DISUSUN OLEH :
(200303003)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG
2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
FAKULTAS
PERTANIAN
DISAHKAN OLEH
Judul Laporan : Teknik Pemijahan Ikan Mas (Syprinus Carpio) di Balai Benih Ikan
(BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo
Menyatakan bahwa Praktik Kerja Lapangan ini merupakan kaya ilmiah penulis dan bukan
merupakan tiruan/salinan dari laporan kerja lapangan yang telah telah dipergunakan untuk
mendapatkan nilai dari kampus manapun serta belum pernah dipublikasikan..
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia
menerima segala resiko jika ternyata pernyataan ini tidak benar.
KATA PENGANTAR
Segala puji atas rahmat kehadirat ALLAH SWT. yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Lapangan ini dengan judul “Teknik Pemijahan
Ikan Mas (Cyprinus Carpio) di Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan
Kabupaten Wajo” meskipun masih terdapat kesalahan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan kasih sayang kepada kedua orang
tua tercinta atas doa dan pengorbanan yang selalu menjadi kekuatan dalam menjalani dinamika
kehidupan untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, serta saudara dan teman-teman
saya yang telah banyak memberi dukungan moril dan material.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa partisipasi dan
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Kepada kedua orang tua Ayanda tercinta Andi Tenri Babba dan Ibunda tercinta Andi Mene
yang senantiasa memberikan doa dan tidak hentinya telah memberikan semangat;
2. Ibu Dr. Haerunnisa, S.Pi.,M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian;
3. Ibu Andi Sompa, S.Kel.,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan;
4. Ibu Sri Hardianti Rosadi, S.P.,M.Si selaku Dosen Supervisor yang senantiasa membimbing
sebelum pelaksanaan PKL sampai dengan penyelesaian laporan ini;
5. Bapak Arwan, S.Pi sebagai pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktunya untuk
mengarahkan dan memberikan nasihat serta motivasi dalam penyusunan laporan ini.
6. Sahabatku dan rekan-rekan mahasiswa khususnya angkatan 2 Program Studi Manajemen
Sumber Daya Perairan
Kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT. olehnya itu penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan senang hati.
Demikianlah Laporan Praktik Kerja Lapangan ini saya buat, semoga dapat menjadi bahan
informasi dalam pengembangan perikanan Indonesia khususnya dibidang pengujian.
penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan....................................................................2
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan..................................................................2
1.4 Tempat Praktik Kerja Lapangan...................................................................3
1.5 Jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...............................................3
BAB II. TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL................................................................4
4.1. Kesimpulan................................................................................................36
4.2. Saran-saran.................................................................................................36
4.3. Refleksi kegiatan PKL................................................................................36
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universitas Puangrimaggalatung sebagai institusi pendidikan yang
mengedepankan kualitas mahasiswa dalam menjawab tantangan dunia kerja, menilai
perlu diadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Hal ini merupakan realisasi tuntutan
Tujuan Pendidikan Nasional dan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Objek kajian program
PKL adalah penerapan ilmu pengetahuan di instansi maupun perusahaan yang menjadi
mitra program PKL.
Program PKL merupakan akumulasi dari kegiatan belajar yang telah ditempuh
oleh mahasiswa di Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Puangrimaggalatung. PKL dapat diartikan sebagai sarana pelatihan mental,
sikap, penerapan ilmu, dan pembentukan awal lulusan yang kompeten pada bidangnya
masing-masing. Dengan demikian PKL adalah suatu kegiatan yang terpadu dari seluruh
pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam
semua hal yang berhubungan dengan penerapan ilmu yang telah dipelajari.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil utama komoditi perikanan yang
ikut berperan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sumber protein asal ikan.
Ikan dan produk perikanan asal Sulawesi Selatan dilalulintaskan ke berbagai negara di
dunia ataupun untuk memenuhi kebutuhan komoditi perikanan di daerah lain di dalam
negeri. Jalur perdagangan ikan antar area ini menimbulkan berbagai macam peluang dan
tantangan yang harus ditangani secara serius. Salah satu tantangan dari perdagangan
komoditi perikanan adalah menyebarnya penyakit ikan karantina dari satu daerah ke
daerah lain yang dapat mengganggu produksi sumberdaya ikan. Selain itu, untuk
memenuhi persyaratan negara-negara importir ikan yang diekspor dari Sulawesi Selatan,
maka diperlukan sistem sertifikasi yang mampu menjamin mutu serta keamanan hasil
perikanan sehingga komoditi perikanan Sulawesi Selatan dapat diterima di berbagai
negara di seluruh dunia.
