Anda di halaman 1dari 51

BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

Bahan Tambahan Pangan


Dr. Syartiwidya, STP., Msi
Praktisi Mengajar
Definisi:
Zat yang ditambahkan, dan dicampur pada waktu
pengolahan makanan baik itu disengaja ataupun tidak
disengaja
BTP
,
■ Bahan yang secara alami bukan
merupakan bagian dari bahan
baku pangan,
■ antara lain bahan pewarna,
pengawet, penyedap rasa, anti
gumpal, pemucat, dan pengental.
■ untuk mempengaruhi dan
menambah cita rasa, warna,
tekstur, dan penampilan dari
makanan
§ BTP tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara langsung
dan/atau tidak diperlakukan sebagai bahan baku pangan

§ BTP dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang


sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan
teknologis pada pembuatan, pengolahan, perlakuan,
pengepakan, pengemasan, penyimpanan dan atau
pengangkutan pangan untuk menghasilkan atau diharapkan
menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat
pangan tersebut, baik secara langsung atau tidak langsung

§ BTP tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke


dalam pangan untuk mempertahankan atau meningkatkan
nilai glzi
Secara teknis, bahan tambahan pangan dibagi
menjadi dua:

1. BTP secara langsung & dengan sengaja (internasional)


ditambahkan selama proses produksi yang tujuannya
adalah untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi,
menetapkan bentuk atau rupa serta menambah cita
rasa dengan mengendalikan keasaman atau
kebasaan.

2. BTP yang terdapat dalam bahan makanan dalam


jumlah yang sangat kecil sebagai akibat dari proses
pengolahan dan sebagai zat aditif yang keberadaannya
tidak sengaja (insidental).
Fungsi BTP

■ Sebagai pengawet pangan dengan cara mencegah


pertumbuhan dan aktivitas mikroba perusak pangan
(menahan proses biokimia) atau mencegah terjadinya reaksi
kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.

■ Menjadikan pangan lebih baik dan menarik, lebih renyah,


dan enak rasanya.

■ Menjadikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga


menambah dan merangsang timbulnya selera makan.

■ Meningkatkan kualitas pangan.

■ Secara ekonomis akan menghemat biaya produksi.


Mengapa Produsen Perlu Mengetahui
BTP

■ Bahan Kimia berbahaya


masih digunakan
■ Karena ketidak tahuan
produsen pangan
■ PENTING! Pengaruh BTP thd
kesehatan
Mengapa BTP Sering Ditambahkan ke
Dalam Pangan?

1. Mengawetkan pangan
2. Membentuk pangan
3. Memberikan warna
4. Meningkatkan kualitas pangan
5. Menghemat biaya
6. Memperbaiki tekstur
7. Meningkatkan cita rasa
8. Meningkatkan stabilitas
■ Penyimpangan/ pelangaran penggunaan BTP oleh produsen :
– Menggunakan bahan tambahan yg dilarang utk makanan
– Menggunakan BTM melebihi batas yg diijinkan

■ Persyaratan BTP
– Telah diuji dan dievaluasi secara toksikologi
– Tdk membahayakan kesehatan konsumen pd kadar yg diperlukan
dlm penggunaannya
– Hrs dipantau terus menerus dan dievaluasi kembali jika perlu,
sesuai perkembangan teknologi dan hasil evaluasi toksikologi
– Hrs memenuhi persyaratan spesifikasi dan kemurnian yg tlh
ditetapkan
– Hrs dibatasi penggunaannya
■ Penggunaan BTM hanya dibenarkan utk tujuan :
– Mempertahankan nilai gizi makanan
– Konsumsi segolongan orang tertentu yg memerlukan diit
– Mempertahankan mutu/kestabilan makanan/ memperbaiki sifat
organoleptiknya hingga tdk menyimpang dari sifat alamiahnya
– Keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan,
pewadahan, pembungkusan, pemindahan, pengangkutan makanan

■ Tidak diperbolehkan utk :


– Menyembunyikan cara pembuatan/ pengolahan yg tidak baik
– Mengelabuhi konsumen (memberi kesan baik padahal dibuat dr
bahan yg kurang baik mutunya)
– Menurunkan nilai gizi makanan
Penggunaan BTM

• Dosisnya dibawah ambang batas yang telah ditentukan.


