Anda di halaman 1dari 24

BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP)

BERBAHAYA PADA MAKANAN

Kesling, Dinkes Prov. Papua Barat


FORMALIN
Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid
dalam air dengan kadar 30-40 persen, dan biasanya
ditambakan metanol hingga 15%, tidak berwarna dan
ditambahkan ke makanan dengan tujuan untuk
menambah awet makanan.
Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan
nama : formol, methanol, formic aldehyde, methyl
oxide, oxymethylene, formoform, paraforin,
superlisoform, Trioxane.
PENGGUNAAN FORMALIN
Pembunuh kuman/desinfectant
Pembasmi lalat dan serangga lain,
Bahan tambahan pembuat pupuk urea
Bahan tambahan produk parfum
Pencegah korosi sumur minyak
Pengeras lapisan gelatin dan kertas
Bahan perekat kayu lapis
Bahan pengawet mayat.
FAKTA TENTANG FORMALIN
Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya
bagi manusia
Jika kandungan dalam tubuh tinggi, maka akan
bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat
didalam sel sehingga menekan fungsi sel dan
menyebabkan kematian sel dalam tubuh.
Formalin bisa menguap di udara, berupa gas tidak
berwarna, berbau yang tajam sehingga merangsang
kerusakan pada hidung, tenggorokan dan mata.
MENGAPA ADA DALAM MAKANAN
Formalin sering dijumpai pada makanan : Mie kriting
telor, super mie ayam, bakmi super kriting, mie aneka
rasa, tahu bintang terang, tahu kuning sari, tahu
takwa poo, ikan segar, ayam potong, tahu, dsb.
Mie tanpa formalin hanya bertahan 12 jam, sedangkan
mie yg diawetkan dg formalin akan bertahan sampai 3
hari tanpa perubahan tekstur.
Formalin dalam makanan juga akan menambah
kenyal.
CIRI-CIRI MAKANAN BERFORMALIN
Mie basah terlihat mengkilat dan akan bertahan
sampai beberapa hari dan tidak mudah basi
dibandingkan dg mie yg tidak berformalin.
Ayam potong akan berwarna putih bersih, awet dan
tidak mudah busuk
Ikan basah akan terlihat putih bersih, kenyal,
insangnya berwarna merah tua bukan merah segar,
awet dan tidak mudah busuk
Tahu bentuknya bagus, tidak mudah hancur, kenyal
dan tidak mudah busuk.
DAMPAK FORMALIN PADA KESEHATAN
Akut : Efek pada manusia langsung terlihat, seperti
iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah,
rasa terbakar, sakit perut dan pusing
Kronik : efek pada manusia akan terlihat dalam jangka
waktu yang lama dan berulang : iritasi, mata berair,
gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistim
saraf pusat, dan bersifat karsinogenik (menyebabkan
kanker).
Bersifat akumulatif dalam tubuh
Lanjutan dampak formalin….
Jika dikonsumsi dalam jumlah tidak banyak maka akan
menyebabkan keracunan dengan gejala : sukar menelan,
sakit perut akut, muntah-muntah, diare berdarah, depresi
susunan saraf, dan gangguan peredaran darah.
Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi maka akan
menyababkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri
(kencing darah), haimatomesis (muntah darah) dan
berakhir kematian.
Jika dicampur dalam makanan dengan dosis tinggi maka
menyebabkan iritasi lambung, kanker, gagal ginjal, lever,
limpha dan merusak jaringan tubuh.
PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI
KERACUNAN AKUT AKIBAT FORMALIN
Pertolongan tergantung konsentrasi cairan dan gejala
yang dialami korban.
Berikan arang aktif (norit) apabila tersedia, jangan
dirangsang untuk muntah karena akan menimbulkan
resiko trauma korosif pada saluran pencernaan
Di Rumah Sakit : Lakukan bilas lambung (gastric
lavage), lakukan hemodyalisis (cuci darah) apabila
terjadi keadaan asidosis metabolitik berat pada
korban.
BORAKS PADA MAKANAN
Boraks adalah bahan kimia yang berupa garam natrium dan
digunakan diberbagai industri non pangan, khususnya
industri kertas, gelas, pengawet kayu dan pengontrol kecoa.
Boraks biasanya berupa kristal putih, tidak berbau, mudah
larut dalam air tetapi tidak larut dalam alkohol
Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari asam borat
didalamnya dan sering digunakan di industri kosmetik.
Jenis makanan yang seringkali menjadi sasaran pemakaian
boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah : bakso,
tahu, kerupuk, lontong, ketupat, dan kecap.
Lanjutan Boraks……..
Boraks sering disalahgunakan dalam makanan karena
harganya relatif murah, mudah didapat, bisa
memprbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan
rupa yang bagus.
Bleng adalah bentuk boraks yang tidak murni karena
merupakan campuran garam mineral konsentrasi
tinggi yang sering dipakai dalam pembuatan makanan
tradisional seperti kerupuk gendar
Sinonim dari bleng adalah natrium biborat, natrium
piroborat dan natrium tetraborat.
Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks
Bakso akan terasa lebih kenyal
Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng
akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan
renyah.
BAHAYA BORAKS PADA MAKANAN
Boraks maupun bleng tidak aman digunakan dalam
makanan tapi penggunaan boraks dalam makanan di
masyarakat kita sudah sangat biasa.
Pengaruh boraks terhadap kesehatan tidak secara
langsung dapat dirasakan tetapi akan menumpuk atau
berakumulasi dalam tubuh dan akan menyebabkan
gangguan otak, hati dan gagal ginjal.
Dalam jumlah banyak boraks dapat menyebabkan demam,
