Anda di halaman 1dari 49

PENGELOLAAN PERIKANAN

di WPP 716
(Provinsi Sulawesi Utara,Laut Sulawesi)

PELATIHAN EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERIKANAN & KELAUTAN


18 – 22 JANUARI 2021
WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP) 716 dan 717

Dr. Ridwan Lasabuda


FPIK Univ.Sam Ratulangi
ridwan_lasabuda@unsrat.ac.id
Pasal 33 ayat (3) Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Bumi,air,dan kekayaan yang terkandung didalam-


nya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Sumberdaya Ikan di WPP 716


Pengelolaan Sistem Perikanan
(UU 31/2004 jo UU 45/2009 ttg Perikanan)

• Dimensi sumberdaya perikanan dan


ekosistemnya

• Dimensi pemanfaatan sumberdaya perikanan


untuk kepentingan sosial ekonomi masyarakat

• Dimensi kebijakan perikanan

Pengelolaan Perikanan yg Komprehensif & Terintegrasi


Berbentuk basin besar, kedalaman mencapai 6.200 m.
Posisi memanjang 420 mil (675km) Utara-Selatan dengan 520 mil (837km) Timur-Barat
Luas wilayah permukaan totalnya 110.000 mil2 (280.000 km2) (Anonim,2012)

WPPNRI 716 meliputi Perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera
Propinsi : Kaltara; Kaltim; Sulteng; Gorontalo; Sulawesi Utara & Maluku Utara
berbatasan dengan wilayah teritorial 3 negara : Malaysia, Filipina, dan Palau
KONSEP PENGELOLAAN
KONSEP PERIKANAN
PENGELOLAAN PERIKANAN

Paradigma Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan berbasis WPP NRI : terintegrasi hulu-hilir,


berbasis spasial, keterlibatan semua stakeholders dari perencanaan sampai implementasi
RUANG LINGKUP RENCANA PENGELOLAAN PERIKANAN (RPP)

STATUS PERIKANAN RENCANA STRATEGIS PENGELOLAAN


PERIKANAN

Penilaian Performa Perikanan


=> EAFM (Ecosystem
Approach to Fisheries
Management)
(Kep.Dirjen PT No.18/2014)
Data
Primer

Analisis Umpan balik


Dasar Hukum Pengelolaan Perikanan di WPP 716

Tentang
Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP)
Keputusan
Wilayah Pengelolaan Perikanan
1 Menteri Kelautan dan Perikanan RI
Negara Republik Indonesia
Nomor 83/KEPMEN-KP/2016
(WPP NRI) 716
Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan
Keputusan yang Diperbolehkan, dan Tingkat
2 Menteri Kelautan dan Perikanan RI Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di
Nomor 50 /KEPMEN-KP/2017 Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia
Penilaian Indikator EAFM WPP-NRI 716 & 715
Tahun 2015

Domain WPP-NRI 716 WPP-NRI 715


Sumberdaya Ikan 71.70 75.00
Habitat & Ekosistem 51.10 61.29
Teknik Penangkapan 48.40 40.01
Sosial 66.70 55.00
Ekonomi 50.00 50.01
Kelembagaan 46.60 38.19

Ruchimat, 2019
POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN
di WPP-NRI 716, Tahun 2016

Potensi JTB
Kelompok Sumber Daya Tingkat
No (ribu (ribu
Ikan Pemanfaatan
ton/tahun) ton/tahun)
1 Ikan pelagis kecil 332,635 266,108 0,48
2 Ikan pelagis besar (TCT) 181,491 145,193 0,63
3 Ikan demersal 36,142 28,914 0,45
4 Ikan karang 34,440 27,552 1,45
5 Udang penaeid 7,945 6,356 0,50
6 Lobster 894 715 0,75
7 Kepiting 2,196 1,756 0,38
8 Rajungan 294 235 0,50
9 Cumi-cumi 1,103 883 1,42
TOTAL 597,139
Sumber : Kepmen KP No. 50/KEPMEN-KP/2017
Under- exploited
Fully-exploited
Over-exploited
Jumlah alat tangkap optimal (f opt) untuk kelestarian
sumber daya ikan di WPP 716

