Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengertian makanan jajanan

Makanan jajanan adalah jenis makanan yang disajikan dan

diperjual belikan oleh pedagang kaki lima, toko-toko makanan maupun

swalayan. Makanan jajanan tersebut sangat bervariasi, baik dalam bentuk,

rasa, aroma, dan harga. Makanan jajanan yang mengandung zat

gizi,dikemas dan diolah secara aman memiliki daya tarik tersendiri bagi

masyarakat (Anonim, 2003).

Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi

makanan jajanan di masyarakat diperkirakan terus meningkat, makin

terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri.

Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita

rasa yang enak dan cocok dengan selera sebagian besar masyarakat

(Mudjajanto, 2005).

Menurut Moehji (2000), makanan jajanan pada umumnya

mengandung tinggi karbohidrat, sehingga membuat cepat kenyang, selain

itu keamanan dan kesehatan dari jajanan tersebut masih sangat diragukan.

Makanan yang tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan

anak, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, sehingga

mengakibatkan ketidak mampuan berfungsi secara normal. Pada keadaan

yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan

terganggu, jumlah sel otak berkurang, dan terjadi ketidak sempurnaan


biokimia dalam otak sehingga berpengaruh terhadap perkembangan

kecerdasan dan fungsi kognitif anak (Anwar, 2000).

2. Tips aman memilih makanan

a. Amati warnanya, mencolok atau tidak

Makanan atau jajan yang mengandung rhodamin B (zat pewarna)

warnya akan lebih mencolok dibandingkan makanan atau jajan yang

menggunakan bahan alami.

b. Cicipi rasanya

Jika jajan rasanya sudah agak asam jajanan tersebut sudah tidak layak

di konsumsi (Ed).

c. Baui aromanya

Jika aromanya masih bagus maka jajanan tersebut masih layak

dikonsumsi.

d. Amati komposisinya

Amati komposisi jajanan tersebut jika jajanan banyak mengandung

zat-zat kimia yang berbahaya sebaiknya jajan tersebut tidak

dikonsumsi.

e. Perhatikan kualitasnya

Jajan yang baik untuk dikonsumsi yaitu jajan yang tidak mengandung

zat-zat yang berbahaya.Akan lebih baik lagi jika jajanan tersebut

terbuat dari bahan-bahan yang alami dan tidak mengandung penyedap

rasa maupun zat pengawet lainnya.


f. Terdaftar di BPOM

Jajan yang layak untuk dikonsumsi yaitu jajan yang sudah mendapat

izin dagang dari BPOM

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak jajan :

a. Karakteristik anak

Karakteristik anak bisa dilihat dari kebiasaanya, anak yang tergolong

pemboros dia cendrung lebih suka jajan,jika di bandingkan dengan

anak yang hemat.

b. Pola Makan Keluarga

Pola makan yang baik bisa dilakukan dengan sarapan pagi,makan

siang dan makan malam.Jika keluarga rutin membuat hidangan untuk

makan yang teratur kemngkinan besar anak akan lebih suka makan di

rumah dibandingkan jajan diluar.

c. Sekolah

Jika banyak penjual jajan di sekolah,dan jajan yang dijual bentuk, rasa

dan warnanya menarik maka anak cenderung lebih tertarik untuk jajan

disekolah.

d. Tetangga

Anak-anak lebih suka meniru jajan yang dibeli tetangga hal ini

mempengaruhi pola jajan anak.

e. Iklan

Dengan adanya media informasi yang semakin canggih maka promosi

iklan jajanan tersebut lebih ceepat diketahui anak-anak.


4. Bahan berbahaya yang terkandung dalam jajanan

a. Borax

Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di

berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas,

pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal

putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat

larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan

antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari

kandungan asam borat didalamnya. Ciri-ciri makanan yang

mengandung boraks:

1) Bakso

 Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks.

 Bila digigit akan kembali ke bentuk semula.

 Tahan lama atau awet beberapa hari.

 Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarna

abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir

maupun tengah.

 Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul.

 Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel.

2) Gula Merah

 Sangat keras dan susah dibelah.

 Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.


b. Formalin

Formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan

sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang

digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau

yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol.

Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk

pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh

manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah

tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan

mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya. Ciri-ciri

makanan yang mengandung formalin:

1) Mi basah:

 Bau sedikit menyengat.

 Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25º Celsius). Pada

suhu 10ºC atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari.

 Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah

putus), dan tidak lengket.

2) Tahu:

 Bentuknya sangat bagus.

 Kenyal.

 Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari pada suhu

kamar (25ºC). Pada suhu lemari es (10ºC) tahan lebih dari 15

hari.
 Bau agak menyengat.

 Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.

3) Bakso:

 Kenyal.

 Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima

hari.

4) Ikan:

 Warna putih bersih.

 Kenyal.

 Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.

 Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak

mudah busuk.

 Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat

5) Ikan asin:

 Ikan berwarna bersih cerah.

 Tidak berbau khas ikan.

 Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25ºC).

 Liat (tidak mudah hancur).

6) Ayam potong:

 Berwarna putih bersih.

 Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.


c. Rhodamin B

Rhodamin B merupakan zat kimia berbahaya yang tak boleh

dicampur dengan makanan, Rhodamin B merupakan zat pewarna yang

tersedia di pasar untuk industri tekstil. Zat ini sering disalahgunakan

sebagai zat pewarna makanan dan kosmetik di berbagai Negara. Ciri

makanan yang mengandung Rhodamin B:

 Warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak

menarik.

 Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).

 Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.

 Baunya tidak alami sesuai makanannya

5. Dampak Menggunakan Bahan Makanan Tambahan

a. Dampak Buruk Boraks bagi Tubuh Manusia


b. Dampak Buruk Formalin bagi Tubuh Manusia
Kulit Iritatif, kulit kemerahan, kulit seperti
terbakar, alergi kulit
Mata Iritatif, mata merah dan berair, kebutaan
Hidung Mimisan
Saluran Pernapasan Sesak napas, suara serak, batuk kronis,
sakit tenggorokan
Saluran Pencernaan Iritasi lambung, mual muntah, mules
Hati Kerusakan Hati
Paru-paru Radang paru-paru karena zat kimia
(pneumonitis)
Saraf Sakit kepala, lemas, susah tidur,
sensitive, sukar konsentrasi, mudah lupa
Ginjal Kerusakan ginjal
Organ Reproduksi Kerusakan testis, ovarium, gangguan
mestruasi, infertilitas sekunder
Sumber : Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesi
Zat Aditif Alami atau bahan tambahan yang digunakan untuk bahan makanan tidak akan memberikan
efek negatif untuk penggunanya. Berbeda dengan zat aditif buatan yang tentu akan memberikan dampak
negatif pada jangka panjang, apabila digunakan secara berlebihan dan terus menerus. Sehingga
sebaiknya mulai sekarang anda mulai meninggalkan bahan-bahan tambahan tersebut, dan mulai beralih
ke bahan-bahan yang lebih alami, seperti bahan-bahan dibawah ini.

A. Bahan Pewarna

Bahan pewarna merupakan Zat Aditif Alami ataupun bahan kimia buatan yang ditambahkan pada
makanan dengan tujuan untuk memberi penampilan tertentu atau warna yang menarik. Bahan pewarna
alami yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut :
1. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan, misalnya pada
dadar gulung, kue bika, atau kue pisang.
2. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna coklat pada makanan,
misalnya es krim, susu cokelat, atau kue kering.
3. Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning
pada makanan, misalnya tahu, bumbu bali, atau nasi kuning. Selain itu kunyit dapat mengawetkan
makanan.
4. Cabai merah selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang
menjadikan warna merah pada makanan, misalnya rendang daging atau sambal goreng..
5. Wortel beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.
6. Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses karamelisasi yaitu
pemanasan gula tebu sampai pada suhu sekitar 170 0C.
7. Gula merah selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan misalnya
pada bubur dan dodol

