Anda di halaman 1dari 48

PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN

HASIL PERIKANAN UNTUK MENJAMIN


KUALITAS PRODUK PERIKANAN

KULIAH UMUM
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin – Makassar
18 April 2018

Oleh :
Dr. Rina, M.Si
Kepala Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

1
OUTLINE PAPARAN

1. SASARAN UTAMA DAN TUJUAN PEMBANGUNAN


KELAUTAN DAN PERIKANAN
2. IKAN KOMODITAS STRATEGIS
3. ANCAMAN, PELUANG DAN TANTANGAN
4. SISTEM SERTIFIKASI DALAM RANGKA JAMINAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
5. DAMPAK PENERAPAN SERTIFIKASI TERHADAP
JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
6. PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK
DOMESTIK (Penerapan Inpres 01 Tahun 2016 tentang
“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”)

2
3

1 SASARAN UTAMA DAN TUJUAN


PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
| www.bkipm.kkp.go.id
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

Perikanan Perikanan Garam


Tangkap Budidaya Rakyat

6,808 26,12 4,1


Produksi Juta Ton Juta Ton Juta Ton
Perikanan
11 %
32,93 9,95 16,17
Pertumbuhan Juta Ton Juta Ton Juta Ton
PDB Perikanan Ikan Rumput Laut

106 50,65 8,53 18,8


Kg/kap/Thn USD Miliar Juta Ha

Nilai Tukar Tingkat Konsumsi Nilai Ekspor Jumlah luas kawasan


Nelayan Ikan Dalam Negeri Hasil Perikanan konservasi

4
Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang
MANDIRI, MAJU, KUAT dan berbasis KEPENTINGAN NASIONAL

TUJUAN
Kedaulatan
(Sovereignty)
Kesejahteraan
(Prosperity)

Keberlanjutan
(Sustainabiltiy)

Kedaulatan diartikan sebagai Kesejahteraan diartikan


kemandirian dalam mengelola bahwa pengelolaan
dan memanfaatkan sumberdaya Keberlanjutan dimaksudkan untuk sumberdaya kelautan dan
kelautan dan perikanan dengan mengadopsi konsep blue economy perikanan adalah untuk
memperkuat kemampuan dalam mengelola dan melindungi sebesar-besarnya
nasional untuk melakukan sumberdaya kelautan dan perikanan kemakmuran rakyat, yang
penegakan hukum demi secara bertanggung jawab dengan
mewujudkan kedaulatan secara
dilakukan melalui:
prinsip ramah lingkungan sebagai upaya
ekonomi, yang dilakukan peningkatan produktivitas, yang
1. Pengembangan
melalui: dilakukan melalui: kapasitas SDM dan
1. Pengawasan pengelolaan 1. Pengelolaan ruang laut. pemberdayaan
sumberdaya kelautan dan 2. Pengelolaan keanekaragaman hayati masyarakat.
perikanan. laut. 2. Pengembangan inovasi
2. Perkarantinaan ikan, 3. Keberlanjutan sumberdaya dan usaha iptek kelautan dan
pengendalian mutu, perikanan tangkap dan budidaya. perikanan.
keamanan hasil perikanan, 4. Penguatan daya saing produk hasil
dan keamanan hayati ikan. kelautan dan perikanan. 5
2 IKAN SEBAGAI KOMODITAS STRATEGIS

2
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
| www.bkipm.kkp.go.id
Produk perikanan komoditi pangan yang berperan
penting terhadap perekonomian nasional :
1. Penghasil devisa negara
2. Menyediakan lapangan kerja
3. Sumber protein bagi masyarakat

Kelebihan Kelemahan
 Asam amino esential (20 Asam Amino)  Mudah membusuk (Gizi berubah
 Vitamin dan mineral (Vit. A, Vit. B, Vit. menjadi racun)
B6, Vit. B12, Fe, Yodium, Selenium,  Rawan cemaran :
Zink, Flour) • mikrobiologi : bakteri,
 Asam lemak omega 3 (EPA dan DHA) • logam berat (Merkuri, dll)
 Kandungan proksimat
8
IKAN SEBAGAI KOMODITAS STRATEGIS
Konsumsi Ikan Terus Meningkat
 Produksi hasil perikanan (2016) : 19.56. juta ton
 Tangkap : 5.86 juta ton
 Budidaya :13.70 juta ton
Konsumsi Ikan Per Tahun (Kg/Kap/Tahun) 2009-2016
 Ekspor
50 hasil perikanan (2016 ) :
 Volume
45 : 1.27 juta ton ( + 10 %) 43.94