Kelompok Sumber Daya Jenis Alat


No Jumlah (Unit)
Ikan Tangkap
1 Ikan pelagis kecil purse seine 4.222
2 Ikan pelagis besar (TCT) purse seine 3.666
3 Ikan demersal rawai dasar 13.162
4 Ikan karang pancing rawai 23.279
5 Udang penaeid pukat udang 1.667
6 Lobster bubu 3.359
7 Kepiting jaring insang 5.304
8 Rajungan jaring insang 6.862
9 Cumi-cumi bagan tancap 224
(Suman, 2016)
Jumlah Nelayan yang Berdomisili di Provinsi Sekitar WPPNRI 716

.Upah Minimum Provinsi di WPPNRI 716


Jumlah Pelabuhan Perikanan di WPPNRI 716
Jumlah kapal penangkap ikan di laut menurut Kategori Kapal Penangkap Ikan di
WPPNRI 716
RENCANA STRATEGIS PENGELOLAAN WPPNRI 716
Inventarisasi isu : terkait dengan sumberdaya ikan (pelagis kecil dan
demersal) lingkungan,sosial,ekonomi,dan tatakelola :
Tujuan Pengelolaan Perikanan (pendekatan ekosistem)

Tujuan Sasaran Indikator Tolok ukur

Tersedianya data perikanan Data perikanan tangkap yang Data perikanan tangkap belum
tangkap yang dapat memenuhi dapat memenuhi kepentingan dapat memenuhi kepentingan
kepentingan pengelolaan pengelolaan sumber daya ikan pengelolaan sumber daya ikan
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dalam waktu
sumberdaya ikan dan habitatnya 5 (lima) tahun
secara berkelanjutan Terwujudnya penggunaan Jumlah kapal yang menggunakan Lebih dari 50% kapal
alat/cara penangkapan ikan yang alat/cara penangkapan ikan yang menggunakan alat/cara
legal lebih dari 50% dalam waktu illegal penangkapan ikan yang illegal
5 (lima) tahun.
Terminimalisasinya konflik antara Frekuensi konflik antara Sering terjadi konflik
nelayan andon dengan nelayan nelayan andon dengan
Meningkatnya manfaat ekonomi tujuan andon dalam waktu 5(lima) nelayan tujuan andon
dan sosial dari perikanan tahun
berkelanjutan untuk kesejahteraan Sebanyak 5% nelayan mampu Jumlah nelayan yang mengikuti Masih sedikit nelayan yang
masyarakat menerapkan carapenanganan ikan pelatihan cara penanganan ikan mengikuti pelatihan cara
yang baik dalam waktu 5(lima) yang baik penanganan ikan
tahun yang baik
Partisipasi aktif dan kepatuhan terkelolanya rumpon secara Jumlah rumpon yang Sebagian besar rumpon tidak
pemangku kepentingan dalam optimal sesuai dengan ketentuan dikelola secara optimal dikelola secara optimal sesuai
Pengelolaan perikanan Peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan dengan ketentuan peraturan
dalam waktu 5(lima) tahun peraturan perundang-undangan perundang-undangan
• Menyusun Rencana Aksi Pengelolaan untuk
mencapai sasaran yang ditentukan dalam rangka
mewujudkan tujuan pengelolaan perikanan

• Rencana aksi ditetapkan dengan pendekatan who


(siapa yang akan melakukan kegiatan),when
(waktu pelaksanaan kegiatan),where (tempat
pelaksanaan kegiatan),dan how (cara melakukan
kegiatan)
LEMBAGA PENGELOLA WPP-NRI

