring segi empat yang
28
dibuat dengan besi, untuk tidak membuat ikan tidak masuk kedalam saluran
monik. Membuat kamalir tempat pengumpulan benih ikan yang berada dikolam
kearah monik. Mengumpulkan ikan yang ada diluar kamalir kedalam baskom atau
menggantinya dengan jaring untuk menangkap ikan yang akan keluar dari saluran
monik tersebut. Dari ujung kamalir lumpur didorong kearah monik dengan
menggunakan kain atau karung agar ikan yang mengumpul dikamalir tersebut
Kemasan adalah bagian tertular yang menutupi satu produk dengan tujuan
untuk menjaga produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturn, yang dapat
merusak isi yang ada didalam plastic, atau dengan kata lain pengemasan adalah
suatu cara untuk membuat ikan dalam kondisi nyaman, tidak rusak, mudah,
praktis, dan tidak mengganggu kondisi sekitar, yakni selama pengangkutan atau
pengiriman.
Fungsi utama dari adanya packing adalah untuk melindungi produk dari
goresan atau cacat produk yang membuat produk menjadi rusak. Kegiatan
ikan hidup karena ikan harus tetap hidup sampai ketempat sipembeli. Pengemasan
ini menggunakan system metode tutup, yaitu pengemasan ikan hidup dengan
menggunakan temapat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk
29
Teknik pengemasan system tertutup dilakukan dengan cara menyiapkan
kantong plastic pollietilen kemudian mengisi kantong plastic dengan air bersih
mengisian oksigen, mulut kemasan diikat secara rapat dengan karet gelang, Platik
ditempat yang aman. Sistem tertutup, yaitu pengemasan ikan hidup yang
dilakukan dengan tempat tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalm
media tersebut.
lain : media air tidak dapat tersentuh dengan udara langsung (tidak ada difusi
oksogen dari udara) sehingga tidak dapat suplai oksigen tambahan tidak dapat
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Di Balai Benih Ikan Lokal Bangkinangdapat
khusus(Intensif). Oleh karena itu pemberian pakan adalah faktor yang sangat
penting dalam pemeliharan larva untuk menjaga kelangsungan hidup larva patin
tersebut. Pemijahan semi buatan sangat efektif pada ikan patin karena dapat
menghasilkan telur .
5.2. Saran
Dalam melakukan pemeliharan larva patin yang baik dan sehat alangkah
baik nya kita harus memiliki induk yang sudah benar-benar matang gonad dan
31
DAFTAR PUSTAKA
Kordi, H. G. 2005.
Budidaya Perairan. Buku Kedua. PT Citra Aditya Bakti. Bandung. 964
Khairuman. 2007.
Budidaya Patin Super. Agro Media Pustaka. Jakarta.Kementrian
Kelautan dan Perikanan, 2012.
Permintaan Ikan Patin. (online) http://www.kkp.go.id, diakses tanggal 3
Januari 2014.
Khairuman, dan D. Sudenda. 2002.
Budidaya Patin Secara Intensif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Mukti. 2005.
Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Marzuki. 1986.
Metodologi Riset. BPFE. UII. Yogyakarta.
Sularto, Rani, H., dan Evi, T., 2006.
Petunjuk Teknis Pembenihan Ikan Patin Pasupati. Loka Riset
Pemulihandan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Subang.
32
LAMPIRAN
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 2.1 Alat dan Bahan
35