Anda di halaman 1dari 25

TRANSPORTA BASA

SI H

OLEH : TIM PASCAPANEN


TRANSPORTASI IKAN HIDUP

Suatu tindakan memindahkan ikan dalam keadaan hidup


Dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di dalamnya
Diberikan tindakan2 agar tingkat kelangsungan hidup
Tetap tinggi sampai tujuan

Budidaya (induk, benih)


B
asah
Teknik Transportasi Ikan Hidup
Kering
TRANSPORTASI BASAH

Faktor yang berpengaruh

1. Mutu Ikan
2. Oksigen
3. Suhu
4. Kepadatan & aktivitas selama transportasi

OKSIGE
N
Tergantung toleransi thd tekanan, suhu, pH, CO2, hasil
metabolisme spt amoniak
Kadar O2 terlarut ‹> asupan oksigen (intake)

suhu
Hubungan antara suhu dengan kadar O2 terlarut
SUHU (⁰F) OKSIGEN TERLARUT (mg/L)
60 6.4 – 9.9

65 6.2 – 9.5

70 5.8 – 8.9

75 5.4 – 8.4

80 5.2 – 8.0

Sumber : Wurts (2006)

 Suhu ↓ maka pH tinggi & metabolisme rendah


 Suhu optimum 6-8 oC (daerah dingin) & (10-12oC)
daerah panas
Transportasi Basah Sistem Tertutup

• Ikan diangkut dlm wadah tertutup dg suplai O2 terbatas


sesuai dg kebutuhan
• Awalnya utk benih, berkembang utk induk
• MANFAAT Penggunaan plastik polietylen dg suplai
oksigen

• Ikan dan benih kecil mudah rusak jika menggunakan


tong
• Untuk jarak yg ekstrim lebih ekonomis
dibanding dg tong standar
 Perbandingan air : ikan = 3 :1
 Sebagian udara dikeluarkan dan diganti dg oksigen
murni
 Kira-kira 75% volume kemasan terisi oksigen
 Jika ditambahkan pendingin, diletakkan dibawah &
atas kemasan
 Jumlah es berkisar 10 – 20%
 Kemasan dalam kardus beri label “ ikan hidup”

 Jika ikan dilepaskan, suhu disesuaikan dengan


perairan penerima
Perbedaan suhu tidak lebih dari 1oC
Penyesuaian dapat dilakukan dengan meletakkan
Kemasan di atas permukaan air penerima
SISTEM TERBUKA
 Sistem pengangkutan dg menggunakan wadah
terbuka yang berisi air dengan

 Air berhubungan dg udara langsung


 Biasa dengan fiber
 Biasa dalam jarak dekat, maksimal 7 jam
 Banyak air dalam wadah ½ sampai 2/3 bagian
 Suhu diusahakan konstan selama perjalanan
 Kepadatan ikan konsumsi 50 kg/ton
 Lebih cocok untuk ikan berukuran besar karena
wadah tidak cepat rusak
 Perubahan suhu diatasi dengan penambahan
es yang dibungkus dengan plastik
 Aerasi faktor utama
TRANSPORTASI SISTEM KERING

 Meningkatkan kepadatan shg menekan biaya transportasi


 Tidak dapat dibakukan utk semua ikan????
 Ikan diimotilisasi (dipingsankan),kmd dikemas pada
media non air

Mengurangi stress
Mengurangi kecepatan metabolisme
Mengurangi penggunaan oksigen

 Berdasarkan pengemasannya : individual & kolektif


Penenangan (Pemingsanan)

Beberapa keuntungan :

1. Tidak memerlukan wadah transportasi yang besar,


karena ikan dalam keadaan pingsan
2. Resiko kematian akibat kelelahan atau stress karena
pengaruh getaran, cahaya dan kebisingan mendekati nol
3. Tidak terjadi kehilangan berat
4. Ikan tidak membuang kotoran, karena selama pingsan
tidak melakukan aktivitas makan
Metode Penurunan Suhu

Hubungan metode suhu dan waktu pada proses pemingsanan


Jenis Ikan Cara Pemingsanan Waktu (menit) Suhu(oC)

Ikan Mas Pendinginan 30 6 -7


(Cyprinus bertahap 10 6–7
carpio) Pendinginan cepat
Ikan kakap Pendinginan 25 (Lates 10 – 11
bertahap 10 calcarifar) 10 – 11
Pendinginan cepat

Kepiting Pendinginan 30 15 – 17
(Scylla serrata) bertahap 20 15 – 17
Pendinginan cepat
Menggunakan bahan anestesi

▓ Penggunaan karbondioksida 1 : 1 dengan ikan


- menambahkan sodium bikarbonat & asam
sulfur ke dalam air
- memasukkan campuran CO2 dan O2
dalam air
▓ Penggunaan senyawa linamarin (biji karet)
dsb
Kemasan dan Media

• Wadah, pelindung, dan penunjang cara penyimpanan


dan transportasi
• Alat persaingan dalam pemasaran
• Mendukung ikan dalam keadaan pingsan

Kotak styroform dalam kemasan


Sebagai insulator (ekspor)