 Value
40
: 4.3 milyar US$ 41.11
38.14
35.21
 Pasar lokal : + 90 %
35 33.89
32.25
30.48
30 29.08

 Konsumsi
25
per kapita (2016) :
 Daging : 3 kg/kapita/tahun
 Ayam
20
: 9 kg/kapita/tahun
 Ikan
15 : 43 kg/kapita/tahun (Malaysia : 70; Singapura : 80; Jepang 100)
10

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tahun - Year

9
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017 2
Neraca Perdagangan Ikan Indonesia Menjadi No. 1 di ASEAN
Neraca Perdagangan Ikan Thailand dan Vietnam turun drastis di 2014-2015

Balance in Value, Seafood Products in ASEAN 2001-2016 (US$ Thousand)

8000000

7000000

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
-1000000

-2000000
Indonesia Thailand Viet Nam Myanmar Philippines
Lao Cambodia Brunei Darussalam Malaysia Singapore

Sumber: International Trade Center, 2017


10
7
11

3 ANCAMAN, PELUANG DAN TANTANGAN

2
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan RepublikHasil
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan IndonesiaPerikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
| www.bkipm.kkp.go.id

| www.bkipm.kkp.go.id
12
Satu dari Tiga Anak Indonesia Mengalami Stunting
Peningkatan konsumsi ikan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan gizi anak

Kondisi Kekurangan Gizi di Indonesia


Indikator 2007 2010 2013
Prevalensi anak balita yang
36,8 35,6 37.2
pendek

Prevalensi anak balita yang


13,6 13,3 12,1
kurus & sangat kurus
Prevalensi bayi lahir dengan
berat badan rendah (BBLR) < 11,5 11,1 10,2
2500 gr
Sumber: Riskesdas, 2013

Hampir 9 juta anak Indonesia


di bawah 5 tahun terlalu
pendek untuk usianya
Children from a traditional village in Sumba Island, East Nusa Tenggara.
©UNICEFIndonesia/2014/Hasan

10
ISSUE GLOBAL PERIKANAN

1. Sustainable Aquaculture (CCRF)


- Penyakit (Ikan & Manusia)
- Pelestarian SDI & Lingkungan
2. Food Safety
- Antibiotic, heavy metal residues
- Genetically Modified Organism (GMO)
- Quality Assurance
3. Traceability
4. Environmental Impacts (Eco-Labeling)
5. Social Responsibility

16
- Chloramphenicol (CAP)
Metal Fragment - Nitrofurans

Physical Antibiotic
Substance - Tetracycline
- Oxytetracycline
- Organochlorine Pesticide
Pb, Hg, Cd Heavy Drug - Aflatoxin
Metal Recidue - Malachite Green
- Leucomalachite Green

Chemical Biological
Substances Substances

- Formalin
- Borax
- Rodamin - Salmonella
- E. colli
- Histamin

17
PROBLEMATIK PRODUK PERIKANAN INDONESIA

NO Permasalahan PENYEBAB

1 Histamine Kurangnya penerapan rantai dingin produk mulai dari


penangkapan, penerimaan, produksi hingga penyimpanan
2 Antibiotik  Penggunaan obat-obatan pada saat pembudidayaan
(Nitrofuran,AOZ)  Tidak dilakukan pengontrolan dan pengawasan pada
tahapan penerimaan bahan baku (tidak dilakukan
pengecekan bahan baku secara teratur untuk senyawa
antibiotk)
3 Salmonella Indiikasi proses penanganan tuna/loining di hulu atau
penanganan tuna di kapal yang tidak memperhatikan
persyaratan sanitasi :
 Pencucian menggunakan air kotor (kolam pelabuhan/pantai)
 Loining/preparasi diatas perahu tuna handline dan di pinggir
pantai
4. Logam berat  Rantai makanan
 Akumulasi
 Tidak dilakukan monitoring bahan baku secara representatif

