Oleh:
HUSWATUN HASANAH
1
2
PENGOLAHAN IKAN LEMURU (Sardinella longiceps) KRISPI DAN
PENERAPAN KELAYAKAN DASAR DI DANIEL HOME INDUSTRI,
BANYUWANGI, JAWA TIMUR
Oleh:
HUSWATUN HASANAH
NRP. 59233215813
3
4
PROPOSAL PRAKTIK MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
Menyetujui,
……………………………………….. ………………………………………..
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
5
6
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal praktik merdeka belajar kampus merdeka yang berjudul “Pengolahan
Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) Krispi dan Penerapan Kelayakan Dasar
di Daniel Home Industri, Banyuwangi, Jawa Timur”. Proposal ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktik merdeka belajar kampus
merdeka pada Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Politeknik
Ahli Usaha Perikanan.
Proposal praktik merdeka belajar kampus merdeka ini menjadi acuan
penulis dalam melakukan praktik merdeka belajar kampus merdeka. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna perbaikan
proposal ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
1
1. PENDAHULUAN
dibidang pengolahan ikan yang belum memiliki SKP. Daniel Home Industri
yang alamat Perum Brawijaya Residence Blok A8, Kebalenan, Banyuwangi,
Jawa Timur. Salah satu produk unggulan UMKM Daniel Home Industry adalah
kerupuk dari ikan lemuru dan sampai saat ini belum memiliki SKP.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam praktik merdeka belajar kampus
merdeka (MBKM) ini penulis mengambil judul “Pengolahan Ikan Lemuru
(Sardinella longiceps ) Krispi dan Penerapan Kelayakan Dasar di Daniel Home
Industry, Banyuwangi- Jawa Timur “.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktik merdeka belajr kampus merdeka dengan
judul “Pengolahan Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) Krispi dan Penerapan
Kelayakan Dasar di Daniel Home Industri, Banyuwangi- Jawa Timur” sebagai
berikut:
1) Mengamati alur proses pengolahan Ikan Lemuru (Sardinella longiceps)
Krispi di Daniel Home Industri, Banyuwangi -Jawa Timur;
2) Mengamati penerapan GMP & SSOP pada proses pengolahan Ikan
Lemuru (Sardinella longiceps ) Krispi di Daniel Home Industri, Banyuwangi
-Jawa Timur;
3) Membuat buku manual penerapan SKP untuk produk olahan Ikan Lemuru
(Sardinella longiceps) Krispi pada Daniel Home Industri, Banyuwangi -Jawa
Timur;
4) Mengetahui proses pengajuan SKP secara online.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat Praktik MBKM ((Merdeka Belajar Kampus Merdeka) ini
diharapkan Taruna/I memiliki pengalaman dalam pengajuan SKP (sertifikat
Kelayakan Pengolahan) dan menambah wawasan mengenai wirausaha.
Sedangkan manfaat yang didapat oleh suatu UMKM dengan adanya praktik
MBKM ini yaitu mendapatkan pendampingan dan pelatihan mengenai cara
pengajuan SKP.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
Kandungan gizi yang terdapat pada ikan sangat ditentukan dari spesies,
umur, jenis kelamin, dan lingkungan. Selain itu kadar air yang terdapat pada ikan
biasanya akan mempengaruhi juga kadar kandungan lemak pada ikan. Ikan yang
memiliki kandungan lemak yang tinggi akan memiliki kandungan air yang rendah,
begitu juga sebaliknya.
2.1.3 Habitat dan penyebaran
Ikan lemuru hidupnya di Samudera Hindia bagian timur yaitu Phuket,
Thailand di pantai-pantai sebelah selatan Jawa Timur dan Bali, Australia sebelah
barat, dan Lautan Pasifik sebelah barat (Laut Jawa ke utara sampai Filipina,
Hongkong, Pulau Taiwan sampai Jepang bagian selatan menurut
(Hidayah,2018). Ikan lemuru hidup pada laut dengan kedalaman 15-100 m. Ikan
lemuru banyak ditemukan diperairan Tropis dengan suhu optimum 27˚C pada
titik koordinat 38 ° N - 33 ° S, 97 ° E - 134 ° E (Fish Base,2017).
dan karak) dan kerupuk dengan tambahan bahan pangan hewani (seperti
kerupuk udang, kerupuk ikan dan kerupuk rambak kulit).
