Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pemanfaatan Kolagen dari Limbah Sisik Ikan untuk Mencegah Proses


Penuaan Dini
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Suci Aldiani
Ambarwati
Akwarini

(L23115001) Angkatan 2015


(L23115017) Angkatan 2015
(N11114015) Angkatan 2014

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR


MAKASSAR
2016

RINGKASAN
Kegiatan industri perikanan sejak di tempat pendaratan sampai ke tempat
pengolahan ikan umumnya selalu menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar,
baik limbah cair maupun limbah padat. Keberadaan limbah padat berupa sisik
ikan ini masih belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis (bagian bawah
epidermis) yang dibuat oleh sel fibroblast yang terdapat pada sisik ikan. Kolagen
merupakan komponen struktural utama dari jaringan pengikat putih (white
connective tissue). Yang meliputi hampir 30 % dari total protein pada jaringan
organ tubuh vertebrata dan lemak invertebrata. Senyawa organik terdiri dari 4090 % pada sisik ikan dan selebihnya merupakan kolagen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kandungan dan
pengaruh kolagen dari limbah sisik ikan terhadap perawatan pada kulit manusia,
serta penelitian ini juga diharapkan dapat mengurangi pencemaran limbah pada
lingkungan. Pembuatan cream kulit diawali dengan proses ekstraksi untuk
mengambil zat aktif dari sisik ikan berupa kolagen dengan cara ekstraksi
enzimatis, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan kream menggunakan
ekstrak kolagen yang telah iambil dari sisik ikan tersebut.
Kata kunci : Limbah sisik ikan, kolagen, proses penuaan

BAB I
PENDAHULUAN
Industri pengolahan ikan semakin pesat dengan bertambahnya jumlah
produksi ikan di Indonesia,jumlah konsumsi ikan di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Konsumsi ikan selama tahun 2011-2015 menunjukkan
peningkatan sebesar 6.27 persen.Tahun 2011 konsumsi ikan per kapita adalah
32.25 dan pada tahun 2012 adalah sebesar 33.89.Jumlah konsumsi ikan meningkat
menjadi 33.89 kg/kapita/tahun pada tahun 2012. Pada tahun 2013 meningkat
menjadi 35.14.Tercatat capaian angka konsumsi ikan pada tahun 2015 adalah
sebesar 41.11 kg/kapita/tahun,melebihi target yang telah ditentukan sebesar 40,90
kg/kapita/tahun.
Meningkatnya jumlah konsumsi ikan di Indonesia akan berakibat terhadap
tingginya jumlah limbah yang dihasilkan salah satunya adalah limbah sisik ikan.
Untuk mengurangi limbah masyarakat terutama pada ikan maka salah satu
caranya adalah dengan memanfaatkan limbah sisik ikan menjadi salah satu produk
kosmetik.
Limbah sisik ikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
kolagen. Kolagen merupakan protein penghubung jaringan yang banyak dijumpai
pada hewan. Kollagen memiliki banyak kegunaan diantaranya sebagai bahan
additif pada industri makanan,farmasi,kosmetik, dan industri fotografi.Sepertiga
dari protein yang terkandung dalam tubuh manusia terdiri dari kalogen yang
memiliki fungsi berbeda-beda sesuai pada lokasinya.Namun demikian,kalogen
sangat diperlukan dalam menjaga kemudaan dan kesehatan.
Seiring pertambahan usia, maka kulit kita akan semakin kering dan
keriput, maka dari itu kita perlu memakai kolagen agar tekstur kulit kita tetap
kenyal dan lembut. bahkan para ahli menyebutkan kalau khasiat dari kolagen akan
mudah dalam proses penyembuhan bekas luka secara alami dan cepat bahkan
semua masalah flek akibat luka bakar juga akan lebih mudah dalam proses
penyembuhanya(Lehninger, 1993).
Kolagen merupakan material yang mempunyai kekuatan rentang dan struktur
yang berbentuk serat. Protein jenis ini banyak terdapat dalam vertebrata tingkat
tinggi. Hampir sepertiga protein dalam tubuh vertebrata berada sebagai kolagen.
Semakin besar hewan, semakin besar pula bagian total protein yang merupakan
kolagen.Kolagen juga merupakan komponen serat utama dalam tulang, gigi,
tulang rawan, lapisan kulit dalam (dermis), tendon (urat daging) dan tulang rawan.
Bahan di bagiandalam lensa mata dapat dikatakan tersusun dari kolagen murni.
Kolagen ada dalam semua organ yang menampilkan kekuatan dan kekakuan
(Lehninger: 1993).

1. 2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah limbah sisik ikan mengandung kolagen yang tinggi
1.2.2 Apakah kolagen dari sisik ikan dapat dijadikan sebuah produk untuk
menghambat proses penuaan dini
1. 3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Mengetahui jumlah kolagen yang terkandung dalam sisik ikan
1.3.2
Mengetahui produk dari limbah sisik ikan untuk menghambat proses
penuaan dini
1. 4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan kollagen sebagai
senyawa untuk menghambat proses penuaan pada wajah serta masalah
kulit lainnya.
1.4.2
Sebagai referensi yang dapat dikembangkan bagi penelitian selanjutnya.
1.4.3
Membantu mengurangi limbah yang disebabkan oleh sisik ikan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sisik Ikan

Sebagain besar ikan tubuhnya ditutupi oleh sisik yang tersusun sperti
genting dan berfungsi mengurangi gesekan dengan air sehingga ikan dapat
berenang dengan lebih cepat. Sisik tersebut berasal dari lapisan kulit yang
dinamakan dermis, sehingga kulit sering disebut rangka dermis. Beberapa ikan
sisiknya menjadi keras karena bahan penyusunnya. Ikan yang tingkat evolusinya
lebih modern,kekerasan sisiknya sudah tereduksi menjadi sangat keras
(Burhanuddin 2015).
Sisik juga mempunyai karakteristik yang ditemukan dalam strukturstruktur lain seperti tulang, gigi, dan urat daging yang bermineral. Semua bahan
ini sebagian besar dibentuk oleh suatu komponen organik ( yaitu kolagen), suatu
komponen mineral (hydroxipatie) dan air ( Torrest et al., .2007).
Sisik ikan terdiri dari atas dua lapisan yaitu lapisan luar tipis merupakan
epidermisnya dibentuk oleh sel-sel ephitel. Lapisan di bawahnya adalah
dermis,kutin, dan korium. Di bawah dermis terdapat lapisan sel-sel yang
mengandung kitin (Rahardjo et al.1988). Komponen kolagen yang terdapat pada
sisik ikan antara lain 70 % dari air, 27 % protein, 1 % lemak, dan 2 % abu.
Senyawa organik terdiri dari 40-90 % pada sisik ikan dan selebihnya merupakan
kolagen (Harris, 2008).
Nagai et al.(2004) menyatakan bahwa sisik ikan berpotensi untuk menjadi
sumber alternatif kolagen selain dari kulit dan tulang hewan ternak, yang
menarik banyak perhatian di bidang kosemtik dan kesehatan. Kolagen dari sisik
ikan merupakan kolagen derivat dari sisik ikan maka tidak perlu ada kekewatiran
terhadap penyakit penyakit mamalia seperti penyakit sapi gila mapun virus flu
burung.
Penuaan adalah proses biologi yang kompleks yang terjadi secara alami
dimana kulit mengalami penurunan dalam fungsi dan penampilannya karena
faktor usia. Tanda-tanda penuaan antara lain meningkatnya kekasaran kulit,
pembentukan kerutan-kerutan, kehilangan elastisitas, dan pembentukan pigmen.
Kandungan kolagen pada sisik ikan akan dapat membantu dalam upaya
perawatan kulit seperti mencegah garis keriput wajah sehingga mampu
memperlambat proses penuaan dini.

B. Kolagen
Kolagen adalah salah satu protein yang menyusun tubuh manusia.
Keberadaan kolagen mencapai 30% dari seluruh protein yang terdapat di tubuh.
Kolagen adalah struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit.
Serat kolagen memiliki daya tahan yang kuat terhadap tekanan.Penuaan
merupakan akibat dari penurunan kemampuan tubuh untuk memproduksi sel-sel

kulit yang baru. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan kolagen, dimana kolagen
merupakan bahan baku utama untuk memproduksi sel-sel kulit.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari bahan dasar dari bahan
amino protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpanan
molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem kekebalan
(imunitas) tubuh, menghasilkan pergerakan tubuh, sebagai transmitor gerakan
syaraf dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan.
Peran lain dari protein dalam sistem biologi adalah sebagai transfor dan
penyimpanan contohnya transfort oksin gen dalam eritrosit oleh hemoglobin dan
mioglobin yakni sejenis protein yang mentransport oksigen dalam otot. Selain itu
terdapat beberapa jenis protein lainnya seperti filamen yang berfungsi dalam
koordinasi gerak protein fibrosa yang berfungsi untuk menjaga ketegangan kulit
dan tulang. Protein kollagen yang merupakan komponen serat utama dalam kulit
tulang tendon, tulang rawan, dan gigi (Harper, 1979).
Kolagen merupakan material yang mempunyai kekuatan rentang dan
struktur yang berbentuk serat. Hampir sepertiga protein dalam tubuh vetebrata
berada sebagai kolagen. Kolagen juga merupakan serat utama dalam tulang, gigi,
tulang rawan, lapisan kulit dalam dermis, tendon (Lehninger,1993).
Kolagen merupakan material yang menarik perhatian dalam hal bahwa
kolagen mempunyai kekuatan rentang, struktur istimewa,dan mengandung
hidroksilisin dan hidroksiprolin yakni asam-asamamino yang terdapat dalam
beberapa protein lain. Satu zat yang diturunkan dari kolagen umum adalah gelatin.
Jika kolagen dididihkan, struktumya menjadi rusak secara permanen dan
menghasilkan gelatin. Karena adanya sejumlah besar rantai samping yang hidrofil
(suku air)dalam gelatin, maka dalam larutanair membentuk gel (Linder, M.C.
1992).

Gambar 2.1 Struktur kolagen


C. Cream

Cream merupakan bentuk emolsi dengan konsistensi simesolit sehingga


mempunyai viskositas yang lebih tinggi di bandingkan dengan sediaan likuida
sediaan cream terdiri dari dua vase yang tidak saling campur, yaitu vase internal
(fase terdikfersi) dan fase eksternal (fase pendispersi) yang menggabungkan
dengan adanya surfaktan. Pada umumnya sediaan cream dibagi menjadi dua tipe
yaitu tipe minyak dalam air terdiri dari tetes-tetes kecil minyak (fase internal)
yang terdispersi dalam air (fase eksternal), dan sebaliknya pada krim air dalam
minyak.
Krim dengan basis minyak dalam air memilik sifat yang lebih nyaman dan
cendrung disukai oleh masyarakat, karena memberikan konsistensi yang
berminyak dan cenderung lengket, akan tetapi banyak bahan aktif yang bersifat
hidrofobik yang pelepasannya lebih mudah jika menggunakan basis jenis ini.
Krim air dalam minyak sering digunakan untuk memberikan efek emolien pada
kulit.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan. Tempat penelitian di
Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, erlen meyer,
gelas beaker, gelas ukur, batang pengukur, pipet tetes, cawan porselen, sendok
tanduk, jorong, toples kaca,
3.3. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu sisik ikan, asam asetat, NaCl, asam stearat,
setil alkohol, stearil alkohol, propilen glikol,metil paraben,propil
paraben,novemerR, tokaferol, dan aquadest.
3.4 . Prosedur Kerja
3.4.1. ekstraksi kolagen

Ekstraksi kolagen dilakukan dengan perendaman asam asetat mengacu pada


Muyonga et al.(2004) yang dimodifikasi. Kolagen ekstrak menggunakan asam
asetat dengan konsentrasi 0,5 dan 1,5 M (1:10 b/v) pada suhu 4 0C selama tiga
hari. Disertai dengan pengadukan secara berkala. Ekstraksi diulang dengan
pereaksi dan kondisi yang sama kemudian filtrat yang diperoleh disentrifuge
dengan kecepatan 10.000 rpm selama 30 menit. Presipitasi kollagen dilakukan
dengan penambahan NaCl kedalam supernatan hingga konsentrasi 0,9 M, lalu
disentrifuge kembali. Pemurnian kolagen dilakukan melalui pelarutan kembali
dengan asam asetat lalu di presitiasi kembali seperti diatas. Kolagen basah
dikeringkan atau diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kering.
3.4.2 Formulasi kream
N
o
1
2
3
4
6
7
8
9
10
14

Nama Bahan
Kolagen Esktrak
Asam stearate
Setil alcohol
Stearil alcohol
Propilen glikol
Metil paraben
Propil paraben
Novemer
- tokoferol
Aquadest

Formula
(gram)
1
2
2
1,5
10
0,2
0,02
1
0,05
Hingga
gram

100

Pembuatan krim dilakukan dengan metode beker. Fase air dibuat


dengan cara memanaskan air dan ditambahkan metil paraben sambil
diaduk hingga melarut sempurna. Setelah itu, ditambahkan propilen
glikol dan gliserin, diaduk hingga homogen dan panaskan hingga
mencapai suhu 70C. Fase minyak dibuat dengan cara melebur stearil
alkohol, asam stearat, dan setil alkohol dalam cawan porselen secara
berturut-turut berdasarkan titik lebur bahandan larutkan propil paraben
didalam campuran yang berada di atas tangas air hingga 70 C sambil
diaduk hingga homogen. Selanjutnya fase minyak dituang ke dalam
fase air, diaduk dengan homogenizer dengan kecepatan 4000 rpm,
masukkan Novemer dan diaduk hingga homogen. Kemudian setelah
campuran suhunya berkisar 40-45C, dimasukkan Kolagen ekstrak dan
-tokoferol, kemudian dihomogenkan.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
IV.1 Biaya
No Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan penunjang

Rp

2.500.000

Bahan habis pakai

Rp

5.210.000

Perjalanan

Rp

2.000.000

Lain-lain: Pengolahan data, publikasi jurnal,


konsumsi, pembelian ATK

Rp

1.000.000

Rp

10.710.000

Jumlah total

IV.2 Jadwal Kegiatan


N
o
1
2

JenisKegiatan
Penyiapansampel
Pengeringan

Bulan 1
1 2 3 4

Bulan 2
1 2 3 4

Bulan 3
4 1 2 3

Bulan4
4 1 2 3

Ekstraksi Sampel

Formulasiekstrak kolagen

Formulasi&EvaluasiKri
m

DAFTAR PUSTAKA
Andi Iqbal Buranuddin, 2015. Ikhtiologi, Ikan dan segala Aspek
kehidupannya,Deepublish. Jogjakarta.
Harris, R.S dan E. Karmas, 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan
Pangan. Penerjemah S. Achmadi. ITB-Press, Bandung
Harper,H.A.,V.W.Rodwell,and P.A.Mayes.1979.Biokimia (Review physiological
Chemistry).Alih ba hasa: M.Muliawa.Lange Medical Publications.Los
Altos,California.
Lehninger, A.L. 1993. Dasar - dasar biokimia. Jilid 1, 2, 3. (Alih bahasa oleh; M.
Thenawidjaja). Erlangga, Jakarta
Linder, M.C. 1992. Biokimia nutrisi dan metabolisme (terjemahan).
Universitas Indonesia, Jakarta.
Nagai T, Izumi M, Ishii M.2004. prepatation and partial characterization of fish
scale collagen. International journal of scince and technologi.
Rahardjo MF, Sjafei DS, Affandi R Sulistiono. 1988 Biologi Ikan I life
scienses inter university centre, ITB.
Setiawati,A.,2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, hal 862-873, Bagian
Farkologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI,Jakarta

Torrest FG, Troncoso OP, Nakamatsu J, grande CJ, Gomez CM.2008.


Characterization of the nano composite laminate structure occuring in fish
scales from Aropaima gigas. Material Science and engineering C.

Lampiran 2. Justifikasi bahan


Bahan-bahan
Sisik ikan
Asam asesat
Nacl
Asam Streat
Setil alkohol
Propilen glikol
Metil paraben
Propil paraben
NovemerR
tokaferol
Aquadest.

Satuan
2 kg
2g
2g
1,5 g
2g
10 g
0,2 g
0.02 g
1g
0.05 g
50 L
TOTAL

2. Peralatan
Peralatan
Timbangan analitik
Erlenmeyer 250
Gelas beaker
Gelas ukur 50 ml
Batang pengukur
Pipet tetes
Cawan porselen

1
10
5
2
5
5
7

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
RP

Harga
10.000
300.000
500.000
800.000
300.000
600.000
800.000
600.000
400.000
800.000
100.000
5.210.000

Rp.
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

500,000
500,000
300.000
100.000
250.000
100.000
200.000

Sendok tanduk
Jorong
Toples kaca

5
2
1

Rp
200.000
Rp
100.000
Rp
250,000
Rp 2.500.000

Total
3. Perjalanan
Perjalanan
Tamalarea Panaikang (belanja alat dan
bahan)
Lokal

Rp 1.000.000

1 paket

Rp 1.000.000
Rp 2.000.000

Total

4. Lain-lain
Lain-lain
Sewa peralatan lab
(oven,destilasi,pemanas,dll)
Pembuatan dan penjilidan
proposal
ATK

1 paket

Rp

200.000

Rp

100.000

1 paket

Rp

100.000

Publikasi pada Jurnal

Rp

200.000

Seminar

Rp

100.000

1 paket

Rp

200.000

Rp

100.000

Dokumentasi kegiatan
Pembuatan dan penjilidan
laporan
Total
Jumlah keseluruhan

Rp
Rp

1.000.000
10.710.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No

Nama/NIM

Program
Studi

Bidang
keilmuan

Alokasi waktu
(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

Suci Aldiani
(L233115001)

Pemanfaatan
Sumberdaya
Perikanan

Sains

Bulan 1
(minggu 1 dan

Persiapan
pembuatan

2),

Pengeringan

Bulan 2

Ekstraksi
kolagen sisik
ikan

(Minggu 1),
Bulan 2
(minggu 4),

Bulan 3

Kolagen ekstrak
dianalisis
Pembuatan

kream ekstrak
kollagen

(minggu 3),

Bulan 4
2

Ambarwati

Pemanfaatan

Sains

Bulan 1

Pembuatan
laporan
dan
evaluasi
Persiapan

(L23115017)

sumberdaya
perikanan

(minggu 1 dan

pembuatan

2),

Pengeringan

Bulan 2

Ekstraksi
kollagen sisik
ikan

(Minggu 1),
Bulan 2
(minggu 4),

Bulan 3

Kolagen ekstrak
dianalisis
Pembuatan

kream ekstrak
kolagen

(minggu 3),

Bulan 1
(minggu 1 dan

Pembuatan
laporan dan
evaluasi
Persiapan
pembuatan

2),

Pengeringan

Bulan 2

Ekstraksi
kolagen sisik
ikan

Bulan 4
3

Akwarini
(N11114015)

Farmasi

Sains

(Minggu 1),
Bulan 2
(minggu 4),

Bulan 3

Kolagen ekstrak
dianalisis
Pembuatan

kream ekstrak
kolagen

(minggu 3),

Bulan 4

Pembuatan
laporan dan

evaluasi

Anda mungkin juga menyukai