• Jenis BTP ada 2 :
1. GRAS (Generally Recognized as Safe)
→ aman dan tidak berefek toksin (cth : glukosa).
2. ADI (Acceptable Daily Intake)
→ harus ditetapkan batas penggunaan hariannya
(daily intake).
• SK Menteri Kesehatan RI No.722/MenKes/Per/IX/88 →
mengenai bahan tambahan pangan
Golongan BTM yang diijinkan
• Golongan BTM yang diijinkan oleh Menkes RI No.722/MenKes/Per/IX/88,
antara lain:
1. Antioksidan (Antioxidant)
2. Antikempal (Anticaking Agent)
3. Pengatur Keasaman (Acidity Regulator)
4. Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
5. Pemutih dan pematang telur (Flour Treatment Agent)
6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental (Emulsifier, Stabilizer, Thickener)
7. Pengawet (Preservative)
8. Pengeras (Firming Agent)
9. Pewarna (Colour)
10. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa (Flavour, Flavour Enhancer)
11. Sekuestran (Sequestrant)
Golongan BTM yang dilarang

• Bahan Tambahan yang dilarang menurut Permenkes RI No.


722/Menkes/Per/IX/88, sebagai berikut:
1. Natrium Tetraborat (Boraks)
2. Formalin (Formaldehyd)
3. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominanted Vegetable Oils)
4. Kloramfenikol (Chlorampenicol)
5. Kalium Klorat (Pottasium Chlorate)
6. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
7. Nitrofuranzon (Nitrofuranzone)
8. P-Phenetilkarbamida
9. Asam Salisilat dan garamnya
• Bahan tambahan lain yang dilarang, antara lain rhodamin B (pewarna
merah), methanyl yellow (pewarna kuning), dulsin (pemanis sintetis), dan
kalsium bromat (pengeras)
Penggolongkan BTP
Tidak tercantum dalam Permenkes

§ Enzim: btp yg berasal dari hewan, tanaman, atau


mikroba yg dpt menguraikan secara enzimatis, misalnya
membuat pangan menjadi empuk dan lebih larut.

§ Peningkatan kualitas nilai gizi: btp yg berupa asam


amino, mineral, dan vitamin, baik tunggal maupun
campuran.

§ Stabilisator kelembapan: btp yg dpt menyerap kondisi


lembab (uap air) sehingga dpt mempertahankan kadar
air pada makanan.
Pewarna

■ Memberi kesan menarik bagi


konsumen
■ Menyeragamkan warna makanan
■ Menstabilkan warna
■ Menutupi perubahan warna selama
proses pengolahan
■ Mengatasi perubahan warna selama
penyimpanan
PEWARNA ALAMI
• Kuning à Kunyit
• Hijau à Daun suji
• Coklat à Buah coklat
• Merah coklat à daun jati
• Kuning-merah à wortel

Kelebihan : aman dikonsumsi,


menghasilkan aroma yang enak dan
khas selain warnanya.
Kekurangan : pilihan warnanya terbatas
dan warnanya tidak tajam seperti pewarna
Sintetis, tidak praktis.
PEWARNA SINTETIS

• Tartrazin (kuning),
• Amaranth à merah
• Sunset yellow à orange
• Briliant blue FCF à biru
Kelebihan : Pilihan warna banyak, praktis
Kekurangan : Tidak menghasilkan aroma,
Ada pewarna yang tidak cocok untuk
makanan dan beresiko menimbulkan
penyakit
Menyebabkan : iritasi pada saluran
pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi
pada mata, dan bahaya kanker pada
kandung dan saluran kemih METANIL
YELLOW

PEWARNA
TERLARANG
DAN
BERBAHAYA

RHODAMIN
menyebabkan iritasi pada saluran
B
pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada
mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya
kanker hati.
Pewarna alami yang diizinkan
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88