Menurut SNI 2713.3:2009 dan SNI 8646:2018, pengolahan kerupuk ikan
meliputi: Penerimaan bahan baku, sortasi l, penyiangan, pencucian I,
penyiangan, pengambilan daging, pencucian II, pelumatan, pencampuran,
pembentukan, pengukusan, pendinginan, pemotongan, pengeringan, sortasi
II,penggorengan, penirisan, penimbangan dan pengemasan, dan pengepakan.
a) Penerimaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan kerupuk ikan
hendaknya berasal dari perairan yang tidak tercemar. Bahan baku yang diterima
kemudian ditangani secara cepat, cermat dan saniter dalam keadaan kondisi
suhu dingin. Tujuannya untuk memperoleh bahan baku yang memenuhi
persyaratan mutu dan bebas kontaminasi bakteri pathogen.
b) Sortasi l
Tahap selanjutnya adalah sortasi, pada tahap ini ikan akan dipisahkan
berdasarkan jenis dan mutu secara cepat, cermat dan saniter. Tujuan dilakukan
sortasi ini adalah untuk mendapatkan jenis dan mutu bahan baku yang sesuai
spesifikasi serta bebas dari kontaminasi bakteri patogen.
c) Pencucian I
Pada tahap ini dilakukan dengan cara ikan dicuci dengan menggunakan air
dingin mengalir. Pencucian dilakukan secara cepat, cermat dan saniter
mempertahankan suhu produk antara 0 °C - 5 °C. Tujuan tahapan ini
mendapatkan ikan yang bersih dari kotoran serta bebas dari kontaminasi bakteri
patogen.
d) Penyiangan
Pada proses ini ikan disiangi dengan cara membuang kepala dan isi perut.
Penyiangan dilakukan secara cepat, cermat dan saniter dalam keadaan dingin.
Tujuan dilakukannya penyiangan supaya mendapatkan ikan yang bersih dari
kepala dan isi perut serta mereduksi kontaminasi bakteri patogen
e) Pengambilan daging
Daging ikan diambil menggunakan alat pemisah daging, Pengambilan
daging dilakukan secara hati-hati, cepat, cermat dan saniter dengan
mempertahankan suhu bahan baku antara 0 °C - 5 °C. Tujuandilakukan tahapan
ini untuk mendapatkan daging ikan yang bebas tulang dan kulit, bersih serta
mereduksi kontaminasi bakteri patogen.
f) Pencucian II
Pada tahap ini dilakukan dengan cara ikan dicuci dengan menggunakan air
dingin mengalir. Pencucian dilakukan secara cepat, cermat dan saniter
mempertahankan suhu produk antara 0 °C - 5 °C. Tujuan tahapan ini
mendapatkan ikan yang bersih dari kotoran serta bebas dari kontaminasi bakteri
patogen.
g) Pencampuran
Tahap ini dilakukan dengan cara lumatan daging ikan dicampur dengan
bumbu dan bahan lainnya sampai homogen. Proses dilakukan dengan cepat,
cermat, saniter. Tujuan dilakukan tahao ini untuk mendapatkan adonan yang
homogen dan bebas kontaminasi bakteri patogen.
6
h) Pembentukan
Adonan dibentuk sesuai dengan spesifikasi, dilakukan dengan cepat,
cermat, dan saniter. Tujuan dilakukan tahapan agar adonan dibentuk sesuai
dengan spesifikasi, dilakukan dengan cepat, cermat, dan saniter.
i) Pengukusan
Setelah pembentukan, kerupuk ikan akan dilakukan pengukusan. Adonan
dikukus dengan menggunakan alat pengukus. Pengukusan dilakukan sampai
didapatkan adonan kerupuk yang benar-benar matang. Tujuan dilakukan
tahapan ini untuk mendapatkan gelatinisasi adonan sesuai spesifikasi.
j) Pendinginan
Selanjutnya tahap pedinginan, adonan kerupuk ikan didinginkan diatas
para-para atau rak-rak dengan cara dibiarkan pada suhu ruang, sehingga
adonan kerupuk ikan menjadi dingin. Pendinginan dilakukan secara cermat dan
saniter. Tujuan tahap ini untuk memudahkan pemotongan/pengirisan.
k) Pemotongan
Adonan yang telah dingin selanjutnya akan dipotong sesuai ukuran yang
diinginkan. Tujuan tahap ini untuk mendapatkan kerupuk ikan dengan ketebalan
sesuai dengan spesifikasi.
