sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki
penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan.[1]Selain itu dapat
meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.[1] Penggunaan aditif makanan
telah digunakan sejak zaman dahulu.[1] Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif
makanan alami dan buatan atau sintetis.[1]
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah merupakan bagian dari
bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat
pengolahan, penyimpanan atau pengemasan
https://id.wikipedia.org/wiki/Aditif_makanan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam peraturan menteri kesehatan RI No.772/
MENKES/ PER / IX/ 88 NO. 1168/ MENKES / PER / X / 1999 secara umum adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan
komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja
ditambahkan kedalam bahan makanan untuk maksud teknologi
pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpa
nan. Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau sering pula disebut BahanTambahan Pangan
(BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat ataupun
bentuk makanan (Yuliarti, 2007). Penambahan bahan tambahan pada makanan memiliki dosis
tertentu karena bahan tambahan makanan dapatmenyebabkan bahaya kesehatan.Menurut
FAO di dalam Furia (1980), bahan tambahan pangan adalah senyawayang sengaja
ditambahkan kedalam makanan dengan jumlah dan ukuran tertentu danterlibat dalam proses
pengolahan, pengemasan, dan atau penyimpanan. Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki
warna, bentuk, cita rasa, dan tekstur, serta memperpanjangmasa simpan, dan bukan
merupakan bahan (ingredient) utama. Menurut Codex, bahantambahan pangan adalah bahan
yang tidak lazim dikonsumsi sebagai makanan, yangdicampurkan secara sengaja pada proses
pengolahan makanan. Bahan ini ada yangmemiliki nilai gizi dan ada yang tidak (Saparinto,
2006)
https://www.scribd.com/doc/220445275/MAKALAH-BAHAN-TAMBAHAN-PANGAN
Bahan Tambahan Pangan (BTP) juga dapat diartikan sebagai suatu unsur atau
campuran beberapa unsur selain bahan dasar makanan sebagai hasil dari
suatu aspek produksi, pengolahan, penyimpanan, atau pembungkusan
Memperbaiki atau memelihara nilai gizi. Contohnya adalah: Vitamin dan mineral
yang umumnya ditambahkan ke dalam makanan seperti susu, tepung, dan lain-lain
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi orang yang kekurangan gizi, atau untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan atau memperbaiki kandungan gizi bahan
makanan tersebut yang kemungkinan hilang akibat pemrosesan.
Menjaga cita rasa dan sifat produk makanan secara keseluruhan. Contoh : Bahan
pengawet mempertahankan mutu produk makanan dari mikrobia yang dapat
menyebabkan kerusakan produk, misal berjamur atau busuk.
Menjaga tingkat keasaman atau kebasaan makanan yang diinginkan. Contoh : Bahan
pengembang menghasilkan gas karbon dioksida sehingga tekstur biskuit, cake dan
produk sejenis lainnya mengembang.
B. sintetik/buatan:
Contoh: Amaranth, erythrosim : warna merah
Tartrazine : warna kuning dll
Selain pewarna makanan dikenal pula pewarna pakaian.
Pewarna pakaian tidak boleh digunakan untuk
mewarnai makanan.
Macammacam
zat warna
makanan/
minuman
yang
diijinkan
di
Indonesia
Nama
Warna
I. Zat warna alam
Merah
Alkanat
Merah
Cocheneal
red(karmin)
Kuning
Annato
Kuning
Karoten
Nomor
indeks
Warna
Nama
Nomor
indeks
75520
75470
14720
16185
75120
75130
Merah
Oranye
45430
15985
Erythrosim
Sunset
Kuning
Kuning
Kurkumin
Safron
75300
75100
Kuning
Kuning
Hijau
Klorofil
75810
Hijau
Biru
Ultramarin
77007
Biru
Coklat
Karamel
Biru
Hitam
Putih
Besi oksida
77499
Ungu
Titanium Dioksida
yellow FCF
Tartrazine
Quineline
Yellow
Fast Green
FCF
Brilliant Blue
FCF
Indigocarmin
e
Violet GB
77891
19140
47005
42053
42090
42090
42640
Klasifikasi
A. Alami : Gula
Mengandung kalori
B. Buatan (sintetik) :
Pemberi rasa manis tanpa menambahkan kalori
Contoh:
2. Na dan Ca sakarin
Penggunaan 5% sakarin dapat menimbulkan kanker
kandung kemih
Klasifikasi:
A. Alami : Berasal dari tanaman
Contoh: Pala, merica, cabai, laos, ketumbar, daun
salam, cengkeh, kayu manis.