5 Kontaminasi crystal Penggunaan bahan-bahan berbahaya yang dilakukan oleh


violet pelaku usaha perikanan dari hulu ke hilir
18
DATA RASFF (Rapid Alert System for Food and Feed) PRODUK PERIKANAN
INDONESIA YANG MASUK KE UNI EROPA 2005-2017
YEAR
CASE OF REFUSAL PRODUCT
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Frozen Swordfish,
Carbon Monoxide 23 1 2 - - - 1 - - - - - 1
Tuna
Frozen Baramundi,
Canned Octopus,
marlin loins, Frezen
Heavy Metal 4 16 7 3 2 4 3 2 1 4 4 5 8
dolphin Fish Fillets.
Frozen Moon fish,
Frozen Swordfish
Chilled Tuna
Histamine 5 4 4 1 - 1 - - 3 4 - - 2
(Thunnus Albacares)
Antibiotic 6 11 3 1 2 - 1 - - - - - produk budidaya
Frozen Octopus,
Microbiology 9 - 1 - - 1 1 9 - 1 - 1 -
Frogleg
Organoleptic 0 2 - - - 1 - - - - - - Frozen Frog legs
Frozen Cooked
Peeled Prawns
Chilled Yellowfin
Temperature Abuse 2 - - 1 2 3 1 2 1 - 1 1 3
Tuna, Frozen Tuna
Loin, Frozen Long
Finned Tuna
Parasite - - - - 2 - - - - - - - -
Irradiasi - - - - 1 1 - - - - - - - Frozen Frog legs
Frozen Escolar, crab
Etc - - - - - - 1 - - - 2 - -
meat
TOTAL RASFF 49 34 17 6 9 11 7 14 5 9 7 7 14

Sumber : RASFF PORTAL yang diolah 19


KASUS PENOLAKAN PRODUK PERIKANAN
 Cemaran salmonella (Octopus, Shrimp, Mahi-mahi)
 Kandungan mercury pada frozen swordfish
 Cemaran leucocrystal violet pada produk budidaya
(Clarias spp.)
 Cemaran crystal violet pada produk frozen tuna fillets
 Cemaran coliform pada produk Oilfish, Shrimp
 Kandungan benzopyrene pada produk ikan kayu
 Cemaran mesophyll aerob and optional anaerob
microorganism pada oilfish, moluska
 Cemaran carbon monoksida pada tuna
KASUS PELANGGARAN DAN NILAI
SUMBER DAYA IKAN YANG DAPAT
DISELAMATKAN TAHUN 2015 - 2018

Th.2018
s/d 9 April 2018 Rp 93,6
M

Th.2017 Rp 408,9 M

Th.2016 Rp 306,8 M

Th.2015 Rp 37,2 M
Jenis Media Pembawa Jumlah Nilai rupiah

2.159.262
Benih lobster Rp 323.889.300.000
Benih lobster ekor
Lobster undersize 739 kg Rp 74.500.000
Lobster
undersize Lobster bertelur 171 kg Rp 53.650.000
Lobster bertelur Kepiting undersize 2.591 kg Rp 263.205.000
Kepiting bertelur 3.852 kg Rp 1.138.40.000
Kepiting
undersize Branch Coral
5.466 pcs Rp 35.388.600.000
Kepiting bertelur (Acropora florida)
Ikan hias/ Ikan hidup 1.586 ekor Rp 759.768.000
Bagian ikan/produk
7. 170 kg Rp 781.620.000
ikan

Fillet Dori/Patin dan


30.000 kg Rp 11.821.954.000
Produk Perikanan lain

lainnya 11.382 pcs Rp 12.078.232.626


Total Rp 386.251.669.626
SKALA PERBANDINGAN UPI
BERSERTIFIKAT HACCP
10,873

12000
UPI Tersertifikasi UPI
10000
8,467

8000
6,091

6000
3,694

3,664

3,049

2,902

4000
2,445

2,094

1,768

1,643

1,594

1,418

1,352

1,323

1,263

1,250

1,219

1,107
2000

991

829

731

597

586

567

447

398

395

352

275

217

166

65
218 46 56 93 90 95 117 40
17 21 6 11 0 24 1 19 10 0 13 7 18 7 7 0 0 6 0 5 3 24 0 13 16
0

23
4 SISTEM SERTIFIKASI DALAM RANGKA JAMINAN
MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

2
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
| www.bkipm.kkp.go.id
1. YURIDIKSI Pasal 20 – 24
• Pelaku usaha perikanan WAJIB memenuhi
1.UU Nomor UU 31 tahun 2004 persayaratan jaminan mutu dan keamanan
tentang PERIKANAN rev. UU 45 hasil perikanan (PMMT/HACCP)
• Hasil perikanan WAJIB dilengkapi Sertifikat
tahun 2009 Kesehatan/Health Certificate (HC)

2. Peraturan Menteri dan Kepala Badan Pasal 4,


• Penunjukan BKIPM sebagai Otoritas Kompeten/
 PER/019/MEN/2010 tentang Competent Authority (CA)
Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan • Sertifikasi dalam rangka PENGENDALIAN
Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) SJMKHP : CBIB (Perikanan Budidaya); CPIB
(Perikanan Tangkap); HACCP (Unit Pengolahan
Ikan); HC (produk yang siap dipasarkan).
 KEPMEN KP NO. KEP
052A/MEN/2013, tentang Persyaratan Pasal 2,
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Pelaku Usaha (produksi, pengolahan, distribusi) WAJIB
Perikanan pada Proses Produksi, menerapkan persyaratan jaminan mutu dan keamanan
Pengolahan dan Distribusi hasil perikanan

Pasal 2,
 Peraturan Kepala Badan NO. PER
Pedoman tentang : lembaga inspeksi dan sertifikasi,
03/BKIPM/2011 tentang Pedoman laboratorium acuan dan penguji, inspektur mutu,
Teknis Penerapan Sistem Jaminan sertifikasi UPI (HACCP) dan produk (HC), pelaksanaan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan inspeksi dan sertifikasi, pendaftaran UPI ke negara mitra
dan penanganan kasus di negara mitra
Lanjutan.......
3. Kesepakatan dengan Negara Sistem di Competent Authority
Tujuan Ekspor (MRA/MOU) : HARMONIS dan DIAKUI
Negara Importir : BKIPM -
28 negara Uni Eropa, Norwegia,
Kanada, Rusia, China, Korea,
Regulasi/Yuridiksi, Kelembagaan, KKP
Sertifikasi, Implementasi (lingkup
Vietnam Pemerintah dan Pelaku Usaha)

1. Membangun kerjasama di bidang Jaminan  Produk berasal dari UPI yang memiliki Sertifikat
Mutu dan Keamanan terhadap ekspor dan HACCP
impor Hasil Perikanan
 UPI telah terdaftar di negara Mitra (memiliki Approval
2. Saling bertukar informasi (peraturan, Number/Registrasi Negara Mitra)
regulasi, standard)
 Inspeksi/survailen oleh inspektur mutu provinsi
3. Saling bertukar pengalaman dan
 Official control oleh pemerintah (tambak, kapal, UPI)
pengetahuan di bidang mutu dan
keamanan hasil perikanan  HC diterbitkan oleh Competent Authority yang diakui
oleh Negara Mitra
4. Saling melaksanakan inspeksi
 Format HC spesifik dan telah disetujui oleh
5. Saling menginformasikan kasus mutu dan
Competent Authority kedua negara
keamanan hasil perikanan
 Spesimen tandatangan HC dan Cap Competent
6. Registrasi Unit Pengolahan Ikan yang
Authority dinotifikasi ke seluruh Border Inspection
mengekspor hasil perikanan ke masing-
Post (BIP) negara mitra (mis. : Uni Eropa memiliki
masing negara
160 BIP)

PRODUK DITOLAK BILA


4. Standar Nasional Indonesia (SNI) TIDAK SESUAI
MEN KP
Komisi Approval BKIPM
(TOP MANAGER)

Manager Mutu & Deputy Manager

Manager Teknis Mutu Manager Teknis


dan Karantina Ikan Manager Teknis Perikanan Tangkap
Budidaya
Manager Teknis
Manager Teknis Manager Teknis Pelabuhan
Sertifikasi Mutu dan Kes Ling
Keamanan HP Manager Teknis
Manager Teknis
Produksi Kapal Penangkap
Manager Teknis
Karantina Ikan
Manager Teknis
Perbenihan
Laboratorium
Acuan

LEMBAGA INSPEKSI DAN Pendelegasian Otoritas


SERTIFIKASI
3. Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan

Tujuan :
a. Menjamin produk perikanan yang beredar di wilayah
Indonesia bermutu dan aman dikonsumsi
b. Menjamin produk perikanan yang masuk ke dalam
wilayah RI memenuhi syarat mutu dan aman
dikonsumsi
c. Menjamin produk perikanan Indonesia ekspor
memenuhi standar mutu negara tujuan

SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN


HASIL PERIKANAN
SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

SERTIFIKASI
Pakan/ CBIB SERTIFIKASI
Obat-obatan
CPIB
MONITORING
Bio Security

AQUACULTURE Supplier
NRMP
UNIT PENGOLAHAN PRODUK DISTRIBUSI
IKAN/ DAN PASAR
PERIKANAN
Tempat pendaratan Supplier INSTALASI
Kapal TANGKAP
/pelabuhan
(Kapal)

monitoring TRANSPORTASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI (HC)


SERTIFIKASI - Mutu dan keamanan
HACCP pangan hasil perikanan
CPIB

TRACEABILITY

No matter how good a company organizes one element of a chain,


if any other part of the chain doesn’t perform, the whole chain is contaminated
PERSYARATAN

Bebas dari kandungan :


 Bakteri patogen (Cholera,/Salmonela,
Clostridium botulinum)
Kriteria yang ditetapkan oleh  Residu Kimiawi/Biokimia
Otoritas Kompeten terkait (Antibiotik/Pestisida/Logam berat/
perdagangan pangan meliputi : Histamin/dll)
 Fisik (metal fragment, benda asing, dll)
 Perlindungan kesehatan
masyarakat (Public Health) Merugikan Konsumen secara
ekonomi :
 Perlindungan konsumen  Kurang berat
(Economic Fraud) Spesies/jenis tidak sesuai
Spek tidak sesuai
 Persyaratan perdagangan
yang fair (Fair Trade)  Tidak menghambat alur/
mekanisme trade (TBT)

 Bisnis yang jujur/Fair


4. PERSYARATAN EKSPOR dan PROSEDUR SERTIFIKASI

Memiliki Sertifikat
Penerapan HACCP
A. PERSYARATAN
DALAM NEGERI
Produk dilengkapi Diterbitkan :
Health Certificate Lembaga Inspeksi dan
(HC) Sertifikasi yang
diberikan
pendelegasian oleh
Otoritas Kompeten

HC hanya diterbitkan untuk UPI yang teregister/terdaftar


(UPI yang memiliki Sertifikat Penerapan HACCP)
SERTIFIKASI HACCP

 Verifikasi dalam rangka perpanjangan


dilaksanakan oleh Inspektur Mutu UPT-
KIPM, minimal 1 kali1 tahun
 Inspeksi dilakukan oleh Pusat PM untuk:
UPI baru
Penambahan ruang lingkup
Naik grade
● Sertifikat HACCP tidak diterbitkan jika
terdapat temuan ketidaksesuaian yang
menunjukkan bahwa persyaratan dasar
tidak terpenuhi
● Setiap UPI, wajib menindaklanjuti seluruh
temuan ketidaksesuaian sesuai waktu yang
disepakati (maksimal 1 bulan)
● Jika UPI tidak melakukan tindakan
perbaikan sesuai waktu yang disepakati
maka
Sertifikat HACCP disuspend
Sertifikat HACCP dicabut
SERTIFIKASI
HACCP
TRACEABILITY

PENGAWASAN CCP

PENERAPAN CCP

PENERAPAN PROSEDUR SANITASI


(SSOP)

PENERAPAN CARA BERPRODUKSI YANG BAIK DAN BENAR


(GMP)
PERSYARATAN
Memiliki unit/tempat kegiatan penanganan/pengolahan
Memiliki SKP

MASA BERLAKU : 1 TAHUN


Verifikasi tahunan oleh Competent Authority

KLASIFIKASI :
● Grade A : kritis 0, serius 0, mayor maks 5, minor maks 6
● Grade B : kritis 0, serius maks 2, mayor maks 10, minor
maks 7; (jumlah mayor dan minor < 10)
● Grade C : kritis 0, serius maks 4, mayor maks 11, minor NA
SERTIFIKASI HC (Health Certificate)
Permohonan
1
UPT KIPM Penyerahan Sertifikat HC
ke UPI
UPI
Tidak Sesuai, Evaluasi Dokumen Administrasi
dokumen dikembalikan  Jenis Produk
 Sertifikat HACCP CCP 1
 Tujuan Ekspor
 No Register/Approval Number
Tidak Sesuai Evaluasi Dokumen Teknis
 Dilakukan ● Riwayat Produk (Traceability)
perbaikan pada ● Data Hasil Survailen CCP 2 4
● Data Hasil Pengujian
temuan surveilan
● Dll
 Dilakukan
Penandatanganan
pengujian ulang CCP 4
2 Sesuai HC sesuai dengan
Pencetakan HC 3 Specimen
● Jenis Produk 3
● Volume CCP 3
● Nomor Container
● Dll
Informasi atau Notifikasi Kasus
Penolakan dari Negara Tujuan
Ekspor