■ Karamel
■ Beta-karoten
■ Klorofil
■ Kurkumin
Pemanis Buatan

• Rasanya lebih manis


• Membantu mempertajam penerimaan terhadap
rasa manis
• Harganya lebih murah
■ Tidak mengandung kalori,
cocok untuk penderita
penyakit gula (diabetes)
■ siklamat (30-80x); sakarin
(300x); sorbitol; aspartam
Sakarin dan Siklamat

■ Permenkes: penderita diabetes atau sedang


menjalani diet kalori
■ Batas maksimum siklamat adalah 500 mg –
3 g/kg bahan
■ Batas maksimum sakarin adalah 50 – 300
mg/kg bahan
■ Siklamat :Amerika à sudah DILARANG
PENGAWET

■ Mengawetkan pangan yang mudah


rusak § Nitrit (Kalium/natrium)
■ menghambat atau memperlambat Daging olahan (sosis, kornet kalengan), keju
proses fermentasi, pengasaman § Sorbat (garam kalium/kalsium)
atau penguraian yang disebabkan
oleh mikroba Margarin, pekatan sari buah, keju
■ Natrium / kalium Benzoat § Sulfit (garam kalium/natrium bisulfit)
– sari buah, minuman ringan, saus potongan kentang goreng, udang beku, pekatan
tomat, sari nenas
saus sambal, jem, jeli, manisan, kecap
■ Propionat (Asam/kalium) DOSIS HARUS SESUAI ! TIDAK BOLEH
– Roti dan keju olahan BERLEBIH !!!
PENGAWET BERBAHAYA & DILARANG!!!

BORAKS
■ baso, mie basah, pisang molen, lemper, buras, siomay,
lontong, ketupat, dan pangsit
■ lebih kompak (kenyal) teksturnya dan memperbaiki
penampakan
■ antiseptik dan pembunuh kuman

FORMALIN
■ tahu & mie basah
■ mengawetkan mayat & organ tubuh
Penyedap Rasa & Aroma, Penguat
Rasa
■ Vetsin
■ Mengandung MSG (MonoSodium Glutamat)
■ Asam glutamat àmenghantar sinyal-sinyal antar sel otak,
dan dapat memberikan cita rasa pada makanan

§ MSG adalah molekul garam yang dikombinasikan dengan asam


amino L-glutamat.
§ Molekul garam ini digunakan untuk menstabilkan komponen
glutamat. Glutamat yang terkandung dalam asam amino berperan
sebagai pemberi rasa gurih (umami).
§ Asam amino glutamat bisa ditemukan di hampir semua bahan
dasar makanan, terutama makanan berprotein tinggi, seperti
produk susu, daging merah dan ikan, dan banyak sayuran.
§ Bahan makanan lainnya yang sering digunakan sebagai penyedap
alami, seperti jamur dan tomat, juga mengandung asam amino
glutamat alami dalam kadar tinggi.
§ ASI mengandung glutamat 10 kali lebih banyak dibandingkan susu
sapi.
Pengemulsi, Pemantap, Pengental

■ untuk memantapkan emulsi dari lemak dan air


■ produk tetap stabil, tidak meleleh, tidak terpisah
antara bagian lemak dan air,
• mempunyai tekstur yang kompak
• es krim, es puter, saus sardin, jem,
jeli, sirup, dan lain-lain
Pengemulsi, Pemantap, Pengental

■ Agar ■ Karagen
■ Alginat ■ Lesitin
■ Dekstrin ■ CMC
■ Gelatin ■ Pektin
■ Gum ■ Pati asetat
ANTIOKSIDAN

■ Mencegah ketengikan kerena


oksidasi lemak dan produk
mengandung lemak.