• Pola suhu dipengaruhi suhu awal bahan pengisi dan


suhu lingkungan
Bahan Pengisi : serbuk gergaji, serutan kayu, kertas koran
biasanya 20% dari berat ikan

1. Untuk menahan ikan hidup agar tidak bisa


bergeser dari kemasan
2. Menjaga suhu kemasan tetap rendah dan ikan
tidak motil
3. Memberikan lingkungan dalam kemasan
yang memadai untuk kelangsungan hidup
Penyimpanan

• Suhu penyimpanan selama transportasi berfungsi


mempertahankan ikan tetap pingsan
• Perubahan suhu yang tajam dapat mengakibatkan kematian
• Suhuyang tinggi menyebabkan ikan cepat sadar shg
membutuhkan O2 lebih banyak, mati dalam keadaan mulut
dan insang terbuka
• Jika suhu terlalu rendah maka mati dalam keadaan kaku
dan berlendir
Hubungan waktu pengangkutan dengan suhu kemasan

No Waktu Pengangkutan Suhu kemasan (oC)


1 12 - 15 16 – 14
2 15 – 20 14 - 12
3 20 – 80 12 – 10
4 30 – 50 10 – 6
5 50 - 90 6-4

Jenis ikan Waktu (jam) SR (%)


Ikan mas 7 40
Ikan kakap 7 50
Kepiting 72 88
FAKTOR BERPENGARUH Biologi
YANG Ekologi
Teknologi

Morfologi
BIOLOGI Respirasi
suhu air, pH,CO2,zat hsl metab
Metabolisme

Kemampuan menghadapi stress


(asam laktat &diurisis)

NH3
Suhu dingin
Puasa (berok)
Konsentrasi Kritis CO2 pada beberapa jenis ikan

Salmon 60 – 70
Ikan herbivora dewasa
Jenis Ikan 140 – 160
Konsentrasi Kritis CO2
Ikan Herbivora benih 100
Ikan Herbivora larva 80

(mg/L)
EKOLOGI Habitat
(Kemampuan air sebagai pelarut)

Sifat fis kim perairan


(desnsitas, suhu, salinitas dll)

TEKNOLOGI Penggunaan suhu rendah


Penggunaan antimetabolik (bahan kimia)
Faktor yang mempengaruhi transportasi hidup
- Kualitas ikan
- Oksigen
- Suhu
- Kepadatan

Pengaruh perlakuan penanganan thd laju respirasi


udang
Perlakuan suhu (oC) Laju Respirasi (µ mol O2 /kg/mnt)
Kondisi normal Kondisi penanganan
22 79,1 ± 31,1 131,7 ± 58,5
17 28,2 ± 7,8 47,3 ± 19,6
12 23,3 ± 8,4 21,6 ± 9,1
- Pembentukan amonia dalam transportasi ikan
hidup tergantung dari metabolisme protein dan
aktivitas bakteri terhadap kotoran.
 Suhu
- Jika suhu rendah, pH tetap tinggi maka
metabolisme menurun
- Merubah suhu secara tiba-tiba menimbulkan shock
pada ikan yang mengganggu fungsi fisiologisnya.
- Selama pengangkutan suhu media air meningkat
karena aktivitas metabolisme ikan dan bakteri yang
memproduksi ammonia.
- Air yang bersuhu tinggi lebih sedikit melarutkan
oksigen dari pada air bersuhu rendah. Pemberian
es disekeliling wadah pengemas dianjurkan
penggunaannya.
23
 Kepadatan dan aktivitas ikan
- Dimensi ruang berkaitan dengan ruang gerak
ikan selama pengangkutan, yang berarti
kepadatan ikan dalam wadah pengangkut.
- Untuk bibit ikan, rasio volume ikan yang
diangkut dengan media air sekitar 1:3, makin
kecil ikan makin kecil rasio ikan dan air.
- Ketika ikan ditempatkan dalam wadah
pengangkut, biasanya ikan akan melakukan
aktivitas jaringan yang tinggi.
- Asam laktat akan terakumulasi dalam jaringan
dan darah sehingga pH turun, selanjutnya
penggunaan oksigen akan berkurang.
- Akumulasi asam laktat tidak menjadi
berkurang selama 24 jam.

24
- Ikan yang lebih ringan dalam wadah pengangkut
menyebabkan konsumsi oksigen lebih lebih tinggi
dan lebih besar ruang yang dibutuhkan.
 Salinitas
- Mempengaruhi kualitas air pada total konsentrasi ion
dan kelarutan oksigen.
- Secara langsung mempengaruhijuga daya
kelangsungan hidup biota air
- Salinitas yang terlalu rendah menyebabkan tekanan
osmotik darah ikan lebih tinggi dibandingankan
tekanan osmotik air.
- Salinitas terlalu tinggi, maka tekananan osmotik dari
ikan akan rendah.

25
PUSTAK
A

 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 1993.


Kumpulan Hasil-hasil Perikanan Pasca Panen Perikanan. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
 Ilyas, Sofyan. 1993. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. Jilid I.
Teknik Pendinginan Ikan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta.
Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta.
 Nitibaskara. 2006. Penanganan dan Transportasi Ikan Hidup Untuk
Konsumsi.. Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan
 dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai