tambahan
pewarnA
Pendahuluan
Pewarna digolongkan:
▪ Pewarna alam
▪ Pewarna sintetik
Pewarna Alami
• Bahan pewarna alam (natural colour)
Pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi dan
isolasi dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber alami
lain. (Purwaningsih, dkk. 2016)
• Fungsi:
– Meyumbangkan nilai nutrisi (Karotenoid, riboflavin, &
kobalamin).
– Sebagai bumbu (Kunir & paprika).
– Pemberi rasa (karamel).
Tabel 1. Contoh pewarna alami
Pewarna Alami
Food and Drug Administration (FDA) Amerika
Serikat menggolongkan pewarna alami ke dalam
golongan bahan pewarna yang tidak perlu
mendapat sertifikat Aman. (Cahyadi, W. 2012)
• Konsentrasi pemakaian:
• Tidak dibatasi secara khusus tapi
disarankan untuk memperhatikan GMP,
rata-rata <300 ppm
Berdasarkan kelarutannya:
❑ LAKES
• Dibuat melalui proses pengendapan dan absorpsi
dyes yg dilapisi dg aluminium hidrat (alummina).
• Kandungan dyes dalam lakes disebut pure dyes
content (pdc).
• Lakes mengandung 10-40% dyes murni.
• Lapisan alummina ini tidak larut dalam air,
sehingga lakes tidak larut hampir pd semua
pelarut.
• Lapisan alummina stabil pd pH 3,5-9,5.
• Digunakan pd produk yg tidak boleh terkena air.
Berdasarkan kelarutannya:
Dyes Lakes Dyes
Kelarutan Tidak larut dalam Larut dalam air,
sebagian besar propilen glikol,
pelarut gliserin
Metode pewarnaan Dispersi Terlarut
Kandungan dyes 10-40% Warna primer 90-93%
murni
Pemakaian 0,1-0,3% 0,01-0,03%
Stabilitas:
-Cahaya -Lebih baik -Baik
-Panas -Lebih baik -Baik
-Kimia -Lebih baik -Baik
-Efek warna -Bervariasi tergantung -Konstan
kadar dyes murni
Pewarna Identik Alami