Berdasarkan Undang-Undang NO.21 Tahun 2019 (Tentang Karantina Hewan,
Ikan dan Tumbuhan), Karantina merupakan sistem pencegahan masuk, keluar dan
tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan
karantina dari suatu area ke area lain dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2
Ikan mas (Cryprinus Carpio) adalah jenis ikan konsumsi air tawar, yang memiliki
nilai ekonomi cukup tinggi. Pemenuhan permintaan ikan mas dapat dilakukan dengan
peningkatan produksi antara lain dengan melakukan teknik pemijahan yang tepat.
Budidaya ikan mas telah dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia. Kegiatan
budidaya yang di lakukan mulai dari pembenihan sampai pembesaran. Ikan mas dapat
dibudidayakan pada berbagai media budidaya seperti karamba jaring apung, dan kolam.
Menurut Rukmana (2006), ikan mas merupakan salah satu dari 15 jenis
komoditas ikan yang ditujukan untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani, serta
pemenuhan sasaran peningkatan gizi masyarakat. Pembenihan ikan mas perlu dilakukan
dalam rangkaian proses budidaya perairan tawar karena ketersediaan benih di alam yang
tidak selalu ada secara terus menerus sementara permintaan konsumen terhadap ikan
mas relaif mudah dilakukan karena ikan ini dapat memijah secara alami maupun buatan
dengan teknik injeksi hormon.
Ikan mas dapat memijah dengan baik secara alami apabila lingkungan tempat
budidaya dibuat menyerupai habitat asli ikan mas di alam. Berdasarkan teknik
pemijahan yang dapat diterapkan pada ikan mas, maka diperlukan informasi tentang
teknik pemijahannya. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Teknik Pemijahan Ikan
Mas (Cyprinus Carpio) di Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe Dinas Kabupaten Wajo”
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
Gambar 1. Balai Benih Ikan Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaen Wajo
Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe didirikan pada tanggal 3 September 1994.
Awalnya BBI Surae Tempe masih berstatus kepemilikan oleh Provinsi Sulawesi Selatan
untuk menopang benih ikan Danau Tempe dan masyarakat, dengan demikian usaha
budidaya perikanan diharapkan dapat berkembang pesat. Selanjutnya pada tahun 2021
BBI Surae Tempe diambil alih oleh Dinas Perikanan Kabupaten Wajo dibawah
pengawasan Bapak Arwan, S.Pi selaku kordinator BBI Surae Tempe saat ini.
Balai benih ikan Surae Tempe adalah unit pelaksana teknis daerah di bawah
pengelolaan dan pengawasan dinas kabupaten wajo, yang bertugas melaksanakan
penerapan teknik perbenihan dan distribusi benih, serta penerapan teknik pelestraian
sumberdaya ikan dan lingkungannya. BBI Surae Tempe juga sebagai sarana untuk
menghasilkan benih yang bermutu baik dan jumlah yang memadai. Peningkatan
kesejahteraan pembudidaya ikan adalah suatu target yang ingin dicapai kedepannya di
Kabupaten Wajo.
Tugas pokok dari BBI Surae Tempe ialah menyediakan dan menyebarkan jenis
ikan yang unggul untuk benih 3-5 cm, 5-7 cm, 7-9 cm, secara kontinyu untuk restocing
ikan di Danau Tempe, rawa - rawa ataupun perairan umum daratan lainnya, selain itu
juga menyuplai kebutuhan benih untuk pembudidaya ikan baik untuk sistem kolam terpal,
sistem minapadi ataupun sistem kolam ikan biasa. Untuk sementara Balai Benih Ikan
Surae Tempe menyediakan benih ikan mas jenis majalaya dan untuk ikan nila
menyediakan jenis sultana, kedepannya BBI Surae Tempe diharapkan memproduksi
benih ikan lokal seperti, ikan betok, gabus, sepat siam, betutu, tawes dan ikan air tawar
5
lainnya.