Sumber : Dit PSDI, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP, 2020


PENGELOLAAN PERIKANAN
di Propinsi Sulawesi Utara, Laut Sulawesi
(WPP NRI 716)
Luas Laut (Km2) 49,4 ribu
Luas Darat (Km2) 13,89 ribu
Panjang Garis Pantai (Km) 2.395,99
Jumlah Pulau 294 Nusa Utara
Jumlah Pulau Terluar 12

Minahasa

Bolaang Mongondow Raya

Kondisi Kelautan & Pewilayahan Sosial Masyarakat Sulawesi Utara


Produksi dan Nilai
Produksi Perikanan
Tangkap di Laut
Menurut
Kabupaten/Kota 2019

JTB WPP 716 (2016) =


477.711.2 Ton

Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka 2020


Perkembangan upaya pada perikanan skala kecil di Laut
Sulawesi, khususnya perairan bagian utara (Pelabuhan
Perikanan Pantai Tumumpa) dengan menggunakan mini
purse seine berkekuatan 10-30 GT pada tahun 2006-2011
memperlihatkan peningkatan hasil tangkapan per unit upaya
(kg/trip). Pada tahun 2011, hasil tangkapan per unit upaya
sekitar 1,7 ton/trip dimana ikan malalugis memberi kontribusi
utama (BPPL, 2014).
Namun, pembangunan perikanan di WPP-NRI 716 masih
menyimpan masalah, diantaranya 1) belum terwujud-nya
masyarakat perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, dan 2)
pengelolaan sumberdaya perikanannya belum berkelanjutan
PERDA PROV.SULAWESI UTARA NO. 1 TAHUN 2017 TENTANG
RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI
SULAWESI UTARA TAHUN 2017-2037 = < 12 Mil
• Taman Nasional Bunaken (l89.065 ha) Data ekosistem
• Kawasan Konservasi Laut Daerah Minahasa Selatan (26.000 ha) pesisir
• KawasanTaman Wisata PerairanMinahasaUtara (32.217 ha)
Sumber : Kepmen KP No.83/KEPMEN-KP/2016
LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA
NOMOR : 1 TAHUN 2017
TANGGAL : 14 Maret 2017
TENTANG : TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2017-2037
PENGELOLAAN PERIKANAN
BERKELANJUTAN BERBASIS
PROPINSI & KABUPATEN/KOTA
TATA KELOLA
KELOMPOK KERJA PENGELOLAAN PERIKANAN
BERKELANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA
(Kep.Gubernur Sulut No.437/Tahun 2019, Tanggal 19 November 2019)

 Menyusun rencana pengelolaan perikanan berkelanjutan di


provinsi Sulawesi Utara
 Menyusun rencana kerja meliputi jenis & tahapan kegiatan,
metode pengumpulan data & analisis, tata waktu
pelaksanaan dan perencanaan anggaran
 Mengumpulkan data & informasi penyusunan dokumen
awal rencana pengelolaan perikanan berkelanjutan terdiri
dari :
1) Data sumberdaya ikan : potensi, distribusi, komposisi
jenis, tingkat pemanfaatan
2) Data lingkungan : oseanografi perairan, habitat penting
perikanan, dll
3) Data sosek : jumlah nelayan, produktivitas nelayan,
pendapatan nelayan, permasalahan nelayan

 Melakukan analisa terhadap data dan informasi yang


dikumpulkan, yang akan digunakan sebagai dasar
penyususnan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP)
berkelanjutan di provinsi Sulawesi Utara
catatan : belum ada action
KELOMPOK KERJA PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN PROV.SULAWESI UTARA
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara (Ketua)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
(Sekretaris)
UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa
UPTD Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah I
(Talaud, Sangihe, Sitaro)
UPTD Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah III
(Bitung, Minut, Minahasa, Minahasa Selatan)
UPTD Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah IV
(Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow  Konservasi Sumberdaya
Timur, Bolaang Mongondow Selatan)  Data update & monitoring
Kepala Dinas Perikanan Kota Bitung sumberdaya ikan
 Pengawasan sumberdaya
Satuan Kerja Pemda Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Minahasa Utara & Penegakan hukum
 Penguatan Sosial
Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Minahasa
ekonomi komunitas
Kepala Dinas Pertanian, Kelautan & Perikanan Kota Manado

Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Minahasa Selatan


Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Bolaang Mongondow,
Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab. Bolmong Selatan (WPP 715)
Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Bolaang Mongondow Utara
Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Bolmong Timur (WPP &15)
Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab. Kepulauan Sitaro

Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab. Kepulauan Sangihe

Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab. Kepulauan Talaud


 Data update &
monitoring
sumberdaya
 Pengawasan
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung
sumberdaya
 Penguatan Sosial
ekonomi komunitas

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II


Bitung
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas
Satuan Kerja Pemerintah Pusat
III Manado
di Daerah
Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Likupang

Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Tahuna

Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan Uki

Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan


 Pengawasan
Perikanan, Satker Bitung, KKP
sumberdaya &
Penegakan hukum
Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan Manado
Instalasi Riset Sumberdaya Ikan Pelagis Besar, Satker
Bitung, Balai Riset Perikanan Laut, KKP

Balai Pelatihan & Penyuluhan Perikanan (BP3) Bitung


 Data update &
Balai Taman Nasional Bunaken monitoring
Coral Triangle Initiative on Coral Reefs (CTI-CFF) sumberdaya
Kelompok Ilmiah
 Konservasi
Politeknik Kelautan & Perikanan Bitung Sumberdaya
Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Sam
Ratulangi
Universitas Dumoga Kotamobagu
STIE Widya Darma Kotamobagu
Politeknik Negeri Nusa Utara Sangihe

Asosiasi Nelayan Pajeko (ASNEKO) Sulawesi Utara

Business Player Asosiasi Perikanan Pole and Line, Huhate Indonesia Pemanfaat Sumberdaya
(AP2HI)
Industri Perikanan di Bitung

DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)


Prov.Sulawesi Utara Penguatan Sosial ekonomi
Masyarakat Sipil
komunitas
Perikanan/LSM Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MPDI)
Manengkel Solidaritas
Berdasar pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
No. 33 Tahun 2019 tentang Lembaga Pengelola
Perikanan WPPNRI :

Panel Ilmiah
mempunyai tugas memberi masukan ilmiah berdasarkan
antara lain kajian ilmiah, hasil penelitian, dan ilmu
pengetahuan.
Unsur Panel ilmiah:
• Lembaga Penelitian di bidang kelautan dan perikanan,
• Perguruan Tinggi,
• Kelompok Ilmiah Pengelolaan Perikanan
• Pakar Perikanan dan Kelautan
Panel Konsultatif
mempunyai tugas melakukan penyampaian aspirasi
dan partisipasi dari pemangku kepentingan terkait.
Unsur didalam Panel konsultatif :
• Unit Pengelola Teknis (UPT) Pusat non-Perikanan
Tangkap,
• Asosiasi Penangkapan Ikan,
• Asosiasi Pengolahan Hasil Perikanan,
• Lembaga Adat
• Lembaga Swadaya Masyarakat.
Komisi Pengelolaan Perikanan, Panel Ilmiah, dan Panel Konsultatif tingkat daerah masa
kerja paling lama 2 Tahun, dengan legalitas melalui Surat Keputusan Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinisi Sulawesi Utara
Matriks pembagian urusan perikanan tangkap antara pemerintah pusat , pemerintah provinsi dan
daerah kabupaten/kota
Contoh : Riset sbg dasar Penilaian Performa Perikanan
untuk Penyusunan RPP Sulawesi Utara
(spesies ikan Layang)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN LAYANG DI PERAIRAN LAUT SULAWESI


DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR EAFM (Deasy, 2020)

