NIM : 06101281320007
12) Natamysin, Bahan pengawet ini yang kerap digunakan pada produk daging dan keju
ini, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
13) Kalium Asetat, Bahan pengawet ini biasanya ditambahkandi makanan yang asam.
Padahal bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.
14) Butil Hidroksi Anisol (BHA), Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya,
minyak sayur, keripik kentang, pizza, dan teh instan. Bahan pengawet jenis ini diduga
bisa menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
15) Sulfur (belerang) dioksida, pengawet ini berbentuk bubuk yang bila dilarutkan dalam
air dapat menghentikan proses pemasakan buah, mengubah susunan kimiawi yang
dapat mengubah rasa dari buah. Biasanya ditemukan dalam anggur, cuka dan
beberapa jenis jus buah seperti jus jeruk atau jus apel.
Formalin (Formaldehyde solution) adalah suatu larutan yang tidak berwarna,
16)
berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37 % formaldehit dalam air, biasanya
ditambahkan mineral 10-15 % sebagai pengawet. Nama lain formalin adalah Formal,
Morbicid, Methanol, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methyl
aldehyde, Oxomethane, Formalin, Oxomethane, Karsan, Methylene glycol, Paraforin,
Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene dan Trioxane.
Menurut Food and Drugs Administration (FDA), keamanan suatu pengawet makanan
harus mempertimbangkan jumlah yang mungkin dikonsumsi dalam jumlah zat yang
akan terbentuk dalam makanan dari penggunaan pengawet, efek akumulasi dari
pengawet dalam makanan dan potensi toksisitas yang dapat terjadi dari pengawet jika
dicerna oleh manusia atau hewan, termasuk potensi menyebabkan kanker.