Anda di halaman 1dari 38

Pengaruh Bahan

Berbahaya Pada
Pangan Terhadap
Kesehatan
KEGIATAN PENIGKATAN PENGAWASAN PEREDARAN BARANG
DAN JASA
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG No. 8 TAHUN 1999
TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

KEGIATAN PENGAWASAN
KEAMANAN PANGAN
DINAS KESEHATAN
Kabupaten Tabalong

DATA Hasil Uji Dinkes Tab. dgn MOBLAB BB.POM


di TABALONG

Sampel PJAS

1. Jumlah Sampel 132

TMS 1 sampel
- Rodhamin B = 1 sampel
(es strup susu)
2. Jumlah Sampel 52

TMS 0 sampel

Sampel Wadai
Ramadhan

1. Jumlah Sampel = 52 (2012)

T M S = 2 sampel

- Rodhamin B = 2 sampel ( Kolangkaling


& agar2 busa)
2. Jumlah Sampel = 99 (2013)

T M S = 7 sampel

- Rodhamin B= 5 sampel ( kerupuk, agar,


sirup es kelapa)
Borax = 2 sampel ( kerupuk bamban.)
3.Jumlah sampel =160 (2014)

DATA KEGIATAN MOBIL LAB KELILING ( MLK )


KABUPATEN TABALONG
TOTAL SD = 15 SD /
MI
SDN Tanjung 1,2,3,5,8
SDN Sulingan 1 dan 2
SD Pambataan
SD Mabuun
SD Hasbullah
SD Belimbing Raya 326
Nov
TK Raudatul
2012
MIN Tanta
SD Tanjung 5 , 8

JENIS MAKANAN:
Es, Lontong, Empek2,Siomay,
Batagor, Lenjer, Kapal Selam,
Tahu, Agar2, Nasi Goreng, Mie
Kerupuk, Gulali, Lumpia,
Pentol
Tahu, Jely,Martabak Sayur,
Cornet, Keripik Mie Spagethi,
Roti goreng, Roti Spongbob,
Kentang goreng, kerupuk
makaroni

HASIL KEGIATAN PENGAWASAN


1. Pemeriksaan Sarana Produksi
Makanan
Diperiksa 96 Sarana
Rekomendasi peringatan = 57 sarana
(SP 6 sarana, P-IRT 16 sarana )
Temuan :
* menggunakan bleng cap jago
* menggunakan pengawet > batas
* Higiene Sanitasi

SISTEM PENGAWASAN
PENINGKATAN
OBAT & MAKANAN (SISPOM)
KESADARAN
MASYARAKAT
MASYARAKA
T

PEMERINTAH
PEMERINTAH

PELAKU
PRODUSEN
USAHA

PENINGKATAN
PENGETAHUAN TENTANG
KUALITAS PRODUK &
CARA PENGGUNAAN
PRODUK YANG RASIONAL
PENGAWASAN SENDIRI
OLEH MASYRAKAT
KARENA PADA AKHIRNYA
MASYARKAT YANG
MENGAMBIL KEPUTUSAN
MEMBELI DAN
MENGGUNAKAN SUATU
PRODUK
MASYARAKAT DAPAT
MELINDUNGI DIRINYA
SENDIRI
MENDORONG PELAKU
USAHA UNTUK EKSTRA
HATI-HATI DALAM
MENJAGA KUALITAS

KOMUNIKASI, INFORMASI
8
& EDUKASI

SISTEM PENGAWASAN
OBAT & MAKANAN (SISPOM)

MASYARAKAT
PEMERINTAH

PELAKU
USAHA

SISTEM
PENGAWASAN
INTERNAL OLEH
PELAKU USAHA
MELALUI
PELAKSANAAN CARA
PEMBUATAN YANG
BAIK
(GMP)
AGAR SETIAP
BENTUK
PENYIMPANGAN DARI
STANDAR MUTU
DAPAT DIDETEKSI
SEJAK AWAL
SECARA PERATURAN
PRODUSEN
BERTANGGUNG
JAWAB ATAS MUTU
DAN KEAMANAN
PRODUK
PENYIMPANGAN &
PELANGGARAN
PRODUK
SANKSI
9
ADMINISTRASI ATAU

TUJUAN
PENGAWASAN OBAT DAN
MAKANAN
1. Perlindungan kepada
konsumen/masyarakat terhadap
produksi, peredaran dan penggunaan
sediaan farmasi dan makanan yang
tidak memenuhi persyaratan keamanan,
khasiat/manfaat dan mutu
2. Meningkatkan daya saing industri
farmasi dan makanan yang berbasis
pada keunggulan mutu
3. Memperkokoh perekonomian nasional
10

Masalah pangan disekitar kita

Mengandung boraks
atau formalin?

