Anda di halaman 1dari 27

BAHAN TAMBAHAN

PANGAN
Oleh : Samiati,SKM
Puskesmas Prambanan
19 Oktober 2021
PENDAHULUAN

 BTP merupakan bahan yang


lazim digunakan masyarakat,
namun masih banyak produsen
IRTP yang kurang paham dan
salah dalam penggunaannya
 Kesalahan dalam menggunakan
BTP menyebabkan timbulnya
berbagai macam bahaya bagi
kesehatan
 Produsen pangan (IRTP) perlu
mengetahui sifat dan
penggunaan BTP yang baik
sesuai peraturan
APA ITU BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) ?
Bahan Tambahan Pangan / BTP adalah bahan yang
ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat
atau bentuk Pangan.
*Peraturan BPOM nomor 11 tahun 2019 tentang
CONTOH BTP Bahan Tambahan Pangan

Pemanis Pewarna Pengawet Penyedap/penguat rasa


Pengenyal Anti gumpal
1

5
KUNCI
PERSYARATAN
SANITASI
1 Perhatikan label dengan seksama
Label harus memenuhi ketentuan PP no 69 tahun 1999
tentang Label dan Iklan Pangan & Permenkes nomor 033
Tahun 2012 tentang BTP :
Tulisan "Bahan Tambahan Pangan" atau "Food
Additive"
Huruf M dalam lingkaran hitam dengan latar belakang
belakang putih
Nama golongan BTP, misalnya pemanis, pengawet,
pengental, dan lain-lain.:
Nomor pendaftaran produsen
Nomor pendaftaran produk BTP
(BPOM RI MD atau BPOM RI ML dengan 12 digit) untuk
BTP yang harus didaftarkan
 Tanggal kedaluwarsa
 Komposisi unit produk campuran
KUNCI
PERSYARATANIDENTIFIKASI 8 KUNCI
SANITASIPERSYARATAN SANITASI
2
Beli BTP di tempat atau supplier resmi
• Memiliki izin
• Memiliki neraca atau timbangan yang
dikalibrasi

3
Perhatikan Kemasan
• Masih bagus
• Masih utuh
• Bersih
• Tidak sobek atau bocor
KUNCI
PERSYARATAN
SANITASI

Jangan Mudah Tergiur Tawaran BTP yang Tidak


4 Jelas

• Jangan mudah tergiur tawaran tidak jelas tanpa


label yang dipersyaratkan,
• contoh: paket bakso, paket siomay, paket mie,
dan lain-lain
KUNCI
PERSYARATAN
SANITASI

5
Simpan BTP dengan Baik

BTP yang tidak habis dalam sekali penggunaan,


maka harus disimpan dalam tempat dan kondisi yang
sesuai
Kemasan BTP ditutup rapat
Jauhkan dari panas & sinar matahari langsung
yang dapat merusak BTP
Simpan di tempat kering dan tidak lembab,
Bahan yang Dilarang Digunakan
sebagai BTP
☺Asam borat dan senyawanya (Boric acid) ☺Dulkamara (Dulcamara)
☺Asam Salisilat dan garamnya ☺Kokain (Cocaine)
(Salicylic acid and its salt) ☺Nitrobenzen (Nitrobenzene)
☺Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, ☺Sinamil antranilat (Cinamyl
DEPC) anthranilate)
☺Dulsin (Dulcin) ☺Dihirosafrol (Dihydrosafrole)
☺Kalium klorat (Potassium chlorate) ☺Biji tonka (Tonka bean)
☺Kloramfenikol (Chloramphenicol) ☺Minyak kalamus (Calamus oil)
☺Minyak nabati yang dibrominasi ☺Minyak tansi (Tansi oil)
(Brominated vegetable oils) ☺Minyak sasafras (Sasafras oil)
☺Nitrofurazon (Nitrofurazone)
☺Formalin (Formaldehyde)
☺Kalium Bromat (Potassium bromate)
☺Rhodamin B
☺ Metanil Yellow 10
Ciri Pangan yang Menggunakan
BTP Berlebihan

Bila timbul rasa sepat yang Bila timbul rasa pahit


menggetarkan alat pengecap setelah mengonsumsi
setelah mengonsumsi pangan
dicurigai mengandung minuman yang manis
pengawet berlebih (seperti dicurigai mengandung
benzoate) pemanis buatan berlebih
(seperti sakarin atau
siklamat)
PEWARNA MAKANAN
Ada dua macam :
1. Pewarna alami : berasal dari bahan alam,
misalnya kunyit untuk warna kuning dan
suji untuk warna hijau
2. Pewarna buatan/sintetis : dibuat dari
bahan kimia
PEWARNA TAHU
Tanpa pewarna Sintetis Kunyit
Pewarna alami Pewarna sintetis
Pewarna yang dilarang
• Permenkes
No.239/MENKES/PER/V
/85 tentang Zat Warna
Tertentu yang
dinyatakan Sebagai
Bahan Berbahaya
METHANIL
YELLOW RHODAMIN B