anuria (urine tidak terbentuk), koma, merangsang urat
saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis,
tekanan darah turun, pingsan hingga berakibat kematian.
ZAT PEWARNA PADA MAKANAN
Untuk menambah daya tarik penampilan makanan,
para produsen seringkali menggunakan bahan
pewarna makanan.
Bahan pewarna makanan sendiri ada yang bersifat
alami dan ada pewarna sintetis.
Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pigmen atau zat pewarna yang diperoleh
dari tumbuh-tumbuhan, hewan atau sumber-sumber mineral.
Pewarna alami adalah pewarna yang aman digunakan untuk
bahan makanan, namun mempunyai keterbatasan, antara
lain : memberikan rasa dan flavor yang khas yang tidak
diinginkan, konsentrasi pigmen rendah, stabilitas pigmen
rendah, keseragaman warna kurang baik dan spektrum warna
tidak seluas pewarna sintetik.
Beberapa contoh pewarna alami adalah annato yg memberikan
warna kuning alami, kunyit, karoten dan chlorofil,
BEBERAPA CONTOH PEWARNA ALAMI
Karoten: menghasilkan warna jingga sampai merah.
Karoten digunakan untuk mewarnai produk-produk
minyak dan lemak seperti minyak goreng dan
margarin. Bisa diperoleh dari wortel, papaya, dsb.
Biksin : memberi warna kuning seprti mentega. Biksin
digunakan untuk mewarnai mentega, margarin,
minyak jagung dan salad dressing. Bisa diperoleh dari
pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis
Lanjutan pewarna alami……
Karamel : berwarna coklat gelap dan merupakan hasil
dari hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, guup la pasir,
laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis :
karamel tahan asam yg biasa digunakan untuk
minuman berkarbonat. Karamel cair untuk mewarnai
roti dan biskuit. Bentuk yg ketiga adalah karamel
kering
Gula kelapa : berfungsi sebagai pemanis sekaligus
memberi warna merah kecoklatan pada minuman es
kelapa atau es cendol.
Lanjutan pewarna alami…..
Klorofil : memberikan warna hijau dan diperoleh dari daun.
Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misalnya
daun suji, pandan, katuk, dsb). Daun katuk memberikan warna
hijau yang cantik dan memiliki harum yang khas, sehingga
banyak digunakan untuk mewarnai makanan jajanan pasar.
Antosianin : menghasikan warna merah, oranye, ungu dan biru
yg biasanya banyak terdapat pada bunga dan buah buahan,
seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih,
krisan, pelargonium, aster cina, buah apel, cherry, anggur,
strawberry, manggis dan ubi jalar. Bunga telang menghasilkan
warna biru keunguan dan bunga belimbing sayur menghasilkan
warna merah.
PEWARNA SINTETIS
Pewarna sintetis mempunyai keuntungan yang nyata
dibandingkan dengan pewarna alami, yaitu memberikan
warna yng lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil dan
biasanya lebih murah.
Namun demikian bahan pewarna lebih banyak dampak
negatifnya terhadap kesehatan manusia.
Contoh bahan pewarna sintetis yang berbahaya bagi
kesehatan, namun banyak dipakai oleh produsen
makanan adalah : Rhodamin B yang memberikan warna
merah dan Methanil yellow, yang memberikan warna
kuning.
BAHAYA PEWARNA SINTETIS
Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetis yang
tidak boleh digunakan untuk makanan.
Rhodamin B berbentuk kristal hijau atau serbuk
ungu kemerah merahan, sangat mudah larut dalam air
dan menghasilkan warna kebiru biruan yang
berflourensi kuat pada makanan.
Rhodamin B biasa dipakai pada pewarnaan tekstil,
kertas, sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co,
Au, Mg, dan Th.
Lanjutan pewarna sintetis…
Penelitian menunjukan bahwa pemakaian pewarna ini
pada makanan akan mengakibatkan kerusakan pada
organ hati, disintegrasi dan disorganisasi jaringan,
degenerasi lemak dan sitolisis dari sitoplasma,
susunan sel tidak teratur dan sinusoid tidak utuh,
berkurangnya jumlah sel, menghambat proliferasi lipo
fibroblast pada manusia
Lanjutan pewarna sintetis….
Methanil yellow juga merupakan zat pewarna yang
tidak diperboehkan ditambahkan dalam makanan
karena seperti halnya Rhodamin B, pewarna ini juga
akan berdampak negatif pada kesehatan.
Methanil yellow biasa digunakan untuk pewarna
tekstil, cat kayu, dan cat lukis.
Tips membeli produk makanan kaleng
Makanan harus terdaftar di Badan POM yang ditandai
dengan kode MD untuk produksi dalam negeri dan kode
ML untuk produk luar negeri.
Untuk makanan industri rumah tangga, pastikan terdapat
kode PIRT dari Dinas Kesehatan setempat.
Hindari produk makanan yang tidak mencantumkan
bahan2 atau ingredients dalam kemasannya,
Ada keterangan tentang aturan pakai
Ada informasi efek samping
Ada keterangan tentang masa pakai atau tanggal kadaluarsa
suatu produk.
Tips membeli produk tahu/ikan
Semakin tinggi kandungan formalin, semakin tercium bau
yang menusuk, tahu yang tidak berformalin berbau protein
kedelai yg khas
Tahu/ikan berformalin akan membal kalau ditekan dengan
jari. Tahu tidak berformalin akan rusak kalau ditekan.
Ikan berformalin tidak akan dihinggapi lalat, berwarna
putih bersih, ikan tidak berformalin warnanya lebih suram.
Tahu memakai warna sintetis akan mengkilap, homogen.
Tahu dengan warna alami/kunyit warnanya akan tidak
cerah/buramdan tidak homogen/merata.

Anda mungkin juga menyukai