Domain Sumberdaya Ikan


Nilai Tahun
Indikator
2020
1. CpUE Baku 2
2. Tren ukuran ikan 1
3. Proporsi ikan yuwana yang ditangkap 1
4. Komposisi spesies hasil tangkapan 3
5. "Range Collapse" sumberdaya ikan 2
6. Spesies ETP 1
Domain Teknik Penangkapan Ikan
Indikator Nilai
1. Penangkapan ikan yang bersifat destruktif 2
2. Modifikasi alat penangkapan ikan dan alat bantu
2
penangkapan
3. Kapasitas Perikanan dan Upaya Penangkapan
3
(Fishing Capacity and Effort)
4. Selektivitas penangkapan 2
5. Kesesuaian fungsi dan ukuran kapal penangkapan
2
ikan dengan dokumen legal
6. Sertifikasi awak kapal perikanan sesuai dengan
2
peraturan.
Domain Sosial
Indikator Nilai
1. Partisipasi pemangku kepentingan 2
2. Konflik perikanan 2
3. Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam
1
pengelolaan sumberdaya ikan

Domain Ekonomi
Indikator Nilai
1. Kepemilikan Aset 1
2. Pendapatan rumah tangga perikanan (RTP) 1
3. Rasio Tabungan (Saving ratio) 1
Domain Kelembagaan
Indikator Nilai
1. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perikanan
1.5
yang bertanggung jawab
2. Kelengkapan aturan main dalam pengelolaan
2
perikanan
3. Mekanisme pengambilan keputusan 2.5
4. Rencana pengelolaan perikanan 1
5. Tingkat sinergisitas kebijakan dan kelembagaan
2
pengelolaan perikanan
6. Kapasitas pemangku kepentingan 2

Nilai Bendera Deskripsi


1 Kurang
2 Sedang
3 Baik
Contoh : Riset sbg dasar Penilaian Performa Perikanan
untuk Penyusunan RPP Kab.Kepl.Sangihe
(spesies Kakap & Kerapu)

PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN KAKAP &


KERAPU DENGAN PENDEKATAN EAFM DI PERAIRAN
KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA
(Dumas, 2020)
Nilai Tahun
Indikator 2020
Domain Sumberdaya Ikan (2)
1. CpUE Baku 2
2. Trend ukuran ikan 1
3. Proporsi Ikan yuwana yang ditangkap 2
4. Komposisi spesies hasil tangkapan 2
5. "Range Collapse" sumberdaya ikan 2
6. Spesies ETP 1
Domain Habitat dan Ekosistem (2)
1. Kualitas perairan 2
2. Status ekosistem lamun 2
3. Status ekosistem mangrove 3
4. Status ekosistem terumbu karang 2
5. Habitat unik/khusus 2
6. Perubahan iklim terhadap kondisi perairan dan habitat 2
Domain Teknik Penangkapan Ikan (3)

1. Penangkapan ikan yang bersifat destruktif 2


2. Modifikasi alat penangkapan ikan dan alat bantu
3
penangkapan
3. Kapasitas Perikanan dan Upaya Penangkapan
2
(Fishing Capacity and Effort)
4. Selektivitas penangkapan 3
5. Kesesuaian fungsi dan ukuran kapal penangkapan ikan dengan
3
dokumen legal
6. Sertifikasi awak kapal perikanan sesuai dengan peraturan. 3

Domain Sosial (2)

1. Partisipasi pemangku kepentingan 2

2. Konflik perikanan 2
3. Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan
2
sumberdaya ikan
Domain Ekonomi (1)
1. Kepemilikan Aset 2
2. Pendapatan rumah tangga perikanan (RTP) 1
3. Rasio Tabungan (Saving ratio) 1
Domain Kelembagaan (2)
1. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perikanan yang
bertanggung Jawab 2
2. Kelengkapan aturan main dalam pengelolaan perikanan 3
3. Mekanisme pengambilan keputusan 3
4. Rencana pengelolaan perikanan 2
5. Tingkat sinergisitas kebijakan dan kelembagaan pengelolaan
perikanan 2
6. Kapasitas pemangku kepentingan 3
Nilai Bendera Deskripsi
1 Kurang
2 Sedang
3 Baik
TERIMA KASIH
=Syukur Moanto=

Anda mungkin juga menyukai