2.3. Visi dan Misi Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten
Wajo
2.3.1. Visi
Melaksanakan kegiatan pengelolaan benih ikan berdasarkan kaidah cara
pembenihan ikan yang baik (CPIB) Melaksanakan pembinaan terhadap kelompok
pembudidaya ikan di daerah binaan, berkoordinasi dengan bidang perikanan
budidaya dan secara struktural bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas
Perikanan Kabupaten Wajo.
2.3.2. Misi
a. Sebagai sarana untuk memproduksi benih ikan unggul dan bermutu sesuai dengan
kaidah CPIB.
b. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi teknologi pembenihan ikan air tawar.
c. Sebagai tempat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang bagi
siswa/siswi maupun mahasiswa program studi perikanan lainnya.
d. Sebagai sumber PAD Kabupaten Wajo dan Sektor Perikanan.
6
2.4. Kegiatan Umum Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten
Wajo
1. Manajemen induk
Manajemen induk merupakan salah satu aspek penting di dalam kegiatan
pembenihan ikan. Untuk mendapatkan benih yang baik dan berkualitas maka
diperlukan manajemen induk yang baik. Tujuan dari dilakukannya manajemen
induk adalah untuk mendapatkan induk ikan yang baik dan berkualitas (sehat
dan tidak cacat) sehingga dihasilkan nanti memiliki kualitas yang baik.
2. Manajemen benih
Manajemen benih
3. Manajemen pakan
Manajemen pakan adalah salah satu cara untuk menunjang keberhasilan
usaha budidaya ikan. Pakan merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya
dikarenakan 60% modal usaha digunakan untuk membeli pakan.
4. Manjamene kualitas air
Manajemen kualitas air adalah suatu usaha untuk tetap menjaga kondisi
air tetap dalam kondisi yang baik untuk budidaya ikan dengan memperhatikan
faktor - faktor yang merupakan tempat hidup bagi organisme akuatik maupun
organism lainnya meliputi, suhu, pH, DO (oksigen terlarut), amonia, dan nitrit.
5. Manajemen pasca panen dan packing
Manajemen pasca panen merupakan penanganan ikan setelah diambil dari
media hidupnya mulai dari pengemasan hingga pengirimannya. Dan penanganan
pasca panen ikan yang dilakukan yakni untuk ikan dalam kondisi mati dan ikan
dalam kondisi panen.
Manajemen packing adalah suatu cara untuk membuat ikan dalam kondisi
nyaman dan tidak mengganggu kondisi sekitarnya, yakni selama pengangkutan
atau pengiriman.
7
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan :
Berikut kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pada laporan aktivitas praktik kerja
lapangan seperti pada :
Tabel 1. Jenis Kegiatan Selama PKL di Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, memiliki badan
dengan bentuk panjang dan pipih kesamping serta memiliki daging yang lunak.
Ikan mas sendiri sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina
sedangkan di Indonesia, ikan mas dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang
terdapat di Indonesia merupakan jenis ikan mas dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan,
dan Jepang hingga saat ini sudah terdapat 1 jenis ikan mas yang telah
diidentifikasi berdasarkan karakteristik dan morfologinya. Saat ini ikan mas
mempunyai banyak ras atau strain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan warnanya.
b. Klasifikasi
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoedea
Famili : Cyprinidea
Subfamili : Cyprininae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
1
c. Morfologi
Ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit
memipih kesamping (compressed). Sebagian tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik.
Moncongnya terletak diujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan
(protaktil). Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut (berbel) dan
tidak bergerigi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynreal
teeth) sebanyak tiga baris terbentuk berbentuk geraham. Sirip punggung ikan
mas memanjang dan sebagian permukaannya terletak berseberangan dengan
permukaan sirip perut (ventral). Sirip punggungnya (dorsal) berjari-jari keras,
sedangkan dibagian akhir bergerigi. Seperti halnya sirip punggung, bagian
belakang sirip dubur (anal) ikan mas ini pun berjari-jari keras dan bergerigi pada
ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang simetris hingga ke
belakang tutup insang, sisik ikan mas relatif besar dengan tipe sisik lingkaran
(cycloid) yang terletak beraturan. Garis rusuk dan gurat sisi (linea lateralis) yang
lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang
sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
1
b. Seleksi indukan
Proses seleksi dilakukan melalui dua tahap yaitu, seleksi berdasarkan jenis
kelamin dan tingkat kematangan gonad serta berdasarkan perbandingan berat
induk ikan.
1. Seleksi tahap pertama berdasarkan penentuan jenis kelamin yaitu, dengan
metode stripping pada bagian perut. ikan mas jantan apabila dilakukan
stripping akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih susu kental,
sedangkan ikan mas betina terlihat membengkak pada bagian perut ke
arah urogenital dan apabila di stripping akan mengeluarkan cairan
berwarna kuning.
2. Seleksi tahap kedua yaitu, berdasarkan perbandingan berat induk ikan
yang akan dipijahkan. Perbandingan berat, indukan yang digunakan yaitu
1:1, namun indukan betina yang digunakan lebih besar daripada indukan
jantan dimana induk betina berukuran 2,5 kg dan jantan berukuran 500
1
3. Proses pemijahan
1
Setelah 2 - 3 hari telur yang menempel pada kakaban akan menetas dan
selama 3 hari larva tidak diberi pakan karena masih terdapat kuning telurnya
e. Perawatan larva
Perawatan larva merupakan hal yang penting dalam pembenihan ikan
karena mortalitas tinggi. Menurut Saputra (2011), larva ikan merupakan fase
yang paling kritis dalam budidaya ikan karena larva ikan mempunyai ketahanan
yang kurang baik dan rentan pada perubahan kondisi lungkungan. 48 jam setelah
menetas cadangan makanan pada larva akan habis. Larva akan dipelihara dalam
kolam selama 1 bulan.
BAB IV
1
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan selama 2 bulan di Balai Benih Ikan
Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembenihan meliputi persiapan lahan yang terdiri dari pengeringan kolam,
pengapuran,pemupukan tanah dasar untuk menumbuhkan pakan alami.
2. Kualitas benih sangat ditentukan oleh kualitas indukan dimana pada BBI Surae
induk ikan nila jenis Sultana serta untuk induk ikan mas menggunakan mas
mantap (majalaya tahan penyakit) yang langsung didatangkan dari Sukabumi.
3. Pada pemijahan ikan nila yakni dengan menyatukan induk ikan jantan dan betina
pada kolam sehingga pemijahan terjadi secara alami, dan untuk pemijahan ikan
mas dilakukan dengan bantuan manusia yakni dengan menggunakan metode
suntik untuk pematangan gonad.
4. Seser benih atau panen benih sesuai dengan permintaan serta kami juga
diajarkan tata cara packing ikan serta ikut menebar pada kolam pelaku utama
dimana kami praktek langsung mengenai aklimatisasi.
5. Selain ikan mas dan nila kami juga terlibat pada pemijahan ikan betok yang
dilakukan di lokasi pelaku utama yakni kediamanan Bapak Ir. Darwin di Daerah
Kec. Majauleng dan fieltrip penebaran kepiting bakau di Desa Mirring,
Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
4.2. SARAN
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan selama 2 bulan di Balai Benih Ikan
Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo dapat disimpulkan beberapa saran
kepada semua pihak dengan harapan semuanya bisa menjadi lebih baik dimasa yang
akan datang, yakni :
1. Pihak instansi sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana Balai Benih Ikan
(BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo.
2. Pihak perguruan tinggi sebaiknya menambah durasi waktu PKL selama 1
semester agar praktinya lebih mendalam sehingga menjadi pengalaman bagi
mahasiswa yang telah melaksanakan PKL.
Praktek Kerja Lapangan (Nama (Kord. Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe
dan Jabatan) Dinas Perikanan Kabupaten Wajo)
1. P : Tugas PKL : Apa tugas dan tanggung jawab khusus anda selama
praktik kerja lapangan?
3.
