Oleh:
ERIK UMBU WUDI
NIT. 20.1.06.015
Oleh:
NIT : 20.1.06.015
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Program Studi
Teknik Penangkapan Ikan
1. Bapak Dr. Aris Widagdo, A.Pi, M.Si selaku Direktur Politeknik Kelautan dan
Perikanan Kupang dan selaku Pembimbing Utama yang telah memprogramkan
Praktik Kerja Lapangan
3. Ayah, Ibu, Keluarga, serta teman-teman dan seluruh civitas akademika Politeknik
Kelautan dan Perikanan Kupang atas dukungan serta doanya.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapang ini masih berada
jauh dari kata sempurna sehingga Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya
guna menyempurnakan Laporan ini. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, khususnya di bidang Kelautan dan Perikanan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..................................................................................................2
4.5 Mengetahui Tata Cara Penanganan dan Penjualan Ikan Di PPI .......23
4.7 Jumlah Kapal, Jenis kapal, dan Alat Tangkap Di PPI Amagarapati..30
5.1 Kesimpulan.........................................................................................31
5.2 Saran...................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Fungsi Maritim
Pelabuhan mempunyai aktivitas- aktivitas yang bersifat kemaritiman, yaitu
merupakan suatu tempat kontak bagi nelayan atau pemilik kapal, antara laut dan
daratan untuk semua aktifitasnya.
2. Fungsi Komersial
Fungsi ini timbul karena pelabuhan perikanan merupakan suatu tempat awal
untuk mempersiapkan pendistribusian produksi perikanan dengan melakukan
transaksi pelelangan ikan. Proses pendistribusian ini dapat dilakukan dengan carra
ikan yang telah didaratkan dibawa ke gedung pelelangan ikan untuk dicatat jumlah
dan jenisnya. Setelah itu ikan disortir dan diletakkan di keranjang untuk dilakukan
pelelangan ikan dan dicatat transaksinya. Pedagang atau bakul ikan mengambil ikan
yang telah dilelang.
3. Fungsi Jasa
Fungsi ini meliputi seluruh jasa-jasa pelabuhan mulai dari ikan didaratkan
hingga ikan didistribusikan seperti penyediaan alat-alat pengangkut ikan, keranjang,
penyediaan bahan bakar, air bersih, es, jasa menangani mutu ikan, keamanan
pelabuhan serta pemeliharaan kapal dan pelabuhan.
Fungsi pelabuha perikananan ditinjau dari segi aktifitasnya secara khusus
merupakan pusat kegiatan ekonomi perikanan antara lain:
1. Aspek Produksi Dalam hal ini pelabuhan perikanan lebih ditekankan sebagai
pemusatan dan kegiatan produksi antara lain, tempat pemusatan armada
penangkapan untuk pendaratan hasil tangkapan, menyediakan tempat
berlabuh yang aman, menjamin kelancaran membongkar hasil tangkapan serta
menyediakan suplai logistik.
Alir ikan di PP/PPI dimulai dari pendaratan hasil tangkapan di dermaga. Ikan
dibawah ke PPI kemudian di salurkan ke pedangang besar, pedangan antar provinsi
pedagang lokal, dan pengecer hingga pada akhirnya sampai ke konsumen. Alir bahan
kebutuhan kapal yang akan melaut antara lain bahan-bahan kebutuhan perbekalan
nelayan (perbekalan ransum makanan, bahan pengawet ikan dan perlengkapan kapal
dan alat tangkap).
3) Fasilitas komunikasi
6) Cold storage
9) Bengkel
10) Gedung penanganan dan pengolahan
a) Kantor administrasi;
b) Warung;
d) Perumahan karyawan;
e) MCK;
f) Sarana ibadah;
g) Sarana kesehatan;
h) Pemukiman nelayan;
Menurut Dibbs (1970) dalam Priyaza (2008), fasilitas yang diperlukan dibagi
menjadi 2 bagian yang saling berkaitan dengan penangkapan, antara lain sebagai
berikut:
1 Perlunya pelayanan untuk kapal penangkap dan alat tangkap, fasilitas yang
diperlukan, yaitu:
b. Fasilitas BBM
c. Fasilitas es
2 Penanganan hasil tangkapan dan semua aspek marketing, diperlukan areal tanah
yang memungkinkan pengembangan, yaitu :
a. Fasilitas pemasaran
c. Cold storage
d. Area Parkir
BAB III
METODE PRAKTIK
1. Dermaga.
Panjang 60 meter,
Lebar 7 meter
Kondisi : baik
Berfungsi sebagai tempat bertambat dan bongkar muat hasil tangkapan kapal
perikanan.