Mengandung
pemanis melebihi
batas

Masalah Utama Keamanan


Pangan di Indonesia
Cemaran Mikroba karena
rendahnya kondisi
higiene dan sanitasi
Cemaran Kimia karena
kondisi lingkungan yang
tercemar limbah industri
Penyalahgunaan Bahan
Berbahaya yang dilarang
untuk pangan
(formalin, rhodamin B,
boraks, methanil yellow)
Pewarna dilarang?
Penggunaan
BTP
Rhodamin B, Metanil
melebihiYellow?
batas maksimal
yang diijinkan
(pengawet, pemanis)

Pangan Menjadi Tidak Aman Karena :


Mikroba:
Mikroba:
Bakteri
Bakteri
Kapang
Kapang
Khamir
Khamir
Protozoa
Protozoa
Virus
Virus

Fisik
Fisik ::
Kerikil
Kerikil
Potongan
Potongan
logam
logam
Paku
Paku
Isi
Isi Stapler
Stapler
dsb.
dsb.

BAHAYA BIOLOGIS

BAHAYA KIMIA

Kontaminan
Kontaminan Kimia:
Kimia:
Residu
Residu Pestisida
Pestisida
Residu
Residu Obat
Obat Hewan
Hewan
Logam
Logam Berat
Berat (Hg,
(Hg,
Pb,
Pb, Cd)
Cd)
Aflatoksin,
Aflatoksin, dsb.
dsb.
Bahan
Bahan Berbahaya
Berbahaya
BTP
BTP Berlebihan
Berlebihan

Pangan yang
aman adalah
pangan yang
bebas bahaya
BAHAYA FISIK

BEBAS BAHAYA

HASIL OBSERVASI (1)


1. BORAKS
Nama di pasaran : pijer, gendar, bleng
Merk bleng di pasaran : Ayam
Kampung,
Ayam Mas, Jago, Jago Matahari, dll
Lokasi Penjualan : kios penjual bumbu
dapur, kios penjual sayur mayur
Pembeli : pedagang makanan, dan
perorangan
Tujuan penggunaan, a.l :
sebagai bahan tambahan untuk
pengenyal
lontong dan ketupat

Gbr 1 Los cabe dan sayuran

HASIL OBSERVASI (2)


2.Rhodamin B dan Kuning metanil

Lokasi penjualan : toko plastik, toko


dus-dus kue, dan toko pewarna makanan
Merk yg ditemukan di pasaran : Sumber Warna Cap Kodok
Kemasan : plastik ukuran kecil (1 g)
Pembeli : pembuat kue/jajanan pasar,
pedagang sirup jajanan anak sekolah,
pengrajin kerupuk

3. FORMALIN
Tidak ditemukan di pasar-pasar tradisional
Umumnya ditemukan di toko kimia, toko
pestisida, atau di apotik dan PBF.

N
AN
S
S
A
A
W
W
A
G
GA
N
N
E
E
P
S
SP
A
A
T
I
T
I
R
PENGAWASAN
O
RIO
PPR

PRODUK DAN

BB

BAHAN YG DILARANG
DIGUNAKAN PADA PANGAN
------------------------------------------- Formalin
Boraks
Rhodamin B
Kuning metanil

METANIL
YELLOW

PEWARNA
TERLARANG
DAN
BERBAHAYA
RHODAMIN
B

EFEK PENGGUNAAN BAHAN


BERBAHAYA/PENGAWET
BAGI KESEHATAN

BAHAN BERBAHAYA: PEWARNA NON


PANGAN
Penyalahgunaan pewarna non
pangan pada pangan: minuman,
sirup, kerupuk, mie basah, terasi,
aneka jajanan dll
Efek negatif pada kesehatan akan
muncul setelah beberapa tahun,
kecuali jika terpapar dalam jumlah
banyak

Bahaya Pewarna Non


Pangan
Bahaya Rhodamin
B:
Gangguan pada
jaringan hati, kandung
kemih, saluran
pencernaan, dan
jaringan kulit

Bahaya Metanil
yellow:
Iritasi pada paru-paru,
mata, tenggorokan,

Ciri-ciri pangan dengan pewarna non


pangan
Jenis pangan

Ciri-ciri

- Warna mencolok dan


Berbagai
pangan yang
cenderung berpendar
diberi pewarna - Banyak memberikan titik-titik
berbahaya ini
warna karena tidak homogen
(misalnya pada kerupuk untuk
es puter)

