Anda di halaman 1dari 2

BAHAYA DIBALK SEMANGKOK BAKSO

Bakso, nama makanan khas Indonesia ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kita.
Bakso merupakan makanan yang sangat mudah kita temui dimanapun kita berada
karena rasanya yang enak. Harganyapun sangat terjangkau untuk semua kalangan
sehingga sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Tapi tahukah anda ada
bahan kimia apa saja didalamnya? Dan berbahayakah bagi kesehatan kita. Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas mari kita kaji SEMANGKOK BAKSO.

Dalam semangkok bakso diatas terdapat berbagai komponen.

Komponan petama adalah pentol.
Pentol merupakan komponen utama dalam bakso berupa bulatan-bulatan
adonan daging dan tepung yang dicampur dengan rempah. Namun, tahukah kawan?
Tidak sedikit pedagang-pedagang nakal yang menambahkan zat aditif pada pentol
buatannya. Zat aditif yang biasa ditambahkan adalah boraks dan formalin. Boraks
dalam kimia biasa disebut natrium tetraborat berbentuk kristal lunak yang digunakan
agar tekstur bakso menjadi lebih kenyal dan memiliki bentuk yang bagus. Padahal,
boraks digunakan sebagai bahan salep, bedak, solder, bahan pembersih, pengawet
kayu dan antiseptik kayu. Boraks dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi
tubuh yaitu demam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan,kanker
bahkan kematian. Selanjutnya adalah formalin dengan nama kimia formaldehida yang
biasa ditambahkan untuk mengawetkan pentol. Formalin ternyata biasa digunakan
untuk mengawetkan mayat agar tidak cepat pusak, dalam dunia kedokteran digunakan
untuk mengawetkan organ tubuh mayat. Bahaya yang ditimbulkan yaitu Mual,
muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan yang ditimbulkan dalam
jangka panjang yaitu, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.


Kedua, mie basah,
mie basah dalam kenyataanya memang mudah basi/ rusak untuk menyiasati hal
tersebut maka mie basah diawetkan, namun karena keterbatasan dan ketidak jujuran
oknum-oknum tertentu cara yang digunakan pun salah yaitu dengan mengawetkan mie
basah menggunakan formalin, sebagaimana telah dijelaskan diatas, warna mie basah
pun tak luput dari sorotan, kata instan seakan telah menjamur di telinga kita, warna
kuning dapat direroleh dari zat aditif yaitu Pewarna Kuning Metanil (Methanil Yellow),
Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Kuning metanil merupakan
bahan yang dilarang untuk digunakan sebagai pewarna pangan. Bahaya berbahaya ini
dapat menyebabkan iritas ikulit gangguan pada saluran pernapasan, gangguan pada
mata dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.

Ketiga, saos.
Saos merupakan komponen yang sangat berpotensi untuk menarik hati
pengonsumsi karena warna merah yang sangat menggoda, namun tahukah anda zat
apa yang terkandung dalam warna merah tersebut, telah banyak penelitian yang telah
dilakukan warna yang ditimbulkan berasal dari rhodamin B merupakan pewarna
sintesis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Bentuknya serbuk kristal
merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar,
Akibatnya yang ditimbulkan tidak sebanding dengan warnanya yang indah dan
menggoda yaitu dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi kulit,
iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.

Keempat, zat aditif berupa bahan perasa.
Bahan perasa yang sedang marak-maraknya digunakan, yaiu MSG (monosodium
glutamate), MSG sebenarnya tidak berdampak merugikan bagi kesehatan tubuh kita,
jika penggunaanya sesuai dengan aturan dan penelitian yang telah di lakukan yaitu
dibawah 2 gram, lebih dari 2 gram dapat menyebabkan alergi.
Dari pengkajian diatas didapatkan bahaya-bahaya yang mungkin terdapat dibalik
makanan favorit anda, dalam hal ini adalah BAKSO, harga yang terjangkau, rasa yang
enak sangat tidak sebanding dengan bahaya yang mengancam kesehatan kita bahkan
akan mempercepat kematian, waspada dan pengetahuan yang cukup sangat penting
dalam memilah-milah manakah makanan atau bahan pangan yang baik untuk
dikonsumsi tanpa membahayan kesehatan kita.



By : Divisi Peduli Pangan Himalogista UB
Site : www.himalogista-ub.com

Anda mungkin juga menyukai