Selain contoh di atas beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan pewarna alami, misalnya anggur
menghasilkan warna ungu, stroberi warna merah, dan tomat warna oranye.
Perbedaan pewarna alami dan buatan
Pembeda Pewarna alami Pewarna buatan
Keanekaragaman Terbatas Lebih variatif
Kebutuhan bahan dalam Banyak Sedikit
penggunaan
Harga Lebih mahal Lebih murah
Resiko/efek pemakaian Relatif aman Kadang memiliki efek negatif tertentu

B. Bahan Pemanis

Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun
hewani. Contoh pemanis alami :
 Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula
tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak
digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.
 Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua
yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan
tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali.
 Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis,
madu juga banyak digunakan sebagai obat.

Perbedaan pemanis alami dan pemanis buatan


Perbedaan Pemanis alami Pemanis buatan
Bila dipanaskan Bisa terurai Stabil, tak mudah terurai
Rasa manis Normal Puluhan/ratusan kali lebih
manis
Harga Lebih mahal Lebih murah
Potensi karsinogen (Penyebab penyakit ) Lebih aman Tinggi

C. Bahan Pengawet

Bahan pengawet alami yang bisa anda gunakan untuk keperluan rumah tangga adalah sebagai berikut:
 Gula tebu, memberi rasa manis dan bersifat mengawetkan. Buah-buahan yang disimpan dalam
larutan gula pekat akan menjadi awet karena mikroorganisme sukar hidup didalamnya.
 Gula merah selain sebagai pemanis gula merah juga bersifat mengawetkan seperti halnya gula
tebu.
 Garam merupakan pengawet alami yang banyak dihasilkan dari penguapan air laut, ikan asin
dapat bertahan hingga berbulan-bulan karena pengaruh garam.
 Kunyit selain sebagai pewarna, juga berfungsi sebagai pengawet. Dengan penggunaan kunyit,
tahu atau nasi kuning menjadi tidak cepat basi.
 Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pengawet karena banyak
mengandung asam benzoat. Selain itu, kayu manis juga berfungsi sebagai pemanis dan pemberi
aroma
 Cengkih, Cengkih merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari bunga tanaman cengkih.
Selain sebagai pengawet, cengkih juga berfungsi sebagai penambah aroma.

D. Bahan Penyedap
Bahan penyedap buatan dan alami selalu terdapat di dalam setiap makanan. Jenis bahan
penyedap ini banyak sekali. Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan bersama-sama sebagai bumbu
makanan, Contoh penyedap alami:
1. Bawang merupakan pemberi rasa sedap alami yang paling banyak digunakan.
2. Merica memberi aroma segar dan rasa pedas yang khas.
3. Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan dari bubuk ikan dan udang kecil yang
dibumbui sedemikian rupa sehingga memberi rasa sedap yang khas.
4. Daun salam memberi rasa sedap pada makanan.
5. Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas khas jahe.
6. Cabai memberi rasa sedap dan pedas pada setiap masakan.
7. Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap dan wangi pada makanan.
8. Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi aroma harum khas
9. Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi aroma harum khas
kayu manis.

Ringkasan:
 Zat Aditif Alami pada rumah tangga digunakan untuk bahan tambahan pengolahan makanan
sehingga lebih enak, awet dan menarik,
 Zat Aditif Alami bisa juga digunakan sebagai Bahan Pewarna, Bahan Pemanis, Bahan
Pengawet, Bahan Penyedap penggangi Bahan Kimia Tambahan.
http://marsetyamatask.blogspot.com/2013/05/pewarna-makanan-buatan.html
http://ahmadhusnilubis.blogspot.com/2012/02/pengawet-sintetis.html
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/08/10/mengenal-pemanis-buatan-386938.html

Anda mungkin juga menyukai