• Askorbat - kaldu, daging olahan/awetan, jem, jeli dan


marmalad, serta makanan bayi, ikan beku, dan potongan
kentang goreng beku
ANTIOKSIDAN

■ Butil hidroksianisol (BHA) – lemak,


minyak, margarin
■ Butil hidroksitoluen (BHT) – ikan
beku, minyak, margarin, mentega,
ikan asin
■ Propil galat – lemak & minyak
makan, margarin, mentega
■ Tokoferol – makanan bayi, kaldu,
lemak & minyak makan
Pengatur Keasaman

■ Menjadi lebih asam, lebih basa, atau menetralkan


makanan
■ Aluminium amonium/kalium/natrium sulfat, yaitu
terdapat di dalam soda kue
■ Asam laktat,
untuk makanan pelengkap serealia, makanan bayi
kalengan, pasta tomat, jem/jeli,
buah-buahan kaleng, bir, roti,
margarin, keju, sardin, es krim,
es puter, dan acar ketimun dalam botol
Pengatur Keasaman

■ Asam sitrat,
untuk makanan pelengkap serealia, makanan bayi
kalengan, coklat dan coklat bubuk, dan makanan-
makanan lain seperti pasta tomat, jem/jeli, minuman
ringan, udang, daging, kepiting
■ Kalium dan natrium bikarbonat,
untuk coklat dan coklat bubuk, mentega,
serta makanan lainnya seperti pasta
tomat, jem/jeli, soda kue,
dan makanan bayi
Anti Kempal

■ Ditambahkan ke dalam pangan berbentuk


bubuk
■ seperti susu bubuk, tepung terigu, gula
pasir dan sebagainya
■ Aluminium silikat
■ Kalsium aluminium silikat
■ Kalsium silikat
■ Magnesium karbonat,
■ Magnesium oksida dan magnesium
silikat
Pemutih dan Pematang Tepung

■ mempercepat proses pemutihan dan sekaligus pematangan tepung


■ memperbaiki mutu hasil pemanggangan
■ pembuatan roti, kraker, biskuit, dan kue
■ Asam askorbat
■ Natrium stearoil-2-laktat
PENGERAS

■ membuat makanan menjadi lebih keras atau mencegah


makanan menjadi lebih lunak
■ Kalsium glukonat,
untuk mengeraskan buah-buahan dan sayuran dalam
kaleng seperti irisan tomat kalengan, buah kalengan,
jem, jelly
■ Kalsium klorida,
buah kalengan
■ Kalsium sulfat,
untuk irisan tomat kalengan,
apel dan sayuran kalengan
SEKUESTRAN
– bahan yang dapat mengikat ion logam
– memantapkan wama dan tekstur makanan, atau
– mencegah perubahan wama makanan
– untuk produk kepiting kalengan, lemak dan minyak
makan, jamur, udang beku

• Asam fosfat,
• Isopropil sitrat
• Kalsium dinatrium edetat
(EDTA)
• Monokalium fosfat
• Natrium pirofosfat
Zat Warna Berbahaya

Butter Yellow* Chrysoidine*


Auramine*
Black 7984 Crysoine
Alkanet
Burn Umber Citrus Red No. 2*
Chocolate Brown FB

Indanthrene Blue RS Oil Orange SS*


Fast Red E
Magenta* Oil Orange XO*
Fast Yellow AB
Metanil Yellow* Oil Orange AB*
Guinea Green B*
Oil Yellow OB*

Orange G Orange G Rhodamin B*


Orange GGN Orange GGN Sudan I*
Orange RN Orange RN Scarlet GN
Orchid and Orcein Orchid and Orcein Violet 6B
Keterangan Label Pewarna
1. Pada label pewama yang digunakan sebagai BTP harus
tertera :Tulisan "Bahan Tambahan Pangan", dan "Pewama
Makanan" atau "Food Colour".
2. Nama pewama makanan (Tartrazin, dsb.)
3. No. indeks dari pewama tersebut
4. Komposisi unit produk campuran.
5. Isi netto.
6. Kode produksi.
7. Takaran penggunaan dalam makanan.
8. Nomor pendaftaran produk.
9. Nama dan alamat perusahaan.
10.Nomor pendaftaran peserta.
Keterangan Label Pemanis Buatan

1. Tulisan "Bahan Tambahan Makanan" dan "Pemanis


Buatan", "Untuk Penderita Diabetes dan atau orang yang
butuh kalori rendah"
2. Nama pemanis buatan (Sakarin, Siklamat, Aspartam,
dsb.).
3. Jumlah pemanis buatan (mg untuk yang padat atau %
untuk yang cair).
4. Kesetaraan kemanisan dibanding gula yang alami (gula
pasir).
5. Jumlah batas maksimum (mg) yang dikonsumsi tiap hari
per kg berat badan.
Keterangan Label Pengawet