B. Buatan (sintetik)
Contoh:
Essence , ester senyawa organik. Essence ini
mempunyai aroma menyerupai aroma buah.
Amil asetat menyerupai aroma pisan.
Amil kaproat menyerupai aroma apel dan nenas.
Benzil asetat menyerupai aroma strawberry
Sitronelal menyerupai aroma bunga
Monosodium glutamat (MSG)
Pembangkit cita rasa, menimbulkan rasa enak
dan menekan rasa tidak enak.
Klasifikasi :
A. Alami :
Contoh: garam (produk asinan) dan gula (produk
manisan)
sintetik (buatan) :
Senyawa Organik : dalam bentuk asam atau
garamnya
Contoh:
Asam sorbat, garam Na dan K sorbat: mencegah
pertumbuhan kapang dan bakteri
Asam propionat, Garam Na dan K propionat :
Mencegah pertumbuhan kapang dan khamir
6. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat
memperlambat oksidasi dalam bahan.
Sifat antioksidan yang diinginkan:
Efektif dalam penggunaan, tidak beracun,
mudah dan aman dalam penanganan.
Klasifikasi :
A. Alami:
Contoh: jinten, kayu manis, bunga
rosemari, kunyit, bunga pala, daun
kemangi dll.
B. sintetik (buatan)
Contoh : BHA (butil hidroksi anisol),
BHT (butil hidroksi toluena) dan
propilgalat
Tranggono dkk. 1990. Bahan Tambahan
Pangan(Food Additive). Pusat Antar UniversitasPangan dan Gizi. UGM.Yogyakarta.
Kalsium alginat
Asam miristat
Kalsium karbonat;
Trikalsium fosfat;
Magnesium oksida;
Kalsium silikat;
Natrium aluminosilikat;
Magnesium silikat.
Asam askorbat
Tokoferol;
Gama tokoferol;
Propil galat;
Karbon dioksida
Natrium sitrat
Garam pengemulsi (emulsifying salt) adalah bahan tambahan pangan untuk mendispersikan
protein dalam keju sehingga mencegah pemisahan lemak. [7] Termasuk dalam kelompok ini yang
diizinkan oleh Permenkes adalah:[8]
Gelatin;
Tetrakalium difosfat;
Dikalsium difosfat;
Natrium glukonat.
Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: Karbon
Gliserol
Natrium malat;
Gliserol;
Polidekstrosa;
Triasetin.
Lilin karnauba
Pelapis (glazing agent) adalah bahan tambahan pangan alami maupun sintetis untuk melapisi
permukaan pangan sehingga mencegah kehilangan air serta memberikan efek perlindungan
dan/atau penampakan mengkilap.[9][12] Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh
Permenkes adalah:[9]
Malam (beeswax);
Lilin kandelila;
Lilin karnauba;
Syelak (shellac);
Lilin mikrokristalin.
Aspartam
Sorbitol;
Manitol;
Isomalt/Isomaltitol;
Glikosida steviol;
Maltitol;
Laktitol;
Silitol;
Eritritol.
Asesulfam-K;
Aspartam;
Sukralosa (triklorogalaktosukrosa);
Neotam.
Propilen glikol
Pembawa (carrier) adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk memfasilitasi
penanganan, aplikasi atau penggunaan bahan tambahan pangan lain atau zat gizi di dalam
pangan dengan cara melarutkan, mengencerkan, mendispersikan atau memodifikasi secara fisik
bahan tambahan pangan lain atau zat gizi tanpa mengubah fungsinya dan tidak mempunyai efek
teknologi pada pangan. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: [14]
Trietil sitrat;
Propilen glikol;
Polietilen glikol.
Serbuk pektin
Pembentuk gel (gelling agent) adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk gel.
[14]
Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: [14]
Agar-agar;
Karagen;
Gom gelan;
Gelatin;
Pektin.
Selulosa
Pembuih (foaming agent) adalah bahan yang memfasilitasi pembentukan buih seperti surfaktan
atau pembuat gelembung. Suatu surfaktan, ketika hadir dalam jumlah kecil, mengurangi
tegangan permukaan cairan (mengurangi kerja yang diperlukan untuk membuat buih) atau
meningkatkan stabilitas koloid dengan menghambat penyatuan gelembung. [15] Sebagai bahan
tambahan pangan, pembuih berguna untuk membentuk atau memelihara homogenitas dispersi
fase gas dalam pangan berbentuk cair atau padat. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan
oleh Permenkes adalah:[14]
Gom xanthan;
Selulosa mikrokristalin;
Kristal NaOH
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengatur keasaman (aditif makanan)
Pengatur keasaman (acidity regulator) adalah bahan tambahan pangan untuk mengasamkan,
menetralkan dan/atau mempertahankan derajat keamanan pangan.[16] Termasuk dalam
kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: [17]
Asam malat beserta garamnya: natrium hidrogen malat, natrium malat, dan kalsium DLmalat;
Asam fumarat;
Asam fosfat;
Asam klorida;
Kalsium oksida;
Kalsium glukonat.
Pengawet adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.[18] Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah:[19]
belerang dioksida,
Nisin;
Lisozim hidroklorida.
Dextrin
Dekstrin;
Amilum asetat.
Gom guar
Kalsium karbonat;
Lesitin;
Agar-agar;
Karagen;
Gliserol;
Gelatin;
Pektin;
Metil selulosa,
Hidroksipropil selulosa,
Ester asam lemak dan asetat, laktat, sitrat, diasiltartrat dari gliserol;
Natrium stearoil-2-laktilat;
Malam (beeswax);
Lilin kandelila;
Polidekstrosa;
Amilum (starch) atau pati beserta turunan serta hasil olahannya yang meliputi:
Monoamilum fosfat,
Diamilum fosfat,
Amilum asetat;
Hidroksipropil amilum;
Kalsium asetat;
Asam alginat beserta garam natrium, kalium, kalsiumnya, dan propilen glikol alginat;
Agar-agar;
Gom guar;
Gom tragakan;
Gom arab;
Gom xanthan;
Gom karaya;
Gom gelan;
Gom gatti;
Gliserol;
Gelatin;
Pektin;
Kalsium sulfat;
Kalium hidroksida;
Bromelain;
Polidekstrosa;
Dekstrin;
Amilum terkelantang;
Amilum asetat;
Hidroksipropil amilum;
Natrium kaseinat.
Pengeras (firming agent) adalah bahan tambahan pangan untuk memperkeras, atau
mempertahankan jaringan buah dan sayuran, atau berinteraksi dengan bahan pembentuk gel
untuk memperkuat gel. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: [25]
Kalsium laktat;
Trikalsium sitrat;
Kalsium sulfat;
Kalsium glukonat.
Penguat rasa (flavour enhancer) adalah bahan tambahan pangan untuk memperkuat atau
memodifikasi rasa dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan pangan tanpa memberikan rasa
dan/atau aroma baru.[25] Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah:[26]
Peningkat volume (bulking agent) adalah bahan tambahan pangan untuk meningkatkan volume
pangan.[26] Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah:[27]
Natrium laktat;
Agar-agar;
Karagen;
Kalsium sulfat;
Polidekstrosa;
Amilum terkelantang;
Amilum teroksidasi;
Monoamilum fosfat;
Diamilum fosfat;
Hidroksipropil amilum;
Penstabil (stabiliser) adalah bahan tambahan pangan untuk menstabilkan sistem dispersi yang
homogen pada pangan.[28] Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah:
[29]
Kalsium karbonat;
Kalsium asetat;
Asam fumarat;
Lesitin;
Kalsium sitrat;
Asam adipat
Agar-agar;
karagen;
Gom kacang lokus, guar, tragakan, arab, xanthan, karaya, tara,gelan, dan gatti;
Gliserol;
Gelatin;
Pektin;
Tetrakalium difosfat;
Dikalsium difosfat;
Metil, hidroksipropil, hidroksipropil metil, etil metil, dan natrium karboksimetil selulosa;
Natrium kroskarmelos;
Kalsium sulfat;
Malam;
Papain;
Bromelain;
Polidekstrosa;
Dekstrin;
Amilum terkelantang;
Amilum teroksidasi;
Monoamilum fosfat;
Diamilum fosfat;
Amilum asetat;
Hidroksipropil amilum;
Natrium kaseinat.
Fool raspberry
Perisa (flavouring) adalah bahan tambahan pangan berupa preparat konsentrat dengan atau
tanpa ajudan perisa (flavouring adjunct) yang digunakan untuk memberi rasa dengan
pengecualian rasa asin, manis, dan asam.[30]
Adonan roti
Perlakuan tepung (flour treatment agent) adalah bahan tambahan pangan yang ditambahkan
kepada tepung untuk memperbaiki warna, mutu adonan, dan/atau pemanggangan, termasuk
bahan pengembang adonan, pemucat, dan pematang tepung.[32] Termasuk dalam kelompok ini
yang diizinkan oleh Permenkes adalah:[33]
L-Amonium laktat;
Natrium stearoil-2-laktilat;
Amonium klorida;
Kalsium sulfat;
Kalsium oksida;
Papain;
Bromelain.
Serbuk riboflavin
Pewarna adalah bahan tambahan pangan berupa pewarna alami dan sintetis, yang ketika
ditambahkan atau diaplikasikan pada pangan mampu memberi atau memperbaiki warna. [34]
Pewarna alami (Natural dyestuff) adalah pewarna yang dibuat melalui proses
ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau
sumber alami lain, termasuk pewarna identik alami.[34] Termasuk dalam kelompok ini yang
diizinkan oleh Permenkes adalah:[35]
Merah bit;
Antosianin;
Nitrogen;
Dinitrogen monoksida;
Propana.
Isopropil sitrat;
Natrium glukonat;
Kalium glukonat.
https://id.wikipedia.org/wiki/Aditif_makanan
Penggolongan BTP yang diizinkan digunakan pada pangan menurut PeraturanMenteri
Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut :1
Pewarna, yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada pangan.2
Pemanis buatan, yaitu BTP yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan, yangtidak atau
hampir tidak mempunyai nilai gizi.3
Pengawet, yaitu BTP yang dapat mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman atau peruaian lain pada pangan yang disebabkan oleh pertumbuhanm
ikroba.4
Atioksida, yaitu BTP yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi lemaksehingga
mencegah terjadinya ketengikan.5
Antikempal, yaitu BTP yang dapat mencegah mengempalnya (menggumpalnya) pangan yang
berupa serbuk seperti tepung atau bubuk.6
Penyedapa rasa dan aroma, menguatkan rasa, yaitu BTP yang dapat memberikan,menambah
atau mempertegas rasa aroma
https://www.academia.edu/6850709/BAHAN_TAMBAHAN_PANGAN_FOOD_AD
DITIVE
bakar, reaksi alergi, jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut,
tenggorokan dan perut, sakit menelan, mual dan muntah, sakit kepala, kejang hingga
koma. Dapat pula merusak hati, jantung, otak, ginjal, syaraf.
Konsumsi dalm jangka panjang akan menyebabkan kanker. Jika tertelan formalin
sebanyak 30 ml (3 sendok makan) menyebabkan kematian. Beberapa penyalahgunaan
formalin pada pangan diantaranya mie basah, tahu, ikan segar dan ikan kering.
Kenali Ciri-ciri Pangan yang Mengandung Formalin
Ciri-ciri mie basah berformalin:
Tidak lengket, lebih mengkilat, bau menyengat khas formalin. Bertahan lebih dari 1
(satu) hari pada suhu ruang / suhu kamar.
Ciri-ciri tahu berformalin:
Tahu dengan bau menyengat khas formalin, tidak mudah hancur. Bertahan lebih dari 1
(satu) hari pada suhu ruang / suhu kamar.
Ciri-ciri ikan asin, ikan segar dan daging segar berformalin:
Tidak dihinggapi lalat, bau menyengat khas formalin.
3. Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan
tekanan dan tekanan normal. Boraks merupanan senyawa kimia dengan nama natrium
tetraborat (NaB4)2lOH). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat
(H2BO). Salah satu bentuk turunan borak yang sering disalahgunakan untuk pangan
adalah bleng.
Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen,
mengurangi kesadahan air dan antiseptik. Boraks dilarang digunakan untuk pangan.
Bahaya Boraks
Boraks sangat bahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang
ditimbulkan dapat berupa iritasi pada saluran pencernaan, iritasi pada kulit dan mata,
mual, sakit kepala, nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka
panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan
kematian. Konsumsi boraks 5-10 gram oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan
kematian.
Beberapa penyalahgunaan boraks dalam pangan diantaranya bakso, cilok, lontong dan
kerupuk gendar.
Kenali Ciri-ciri Pangan Mengandung Boraks
Ciri-ciri mie basah, bakso, lontong, cilok dan otak-otak yang mengandung boraks:
Tekstur sangat kenyal, tidak lengket, mudah putus.
Ciri-ciri kerupuk rambak dari tepung, gendar mengandung boraks:
Tekstur sangat renyah, terasa getir.
http://www.smallcrab.com/kesehatan/1156-empat-jenis-bahan-berbahaya-yangsering-disalahgunakan-pada-pangan
Sorbic Acid. Terkandung dalam: Makanan dalam kemasan, seperti keju olahan.
Peringatan: Sorbic acid atau asam sorbat merupakan pengawet buatan. Menurut Aragon, saat ini sulit
mengetahui pengaruhnya pada kesehatan. Tapi, asam sorbat biasanya dianggap aman oleh Food and Drug
Administration (FDA) semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat.
Lemak Trans. Terkandung dalam: Bahan masakan panggangan dan cemilan komersial. Lemak trans
buatan berasal dari minyak nabati yang dihidrogenasi secara parsial, sejenis bahan yang membuat
makanan lebih awet dan terasa lebih lezat. Peringatan: Lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung, dan baru-baru ini Food and Drug Administration (FDA) mengusulkan untuk melarang
penggunaan lemak trans. Memang, lemak trans sebaiknya dihindari, saran Aragon. Namun, tidak sulit untuk
mengurangi konsumsi lemak trans, karena bahan tersebut sudah dihapuskan dari berbagai jenis makanan.
Jadi, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bebas lemak trans dengan fokus pada makanan yang
segar, bukan olahan.
MSG. Terkandung dalam: Camilan dalam kemasan, sup kalengan, masakan Asia.
Peringatan: MSG atau monosodium glutamat digunakan sebagai penyedap rasa dalam makanan dan
menghasilkan umami, rasa kelima yang memuaskan. Anda mungkin pernah mendengar kekhawatiran
bahwa MSG dapat menyebabkan efek samping yang parah, seperti migren atau asma, namun Aragon
menunjukkan satu studi tinjauan dalam jurnal Appetite yang menyimpulkan bahwa kebanyakan orang tidak
sensitif terhadap MSG dan data menunjukkan bahwa MSG aman bagi manusia. Meskipun begitu, bukan
berarti MSG baik bagi Anda, karena biasa terkandung dalam makanan olahan yang padat kalori dan
sodium. Glutamat atau umami terkandung secara alami dalam beberapa makanan yang sehat, seperti
rumput laut, makarel, keju Parmesan, ayam, tomat, dan jamur.
Pewarna Makanan Buatan. Terkandung dalam: Makanan olahan termasuk yogurt, permen, schotel
makaroni dalam kemasan. Peringatan: Tidak ada temuan pasti yang menunjukkan bahwa pewarna
makanan buatan lebih berbahaya dibandingkan pewarna alami, kata Aragon. Pewarna buatan bisa jadi red
#40 atau yellow #5, sementara pewarna alami mungkin ekstrak annatto atau sari bit. Pada umumnya,
makanan yang mengandung pewarna baik alami maupun buatan diolah lebih lanjut dan digunakan
untuk membuat makanan tampak lebih sehat atau enak.
Acrylamide. Terkandung dalam: Kentang goreng, keripik kentang
Peringatan: Acrylamide (akrilamida) merupakan zat kimia yang terbentuk pada saat makanan terutama
kentang dipanaskan melampaui 120 derajat Celsius, baik yang dipanaskan di rumah maupun di restoran.
Organisasi KesehatanDunia (WHO) mengatakan bahwa zat kimia tersebut berpotensi
merusak kesehatan karena penelitian pada hewan menunjukkan bahwa zat tersebut dapat menyebabkan
kanker. Namun, hasil penelitian tersebut belum diuji pada manusia, dan suatu penelitian tahun 2012 dalam
Annual Review of Food Science and Technology menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk
menyatkaan bahwa jumlah konsumsi normal menyebabkan ancaman nyata, kata Aragon. Dibutuhkan
penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan apakah Anda perlu mengubah kebiasaan mengonsumsi
kentang. Apabila Anda khawatir, kurangi risiko dengan merebus atau memanggang kentang utuh dengan
microwave tanpa dikupas dan merendam irisan kentang dalam air sebelum dimasak.
http://www.menshealth.co.id/nutrisi/nutrisi.umum/bahaya.bahan.kimia.pada.maka
nan/003/002/168
1. Sakarin (Saccharin)
Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali
lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai
bahan pengganti gula. Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama
lebih dari 2 tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira
setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup).
Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para
epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat
kejadian kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para
pemakai, khususnya pada kaum laki-laki. Food and Drug Administation (FDA)
Amerika menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para
penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram
setiap harinya.
2. Siklamat (Cyclamate)
Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains
dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan
dinaikkan sampai dengan 0,5%, maka akan terasa getir dan pahit. Siklamat dengan
kadar 200 mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in
vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan
percobaan yang diberi sikiamat dalam jangka lama tidak menunjukkan pertumbuhan
ganda. Di Inggris penggunaan siklamat untuk makanan dan minuman sudah
dilarang, demikian pula di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.
3. Nitrosamin
Sodium nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia
dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau. Garam
ini sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta
memberikan aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan lainlain. Untuk pembuatan keju dianjurkan supaya kandungan sodium nitrit tidak
melampaui 50 ppm, sedangkan untuk bahan pengawet daging dan pemberi aroma
yang khas bervariasi antara 150 500 ppm. Sodium nitrit adalah precursor dari
nitrosamines, dan nitrosammes sudah dibuktikan bersifat karsinogenik pada
berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu, pemakaian sodium nitrit harus
hati-hati dan tidak boleh melampaui 500 ppm. Makanan bayi sama sekali dilarang
mengandung sodium nitrit.
4. Zat Pewarna Sintetis
Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat pewarna sintetis yang paling
banyak digemari di Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau dan coklat.
Dua dari lima zat pewarna tersebut, yaitu merah dan kuning adalah Rhodamine-B
dan metanil yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna industri
untuk mewarnai kertas, tekstil, cat, kulit dsb. dan bukan untuk makanan dan
minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut
kepada tikus dan mencit mengakibatkan limfoma. Selain itu, boraks, juga merupakan
zat pewarna favorit yang sering digunakan oleh produsen makanan.
5. Monosodium Glutamat (MSG)
Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin adalah penyedap masakan dan sangat
populer di kalangan para ibu rumahtangga, warung nasi dan rumah makan. Hampir
setiap jenis makanan masa kini dari mulai camilan untuk anak-anak seperti chiki dan
sejenisnya, mie bakso, masakan cina sampai makanan tradisional sayur asam,
lodeh dan bahkan sebagian masakan padang sudah dibubuhi MSG atau vetsin.
Pada hewaan percobaan, MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel
neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan
mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan
merusak jaringan lemak.
Bahaya di Masa Mendatang
http://forum.detik.com/bahan-bahan-kimia-berbahaya-di-dalam-makanant348983.html?amp
(1). Aspartam dapat mengakibatkan penyakit feniketonuria, memicu sakit kepala, pusing
pusing, dapat mengubah fungsi otak dan perilaku.
(2). Siklamat bersifat karsinogenik
(3). Sakarin memicu terjadinya kanker kantong kemih dan menimbulkan rasa pahit getir dan
terputusnya plasenta
(4). Xylitol bersifat karsinogenik
d. Penyedap Rasa dan Aroma
Bahan penyedap terdiri dari dua macam yaitu penyedap alami dan penyedap sintetis.
Penyedap alami terdiri dari :
(1). Bumbu , herba dan daun
Bumbu adalah jenis bahan yang bersifat pungent dan dalam jumlah sedikit sudah efektif sebagai
penyedap. Contohnya merica, pala, jahe, cengkih. Herba (sebangsa rumput) dan daun
digunakan dalam bentuk segar dan kering . Contohnya sereh, daun salam, daun pandan.
(2). Minyak essensial
Minyak essensial didefinisikan sebagai zat aromatic yang terbentuk minyak cair, padat atau
setengah padat yang terdapat pada tanaman. Zat aromatikdalam bumbu maupun herba
sebagian besar berupa minyak essensial. Minyak essensial dihasilkan dari bagian bagian
tanaman seperti bunga (cengkih) biji (merica, adas,ketumbar).
(3). Oleoresin
Oleoresin dibuat dari proses pemisahan zat pelarut yang bersifat volatile terhadap bumbu atau
herba yang telah digiling. Oleoresin merupakan cairan kental, kadang berwarna.
(4). Penyedap dari sari buah
Sari buah sebagian besar adalah air, mempunyai komponen aroma asam, warna dan bahan paddat
seperti gula, pectin dan mineral.
(5). Ekstrak tanaman
Penyedap dapat dihasilkan dari ekstrak tanaman. Contohnya ekstrak kopi,, cokelat, vanili.
Penyedap sintetis adalah komponen atau zat yang dibuat menyerupai aroma penyedap alami.
Contohnya adalah monosodium glutamate, asetal dehida ( menyerupai aroma buah)
(Cahyadi,2006).
Efek penyedap terhadap kesehatan:
(1). Kafein merangsang system saraf, pada anak anak menyebabkan heperaktif dan memicu
kanker pancreas.
(2). Monosodium glutamate menyebabkan sakit kepala, memicu jantung berdebar, mudah lemah,
menyebabkan mati rasa (Chinese Restaurant Syndrome), menyebabkan asma, kerusakan saraf
, efek psikologi.
e. Antikempal
Antikempal adalah zat aditif yang dapat mencegah mengempalnya makanan yang berupa
serbuk dan tepung. Antikempal dapat dikelompokkan menjadi garam stearat (garam garam
alumunium dan ammonium), kalsium fosfat, kalium dan natrium ferosianida, magnesium
oksida, garam garam asam silikat dari alumunium, magnesium, kalsium dan campuran
alumunium (Cahyadi,2006).
Efek terhadap kesehatan :
(1). Kalium ferrosianida menghambat penyerapan oksigen pada darah.
(2). Alumunium natrium silikat berbahaya pada pasien sakit tulang dan kerusakan ginjal
f. Antioksidan
Pengatur keasaman (asidulan) merupakan senyawa kimia yang bersifat asam. Asidulan
bertindak sebagai penegas rasa dan warna, mencegah pertumbuhan mikrobia, memperoleh
rasa asam yang tajam, pengontrol pH. Pengatur keasaman yang sering digunakan adalah asam
asetat, asam laktat, asam sitrat, asam malat, asam tartrat dan asam fosfat (Cahyadi,2006).
Efek terhadap kesehatan :
(1). Korosif pada selaput lendir mulut, kerongkongan disertai sakit dan sukar menelan. Dapat
menyebabkan jaringan mati dan perubahan warna dari putih menjadi kelabu kemudian
menghitam.
(2). Sakit di daerah lambung
(3). Luka yang bergelembung. Gelembung yang terjadi pada kulit dapat pecah dan terjadi
peradangan.
i. Pemutih, Pematang Tepung, dan Pengeras
Pemutih dan pematang tepung merupakan bahan tambahan yang digunakan pada bahan
tepung dan produk olahannya dengan maksud warna putih tepung tetap terjaga, memperbaiki
mutu selama proses pengolahan. Sedangkan pengeras digunakan untuk memperkeras atau
mencegah pelunakan makanan. Contoh pemutih dan pematang tepung adalah asam askorbat,
dan pengeras adalah garam garam alumunium (Cahyadi,2006).
Efek terhadap kesehatan :
(1). Asam askorbat dapat menyebabkan diare.
(2). Garam-garam alumunium dapat menyebabkan kerusakan saraf
(3). Garam garam kalsium menyebabkan hiperkalsemia
http://analisisduniakesehatan.blogspot.co.id/2011/06/jenis-dan-efek-bahantambahan-makanan.html