BAHAN BERBAHAYA: BORAKS


Disalahgunakan untuk baso, mie basah,
pisang molen, lemper, buras, siomay,
lontong, ketupat, pangsit,dll
Digunakan sebagai pengenyal dan pengawet
lebih kompak (kenyal) teksturnya dan
memperbaiki penampakan
Boraks digunakan untuk industri sabun
deterjen, antiseptik dan pembunuh kuman

Bahaya Boraks
Bahaya akut:

Badan berasa tidak enak (malaise), mual nyeri hebat


pada perut bagian atas (epigastric), pendarahan
gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah,
mengantuk, demam, dan sakit kepala

Bahaya kronis/jangka panjang:

Hilangnya nafsu makan (anorexia), turunnya berat


badan, iritasi ringan disertai gangguan pencernaan,
kulit ruam dan merah-merah, kulit kering dan
mukosa membran dan bibir pecah-pecah, lidah
merah, radang selaput mata, anemia, kerusakan
ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut, dan bahkan
kematian

Ciri-ciri pangan berboraks


Jenis pangan

Ciri-ciri

Baso

- Teksturnya sangat kenyal


- Warnanya tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun lebih cenderung keputihan

Lontong

- Teksturnya sangat kenyal


- Dapat memberikan rasa getir

Kerupuk

- Teksturnya sangat renyah


- Dapat memberikan rasa getir

Ciri-ciri ini tidak terlampau khas, namun dapat


membantu membedakan dari yang tidak
berboraks

BAHAN BERBAHAYA: FORMALIN


Formalin adalah larutan formaldehida
dalam air dan dilarang digunakan
dalam pangan sebagai pengawet
Formalin digunakan pada industri
plastik, anti busa, bahan konstruksi,
kertas, karpet, tekstil, cat, mebel,
pengawet mayat
Formalin dapat menyebabkan kanker.
Sekitar 2 sendok makan formalin
dapat menyebabkan kematian

Pemakaian Ilegal Formalin untuk


Pangan
Penyalahgunaan formalin pada
pangan: mie basah, tahu, bakso, ikan
dan hasil laut
Efek negatif pada kesehatan akan
muncul setelah beberapa tahun,
kecuali jika terpapar dalam jumlah
banyak

Bahaya Formalin
Bahaya akut:
Iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual,
muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing

Bahaya kronis/jangka panjang:


Iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah
dan kepala pusing, rasa terbakar pada
tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa
gatal di dada, Selain itu juga dapat terjadi
kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas,
sistem susunan syaraf pusat dan ginjal. Bila
dikonsumsi menahun dapat menyebabkan kanker

Ciri-ciri pangan berformalin


Jenis pangan

Ciri-ciri

Mie basah

- Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar


(25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es (10oC)
- Bau agak menyengat, bau formalin
- Tidak lengket dan mie lebih mengkilap
dibandingkan mie normal

Tahu

- Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar


(25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es (10oC)
- Tahu terlampau keras, namun tidak padat,
permukaan menjadi lebih kering
- Bau agak menyengat, bau formalin

Ciri-ciri pangan berformalin


Jenis pangan
Bakso

Ciri-ciri
- Tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25oC)
- Teksturnya sangat kenyal,mengkilat

Ikan segar

- Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25oC)


- Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, pucat
- Jika ikan dibelah, bagian dalamnya sudah agak hancur
- Bau menyengat, bau formalin

Ikan asin

-Tidak rusak sampai > 1 bulan pada suhu kamar (25oC)


-Bersih cerah
-Tidak berbau khas ikan asin
-Tidak dihinggapi lalat

Last but not least..

Alle Dinge sind Gift und nichts ohne Gift.


Allein die Dosis macht, dass ein Ding kein Gift
ist
Semua bahan memiliki sifat racun, tidak ada
bahan tanpa sifat racun; dosislah yang
menjadikan suatu bahan tidak beracun
Theophratus von Hohenheim
(Paracelcus) 1493 1541

PENUTUP
Penggunaan bahan berbahaya merupakan
kontributor besar terhadap resiko keamanan
pangan.
Bahan tambahan pangan BUKAN bahan
berbahaya sepanjang tepat penggunaan dan
tepat ukuran
Bahan berbahaya harus dihindari, bukan
dikurangi.
Diperlukan kewaspadaan dan tindak aktif setiap
pihak untuk mencegah terdapatnya bahan
berbahaya dalam makanan

Anda mungkin juga menyukai