KEPALA BKIPM

Laporan Hasil Verifikasi

KAPUS PM

Verifikasi

INSPEKTUR
UPT BKIPM MUTU

Tindakan Perbaikan

UPI Temporary Suspend hingga


corrective action telah selesai
dilakukan
5
DAMPAK PENERAPAN SERTIFIKASI TERHADAP
JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

2
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
| www.bkipm.kkp.go.id
1.

38
Website: - http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/upi
- http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/?c=Seafood-Indonesia&category_id=114

39
2. UPI TEREGISTRASI DI NEGARA MITRA

171

15 391
191
15
537
407
177
476 Keterangan:

220 2015 (1.417 No register)


2016 (1.584 No register)
311
341 2017 (1.668 No register)
3. PENYELESAIAN KASUS EKSPOR UDANG KE AUSTRALIA
(Contoh kasus...)
Kronologis Kasus Penolakan
1. Januari 2017 Pemerintah
Kesepakatan Persyaratan
Australia menutup impor udang
Uncook kecuali dari New
Caledonia, karena wabah 1. UPI menerapkan sistem HACCP
White spot 2. Teregistrasi di Otoritas Kompeten
2. April 2017 impor dibuka untuk 3. Bebas gejala visual WSSV & YHV
udang laut Asal Australia yang
diproses di Luar Negeri 4. Bebas WSSV & YHV berdasarkan Uji
Lab. dengan sampel dari End Product
3. Juli 2017 impor Udang
diperbolehkan dengan 5. Label khusus pada kemasan
persyaratan bebas WSSV dan 6. Format HC disepakati kedua negara
YHV, memenuhi persyaratan (Indonesia dan Australia)
Jaminan Bio security dan
Jaminan Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan dgn format HC
untuk 3 jenis produk yaitu
Uncook, Cooked & Cooked Highly
Proccessed.
SURAT PERSETUJUAN DARI Department of
Agriculture and Water Resources (DAWR)
 6 Februari 2018
6
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK DOMESTIK
(Penerapan Inpres 01 TAHUN 2017 tentang “Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat”)

2
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
| www.bkipm.kkp.go.id
INPRES O1 TAHUN 2017 :
Menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah untuk
“mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”, melalui:
1. Peningkatan aktivitas fisik
2. Peningkatan perilaku hidup sehat
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
5. Peningkatan kualitas lingkungan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat

Kementerian Kelautan dan Perikanan


 Meningkatkan dan memperluas pelaksanaan Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) pada masyarakat
 Mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan
KEGIATAN INPRES 01 TAHUN 2017
1. TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

1. Surveilan Kesegaran Ikan, Residu dan


Bahan Berbahaya
2. Pengawasan Terpadu Bahaya Penggunaan
Bahan Berbahaya Pada Produk Perikanan
3. Sosialisasi Bahaya Penggunaan Bahan
Berbahaya Pada Produk Perikanan
4. Pengendalian Mutu Hasil Perikanan di
Sentra Penyedia Pangan Sehat
2 RENCANA PELAKSANAAN INPRES 01 TAHUN 2017
1. Obyek :
a. Komoditi/produk yang diamati : Pengamatan/pengujian :
SEGAR/BEKU
b. Sarana/prasarana 1. Pengujian produk :
2. Target : a. Organoleptik : kesegaran
Kabupaten (25 di 2018) b. Kimia
3. Parameter : c. Mikrobiologi
a. Pengujian Produk 2. Sarana Prasarana :
b. Penilaian Sarana prasarana a. SSOP
4. Tim yang terlibat : b. GMP
a. Pusat (Eselon I KKP, Badan POM, YLKI, c. GHP
BKKBN, Kemendag, Kemenperin)
b. Daerah (Balai POM, Dinas Perdagangan
dan Perindustrian, Dinas KP dan instansi
terkait lainnya)

Indikator Keberhasilan :
Prosentase (%) jaminan mutu per kabupaten
47
TERIMA KASIH

48

Anda mungkin juga menyukai