P : Jejaring karir : Apakah praktik kerja lapangan menawarkan peluang
untuk bertemu orang lain untuk membantu anda
dalam pendidikan atau pekerjaan anda di masa
depan?
J : Ya, pada saat Praktik Kerja Lapangan saya berpeluang bertemu orang
banyak yang selalu membimbing dan memberikan arahan serta
membantu saya berinteraksi kepada para petugas dan orang-orang
yang datang dengan kepentingan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Mas, T. P. (2022). TEKNIK PEMIJAHAN IKAN MAS DI BALAI BENIH IKAN MAS (BBI).
Laporan teknik pemijahan ikan mas di balai benih ikan (BBI) , 9.
Mustamin1, M. (2018). TEKNIK PEMIJAHAN IKAN MAS DI BALAI BENIH IKAN MAS (BBI).
Pangkajenne: Prosiding Seminar Nasional.
Ramadhan1, R. (2015). TEKNIK PEMBENIHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) SECARA ALAMI.
Pasuruan: Journal of Aquaculture and Fish Health.
2
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan PKL
2
KETERANGAN
No. HARI / TANGGAL PARAF
H I S A
1.
1. Senin, 22 Agustus 2022 √
3.
3. Rabu, 24 Agustus 2022 √
5.
5. Jumat, 26 Agustus 2022 √
6.
6. Senin, 29 Agustus 2022 √
8.
8. Rabu, 31 Agustus 2022 √
9.
9. Kamis, 1 September 2022 √
10.
10. Jumat, 2 September 2022 √
12.
12. Selasa, 6 September 2022 √
13.
13. Rabu, 7 September 2022 √
15.
15. Jumat, 9 September 2022 √
16.
16. Senin, 12 September 2022 √
17.
17. Selasa, 13 September 2022 √
19.
19. Kamis, 15 September 2022 √
20.
20. Jumat, 16 September 2022 √
22.
22. Selasa, 20 September 2022 √
24.
24. Kamis, 22 September 2022 √
25.
25. Jumat, 23 September 2022 √
27.
27. Selasa, 27 September 2022 √
28.
28. Rabu, 28 September 2022 √
29.
29. Kamis, 29 September 2022 √
31.
31. Senin, 3 Oktober 2022 √
32.
32. Selasa, 4 Oktober 2022 √
34.
34. Kamis, 6 Oktober 2022 √
35.
35. Jumat, 7 Oktober 2022 √
36.
36 Senin, 10 Oktober 2022 √
38.
38. Rabu, 12 Oktober 2022 √
39.
39. Kamis, 13 Oktober 2022 √
41.
41. Senin, 17 Oktober 2022 √
43.
43. Rabu, 19 Oktober 2022 √
44.
44. Kamis, 20 Oktober 2022 √
MINGGU Ke-2
MINGGU Ke-3
MINGGU Ke-4
MINGGU Ke-5
MINGGU Ke-6
MINGGU Ke-7
MINGGU Ke-8
MINGGU Ke-9
Praktek Pembuatan Pakan Dari Tepung Ikan Sapu – Sapu di Dinas Perikanan Kabupaten
Wajo
Pemijahan Ikan Betok di Kediaman Bapak Ir. Darwin di Desa Urayyang Kec. Majauleng
Pengeringan Kolam Serta Proses Pasca Panen Ikan Nila dan Ikan Mas di Balai Benih Ikan
(BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo
Penebaran Benih Kepiting di Desa Miring, Ke. Binuang, Kab. Polman, Provinsi Sulawesi
Barat Yang Sebelumnya Benih Tersebut diambil Dari Kec. Kera
3
Proses Penyeleksian Indukan Ikan Mas Yang Telah Matang Gonad Serta Memasuki Ketegori
Bobot Ikan dan Persiapan Kolam Untuk Pemijahan di Kolam Balai Benih Ikan (BBI) Surae
Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo
Penyortiran Serta Pamackingan Benih Ikan Mas dan Nila di Balai Benih Ikan (BBI) Surae
Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo
Pemijahan Ikan Mas di Kolam Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan
Kabupaten Wajo
3
Penarikan Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumber Daya Perain di Lokasi Magang
(Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe Dinas Perikanan Kabupaten Wajo)