Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

“USAHA TERNAK ITIK MANILA”

Diajukan oleh :

KETUA

Nama : Nurwahida
NIM : L23115312
Alamat : Jln Politeknik Unhas
Telpon/HP : 085298799951
Email : Nurwahidah005@gmail.com

ANGGOTA 1

Nama : Hesti Erdayanti


NIM : H12115507
Alamat : Jl.Politeknik Unhas
Telpon/HP : 082293649508
Email : Hestierdayanti63@gmail.com

ANGGOTA 2

Nama : Nur’Iftitah
NIM : G21115519
Alamat : Jl. Politeknik Unhas
Telpon/HP : 082393862023
Email : Nuriftitah@gmail.com

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Usaha peternakan adalah salah satu usaha yang berpotensi dapat
menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga dengan potensi tersebut
mengakibatkan usaha peternakan mengalami peningkatan. Usaha peternakan pada
dasarnya menggunakan prinsip mendapatkan keuntungan yang semaksimal
mungkin dengan biaya yang seefisien mungkin, namun tetap mempertahankan
kualitas produk.
Konsumsi daging di Indonesia umumnya berasal dari daging sapi. Pada
saat ini peningkatan permintaan daging belum dapat diimbangi oleh laju
peningkatan produksi, sehingga masih diperlukan impor daging. Impor daging ini
terutama diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen, hotel atau restoran
yang membutuhkan daging bermutu baik. Oleh karena itu perlu dicari penghasil
daging selain ternak ruminansia besar sebagai alternatif untuk mempercepat
upaya peningkatan produksi daging, baik untuk mengurangi impor daging
maupun sebagai konsumsi masyarakat untuk peningkatan gizi.
Salah satu alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan jalan diversifikasi
produk yaitu pemanfaatan produk-produk unggas, baik unggas yang sudah
popular (ayam ras dan buras) maupun unggas lainnya (bebek dan itik
manila/entok). Ternak itik manila sebagai salah satu sumber protein hewani
memang patut dipertimbangkan.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat, di negara
maju yang penduduknya sebagian besar menghindari konsumsi daging dengan
kandungan lemak tinggi, telah membawa perubahan terhadap pola konsumsi
daging unggas dari ayam ras ke daging itik manila, sehingga mendorong
meningkatkan permintaan daging itik manila.
Berternak itik juga memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan ternak
unggas yang lainnya, dimana tubuh itik lebih tahan terhadap penyakit sehingga
pemeliharaannya mudah dan kurang mengandung resiko, serta daging itik manila
rasanya lebih gurih dibanding daging ayam. Selain itu juga, itik manila memiliki
efisiensi dalam mengubah pakan menjadi daging yang baik (Akhadiarto, 2002).
Pelaku usaha budidaya itik manila belum sebanyak usaha ayam potong,
tetapi kebutuhan akan dagingnya semakin bertambah. Usaha budidaya itik manila
ini tidak hanya menjual daging itik manila dan telur itik manila bahkan sampai ke
kotorannya pun bias dimanfaatkan sebagai pupuk, dengan kata lain bahwa kami
akan menjual bebek dari telur sampai kepada kotorannya sehingga tidak
mengotori lingkungan setempat dan kotoran tersebut akan kami jual kepada petani
disekitar lingkungan agar sesuai dengan salah satu tujuan kami yakni
pemberdayaan masyarakat sekitar. Inilah yang melatar belakangi kami untuk
menawarkan usaha ternak itik manila untuk dikembangkan.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan proposal wirausaha ini adalah sebagai
berikut.
a. Mengembangkan kemampuan dan minat dalam berwirausaha.
b. Meningkatkan dan mengembangkan usaha ternak itik manila
c. Dengan diterimanya proposal ini, diharapkan dapat membantu memperoleh
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan dan kehidupan sehari-hari.