l) Pengeringan
Kerupuk ikan yang telah di potong selanjutnya akan dikeringkan, dengan
tujuan mendapatkan kerupuk ikan yang kering sesuai spesifikasi. Irisan kerupuk
ikan diatur diatas para-para dan dijemur dibawah sinar matahari atau alat
pengering mekanis (mechanical dryer) sampai kering sesuai spesifikasi secara
cermat dan saniter.
m) Sortasi II
Kerupuk ikan yang telah kering akan disortasi berdasarkan bentuk dan
ukuran. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kerupuk ikan yang kering sesuai
spesifikasi.
n) Penggorengan
Kerupuk ikan yang telah disortasi selanjutnya digoreng menggunakan
minyak panas sampai kerupuk mengembang.
o) Penirisan
Kerupuk yang telah digoreng selanjutnya akan ditiriskan untuk mengurangi
kandungan kadar minyak sehingga mutu produk dapat terjaga.
p) Penimbangan dan pengemasan
Kerupuk ikan yang telah disortasi selanjutnya akan ditimbang dan dikemas.
Kerupuk ikan dimasukkan ke dalam bahan pengemas, ditimbang sesuai dengan
berat yang dinginkan dan ditutup (seal). Tujuan dilakukan tahapan ini untuk
mendapatkan kerupuk ikan sesuai berat.
q) Pengepakan
Tahapan terakhir ialah pengepakan, produk akhir kerupuk ikan dimasukkan
ke dalam kantong plastik, selanjutnya dimasukkan ke dalam master karton
secara cepat, cermat dan saniter sesuai dengan label. Tujuan dilakukan tahapan
ini untuk melindungi produk dari kerusakan fisik selama transportasi dan
penyimpanan, dan mendapatkan produk dalam kemasan sesuai label.
7
3. METODE PRAKTIK
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2009). Kerupuk Ikan. SNI 2713.3: 2009.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2018). Kerupuk Ikan, Udang, dan Moluska
Siap Makan. SNI 8646:2018. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Amertaningtyas, Dedes. 2011. Mini Review: Pengolahan Kerupuk "Rambak" Kulit
di Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Universitas Brawijaya. 21 (3), 18-
29.
Bleeker. 1853. Sardinella longiceps . In: Froese, R. And D. Pauly. Editors.
FishBase (2017).
Chan WLY. 1965. A Systemic Division of The Indo-Pacific Clupeid Fishes of The
Genus Sardinella (Family Clupeidae) Japanesse, Ichtiology. XIII. (5): 10-39
Hanafiah, Murdinah. 1982. Evaluasi mutu pada penanganan lemuru di Muncar.
Prosiding Seminar Perikanan Lemuru. Banyuwangi, 18-21 Januari 1982.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Departemen
Pertanian, hal 187-198.
Hidayah A.2018. Analisis Isi Lambung Ikan Lemuru (Sardinella longiceps ) dan
Ikan Tembang (Sardinella Fimbriata) di Perairan Prigi, Trenggalek.Tugas
Akhir.
Kurniasih A., dkk.2020. Penerapan GMP dan SSOP di UMKM Ranafra Tegal
Untuk Memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan. Seminar Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP.528-532.
Laiya N,ddk.2014. Formulasi Kerupuk Ikan Gabus yang Disubstitusi dengan
Tepung Sagu. : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.2(2).81-87.
Laiya, N., Harmain, M. R., & Yusuf, N. (2014). Formulasi Kerupuk Ikan Gabus
yang Disubtitusi dengan Tepung Sagu. Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan, 3(2), 81-87.
Lutfi A.,2018. Kandungan Asam Lemak Tak Jenuh Omega 3 Pada Tempe
Dengan Penambahan Tepung Ikan Lemuru (Sardinella longiceps ).Skripsi.
Mahdelena R. et al.2021. Mutu Kerupuk Ikan Tenggiri dengan Penggunaan Jenis
Pasir yang Berbeda Sebagai Media Penyangraian. Jurnal
FishtecH.10(2):109-119
Manurung Oktavianus.2011. Pengaruh Suhu Dan Waktu Penggorengan Hampa
Terhadap Mutu Keripik Ikan Lemuru (Sardinella longiceps). Skripsi.
Natlia Tresia,dkk. 2019. Uji Sensori, Fisik Dan Kimia Kerupuk Ikan Dengan
Penambahan Konsentrasi Daging Ikan Gabus (Channa striata) yang
Berbeda. J. Fish Protech.2(2):157-164.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor R
17/PERMEN-KP/2019 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan
Sertifikat Kelayakan Pengolahan.
Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. (2014). Petunjuk Teknis
Inspeksi Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) Berdasarkan Konsepsi
HACCP pada Unit Pengumpul/Supplier. Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
17
Saanin H.1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Jilid 1 dan 2. Bina Cipta
Bandung.-.-.
Safitri, E.(2017).Studi Proses Pengolahan Squid Slice Sashimi (Loligo chinensis)
Beku. Tugas Akhir.
Suryaninrum D.,ddk.2016. Karakteristik Kerupuk Panggang Ikan Lele (Clarias
gariepinus) Dari Beberapa Perbandingan Daging Ikan dan Tepung
Tapioka.-.-.
Weber M dan L.F. de Beaufort. 1965. The Fishes of The Indo-Australian
Archipelago II. Malapcopteryii; Myctophoidea; Ostariophysi; Siluroidae, with
151. Illustration of Bleekeri. E. J. Brill. Ltd. Leiden. 410 p.
Whitehead P.J.P. 1985. FAO species catalogue. Vol. 7. Clupeid fishes of the
world (suborder clupeioidei) An annotated and illustrated catalogue of the
herrings, sardines, pilchards, sprats, shads, wolf anchovies and herrings.
Part 1. Chirocentridae, clupeidae,and Pristigasteridae. FAO FISH. Synop.
7(25):1-303.
18
LAMPIRAN
19
Keterangan
No Uraian
Memenuhi Tidak Memenuhi
Seleksi bahan baku
sumber Bahan Baku berasal dari
perairan yang tidak tercemar atau
dibuktikan dengan hasil pengujian
tidak berasal dari jenis ikan yang
dilarang
bebas dari bahaya biologi, kimia, dan
fisik
memenuhi persyaratan mutu
1
pengangkutan Bahan Baku
menggunakan alat angkut yang
memenuhi persyaratan
dilengkapi dengan catatan atau
informasi yang terkait dengan
penelusuran dan monitoring
dilakukan dengan cepat, saniter,
terlindung, dan mencegah
kontaminasi
Penanganan ikan dan pengolahan ikan
memperhatikan waktu, kecepatan,
dan suhu
menggunakan teknologi sesuai
dengan prinsip Penanganan Ikan dan
Pengolahan Ikan
2
memperhatikan jenis produk dan
peruntukannya serta sesuai
spesifikasi produk yang
dipersyaratkan
menggunakan bangunan yang
memiliki fasilitas sesuai persyaratan
Penanganan dan penggunaan bahan tambahan, Bahan penolong, dan
bahan kimia
bahan tambahan dan bahan kimia
yang diizinkan
bahan penolong sesuai persyaratan
3 dan prosedur
bahan tambahan, bahan penolong,
dan bahan kimia tidak merugikan atau
membahayakan kesehatan manusia
dan memenuhi standar mutu
bahan penolong berasal dari sumber
20
kelancaran proses
tersedia ruangan unit proses yang
memadai
Menjaga fasilitas pencuci tangan,
sanitasi, dan toilet
fasilitas pencuci tangan tersedia
dalam jumlah yang memadai dan
tidak dioperasionalkan dengan
4
tangan, air harus mengalir, dilengkapi
dengan fasilitas sanitasi, ditempatkan
di dekat pintu masuk dan di tempat
yang diperlukan, serta selalu dijaga
dalam kondisi bersih dan saniter
toilet tersedia dalam jumlah yang
memadai, berfungsi baik, tidak
berhubungan langsung dengan
ruangan penanganan dan
pengolahan, dilengkapi dengan
fasilitas sanitasi, dan selalu dijaga
dalam kondisi bersih dan saniter
Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
bahan kimia, pembersih, dan
disinfektan harus sesuai dengan
persyaratan
bahan kimia, pembersih, dan
disinfektan digunakan sesuai petunjuk
dan persyaratan
bahan kimia, pembersih, dan
5
disinfektan diberi label dengan jelas
disimpan di ruang khusus dan
terpisah dengan ruang penyimpanan
produk olahan
terdapat petugas khusus yang
ditunjuk dan bertanggung jawab
dalam penanganan bahan
kimia
Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan kimia berbahaya
bahan kimia berbahaya diberi label
yang jelas dan disimpan secara
6 terpisah dan aman
penggunaan bahan kimia berbahaya
sesuai dengan metode dan prosedur
yang dipersyaratkan
23
25