S
PENGERTIAN
KEAMANAN PANGAN
Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pengan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
(PP Nomor : 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Bab
1 Pasal 1 Butir 7)
PENANGANAN PANGAN
HASIL PERIKANAN
Pertimbangan Penanganan Hasil perikanan
Komoditas hasil
perikanan yang
Mempunyai sifat
mudah rusak
Perlu Penanganan
pasca panen
S
Lingkup penanganan
KAPAN DAN DI
MANA
MEMPERTAHANKAN
IKAN TETAP HIDUP
TUJUAN PENANGANAN IKAN
GMP
SSOP
Jika Anda tidak melakukan penanganan ikan
dengan hati-hati
Jika kita tidak melakukan penanganan yang baik maka ikan
akan mengalami kerusakan. Kerusakan dapat berupa :
DISTRIBUSI/
TRANSPORTASI PENIMBANGAN
PENYIMPANAN PELELANGAN
SORTASI
1. PEMBONGKARAN
3. PENIMBANGAN
• Alat timbang hanya digunakan untuk menimbang ikan
dan dalam menimbang harus menggunakan wadah
4. PELELANGAN
• Selama proses lelang, ikan dipertahankan dalam suhu
dingin
• Dilakukan secepat mungkin
• Pemindahan harus menggunakan wadah
5. SORTASI
Definisi :
Suatu metode perlakuan suhu rendah tetapi masih diatas titik beku, baik dilakukan secara sendirian
ataupun dikombinasikan dengan teknik pengawetan lain.
Prinsip :Pendinginan suhu rendah (00C–40C) tanpa pembekuan
Tujuan :
Memperpanjang masa simpan produk, yaitu dengan :
1. Menekan laju perubahan kimiawi (enzimatis) dan respirasi.
2. Memperlambat atau mengurangi laju pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan perusak.
3. Mencegah laju kerusakan lainnya.
Manfaat :
Kecenderungan konsumen untuk mengkonsumsi produk-produk ikan segar.
MEPERLAMBAT LAJU PEMBUSUKAN
Es
berukura
Es dan ikan
n besar,
tercampur
lebih
baik
banyak
menump
uk diatas
Box
tersusun Tidak
pas ada
dengan lubang
lubang tirisan,
untuk ikan
lelehan air berkont
es ak
dengan
dinding
box
TEKNOLOGI PEMBEKUAN
DEFINISI
PEMBEKUAN (FREEZING)
Unit Operasi dimana suhu suatu produk diturunkan dibawah titik beku
dan sebagian dari air telah mengalami perubahan keadaan menjadi
kristal es (Fellows, 1990).
PRINSIP PEMBEKUAN
Memindahkan panas dari produk dengan kecepatan yang tinggi (waktu yang singkat), sehingga
produk tidak mengalami perubahan mutu yang berarti selama berlangsungnya proses
pembekuan serta dapat mengawetkan produk dalam waktu yang lama (Ilyas, 1994).
WT dan BR 25
Pembekuan lambat
1. Quick freezing, dengan laju pergerakan permukaan beku sekitar 0.5-3 cm/jam.
Quick frezing bisa dilakukan dengan menggunakan air blast dan plate freezers
2. Rapid freezing, dengan laju pergerakan permukaan beku sekitar 5-10 cm/jam.
Rapid freezing bisa dicapai dengan menggunakan fluidized bed freezing
3. Ultra rapid freezing, dengan laju pergerakan permukaan beku sekitar 10 -100
cm/jam, yang umumnya terjadi pada pembeku kriogenik
Cara Pembekuan :
28
2. Contact / Multi – Plate Freezer
1. PASTEURISASI
2. STERILISASI
3. SMOKING
34 S
PASTEURISASI
Pemanasan dengan suhu antara 70 - 80oC, suhu yang digunakan lebih rendah dari titik
didih.
Pasteurisasi biasa diterapkan pada produk yang tidak tahan dengan suhu tinggi
Tujuan Pasteurisasi :
Memperpanjnag masa simpan dengan mematikan bakteri patogen dan tetap
mempertahankan tekstur.
Pasteurisasi dilakukan selama beberapa menit dan pada waktu tertentu harus dihentikan,
karena jika berlebihan akan terbentuk zat-zat yang tidak dikehendaki
STERILISASI
Pemanasan dengan suhu tinggi kisaran 115 - 121oC
Sterilisasi membunuh mikroba patogen dan non patogen (complete
destruction of microorganisme), namun dengan proses sterilisasi komersial
diharapkan dapat dilakukan untuk menghancurkan bakteri vegetatif dan spora
bakteri dengan tetap mempertahankan nilai gizi.
Bentuk vegetatif bakteri kurang resisten terhadap panas dibanding spora bakteri
Spora lebih resisten pada suhu 121oC minimal 15 menit/ equivalen untuk C.
botulinum dan Bacilus stearothermophilus. Spora mempunyai maksimium resisten
terhadap panas pada kondisi netral namun menurun pada kondisi asam
36
STERILISASI KOMERSIAL
37
PENGASAPAN PANAS
1. Pengasapan Panas adalah proses pengasapan ikan dengan kombinasi suhu dan waktu
yang cukup dalam ruang pengasapan untuk membentuk koagulasi protein pada daging
ikan yang bertujuan untuk membunuh parasit dan bakteri patogen
Pada pengasapan panas, suhu asap dapat mencapai 120oC atau lebih
Pengawetan dan Pengolahan dengan
Pengendalian Water Activity (Aw)
Metode :
Ikan ditaburi garam, ditumpuk dan didiamkan beberapa lama. Cairan yg
terbentuk dibiarkan mengalir atau merendam ikan.
Di daerah tropis metode ini memiliki kelemahan yaitu :
a) kebusukan mudah terjadi pada bagian ikan yg terbuka.
b) Oksidasi mudah terjadi dan menyebabkan perubahan warna
(menyimpang)
c) Kadar garam ikan tidak seragam
d) Kadar air maksimal 50%
2. Penggaraman Basah
Metode :
ikan direndam dalam larutan garam. Dilakukan
pengadukan agar penyerapan garam lebih cepat karena
keterlambatan penyerapan garam dapat menimbulkan
kebusukan. Kadar airnya maksimal 60%
Metode :
Ikan ditaburi garam kristal, ditumpuk dan diberi
pemberat pada permukaan atas lalu disiram dg larutan
garam.
WT dan BR 49
Surimi & Minced Fish