2. Bollard
Bollard adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan (tambat) kapal di
dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal agar kapal tidak terbawa arus
atau gelombang. Bollard pada pelabuhan Amagarapati terbuat dari besi beton yang
ditanamkan pada fondasi dermaga sehingga kekuatannya mampu menahan gaya yang
bekerja pada kapal. Bollard digunakan sebagai tambatan kapal yang berlabuh dengan
mengikatkan tali yang dipasang pada haluan, buritan serta badan kapal ke dermaga
supaya mampu menahan gaya dari arus. Bollard yang ada di Pangkalan Pendaratan
Ikan Amagarapati berjumlah 22 bollard.
3. Fender
Fender adalah perangkat dari pelabuhan yang digunakan untuk meredam benturan
yang terjadi pada saat kapal akan merapat ke dermaga, atau meredam benturan yang
terjadi akibat kapal terkena guncangan oleh arus. Bahan fender biasanya terbuat dari
karet yang diletakkan menempel pada dermaga. Fender yang ada di PPI Amagarapati
berjumlah 54 buah.
Gambar 5. Fender di PPI Amagarapati
4. Lampu jalan
6. Jalan
UPTD merupakan unit pelaksana teknis daerah yang dipimpin oleh seorang
kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggugjawab Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Flores Timur. UPTD mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan pangkalan pendaratan ikan Amagarapati.
Gambar 9. Gedung kantor UPTD PPI Amagarapati
Bangunan TPI merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melelang atau
mendaratkan ikan hasil tangkapan. Namun tempat pelelangan ikan di PPI
Amagarapati sedang tidak berfungsi dan tidak berjalan sejak 2016 karena belum
mempunyai petugas lapangan pelaksana yang tepat dalam menangani TPI tersebut.
Sehingga hingga saat ini tempat pelelangan ikan PPI Amagarapati disewa lapak oleh
perusahaan Primo Indo untuk melakukan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan.
4. Instalasi Listrik
5. Pabrik Es
Pabrik es adalah tempat produksi es bagi keperluan masyarakat nelayan untuk
kegiatan perbekalan melaut atau kegiatan penanganan hasil tangkapan dalam bentuk
produk akhir es balok. Pabrik es yang terdapat di PPI Amagarapati memiliki dua
mesin utama namun yang masih bekerja satu mesin saja dan satu lainnya rusak total.
Hal ini dikarenakan faktor usia mesin dari tahun 2009 hingga saat ini belum pernah
digantikan, sehingga nelayan atau pelaku usaha perikanan yang ada di kawasan PPI
Amagarapati banyak menggunakan es yang diambil dari pabrik-pabrik es lainnya
dengan jarak dari lokasi PPI kurang lebih 2-4 km.
SPDN adalah stasiun pengisian bahan bakar yang digunakan untuk mempermudah
nelayan dalam membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. SPDN yang ada di
PPI Amagarapati menurut hasil wawancara, masih dioperasikan hanya saja dikontrak
oleh pihak KUD dan pihak ketiga dalam permodalan stock bahan bakar dengan
kapasitas menampung 5.000 liter/ tanki untuk tiga tanki yang ada di PPI
Amagarapati. Hal ini masih menjadi satu kendala bagi pihak yang mengurus BBM
karena 15.000 liter/hari saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nelayan
setempat. Sehingga apabila stock yang ada di PPI Amagarapati habis maka para
pelaku usaha perikanan akan mengambilnya stock BBM yang ada di tempat lain
Saluran air limbah di PPI Amagarapati berbentuk selokan besar tertutup dan
berada di samping gedung SPDN yang berfungsi untuk menyaring dan meminimalisir
limbah-limbah dari kegiatan yang ada di PPI Amagarapati sebelum di buang.