Ada 30 jenis pewarna


yang dilarang,
termasuk Rhodamin B
dan Methanyl Yellow
BAHAN BERBAHAYA:
PEWARNA BUATAN
• Penyalahgunaan pewarna buatan pada
jajanan: minuman, sirup, kerupuk, mie
basah
• Efek negatif pada kesehatan akan muncul
setelah beberapa tahun
Bahaya Pewarna Non Pangan
Bahaya Rhodamin B:
• Gangguan pada hati,
kandung kemih, saluran
pencernaan, dan kulit

Bahaya Methanyl yellow:


• Iritasi pada paru-paru,
mata, tenggorokan, hidung
dan usus
Ciri-ciri pangan dengan pewarna buatan

Jenis pangan Ciri-ciri


Berbagai pangan - Warna mencolok dan cenderung
yang diberi pewarna berpendar
berbahaya ini - Banyak memberikan titik-titik warna
karena tidak merata (misalnya pada
kerupuk untuk es puter)
BAHAN BERBAHAYA: BORAKS
• Boraks sebenarnya digunakan untuk
industri deterjen, antiseptik dan pembunuh
kuman
• Disalahgunakan untuk bakso, mie basah,
pisang molen, lemper, buras, siomay,
lontong, ketupat, pangsit,dll
• Digunakan sebagai pengenyal dan
pengawet
Bahaya Boraks
Bahaya akut:
• Badan berasa tidak enak
• Mual & nyeri hebat pada perut bagian atas
• Perdarahan saluran cerna
• Diare, lemah, mengantuk, demam, dan sakit kepala

Bahaya kronis/jangka panjang:


• Hilangnya nafsu makan
• Turunnya berat badan
• Gangguan pencernaan
• Kulit ruam dan merah-merah dan kering
• Bibir pecah-pecah
• Lidah merah
• Radang selaput mata
• Anemia
• Kerusakan ginjal
• Kematian
Ciri-ciri pangan berboraks
Jenis pangan Ciri-ciri
Bakso - Teksturnya sangat kenyal
- Warnanya tidak kecoklatan seperti
penggunaan daging namun lebih cenderung
keputihan
Lontong - Teksturnya sangat kenyal
- Dapat memberikan rasa pahit

Kerupuk - Teksturnya sangat renyah


- Dapat memberikan rasa pahit

Ciri-ciri ini tidak terlampau khas, namun dapat


membantu membedakan dari yang tidak berboraks
BahanBERBAHAYA:
BAHAN Berbahaya : FORMALIN
formalin
• Formalin adalah larutanyang dilarang
digunakan dalam pangan sebagai
pengawet
• Formalin biasanya digunakan pada
industri plastik, bahan bangunan, kertas,
karpet, tekstil, cat, mebel, pengawet mayat
• Formalin dapat menyebabkan kanker.
Sekitar 2 sendok makan formalin dapat
menyebabkan kematian
Penyalahgunaan Formalin untuk
Makanan/Jajanan
• Mie basah, tahu, bakso, ikan dan hasil laut
• Efek negatif pada kesehatan akan muncul
setelah beberapa tahun, kecuali jika
terpapar dalam jumlah banyak
Bahaya Formalin
Bahaya akut:
• Iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah,
rasa terbakar, sakit perut dan pusing
Bahaya kronis/jangka panjang:
• Iritasi pada saluran pernafasan
• Muntah-muntah dan kepala pusing
• Rasa terbakar pada tenggorokan
• Penurunan suhu badan
• Rasa gatal di dada
• Kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem
susunan syaraf pusat dan ginjal.
• Bila dikonsumsi menahun dapat menyebabkan kanker
Ciri-ciri pangan berformalin
Jenis pangan Ciri-ciri
- Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar
Mie basah (25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari pada
suhu lemari es (10oC)
- Bau agak menyengat, bau formalin
- Tidak lengket dan mie lebih mengkilap
dibandingkan mie normal

- Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar


Tahu (25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari pada
suhu lemari es (10oC)
- Tahu terlampau keras, namun tidak padat,
permukaan menjadi lebih kering
- Bau agak menyengat, bau formalin
Ciri-ciri pangan berformalin
Jenis pangan Ciri-ciri
Bakso - Tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25oC)
- Teksturnya sangat kenyal,mengkilat

Ikan segar - Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25oC)
- Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, pucat
- Jika ikan dibelah, bagian dalamnya sudah agak hancur
- Bau menyengat, bau formalin

Ikan asin -Tidak rusak sampai > 1 bulan pada suhu kamar (25oC)
-Bersih cerah
-Tidak berbau khas ikan asin
-Tidak dihinggapi lalat
MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai