PANGAN
(BTP)
ERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NOMOR 033 TAHUN 2012)
• Karamel
• Beta-Karoten
• Klorofil
• Kurkumin
2. PEMANIS BUATAN
Siklamat (30-80x);
Sakarin (300x)
Sorbitol & Aspartam
200x)
Sakarin & Siklamat
• Metanil Yellow
• Rhodamin B
Metanil Yellow
• Disebut juga Sodium
Phenylaminobenzene, Metaniline
yellow, CI Acid Yellow 36, CI. No. 13065
• Digunakan sebagai pewarna tekstil dan
cat
• Disalahgunakan untuk pewarna krupuk,
sirup dan tahu
• Penggunaan metanil yellow dalam
jangka waktu lama menyebabkan
kanker pada saluran kemih dan
kandung kemih
Rhodamin B
• Pewarna pada industri tekstil
dan kertas
• Bahaya kronis penggunaan
Rhodamin B dapat menyebabkan
gangguan pada fungsi hati dan
kanker hati
• Ciri-ciri pangan dengan pewarna
Rhodamin B:
Warna merah mencolok
dan cenderung berpendar
Banyak memberikan titik
warna karena tidak
homogen
Jun 22, 2023 24
KERUPUK PULI
POSITIF BORAKS
Pengawet yang Berbahaya dan Dilarang
digunakan untuk Pangan
• Formalin
Kanker paru-paru
Gangguan pada jantung
Gangguan pada alat pencernaan
Gangguan pada ginjal dll
• Boraks / Pijer
Gangguan pada ginjal
Gangguan pada SSP, otak
Gangguan pada hati dll
Produksi, Pemasukan
dan peredaran BTP
Harus memenuhi standar dan persyaratan
dalam Kodeks Makanan Indonesia (KMI).
Apabila blm terdapat dlm KMI dpt digunakan
standar atau persyaratan lain
BTP hanya diproduksi oleh industri yg
mempunyai izin industri sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
Industri tsb harus terdaftar di Badan POM
Impor BTP : hanya dpt dimasukkan setelah
mendapat persetujuan Kepala Badan POM
BTP harus memiliki ijin edar dari Kepala
Badan POM (MD…………….)
Label
Pangan yg mengandung BTP atau
sediaan BTP hrs memenuhi persyaratan
label pangan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pangan yg mengandung BTP:
Wajib mencantumkan golongan BTP pada
label
Pangan yg mengandung BTP gol.
Antioksidan, pemanis buatan, pengawet,
pewarna dan penguat rasa wajib
dicantumkan nama jenis BTP, dan nomor
indeks khusus untuk pewarna
Label
Wajib dicantumkan tulisan atau peringatan pada:
Pangan mengandung pemanis buatan:
“Mengandung pemanis buatan, disarankan
tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima)
tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui”
Pangan untuk penderita diabetes dan/atau
makanan berkalori rendah yg menggunakan
pemanis buatan: “Untuk penderita diabetes
dan/atau orang yang membutuhkan makanan
berkalori rendah”
Pangan olahan yang menggunakan pemanis
buatan aspartam: “Mengandung fenilalanin,
tidak cocok untuk penderita fenilketonurik”
Label
Wajib dicantumkan tulisan atau peringatan
pada:
Pangan olahan yang menggunakan
pemanis poliol: “Konsumsi berlebihan
mempunyai efek laksatif”
Pangan olahan yang menggunakan gula
dan pemanis buatan: “Mengandung gula
dan pemanis buatan”
Pangan olahan yg mengandung perisa
wajib dicantumkan nama kelompok perisa
dlm daftar bahan atau ingredient
Label
Pada label sediaan BTP wajib dicantumkan:
Tulisan “Bahan Tambahan Pangan”
Nama golongan BTP
Nama jenis BTP
Nomor pendaftaran produsen BTP,
Pada label sediaan pemanis buatan, wajib dicantumkan:
Kesetaraan kemanisan dibandingkan dengan gula
Tulisan “Untuk penderita diabetes dan/atau orang
yang membutuhkan makanan berkalori rendah”
Tulisan “Mengandung pemanis buatan, disarankan
tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima) tahun,
ibu hamil, dan ibu menyusui”
Jumlah mg pemanis buatan yg dpt digunakan tiap hari
per kg bobot badan (ADI)
Label
Label sediaan pemanis poliol, wajib dicantumkan peringatan
“Konsumsi berlebihan mempunyai efek laksatif”
Label sediaan pemanis buatan aspartam, wajib dicantumkan:
Peringatan “Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk
penderita fenilketonurik” (kelainan genenik yg
menyebabkan penumpukan asam amino dlm tbh shg
mengganggu fungsi otak: kejang, tremor, gemetar,
pertumbuhan lambat)
Tulisan “Tidak cocok digunakan untuk bahan yang akan
dipanaskan”
Pada label sediaan pewarna, mencantumkan:
Nomor indeks (Color Index, CI)
Tulisan pewarna pangan yang ditulis dgn huruf besar
berwarna hijau di dalam kotak persegi panjang berwarna hijau
Logo huruf M di dlm lingkaran hitam
Pembinaan dan
Pengawasan
• Pembinaan terhadap industri
dan penggunaan BTP : Direktur
Jenderal
• Pengawasan terhadap industri
dan penggunaan BTP: Kepala
Badan POM
Pengawetan Makanan
1. Pengeringan
Pengeringan : dengan memanfaatkan panas
sinar matahari atau panas buatan seperti panas
api.
2. Pemanasan
Penggunaan panas yang cukup untuk
mematikan mikroba pembusuk TETAPI dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan warna,
cita rasa, tekstur, nilai gizi dan bahan pangan
dalam pengalengan.
3. Pengasapan
Pengasapan : cara pengawetan yang
memanfaatkan sumber panas yang berasal
dari asap hasil pembakaran.
4. Pengalengan
Pengalengan merupakan salah satu teknik
dalam mengemas atau menyimpan produk
pangan dalam kemasan yang berupa kaleng
dan diawetkan secara hermetis (proses
dalam menjaga produk kedap air, kedap
udara, mikroba serta benda asing lainnya)
lanj
• 5. Meningkatkan keasaman
• 6. Manisan
• 7. Penambahan garam
• 8. strilisasi
Penggunaan Bahan
Kimia dan Radiasi
Makanan diradiasi atau diberi tambahan bahan kimia
untuk membunuh serangga, jamur dan bakteri
penyebab kerusakan makanan dan penyakit, agar
makanan dapat disimpan lebih lama dalam keadaan
yang lebih baik digudang atau rumah.
Keuntungan makanan yang diradiasi adalah :
•Membasmi serangga dan parasit
•Memperpaanjang masa simpan
•Memperlambat pematangan dan penuaan
•Memberantas penyakit bawaan makanan
•Mencegah mikroba dalam makanan yang sudah diolah
sebelum dimakan.
TERIMA KASIH