2. Pewarna Sintetis
Suatu zat pewarna sintetik harus melalui
berbagai prosedur pengujian sebelum
digunakan untuk zat pewarna makanan yang
disebut proses sertifikasi.
Suatu zat pewarna sintetik harus melalui
berbagai prosedur pengujian sebelum
digunakan untuk zat pewarna makanan yang
disebut proses sertifikasi.
Zat pewarna
yang diizinkan penggunaannya dikenal sebagai
permitted color atau certified color.
Proses pembuatan zat warna sintetis
Zat warna diproses melalui perlakuan
pemberian H2SO4 atau HNO3 yng sering
terkontaminasi dg arsen atau logam lain yang
toksik.
.
b. FD & C Lakes.
Zat warna dibuat melalui proses
pengendapan dan absosbsi dyes pada radikal
(Al atau Ca) yang dilapisi dg Alumina.Lapisan
alumina tak larut air, shg lakes tak larut pada
hampir semua pelarut. Pada pH 3,5-9,5 stabil,
dan bila lapisan alumina pecah maka dyes
akan lepas. Kandungan dyes dalam lakes 10-
40% dikenal dg dyes murni.
Karena tak larut air maka digunakan untuk produk
yang tak boleh terkena ir spt produk makanan
mengandung lemak,minyak, sedikit air.
Misal untuk produk tablet dan tablet berlapis,
permen, permen karet, pelapis berminyak.
Cara penggunaan lakes yaitu mendispersikan zat
warna tsb dg serbuk pangan, shg pewarnaan
akan terjadi.
Keterangan:
a = menunggu publikasi FDA colour Additives
scientific review panel report
b= Hanya utuk pewarnaan kulit sosis konsentrasi
150 ppm
c= Hanya untuk pewarnaan kulit jeruk yg tak
diolah lebih lanjut dg konsentrasi 2ppm
Aplikasi
• Allura Red
• Allura redadalah pewarna sintetik merah yang
banyak digunakan pada permen puding, susu dan
minuman.
• Allura redtelah dilarang di beberapa negara
antaralain Belgia, Perancis, Jerman, Swedia, Austria
dan Norwegia.
• Sebuah studi menunjukkan bahwa allura red dapat
menyebabkan reaksi hipersensitivitas berupa gatal-
gatal.
• Dalam label kemasan makanan allura redberkode
E129atau FD & C No. 405.
Fast Green FCF
• Fast green FCF merupakan pewarna sintetis
hijau yang sering digunakan pada minuman,
serbuk instan, permen, puding, es krim dan
produk-produk susu.
• Penggunaan pewarna ini jika berlebihan dapat
menyebabkan reaksi alergi.
• Dalam label kemasan makanan pewarna ini
berkode C.I. 42053, E143 atau FD & C Green
No. 3.
Carmoisine
• Carmoisine merupakan pewarna sintetis yang
memberikan warna merah hingga maroon.
• Carmoisine merupakan pewarna makanan
sintetis yang diizinkan dengan level maksimal
penggunaan yang diijinkan sebesar 50-500
mg/kg.
• Pada kemasan makanan pewarna ini
mempunyai kode CI 14720.
Indigo Carmin
• Pewarna ini memberikan warna biru.
• Pewarna ini memberikan efek pada saluran
pernafasan yaitu dapat menyebabkan iritasi
saluran pernafasan.
• Pewarna ini biasanya digunakan pada
minuman, es krim, permen dan makanan
ringan.
• Pewarna ini mempunyai kode C.I. 73015, E132
atau FD & C Blue No. 2.
Ponceau 4R
• Pewarna ini memberikan warna merah hati
dan biasa digunakan dalam pembuatan
minuman, selai dan jelly.
• Pewarna ini bersifat karsinogenik dan
menyebabkan hiperaktivitas pada anak. Di
beberapa negara seperti Amerika, Norwegia,
Finlandia telah melarang penggunaan
pewarna ini.
• Dalam label kemasan makanan, pewarna ini
berkode C.I. 16255 atau E124.
• Quinoline Yellow
• Pewarna ini menghasilkan warna kuning dan
biasa digunkan dalam produk-produk es krim
dan minuman berenergi. Pewarna ini dapat
meningkatkan resiko hiperaktivitas dan
serangan astma. Dalam label kemasan
makanan, pewarna ini berkode C.I. 47005 atau
E104.
Pemeriksaan
Interpretasi data Kualitatif
Analisa kwantitatif
Preparasi sampel
EFEK TERHADAP KESEHATAN
• Penggunaan zat warna alam untuk makanan dan
minuman tidak memberikan kerugian bagi
kesehatan, tidak seperti zat warna sintetik yang
menimbulkan dampak negatif
• Diantara zat warna sintetik yang sangat berbahaya
untuk kesehatan sehingga penggunaannya dilarang
adalah zat warna merah rhodamin B. Salah satunya
yaitu rhodamin B (merah) yang sering digunakan
pada makanan ringan dan saos. Penggunaan
pewarna tekstil ini berbahaya jika dikonsumsi dalam
jangka panjang yaitu dapat menimbulkan kanker dan
kerusakan hati serta ginjal
• Perhitungan kadarnya menggunakan
spektrofotometri uv/vis dg memakai
persamaan regresi linear yaitu :
Y = bx + a
Y = absorbansi
X = kadar pewarna dg nilai satuan sama dg zat
baku