di WPP 716
(Provinsi Sulawesi Utara,Laut Sulawesi)
WPPNRI 716 meliputi Perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera
Propinsi : Kaltara; Kaltim; Sulteng; Gorontalo; Sulawesi Utara & Maluku Utara
berbatasan dengan wilayah teritorial 3 negara : Malaysia, Filipina, dan Palau
KONSEP PENGELOLAAN
KONSEP PERIKANAN
PENGELOLAAN PERIKANAN
Tentang
Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP)
Keputusan
Wilayah Pengelolaan Perikanan
1 Menteri Kelautan dan Perikanan RI
Negara Republik Indonesia
Nomor 83/KEPMEN-KP/2016
(WPP NRI) 716
Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan
Keputusan yang Diperbolehkan, dan Tingkat
2 Menteri Kelautan dan Perikanan RI Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di
Nomor 50 /KEPMEN-KP/2017 Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia
Penilaian Indikator EAFM WPP-NRI 716 & 715
Tahun 2015
Ruchimat, 2019
POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN
di WPP-NRI 716, Tahun 2016
Potensi JTB
Kelompok Sumber Daya Tingkat
No (ribu (ribu
Ikan Pemanfaatan
ton/tahun) ton/tahun)
1 Ikan pelagis kecil 332,635 266,108 0,48
2 Ikan pelagis besar (TCT) 181,491 145,193 0,63
3 Ikan demersal 36,142 28,914 0,45
4 Ikan karang 34,440 27,552 1,45
5 Udang penaeid 7,945 6,356 0,50
6 Lobster 894 715 0,75
7 Kepiting 2,196 1,756 0,38
8 Rajungan 294 235 0,50
9 Cumi-cumi 1,103 883 1,42
TOTAL 597,139
Sumber : Kepmen KP No. 50/KEPMEN-KP/2017
Under- exploited
Fully-exploited
Over-exploited
Jumlah alat tangkap optimal (f opt) untuk kelestarian
sumber daya ikan di WPP 716
Tersedianya data perikanan Data perikanan tangkap yang Data perikanan tangkap belum
tangkap yang dapat memenuhi dapat memenuhi kepentingan dapat memenuhi kepentingan
kepentingan pengelolaan pengelolaan sumber daya ikan pengelolaan sumber daya ikan
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dalam waktu
sumberdaya ikan dan habitatnya 5 (lima) tahun
secara berkelanjutan Terwujudnya penggunaan Jumlah kapal yang menggunakan Lebih dari 50% kapal
alat/cara penangkapan ikan yang alat/cara penangkapan ikan yang menggunakan alat/cara
legal lebih dari 50% dalam waktu illegal penangkapan ikan yang illegal
5 (lima) tahun.
Terminimalisasinya konflik antara Frekuensi konflik antara Sering terjadi konflik
nelayan andon dengan nelayan nelayan andon dengan
Meningkatnya manfaat ekonomi tujuan andon dalam waktu 5(lima) nelayan tujuan andon
dan sosial dari perikanan tahun
berkelanjutan untuk kesejahteraan Sebanyak 5% nelayan mampu Jumlah nelayan yang mengikuti Masih sedikit nelayan yang
masyarakat menerapkan carapenanganan ikan pelatihan cara penanganan ikan mengikuti pelatihan cara
yang baik dalam waktu 5(lima) yang baik penanganan ikan
tahun yang baik
Partisipasi aktif dan kepatuhan terkelolanya rumpon secara Jumlah rumpon yang Sebagian besar rumpon tidak
pemangku kepentingan dalam optimal sesuai dengan ketentuan dikelola secara optimal dikelola secara optimal sesuai
Pengelolaan perikanan Peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan dengan ketentuan peraturan
dalam waktu 5(lima) tahun peraturan perundang-undangan perundang-undangan
• Menyusun Rencana Aksi Pengelolaan untuk
mencapai sasaran yang ditentukan dalam rangka
mewujudkan tujuan pengelolaan perikanan
Minahasa
Business Player Asosiasi Perikanan Pole and Line, Huhate Indonesia Pemanfaat Sumberdaya
(AP2HI)
Industri Perikanan di Bitung
Panel Ilmiah
mempunyai tugas memberi masukan ilmiah berdasarkan
antara lain kajian ilmiah, hasil penelitian, dan ilmu
pengetahuan.
Unsur Panel ilmiah:
• Lembaga Penelitian di bidang kelautan dan perikanan,
• Perguruan Tinggi,
• Kelompok Ilmiah Pengelolaan Perikanan
• Pakar Perikanan dan Kelautan
Panel Konsultatif
mempunyai tugas melakukan penyampaian aspirasi
dan partisipasi dari pemangku kepentingan terkait.
Unsur didalam Panel konsultatif :
• Unit Pengelola Teknis (UPT) Pusat non-Perikanan
Tangkap,
• Asosiasi Penangkapan Ikan,
• Asosiasi Pengolahan Hasil Perikanan,
• Lembaga Adat
• Lembaga Swadaya Masyarakat.
Komisi Pengelolaan Perikanan, Panel Ilmiah, dan Panel Konsultatif tingkat daerah masa
kerja paling lama 2 Tahun, dengan legalitas melalui Surat Keputusan Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinisi Sulawesi Utara
Matriks pembagian urusan perikanan tangkap antara pemerintah pusat , pemerintah provinsi dan
daerah kabupaten/kota
Contoh : Riset sbg dasar Penilaian Performa Perikanan
untuk Penyusunan RPP Sulawesi Utara
(spesies ikan Layang)
Domain Ekonomi
Indikator Nilai
1. Kepemilikan Aset 1
2. Pendapatan rumah tangga perikanan (RTP) 1
3. Rasio Tabungan (Saving ratio) 1
Domain Kelembagaan
Indikator Nilai
1. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perikanan
1.5
yang bertanggung jawab
2. Kelengkapan aturan main dalam pengelolaan
2
perikanan
3. Mekanisme pengambilan keputusan 2.5
4. Rencana pengelolaan perikanan 1
5. Tingkat sinergisitas kebijakan dan kelembagaan
2
pengelolaan perikanan
6. Kapasitas pemangku kepentingan 2
2. Konflik perikanan 2
3. Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan
2
sumberdaya ikan
Domain Ekonomi (1)
1. Kepemilikan Aset 2
2. Pendapatan rumah tangga perikanan (RTP) 1
3. Rasio Tabungan (Saving ratio) 1
Domain Kelembagaan (2)
1. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perikanan yang
bertanggung Jawab 2
2. Kelengkapan aturan main dalam pengelolaan perikanan 3
3. Mekanisme pengambilan keputusan 3
4. Rencana pengelolaan perikanan 2
5. Tingkat sinergisitas kebijakan dan kelembagaan pengelolaan
perikanan 2
6. Kapasitas pemangku kepentingan 3
Nilai Bendera Deskripsi
1 Kurang
2 Sedang
3 Baik
TERIMA KASIH
=Syukur Moanto=