3. Manfaat Usaha
Salah satu manfaat dari usaha yang akan dilakukan yaitu untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha ternak itik manila. Selain itu, manfaat
lainnya yaitu untuk belajar berwirausaha yang berarti belajar untuk mandiri dan
mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa membebankan orang tua lagi.
II. PEMASARAN
1. Wilayah Pemasaran
Usaha ternak itik manila ini adalah usaha yang telah berjalan sekitar 7
bulan yang dilaksanakan di Kabupaten Pangkep, Kecamatan Pangkajene dan
Kepulauan.
Wilayah pemasaran untuk usaha ternak itik manila ini mulai dari
Kabupaten Pangkep hingga di luar Kabupaten Pangkep.
2. Sasaran Konsumen
Sasaran konsumen dari usaha ternak itik manila ini ditujukan terlebih
dahulu untuk konsumen rumah tangga yang tinggal di lokasi budidaya ternak dan
menjajaki pasar tradisional. Jika produksi sudah berjalan kami akan menjajaki
warung makan dan restoran.
3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan ialah mengutamakan kepuasan
pelanggan konsumen dengan menyediakan produk daging itik manila dengan
kualitas terbaik serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen.
4. Persaingan Usaha
Produk peternakan di era perdagangan bebas dapat membuka peluang
peningkatan usaha bidang peternakan, baik dalam skala kecil, menengah, maupun
besar. Pada saat ini pelaku usaha budidaya itik manila belum sebanyak usaha
ayam potong, tetapi kebutuhan akan dagingnya semakin bertambah. Maka dari itu
alas an kami memilih usah ternak itik manila ini karena sangat masih kurang yang
melakukukan usaha ini terutama di Kabupaten Pangkep.
III. ASPEK TEKNIS

1. Kapasitas Produk yang Direncanakan


Usaha ternak itik manila ini akan diawali dengan memproduksi sebanyak
150 ekor. Masa pemeliharaan itik manila dari DOD sampai panen diperkirakan
selama 4 bulan, yang terdiri lama pemeliharaan masa starter 21 hari, sedangkan
lama pemeliharaan masa finisher 49 hari dari hari 22 s.d 75 hari, dan masa
persiapan budidaya 44 hari, sehingga total masa budidaya adalah 4 bulan.

2. Ketersediaan Fasiilitas/Sarana Produksi


a. Ketersediaan fasilitas
Ketersediaan fasilitas atau sarana dalam usaha ternak itik manila yang
akan kami lakukan, sejauh ini kami telah memiliki sebuah lahan untuk ternak
tepatnya di Kabupaten Pangkep, Kecamatan Pangkaje’ne.

b. Kebutuhan fasilitas
Adapun fasilitas-fasilitas yang belum tersedia atau masih diperlukan dalam
jumlah lebih dari satu dalam pemasaran produk adalah tempat minum itik, tempat
makan itik, kandang untuk DOD itik manila, timbangan,

3. Ketersediaan Bahan Baku


Adapun bahan baku yang tersedia dalam usaha ternak itik manila antara lain
yaitu Pakan konsentrat, pakan tabahan, dan obat-obatan.

KEUANGAN
1. Jenis – Jenis Pembiayaan
a. Biaya perlengkapan dan bahan tidak habis pakai
Harga satuan Total Harga
No Kebutuhan Jumlah
(Rp.) (Rp.)
1 Tempat minum itik 8 buah Rp. 18.000 Rp. 144.000
Tempat makan itik
2 10 buah Rp. 25.000 Rp. 250.000
manila
Kandang untuk DOD
3 Itik manila 2 unit Rp. 200.000 Rp. 400.000
Kandang besar untuk
4 1 unit Rp. 600.000 Rp. 600.000
induk itik manila

5 Pagar Rp. 300.000 Rp. 300.000


6 Timbangan 1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
7 Selang air 1 unit Rp. 80.000 Rp. 80.000
Asbes (Pembuatan atap
8 1 kodi Rp. 300.000 Rp. 300.000
kandang)
9 Lampu 4 buah Rp. 7000 Rp. 28.000
10 Tenaga Kerja 2 orang Rp. 400.000 Rp. 800.000
10 Peralatan Lainnya Rp. 200.000
Total Rp. 3.252.000

b. Biaya perlengkapan dan bahan habis pakai


No Harga satuan Total Harga
Kebutuhan Jumlah
(Rp.) (Rp.)
1 DOD Itik Manila 150 ekor Rp. 5.000 Rp. 750.000
2 Induk Itik Manila (Jantan) 10 ekor Rp 50.000 Rp. 500.000

3 Induk Itik Manila (Betina) 20 ekor Rp. 50.000 Rp. 1000.000


4 Pakan Konsentrat Rp. 8.000.000 Rp. 8000.000
5 Pakan Tambahan Rp. 1000000 Rp. 1000.000
6 Biaya obat-obatan Rp. 200.000 Rp. 200.000
Total Rp. 11.450.000

Total Biaya yang Dibutuhkan

No Jenis pembiayaan Total biaya


1 Biaya Perlengkapan dan Bahan Tidak Rp. 3.252.000
Habis Pakai
2 Biaya Perlengkapan dan Bahan Habis Rp. 11.450.000
Pakai
Total Rp. 14.702.000

Anda mungkin juga menyukai