1. Pos Jaga
Pos jaga berfungsi sebagai suatu wadah bagi petugas jaga untuk
mengkondisikan keamanan di wilayah PPI Amagarapati. Pos jaga yang
terdapat di PPI Amagarapati terletak pada pintu masuk bagian timur dari PPI,
di area pos jaga sering digunakan sebagai penarikan tarif parkir yang aktif di
hari-hari libur kerja (sabtu/minggu). Kondisi pos jaga yang terdapat di PPI
Amagarapati cukup baik, bersih dan terawatt.
2. Toilet
3. Lahan Parkir
Lahan parkir adalah wilayah yang digunakan oleh beberapa pihak untuk
memberhentikan atau memarkirkan kendaraan demi kepentingan yang ada di PPI
Amagarapati. Lahan parkir yang ada di PPI Amagarapati tepat depan kantor
UPTD dan tempat pelelangan ikan.
Ikan merupakan komoditi yang muda busuk (Perisable food). sesuda diangkat
dari kapal ikan harus segera ditagani secara tepat untuk mempertahankan mutu ikan
agar tetap segar. Penaganan Hasil Tangkapan di PPI Amagarapati yaitu hasil
tangkapan yang di bongkar dari kapal ikan langsung mendapatkan pelayanan yanag
memudakan terlaksananya pekerjaan dalam serangkaian proses seperti penyotiran
ikan berdasarkan jenisnya, lalu ikan dicuci bersih dengan air, setelah ikan dicuci
dengan bersih hasil tangkapan tersebut di timbang lagi untuk di jual kepada para
pedagang sekitar PPI Amagarapati. Biaya hasil tangkapan yang dibeli oleh para
pedagang itu akan dikirim sebagian ke pasar local dan lainya akan dikirim ke daerah
lain sesuai perintaan konsumen.jenis ikan hasil tangkapan yang paling dominan di
PPI Amagarapati antara lain adalah : Cakalang, Tongkol, Tembang dan Layang.
Hasil pengamatan penulis dalam melakukan pengamatan, ikan yang suda di sortir,
pencucian bersih lalu di timbang kemudian langsung di beli pedagang di sekitar PPI
Amagarapati.
Gambar 18. Pengangkatan ikan dari kapal ke pelabuhan
Fishing Hasil
N G Jumla AB
Tanggal Nama Kapal Groun Tangkapa
o T h (Kg) K
d n
5 juni Laut
1 PUTRI SAPARI 5 Layang 1000 4
2022 Flores
6 juni Laut
2 UJO ASO 5 Layang 1000 2
2022 Flores
7 juni Laut
3 MALAS TAU 5 Tembang 500 3
2022 Flores
8 juni Laut
4 NADIA 5 Tembang 1000 3
2022 Flores
9 juni Laut
5 BELAWAK 5 Layang 2000 2
2022 Flores
10 juni Laut
6 IBRAM A 5 Layang 1000 3
2022 Flores
Total Hasil Muatan Kapal Penampung Pada Bulan Juni 2022 650 kg 132
adalah:
4.7 Jumlah Kapal, Jenis Kapal Dan Alat Tangkap Di PPI Amagarapati
Berdasarkan data yang diperoleh, kapal yang ada di PPI Amagarapati, adalah
sebaigai berikut:
Tabel 1. Jumlah kapal
GT Jumlah Jumlah
4 20-30 18 Unit
3 Rumpon 326
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 SARAN
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Flores Timur. 2010. Flores Timur dalam
Angka 2010. Larantuka: Badan Pusat Statistik Kabupaten Flores Timur
Departemen Kelautan Dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan Tangkap.2002.
Pedoman Pengelolaan Pelabuhan Perikanan. Jakarta: Direktorat Perikanan
Tangkap Departemen Kelautan Dan Perikanan Dengan Japan Internasional
Coorperation Agency (JICA).
Dibbs, JL (1970). Review Proyek Pengembangan Perikanan Karibia UNDP / FAO,
Tahap 1, 1965- 1969.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2004 Tentang
Kepelabuhan Perikanan.
Lubis, E. (2019). Pelabuhan perikanan. PT Penerbit IPB Press,2019.
Simbolon, E. S. (2018). “Analisis Efisiensi Pemasaran Ikan Melalui Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) , dan Tangkahan , di Kecamatan Medan dan Belawan”.
Suherman, Agus dan Adhyaksa Dault. 2009. Analisis Dampak Sosial Ekonomi
Keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan Jawa
Timur. Universitas Diponegoro, Semarang.