1. Tulisan Bahan “Tambahan Makanan" dan


"Pengawet Makanan"
2. Nama pengawet makanan (misalnya sodium
benzoat)
3. Isi netto
4. Kode produksi
5. Takaran penggunaan dalam makanan
6. Nomor pendaftaran produk
7. Nama dan alamat perusahaan
8. Nomor pendaftaran produk
Penggunaan Bahan Tambahan Kimia
yang Tidak Tepat

Bahan Tambahan yang Digunakan Secara Tidak Langsung

Peralatan Pengolahan Resin penukar ion,


Penyiapan enzim
Mikroorganisma
Pelarut, pelumas, anti gumpal
Bahan tambahan yang berfungsi khusus
Bahan yang bersentuhan
Peralatan, perlengkapan
dengan Bahan Pangan permukaan
Bahan Pengemas Logam, plastik, kertas, kayu, dll.
Bahan Pembersih Deterjen
Bahan pembersih/sanitasi

040118
■ Beberapa negara memiliki peraturan mendetil mengenai
penggunaan bahan kimiawi (bahan tambahan pada makanan
yang digunakan secara tidak langsung) yang dapat
meninggalkan residu pada makanan, dan digunakan secara
insidental, seperti alat bantu pengolahan dan bahan
pembersih.

■ Pada kasus-kasus lain, bahan kimiawi tersebut terserap dari


bahan ke makanan; misalnya, makanan yang bersentuhan
dengan bahan pengemas dapat tercemar bahan pengemas
dalam jumlah yang sangat kecil.
■ Pencemar dapat pula dipindahkan dari peralatan masak atau wadah.
Memasak makanan bersifat asam dalam panci yang berlapis tembaga
dapat menyebabkan tembaga mencemari makanan.

■ Timah dapat mencemari makanan melalui keramik tertentu, dan


makanan dalam kaleng yang disolder dengan timah mengandung timah
dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang
dikemas dalam kaleng yang tidak disolder dengan timah.

■ Beberapa jenis plastik tertentu mengandung monomer tidak aktif yang


dapat mencemari makanan. Di beberapa negara, spesifikasi untuk
plastik pembungkus makanan mencantumkan pula batas bahan-bahan
yang dapat terserap ke dalam makanan.
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN YANG
DILARANG DIGUNAKAN DALAM MAKANAN
SESUAI PERMENKES
722/MENKES/PER/IX/1988 DAN DIUBAH
DENGAN PERMENKES NOMOR :
1168/MENKES/PER/XI/1999 YANG
PALING SERING DIGUNAKAN DAN PALING
BERBAHAYA ADALAH :
1. ASAM BORAT (BORIC ACID) DAN
SENYAWANYA
Asam borat merupakan senyawa bor yang dikenal juga dengan nama
borax.Di jawa barat dikenal juga dengan nama” bleng”, di jawa tengah dan
jawa timur dikenal denag nama “pijer”.Tujuan penambahan boraks pada
proses pengolahan makanan adalh untuk meningkatkan kekenyalan,
kerenyahan , serta memberikanras gurih dan kepadatan terutama pada
jenis makanan yang mengandung pati.

Komposisi dan bentuk asam borat mengandung 99,0% dan 100,5%


H3BO3.mempunyai bonbot molekul 61,83 dengan B = 17,50 %; H = 4,88
%;O = 77,62% berbentuk serbuk hablur Kristal transparan atau granul
putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis.
§ Senyawa asam borat mempunyai sifat sifat kimia sebagi berikut : titik
lebur sekitar 1710 C.Larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air
mendidih, 5 bagian gliserol 85%, dan tak larut dalam eter.
§ Kelarutan dalam air bertambah bila ditambah asam,seperti asm
klorida,asam sitrat, atau asam tartrat,mudah menguap dengan
pemanasan dan kehilangan satu molekul airnya pada suhu 1000 C
yang secara perlahan asam lemah dan garam alkalinya bersifat
basa.
§ Satu gram asam borat larut sempurna dalam 30 bagian air,
menghasilkan larutan yang jernih tak berwarna
§ Pada saat ini borax banyak dimanfaatkan untuk tambahan makanan
pada lontong agar teksturnya menjadi bagus,pada bakso dimana
biasanya berkisar 0,1 – 0,5 % dari berat adonan bakso atau antara
1000 – 5000 ppm,krupuk,pempek,pisang molen,pangsit, tahu, dan
bakmi.
§ Boraks ( barie acid borax Z) biasanya digunakan juga dalm industry
gelas, pelican porselin, alat pembersih, dan anti septic.Kegunaan
boraks sebenarnya ialah sebagai zat antiseptic, obat pencuci mata (
barie acid 30%), salep ( boorsalp ) untuk menyembuhkan penyakit
kulit, salep untuk mengobati bibir ( borak gliserin ), dan pembasmi
semut ( barie acid boraks ).
EFEK SAMPING BORAK
§ Efek farmakologi dan toksisitas senyawa boron atau asam borat merupakan bakterisida
lemah .
§ Larutan jenuhnya tidak membunuh Staphylococcus aureus, Oleh karena toksisitas lemah
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengawet panngan,Walaupun demikian,
pemakaian berulang atau absorpsi berlebihan dapat mengakibatkan toksik ( keracunan ).
§ Gejala dapat berupa mual, muntah, diare, suhu tubuh menurun, lemah,sakit kepala, rash
erythematous, anoreksia, berat badan menurun, ruam kulit, anemia, dan konvulsi dan
bahkan bisa menimbulkan shock.Dan bila dikonsumsi terus menerus bisa menyebabkan
gangguan pada gerak pencernaan usus, kelainan pada susunan saraf, depresi, dan
kekacaun mental.Dalam jumlah serta dosis tertentu borak bisa menyebabkan degradasi
mental,serta rusaknyta saluran pencernaan, ginjal, hati, dan kulit karena boraks cepat
terabsorpsi oleh saluran pernapasan dan pencernaan, kulit luka, atau membrane mukosa.
§ Kematian pada orang dewasa dapt terjadi dalam dosis 15 – 25 gram,sedangkan pada anak
anak dalam dosis 5 – 6 gram. Penggunaan untuk solder, bahan pembersih, pengawet kayu,
antiseptik kayu, pengontrol kecoa.
§ Pemakaian sedikit dan lama akan terjadi kumulatip pada oktak, hati, lemak dan ginjal.
Untuk pemekaian jumlah banyak mnyebabkan demam , anuria, merangsang SPP, depresi,
apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, koma bahkan kematian
2. FORMALIN (FORMALDEHYDE)
§ Formalin merupakan gas formaldehid yang tersedia dalam bentuk larutan 40% (40% gas formaldehid dalam air ).
§ Bahan ini dengan mudah dapt diperolah di toko took kimia dengan nama dagang formol, formalin, atau mikrobisida dengan
rumus molekul CH2O.Formalin bisa berbentuk cairan jernih, tidak berwarna, dan berbau menusuk,uapnya merangsang selaput
lender hidung dan tenggorokan,dan rasa membakar, atau berbentuk tablet dengan berat masing masing 5 gram.
§ Dalam formalin biasanya ditambahkan methanol 10 – 15% untuk menghindari polimerisasi.Bobot tiap milliliter ialah 1,08 gram,
dapt bercampur dalam air dan alcohol, tetapi tidak bercampur dalm kloroform dan eter.
§ Menurut Reinolds (1982),formaldehid adalh gas dengan titik didih 210C sehingga tidak dapat disimpan dalm keadaan cair atau
gas.dalam perdagangan dijumpai formalin,yaitu larutan formaldehid yang mengandung 34 – 38 % b/b CH2O dengan metal
alcohol sebgai stabilisator agar tidak terjadi polimerisasi formaldehid menjadi paraformaldehid yang padat
§ Formalin sebenarnya adalah bahan pengawet yang digunakan dalam dunia kedokteran, misalnya sebagi bahan pengawet
mayat.Bahan ini juga biasa digunakan untuk mengawetkan hewan hewan untuk keperluan penelitian.Selain sebagai pengawet,
Formalin juga memiliki fungsi sebagi zat anti septic untuk membunuh mikroorganisme, desinfektan pada kandang ayam dan
sebagainya,antihidrolik sehingga bias digunakan sebagai bahn deodorant, bahna campuran dalam pembuatan kertas tisu toilet,
bahn baku industry pembuatan lem plywood, resin, maupun tekstil
§ Meskipun begitu saat ini formalin disalahgunakan sebagai bahn tamabahn
pangan. Para produsen menggunakan formalin sebagai bahan pengawet pada
bakmi, ayam potong, tahu, bakso, ikan asin, dan ikan segar.
§ Menurut uji laboratorium bakmi yang diberi tambahn formalin dapat tidak rusak
selama dua hari dalam suhu kamar (250C) dan bertahan lebih dari lima belas
hari dalam lemari es ( suhu 150 C), secara fisik mie tampak lebih mengkilap dan
tidak lengket, tidak dikerumuni lalat dan lebih kenyal.
§ Ciri daging yang diberi formalin secara fisik daging sedikit lebih tegang (kaku),
tidak dikerumuni lalat dan dalam uji klinis,jika daging dimasukkan dalam reagen
maka akan timbul gelembung gas.
§ Sedangkan dalam tahu dan bakso, formalin menyebabkan tahu bisa tidak rusak
sampai 3 hari pada suhu kamar ( 25% C) dan bertahn hingga 15 hari dalam
lemari es, tekstur keras tetapi tidak padat, terasa kenyal bila ditekan dan tidak
dikerumuni lalat.
EFEK FORMALIN BAGI KESEHATAN
§ Formalin member dampak yang sangat membhayakan bagi kesehatan manusia berdasarkan
konsentrasi dari subtansi formaldehid yang terdapat di udara dan juga dalam produk produk
pangan.
§ Formalin jika dalam konsentrasi yang tinggi dalam tubuh, akan bereaksi secara kimia
denagn hamper semua zat kimia di dalm sel dan menyebabkan kematian sel yang
menyebabkan keracunan pada tubuh.
§ Selain itu, Kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga meneyebabkan iritasi lambung,
alergi, bersifat karsinogenik dan bersifat mutagenic, serta orang yang mengonsumsi akan
muntah, diarte bercampur darah, dan kematian yang disebabkan kegagalan dalam
peredaran darah.
§ Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam
menyesakkan sehingga merangsang hidung, tenggorokan dan mata.
§ DepKes RI berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/MenKes/Per/IX/88
mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti formalin merupakan bahan tambahan
pangan yang dilarang.
§ Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lender saluran
pencernaan dan saluran pernapasan.
§ Di dalam tubuh bahan ini secara cepat dioksidasi membentuk asam formiat
terutama di hati dan sel darah merah.
§ formalin juga menyebabkan degenerasi saraf optic, karena terbentuknya asam
format dalam jumlah yang banyak dan asidosis inilah yang menyebabkan
timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan kematian.
§ Khusus mengenai sifatnya yang karsinogenik, formalin termasuk ke dalam
karsinogenik golongan IIA yaitu golongan senyawa karsinogenik yang masih
dalam tahap diduga karena data hasil uji coba pada manusia masih kurang
lengkap.”dalam jumlah sedikit formalin larut dalam air, serta akan dibuang
bersama cairan tubuh, itu sebabnya formalin sulit dideteksi keberadaannya di
dalam darah.
PENGGUNAAN :
Desinfektan, antiseptik, pemghilang bau, fiksasi jaringan,
dan fumigan, juga dipakai pada industri tekstil dan kayu
lapis.

EFEK NEGATIF :
Sakit perut, muntah muntah, depresi susunan syaraf. Dalam
jumlah yang banyak dapat menyebakan kejang kejang,
kencing darah, susah kencing, muntah darah , mati.

Anda mungkin juga menyukai