A. Pukat Dorong
Pukat dorong merupakan jenis alat tangkap yang dianggap sederhana dan
menguntungkan nelayan. Pukat dorong (pushnet) adalah istrumen yang
dioperasikan dengan mendorongnya baik menggunakan bantuan kapal maupun
tanpa kapal di permukaan perairan ataupun di dasar perairan (Luthfiani et al.
2018).
D. Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan pukat dorong terdiri dari dua jenis yaitu hasil tangkapan
utama (target species) dan hasil tangkapan sampingan (bycatch). Hasil tangkapan
alat tangkap pukat dorong terdiri dari bermacam macam spesies sebagai hasil
tangkapan sasaran utama/target catch dan biota laut lain sebagai hasil tangkapan
sampingan/by-catch.
Hasil tangkapan utama alat tangkap pukat dorong adalah udang, ikan biang
(Steppina sp), ikan malong (Maraen esox sp), ikan pari(Trygon sp), ikan kurau
(Polynemus sp), ikan belanak (Mugil cephalus),ikan gulamah (Otolithoides pama)
(Samsirjon et al. 2015). Hasil tangkapan sampingan adalah tangkapan yang tidak
diinginkan namun tertangkap selama operasi penangkapan ikan. Spesies hasil
tangkapan sampingan/by-catch umumnya adalah biota laut demersal karena
habitat/tempat hidup yang sama. Adapun jenis ikan yang sering ditemukan yaitu
Ikan Layur (Trichiurus lepturus), Ikan Kempar (Secutor ruconius), Ikan Kembung
(Rastrelliger sp). Alat tangkap pukat dorong tidak memiliki selektifitas yang baik
terhadap hasil tangkapan, selain dari tujuan penangkapan ikan-ikan kecil juga ikut
tertangkap (Luthfiani et al. 2018).
Daftar Pustaka
Tanjung Sari, I. (2010). Peran Pangkalan Pendataan Ikan (PPI) Kota Dumai
Dalam Mendukung Aktivitas Penangkapan Ikan. IPB University.