Anda di halaman 1dari 19

Modul 6

Domain Sumber Daya Ikan


Aisyah
BRSDMKP – KKP
icha_saraimanette@yahoo.com
Peserta mengetahui:

TUJUAN • tren produksi penangkapan ikan


• perubahan ukuran ikan yang
tertangkap
• proporsi anakan/induk ikan yang
tertangkap bukan untuk budi daya
• komposisi hasil tangkapan
• keberadaan spesies introduksi &
invasif
• cara melakukan penilaian indikator
dan menentukan flag status pada
Domain Sumber Daya Ikan pada
suatu ekosistem perairan darat
1. Trend produksi penangkapan ikan

Domain 2. Perubahan ukuran ikan yang tertangkap

Sumber Daya
• 1.anakan/induk
3. Proporsi Trend produksi penangkapan ikan
ikan yang tertangkap bukan u/ budidaya
Ikan
4. Komposisi hasil tangkapan

5. Keberadaan spesies introduksi dan invasif


Indikator 1: Trend Produksi Penangkapan Ikan
Perubahan data kuantitatif Catch Per Unit
Effort (CPUE) atau informasi kuantitatif dan 30
kualitatif perubahan jumlah produksi 25

CPUE (kg/nelayan)
penangkapan ikan oleh mayoritas pelaku usaha 20
penangkapan ikan rata-rata pada tahun terkini
15
dibandingkan beberapa tahun sebelumnya
10
5
Mengetahui kelimpahan SDI di suatu ekosistem
0
0 20 40 60 80 100 120
• Kondisi penurunan  indikasi tangkap lebih Effort (nelayan)
(overfishing)
• Kondisi meningkat atau stabil/tidak
berubah  indikasi berkelanjutan
(sustainable fisheries)
Indikator 2:
Perubahan Ukuran Ikan
yang Tertangkap
Indikator 2: Perubahan ukuran ikan yang tertangkap

To:
Waktu: bulan……tahun…
L: …….. cm

Panjang standar
VS
Panjang total
TI:
Waktu : bulan……tahun…
*Pemantauan periodik selama 1 tahun mewakili musim L: …….. cm
*Beri keterangan, yang diukur adalah PS atau PT  salah catat salah menyimpulkan
Indikator 3: Proporsi Anakan/Induk yang Tertangkap
Bukan untuk Budidaya

Persentase jumlah anakan/indukan yang


tertangkap dalam praktik penangkapan
yang bukan ditujukan untuk kegiatan
budidaya.

Semakin tinggi proporsi yuwana yang


tertangkap, ada potensi kegagalan
rekrutmen  stok ikan di alam menurun
Indikator 4: Komposisi Hasil Tangkapan

• Komposisi hasil tangkapan adalah


gambaran dari struktur komunitas ikan
yang seimbang dan ekosistem yang
stabil, ditandai kehadiran top predator.
• Komposisi ikan yang tertangkap
berdasarkan kelompok rantai makanan,
mulai dari herbivora, karnivora kecil,
karnivora besar, hingga predator
puncak (top predator)  kelengkapan
rantai makanan menunjukan relatif
stabilnya struktur komunitas ikan.
Indikator 5:
Keberadaan Spesies
Introduksi dan Invasif
• Jika terdapat spesies introduksi
dan bersifat invasive maka
diperkirakan sudah terjadi
pencemaran biologi dalam
suatu komunitas SDI, khususnya
gangguan terhadap komunitas
ikan asli/ ikan endemik.
Spesies
introduksi
& Invasif
Spesies
introduksi
& Invasif
Spesies
introduksi
& Invasif
Spesies
introduksi
& Invasif
Spesies
introduksi
& Invasif
Spesies Introduksi dan invasif di Indonesia
)

Corencang/SBY (Ciclochelithys Mas (Cyprinis carpio) Mola (Hypophthalmicthys molitrix)


apogon)

Nilem (Osteochilus vittatus) Betutu (Oxyeleotris Sapu sapu (pterygoplichthys pardalis)


marmorata)

Belida (Cithala ornata) Sepat (Tricogaster Pectoralis) Patin (Pangasius hypopthalmus)


Spesies Introduksi dan invasif di Indonesia

Kaca (Parambasis siamensis) Betok (Anabas testudineus) Bandeng (Chanos chanos)

Oskar (Amphilopus citrinellus) Goldsom (hemichromis Oskar hitam (Mayaheros


fasciatus) uropthalmus)

Mujair (Orechromis musambicus) Nila (Orechromis niloticus) Marinir (Parachromis managuensis)

Lele dumbo (Clarias gariepinus) Mas kumpay (Carasius Koan (Stenoparyngodon idella)
auratus)
Contoh kasus WPPNRI PD 435
Batas Batas Flag Kategori Keterangan
bawah atas status

367 611 Kondisi domain Sumber Daya Ikan setempat


Kurang belum menerapkan prinsip perikanan
berkelanjutan

612 857 Kondisi domain Sumber Daya Ikan setempat


Sedang sudah menerapkan prinsip perikanan
berkelanjutan, tapi belum optimal

858 1100 Kondisi domain Sumber Daya Ikan setempat


Baik sudah menerapkan prinsip perikanan
berkelanjutan secara optimal

Rekomendasi?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai