Anda di halaman 1dari 4

Upaya Melestarikan Padang Lamun

Berhasil
Jumat, 09 September 2016 05:00

DKP Catat Padang Lamun Tumbuh Subur di Bintan

BINTAN (HK)- Usaha melestarikan ekosistem padang lamun oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP) Kabupaten Bintan berhasil. Bahkan DKP Bintan melihat sejumlah kawasan
perairan di Bintan padang lamun tumbuh subur memenuhi perairan dengan kedalaman 8
hingga 15 meter.
Padang lamun tumbuh subur di perairan lautan Bintan dikarenakan memiliki kawasan terbuka
pasang surut dan perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil di dasar laut
yang masih ditembusi cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhannya dan hidupnya di
patahan karang mati dengan kedalaman 4 meter.

Padang lamun dicatat tumbuh subur di sekitaran perairan Teluk Bakau, Berakit. Juga di
Mapur dan Tambelan. Tumbuhnya di perairan tersebut, juga disebabkan perairannya jernih.
Hampir semua substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai substrat berlumpur sampai berbatu.

Menurut, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Konservasi Perairan Daerah
(KPPD) DKP Bintan, Syarviddint Alustco menyebutkan mengenai manfaat lain daripada
suburnya padang lamun di perairan Bintan.

"Padang lamun ini bukan hanya bermanfaat di bidang perikanan dan kelautan saja, melainkan
memberikan manfaat di sektor kepariwisataan khusus untuk destinasi penyelaman/diving.
Karena ada keindahan bawah laut yang ditawarkan dengan suburnya lamun," ucap
Syarviddint, kemarin.

DKP Bintan telah menetapkan empat kawasan/zonasi pelestarian/konservasi padang lamun di


perairan Bintan.

Penetapan kawasan ini sebagai upaya strategis dalam melestarikan lamun (seagrass). Sebab
keberadaan lamun mulai terancam punah akibat maraknya aktivitas pencarian ikan dan
pembangunan permukiman maupun kawasan hotel/resort.

"Kawasan pelestarian/konservasi ini untuk saat ini kita fokuskan di perairan Teluk Bakau,
Tanjung Berakit. Juga untuk daerah kepulauan Mapur dan Tambelan," tambahnya. Dengan
adanya zonasi-zonasi konservasi, DKP kata Syarviddint, akan terfokus untuk merawat dan
menjaga kawasan konservasi padang lamun.

Manfaat besar yang bisa dinikmati bila padang lamun terawat dengan baik. Salah satunya
mampu melambat gelombang ombak sebelum sampai di tepi pantai. Bahkan dengan
kemampuan itu juga bisa meminimalisasi terjadinya abrasi.

"Juga ketersediaan ikan untuk keberlanjutan kehidupan nelayan, terpadu dengan pariwisata
penyelaman/diving. Seiring pertumbuhan kawasan pariwisata Trikora," paparnya lagi.
Dengan pelestarian lamun, akan banyak ditempati berbagai spesies ikan. Maka dari itu, DKP
melalui program Coremap-CTI berupaya melestarikan padang lamun sebagai ekosistem
tempat tinggalnya berbagai populasi ikan.(cw95)

Penjelasan, Ancaman Kritis, dan Pengelolaan Keberlanjutan Ekosistem Padang Lamun


Dengan Pendekatan Rehabilitasi"

Oleh: Syainullah Wahana Posting Date: 30 September 2013

Lamun adalah salah satu jenis tanaman tumbuhan air tetapi jenis ini berbeda dengan rumput laut,
enceng gondok, atau tanaman tumbuhan air lainnya. Dimana lamun adalah termasuk kelompok dari
tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang secara penuh mampu beradaptasi di lingkungan laut,
hidup di habitat perairan pantai yang dangkal, mampu beradaptasi dalam perairan asin, mampu
berfungsi normal dalam keadaan terbenam, mereka mempunyai tunas, berdaun tagak, dan tangkai-
tangkai merayap yang efektif untuk berkembang biak serta mampu bersaing atau berkompetensi
dengan organisme lain di bawah kondisi lingkungan yang kurang stabil (Fachrul, 2008). Selanjutnya
secara ringkas di jelaskan oleh Den Hartog, (1977); Tuwo, (2011) yaitu lamun adalah tumbuhan
berbunga, hidup di air laut, berpembulu, berdaun, berimpang, berakar, berbiak dangan biji dan
tunas.

Di perjelas lagi oleh Nontji (2002) yang menyatakan bahwa lamun (sea grass) adalah tumbuhan
berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam dalam laut. Dimana
rhizome merupakan batang yang terbenam dan merayap secara mendatar, serta berbuku-buku.
Pada buku-buku tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan berbunga. Pada
buku tumbuh pula akar. Dengan rhizome akarnya inilah, tumbuhan tersebut dapat menancapkan diri
dengan kokoh di dasar laut hingga tahan terhadap hempasan gelombang dan arus. Sebagian besar
lamun berumah dua, yang artinya dalam satu tumbuhan hanya ada bunga jantan saja atau bunga
betina saja. Sistem pembiakannya bersifat khas karena mampu melakukan penyerbukan di dalam air
(hydrophilous pollination). Buahnya pun terendam di dalam air. Selanjutnya, sebagian besar
memiliki daun-daun panjang, tipis mirip pita yang mempuyai saluran-saluran air (Fachrul, 2008).

Padang lamun adalah merupakan hamparan luas tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya
menyesuaikan diri untuk hidup terbenam di dalam laut, daerah perairan dangkal agak berpasir.
Selanjutnya menjelaskan bahwa padang lamun merupakan suatu hamparan tumbuhan lamun yang
menutupi suatu area pesisir atau laut dangkal, terbentuk dari satu jenis lamun atau lebih dengan
kerapatan padat atau jarang (Anonim, 2010; Tuwo, 2011). Di perjelas lagi dimana kadang-kadang ia
membentuk komunitas yang lebat hingga merupakan padang lamun (sea grass bed) yang cukup luas
yang dimana merupakan ekosistem yang sangat tinggi produktifitas organiknya (Nontji, 2002).

Melanjutkan, bahwa padang lamun dapat memperlambat gerakan air yang di sebabkan oleh arus
dan gelombang hingga perairan di sekitarnya menjadi lebih tenang. Dengan demikian ia bertindak
sebagai penangkap sedimen dan sebagai pelindung pantai, dan pencegah erosi.
Ekosistem lamun merupakan suatu sistem hubungan timbal balik yang terjadi antara biotik
dan abiotik pada lamun. Ekosistem padang lamun itu sendiri adalah habitat yang digunakan
sebagai tempat berlindung, ruang hidup dan tempat mencari makan bagi biota laut. Dimana
lamun merupakan tanaman di salah satu ekosistem perairan pesisir yang memiliki
produktifitas yang tinggi dimana tanaman ini memiliki manfaat sebagai sumber makanan,
tempat bertelur dan tempat memijah bagi biota laut. Di perjelas secara singkatdi mana padang
lamun merupakan habitat penting di daerah beriklim tropis (Tuwo, 2011).

Ekosistem padang lamun memberikan jasa lingkungan yang begitu banyak. Secara ekologis,
lamun memiliki peranan penting di perairan laut dangkal,sebagai habitat biota lainnya seperti
ikan, produsen primer, melindungi dasar perairan dari erosi. Daun lamun yang lebat dapat
memperlambat gerakkan air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga menyebabkan
perairan disekitarnya menjadi tenang. Di samping Itu, rimpang dan akar lamun dapat
menahan dan menangkap sedimen, pendaur ulang zat hara, dan element kelumit (trace
element) penting di lingkungan laut, serta berperan sebagai bioindikator logam berat.
Sedangkan, secara ekonomis lamun dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak,
bahan baku kertas, bahan kerajinan, pupuk, dan bahan obat-obatan (Fachrul, 2008).

Selanjutnya padang lamun mempunyai fungsi ekologis yang penting bagi wilayah pesisir,
yaitu:

1.Sebagai penghasil bahan organik dan pemompa zat hara dari dasar perairan ke dalam kolam
perairan, ekosistem lamun dapat menghasilkan sekitar 45,7 ton setara bahan organic kering
per Ha setiap tahunnya; dengan bahan organic atau energi yang besar ini, padang lamun dapat
berperan sebagai tempat pembesaran bagi berbagai jenis ikan, udang dan organism lainnya
yang bernilai ekonomis tinggi.

2.Mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak, berkat sistem perakarannya yang
padat dan saling menyilang

3.Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi berbagai jenis
biota laut.

4.Sebagai tudung pelindung yang melindungi dari sengatan matahari bagi organism padang
lamun.

5.Memperluas permukaan perairan, daun lamun yang subur dapat memperluas permukaan
perairan 10 hingga 20 kali sehingga menjadi substrat yang baik untuk kehidupan organisme
epifit.

6.Sebagai peredam gelombang sehingga energy gelombang sudah melemah ketika sampai
pada ekosistem hutan mangrove

(Den Hartog, 1977; Anonim, 2010; Nontji, 2010; Tuwo, 2011)

Pada mulanya, tumbuhan lamun dianggap mempunyai nilai ekonomis yang tidak terlalu penting,
namun belakangan telah ditemukan beberapa bahan aktif yang berasal dari daun lamun yang dapat
dimanfaatkan sebagai: 1). Tempat kegiatan budidaya laut berbagai jenis ikan, kerang-kerangan, dan
tiram; 2). Tempat rekreasi atau pariwisata; 3). Sumber pupuk hijau; 4). Sumber bahan aktif untuk
obat-obatan; 5). Sumber bahan pangan (Anonim, 2010; Nontji, 2010; Tuwo, 2011).

Dalam perkembangannya banyak padang lamun yang telah mengalami gangguan atau kerusakan
karena gangguan alam ataupun karena aktifitas manusia. Gangguan atau tekanan tersebut terus
menerus berlangsung sehingga menimbulkan dampak yang lebih besar. Tetapi akar masalah pada
perusakan padang lamun antara lain karena ketidak-tahuan masyarakat, kemiskinan, keserakahan,
lemahnya perundangan dan penegakan hokum. Oleh karena itu pengelolaan harus di terapkan oleh
pemerintah untuk keberlanjutan dari manfaat padang lamun itu sendiri. Dimana dalam
pengelolaannya padang lamun harus mengatasi masalah mendasar yaitu melakukan upaya
rehabilitasi padang lamun yang dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni rehabilitasi lunak dan
rehabilitasi keras.

Rehabilitasi lunak lebih ditekankan pada pengendalian perilaku manusia yang menjadi
penyebab kerusakan lingkungan, misalnya melalui kampanye penyadaran masyarakat (public
awareness), pendidikan, pengembangan mata pencaharian alternative, pengembangan daerah
perlindungan padang lamun, pengembangan peraturan dan perundangan, dan penegakan
hukum secara konsisten. Sedangkan rehabilitasi keras mencangkup kegiatan rehabilitasi
langsung di lapangan seperti transplantasi lamun (Dalam: Indonesia Maritime Magazine,
Hakim, 2012)

Anda mungkin juga menyukai